Anda di halaman 1dari 60

Pengetahuan mengenai bakteri sangat diperlukan untuk identifikasi.

Satuan pengukuran yg digunakan untuk mengukur bakteri adalah


mikrometer atau mikron. Rata-rata sel bakteri berukuran 1-5 mikrometer.
Bakteri terbesar yg diketahui saat ini adalah Thiomargarita nambiensis
lebarnya 0,755 mm.

Berdasarkan bentuk selnya, bakteri dapat dibedakan menjadi :


a. Kokus : sel berbentuk bola.
b. Basil : sel berbentuk batang.
c. Spirilium : sel berbentuk spiral atau bergelombang.

Berdasarkan variasi bentuk, bakteri dengan bentuk dasar spirilium dapat


dibedakan menjadi :
a. Spiral : bentuk sel bergelombang.
b. Spiroseta : bentuk sel spiral dengan ujung runcing.
c. Vibrio : bentuk seperti tanda baca koma.
Struktur sel bakteri dapat dibedakan menjadi struktur utama
pembentuk sel dan struktur tambahan sel. Struktur utama pembentuk
sel, yaitu dinding sel, membran plasma, dan sitoplasma. Di dalam
sitoplasma, terdapat berbagai struktur, diantaranya nukleoid, ribosom,
plasmid, badan inklusi, dan endospora. Struktur tambahan yg berada
di luar dinding sel bakteri dapat berupa flagellata, kapsul atau villi.

Struktur sel bakteri, terdiri atas :


1. Dinding Sel 7. Plasmid
2. Membran Plasma 8. Badan atau Kantong Inklusi
3. Sitoplasma 9. Endospora
4. Mesosom 10. Flagela
5. Nukeloid 11. Pili dan Fimbria
6. Ribosom 12. Kapsul
Dinding sel berfungsi untuk melindungi isi sel, dan memberi bentuk pada sel
bakteri Bentuk kaku pada sel bakteri disebabkan komponen utama penyusun
dinding selnya adalah peptidoglikan. Senyawa ini merupakan polimer yg tersusun
dari polisakarida dan polipeptida. Berdasarkan perbedaan struktur dan komposisi
dinding sel yg dmilikinya, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri gram positif
dan bakteri gram negatif.

 Bakteri gram positif : adalah bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan
peptidoglikan yang tebal dan kandungan lemak yang rendah. Apabila diwarnai
dengan pewarna gram, dan diamati menggunakan mikroskop, bakteri akan
terlihat berwarna ungu. Contohnya adalah bakteri Lactobacillus bulgaricus,
Staphylococcus aureus.
 Bakteri gram negatif : adalah bakteri yg memiliki dinding sel dengan lapisan
peptidoglikan yang tipis dan kandungan lemak yang tinggi. Bakteri ini akan
berwarna merah jika diwarnai dengan pewarna gram. Contohnya adalah bakteri
Salmonella typhi, Escherechia coli.
Membran plasma atau seringkali disebut membran sel. Membran plasma
terletak langsung di sebelah dalam dinding sel. Membran plasma terdiri dari
senyawa fosfolipid dan protein yang bersifat seletif permeabel (dapat
dilewati oleh zat-zat tertentu). Membran plasma ini memiliki peran yang
sangat penting dalam mengendalikan transpor zat menuju ke dalam dan luar
sel. Membran plasma juga berfungsi membungkus sitoplasma dan mengatur
pertukaran zat yang berada di dalam sel dengan zat di luar sel.
Sebagian besar sitoplasma bakteri tersusun atas air (hampir 80%). Di dalam
sitoplasma, terdapat nutrisi terlarut yang diperlukan oleh sel untuk
kehidupannya, seperti karbohidrat, lemak, berbagai asam amino, dan ion
anorganik. Selain itu, di dalam sitoplasma terdapat beberapa struktur utama
bakteri, yaitu nukleoid (materi genetik), ribosom dan badan inklusi.
Sitoplasma berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi
metabolisme sel untuk mendapatkan energi.
Mesosom adalah organel sel yang merupakan penonjolan membran plasma
ke arah dalam sitoplasma (invaginasi). Mesosom selalu bersambungan
dengan membran sitoplasma. Mesosom diperkirakan berfungsi untuk
menghasilkan energi, membentuk dinding sel baru saat terjadi proses
pembelahan sel (sintesis dinding sel), dan menerima DNA pada saat
konjugasi dan pembelahan inti sel.
Sebagai organisme prokariot, struktur inti sel pada bakteri berbeda dengan
organisme eukariot. Inti sel bakteri tidak diselubungi oleh membran dan tidak
memiliki anak inti (nukleolus). Kromosom DNA bakteri berbentuk sirkuler
seperti lingkaran dan terletak memadat pada suatu area dalam sitoplasma
dan disebut nukeloid. Kromosom membawa informasi sifat utama yang
diperlukan oleh sel seperti bentuk sel, tipe dinding sel, kemampuan
metabolisme dan lain-lain.
Sel bakteri juga memiliki ribosom. Ribosom adalah organel-organel kecil
yang tersebar dalam sitoplasma, yang berfungsi dalam proses sintesis
protein. Ribosom pada sel bakteri berukuran lebih kecil dibandingkan
ribosom pada sel eukariot. Dan jumlahnya mencapai ribuan.
Selain nukleoid, bakteri dapat memiliki materi genetik di luar kromosom
(ekstrakromosomal) yang disebut plasmid. Seperti nukleoid, plasmid
berbentuk sirkuler tetapi berukuran lebih kecil. Plasmid membawa sifat yang
membuat bakteri dapat lebih bertahan hidup, misalnya plasmid R
(resistensi). Plasmid R membawa sifat ketahanan terhadap antibiotik,
sehingga bakteri yang membawa plasmid itu akan tahan terhadap jenis
antibiotik tertentu sesuai dengan sifat yang dibawanya.
Bakteri mampu menyimpan berbagai senyawa kimia dalam bentuk granular atau
globular di sitoplasmanya yang disebut badan inklusi. Jenis badan inklusi
bergantung pada jenis bakterinya, antara lain :
 Granular Sianofin : badan inklusi yg terdapat pada sianobakteria yg berfungsi
untuk menyimpan nitrogen.
 Karboksisom : vakuola yg mengandung enzim yg diperlukan untuk fiksasi
karbondioksida pada bakteri pengikat nitrogen, sianobakteria dan kelompok
bakteri fotosintetik.
 Vakuola Gas : terdapat pada bakteri fotosintetik dan bakteri lain yg hidup di
perairan. Vakuola ini memungkinkan bakteri tersebut untuk mengapung ke
permukaan dan memperoleh cahaya untuk proses fotosintesisnya.
 Granula Sulfur / Granulo Fosfat : senyawa anorganik yg disimpan dalam
sitoplasma, dan terdapat pada beberapa jenis bakteri.
 Granula Glikogen : digunakan sebagai cadangan energi oleh beberapa jenis
bakteri.
 Protein Toksin : beberapa bakteri mampu menghasilkan protein yg bersifat racun.
Beberapa jenis bakteri mampu membentuk endospora di dalam selnya.
Endospora merupakan DNA bakteri yang diselubungi oleh dinding yang
tebal dan tahan terhadap tekanan lingkungan. Struktur ini bukan merupakan
alat reproduksi. Tetapi, dihasilkan bakteri untuk bertahan dalam lingkungan
yang kurang menguntungkan seperti kekeringan, suhu yang tinggi, atau
ketika ada senyawa kimia yang berbahaya bagi sel. Endospora dapat
bertahan selama bertahun-tahun. Apabila endospora berada di lingkungan
yang sesuai, dinding endospora akan pecah dan bakteri kembali memulai
aktivitas hidupnya. Contoh bakteri yang mampu menghasilkan endospora
adalah bakteri Clostridium tetani yang menyebabkan penyakit tetanus, dan
bakteri Bacillus anthracis yang menyebabkan penyakit antraks.
Flagela merupakan struktur seperti benang. Tersusun atas protein yang
disebut flagelin. Flagela berfungsi sebagai alat gerak pada bakteri. Tidak
semua bakteri memiliki alat gerak berupa flagela. Flagela dapat terletak di
salah satu kutub, dua kutub, atau pada seluruh permukaan sel. Bakteri dapat
memiliki tipe flagela yang berbeda. Berdasarkan jumlah dan letaknya, flagela
dibedakan menjadi :
 Monotrik : satu flagela, terdapat pada salah satu ujung.
 Lofotrik : beberapa flagela, terdapat pada salah satu ujung.
 Amfitrik : flagela terletak pada kedua ujung sel.
 Peritrik : flagela terdapat pada seluruh permukaan sel.
Pili adalah suatu struktur melekat pada membran plasma, berupa benang
mirip flagela, tapi berukuran lebih pendek dan lebih tipis. Pili terdapat pada
kebanyakan bakteri gram negatif, dan hanya ada sedikit pada bakteri gram
positif yg memiliki struktur ini. Fungsi pili adalah sebagai alat perlekatan.
Selain itu, bakteri juga dapat memiliki pili yang berfungsi khusus dalam
pertukaran materi genetik dari satu sel bakteri ke sel lain melalui proses
konjugasi yang disebut pili seks atau pili f (fertility). Selain itu, fimbria
merupakan struktur yang menyerupai pili tetapi berukuran lebih kecil dan
pendek serta tidak dapat digunakan dalam proses konjugasi.
Beberapa jenis bakteri dapat memiliki kapsid yaitu lapisan lendir yang
menyelubungi selnya. Lapisan ini tersusun atas polisakarida dan protein
dengan komposisi yang berbeda, bergantung pada jenis bakteri. Kapsul
berfungsi sebagai pelindung sel, baik dari fagositosis maupun dari kondisi
lingkungan seperti radiasi, kekeringan, maupun senyawa kimia. Selain itu,
kapsul juga berfungsi sebagai cadangan makanan. Bagi bakteri patogen,
kapsul juga berfungsi untuk melekatkan diri pada substrat, sehingga tidak
mudah dihilangkan.





Bakteri melakukan reproduksi atau perbanyakan sel secara aseksual
dengan membelah diri yang disebut pembelahan biner. Selama proses
pembelahan, nukleoid atau kromosom bakteri akan digandakan (replikasi)
terlebih dahulu sehingga terbentuk dua nukleoid. Keduanya kemudian
melekat pada membran sel. Seiring dengan bertambah banyaknya
sitoplasma, membran sel akan membesar dan memisahkan dua nukleoid
yang baru terbentuk. Membran sel selanjutnya akan melekuk dan
membentuk sekat di antara dua nukleoid. Ketika sekat terbentuk sempurna
menjadi dinding sel, akan terbentuk pula dua sel bakteri yang identik.
Bakteri tidak memiliki fase reproduksi seksual. Reproduksi pada bakteri
terjadi secara aseksual dengan membelah diri menghasilkan dua sel yg
identik. Proses ini disebut pembelahan biner. Hal ini dapat menimbulkan
masalah bagi bakteri karena semua sel akan memberikan respons yg sama
terhadap tekanan lingkungan tertentu. Sebagai contoh semua bakteri dapat
bersifat tidak tahan terhadap satu jenis antibiotik. Oleh karena itu, bakteri
membutuhkan variasi secara genetik untuk menghadapi berbagai kondisi
lingkungan. Variasi genetik pada bakteri dapat muncul karena adanya mutasi
(perubahan susunan DNA) akibat faktor tertentu, seperti radiasi atau senyawa
kimia. Selain itu, variasi genetik dapat terjadi karena adanya proses
rekombinasi. Penggabungan DNA dari sumber yg berbeda disebut
rekombinasi. Penggabungan ini akan menghasilkan individu yg menghasilkan
sifat baru yg tidak dimiliki sebelumnya.
Transformasi didefinisikan sebagai perpindahan DNA bebas dari satu sel
bakteri ke bakteri lain. Beberapa jenis bakteri memiliki kemampuan untuk
memasukkan DNA asing ke dalam selnya. DNA yg masuk pada umumnya
merupakan DNA yg berasal dari sel bakteri yg telah mati dan lisis. Selama
proses transformasi, bakteri akan berikatan dengan DNA bebas dan kemudian
memasukkan DNA tersebut ke dalam selnya melalui membran sel. DNA baru
selanjutnya akan bergabung dengan DNA bakteri dan menghasilkan susunan
materi genetik yg baru.
Transduksi adalah perpindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain
dengan bantuan bakteriofag (virus yg menginfeksi bakteri). Ketika virus
menginfeksi bakteri, ia akan melakukan replikasi atau perbanyakan bahan
virus. Saat fase perakitan atau penyusunan bahan virus menjadi partikel virus
lengkap, sebagian DNA bakteri dapat terbawa dan menjadi bagian dari inti
virus. Selanjutnya, ketika virus yg membawa DNA bakteri ini menginfeksi
bakteri lain, akan terjadi penggabungan DNA kedua bakteri tersebut.
Konjugasi merupakan perpindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri
lain melalui kontak langsung. Proses ini terjadi dengan bantuan suatu struktur
yg disebut pili seks. Pili ini dimiliki oleh bakteri donor (pemberi DNA) yg akan
menempel pada dinding sel bakteri penerima (resipien). Selanjutnya, pili
bertindak sebagai tabung yg akan dilewati oleh materi genetik sehingga dapat
berpindah dari bakteri donor ke bakteri resipien.
TRANSDUKSI
KONJUGASI
TRANSFORMASI
Awalnya, klasifikasi mahluk hidup hanya dikelompokkan ke dalam dua
kingdom, yaitu animalia dan plantae. Namun, kemudian muncul kingdom fungi
yg dipisahkan dari kingdom plantae sehingga terbentuk tiga kingdom mahluk
hidup. Seiring berkembangnya teknologi dan instrumentasi, struktur sel
mahluk hidup dapat diketahui secara lebih terperinci dan akurat. Penemuan
dan pengamatan mengenai struktur sel ini memberikan informasi adanya
perbedaan tipe sel pada mahluk hidup berdasarkan ada atau tidaknya membran
inti sel, yaitu sel prokariot yg tidak memiliki membran inti sel dan sel eukariot
yg memiliki membran inti sel.
Eubacteria adalah organisme sel tunggal dengan ukuran 1-10 mm, prokariotik,
dan dinding selnya mengandung peptidoglikan. Molekul organik kompleks
peptidoglikan ini hanya ditemukan pada Eubacteria. Eubacteria meliputi bakteri
yg umum dijumpai di lingkungan dengan ciri yg sudah dibahas seperti di awal.
Eubacteria dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok, yaitu :
 Proteobacteria
 Cyanobacteria
 Spirochetes
 Chylamydias
 Bakteri Gram Positif
Proteobacteria adalah bakteri ungu yang merupakan kelompok terbesar
bakteri. Berdasarkan cara memperoleh nutrisi dan sumber energi yang
berbeda-beda, kelompok bakteri ini dapat dikelompokkan menjadi bakteri ungu
yang bersifat fotoautotrof, fotoheterotrof, kemoautotrof atau kemoheterotrof.
Beberapa jenis bakteri ungu memiliki flagela. Sebagian besar bakteri ungu
bersifat anaerob obligat dan hidup di endapan kolam, danau atau lumpur.
Cyanobacteria seringkali disebut ganggang hijau-biru karena memiliki pigmen
fikosantin yg menyebabkan warna hijau kebiruan. Cyanobacteria umumnya
bersel satu, tetapi ada juga yg hidup berkoloni, memiliki klorofil dan dapat
melakukan fotosintesis, tetapi tidak memiliki alat gerak. Cyanobacteria hidup
secara fotoautotrof dengan mengasimilasi senyawa sederhana, misalnya
karbondioksida, ion nitrat, atau amonium dan beberapa ion anorganik lainnya.
Perbedaan cyanobacteria dengan bakteri fotoautotrof adalah, cyanobacteria
menghasilkan oksigen dalam proses fotosintesisnya sedangkan bakteri
fotoautotrof tidak menghasilkan oksigen. Kelompok ini dapat hidup di berbgaia
habitat seperti tanah, air laut, daerah lembab, batu-batuan atau menempel pada
organisme lain. Sebagian besar cyanobacteria hidup di air tawar.
Reproduksinya secara aseksual dengan membelah diri dan fragmentasi serta
pembentukan spora.
Bukan merupakan kelompok besar pada eubacteria. Kelompok ini memiliki
struktur unik yang disebut filamen aksial. Spirochetes memiliki habitat atau
tempat hidup yang bervariasi, ada yang hidup bebas di lumpur atau di air,
hidup sebagai parasit dalam tubuh manusia, hidup dalam lambung hewan.
Memiliki bentuk tubuh tidak beraturan. Chlamydias merupakan parasit
interseluler obligat pada mamalia dan burung artinya, kelompok bakteri ini
hanya dapat hidup di dalam tubuh mahluk hidup lain yang menjadi inangnya.
Bakteri gram positif merupakan bakteri yang beberapa jenis di antaranya
membentuk endospora ketika lingkungan miskin akan zat makanan atau
berada dalam kondisi lingkungan yg tidak kondusif. Contoh bakteri gram
positif adalah kelompok actinomycetes dan mycoplasma. Actinomycetes yg
tidak membentuk spora berkembang biak dengan cara memutuskan ujung
filamen dalam bentuk bulat atau batang, selanjutnya filamen tersebut
membelah diri. Mycoplasma tidak mempunyai dinding sel dan bersifat
kemoautotrof.
Archaebacteria dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan tapi berupa
pseudopeptidoglikan. Membran selnya memiliki struktur kimia yg unik yg tidak
didapatkan pada eubacteria maupun pada organisme eukariot. Lipid pada
membran sel kelompok ini memiliki struktur bercabang. Struktur lipid ini
berhubungan dengan cara archaebacteria bertahan hidup serta adaptasi
dengan kondisi lingkungan yg ekstrim. Struktur DNA nya berbeda dengan
eubacteria. Sebagian besar memperoleh energi dari reaksi oksidasi senyawa
kimia, baik senyawa organik maupun senyawa anorganik bersifat fototrof. Ada
juga yg memperoleh sumber energi dari cahaya. Archaebacteria dapat
berbentuk batang, bulat, spiral, filamen atau pipih. Selain itu, memiliki susunan,
struktur, metabolisme dan urutan asam nukleat yg berbeda dari eubacteria.
Hidup sebagai pengurai di dasar kolam dan rawa-rawa. Beberapa di antaranya
hidup dalam saluran pencernaan hewan ruminansia dan saluran pencernaan
manusia. Organisme ini menghasilkan gas metan dari reaksi kemosintesis
secara anaerob tanpa oksigen. Methanobacterium dapat menghasilkan gas
metan dari hidrogen dan karbondioksida. Sekitar 65% gas metan yg terdapat di
atmosfer dihasilkan oleh bakteri metanogen ini. Berperan dalam pembuatan
biogas. Contoh lain : Methanococcus vanniellii.
Merupakan kelompok bakteri yang hidup pada lingkungan dengan kadar garam
yg tinggi dan bersifat anaerob. Untuk hidup di kadar garam tinggi, kelompok
bakteri ini memiliki mekanisme untuk menjaga keseimbangan osmotik sel
bakteri halofilik memiliki pompa klorida yg menggunakan halorodopsin untuk
memompa klorida dan bakteriorodopsin untuk menyintesis ATP sehingga
energi untuk memompa klorida ke luar sel tersedia dalam jumlah yg cukup.
Beberapa jenis bakteri halofilik mengandung klorofil sehingga pembentukan
ATP dapat dilakukan dengan fotosistem. Jenis lain dari kelompok bakteri ini
mengandung pigmen karoten yg menyebabkan perairan berwarna kemerahan.
Contoh : bakteri halofilik adalah Halobacterium sp.
Merupakan kelompok bakteri yang hidup di lingkungan dengan suhu tinggi dan
asam atau pH rendah atau konsentrasi belerang tinggi. Beberapa jenis dari
kelompok bakteri ini dapat mereduksi belerang atau sulfur menjadi gas
hidrogen sulfida dan ada juga yg dapat hidup dalam kondisi asam yg ekstrim
dengan pH lebih rendah.
Kumpulan mikroorganisme yang secara alami terdapat pada tubuh manusia
normal dan sehat disebut flora normal. Pada tubuh manusia, bakteri merupakan
komponen flora normal dengan jumlah terbesar. Selain bakteri, beberapa jenis
virus, jamur, dan protozoa dapat ditemukan pada orang sehat. Flora normal dapat
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
 Flora Tetap : terdiri dari mikroorganisme tertentu yg biasanya ditemukan pada
bagian tubuh tertentu dan pada usia tertentu. Pada kondisi sakit, komposisi
flora tetap dapat berubah. Jika kondisi tubuh normal, komposisi flora tetap
akan kembali seperti semula.
 Flora sementara : terdiri atas mikroorganisme non patogen selama kurun
waktu tertentu, jam, hari, atau minggu. Mikroorganisme ini berasal dar
lingkungan, tidak menimbulkan penyakit dan tidak tinggal secara tetap.
Jumlah mikroorganisme ini sedikit pada kondisi flora tetap dalam keadaan
normal. Jika flora tetap berubah, flora sementara dapat berkembang biak dan
menimbulkan infeksi.
Keberadaan flora normal memberikan kentungan bagi manusia, antara lain:
 Menyintesis vitamin yg dibutuhkan manusia. Contoh : bakteri yg berada
dalam saluran pencernaan menghasilkan vitamin K serta vitamin B12 dan
bakteri asam laktat menghasilkan vitamin B tertentu. Beberapa jenis hewan
yg tidak memiliki flora normal membutuhkan vitamin K dalam makanannya.
 Flora normal mencegah pertumbuhan mikroorganisme patogen. Hal ini
dapat terjadi karena adanya kompetisi flora normal dengan bakteri patogen
terhadap habitat dan kebutuhan akan nutrisi.
 Flora normal dapat bersifat antagonis terhadap bakteri lain. Sebagian
bakteri, mampu menghasilkan senyawa yg dapat menghambat
pertumbuhan bakteri lain. Bakteri dalam usus misalnya, menghasilkan
berbagai substansi seperti asam lemak dan peroksida maupun senyawa
antibakteri yg dapat menghambat atau bahkan membunuh bakteri lain.
Berikut adalah beberapa jenis bakteri yg menguntungkan terhadap kesehatan
manusia, yaitu :
 Escherichia coli : memproduksi vitamin K pada usus besar, melindungi
bagian jaringan tubuh dari kolonisasi bakteri patogen.
 Lactobacillus amylovirus : menghasilkan asam L-laktat dapat mengurangi
kadar kolesterol dalam darah dan digunakan sebagai anti kanker.
 Lactobacillus plantarum dan Pedicoccus acidilactici : menghasilkan
bakteriosin yg dapat menekan pertumbuhan bakteri patogen dalam usus.
 Staphylococcus epidermis : pada kulit dapat meningkatkan respons
imunitas terhadap bakteri patogen di kulit.
Bakteri penyebab penyakit disebut bakteri patogen. Penyakit yg ditimbulkan oleh
mikroorganisme termasuk bakteri patogen, disebut penyakit infeksi. Kemampuan
bakteri patogen untuk menimbulkan penyakit disebut patogenesis. Bakteri dapat
menimbulkan penyakit karena adanya faktor penyebab kerusakan sel inang yg
disebut faktor virulensi. Berikut adalah beberapa bakteri yg merugikan manusia :
 Mycoplasma pneumoniae : penyebab infeksi paru-paru.
 Mycobacterium tuberculosis : penyebab tuberkulosis.
 Neisseria meningitidis : penyebab meningitis.
 Bordetella pertussis : penyebab perussis atau batuk rejan.
 Difteri : penyebab penyakit pada saluran pernapasan.
 Bacillus anthrachis : penyebab antraks.
 Shigella dysentriae : penyebab disentri.
 Salmonella typhi : penyebab tifus.
 Yersinia pestis : penyebab pes.
1. Sebutkan dan Jelaskan perbedaan Archaebacteria dan
Eubacteria secara lengkap!
2. Jelaskan perbedaan bakteri gram positif dan bakteri gram
negatif!
3. Gambarkan dan Sebutkan bagian-bagian sel bakteri beserta
fungsinya secara lengkap!
4. Apakah yg membedakan struktur bakteri prokariotik dan
eukariotik sebutkan dengan lengkap!
5. Mengapa bakteri patogen berbahay bagi kesehatan
manusia?
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai