Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bertolak dari penyelenggaraan sistem pemerintahan yang berupa desentralistik, maka hal ini
berdampak pula terhadap reorientasi visi dan misi pendidikan nasional yang di dalamnya
menyangkut pula tentang Standar Pengelolaan Sistem Pendidikan Nasional, yang berimbas pada
prinsip penyelenggaraan pendidikan, pendanaan, dan strategi pembangunan pendidikan nasional.

Hal-hal tersebut di atas terutama dilandasi sifat desentralistik itu sendiri, mengingat kondisi
geografis, sosial kultural, dan ekonomi setiap wilayah berbeda satu sama lain. Oleh karena itu
penyelenggaraan pendidikan untuk mencapai hasil yang lebih optimal, efektif, efesien dan berhasil,
memerlukan keterkaitan elemen yang ada dalam membangun sarana dan prasarana sekolah.

Emplementasi otonomi terhadap lembaga pendidikan terwujud dalam School Based Management
atau Manajemen Berbasis Sekolah ini adalah upaya kemandirian, kreativitas sekolah dalam
peningkatan kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas dalam peningkatan mutu melalui
kerjasama antara pemerintah, sekolah dan masyarakat dalam  membantu melengkapi sarana dan
prasarana yang dibutuhkan sekolah.

Pelaksanaan pendidikan nasional menjamin pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di


tengah perubahan global agar warga Indonesia menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan
yang Maha Esa, berahlak mulia, cerdas, produktif dan berdaya saing dalam pergaulan nasional
maupun internasional. Untuk menjamin tetcapainya tujuan pendidikan tersebut, pemerintah telah
mengamanatkan penyusunan delapan setandar nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan
adalah kriteria minimum tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Repblik Indonesia.

Pelaksanaan pembelajaran dalam pendidikan nasional berpusat pada peserta didik agar dapat:

1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. Belajar untuk menghayati dan memahami,
3. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain,
4. Belajar untuk mampu mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif,
efektif dan meyenangkan.

Untuk menjamin terwujudnya hal tersebut, diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai.
Sarana dan prasarana yang memadai tersebut harus memenuhi ketentuan minimum yang
ditetapkan dalam standar sarana prasarana. Standar sarana dan prasarana ini untuk lingkup
pendidikan formal, mencakup:
1. Kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan,
buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan telekomunikasi, serta perlengkapan
lain yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah.
2. Kriteria minimum sarana prasana terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan instalasi
daya dan jasa, yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah.

Pengertian

 Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah


 Prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah
 Perabot adalah sarana pengisi ruang
 Peralatan pendidikan adalah sarana yang secara langsung digunakan untuk pembelajaran
 Media pendidikan adalah media yang digunakan untuk membantu komunikasi dalam
pembelajaran
 Buku teks pelajaran adalah buku pelajaran yang menjadi pegangan peserta didik dan guru
untuk setiap mata pelajaran
 Buku referensi adalah buku untuk mencari informasi atau data tertentu
 Teknologi informasi dan komunikasi adalah satuan perangkat keras dan lunak yang berkaitan
dengan akses dan pengelolaan informasi dan komunikasi
 Lahan adalah bidang permukaan tanah yang di atasnya terdapat sarana dan prasarana
sekolah seperti: bangunan, lahan praktik, lahan pertamanan
 Bangunan adalah gedung yang digunakan untuk menjalankan fungsi sekolah
 Ruang kelas adalah ruang pembelajaran teori dan praktik yang tidak memerlukan peralatan
khusus
 Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan membaca buku
 Ruang laboratorium adalah ruang pembelajaran praktik yang memerlukan peralatan khusus
 Ruang Kepala sekolah adalah ruang untuk Kepala sekolah melakukan kegiatan pengelolaan
sekolah
 Ruang guru adalah  ruang untuk guru bekerja di luar kelas, beristirahat, dan menerima tamu
 Ruang tata usaha adalah ruang pengelolaan administrasi sekolah
 Ruang konseling adalah ruang peserta didik mendapat konseling dari konselor berkaitan
dengan pribadi, sosial maupun karier
 Ruang UKS adalah ruang untuk peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan
 Tempat beribadah adalah tempat seluruh warga sekolah beribadah sesuai agama masing-
masing waktu sekolah
 Ruang organisasi kesiswaan adalah ruang untuk melakukan kesekretariatan pengelolaan
organisasi peserta didik
 Jamban adalah ruang untuk buang air besar
 Ruang sirkulasi adalah ruang penghubung sekolah antar bagian bangunan sekolah
 Tempat berolahraga adalah ruang terbuka atau tertutup yang dilengkapi sarana untuk
melakukan pendidikan jasmani dan keolahragaan
VISI DAN MISI SMA MUJAHIDIN

Visi

TERWUJUDNYA LULUSAN MUJAHIDIN BERTAQWA DAN BERPRESTASI

Misi

1. Melaksanakan pembinaan menuju pengalaman ajaran islam

2. Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan multiple intelligence

3. Membekali dan membiasakan anak berakhlaqul karimah dengan keteladanan

4. Mengembangkan potensi anak sesuai bakat dan minatnya

5. Memberikan bimbingan secara intensif untuk meraih prestasi akademik dan non akademik

Fungsi, wewenang, tugas pokok serta tanggung jawab

1. Fungsi

Membantu kepala sekolah dalam memimpin, merencanakan, mengembangkan, mengarahkan,


mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan sekolah dalam melaksanakan
program sekolah dalam bidang sarana dan prasarana sesuai Visi dan Misi SMA MUJAHIDIN
Surabaya

 Tugas pokok
 Membuat dan menyusun program kerja di bidang sarana dan prasarana ( bulanan, semester,
tahunan) mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaanya
 Melakukan inventaris dan menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana yang berhubungan
dengan PBM maupun penunjang PBM
 Melakukan inventaris sarana dan prasarana secara berkala untuk kemudian dilakukan
penilaian apakah layak pakai atau habis pakai
 Melakukan pengendalian APBS kegiatan sarana dan prasarana
 Menyiapkan perencanaan pengadaan sarana dan prasarana sekolah yang dikelola bagian
tata usaha
 Melakukan koordinasi dengan Wakasek lain, unit kerja atau pihak lain dalam rangka
pelaksanaan kegiatan sekolah di bidang sarana dan prasarana
 Bekerja sama dengan Wakasek kesiswaan mengkoordinir pelaksanaan Kegiatan kesiswaan
 Melaksanakan dan mengatur pelaksanaan rehabilitasi atau pemeliharaan sarana dan
prasarana
 Membuat laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada kepala sekolah secara berkala
 Melaksanakan koordinasi dengan komite sekolah dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas di
bidang sarana
 Pendayagunaan sarana dan prasarana termasuk mendistribusikan alat-alat PBM siswa
maupun guru
 Memelihara dan mengamankan sarana prasarana termasuk mendistribusikan (pengamanan,
penghapusan serta pengembangannya)
 Mengelola serta mengkoordinasi dalam hal pengadaan sarana prasaran dengan
lembaga/instansi terkait yang ada hubungannya dengan pendanaan atau keuangan
 Menyiapkan sarana/prasarana sekolah baik rutin maupun isidentil
 Kreatif dan inovatif terhadap pengembangan dan pengadaan sarana prasarana.
 Kewenangan
 Mewakili kepala sekolah apabila kepala sekolah tidak ada di tempat
 Bekerja sama dengan tata usaha mengurus dan mengatur jadwal petugas pelaksanaan
kebersihan
 Mengatur efektivitas penggunaan sarana dan prasarana sekolah
 Tanggung jawab
 Bertanggung jawab atas sarana prasarana yang dibutuhkan sekolah baik yang  berhubungan
langsung dengan PBM maupun penunjang PBM
 Bertanggung jawab atas terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman
 Bertanggungjawab atas tugas intern kepala sekolah apabila kepala sekolah tidak ada di
tempat sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepala sekolah
 Bertanggung jawab atas koordinasi dan pengawasan tugas-tugas bidang sarana dan
prasarana (pengadaan/ pemeliharaan sarana fisik, sarana pendukung PBM, sarana
inventaris, dan pengelolaan anggaran rumah tangga sekolah)

ADMINISTRASI SARANA PRASANA

 Buku inventaris barang


 Buku berita acara penghapusan, penyerahan barang
 Papan visi dan misi sekolah
 Papan NSS serta Akreditasi
 Papan nama sekolah
 Papan nama kantor, kelas, perpustakaan, laboratorium, WC, dll
 Kartu inventaris ruangan
 Surat kepemilikan lahan (sertifikat tanah)
 Ketersediaan ruangan/bangunan
 Daftar peralatan laboratorium dan media pembelajaran
 Daftar buku teks berbanding jumlah siswa
 Daftar peralatan olahraga dan kesenian
 Papan informasi kelas
 Papan pengumuman siswa
 Penambahan rak piala gantung
 Pengadaan loker guru

Di dalam penyusunan program kerja wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana dapat kami
kemukakan sebagai berikut :

Dasar

 UU RI No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS


 UU No. 32 tahun 2005 tentang Otonomi Daerah
 PP RI No. 19 tahun 2005 tentang SNP
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007, tentang
Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah ( SD/MI ) Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah ( SMP/Mts ), Dan Sekolah Menegah Atas
/Madrasah Aliyah ( SMA/MA )
 Kalender Pendidikan SMA MUJAHIDIN Surabaya Tahun Pelajaran 2021/2022
 SK Kepala SMA MUJAHIDIN Surabaya tentang pembagian tugas guru sebagai Wakil Kepala
Sekolah Tahun Pelajaran 2022/2023

PROGRAM UMUM

1. Membantu kepala sekolah dalam penyelenggaraan sekolah sehari-hari terutama menyangkut


urusan penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
1. Menyediakan, mengatur , memelihara sarana dan prasarana sekolah dengan pelaksanaan
kegiatan sekolah dan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan tertib dan lancar. Tentu
saja hal ini tidak lepas dari pengawasan.
2. Mengupayakan kepada seluruh aparat penyelenggara sekolah (guru, karyawan, maupun
siswa) akan pentingnya kesadaran diri untuk ikut memelihara dan menjaga kebersihan
lingkungan sekolah sebagai unsur ketahanan sekolah.
3. Memikirkan, menyediakan sarana dan prasarana yang belum ada/diadakan serta mengganti
perbaikan sarana dan prasarana yang telah rusak.
4. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana sekolah.
5. Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah
6. Mengelola dalam pembiyaan alat-alat pengajaran
7. Membuat laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana sekolah

PROGRAM KHUSUS

 Program khusus dilaksanakan secara rutin yang meliputi :

1. Pemeliharaan kebersihan dan keindahan sekolah serta lingkungan secara teratur dengan
meningkatkan tugas kerja karyawan.
1. Menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam menyelenggarakan kegiatan
sekolah.
2. Mencatat dan mangawasi penggunaan sarana dan prasarana sekolah secara teratur agar
setiap saat dapat diketahui.
3. Pembinaan tenaga karyawan baik bagian tata usaha maupun bagian pemeliharaan sarana
dan prasarana sekolah agar mereka sadar dan mampu meningkatkan partisipasi dalam
penyelenggaraan sekolah sesuai dengan tugasnya masing-masing.
4. Mengikutsertakan tenaga pendidik , karyawan serta siswa agar ikut memelihara sarana dan
prasarana yang ada disekolah, begitu pula mengenai kebersihan serta keindahan sekolah
dengan lingkungannya.
5. Mengkoordinir  kebersihan ruangan kelas, , ruang guru dan ruang kepala sekolah setiap hari.
6. Mengkoordinir kebersihan halaman sekolah, kebersihan taman, kebersihan kamar kecil serta
kebutuhan air kamar kecil setiap hari.
7. Melengkapi alat-alat kepentingan waka kurikulum (Printer) waka kesiswaan (laptop) dan
humas (Laptop, printer dan kamera)

PROGRAM JANGKA PENDEK

Di dalam penyusunan program kerja wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana dapat kami
kemukakan sebagai berikut :

1. Penginventarisir ulang sarana dan prasarana sekolah


1. Menginventarisir sarana dan prasarana sekolah secara detail dan rapi
2. Terdokumentasikan administrasi sekolah dengan baik
3. Penanganan kebersihan dan keindahan meliputi :

Kebersihan dan keindahan di dalam dan di luar ruang dan seluruh ruang yang ada di sekolah
dengan cara:

1. Peningkatan peran serta tenaga kerja karyawan agar bekerja sebagai mana mestinya
2. Setiap ruangan kelas dibersihkan pagi hari oleh siswa yang berada di ruangan tersebut
sebelum jam 06.15 dan dibersihkan setiap pulang sekolah pukul 15.00. dan setiap siswa
bertanggung jawab atas kebersihan meja kursi yang didudukinya setiap hari
3. Ruang guru, ruang kepala sekolah dibersihkan oleh karyawan kebersihan setiap hari sebelum
jam 07.00. dan sesudah pulang sekolah pukul 15.00
4. Mensucikan lorong-lorong kelas atau ruangan dan halaman sekitar oleh penjagaan malam
hari.
5. Mensucikan depan dan belakang ruang kelas oleh masing-masing siswa yang menempati
halaman tersebut setiap hari.
6. Kebersihan kamar kecil

Diusahakan agar selalu terpelihara kebersihannya dengan penyediaan udara yang cukup sehingga
tidak menimbulkan bau yang dapat mengganggu ruang di sekitarnya. Dengan cara ruang kamar
kecil ini dibersihkan 2 kali dalam satu minggu oleh karyawan atau petugas kebersihan.

Penyediaan dan penambahan sarana dan prasarana


Sarana dan prasarana yang sangat diperlukan untuk kelengkapan sekolah yang diprioritaskan
antara lain:

Perlengkapan

1. Atap plafon lorong yang kayunyan sudah rapuh


2. Mading dan papan penguman
3. Mengganti atau mengganti kran air yang rusak.
4. Penataan ruangan dan halaman laboraturium
5. Penataan dan penggunaan alat dan bahan laboraturium
6. Pembuatan papan data keadaan guru, keadaan pegawai, struktur organisasi sekolah, struktur
organisasi laboraturium/mengganti kaca jendela ruang kelas, dan ruangan lainnya yang
pecah .
7. Mengganti kunci pintu kelas yang rusak dan membelikan gembok yang hilang
8. Pengecatan tembok kelas-kelas dan ruangan sekolah

Peralatan

1. Pengadaan alat kebersihan dan keindahan taman (gunting pohon,selang air dll)
2. Pengadaan tanaman disetiap sudut ruangan agar kelihatannya segar dan rindang
3. Pengadaan alat kebersihan dan keindahan kelas
4. Pengadaan alat olahraga dan kesenian untuk meningkatkan prestasi dan pengembangan
kegiatan diri siswa
5. Pengadaan meja dan kursi siswa /meubler siswa
6. Pengadaan meja dan kursi siswa /meubler guru
7. Pengadaan lemari rak untuk guru
8. Pengadaan lemari rak untuk barang inventaris
9. Pengadaan buku-buku perpustakaan/buku pelajaran untuk siswa dan pegangan guru
10. Pengadaan alat-alat dan bahan praktikum IPA/Seni/prakarya
11. Pengadaan kitab suci Al-Qur’an, mukenah dan alat pembelajaran agama untuk kegiatan
IMTAQ dan pengembangan diri siswa
12. Penataan ruang kelas.
13. Perbaikan meja dan kursi yang rusak secara rutin dan teratur
14. Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah dengan pencatatan yang teratur serta
pengecekan setiap akhir bulan.

PROGRAM JANGKA PANJANG

Di dalam penyusunan program kerja wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana dapat kami
kemukakan sebagai berikut :

1. Pengadaan tablet untuk proktor ujian


2. Perbaikan WC/kamar mandi siswa, guru dan pegawai
3. Pengadaan LCD/Proyektor pada kelas yang belum ada
4. Pemeliharaan CCTV yang ada di tiap kelas
5. Pengadaan kamera dron

LAIN-LAIN

Di dalam penyusunan program kerja wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana dapat kami
kemukakan sebagai berikut :

Jika ada yang termasuk dalam susunan diatas dan hal tersebut ternyata memang perlu/diperlukan,
serta anggaran masih memungkinkan, maka hal tersebut dapat dilakukan/dilaksanakan sesuai
persetujuan kepala sekolah.

SASARAN

Sasaran dari program tahunan wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana adalah untuk
membantu sebagian tugas-tugas kepala sekolah dalam kelancaran kegiatan proses belajar
mengajar di  SMA MUJAHIDIN Surabaya

FAKTOR PENDUKUNG

Peningkatan sarana dan prasarana di SMA MUJAHIDIN Surabaya akan berjalan dengan baik bila
didukung oleh beberapa factor antara lain :

 Adanya program perencanaan yang sistematis


 Kondisi organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan kelengkapan sarana
dan preasarana
 Kepedulian dari berbagai pihak seperti pemerintah, sekolah, pengusaha, tokoh masyarakat,
dan wali murid

SUMBER DANA

 Dana YAYASAN MASJID MUJAHIDIN


 Donatur
 Dana Komite Sekolah

Bantuan Pemerintah (BOS, BPOPP)

Anda mungkin juga menyukai