Anda di halaman 1dari 7

Nama : Adiana K.

Nomleni
Nim : 2001060064
Kelas : C
Ujian Akhir Semester : Profesi Kependidikan

1. Kasus Mengenai Isu Pendidikan di Indonesia


“KURANGNYA SARANA DAN PRASARANA BELAJAR DI SEKOLAH”

2. Opini mengenai kasus tersebut dengan menjelaskan mengenai pendekatan dan teknik supervisi
pendidikan atau substansi manajemen pendidikan (Program BK), kasus tersebut harus
dilampirkan bisa berupa foto atau screenshot.
Pendidikan di indonesia itu sangat minim sekali terutama dalam sarana dan prasarana,
seperti halnya sarana prasarana pendidikan di sekolah rusak di berbagai indonesia dan banyak
memprihatinkan terutama di daerah terpencil. Dalam hal ini fasilitas kegiatan belajar itu sungguh
jauh dari tidak layaknya pembelajaran. Seperti halnya fasilitas yang tidak memadai yaitu gedung
kelas bocor, bangku sekolah rusak maupun tidak mencukupi.
Ketika sarana dan prasarana sekolah tidak memadai maka akan berakibat dalam masalah
minimnya pendidikan, disebabkan karna keterbatasan fasilitas sekolah dan pembelajaran yang
tidak memadai. Dalam memanajemen sarana dan prasarana pendidikan terdapat kekurangan
dalam memanajemen yaitu kurangnya sarana prasarana yang dibutuhkan peserta didik dalam
proses belajar dan pembelajaran.
Realitanya di daerah terpencil tidak memadai mengenai sarana prasarana pendidika,
termasuk SDM nya sendiri sehingga memicu perkembangan pendidikan, dalam hal ini banyak
permasalahan timbul mengenai kurangnya sarana dan prasarana pendidikan seperti hal nya
fasilitas yang minim yaitu dalam permsalahan utama di setiap pendidikan sekolah di indonesia,
terutama di daerah terpencil yang jauh dari perkotaan. Dalam hal ini akan menimbulkan
kurangnya kesenjangan mutu pendidikan tersebut. Setiap pendidikan itu wajib memiiki sarana
seperti perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar tersebut agar
dapat menunjang proses pembelajaran yang teratur dan teroptimal. Apabila kelengkapan fasilitas
diatas memadai dan dikelola dengan baik baik maka sarana dan prasarana berjalan dengan
optimal sebaik mungkin.
1. Sarana dan prasarana
Pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan peningkatan mutu
pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia menjadi manusia yang bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cerdas, produktif dan berdaya saing tinggi
dalam pergaulan nasional maupun internasional. Untuk menjamin tercapainya tujuan
pendidikan tersebut, Pemerintah telah mengamanatkan penyusunan delapan standar nasional
pendidikan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar nasional pendidikan adalah
kriteria minimum tentang sistem pendidikan diseluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pelaksanaan pembelajaran dalam pendidikan nasional berpusat pada
peserta didik agar dapat :
- Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Belajar untuk memahami dan menghayati,
- Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
- Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan
- Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
kreatif, afektif dan menyenangkan.
Untuk menjamin terwujudnya hal tersebut diperlukan adanya sarana dan prasarana yang
memadai. Sarana dan prasarana yang memadai harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan
dalam standar sarana dan prasarana. Standar sarana dan prasarana ini untuk lingkup
pendidikan formal, jenis pendidikan umum, jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu:
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Standar
sarana dan prasarana ini mencakup:

- Kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta
perlengkapan lainnya yang wajib dimiliki setiap sekolah/madrasah,
- kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan instalasi
daya dan jasa yang wajib dimiliki setiap sekolah/madrasah.
Sarana dan prasarana pendidikian merupakan sala satu sumber daya yang penting dan
utama dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah, untuk itu perlu dilakukan
peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya, agar tujuan yang diharapkan dapat
tercapai. Sebagaimana ditetapkan dalam UU sisdiknas No 20/2003 Bab XII pasal 45 ayat 1
dijelaskan bahwa: ” Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan
prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta
didik “. Pasal ini menekankan pentingnya sarana dan prasarana dalam satuan pendidikan,
sebab tanpa didukung adanya sarana dan prasarana yang relevan, maka pendidikan tidak akan
berjalan secara efektif.
2. Komponen sarana dan prasarana pendidikan
a. Lahan

yang diperlukan untuk mendirikan sekolah harus disertai dengan tanda bukti
kepemilikan yang sah dan lengkap (sertifikat), adapun jenis lahan tersebut yang harus
memenuhi beberapa kriteria antara lain :
- Lahan terbangun adalah lahan yang diatasnya berisi bangunan
- Lahan terbuka adalah lahan yang belum ada bangunan di atasnya
- Lahan kegiatan praktek adalah lahan yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan praktek
- Lahan pengembangan adalah lahan yang dibutuhkan untuk pengembangan bangunan dan
kegiatan praktek.
Lokasi sekolah harus berada di wilayah pemukiman yang sesuai dengan cakupan
wilayah sehingga muda di jangkau dan aman dari gangguan bencana alam dan lingkungan
yang kurang baik.
b. Ruang

Secara umum jenis ruang


ditinjau dari fungsinya dapat di kelompokan dalam:
- Ruang pendidikan
Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses kegiatan belajar mengajar teori
dan praktek antara lain : ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang kesenian, ruang
olahraga dan ruang ketrampilan
- Ruang administrasi
Ruang administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan kantor, ruang
administrasi terdiri dari : ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang guru dan gudang
- Ruang penunjang
Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang mendukung proses
kegiatan belajar mengajar antara lain : ruang ibadah, ruang serbaguna, ruang koperasi
sekolah, ruang UKS, ruang OSIS, ruang WC/kamar mandi, dan ruang BP.
c. Perabot

Secara umum
perabot sekolah mendukung 3 fungsi yaitu: fungsi pendidikan, fungsi administrasi dan
fungsi penunjang. Jenis perabot sekolah dikelompokan menjadi 3 macam :
- Perabot pendidikan adalah semua jenis mebel yang digunakan untuk proses kegiatan
belajar mengajar.
- Perabot administrasi adalah perabot yang digunakan untuk mendukung kegiatan kantor.
- Perabot penunjang, perabot yang digunakan atau dibutuhkan dalam ruang penunjang.
Seperti perabot perpustakaan, perabot UKS, perabot OSIS.
d. Alat dan Media Pendidikan

Setiap pelajaran
sekurang-kurangnya memiliki satu jenis alat peraga praktek yang sesuai dengan
keperluan pendidikan dan pembelajaran, sehingga dengan demikian proses pembelajaran
tersebut akan berjalan dengan optimal.
e. Buku atau Bahan Ajar
Bahan ajar adalah sekumpulan bahan pelajaran yang di gunakan dalam kegiatan
proses belajar mengajar.
3. Pentingnya Sarana dan Prasarana Di Sekolah
Sekolah merupakan lembaga sosial yang keberadaanya merupakan bagian dari sistem
sosial bangsa yang bertujuan untuk mencetak manusia susila yang cakap, demokratis,
bertanggung jawab, beriman, bertakwa, sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kepribadian yang mantap dan mandiri. Agar tujuan tersebut dapat tercapai
maka dibutuhkan kurikulum yang kuat, baik secara infrastruktur maupun suprastruktur.
Kurikulum ini yang nantinya yang akan digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan
seluruh kegiatan pembelajaran, khususnya interaksi antar pendidik dengan peserta didik
dalam kegiatan belajar mengajar. Guru sebagai pendidik dituntut untuk dapat
menyelenggarakan pembelajaran yang menarik dan bermakna sehingga prestasi yang dicapai
dapat sesuai target yang telah ditetapkan.
Setiap mata pelajaran memiliki karakter yang berbeda dengan pelajaran lainnya. Dengan
demikian, masing-masing mata pelajaran juga memerlukan sarana pembelajaran yang
berbeda pula. Dalam menyelenggarakan pembelajaran guru pastinya memerlukan sarana
yang dapat mendukung kinerjanya sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan
menarik. Dengan dukungan sarana pembelajaran yang memadai, guru tidak hanya
menyampaikan materi secara lisan, tetapi juga dengan tulis dan peragaan sesuai dengan
sarana prasarana yang telah disiapkan guru.
Guru membutuhkan sarana pembelajaran dalam menunjang kegiatan pembelajaran.
Selain kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, dukungan dari
sarana pembelajaran sangat penting dalam membantu guru. Semakin lengkap dan memadai
sarana pembelajaran yang dimiliki sebuah sekolah akan memudahkan guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidikan. Begitu pula dengan suasana selama
kegiatan pembelajaran. Sarana pembelajaran harus dikembangkan agar dapat menunjang
proses belajar mengajar. Yamin menyebutkan beberapa hal yang perlu dikembangkan dalam
menunjang proses belajar mengajar:
1) Perpustakaan, 2) sarana penunjang kegiatan kurikulum, dan 3) prasarana dan sarana
kegiatan ekstrakurikuler dan mulok.
Mengingat pentingnya sarana prasarana dan kegiatan pembelajaran, maka peserta didik,
guru dan sekolah akan terkait secara langsung. Peserta didik akan lebih terbantu dengan
dukungan sarana prasarana pembelajaran. Tidak semua peserta didik mempunyai tingkat
kecerdasan yang bagus sehingga penggunaan sarana prasarana pembelajaran akan membantu
peserta didik, khususnya yang memiliki kelemahan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Bagi guru akan terbantu dengan dukungan fasilitas sarana prasarana. Kegiatan pembelajaran
juga akan lebih variatif, menarik dan bermakna. Sedangkan sekolah berkewajiban sebagai
pihak yang paling bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh kegiatan yang
diselenggarakan. Selain menyediakan, sekolah juga menjaga dan memilihara sarana prasarana
yang telah dimiliki. Sarana prasarana yang perlu dalam administrasi pendidikan.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas,
ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan,
ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan
jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan
ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.
Kurangnya sarana dan prasarana disetiap sekolah menjadi masalah yang sangat penting.
Kurangnya sarana dan prasarana ini membuat pembelajaran disekolah berjalan kurang
optimal dan tidak mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk itu perlu adanya tindak lanjut dari
pemerintah sekolah, lembaga pendidikan, maupun orang tua peserta didik. Menurut saya
kondisi pendidikan diindonesia saat ini memang masih belum merata, terutama pada daerah-
daerah seperti desa yang terpencil, terpelosok maupun daerah yang identik dengan
perekonomian yang rendah. Mayoritas penduduk yang tinggal di daerah ini mempunyai pola
pikir yang masih minim mengenai pendidikan, transportasi, kominikasi, dll. Sehingga bagi
penduduk yang tinggal di daerah ini merasa bahwasannya pendidikan merupakan suatu hal
yang mewah, karna pendidikan identik dengan mahalnya biaya yang di keluarkan. Selain itu,
minimnya sarana dan prasarana juga menjadi salah satu faktor tidak meratanya pendidikan di
daerah. Hal ini bisa terjadi karna kemiskinan menjadi salah satu penyebab tidak meratanya
pendidikan di indonesia dan faktor deskriminasi yang mempengaruhi ketidakmerataan
pendidikan.

- Upaya pemerintah
Menurut saya pemerintah harus meningkatkan anggaran dana pendidikan dan juga
bisa menanggung biaya pendidikan bagi warga yang kurang mampu, baik untuk sekolah
negeri maupun swasta. Pemerintah harus memperhatikan sarana dan prasarana yang ada
di daerah masing-masing apakah ada kekurangan atau kerusakan. Pemerintah juga harus
memperluas dan memeratakan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan bagi
masyarakat kurang mampu, adapun strategi yang dapat dilakukan, yaitu pemantapan
prioritas pendidikan dasar sembilan tahun, pemberian beasiswa dengan sasaran yang
strategi, pemberian insentif kepada guru yang bertugas di wilayah terpencil, pemantapan
sistem pendidikan terpadu untuk anak yang memiliki kelainan, serta meningkatkan
keterlibatan masyarakat dalam menunjang pendidikan yang berkualitas.
- Upaya Sekolah dan Orang Tua
Upaya yang bisa dilakukan yaitu seperti sekolah pandai-pandai mengolah dana dan
juga harus meminta dana kepada pemerintah sesuai dengan keadaan sarana dan prasarana
yang dibutuhkan disekolah tersebut. Jika ada kekurangan, guru juga meningkatkan
kreatifitasnya untuk mengajar dengan alat seadanya. Untuk orang tua mungkin bisa
memberikan sumbangan-sumbangan yang dapat membantu proses belajar mengajar
disekolah dengan membayar SPP dan Komite dengan tepat waktu
- Upaya Lembaga Pendidikan
Menurut saya lembaga pendidikan di setiap daerah harus mendata sekolah-sekolah
yang ada disekitar untuk mengetahui sarana dan prasarana yang kurang dan perlu
ditambah atau di perbaiki lagi.
Kondisi nyata saat ini, pada umumnya pemerintah hanya mengoptimalkan
pendidikan yang ada di kota dan mengabaikan pendidikan yang berada di daerah
terpencil. sehingga didaerah terpencil menimbulkan masalah kurangnya sarana dan
prasarana dalam hal pendidikan, contohnya tenaga pengajar yang menumpuk di daerah
perkotaan sedangkan di daerah terpencil minim akan tenaga pengajar. Upaya-upaya
tersebut dilakukan dengan baik dan sesegera mungkin pasti pemerataan sarana dan
prasarana di sekolah akan terpenuh.
Saran
Menurut saya solusi yang dapat dilakukan dalam waktu dekat ini adalah pemerintah bisa
meningkatkan dana untuk pendidikan dan juga membantu warga yang kurang mampu dengan
memberikan beasiswa.

Anda mungkin juga menyukai