Anda di halaman 1dari 7

NAMA : NOVI AULIYA

NIM : M1A121021
KELAS :A
JURUSAN : KEHUTANAN

RESUME BAKTERI DAN VIRUS


Kata bakteri berasal bahasa Yunani yaitu “bakterion” yang berarti tongkat atau
batang. Bakteri merupakan organisme kecil yang disebut mikroorganisme uniselluler, karena
ukurannya yang sangat kecil maka bakteri tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi
harus menggunakan mikroskop dengan pembesaran di atas 1.000 kali. Bakteri merupakan
organisme pertama yang menempati muka bumi ini (data fossil : ± 2.5 juta tahun lalu) dan
organisme terbanyak dipermukaan bumi ini, namun lebih dari 90% belum dapat dibiakkan
dalam media buatan.
Morfologi Bakteri, berdasarkan bentuk morfologinya bakteri dibedakan atas beberapa
bentuk, yaitu :
1. Basil, ialah bakteri berbentuk batang yang menyerupai tongkat pendek, dan silindris
2. Kokus, ialah bakteri yang berbentuk bulat menyerupai bola-bola kecil
3. Spiral, ialah bakteri yang berbentuk bengkok atau menyerupai spiral.
Bentuk-bentuk tersebut dapat terdiri dari sel tunggal, sel ganda atau membentuk rantai dan
berkelompok.
Bentuk Umum Bakteri (Bacteria come in 3 basic shapes) : cocci (spheres), bacilli
(rod shaped), spirilla (corkscrew shape).
Bakteri pada umumnya mempunyai ukuran sel 0.5-1.0 µm. Bakteri yang berbentuk
batang biasanya pendek dan silindris. Pada media buatan bentuk morfologi koloni bakteri
sangat dipengaruhi oleh keadaan medium dan usia, pada biakan muda panjang berkisar 0,6
sampai 3,5 µm dengan diameter 0,5 sampai 1,0 µm. Sebagian besar bakteri memiliki bulu
cambuk (flagel) berupa benang-benang halus, yang biasanya jauh lebih panjang dari sel yang
memilikinya. Keberadaan flagel pada bakteri pertama kali dilaporkan oleh Cohn pada tahun
1875. → flagel tersebut berfungsi sebagai alat pergerakan aktif bakteri.
a. Jumlah dan letak bulu cambuk tersebut dapat berbeda antara satu spesies dengan spesies
lainnya, dan sering diklasifikasikan sebagai berikut: Jika bulu cambuk tersebut hanya
satu dan melekat pada ujung sel disebut monotrik (bulu cambuk polar)
b. Jika memiliki banyak bulu cambuk yang terletak pada salah satu ujung disebut lofotrik.
c. Jika memiliki banyak bulu campuk dan melekat pada kedua ujung sel disebut amfitrik,
d. Jika memiliki banyak bulu cambuk yang tersebar pada semua permukaan sel disebut
peritrik.
Di bawah mikroskop, sel bakteri ada yang tidak berwarna, putih kekuningan atau
keabua-abuan, merah atau warna lain. Apabila sel bakteri tunggal dibiakkan pada medium
padat, maka bakteri tersebut segera menghasilkan massa yang dapat dilihat yang disebut
koloni. Koloni dari spesies yang berbeda mungkin berbeda ukuran, bentuk, bentuk pinggiran,
elevasi dan warnanya yang kadang mencirikan spesies tertentu. Diameter koloni mulai dari
kurang dari satu milimeter hingga beberapa milimeter, dan bentuknya dapat sirkuler, oval
atau tidak beraturan. Pinggiran mungkin licin, berombak atau angular dan elevansinya dapat
berbentuk kubah atau berkerut. Koloni sebagian besar bakteri patogen tumbuhan berwarna
keputihan atau keabu-abuan, tetapi di antaranya berwarna kuning, merah atau warna lain, dan
beberapa spesies menghasilkan zat warna yang dapat terdifusi ke dalam media agar.
Beberapa jenis bakteri dapat membentuk spora yang tahan terhadap suhu tinggi dan
kekeringan atau keadaan lain yang tidak menguntungkan bagi perkembangan bakteri.
Pembentukan spora ini sangat berbeda pada pembentukan spora pada cendawan yang
dibentuk untuk perbanyakan. Spora bakteri dapat dibentuk di tengah, di ujung atau
subterminal dari sel. Diameter spora lebih kecil atau lebih besar dari garis tengah sel
induknya
Struktur Sel dan Fungsinya Pada umumnya struktur sel bakteri terdiri dari dinding
luar, protoplasma dan bahan inti
- Dinding sel : dinding sel bakteri sangat tipis, relatif kuat dan agak kaku dinding sel inilah
yang memberi bentuk tertentu pada bakteri. Dinding sel bakteri terdiri atas 3 lapis, →
dari luar ke dalam berturut-turut : lapisan lendir, dinding sel dan membran sitoplasma.
- Dinding sel bakteri sebagian besar spesies dibungkus oleh zat kental bergetah yang
menyelubungi dinding sel seluruhnya, jika berupa lapisan tebal yang terdiri dari massa
yang relatif besar mengelilingi sel, mempunyai bentuk dan densiti yang tetap disebut
kapsul.
- Lapisan lendiri terdiri atas karbohidrat dan pada beberapa spesies mengandung unsur N
dan P. →Lendir tersebut merupakan benteng pertahanan bagi bakteri karena memberikan
perlindungan terhadap kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, dan pada
umumnya bakteri yang patogenik memiliki lapisan lendir yang tebal (kapsul).
Secara kimiawi terdapat perbedaan antara dinding sel bakteri yang Gram positif
dengan dinding sel yang Gram negatif. Dinding sel Gram-positif tidak mengandung bahan
aromatik dan asam amino yang mengandung sulfur, arginin dan prolin, sebaliknya dinding sel
Gramnegatif menunjukkan adanya bahan aromatik yang mengandung sulfur, arginin dan
prolin. Dinding Gram-negatif biasanya lebih kaya akan lipid daripada Gram-positif.
Polisakarida terdapat pada dinding sel baik yang Gram-negatif maupun yang Gram-positif.
Dinding sel bakteri-bakteri Gram-positif lebih banyak mengandung heksomin daripada
bakteribakteri Gram-negatif. Dinding sel bakteri Gram negatif terdapat lapisan membran luar
yang berfungsi untuk melindungi sel bakteri tersebut dari pengaruh antibiotic
Membran sitoplasma biasa disebut plasmolema, berupa lapisan hialin, merupakan
bungkus dari pada sitoplasma. Lapisan ini akan menyusut bersama-sama dengan
menyusutnya protoplasma pada waktu mengalami plasmolisis. Membran sitoplasma
berfungsi mengatur pergerakan masuk dan keluarnya zat hara dari dalam dan keluar sel,
termasuk bahan sisa dan enzim pencernaan. Membran sitoplasma mempunyai reaksi asam
karena mengandung asam ribo nukleat, membran ini bersifat menyerap warna dari pewarna-
pewarna netral atau basa dengan kisaran pH yang cukup luas. bersifat semipermiabel dan
berperan dalam reaksi Gram dan reaksi acid-fast.
Protoplasma : Semua zat yang berada di bagian dalam dinding sel menyusun
protoplasma yang biasa disebut sitoplasma atau plasma sel. Protoplasma itu suatu koloid
yang mengandung karbohidrat campuran kompleks protein, lipid, karbohidrat, senyawa
organik lain, air dan mineral. Bahan inti : sel bakteri memiliki bahan inti yang terdiri atas
kromoson sirkular tersusun dari DNA (dioxyribonucleic acid) yang membentuk bahan
genetik utama dan nampak seperti bola, bulat panjang atau bentuk seperti halter di dalam
sitoplasma . Selain kromoson dalam sel bakteri sering juga ditemui adanya beberapa material
genetik tambahan yang lebih kecil berbentuk sirkular yang disebut plasmid yang dapat
bergerak atau pindah antara bakteri atau antara bakteri dan tumbuhan . Bakteri tidak
mempunyai nukleolus, tidak mempunyai retikulum endoplasma dan tubuh-tubuh golgi.

Pengecetan Gram:
- Memberian cat utama (larutan cat crystal violet, warnanya ungu)
- Pengintensifan cat utama dengan menambahkan larutan iodium
- Pencucian (dekolorisasi) dengan alcohol
- Pemberian zat penutup ( counterstain) yaitularutan cat safranin yang berwarna merah
Gram-positive bacteria (Gram +)
- Mempunyai lapisan peptidoglycan (protein-sugar) yang tebal dan komplex pada
dinding sel & lapisan tunggal lipid
- berwarna ungu/violet

Gram-negative bacteria (Gram -)


- Dinding sel mempunyai lapisan peptidoglycan yang tipis & memiliki membran
tambahan (an extra layer of lipids on the outside)
- Berwarna pink atau merah

VIRUS
Virus adalah nukleoprotein yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mikroskop
cahaya, memperbanyak diri hanya dalam sel hidup dan mempunyai kemampuan
menyebabkan penyakit. Semua virus parasit di dalam sel hidup, dari miroorganisme tunggal
sampai tumbuhan dan hewan besar serta manusia.
Contoh virus yang menyerang hewan dan atau manusia: menyebabkan penyakit
seperti influensa, rabies, polio, cacar air dll. Terdapat juga virus yang menyerang bakteri,
cendawan dan tumbuhan Total jumlah virus yang telah diketahui sampai saat ini lebih dari
2000 jenis, dan hampir setiap bulan diperkenalkan jenis virus baru.
Kira-kira seperempat dari virus yang ada dapat menyerang dan menyebabkan
penyakit pada tumbuhan. Satu jenis virus dapat menginfeksi satu atau banyak spesies, dan
setiap spesies tumbuhan biasanya dapat diserang oleh banyak virus dari jenis yang berbeda
Walaupun virus adalah agensia penyakit dan bersama-sama dengan genetik organisme hidup
lain berfungsi dan mampu bereplikasi, tetapi virus juga bertingkah laku seperti molekul
kimia.
Secara sederhana virus terdiri atas asam nukleat dan protein → protein berfungsi
sebagai dinding yang melindungi yang disebut kapsid, mengelilingi as. Nukleat Walaupun
dapat mempunyai beberapa bentuk, tetapi umumnya berbentuk batang atau polihidran atau
variasi dari kedua bentuk tersebut.
Virus tidak membelah diri dan tidak menghasilkan struktur reproduksi tertentu seperti
spora, tetapi mereka memperbanyak diri dengan mendorong sel inang membentuk lebih
banyak virus. Virus menyebabkan penyakit tidak dengan mengkonsumsi sel atau
membunuhnya dengan toksin, tetapi dengan menggunakan substansi sel, mengisi ruangan
dalam sel, dan mengganggu komponen dan proses selluler yang selanjutnya mengacaukan
metabolisme sel dan menimbulkan perkembangan dengan kondisi dan substansi sel abnormal
yang mengganggu fungsi dan kehidupan sel atau organisme.
Ciri Virus Tumbuhan Morfologi, karena ukurannya yang sangat kecil, maka virus
tumbuhan tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya, hanya dapat dilihat dengan
mikroskop electron. Umumnya berbentuk memanjang (batang kaku atau benang yang lentur),
seperti basil (rhabdovirus), dan spherical (isometrik atau polyhedral). Contoh virus: - Bentuk
batang kaku adalah Tobacco Mosaic Virus (TMV), berukuran kira-kira 15x300nm dan
20x130 nm - panjang seperti benang : Citrus tristeza virus : lebar 10-13nm, panjang bisa
sampai 2000 nm - batang seperti basil : potato dwarf yellow virus : 75 x 380 nm.
Komposisi dan Sturuktur, setiap jenis virus sedikitnya terdiri atas satu asam
nukleatdan protein, beberapa jenis virus terdiri dari lebih dari satu ukuran asam nukleat
protein, dan beberapa diantaranya mengandung senyawa kimia tambahan seperti : poliamina,
lipid dan enzim spesifik. Proporsi asam nukleat dan protein berbeda untuk setiap jenis virus.
Asam nukleat membentuk 5–40% dan sisanya 60-95% berupa protein.
Persentase asam nukleat yg paling rendah dan protein yg paling tinggi terdapat pd
virus memanjang, sedangkan virus sperikal mengandung sebaliknya. Ukuran semua asam
nukleat virus lebih kecil bila dibandingkan dgn mikoplasma, spiroplasma dan bakteri.
Komposisi dan Struktur Protein Virus
- Protein virus terdiri dari asam amino, urutan asam amino dalam protein ditentukan oleh
kode genetiknya.
- Komponen virus tumbuhan disusun oleh sub unit protein yg berurutan.
- Kandungan dan urutan asam amino konstan untuk subunit protein virus yg identik, tetapi
mungkin bervariasi utk virus yg berbeda, strain berbeda utk virus yg sama, dan bahkan
utk protein berbeda dr partikel virus yg sama.
Contoh kandungan dan urutan asam amino virus
- Sub unit protein tobacco mosaic virus (TMV) terdiri atas 158 asam amino dlm urutan yg
konstan.
- Dgn pola yg sama sub unit protein turnip yellow mosaic virus (TYMV) mempunyai 189
asam amino.
SOAL

1. Berikan contoh bakteri yang menimbulkan penyakit pada tanaman kehutanan ?


Jawaban : Contoh bakteri yang menyebabkan penyakit :
- Jamur oidium sp. Menyebabkan penyakit embun tepung. Ciri-cirinya terdapat lapisan
berwarna putih seperti tepung pada permukaan daun.
- Jamur meliola sp. dan Capnodium sp. menyebabkan penyakit jelaga. Ciri-cirinya
terdapat bercak-bercak berwarna hitam pada permukaan daun dan lama-kelamaan
bercak semakin banyak dan menyatu sehingga seperti jelaga hitam yang menebal.
- Uromycladium tepperianum menyebabkan penyakit karat (Phyllode Rust). Ciri-
cirinya terdapat bercak nekrotik berbentuk agak bulat dengan warna hijau pucat, yang
terletak pada permukaan daun maupun pada batang dan tangkai.
- Ganoderma sp. menyebabkan penyakit busuk akar. Ciri-cirinya akar yang sakit
menjadi busuk sehingga proses translokasi air dan hara menjadi terganggu.
2. Apa perbedaan bakteri dan virus ?
Jawaban : Perbedaan antara bakteri dan virus adalah :
Bakteri merupakan organisme sel tunggal yang tidak memiliki membran inti sel
(prokariotik), serta berukuran mikroskopik.Untuk melihatnya perlu menggunakan
mikroskop. Bakteri bisa hidup di berbagai kondisi lingkungan, termasuk lingkungan
yang ekstrem. Sedangkan virus tidak terbuat dari sel. Virus membutuhkan sel inang
untuk aktif dan bertahan hidup. Ukuran virus jauh lebih kecil dari bakteri. Bahkan, virus
dengan ukuran terbesar pun tetap lebih kecil dibandingkan bakteri yang paling kecil.
 Dinding Sel Luar
- Bakteri : Dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan
- Virus : Virus tidak memiliki dinding sel. Materi genetik diselimuti oleh
selubung protein yang disebut kapsid.
 Ukuran
- Bakteri : Bakteri berukuran besar. Ukurannya berkisar dari 900 hingga
1000nm.
- Virus : Lebih kecil ukurannya. Ukurannya berkisar dari 30 hingga 50nm.
 Non-Hidup/Hidup
- Bakteri : Mereka adalah organisme hidup.
- Virus : Mereka hanya dapat bereplika di dalam sel inang.
 RNA dan DNA
- Bakteri : DNA atau RNA ada di sitoplasma
- Virus : DNA atau RNA diselimuti di dalam mantel protein yang dikenal
sebagai kapsid.
 Mode Produksi
- Bakteri : Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner
- Virus : Masukkan genom mereka ke dalam genom inang dan buat banyak
salinan.
 Perlakuan
- Bakteri : Antibiotik
- Virus : Vaksin dan obat antivirus
 Contoh
- Bakteri : Salmonella typheae, Vibrio cholera, Staphylococcus aureus.
- Virus : Virus Corona, TMV, HIV, Hepatitis A, dll.

Anda mungkin juga menyukai