Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Undana SEL Pengertian Sel Sel adalah unit dasar terkecil dari suatu makhluk hidup. Contoh:
tubuh manusia
organ-organ tubuh : tangan
jaringan ..................: jaringan otot
sel ..........................: sel otot.
Sebuah sel memiliki kemampuan dasar seperti yang dimiliki makhluk hidup misalnya memerlukan makanan dan bertumbuh. Semua sel berasal dari sel yang sudah
ada sebelumnya dan setiap sel
memiliki sistem kehidupan sendiri. Pada makhluk hidup bersel banyak,
masing-masing sel memiliki peranan
yang terpadu dengan sel-sel lainnya pada makhluk hidup tersebut. Jenis Sel Sel dibedakan menjadi dua jenis: Sel prokariot dan sel eukariot Sel prokariot adalah sel yang tidak
memiliki suatu inti yang secara jelas
dibatasi oleh membrane Contoh: bakteri dan archaea STRUKTUR & FUNGSI ORGANELA- ORGANELA SEL
1. Sel Tumbuhan
a. Dinding sel: mengelilingi membran
plasma dan bersifat kaku. Strukturnya kompleks memiliki banyak fungsi mulai dari melindungi sel hingga mengatur siklus hidup tumbuhan tersebut. b. Membran plasma: semua sel makhluk hidup memiliki membran plasma yang membungkus isinya. Pada prokariot dan tumbuhan, membran tersebut merupakan lapisan dalam dari perlindungan yang dikelilingi oleh dinding sel yang kaku. Membran-membran ini juga mengatur lalulintas masuk keluar sel. c. Sitoplasma: Sitoplasma adalah material berupa gel yang ada di luar inti sel dimana organela-organela lain berada d. Kloroplast: Karakteristik yang paling penting dari tumbuhan adalah kemampuannya berfotosintesis. Proses fotosintesis terjadi di dalam organela khusus yang disebut kloroplast. e. Plastida: organela plastid terdapat pada sel alga dan tumbuhan, tetapi tidak ada pada sel hewan. Plastid bertanggungjawab pada produksi dan penyimpanan bahan-bahan kimia, termasuk pigmen tumbuhan. Berdasarkan jenis plastida, warna sel bermacam-macam. Kloroplast adalah satu jenis plastida yang berwarna hijau. f.Retikulum endoplasma: Retikulum endoplasma adalah suatu jaringan kantung yang memproduksi, memproses, dan membawa senyawa-senyawa kimia untuk digunakan di dalam dan di luar sel. Komponen ini dihubungkan dengan selaput inti, menyediakan saluran antara inti dan sitoplasma. Pada tanaman, reticulum endoplasma juga menjadi penghubung antar sel-sel melalui palmodesmata. g.Badan golgi: Badan golgi adalah bagian yang mendistribusikan dan mengantarkan bahn-bahan kimia yang dihasilkan sel. Bagian ini mengubah protein dan lemak yang dibentuk di dalam reticulum endoplasma dan mempersiapkannya untuk dikirim ke luar sel. h. Mikrofilamen: Mikrofilamen adalah batang- batang padat yang terbuat dari protein globular yang disebut aktin. Benang- benang ini terutama berfungsi secara structural dan merupakan komponen penting dari sitoskeleton. i. Mikrotubul: komponen ini berupa silinder lurus yang terdapat sepanjang sitoplasma semua sel eukariot dan melakukan berbagai fungsi, mulai dari transportasi hingga pendukung structural j. Mitokondria: organela berbentuk segi empat panjang yang terdapat di dalam sitoplasma semua sel eukariot. Pada sel tumbuhan, mereka berfungsi memecah molekul karbohidrat dan gula untuk menghasilkan energi, terutama jika tidak ada sinar matahari bagi kloroplast untuk menghasilkan energi. k. Nukleus: Nukeus atau inti sel adalah organela sangat khusus yang berfungsi memproses informasi dan sebagai pusat pengaturan sel. Organela ini mempunyai dua fungsi utama, yakni menyimpan materi genetik sel atau DNA, dan mengkoordinasi aktivitas sel yang meliputi pertumbuhan, metabolisme intermediary, sintesis protein, dan reproduksi. l. Peroksisom: Mikrobodi yang merupakan suatu kelompok hasil penganeka ragaman organela-organela yang terdapat di dalam sitoplasma, berupa bola-bola kasar dan diikat oleh suatu membran tunggal. Ada beberapa jenis mikrobodi, tetapi peroksisomlah yang paling umum. m. Plasmodesmata: Palsmodesmata adalah tabung-tabung kecil yang menghubungkan sel-sel tumbunhan satu sama lain, menjadi jembatan kehidupan antar sel. n. Ribosom: semua sel makhluk hidup mengandung ribosom, organela kecil yang terdiri atas kira-kira 60% RNA dan 40% protein. Pada eukariot, ribosom terbuat dari empat untai RNA. Pada prokariot, ribosom mengandung tiga untaian RNA. o. Vakuola: Setiap sel tumbuhan memiliki sebua vakuola yang besar yang menyimpan senyawa-senyawa, membantu pertumbuhan tanaman, dan berperan penting bagi struktural tumbuhan 2. Sel Hewan a. Sentriol: sentriol adalah organela bereplikasi sendiri yang tersusun dari Sembilan bundle mikrotubul dan hanya ditemukan pada sel hewan. Fungsinya adalah membantu mengorganisasikan pembelahan sel, tetapi tidak esensial bagi proses tersebut. b.Silia dan Flagella: bagi eukariot bersel satu, silia dan flagella penting untuk pergerakan/perpindahan individu organisme. Pada organism multiselular, silia berfungsi untuk memindahkan cairan atau material melalui suatu sel tak bergerak dan menggerakkan sel atau kelompok sel. c. Retikulum endoplasma: adalah suatu jaringan kantung yang memproduksi, memproses, dan mengangkut senyawa-senyawa kimia untuk digunakan di dalam dan di luar sel. Bagian ini terhubung dengan selaput berlapis ganda inti, memberikan suatu saluran antara inti dan sitoplasma. d. Endosom dan endositosis: Endosom adalah vesicle terbungkus membran, terbentuk melalui suatu rangkaian kompleks dari suatu proses yang secara keseluruhan disebut endositosis, dan ditemukan di dalam sitoplasma setiap sel hewan. Mekanisme dasar endositosis meliputi pelipatan ke dalam membran plasma untuk mengelilingi makromolekul atau materi lain yang berdifusi melalui cairan ekstraseluler. (https://youtu.be/QspmZf_yWyU) e. Badan golgi: Bagian yang mendistribusikan dan mengirimkan produk-produk kimia sel. Bagian ini memodifikasi protein dan lemak yang dibentuk di dalam reticulum endoplasma dan mempersiapkannya untuk diekspor keluar sel. f. Filamen intermediate: bagian ini merupakan protein berserat yang sangat bervariasi, memainkan peran yang penting baik sebagai bagian structural maupun fungsional dari sitoskeleton. Ukurannya bervariasi dari 8 sampai 12 nanometer, juga berfungsi sebagai unsur pemberi tekanan untuk membantu mempetahankan bentuk sel. g. Lysosom: Fungsi utama mikrobodi ini adalah untuk pencernaan. Lisosom memecah produk-produk buangan sel dan sampah dari luar sel menjadi senyawa-senyawa sederhana, yang ditransfer ke sitoplasma sebagai bahan baru untuk pembangunan sel. h. Mikrofilamen: Mikrofilamen adalah batang-batang padat yang terbuat dari protein globular yang disebut aktin. Benang-benang ini terutama berfungsi sebagai bahan structural dan merupakan komponen penting dari sitoskeleton. i. Mikrotubul: Silinder berlubang yang lurus ini ditemukan sepanjang sitoplasma semua sel eukariot dan melakukan bermacam-macam fungsi mulai dari fungsi transport hingga fungsi pendukung structural j. Mitokondria: Mitokondria merupakan organela sel yang berbentuk segi empat panjang, ditemukan di dalam setiap sel eukariot. Pada sel hewan, bagian ini adalah pembangkit energy utama, mengubah oksigen serta bahan makanan menjadi energy. k. Nukleus: Nukleus adalah organela yang sangat istimewa, berfungsi memproses informasi dan sebagai pusat pengaturan sel. Organela ini memiliki dua fungsi utama, yaitu menyimpan bahan genetik sel atau DNA dan mengkoordinasi aktifitas sel, yang termasuk di dalamnya metabolisme intermediary, sintesis protein, dan reproduksi (pembelahan sel). l. Sitoplasma: Sitoplasma adalah material berupa gel yang ada di luar inti sel dimana organela- organela lain berada. m. Peroksisom: Mikrobodi yang merupakan suatu kelompok hasil penganeka ragaman organela- organela yang terdapat di dalam sitoplasma, berupa bola-bola kasar dan diikat oleh suatu membran tunggal. Ada beberapa jenis mikrobodi, tetapi peroksisomlah yang paling umum. n. Membran Plasma: semua sel makhluk hidup memiliki membran plasma yang membungkus isinya. Pada prokariot dan tumbuhan, membran tersebut merupakan lapisan dalam dari perlindungan yang dikelilingi oleh dinding sel yang kaku. Membran- membran ini juga mengatur lalulintas masuk keluar sel. O. Ribosom: semua sel makhluk hidup mengandung ribosom, organela kecil yang terdiri atas kira-kira 60% RNA dan 40% protein. Pada eukariot, ribosom terbuat dari empat untai RNA. Pada prokariot, ribosom mengandung tiga untaian RNA. 3. Sel Mikrobia Uniseluler a. Bahan Inti (DNA Kromosom): Bahan inti bakteri tersusun oleh asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid/DNA) atau disebut juga DNA kromosom. Sebagian besar bakteri hanya memiliki satu DNA kromosom beruntai tunggal yang berbentuk sirkuler (cincin). DNA kromosom membawa gen-gen yang penting untuk mengatur proses-proses yang terjadi di dalam sel bakteri. Bahan inti bakteri terdapat di dalam suatu bagian yang menyerupai inti yang disebut nukleoid. Nukleoid sel bakteri tidak memiliki membran atau dinding inti sel dan nucleolus. b. Plasmid: Umumnya bakteri memiliki plasmid, yaitu suatu DNA di luar DNA kromosom yang berbentu cincin. Plasmid berisi gen-gen penting untuk pertahanan sel bakteri terhadap lingkungannya yang tidak menguntungkan. Plasmid terdapat dalam sitoplasma dan dapat bereplikasi sendiri c. Sitoplasma: Sitoplasma merupakan cairan yang bersifat koloid dan berisi semua molekul ataupun zat yang diperlukan dalam proses metabolisme untuk menunjang kehidupan sel. Di dalam sitoplasma sel bakteri terdapat ribosom, mesosom, dan plasmid. d. Ribosom: Ribosom merupakan partikel kompleks yang tersusun dari rRNAdan protein, yang berfungsi untuk sintesis protein. Ribosom terdapat pada semua sel, ribosom bakteri lebih kecil dari pada ribosom organisme eukariota. Bakteri mengandung kompleks ribosom 70S, sedangkan eukariota mengandung kompleks ribosom 80S di sitoplasma dan 70S di mitokondria dan kloroplas. e. Mesosom: Mesosom merupakan daerah membran sitoplasma yang mengalami pelipatan. Mesosom diperkirakan berfungsi dalam pembentukan dinding sel dan dalam pembelahan sel. f. Endospora: Bakteri tertentu dapat membentuk struktur khusus yang disebut endospora. Endospora merupakan struktur spora yang berdinding tebal dan sangat tahan terhadap kondisi lingkungan yang jelek. Endospora akan tumbuh menjadi sel vegetative jika berada di tempat sesuai. Tidak seperti pada organism pembentuk spora lainnya, endospora pada sel bakteri bukan merupakan alat perkembangbiakan. • Satu sel bakteri hanya menghasilkan satu endospora, dan apabila sudah berkecambah biasanya hanya menghasilkan satu sel bakteri. • Fungsi utama endospora bakteri bukan untuk meningkatkan populasi sel tetapi untuk meningkatkan ketahanan hidup di bawah kondisi yang merugikan bakteri. • Kemampuan bakteri untuk menghasilkan endospora dapat hilang dan jika hilang, sulit untuk tumbuh kembali. g. Membran Sitoplasma: ¤ Merupakan selaput yang membungkus sitoplasma beserta isinya, terletak di bawah dinding sel, tetapi tidak terikat dengan dinding sel. ¤ Membran plasma tersusun atas lapisan lipoprotein yang bersifat semipermiabel. ¤ Fungsi membran plasma antara lain untuk mengatur keluar masuknya nutrisi atau zat-zat di dalam sel. Selain itu, membran plasma berfungsi sebagai tempat perlekatan pangkal flagellum. ¤ Sensor protein di dalam membran sitoplasma memungkinkan bakteri untuk mendeteksi dan merespon perubahan lingkungan disekitarnya. Jika membran plasma pecah atau rusak, sel bakteri akan mati. h. Dinding Sel: Dinding sel adalah bagian sel bakteri yang berfungsi memberi bentuk dan kekuatan atau perlindungan terhadap sel. Dinding sel bakteri tersusun atas bahan peptidoglikan, yaitu suatu molekul yang mengandung rangkaian amino disakarida dan rantai peptida. Dinding sel relatif kaku dibanding bagian-bagian lainnya. • Berdasarkan dinding selnya bakteri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. • Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan asam teichoic. • Bakteri Gram negatif memiliki lapisan luar, lipopolisakarida - terdiri atas membran dan lapisan peptidoglikan yang tipis terletak pada periplasma (di antara lapisan luar dan membran sitoplasmik). i. Kapsul: Kapsul merupakan lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel. Fungsinya untuk pertahanan diri, cadangan makanan, mengurangi kehilangan air melalui penguapan, melindungi bakteri dari fagositosis oleh protozoa dan membantu pelekatan bakteri pada suatu permukaan dan biofilm formation. Tidak semua bakteri berkapsul. j. Pili (fimbriae): Pada permukaan sel bakteri Gram negative sering terdapat banyak alat seperti benang-benang pendek yang disebut pili (tunggal : pilus/fibria). Panjang pilus mencapai 3 μm dengan diameter sekitar 5 μm. Pili digunakan sebagai alat lekat pada bakteri lain atau dengan bahan-bahan padat yang merupakan makanan. • Salah satu pili disebut sex pillus (pilus kelamin) fungsinya sebagai penghubung dalam perpindahan materi genetic (DNA) ketika suatu bakteri berkonjugasi. • Umumnya, setiap sel bakteri hanya memiliki 1 atau 2 pilus kelamin. k. Flagellum: Hampir semua bakteri yang berbentuk lengkung dan sebagian yang berbentuk batang memiliki flagel. Sedangkan bakteri kokus jarang sekali memiliki flagel. Ukuran flagel bakteri sangat kecil, tebalnya 0,02 - 0,1 μm, dan panjangnya melebihi panjang sel bakteri. Flagellum berfungsi membantu pergerakan bakteri. Dinding sel bakteri gram positif Dinding sel bakteri gram negatif