NPM : 235431101004
Prodi : Pengelolaan Agribisnis Perkebunan (PAP)
Dosen Pengampuh : Zul Erianto Suarja, S.Pd.,Gr. M.Si.
Mata Kuliah : Biologi Pertanian
Jawaban
1) Secara struktural, bakteri tersusun atas kapsul, dinding sel, membrane sel,
sitoplasma, materi genetik, ribosom, bulu cambuk dan plasmid.
Kapsul
Kapsul adalah lapisan mucus (lendir) yang melapisi sel dalam. Lender tersebut tersusun
dari air dan polisakarida yang biasanya terdapat pada bakteri saprofit. Lendir yang
terkumpul kemudian menebal dan membentuk kapsul yang tersusun atas glikoprotein.
Kapsul terbentuk dari hasil metabolism sel. Kapsul berfungsi untuk menempel pada substrat
dan memberikan resistensi dan perlindungan diri terhadap sistem pertahanan inang. Kapsul
bergelatin juga dapat berperan sebagai pengikat antara sel – sel pada bakteri untuk
membentuk koloni.
Dinding Sel
Dinding sel tersusun dari peptidoglikan, yaitu sejenis polisakarida yang berkaitan dengan
protein. Dinding sel memiliki dinding yang tebal dan kaku sehingga berfungsi untuk
mempertahankan bentuk sel, perlindungan fisik/mekanis, dan menjaga agar sel tidak pecah
dalam media hipertonis (lebih kental). Berdasarkan lapisan dinding selnya, ahli bakteriologi
asal Denmark Hans Christian Gram mengelompokan bakteri menjadi dua, yaitu bakteri Gram
positif dan bakteri Gram negatif. Bakteri Gram positif memiliki lapisan peptidoglikan tebal
yang akan bewarna ungu jika diberi pewarna Gram. Sementara bakteri Gram negatif meiliki
lapisan peptidologikan yang lebih tipis dan akan bewarna merah atau merah muda jika
diberi pewarna Gram.
Membran Sel
Membran sel atau membran plasma tersusun dari fosfolipid dan protein. Sifatnya
semipermeabel dan berfungsi untuk mengatur keluar – masuknya zat ke dalam dan ke luar
sel bakteri.
Sitoplasma
Sitoplasma merujuk kepada cairan tidak berwarna yang tersusun dari air, bahan organik
(protein, karbohidrat, lemak), garam mineral, enzim, ribosom, dan asam nukleat. Sitoplasma
merupakan tempat terjadinya reaksi metabolisme pada bakteri.
Sitoplasma merujuk kepada cairan tidak berwarna yang tersusun dari air, bahan organik
(protein, karbohidrat, lemak), garam mineral, enzim, ribosom, dan asam nukleat. Sitoplasma
merupakan tempat terjadinya reaksi metabolisme pada bakteri. Bagian tubuh bakteri ini
merupakan tempat untuk pertumbuhan sel. Selubung sel membungkus sitoplasma dan
semua komponennya. Pada sitoplasma terdapat struktur sel, seperti ribosom, kromosom,
dan plasmid, yang tersebar di seluruh bagiannya.
Materi genetik
Materi genetik adalah suatu informasi yang terdapat pada setiap sel makhluk hidup yang
dapat diturunkan pada keturunan selanjutnya. Materi genetik biasa juga disebut dengan
asam nukleat atau faktor hereditas. Bakteri mengandung materi genetik ekstrakromosomal
yg disebut plasmid. Plasmid adalah molekul DNA yg bulat/sirkuler. DNA bakteri tidak
tersebar dalam sitoplasma, tetapi terdapat Pada daerah tertentu yang disebut nukleoid.
ADN berfungsi Mengendalikan sintesis protein bakteri dan merupakan zat Pembawa sifat.
Ribosom
Ribosom adalah unit berbentuk bulat yang merupakan ‘pabrik pada semua sel. Bagian
tubuh bakteri ini berukuran lebih kecil dan memiliki komposisi beserta struktur molekul
yang sedikit berbeda dibandingkan eukariot. Protein merupakan molekul yang melakukan
semua fungsi sel dan organisme hidup.
Ribosom berfungsi sebagai tempat menerjemahkan kode genetik dari asam nukleat
menjadi asam amino, yaitu bahan penyusun protein. Ribosom berfungsi dalam sintesis
protein. Ribosom tersusun dari Protein, jika dilihat dari mikroskop, terlihat seperti Struktur
kecil yang melingkar.
Bulu cambuk
Bulu cambuk atau Flagel adalah alat gerak pada bakteri sehingga membantu Bakteri untuk
Mendekati makanan atau menjauh jika ada racun Atau bahan kimia. Flagela adalah struktur
seperti rambut pada permukaan bakteri yang dapat ditemukan pada salah satu ujung
bakteri, kedua ujung bakteri, dan seluruh permukaan bakteri.
Flagela berfungsi menyediakan sarana penggerak bagi bakteri, tapi tidak semua bakteri
memilikinya. Bagian tubuh bakteri ini akan berdenyut dengan gerakan seperti baling-baling,
untuk membantu bakteri dalam bergerak menuju nutrisi, menjauhi bahan kimia beracun,
dan menuju cahaya (pada sebagian bakteri).
Plasmid
Plasmid Mengandung gen-gen tertentu, misalnya gen patogen dan gen Kebal antibiotik.
Plasmid juga mampu memperbanyak diri. Dalam Satu sel bakteri bisa terbentuk kurang lebih
20 Plasmid. Beberapa jenis bakteri memiliki lingkaran materi genetik ekstra pada struktur
tubuh bakterinya yang disebut plasmid. Seperti kromosom, plasmid terbuat dari potongan
DNA melingkar.
Akan tetapi, plasmid tidak terlibat dalam reproduksi. Plasmid bereplikasi secara
independen dari kromosom. Meski tidak terlalu penting untuk kelangsungan hidupnya,
bagian tubuh bakteri ini memberikan beberapa keuntungan selektif. Misalnya, plasmid
mungkin mengandung gen yang membuat bakteri resisten terhadap antibiotik tertentu
Bakteri atrik adalah bakteri yang tidak memiliki flagel sama sekali. Contoh bakteri atrik
adalah Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli atau biasa disingkat E. coli, merupakan jenis
bakteri gram negatif yang hidup di dalam usus besar manusia dan kebanyakan bakteri ini
tidak berbahaya.
Bakteri monotrik
Bakteri monotrik adalah bakteri memiliki satu flagelum pada salah satu ujung selnya. Contoh
bakteri monotrik adalah Pseudomonas aeroginosa. BakteriPseudomonas aeroginosa adalah
bakteri gram negatif aerob obligat yang menyebabkan penyakit pneumonia nosokomial.
Selain itu, bakteri ini juga mampu menghasilkan pigmen nonfluoresen bewarna kebiruan
dan beberapa strain ada yang menghasilkan pigmen fluoresen bewarna hijau.
Bakteri lofotrik
Bakteri lofotrik adalah bakteri yang memiliki dua atau lebih flagela pada salah satu ujung
selnya. Contoh bakteri lofotrik adalah Pseudomonas fluorescens. Bakteri Pseudomonas
fluorescens adalah bakteri yang dapat menyebabkan warna hijau pada sauerkraut (makanan
fermentasi dari kubis).
Bakteri amfitrik
Bakteri amfitrik adalah bakteri yang memiliki dua atau lebih flagela di kedua ujung selnya.
Contoh bakteri amfitrik adalah Aquaspirillum serpens. Seperti namanya,
bakteri Aquaspirillum serpens merupakan bakteri berbentuk spiral dan memiliki habitat di
air (aqua).
Bakteri peritrik
Bakteri peritrik adalah bakteri yang memiliki flagela di seluruh permukaan selnya. Contoh
bakteri peritrik adalah Salmonella thyposa. Bakteri Salmonella thyposa merupakan bakteri
gram negatif yang berbentuk basil (tongkat) yang menyebabkan penyakit tifus. Penyakit ini
disebarkan melalui makanan (foodborne disease).
Transformasi Merupakan pemindahan sebagian materi genetika dari satu Bakteri ke bakteri
lain. Pada proses transformasi tersebut ADN Bebas sel bakteri donor akan mengganti
sebagian dari sel Bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara
transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies Saja Contohnya : Streptococcus
pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas. Diduga transformasi ini
Merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain.Misalnya pada bakteri
Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri pathogen yang semula tidak
kebal Antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena Transformasi. Proses ini
pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith tahun 1982.
b.Tranduksi
Tranduksi Merupakan pemindahan sebagian materi genetik dari sel Bakteri satu ke bakteri
lain dengan perantaraan virus. Selama Transduksi, kepingan ganda AND dipisahkan dari sel
bakteri Donor ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage (virus bakteri).Bila virus – virus baru
sudah terbentuk dan akhirnya Menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang
nonvirulen (menimbulkan respon lisogen) memindahkan ADN dan bersatu Dengan ADN
inangnya, Virus dapat menyambungkan materi Genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk
profag.
c.Konjugasi
Konjugasi Merupakan pemindahan sebagian materi genetika dari satu bakteri ke bakteri
lain melalui suatu kontak langsung. Artinya,terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel
bakteri penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN
dipindahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN dikontrol
oleh faktor pemindahan ( transfer faktor = faktor F ).