Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI MADRASAH DAN SEKOLAH

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas

Mata kuliah : manajemen madrasah dan sekolah

Dosen pengampu : Drs. Wahyudi, M.pd.

Disusun oleh:

IBTIDAIYAH (1803036088)

MALIKHATUN AMINAH (1803036106)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN WALISONGO SEMARANG

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nyalah makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Dalam makalah ini, penulis membahas mengenai “Sarana dan Prasarana dalam
Pendidikan”. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai sarana
dan prasarana yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Proses penyusunan makalah ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan,


koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam penulis kepada yang terhormat :
kepada dosen yang telah membimbing kami dalam membuat proses pembuatan makalah,dan
kepada kawan-kawan semua.

Hanya kepada Tuhan Maha Kuasa jualah penulis memohon doa sehingga bantuan dari
berbagai pihak bernilai ibadah. Penulis menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput
dari kesalahan dan kekurangan sehingga hanya yang demikian sajalah yang dapat penulis
berikan. Penulis juga sangat mengaharapkan kritikan dan saran dari para pembaca sehingga
penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Demikian makalah ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Suatu lembaga akan dapat berfungsi dengan memadai kalau memiliki sistem
manajemen yang didukung dengan sumber daya manusia (SDM), dana/biaya, dan
sarana-prasarana. Sekolah sebagai satuan pendidikan juga harus memiliki tenaga
(kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, tenaga administratif, laboran,
pustakawan, dan teknisi sumber belajar), sarana (buku pelajaran, buku sumber, buku
pelengkap, buku perpustakaan, alat peraga, alat praktik, bahan dan ATK, perabot),
dan prasarana (tanah, bangunan, laboratorium, perpustakaan, lapangan olahraga),
serta biaya yang mencakup biaya investasi (biaya untuk keperluan pengadaan tanah,
pengadaan bangunan, alat pendidikan, termasuk buku-buku dan biaya operasional.
Manajemen sekolah akan efektif dan efisien apabila didukung oleh sumber
daya manusia yang profesional untuk mengoperasikan sekolah, kurikulum yang sesuai
dengan tingkat perkembangan dan karakteristik siswa, kemampuan dan commitment
(tanggung jawab terhadap tugas) tenaga kependidikan yang handal, dan semuanya itu
didukung sarana-prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan belajar-
mengajar, dana yang cukup untuk menggaji staf sesuai dengan fungsinya, serta
partisipasi masyarakat yang tinggi. Bila salah satu hal diatas tidak sesuai dengan yang
diharapkan atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka efektivitas dan efisiensi
pengelolaan sekolah kurang optimal. Dengan demikian harus ada keseimbangan
antara komponen-komponen diatas. Untuk mencapai keseimbangan tersebut,
diperlukan pengelola yang mengerti dan memahami prinsip-prinsip dalam pegelolaan
sarana prasarana sekolah untuk tercapainya tujuan pendidikan tertentu.
Agar sarana pendidikan dapat difungsikan dengan baik, maka diperlukan
manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Dengan adanya manajemen sarana dan
prasarana pendidikan, maka sekolah akan mampu mengelola sarana dan prasarana
pendidikan secara lebih terkonsep dan terarah

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sarana dan prasarana dimadrasah dan sekolah?
2. Bagaimana prinsip dan tujuan manajemen sarana dan prasarana di madrasah dan
sekolah?
3. Bagaiman pengelolaan sarana dan prasarana di madrasah dan sekolah?
4. Bagaiman setandar sarana dan prasarana di madrasah dan sekolah?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Agar dapat memahami pengertian dari sarana prasarana pendidikan.
2. Mengetahui prinsip dan tujuan manajemen sarana dan prasarana di madrasah dan
sekolah?
3. Memahami pengelolaan sarana dan prasarana di madrasah dan sekolah?
4. Mengetahui setandar sarana dan prasarana di madrasah dan sekolah?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian sarana dan prasarana pendidikan


Sarana pendidikan adalah segala sesuatu yang meliputi peralatan dan
perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, seperti
meja, kursi, alat peraga, dan buku pelajaran. Sedangkan prasarana adalah semua
komponen yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses belajar mengajar di
sebuah lembaga pendidikan seperti jalan menuju sekolah, halaman sekolah, lapangan
sekolah dan lain sebagainya.
Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan menata, mulai
dari merencanakan kebutuhan, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan, pemeliharaan,
penggunaan, dan penghapusan hingga penataan lahan, bangunan, perlengkapan, dan
perabot madrasah secara tepat guna dan tepat sasaran.
UUSPN Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa “ setiap satuan
pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi
keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik,
kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
Sarana dan prasarana prndidikan sesungguhnya dapat dikelompokan kedalam
empat kelompok, yaitu tanah , bangunan, perlengkapan, dan perabot madrasah. Agar
sarana prasarana tersebut dapat memberikan manfaat secara maksimal dalam proses
pendidikan maka harus dikelola dengan baik. Pengelolaan sarana prasarana tersebut
meliputi : prencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan, penataan, penggunaan,
pemeliharaan, dan penghapusan.1
B. Prinsip dan tujuan manajemen sarana dan prasarana

Dalam mengelola sarana dan prasarana sekolah terhadap bebrapa prinsip yang
perlu diperhatikan agar tujuan bisa tercapai dengan maksimal menurut bafadal (2003),
prinsip-prinsip tersebut antara lain:

1. Prinsip pencapaian tujuan. Pada dasarnya manajemen perlengkapan sekolah


dilakukan dengan maksud agar semua fasilitas dalam keadaan kondisi siap pakai.

1
Ara hidayat,pengelolaan pendidikan,(Bandung: pustaka educa,2010),hlm. 167

4
2. Prinsip efisien. Denga prinsip efisiensi semua kegiatan pengadaan sarana dan
prasarana sekolah dilakukan dengan perencanaan yang hati-hati, sehingga bisa
memperoleh fasilitas yang berkualitas dengan harga yang relatif murah. Dengan
prinsip efisiensi bahwa pemakaian semua fasilitas sekolah hendaknya dilakukan
dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat mengurangi pemborosan. Maka
perlengkapan sekolah hendaknya dilengkapi dengan petunjuk teknis penggunaan
dan pemeliharaannya. Petunjuk teknis tersebut dikomunikasikan kepada semua
personel sekolah yang diperkirakan akan menggunakannya.
3. Prinsip Adminsistratif yaitu manajemen sarana dan prasarana disekolah harus
selalu memerhatikan undang-undang, insruksi,dan opetunjuk teknis yang
diperlukan oleh pihak yang berwenang.
4. Prinsip kejelasan tanggung jawab. Di Indonesia tidak sedikit adanya kelembagaan
pendidikan yang sangat besar dan maju. Oleh karena itu, saran dan prasarananya
sangat banyak sehingga manajemen melibatkan banyak orang. Bilamana hal itu
terjadi maka perlu adanya pengorganisasiaan kerja pengelolaan perlengkapan
pendidikan. Dalam pengorganisasiannya, semua tugas dan tanggung jawab sema
orang yang terlibat itu perlu didiskripsikan dengan jelas.
5. Prinsip kekohesifan. Dengan prinsip berarti manajemen perlengkapan pendidikan
disekolah hendaknya terealisai dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat
kompak. Oleh karena itu walaupun semua orang yang terlibat dalam pengelolaan
perlengkapan itu telah memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing antara
satu dengan yang lainnya harus selalu bekerja sama dengan bailk.2

Tujuan dari pengelolaan sarana dan prasaranan sekolah adalah untuk


memberikan layanan secara profesional berkaitan dengan sarana dan prasarana
pendidikan agar proses pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efesien.
Berkaitan dengan tujuan ini Badal (2003) menjelaskan secara rinci tentang tujuan
manajemen sarana dan prasarana pendidikamn sebagai berikut:

1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana sekolah melalui sistem


;perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama, sehingga sekolah
memiliki sarana dan prasarana yang baik, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan
dengan dana yang efesien,

2
Mustari muhamad, manajemen pendidikan, (Jakarta: Rajawali pres, 2014) hal 122

5
2. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan
efesien
3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, sehingga
keeradaanya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua
personil sekolah.
C. Pengelolaan Sarana Prasarana Pendidikan
1. Perencanaan sarana pendidikan
Penentuan kebutuhan merupakan perencanaan pengadaan sarana
pendidikan yang diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan. Sebelum
mengadakan alat-alat tertentu atau fasilitas pendidikan terlebih dahulu harus
melalui prosedur yang benar, yaitu melihat dan memeriksa kembali keadaan dan
kekayaan yang telah ada, agar tidak terjadi sarana pendidikan yang mubazir, seperti
pengadaan kembali sarana yang masih memadai dari segi kuantitas maupun
kualitas atau pengadaan alat-alat yang tidak diperlukan dalam penyelenggaraan
pendidikan. Setelah melalui prosedur yang benar, baru bisa ditentukan jenis sarana
yang diperlukan berdasarkan kepentingan pendidikan di sekolah bersangkutan.
Penentuan sarana pendidikan sekolah juga harus mempertimbangkan siapa-
siapa saja yang memfasilitasi atau membiayai pengadaan sarana tersebut. Pihak
sekolah bisa mengajukan permohonan pengadaan sarana pendidikan kepada istansi
atasan seperti kepada pemerintah melalui Disdikpora provinsi, kabupaten/kota, bisa
juga kepada pihak komite sekolah mengajukan RAPBS (Rencana Anggaran
Penerimaan dan Belanja Sekolah) pada waktu awal tahun pelajaran atau mungkin
sumbangan dari masyarakat. Apabila pengajuan pengadaan sarana pendidikan
tersebut hanya sebagian yang disetujui, maka harus menentukan sekala prioritas
atau sarana yang paling penting dan mendesak diperlukan dalam penyelenggaraan
pendidikan. Untuk memudahkan mengetahui sarana yang paling penting dan
mendesak dalam keperluan pendidikan, maka pada daftar pengadaan sarana harus
diurut dari nomor terkecil untuk sarana/fasiltas yang paling penting atau mendesak
kemudian diikuti sarana yang lain sesuai dengan tingkat kepentingan.
Akhir-akhir ini telah banyak teoritisi mendeskripsikan langkah-langkah
perencanaan perlengkapan pendidikan di sakolah, antara lain adalah seorang
teoritisi administrasi pendidikan, yaitu Jame J. Jones (1969). Jones menegaskan
bahwa perencanaan pengadaan perlengkapan pendidikan di sekolah di awali
dengan menganalisis jenis pengalaman pendidikan yang di berikan di sekolah itu.

6
Janes mendeskripsikan langkah-langkah perencanaan pengadaan perlengkapan
sekolah sebagai berikut:
a. Menganalisis kebutuhan pendidikan suatu masyarakat dan menetapakan
program untuk masa yang akan datang sebagai dasar untuk mengevaluasi
keberadaan fasilitas dan membuat model perencanaan perlengkapan yang akan
datang.
b. Melakuakan survei keseluruh unit sekolah untuk menyususun master plan
untuk jangka waktu tertentu.
c. Memilih kebutuhan utama berdasarkan hasil survei.
d. Mengembangkan educational specification untuk setiap proyek yang terpisah-
pisah dalam usaha master plan.
e. Merancang setiap proyek yang terpisah-pisah sesuai dengan spesifikasi
pendidikan yang diusulkan.
f. Mengembangkan dan menguatkan tawaran atau kontrak dan melaksanakan
sesuai dengan gambaran kerja yang diusulkan.
g. Melenkapi perlengkapan gedung dan meletakannya sehingga siap untuk
digunakan.
2. Penyimpanan Sarana Dan Prasarana Pendidikan

Penyimpanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menampung hasil


pengadaan dan umumnya barang tersebut adalah milik negara pada wadah/tempat
yang telah disediakan. Penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan adalah
kegiatan menyimpan suatu barang baik berupa perabot, alat tulis kantor, surat-surat
maupun barang elektronik dalam keadaan baru ataupun sudah rusak yang dapat
dilakukan oleh seorang beberapa orang yang ditunjuk atau ditugaskan pada
lembaga pendidikan. Aspek yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan adalah
aspek fisik dan aspek administratif.

Aspek fisik dalam penyimpanan adalah wadah yang diperlukan untuk


menampung barang milik negara berasal dari pengadaan. Aspek ini biasa disebut
gudang, yang dapat dibedakan menjadi:

a. Gudang pusat, yaitu gudang yang diperlukan untuk menampung barang hasil
pengadaan yang terletak pada unit. Biasanya gudang pusat juga digunakan
untuk menyimpan barang yang akan dijadikan stok/persediaan.

7
b. Gudang penyalur, yaitu gudang yang digunakan untuk menyimpan barang
sementara sebelum disalurkan ke unit atau satuan kerja yang membutuhkan.
c. Gudang transit, yaitu gudang yang digunakan untuk menyimpan barang
sementara sebelumdisalurkan ke unit atau satuan kerja yang membutuhkan.
d. Gudang pemakai, yaitu gudang yang digunakan untuk meyimpan barang-
barang yang akan dan telah digunakan dalam pelaksanaan kegiatan.
3. Penataan barang barang tidak habis pakai.

Yaitu dengan cara mengatur barang yang ada dengan memberikan nomor
dan kode pada barang tersebut sesuai dengan sandi yang berlaku. Hal ini dilakukan
agar petugas dan pemakai lebih mudah memakai dan mengawasi pemakaiannya.3

D. Standar Sarana Prasarana Pendidikan

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur
dan berkelanjutan.

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain,
tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Standar sarana dan prasarana merupakan kebutuhan utama sekolah yang harus
terpenuhi sesuai dengan amanat Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
tahun 2003, PP No 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24
tahun 2007. Selain itu, juga harus memenuhi dari ketentuan pembakuan sarana dan
prasarana pendidikan yang telah dijabarkan dalam:

1. Keputusan Mendiknas Nomor 129a/U/2004 tentang Standar Pelayanan Minimal


Bidang Pendidikan;

3
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999),hlm.74-77

8
2. Pembakuan Bangunan dan Perabot Sekolah Menengah Pertama Tahun 2004 dari
Direktorat Pembinaan SMP; dan
3. Panduan Pelaksanaan dan Panduan Teknis Program Subsidi Imbal Swadaya:
Pembangunan Ruang Laboratorium Sekolah Tahun 2007 dari Direktorat Pembinaan
SMP. Standar sarana dan prasarana pendidikan yang dimaksudkan di sini baik
mengenai jumlah, jenis, volume, luasan, dan Iain-lain sesuai dengan kategori atau
tipe sekolahnya masing-masing.atur dan berkelanjutan.

Landasan hukum dikeluarkannya standar sarana dan prasarana yaitu berdasarkan


Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab XII Pasal 45
tentang Sarana dan Prasarana Pendidikan berbunyi :

1. Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana
yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan
kejiwaan peserta didik.
2. Ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada semua
satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan
peraturan pemerintah.4

4
luluvikar.files.wordpress.com/2011/05/skripsi-tuti.pdf.

9
BAB III

KESIMPULAN

A. Penutup
Prasarana pendidikan merupakan semua komponen yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses belajar mengajar di sekolah atau perangkat kelengkapan
dasar yang secara tidak langsung yang menunjang proses pendidikan di sekolah.
Sedangkan sarana adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara
langsung digunakan dalam proses pendidikan atau alat langsung untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Fungsi fasilitas atau sarana prasarana pendidikan adalah membuat siswa
merasa nyaman dan dapat memotivasi siswa dalam belajar, sehingga proses belajar
dapat berjalan dengan lancar dan berhasil sesuai yang diharapkan yaitu dapat
meningkatkan prestasi siswa.
B. Saran
Kita sebagai seorang calon pendidik diharapkan mampu mengelolah atau
menggunakan sarana prasarana dalam proses belajar mengajar agar siswa dapat
memahami dan aktif dalam lingkungan sekolahnya. Begitu juga saat menggunakan
sarana pendidikan harus kita sesuaikan dengan kriteria siswa yang dididik. Dengan
adanya makalah ini penulis mengharapkan apabila ada kesalahan dalam penulisan
agar memberi tahu penulis. Karena segala kekurangan datang dari kita dan kebenaran
dari Allah SWT.

10
DAFTAR PUSTAKA

hidayat, A. (2010). Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Pustaka Educa.

Luluvikar.Files.Wordpress.Com/2011/05/Skripsi-Tuti.Pdf.

Mahmud, T. P. (2005). Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Penerbit Sahifa.

Nata, A. (1999). Metodologi Studi Islam. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada.

Ulwan, A. N. (1999). Pendidikan Anak Menurut Islam. Jakarta: Penerbit Pustaka Amami.

Mustari muhamad (2014), manajemen pendidikan, Jakarta: Rajawali pres.

11

Anda mungkin juga menyukai