Anda di halaman 1dari 30

STRUKTUR DAN FUNGSI

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL


SEL
Kelompok 3
Puja Septiana Akni Hotri (A1C420061)
Yeni Aprianti (A1C420091)
Sherly Chairunnisa (A1C420064)
Zidni Rizka (A1C420080)
Ricky Prananta Ginting (A1C420045)
 Biologi sel
Biologi sel (juga disebut sitologi, dari bahasa Yunani kytos, "wadah") adalah ilmu yang
mempelajari sel. Pengetahuan akan komposisi dan cara kerja sel merupakan hal mendasar bagi
semua bidang ilmu biologi.

A. Struktur dan Fungsi Sel Prokariotik


Bakteri merupakan salah satu contoh organisme yang memiliki sel tipe prokariotik. Untuk itu
mempelajari struktur dan fungsi pada sel prokariotik, sel bakteri merupakan contoh yang cukup
mewakili dari berbagai tipe sel prokariotik. Bakteri memiliki ukuran (panjang) berkisar antara
0,15 – 15μ. Struktur sel bakteri terdiri dari bagian luar sebagai penutup sel dan sitoplasma
 Bagian-bagian sel bakteri terdiri dari: kapsula, membran plasma, dinding sel,
sitoplasma, materi genetik, flagella, dan pili.
 Kapsula
Yaitu bagian yang paling luar berupa lendir yang berfungsi untuk melindungi sel. Bahan kimia
pembangun kapsula adalah polisakarida. Dinding sel terdiri dari berbagai bahan seperti
karbohidrat, protein, dan beberapa garam anorganik serta berbagai asam amino.

 Membran plasma
Membran plasma bakteri mengadung enzim oksida dan respirasi. Fungsinya serupa dengan
fungsi mitokondria pada sel eukariotik. Membran plasma pada bakteri membentuk lipatan-
lipatan yang berlapis-lapis. Lipatan ini disebut desmosom. Pada beberapa daerah membran
plasma membentuk lipatan ke arah dalam disebut mesosom. Fungsi mesosom yaitu untuk
respirasi dan sekresi dan menerima DNA pada saat konjugasi. Beberapa bakteri memiliki alat
gerak berupa flagel. Beberapa bakteri lainnya mengandung villi yang berfungsi untuk
melekatkan diri.
 Dinding sel
Dinding sel bakteri adalah struktur yang kompleks, agak kaku dan bertanggung
jawab atas bentuk sel. Struktur ini, melindungi membran sitoplasma dan semua
bagian dalam sel. Dinding sel tersusun oleh senyawa unik yang disebut
peptidoglikan. Peptidoglikan (PG) ini tersusun atas dua komponen, yaitu N-acetyl
glucosamine (NAG) dan N-acetyl muramic acid (NAM). NAG dan NAM
berselang-seling membentuk tulang punggung dinding sel. Pada NAM terdapat 4
asam amino dan -asam amino ini membentuk ikatan silang dengan asam amino
NAM lainnya.

 Sitoplasma
Merupakan bagian dalam sel bakteri. Sitoplasma berbentuk koloid yang agak
padat yang mengandung butiran-butiran protein, glikogen, lemak dan berbagai
jenis bahan lainnya. Pada sitoplasma sel bakteri tidak ditemukan organel-organel
yang memiliki sistem endomembran seperti badan golgi, retikulum endoplasma
(RE), kloroplas, mitokondria, badan mikro, dan lisosom. Sedangkan ribosom
banyak ditemukan pada sitoplasma.
 Materi genetik
DNA (Asam dioksiribonukleat) merupakan persenyawaan yang tersusun atas gula
deoksiribosa, fosfat dan basa-basa nitrogen DNA berfungsi sebagai sifat pembawa genetik.
DNA tersebar disitoplasma namun biasanya terlihat berkumpul pada satu area yaitu pada
nukleotid.
 Flagella
Flagella (tunggal = flagellum) adalah filamen yang memanjang ke arah luar sel yang tersusun
atas protein yang disebut flagellin. Bakteri yang memiliki flagella bisa bergerak atau motil,
artinya dapat bergerak dengan keinginan sendiri. Mekanisme bagaimana flagella dapat
menggerakkan sel adalah sebagai berikut: flagella yang agak kaku ini ini berfungsi sebagai
poros yang mendorong sel dengan cara memutar searah atau berlawanan arah dengan jarum
jam. Tergantung letaknya pada sel, flagella dapat disebut monotrikat, lopotrikat, ampitrikat,
dan peritrikat.
 Pili
Pili merupakan struktur mirip rambut pada permukaan sel. Struktur ini memiliki
dua fungsi, yaitu untuk penempelan (adhesi) pada permukaan lain, misalnya sel
usus manusia, dan dikenal sebagai fimbria. Fungsi kedua adalah untuk transfer
materi genetika melalui proses yang disebut konjugasi dan untuk kepentingan ini
disebut sebagai pili. Seperti halnya flagella, pili disusun oleh protein (disebut
pilin), akan tetapi pilin lebih tipis dan pendek jika dibandingkan dengan flagella.
B. Struktur dan fungsi Sel Eukariotik
1 Pengertian Sel Eukariotik

Sel eukariotik berasal dari dua kata yaitu eukariotik (eu=sejati dan
karion=inti). Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki sistem
endomembran. Sel tipe ini secara struktural memiliki sejumlah organel
pada sitoplasmanya. Organel tersebut memiliki fungsi yang sangat khas
yang berkaitan satu dengan yang lainnya dan berperan penting untuk
menyokong fungsi sel. Organisme yang memiliki tipe sel ini antara lain
hewan, tumbuhan,dan jamur baik multiseluler maupun yang uniseluler.
2 Tipe sel eukariotik pada tumbuhan dan hewan

 Pada bagian luar sel tidak ditemukan adanya dinding sel, sebaliknya pada
tumbuhan dan jamur ditemukan adanya dinding sel.
 dinding sel tumbuhan dan sel jamur secara kimiawi berbeda penyusunnya.
 Pada jamur didominasi oleh chitin sedangkan pada tumbuhan selulosa.
 Pada tumbuhan ditemukan adanya organel kloroplas sedangkan pada jamur
dan hewan tidak ditemukan.
 Selain perbedaan tersebut pada dasarnya baik sel hewan, tumbuhan, dan
jamur memiliki struktur yang serupa.
1. Membran sel
• Membran sel atau membran plasma adalah bagian sel paling luar yang
membatasi isi sel dan sekitarnya. Membran sel terdiri dari dua lapisan, yaitu
fosfolipid dan lipoprotein.
• Membran sel memiliki fungsi yaitu :
a. Sebagai reseptor rangsangan yang datang dari luar sel. Karena fungsi
ini, membran sel bersifat 'selektif permeabel', dapat menentukan bahan-
bahan tertentu saja yang bisa masuk ke dan keluar dari sel.
b. Sebagai tempat pertukaran zat atau transportasi molekul.
c. Menjaga komponen-komponen sel agar tetap terisolasi dari lingkungan
luar.
d. Mencegah sel agar tidak pecah.
e. Sebagai media berlangsungnya reaksi-reaksi kimia.
• Pada sel tumbuhan, membran sel dalam keadaan normal melekat pada dinding
sel akibat tekanan turgor dari dalam sel.
2. Sitoplasma
• Merupakan zat yang terdapat di antara inti
sel dan membran plasma.
• Substansi sitoplasma yang permanen dan
berperan aktif dalam proses metabolisme
disebut organel.
• Organel terdiri atas: retikulum endoplasma,
kompleks Golgi, mitokondria, kloroplas
(khusus tumbuhan), lisosom, dan badan
mikro merupakan kelompok organel yang
dikelilingi oleh membran, sedangkan
organel lainnya yang tidak dikelilingi oleh
membran antara lain ribosom dan sentriol.
• Fungsi dari sitoplasma yaitu :
a. Sebagai tempat untuk organel-organel sel.
b. Melindungi organel sel dari benturan.
c. Menjamin berlangsungnya pertukaran zat agar metabolisme
berjalan dengan baik.
d. Sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang penting
untuk proses metabolisme.
e. Menjaga bentuk dan konsistensi sel.
f. Mengisi ruang sel yang tidak ditempati oleh organel dan vesikula.
g. Sebagai perantara transfer bahan atau zat dari luar sel ke organel-
organel sel.
h. Sebagai pelarut protein dan senyawa-senyawa lainnya.
i. Membantu pergerakan unsur atau zat dari satu bagian sel ke
bagian sel yang lain.
3. Dinding sel
• Dinding adalah lapisan kaku yang mengelilingi bagian luar membran
sel. Dinding sel hanya terdapat pada tumbuhan dan beberapa organisme
lain, seperti jamur, bakteri, dan alga. Dinding sel hanya terdapat pada
tumbuhan dan jamur.
• Bahan utama dinding sel pada tumbuhan adalah selulosa sedangkan
pada jamur umumnya chitin.

• Dinding sel tumbuhan terdiri dari tiga lapisan


a. Lamela tengah adalah lapisan pertama yang terbentuk selama
pembelahan sel.
b. Dinding sel primer adalah lapisan yang terbentuk setelah lamela
tengah, bersifat fleksibel dan tipis.
c. Dinding sel sekunder adalah lapisan yang terbentuk di dalam
dinding sel primer, bersifat sangat kaku dan memberikan kekuatan.
• Fungsi Dinding Sel :
a. Memberi dukungan struktural pada sel.
b. Memberi struktur dan bentuk yang tetap pada sel.
c. Memberi perlindungan terhadap infeksi dan tekanan mekanik.
d. Memungkinkan transportasi zat dan informasi dari bagian dalam sel
ke eksterior.
e. Mencegah kehilangan air.
f. Mencegah agar sel tidak pecah karena tekanan turgor.
g. Membantu difusi gas yang keluar masuk sel.
h. Memisahkan bagian dalam sel dari lingkungan luar.
i. Memberikan perlindungan mekanik dari serangga dan patogen.
4. Nukleus
• Nukleus atau inti sel adalah salah satu bagian yang paling penting
bagi sel, karena berperan mengendalikan seluruh kegiatan sel.
• Bagian-bagian inti sel terdiri dari membran inti, nukleoplasma
(kariolimp) dan kromosom, serta nukleolus.
• Membran inti memisahkan inti sel dan sitoplasma. Membran inti
terdiri atas dua lapisan membran dan pada daerah-daerah tertentu
terdapat pori-pori yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya
bahan kimia. Lapisan membran yang sebelah luar berhubungan
dengan membran retikulum endoplasma.
• Nukleoplasma, yaitu suatu cairan kental berbentuk jeli. Bahan kimia
yang terdapat pada nukleoplasma antara lain larutan fosfat, gula
ribosa (pentosa), protein, nukleotida, dan asan nukleat
• Fungsi Nukleus :
a. Mengendalikan seluruh kegiatan sel. Sebagai tempat penyimpanan
protein dan RNA.
b. Sebagai pembawa materi genetik, yaitu kromatin.
c. Berperan penting dalam proses sintesis protein.
d. sebagai penghasil protein pada nukleolus.
e. Berperan dalam transportasi selektif melalui pori-pori pada membran
inti.
f. Mengatur pertukaran molekul antara inti dan bagian sel lainnya.
5. Retikulum Endoplasma (RE)
• Retikulum endoplasma merupakan membran lipoprotein pada
sitoplasma yang terdapat antara membran inti dan membran sitoplasma.
• Ada dua macam RE yaitu RE ganuler (RE kasar) bila pada permukaan
membran RE ini menempel ribosom. fungsi utama dari retikulum
endoplasma kasar adalah sebagai tempat sintesis protein
• RE halus atau non granuler bila pada membran RE tidak ada ribosom.
• Fungsi organel ini memproses lebih lanjut protein, lipid atau bahan
lainnya yang akan disekresikan sehingga produk yang dihasilkan sesuai
dengan keperluannya. Dalam bentuk vesikula (gelembung) produk dari
RE ditransportasi ke badan Golgi.
• Fungsi Retikulum Endoplasma :
a. Bertanggung jawab dalam transportasi protein dan karbohidrat
untuk organel lain yang meliputi lisosom, badan Golgi, membran
plasma, dan sebagainya.
b. Sebagai tempat penyimpanan kalsium. Jika sel berkontraksi,
kalsium akan dikeluarkan oleh RE menuju sitosol.
c. Membantu dalam pembentukan membran nukleus selama
pembelahan sel.
d. Memainkan peran penting dalam sintesis protein, lipid, glikogen,
serta steroid seperti kolesterol, progesteron, testosteron, dan
sebagainya.
e. Menetralkan racun (detoksifi kasi) khususnya untuk RE yang ada
di dalam sel-sel hati.
6. Badan Golgi
• Badan Golgi (bahasa Inggris: golgi apparatus, golgi body, golgi
complex atau dictyosome) adalah organel yang dihubungkan dengan
fungsi ekskresi sel.
• Badan Golgi berfungsi :
a. Menghasilkan sekret berupa butiran getah, lisosom primer
b. Menyimpan protein dan enzim yang akan disekresikan
c. Pada sel tumbuhan badan Golgi disebut diktiosom. Organel ini
menerima bahan, diolah dan akan disekresikan, dari RE
7. Lisosom
• Lisosom merupakan kantong yang dikelilingi membran tunggal yang digunakan oleh
sel untuk mencerna makromolekul.
• Lisosom terdapat pada sel hewan, bentuknya seperti bola dan ukuran diameternya
kurang lebih 500nm.
• Lisosom mengandung enzim yang berfungsi untuk mencernakan bahan makanan
yang masuk ke dalam sel baik secara pinositis (makanannya berupa cairan) maupun
secara fagositis (makannya berupa padat).
• Lisosom primer yang baru dibentuk oleh badan Golgi yang mengadung enzim
hidrolase yang bersifat laten. Lisosom primer bergabung dengan vakuola makanan
membentuk lisosom skunder dan terjadilah proses pencernaan. Bahan yang bisa
dicerna dikeluarkan ke sitoplasma sedangkan sisanya di keluarkan dari sel.
8. Ribosom
• Ribosom merupakan salah satu organel tidak bermembran yang ditemukan pada
semua sel, baik sel prokariotik maupun eukariotik. Ribosom adalah organel yang
berbentuk butiran halus dengan ukuran 20-25 µm.
• Ribosom tersusun dari RNA dan protein, terdiri dari sub unit besar dan sub unit
kecil. Sub unit besar dan sub unit kecil akan bergabung bila ribosom sedang
menjalankan fungsinya yaitu sintesis protein. Bila sintesis protein sudah selesai
maka sub unit besar dan sub unit kecil akan berpisah kembali.
• Ribosom ada yang bebas terdapat di dalam sitoplasma dan ada juga yang
menempel pada RE.
• Sub unit kecil merupakan tempat menempelnya mRNA yang membawa kode
genetik yang akan ditranslasi menjadi polipeptida, sedangkan sub unit besar
merupakan tempat menempelnya tRNA yang membawa asam amino yang akan
dirangkai menjadi polipetida.
9. Vakuola
• Vakuola merupakan kantung berselaput, bentuk berbeda tergantung
fungsi.
• Pada sel tumbuhan vakuola berukuran besar dan merupakan vakuola
sentral, memungkinkan membantu sel tumbuhan untuk tumbuh
membesar.
• Fungsi Vakuola antara lain :
a. Menyimpan gas, senyawa-senyawa organik (alkaloid, protein,
dan asam organik), serta ion anorganik (kalium dan klorida).
b. Sebagai tempat penyimpanan pigmen daun, buah, dan bunga
(antosianin), seperti warna kuning, merah, dan ungu.
c. Menyimpan senyawa beracun atau aroma tak sedap untuk
melindungi tumbuhan dari gangguan pemangsa.
d. Menyerap air sehingga sel menjadi lebih besar.
e. Sebagai tempat penyimpanan zat cadangan makanan seperti
amilum dan glukosa.
f. Mengatur turgiditas sel (tekanan osmotik sel).
• Ada 3 jenis vakuola yaitu :
1. Vakuola kontraktil berfungsi sebagai osmoregulator, yaitu pengatur
tekanan osmotik dalam sel. Vakuola ini dimiliki oleh Protozoa
seperti Amoeba dan Paramecium.
2. Vakuola nonkontraktil berfungsi untuk mencerna makanan. Oleh
karena itu, vakuola ini disebut juga vakuola makanan. Vakuola
nonkontraktil juga dapat ditemukan pada Protozoa seperti
3. Vakuola sentral berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan
hasil metabolisme. Selain itu, vakuola ini juga berfungsi untuk
menjaga tekanan turgor dinding sel.
10. Mitokondria
• Mitokondria merupakan organel tempat berlangsungnya respirasi sel pada
makhluk hidup.
• Mitokondria terdiri dari membran luar, membran dalam, ruang antarmembran, dan
matriks mitokondria.
• Fungsi mitokondria :
a. Tempat berlangsungnya respirasi sel pada makhluk hidup, sehingga
dihasilkan energi berupa ATP (adenosin trifosfat).
b. Membantu keseimbangan konsentrasi ion kalsium.
c. Membantu pembangunan bagian-bagian tertentu dari darah dan hormon,
seperti testosteron dan estrogen.
d. Mitokondria pada sel-sel hati memiliki enzim yang dapat mendetoksifi kasi
amonia.
e. Menjadi tempat metabolisme asam lemak.
11. Badan Mikro
• Badan mikro dibedakan dua kelas utama, yaitu peroksisom dan glioksisom.
• Peroksisom mengandung enzim katalase dan oksidase terdapat pada hewan
dan tumbuhan.
• Fungsi peroksisom yaitu :
a. Di dalam sel hati, peroksisom berfungsi untuk menetralisir racun
alkohol dan senyawa berbahaya lainnya
b. Memecah asam lemak menjadi molekul-molekul kecil yang dapat
digunakan sebagai bahan bakar untuk respirasi sel
c. Pada tumbuhan, peroksisom yang terdapat pada daun berfungsi untuk
mengkatalisis produk samping dari reaksi pengikatan CO2 pada
karbohidrat, yang disebut fotorespirasi
• Glioksisom merupakan badan mikro yang berbentuk bulat dan dibatasi oleh
membran tunggal.
• Glioksisom umum terdapat pada endosperm biji dan berperan dalam
perkecambahan selain mengandung katalase dan oksidase mengadung
sebagian atau seluruh enzim daur glioksilat (proses pembentukan sumber
energi untuk pertumbuhan dari lemak).
• Fungsi Glioksisom antara lain :
a. Mengontrol dan mengkatalisis dekomposisi senyawa secara bertahap
b. Sebagai tempat berlangsungnya siklus glioksilat
c. Sebagai tempat metabolisme asam lemak
• Secara umum badan mikro berfungsi di dalam mengoksidasi lemak sebagai
sumber energi.
12. Sitoskeleton
• Sitoskeleton merupakan rangka sel. Sitoskleleton terdiri dari 3 macam yaitu :
mikrotubul, mikrofilamen, dan filamen intermediet.
• Mikrotubul tersusun atas dua molekul protein tubulin yang bergabung membentuk
tabung. Fungsi mirkotubul memberikan ketahanan terhadap tekanan pada sel,
perpindahan sel (pada silia dan flagella), pergerakan kromosom saat pembelahan sel
(anafase), pergerakan organel, membentuk sentriol pada sel hewan.
• Mikrofilamen merupakan filamen protein kecil yang tersusun atas dua rantai protein
aktin yang terpilin menjadi satu. Mikrofilamen memiliki fungsi memberi tegangan
pada sel, mengubah bentuk sel, kontraksi otot, aliran sitoplasma, perpindahan sel
(misalnya psudopodia) dan pembelahan sel.
• Filamen intermediet tersusun atas beberapa macam protein yang mebentuk serat
seperti kabel. Protein yang menyusunnya bermacam-macam seperti keratin pada
molekul protein rambut. Fungsinya memberi tegangan sel, mempertahankan posisi
nukleus dan organel tertentu.
13. Sentriol
• Sentriol adalah organel berbentuk silinder yang terdiri atas tubulin. Sentriol
ditemukan pada sel hewan dan sel tumbuhan tingkat rendah.
• Sentriol dapat bereplikasi dan membentuk benang-benang spindel yang akan
mengikat serta menarik kromatid ke arah kutub yang berlawanan. Hal ini
terjadi pada anafase saat pembelahan sel secara mitosis maupun meiosis.
• Fungsi sentriol antara lain :
a. Menyelesaikan proses sitokinesis.
b. Mengorganisir spindel mitosis.
c. Berperan dalam pembentukan silia dan flagel.
d. Berperan dalam penataan ruang sel. Penataan ruang sel dipengaruhi
oleh sentriol karena posisi inti sel ditentukan oleh posisi sentriol.
14. Plastida
• Plastida adalah organel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan.
• Plastida terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Kromoplas adalah plastida berwarna yang mengandung pigmen selain
klorofil. Contohnya fikoeritrin (merah), fikosianin (biru), fikosantin
(cokelat), karoten (jingga), dan xantofi l (kuning).
2. Leukloplas adalah plastida yang tdiak mengandung pigmen. Leukoplas
dibagi menjadi amiloplas yaitu tempat pembentukan dan penyimpanan
amilum, proteoplas yaitu tempat pembentukan dan penyimpanan
protein, elailoplas yaitu tempat pembentukan dan penyimpanan
lemak/minyak.
3. Kloroplas yaitu plastida yang mengandung pigmen klorofil dan
berfungsi untuk fotosintesis
Referensi
Karp, G., 2007. Cell and Molecular Biology concepts and
experiments, John Wiley & Sons, Inc. (Asia).
Thorpe, N.O, 1984. Cell Biology. John Wiley & Sons, Inc,
NewYork.
Alberts, B., D. Bray, J. Lewis, M. Raff, K. Roberts and J.D.
Watson, 1989, Molecular Biology of the cell, Garland Publ.,
Inc, New York.
Campbell, N.A., J.B. Reece, L.G. Mitchell, 2002. Biologi.
Erlangga. Jakarta.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai