Anda di halaman 1dari 30

MIKROORGANISME

Gimelliya Saragih
Pengertian mikroorganisme

 Mikroorganisme atau mikroba adalah mikroorganisme yang berukuran sangat kecil


(biasanya kurang dari 1 mm) sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat
bantuan. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniselular) meskipun beberapa
protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies
multisel tidak terlihat mata telanjang. Ilmu yang mempelajari mikroorganisme
disebut mikrobiologi. Orang yang bekerja dibidang ini disebut mikrobiolog
( Anonymousc, 2009 ).
 Mikroorganisme diantaranya bakteri, jamur, dan virus. Secara umum, bakteri,
jamur, dan virus mempunyai morfologi dan struktur anatomi yang berbeda. Di
dalam kehidupannya beberapa mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus
selalu dipengaruhi oleh lingkungannya dan untuk mempertahankan hidupnya
mikroorganisme melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Adaptasi ini dapat
terjadi secara cepat serta bersifat sementara waktu dan dapat pula perubahan itu
bersifat permanen sehingga mempengaruhi bentuk morfologi serta struktur anatomi
dari bakteri, jamur, dan virus. Untuk mengidentifikasikan suatu mikroorganime
dapat dilakukan dengan mengetahui morfologi dan struktur anatominya. Oleh
karena itu kita perlu mengetahui bentuk morfologi dan struktur anatomi dari
bakteri, jamur, dan virus.
BAKTERI

1. Apakah Bakteri
2. Mengapa harus mempelajari
bakteri
1. Apakah Bakteri
 Bakteri adalah mikroorganisme berukuran
kecil, uni seluler / bersel satu
 Hanya dapat dilihat dengan mikroskop
 Penampakannya sering kali terlihat karena
aktivitasnya, seperti infeksi pada luka, susu /
daging membusuk,
 Fosil bakteri yang ditemukan dari gol.
Cyanobacteri 2500 juta th, makhluk pionir di
muka bumi, pemberi Oxygen ke atm.
2. Mengapa harus
mempelajari bakteri
 Bakteri ada yang merugikan, misalnya
sebagai penyebab penyakit / patogen pada
manusia, hewan, tanaman
 Untuk melawan atau mencegah dan
mengontrol penyakit tsb diperlukan
kemampuan ahli bakteriologi
 Bakteri juga ada yang menguntungkan,
penghasil antibiotik, enzym, biopestisida,
biofertilizer, biomining, fermentasi makanan
yoghurt, keju, nata de coco,
 Kesimpulan mempelari bakteri :
• memanfaatkan bakteri sebesar-besarnya
untuk bakteri yang menguntungkan
• sedangkan untuk bakteri yang merugikan
bagaimana mengontrol dan membasmi
bakteri tsb sebaik-baiknya
SEL BAKTERI
 Ukuran bakteri
 Morfologi / bentuk bakteri
 Susunan sel bakteri
1. Ukuran Bakteri
 Ukuran bakteri adalah mikrometer (mm), atau
mikron (m), 1 mm = 0,001 mm
 Ukuran terkecil : panjang 0,2 mm Chlamydia,
0,15-0,3 mm Dialister pneumosintes
 Ukuran terbesar : 250 mm Spirohaeta, 13-15
mm Spirillum volutanas
 Diameter berkisar antara 1 – 10 mm
• Bulat : 0,7 – 1,3 mm
• Batang : 0,2 – 2 mm
2. Morfologi bakteri
Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang tidak bisa dilihat oleh mata
telanjang. Bakteri memiliki bentuk bermacam-macam yaitu, bulat, batang dan spiral.
 a. Bakteri bentuk batang

Bakteri berbentuk batang dikenal sebagai basil.


Kata basil berasal dari bacillus yang berarti
batang. Bentuk basil dapat pula dibedakan atas:
• Basil tunggal yaitu bakteri yang hanya
berbentuk satu batang tunggal, misalnya
Salmonella typhi, penyebab penyakit tipus.
• Diplobasil yaitu bakteri berbentuk batang yag
bergandengan dua-dua.
• Streptobasil yaitu bakteri berbentuk batang
yang bergandengan memanjang membentuk
rantai misalnya Bacillus anthracis penyebab
penyakit antraks.
b. Bakteri bentuk bulat
Bakteri berbentuk bola/ bulat dikenal sebagai coccus,
bakteri ini juga dapat dibedakan atas:
• Monokokus, yaitu bakteri berbentuk bola tunggal,
misalnya Neisseria gonorrhoeae, penyebab
penyakit kencing nanah.
• Diplokokus, yaitu bakeri berbentuk bola yang
bergandengan dua-dua, misalnya Diplococcus
pneumonia penyebab penyakit pneumonia atau
radang paru-paru.
• Sarkina, yaitu bakteri berbentuk bola yang
berkelompok empat-empat sehngga bentuknya
mirip kubus.
• Streptokokus, yaitu bakteri bentuk bola yang
berkelompok memanjang membentuk rantai.
• Stafilokokus, yaitu bakteri berbentuk bola yang
berkoloni membentuk sekelopok sel tidak teratur
sehingga bentuknya mirip dompolan buah anggur.
c. Bakteri bentuk spiral
Ada tiga mcam bentuk spiral:
• Spiral, yaitu golongan bakteri
yang bentuknya seperti spiral
misalnya Spirillum.
• Vibrio, ini dianggap sebagai
bentuk spiral tak sempurna,
misalnya Vibrio cholera
penyebab penyakit kolera.
• Spiroseta yaitu golongan
bakteri berbentuk spiral yang
besifat lentur. Pada saat
bergerak, tubuhnya dapa
memanjang dan mengerut.
3. Susunan sel bakteri
 Flagela
 Dinding Sel
 Membran Sel
 Mesosom
 Lembaran Fotosintetik
 Sitoplasma
 DNA
 Plasmid
 Ribosom
 Endospora
 Struktur Sel Bakteri
External structure (di luar dd sel
1. Flagella
2. Axial filaments
3. Pili
4. Glycocalix
a. Capsule
b. Slime layer
Dinding sel
Internal structure (di dlm dd sel)
1. Cytoplasma
2. Ribosomes
3. Nuclear regeon
4. Internal membrane systems
5. Inclusions
a. Granules
b. Vesicles
5. Endosperms
a. Sporulation
b. Germination
Anatomi bakteri
Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Disebelah luar dinding sel terdapat
selubung atau kapsul. Di dalam sel bakteri tidak terdapat membrane dalam
(endomembran) dan organel bermembran seperti kloroplas dan mitkondria. Struktur
tubuh bakteri dari lapisan luar hingga bagian dalam sel yaitu flagela, dinding sel,
membrane sel, mesosom, lembaran fotosintetik, sitoplasma, DNA, plasmid, ribosom,
dan endospora

a. Flagela
Flagela terdapat salah satu ujung, pada
kedua ujung atau pada perukaan sel. Fungsinya
untuk bergerak. Berdasar letak dan jumlahnya, tipe
flagella dapat dibedakan menjadi montrik,
amfitrik, lofotrik, dan peritrik.
Flagela terbuat dari protein yang disebut
flagelin. Flagella berbetuk seperti pembuka
sumbat botol. Fungsinya adalah untuk bergerak.
Flagella berputar seperti baling-baling untuk
menggerakkan bakteri. Flagela melekat pada
membrane sel.
b. Dinding sel
Dinding sel tersusun atas peptidoglikan yakni polisakarida yang berikatan dengan
protein. Dengan adanya dinding sel ini, tubuh bakteri memiliki bentuk yang tetap.
Fungsi dinding sel adalah untuk melindungi sel.
Berdasarkan struktur protein dan polisakarida yang terkandung di dalam dinding sel ini,
bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri gram positif dan gram negatif.

Bakteri gram positif


mempunyai peptidoglikan di
luar membran plasma. Pada
bakteri gram negatif,
peptidoglikan terletak di antara
membran plasma dan
membran luar dan jumlahnya
lebih sedikit. Umumnya
bakteri gram negatif lebih
patogen.
Dinding sel gram positip
Karakteristik utamanya adalah
tebalnya lapisan peptidoglikan pada
dinding sel.
Akibatnya, pada saat prosedur
pewarnaan Gram, meninggalkan
warna biru.
Dinding sel Gram positif biasa
ditemukan pada Actinobacteria dan
Firmicutes.
Dinding sel Gram negatif
memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis.
Hal ini menyebabkan lunturnya warna biru
saat disiram etanol. Bakteri gram-negatif
dinding sel gram negatif mengandung 10-20
% peptidoglikan, diluar lapisan
peptidoglikan ada struktur membran yang
tersusun dari protein fostolipida dan
lipopolisakarida. Apabila diberi pewarna
gram menghasilkan warna merah.
c. Membrane sel
Membrane sel tersusun atas molekul lemak dan protein, seperti halnya membran
sel organisme yang lain. Membrane sel bersifat semipermiable dan berfungsi
mengatur keluar masuknya zat keluar atau ke dalam sel.
d. Mesosom
Pada tempat tertentu terjadi penonjolan membran sel kearah dalam atau ke sitoplasma.
Tonjolan membrane ini berguna untuk menyediakan energi atau pabrik energi bakteri.
Organ sel (organel) ini disebut mesosom. Selain itu mesosom berfungsi juga sebagai
pusat pembentukan dinding sel baru diantara kedua sel anak pada proses pembelahan.
e. Lembar fotosintetik
Khusus pada bakteri berfotosintesis, terdapat pelipatan membrane sel kearah
sitoplasma. Membrn yang berlipat-lipat tersebut berisi klorofil,dikenal sebagai
lembar fotosintetik (tilakoid). Lembar fotosintetik berfungsi untuk fotosintesis
contohnya pada bakteri ungu. Bakteri lain yang tidak berfotosintesis tidak memiliki
lipatan demikian.
f. Sitoplasma
• Merupakan zat cair kental yang diliputi oleh membrane sitoplasma
• Tempat berlangsungnya semua metabolisme/ semua bioenergi bakteri
• Cairan sitoplasma tsb meliputi : inti sel, protein, ribosom, enzym, granul, ion-ion,
molekul2
• Protein terdiri dari asam amino bersambungan, rantai polipeptida yang diikat oleh 3
ikatan : ikatan kovalen, non kovalen, dan jembatan hidrogen
Sitoplasma adalah cairan yang berada di dalam sel (cytos = sel, plasma= cairan).
Sitoplasma tersusun atas koloid yang mengandung berbagai molekul organik seperti
karbohidrat, lemak, protein, mineral, ribosom, DNA, dan enzim-enzim. Sitoplasma
merupakan tempat berlangsungya reaksi-reaksi metabolism.
g. DNA
Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA) atau asam inti,
merupakan materi genetic bakteri yang terdapat di dalam sitoplasma. Bentuk DNA
bakteri seperti kalung yang tidak berujung pangkal. Bentuk demikian dikenal sebagai
DNA sirkuler. DNA tersusun atas dua utas polinukleotida berpilin. DNA merupakan
zat pengontrol sintesis protein bakteri, dan merupakanzat pembawa sifat atau gen.
DNA ini dikenal pula sebagai kromosom bakteri. DNA bakteri tidak tersebar di dalam
sitoplasma, melainkan terdapat pada daerah tertentu yang disebut daerah inti. Materi
genetik inilah yang dikenal sebagai inti bakteri.
h. Plasmid
Selain memiliki DNA kromosom, bakteri juga memiliki DNA nonkromosom. DNA
nokromosom bentuknya juga sirkuler dan terletak di luar DNA kromosom. DNA
nonkromosom sirkuler ini dikenal sebagai plasmid. Ukuran plasmid sekitar 1/1000 kali
DNA kromosom. Plasmid mengandung gen-gen tertentu misalnya gen kebal antibiotik,
gen patogen. Seperti halnya DNA yang lain, plasmid mampu melakukan replikasi dan
membentuk kopi dirinya dalam jumlah banyak. Dalam sel bakteri dapat terbentuk 10-
20 plasmid.
i. Ribosom
Ribosom merupakan organel yang berfungsi dalam sintesis protein atau sebagai pabrik
protein. Bentuknya berupa butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom
tersusun atas protein dan RNA. Di dalam sel bakteri Escherichia coli terkandung
15.000 ribosom, atau kira-kira ¼ masa sel bakteri tersebut. Ini menunjukkan bahwa
ribosom memiliki fungsi yang penting bagi bakteri.
j. Endospora
Bakteri ada yang dapat membentuk endospora, pembentukan endospora merupakan
cara bakteri mengatasi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Endospora
tahan terhadap panas sehingga tidak mati oleh proses memasak biasa. Spora mati di
atas suhu 120 C. jika kondisi telah membaik, endospora dapat tumbuh menjadi
bakteri seperti sedia kala.
Reproduksi bakteri
Bakteri bereproduksi secara
vegetatif dengan membelah diri
secara biner. Pada lingkungan
yang baik bakteri dapat
membelah diri tiap 20 menit.
Pembuahan seksual tidak
dijumpaipada bakteri, tetapi
terjadi pemindahan materi
genetik dari satu bakteri ke
bakteri lain tanpa menghasilkan
zigot. Peristiwa ini disebut
proses paraseksual. Ada tiga
proses paraseksual yang telah
diketahui, yaitu transformasi,
konjugasi, dan transduksi.
29 11/02/2023

Reproduksi
 Bakteri berkembang biak dengan cara :
 Generatif dengan rekombinasi genetik  pemindahan secara
langsung bahan genetik (DNA) di antara dua sel bakteri melalui
proses berikut:
1. Transformasi  perpindahan materi genetik berupa DNA
dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain.
2. Transduksi  pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain
dengan perantaraan virus.
3. Konjugasi  transfer DNA (berupa plasmid) karena adanya
kontak sel dengan membentuk jembatan untuk pemindahan
materi genetik.

Anda mungkin juga menyukai