KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nyalah makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dalam makalah ini, penulis membahas mengenai “Sarana dan Prasarana dalam Pendidikan”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai sarana dan prasarana
yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Proses penyusunan makalah ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi,
dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam penulis kepada yang terhormat : kepada dosen
yang telah membimbing kami dalam membuat proses pembuatan makalah,dan kepada kawan-
kawan semua.
Hanya kepada Tuhan Maha Kuasa jualah penulis memohon doa sehingga bantuan dari
berbagai pihak bernilai ibadah. Penulis menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan sehingga hanya yang demikian sajalah yang dapat penulis berikan.
Penulis juga sangat mengaharapkan kritikan dan saran dari para pembaca sehingga penulis dapat
memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penyusunan makalah selanjutnya. Demikian makalah
ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu lembaga akan dapat berfungsi dengan memadai kalau memiliki sistem manajemen
yang didukung dengan sumber daya manusia (SDM), dana/biaya, dan sarana-prasarana. Sekolah
sebagai satuan pendidikan juga harus memiliki tenaga (kepala sekolah, wakil kepala sekolah,
guru, tenaga administratif, laboran, pustakawan, dan teknisi sumber belajar), sarana (buku
pelajaran, buku sumber, buku pelengkap, buku perpustakaan, alat peraga, alat praktik, bahan dan
ATK, perabot), dan prasarana (tanah, bangunan, laboratorium, perpustakaan, lapangan olahraga),
serta biaya yang mencakup biaya investasi (biaya untuk keperluan pengadaan tanah, pengadaan
bangunan, alat pendidikan, termasuk buku-buku dan biaya operasional.
Manajemen sekolah akan efektif dan efisien apabila didukung oleh sumber daya manusia
yang profesional untuk mengoperasikan sekolah, kurikulum yang sesuai dengan tingkat
perkembangan dan karakteristik siswa, kemampuan dan commitment (tanggung jawab terhadap
tugas) tenaga kependidikan yang handal, dan semuanya itu didukung sarana-prasarana yang
memadai untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar, dana yang cukup untuk menggaji staf
sesuai dengan fungsinya, serta partisipasi masyarakat yang tinggi. Bila salah satu hal diatas tidak
sesuai dengan yang diharapkan atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka efektivitas dan
efisiensi pengelolaan sekolah kurang optimal. Dengan demikian harus ada keseimbangan antara
komponen-komponen diatas. Untuk mencapai keseimbangan tersebut, diperlukan pengelola yang
mengerti dan memahami prinsip-prinsip dalam pegelolaan sarana prasarana sekolah untuk
tercapainya tujuan pendidikan tertentu.
Agar sarana pendidikan dapat difungsikan dengan baik, maka diperlukan manajemen
sarana dan prasarana pendidikan. Dengan adanya manajemen sarana dan prasarana pendidikan,
maka sekolah akan mampu mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara lebih terkonsep
dan terarah
B. Rumusan Masalah
Bedasar latar belakang masalah di atas dapat kita rumuskan maslah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Sarana dan prasarana pendidikan?
2. Mengapa sarana dan prasarana sangat penting dalam sebuah pendidikan?
3. Siapa yang mengelola sarana prasarana dalam sebuah lembaga pendidikan?
4. Bagaimana sarana prasarana itu dapat dikatakan standar dalam pendidikan?
5. Kapan sarana prasarana digunakan dalam proses belajar mengajar ?
C. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Agar dapat memahami pengertian dari sarana prasarana pendidikan.
2. Mengetahui pentingnya sarana prasarana dalam pendidikan.
3. Memahami bagaimana proses pengelolaan sarana prasarana pendidikan.
4. Mengetahui standar sarana prasarana dalam sebuah lembaga pendidikan.
Dapat menggunakan sarana dan prasarana sesuai dengan prosedur.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan
Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak
langsung menunjang proses pendidikan di sekolah. Dalam pendidikan misalnnya lokasi atau
tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, ruang dan sebagainya. Sedangkan sarana
pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung
digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, seperti:buku, papan tulis, kursi, meja dan
sebagainya. Sedangkan menurut keputusan menteri P dan K No.079/1975, sarana pendidikan
terdiri dari 3 kelompok besar yaitu:
a. Bangunan dan perabot sekolah.
b. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukauan dan alat-alat peraga dan labolatarium.
c. Media pendidikan yang dapat dikelompokan menjadi audiovisual yang menguanakan alat
penampil dan media yang tidak menggunakan alat penampil.
Adapun yang bertanggungjawab tentang sarana dan prasarana pendidikan adalah para
pengelola administrasi pendidikan. Secara mikro atau sempit maka kepala sekolah bertanggung
jawab masalah ini, seperti :
a. Hubungan antara peralatan dan pengajaran dengan program pengajaran.
b. Tanggung jawab kepala sekolah dan kaitannya dengan pengurusan dan prosedur.
c. Beberapa pedoman administrasi peralatan.
d. Administrasi gedung dan perlengkapan sekola.
Dari beberapa uraian diatas, manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat
didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan
secara efektif dan efisien.( Bafadal,2003). Definisi ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana
yang ada di sekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran di
sekolah.
Pengelolaan itu dimaksudkan agar dalam menggunakan sarana dan prasarana di sekolah
bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan kegiatan
yang amat penting di sekolah, karena keberadaannya akan sangat mendukung terhadap
suksesnya proses pembelajaran disekolah.
Dalam mengelola sarana dan prasarana di sekolah dibutuhkan suatu proses sebagaimana
terdapat dalam manajemen yang ada pada umumnya, yaitu : mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pemeliharaan dan pengawasan. Apa yang dibutuhkan oleh
sekolah perlu direncanakan dengan cermat berkaitan dengan sarana dan prasarana yang
mendukung semua proses pembelajaran. Sarana pendidikan ini berkaitan erat dengan semua
perangkat, peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses belajar
mengajar. Sedangkan prasarana pendidikan berkaitan dengan semua perangkat kelengkapan
dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah
seperti ; ruang, perpustakaan, kantor sekolah, UKS, ruang osis, tempat parkir, dan ruang
laboratorium.
Dalam UU Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional ) No. 20 Tahun 2003 pasal 47 ayat 2
dinyatakan bahwa sumber pendanaan pendidikan adalah dari pemerintah pusat, pemerintah
daerah, dan masyarakat. Dana dari pemerintah pusat dianggarakan dalam Anggaran pendapatan
dan Belanja Negara (APBN). Alokasi dana pendidikan dalam APBN setiap tahun mengalami
peningkatan. Sedangkan pasal 49 menyatakan bahwa pemerintah (pusat maupun daerah) harus
mengalokasikan minimal 20% anggarannya untuk keperluan sektor pendidikan di luar gaji
pendidik dan biaya pendidikan kedinasan. Dana penyelenggaraan pendidikan tidak cukup hanya
dari APBN. Pihak sekolah juga harus menggalang dana dari orang tua murid. Karena dana
penyelenggaraan pendidikan ini bersumber dari pihak lain, pengelola dana sudah sepantasnya
mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan itu.
Pengawasan sarana dan prasarana merupakan kegiatan pengamatan, pemerikasaan dan
penilaian terhadap pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana sekolah. Hal ini untuk
menghindari penggelapan, penyimpangan atau penyalahgunaan. Pengawasan dilakukan untuk
mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana tersebut. Pengawasan dapat dilakukan oleh
kepala sekolah atau aparat lain yang berwenang.
Adapun prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:
1. Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti
ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik keterampilan, dan ruang laboratorium.
2. Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi
secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar, misalnya ruang kantor,
kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah,
ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.
Landasan hukum dikeluarkannya standar sarana dan prasarana yaitu berdasarkan Undang –
Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab XII Pasal 45 tentang Sarana dan
Prasarana Pendidikan berbunyi :
1. Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang
memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik,
kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
2. Ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada semua satuan pendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
BAB III
KESIMPULAN
A. Penutup
Prasarana pendidikan merupakan semua komponen yang secara tidak langsung menunjang
jalannya proses belajar mengajar di sekolah atau perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak
langsung yang menunjang proses pendidikan di sekolah. Sedangkan sarana adalah semua
perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses
pendidikan atau alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan.
Fungsi fasilitas atau sarana prasarana pendidikan adalah membuat siswa merasa nyaman
dan dapat memotivasi siswa dalam belajar, sehingga proses belajar dapat berjalan dengan lancar
dan berhasil sesuai yang diharapkan yaitu dapat meningkatkan prestasi siswa.
B. Saran
Kita sebagai seorang calon pendidik diharapkan mampu mengelolah atau menggunakan
sarana prasarana dalam proses belajar mengajar agar siswa dapat memahami dan aktif dalam
lingkungan sekolahnya. Begitu juga saat menggunakan sarana pendidikan harus kita sesuaikan
dengan kriteria siswa yang dididik. Dengan adanya makalah ini penulis mengharapkan apabila
ada kesalahan dalam penulisan agar memberi tahu penulis. Karena segala kekurangan datang
dari kita dan kebenaran dari Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak Menurut Islam, Jakarta: Pustaka Amami, 1999.
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999.
Abu Ahmadi, Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara,
1994.
http://www.mohammadikhsan19.co.cc/2010/06/nilai-nilai-pendidikan-dalam-haji.html.
luluvikar.files.wordpress.com/2011/05/skripsi-tuti.pdf.