Anda di halaman 1dari 14

SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki membran inti.

Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti. Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1 Persamaan dan perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Struktur Membran inti Inti sel Membran sel Dinding sel Plastida Mitokondria Ribosom Badan golgi Kromosom

Prokariotik + + + + + (tunggal) + + + +/+/+ + +

Eukariotik

+ (ganda)

Keterangan : - (tidak ada); + (ada)

SEL PROKARIOTIK Sel prokariotik berukuran 0,1-10 m. Organisme yang tergolong prokariotik meliputi eubacteria,

archaebacteria, dan alga hijau-biru (cyanobacteria). Struktur umum sel prokariotik yang diwakili oleh bakteri antara lain dinding sel, membran plasma, mesosom, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.

Gambar 1 Sel prokariotik

Dinding sel

Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri. Selain itu dinding sel juga berfungsi untuk menahan tekanan osmotik sitoplasma, sehingga sel tidak mudah pecah akibat masuknya air ke dalam sel. Dinding sel bakteri tersusun dari peptidoglikan, yaitu

gabungan protein dan polisakarida. Berdasarkan perbedaan ketebalan lapisan peptidoglikan dinding sel, bakteri dapat dibedakan atas bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Bakteri Gram positif adalah bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tebal, sedangkan bakteri Gram negatif adalah bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tipis. Membran plasma Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma. Membran plasma tersusun dari lapisan fosfolipid dan protein. Membran plasma bersifat selektif permeabel dan berfungsi untuk mengatur pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya. Mesosom Membran sel bakteri dan sianobakteri membentuk lipatan ke dalam yang dinamakan mesosom. Pada beberapa bakteri, mesosom berperan dalam pembelahan sel. Sedangkan pada cyanobacteria, mesosom berfungsi sebagai kompleks fotosintetik yang mengadung pigmen fotosintesis. Sitoplasma Sitoplasma adalah cairan sel. Sitoplasma bakteri tidak mengandung banyak organel seperti pada sel eukariotik. Sitoplasma bakteri antara lain mengandung ribosom, DNA, dan granula penyimpanan. Ribosom Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma. Ribosom tersusun dari protein dan RNA. Ribosom berfungsi pada sintesis protein. DNA

DNA adalah materi pembawa informasi genetik. DNA bakteri berupa rantai tunggal yang membetuk struktur melingkar (nukleoid). Beberapa bakteri memiliki tambahan DNA melingkar lain yang lebih kecil yang disebut plasmid. Granula penyimpanan Granula penyimpanan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Umumnya bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkannya. Beberapa jenis bakteri memiliki juga memiliki struktur lain selain yang telah disebutkan di atas atau disebut juga struktur tambahan. Struktur dan fungsi tambahan pada sel bakteri meliputi bagian kapsul, flagellum, pilus dan fimbria, klorosom, vakuola gas, serta endospora. Kapsul atau lapisan lendir Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu. Jika lapisan tersebut tebal disebut kapsul, dan jika tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun dari polisakarida dan air. Keduanya berfungsi untuk membantu sel bakteri melekat pada suatu permukaan atau dengan sel bakteri lainnya. Kapsul juga berfungsi untuk pertahanan bakteri dari sel-sel fagosit (contohnya sel darah putih dan antibodi manusia atau hewan). Hal ini dapat terjadi ketika bakteri berada dalam tubuh hewan atau manusia. Selain itu, kapsul juga berfungsi melindungi sel bakteri saat mengalami kekeringan. Flagelum Flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk benang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum tersusun dari protein. Flagellum pada bakteri ada yang berjumlah satu (monotrik), banyak flagellum di satu sisi (lofotrik), satu atau banyak flagellum di kedua ujung (amfitrik), atau tersebar di seluruh permukaan sel (peritrik). Flagellum berfungsi sebagai alat gerak pada beberapa jenis bakteri yang berbentuk batang dan spiral. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan atau menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya. Misalnya, bakteri belerang akan bergerak menuju lingkungan yang mengandung senyawa kimia belerang.

Pilus dan fimbria Pilus (jamak: pili) adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel. Pilus mirip dengan flagellum namun lebih pendek, kaku, dan berdiameter lebih kecil. Pilus tersusun dari protein. Pilus berfungsi sebagai penghubung saat bakteri melakukan konjugasi. Selain itu, pilus juga berfungsi sebagai pelekat antara sel bakteri yang satu dengan lainnya. Pilus hanya terdapat pada bakteri Gram negatif, contohnya Escherichia coli. FImbria (jamak: fimbriae) merupakan struktur sejenis pilus namun lebih pendek daripada pilus. Klorosom Klorosom adalah struktur yang berada tepat di bawah membrane plasma. Klorosom mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis, contohnya Chlorobium (bakteri hijau). Vakuola gas Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan melakukan fotosintesis. Vakuola gas memungkinkan bakteri mengapung di air untuk memperoleh cahaya matahari. Dengan demikian, fotosintesis dapat terjadi. Endospora Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri Gram positif. Endospora terbentuk di dalam sel bakteri jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Dengan demikian endospora berfungsi sebagai pertahanan diri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora tebal dan tersusun dari protein. Tebalnya dinding endospora menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi, dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan, endospora tumbuh menjadi sel bakteri baru. SEL EUKARIOTIK

Sel eukariotik adalah sel yang memilki membrane inti, sehingga terjadi pemisahan antara inti sel dan sitoplasma. Kesatuan inti sel dan sitoplasma pada sel eukariotik disebut

protoplasma. Sel eukariotik berukuran 10-100 m. Materi genetik (DNA) berada di dalam inti sel yang dibungkus oleh membrane inti. Sel yang

eukariotik

memiliki

sejumlah

organel

masing-masing
Gambar 2 Sel eukariotik

memiliki

fungsi

spesifik.

Organisme bersel eukariotik ialah manusia dan organisme lain yang tergolong ke dalam kingdom

animalia, plantae, fungi, dan protista. Protista dan fungi tidak memiliki struktur selengkap manusia, hewan, dan tumbuhan. Umumnya sel protista hanya terdiri dari membran sel, sitoplasma, vakuola makanan, vakuola kontraktil, dan inti sel. Sebagian protista memiliki flagel, silia, dan kloroplas (pada protista mirip tumbuhan). Sedangkan sel fungi umumnya terdiri dari dinding sel, inti sel, hifa, dan septum. Struktur sel manusia, hewan, dan tumbuhan tersusun dari beberapa organel sebagai berikut. Membran plasma (membran sel) Membran plasma memiliki ketebalan sekitar 8 nm. Membran plasma memiliki struktur seperti lembaran tipis. Membran plasma tersusun dari molekul-molekul lipid (lemak), protein, dan sedikit karbohidrat yang membentuk suatu lapisan dengan sifat dinamis dan asimetri. Bersifat dinamis karena memiliki struktur seperti zat cair, sehingga molekul lipid dan protein dapat bergerak. Bersifat asimetri karena komposisi protein dan lipid sisi luar tidak sama dengan sisi dalam membran sel. Molekul-molekul tersebut menyusun matriks lapisan fosfolipid rangkap yang disisipi oleh protein membran. Terdapat dua kelompok protein membran, yaitu protein yang terbenam (protein integral) dan yang menempel di lapisan fosfolipid (protein perifer). Satu unit fosfolipid terdiri dari bagian kepala (fosfat) dan ekor (asam lemak). Sisi kepala merupakan

sisi hidrofilik (suka air) yang menghadap ke luar membran plasma. Sisi ekor merupakan sisi hidrofobik (tidak suka air) yang tersembunyi di bagian dalam membran plasma. Pada bagian membran plasma yang menghadap ke luar sel, terdapat karbohidrat yang melekat pada protein membran atau fosfolipid. Fungsi biologis membran plasma bergantung pada molekul-molekul penyusunnya, yaitu lipid, protein, dan karbohidrat. Membran sel memiliki beberapa fungsi antara lain: sebagai pembungkus isi sel dan membentuk sistem endomembran di dalam sel, misalnya retikulum endoplasma, aparatus Golgi, dan lisosom; menyediakan selaput atau penghalang yang bersifat selektif permeabel. Membran sel berfungsi untuk menyaring masuknya zat-zat ke dalam sel sehingga tidak semua zat dapat menembus membran sel; sebagai sarana transpor larutan dari dan ke dalam sel. Membran sel berfungsi dalam membantu memasukkan dan mengeluarkan senyawa senyawa tertentu dari dan ke dalam sel; merespons terhadap sinyal dari luar. Pada membran sel terdapat protein integral yang berfungsi sebagai reseptor untuk menerima sinyal dari lingkungan sel; untuk interaksi interseluler. Protein - protein membran sel dan glikoprotein sebagai perantara sel untuk berinteraksi dengan sel lain atau dengan lingkungan luarnya; tempat aktivitas biokimiawi. Beberapa reaksi kimia dikatalisis oleh protein integral membran yang berfungsi sebagai katalisator; untuk transduksi energi. Membran dalam (inner membrane) kloroplas berfungsi untuk mengubah energi cahaya menjadi energi kimia dalam proses fotosintesis. Inti sel (nukleus) Pada sel eukariotik, inti sel dibatasi oleh oleh membran inti. Pada umumnya inti sel berbentuk bulat , tetapi ada juga yang bentuknya seperti gelendong. Sel eukariotik umumnya memiliki satu inti sel, tetapi ada juga beberapa jenis sel yang memiliki inti lebih dari satu. Fungsi inti sel adalah sebagai berikut: mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme di dalam sel;

menyimpan informasi genetik dalam bentuk DNA; mengatur kapan dan dimana ekspresi gen-gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri; tempat terjadinya replikasi (perbanyakan DNA) dan transkripsi (pengutipan DNA).

Bagian-bagian penyusun inti sel adalah sebagai berikut. 1) Membran inti Membran inti memiliki pori berukuran 60 nm. Membran inti terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm. Permukaan luar membran inti juga berikatan dengan filamen intermediet yang menghubungkannya dengan membran plasma sehingga inti terpancang pada suatu tempat di dalam sel. Membran inti berguna untuk pertukaran materi antara nukleoplasma (plasma inti) dengan sitoplasma. 2) Nukleoplasma (plasma inti) Komponen utama dari nukleoplasma adalah protein vang kebanyakan berupa enzim dan sebagian adalah protein struktural inti. Nukleoplasma mengandung nukleolus (anak inti) dan kromosom. 3) Nukleolus Nukleolus merupakan tempat pembentukan dan pematangan RNA ribosomal (salah satu bahan pembentuk ribosom). 4) Materi genetik Bagian utama dari sebuah inti sel adalah materi genetik. Semua aktivitas di dalam sel dikendalikan oleh materi genetik. Pada waktu interfase, materi genetik dinamakan kromatin. Benang benang kromatin ini akan mengalami pemampatan (kondensasi) pada saat sel akan membelah. Kromatin yang mengalami kondensasi ini dinamakan kromosom. Hasil analisis kimia menunjukkau, bahwa kromatin tersusun atas DNA, RNA, protein histon dan protein nonhiston.

Sitoplasma

Sitoplasma atau cairan sel adalah matriks yang berada di bagian dalam membran plasma tetapi di luar nukleus. Sitoplasma tersusun dari sitosol yang bersifat koloid, sitoskeleton (rangka sel), dan organel-organel. Fungsi sitoplasma adalah sebagai berikut: tempat terjadinya metabolisme sitosolik, misalnya glikolisis serta tempat terjadinya sintesis protein oleh ribosom; tempat penyimpanan bahan kimia yang berguna bagi metabolisme sel misalnya enzim, protein, dan lemak; sarana atau fasilitator agar organel tertentu di dalam sel dapat bergerak, hal ini dikarenakan adanya aliran sitoplasma. Ribosom Ribosom merupakan butiran kecil nucleoprotein yang tesebar di dalam sitoplasma. Nahan penyusun ribosom adalah protein dan RNA ribosomal (RNAr). Ribosom membangun protein dalam dua lokasi sitoplasmik. Ribosom bebas tersuspensi dalam sitosol, sementara ribosom terikat dilekatkan pada bagian luar jalinan membran yang disebut retikulum endoplasmik. Sebagian besar protein yang dibuat oleh ribosom bebas akan berfungsi di dalam sitosol; contohnya ialah enzim-enzim yang mengkatalisis proses metabolisme yang bertempat di dalam sitosol. Ribosom terikat umumnya membuat protein yang dimaksudkan untuk dimasukkan ke dalam membran, untuk pembungkusan dalam organel tertentu seperti lisosom, atau untuk dikirim ke luar sel. Sel yang terspesialisasi dalam sekresi proteinmisalnya, sel pankreas dan kelenjar lain yang mensekresi enzim-enzim pencernaanseringkali bagian terbesarnya berupa ribosom terikat. Ribosom terikat dan bebas secara struktural identik dan dapat saling bertukar tempat, dan selnya dapat menyesuaikan jumlah relatif dari masing-masing jenis ribosom begitu metabolismenya berubah.

Retikulum Endoplasma (RE) Retikulum endoplasma merupakan labirin membran yang tersusun dari kantung pipih dan tabung dua lapis membran yang meluas dan menutupi sebagian besar sitoplasma. Struktur tabung tersebut berhubungan dengan membran inti. Ada dua macam RE, yaitu RE kasar dan RE halus. RE kasar memiliki bintik-bintik di permukaannya. Bintik tersebut adalah ribosom, sedangkan RE halus tidak memiliki ribosom pada permukaannya. RE kasar berfungsi sebagai tempat sintesis protein yang akan ditempatkan di membran sel dan di luar sel. Selain itu RE kasar juga berperan dalam produksi membran. RE halus berfungsi sebagai tempat sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, dan detoksifikasi obatobatan. Badan Golgi ( Aparatus Golgi) Badan Golgi merupakan kantung pipih bertumpuk yang tersusun dari ukuran besar hingga ukuran kecil dan terikat membran. Badan Golgi terdapat pada sel-sel sekretori, yaitu sebagai berikut: sel-sel kelenjar pencernaan yang mengeluarkan enzim-enzim pencernaan seperti lactase, sukrase, dan peptidase; sel-sel kelenjar pankreas yang mengeluarkan lipase dan tripsin; kelenjar air ludah yang mengeluarkan air liur yang mengandung amilase; kelenjar air mata yang mengeluarkan protein (antibodi). Badan Golgi berfungsi untuk memproses protein dan molekul lain yang akan dibawa ke luar sel atau ke membran sel. Proses yang terjadi antara lain glikosilasi (penambahan oligosakarida) pada protein. Glikosilasi merupakan salah satu modifikasi protein setelah sintesis protein selesai. Glikosilasi penting untuk penanda protein-protein ekstraseluler. Misalnya glikoprotein dapat dikenali dengan baik karena adanya protein pengenal glikoprotein yang dinamakan lektin, yang berasal dari biji kacang-kacangan. Lisosom Lisosom merupakan vesikel membrane berkantung yang mengandung enzim-enzim hidrolitik yang bekerja pada kondisi asam. Lisosom terbentuk dari pertunasan vesikel badan Golgi. Lisosom berfungsi untuk mencerna makromolekul secara intraseluler dan merusak sel-sel

asing. Di dalam lisosom terdapat enzim-enzim yang berfungsi untuk menghidrolisis materi seluler asing antara lain DNA, RNA, protein, dan lipid. Enzim-enzim tersebut antara lain sebagai berikut: nuklease berfungsi menghidrolisis DNA dan RNA; protease berfungsi menghidrolisis protein; lipase berfungsi menghidrolisis lipid; fosfatase berfungsi menghidrolisis oligonukleotida; enzim-enzim lain berfungsi menghidrolisis karbohidrat polisakarida serta oligosakarida.

Peroksisom Peroksisom berbentuk seperti lisosom, berisi enzim oksidatif dan katalase. Enzim oksidatif yang terdapat dalam peroksisom mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen, yang menghasilkan produk sampingan berupa hidrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida yang terbentuk oleh peroksisom merupakan racun. Namun, dengan adanya enzim katalase di dalam peroksisom, maka hidrogen peroksida diubah menjadi air dan oksigen. Mitokondria Mitokondria merupakan organel bermembran rangkap yang sangat penting untuk metabolisme energi dalam sel. Mitokondria terdiri dari membran luar, membran dalam yang berlekuk-lekuk disebut krista, dan matriks mitokondria. Membran luar berfungsi sebagai pembatas antara bagian dalam mitokondria dan sitoplasma. Membran dalam mitokondria yang berlekuk-lekuk (krista) berguna untuk melangsungkan rantai respirasi, yang menghasilkan ATP. Matriks mitokondria juga mengandung DNA mitokondria yang menyediakan gen-gen untuk diekspresikan menjadi protein membran dalam yang berguna untuk rantai respirasi. Semua proses tersebut dapat menghasilkan energi tinggi.

Peran ekologis tumbuhan adalah pembuat makanan, sedangkan manusia dan hewan berperan sebagai pemakan tumbuhan dan hewan lainnya. Oleh karena itu, sel hewan berbeda dengan sel tumbuhan. Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2 Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan

Sel Tumbuhan Memiliki dinding sel Memiliki vakuola berukuran besar Memiliki plastida Tidak memiliki sentriol

Sel Hewan Tidak memiliki dinding sel Memiliki vakuola berukuran kecil Tidak memiliki plastida Memiliki sentriol

Gambar 3 Sel tumbuhan

Gambar 4 Sel hewan

Sel Tumbuhan Bagian-bagian sel tumbuhan yang membedakannya dari sel hewan adalah sebagai berikut. Dinding sel Batang tumbuhan umumnya lebih keras dibandingkan tubuh manusia atau hewan. Hal ini karena bagian luar sel tumbuhan tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan utama penyusun dinding sel berupa zat kayu, yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga mengandung zat lain, misalnya pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein.

Vakuola Vakuola merupakan organel bermembran yang berisi cairan vakuola. Vakuola terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan. Namun vakuola pada sel tumbuhan memiliki bentuk dan fungsi yang lebih nyata dibandingkan dengan vakuola pada sel hewan. Pada tumbuhan dewasa, vakuola tampak membesar bahkan mendominasi sitoplasma dan mendesak sitoplasma ke tepi dinding sel. Pada dasarnya cairan sitoplasma bersifat hipertonik terhadap lingkungannya sehingga terjadi peristiwa osmosis, yaitu vakuola menyerap air. Akibatnya, vakuola membesar dan meningkatkan tekanan air di dalamnya (tekanan turgor) serta mendesak membran vakuola (tonoplas) ke arah sitoplasma. Sitoplasma meneruskan tekanannya ke arah dinding sel. Tekanan turgor berguna untuk mengatur gerakan osmosis cairan dari luar ke dalam sel. Dinding sel cukup kuat menahan tekanan sitoplasma, membatasi volume sitoplasma, dan mencegah sel pecah. Di lain pihak, tekanan dari luar sel kepada tonoplas cukup kuat untuk memelihara turgiditas sel. Vakuola berisi senyawa-senyawa cadangan makanan, misalnya asam amino, gula, beberapa asam organik, dan beberapa protein. Beberapa vakuola lainnya berisi metabolit sekunder. Metabolit sekunder adalah senyawa kimia yang tidak diperlukan oleh sel itu sendiri. Salah satu contoh metabolit sekunder adalah antosianin (pigmen sel) yang bertanggung jawab untuk warna ungu, merah jambu, dan biru pada permukaan buah, bunga, dan daun. Plastida Plastida adalah organel bermembran rangkap dengan bentuk dan fungsi yang bermacammacam. Beberapa plastida yang penting adalah kloroplas, kromoplas, dan leukoplas. Kloroplas Kloroplas merupakan organel yang mengandung klorofil. Klorofil berfungsi pada saat fotosintesis. Struktur kloroplas terdiri dari membran luar, membran dalam, stroma, dan tilakoid. Membran luar berguna untuk melewatkan molekul-molekul berukuran kurang dari 10 kilodalton tanpa selektivitas. Membran dalam bersifat selektif permeabel dan berguna untuk memilih molekul yang keluar masuk dengan transpor aktif. Stroma merupakan cairan kloroplas yang

berguna untuk menyimpan hasil fotosintesis dalam bentuk pati (amilum). Tilakoid merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kromoplas Kromoplas adalah plastida yang berwarna kuning jingga dan merah karena mengandung karoten. Sel-sel yang mengandung kromoplas terdapat pada bunga, buah masak, dan daun yang akan gugur. Warna kromoplas bervariasi karena berasosiasi dengan pigmen bunga dan buah lainnya, yaitu antosianin yang tersimpan di vakuola. Leukoplas Leukoplas adalah plastida yang tidak berwarna. Leukoplas biasanya berguna untuk menyimpan cadangan makanan, seerti amilum dan protein pada sel-sel batang ketela pohon dan sel-sel akar pada kentang. Sel Hewan Hewan memiliki organel yang khas pada selnya, yaitu sentriol. Sentriol Sentriol merupakan sepasang struktur seperti silinder yang memiliki lubang di tengah dan tersusun dari protein mikrotubulus. Anggota pasangan sentriol biasanya terletak pada posisi menyudut ke arah kanan satu sama lain. Sentriol tersusun dari mikrotubulus yang membentuk suatu struktur protein seperti jala yang tampak berlekatan dengan kromosom selama pembelahan sel (mitosis dan meiosis). Jala tersebut dinamakan benang spindel. Pada ujung yang lain, jala ini berlekatan dengan bagian ujung sentriol. Sentriol berperan untuk mengatur polaritas (kutub) pembelahan sel hewan dan mengatur pemisahan kromosom selama pembelahan sel.

Sumber: Aryulina, Diah, dkk, 2007, Biologi 1 SMA dan MA Kelas X, Jakarta: Penerbit Erlangga Aryulina, Diah, dkk, 2007, Biologi 2 SMA dan MA Kelas XI, Jakarta: Penerbit Erlangga Campbell, Neil A., et al, 2002, Biologi edisi kelima-Jilid 1, Jakarta: Penerbit Erlangga http://biologi.blogsome.com/2007/07/31/sel-prokariotik/ http://www.crayonpedia.org/mw/3._Perbedaan_Struktur_Sel_Prokariotik_dan_Sel_Eukariotik_

Anda mungkin juga menyukai