Anda di halaman 1dari 5

UJAN TENGAH SEMESTER

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PARIWISATA INDONESIA ( STIEPARI )


SEMARANG
Nama : ROIS SUBEKTI
NPM : 20.51.1087
Mata Kuliah : Kepemimpinan
Program Studi : Manajemen
Dosen : Dra. Renny Aprilliyani, M.M.
JAWABAN!

1. Pemimpin adalah seorang yang memiliki tugas serta tanggung jawab kepada
perusahaan dan pemimpin juga harus bisa berpengaruh terhadap semua orang yang
dipimpinnya. Dengan menjadi pemimpin perusahaan, maka Anda harus siap untuk
menjadi pengayom bagi seluruh karyawan/pekerja perusahaan. Sedangkan Manajer
adalah seorang yang memiliki tugas untuk mengkoordinasikan berbagai kegiatan
karyawan dalam perusahaan. Manajer juga harus memastikan bahwa semua karyawan
bekerja dengan baik sesuai dengan jobdesc masing-masing. Dalam struktur organisasi
perusahaan, manajer berada dibawah pemimpin. Jika dibagi lebih rinci lagi manajer
memiliki tingkatan-tingkatan yang berbeda, tentunya tanggung jawabnya juga
berbeda.
2. Jiwa seorang pemimpin akan membuatmu memiliki sifat tegas sehingga tidak mudah
dimanfaatkan. Jika kamu memiliki jiwa kepemimpinan, akan lebih gampang bagimu
untuk meraih kesuksesan. Karena, seseorang yang tegas layaknya pemimpin, tidak
mudah dimanfaatkan oleh orang lain. Kalau kita lihat dari sosok pemimpin, biasanya
identik dengan aura karismatik, punya visi misi ke depan, mampu mengendalikan apa
yang dipimpin dan yang utamanya pandai bicara. Pada dasarnya seorang pemimpin
itu ada di setiap kelompok, baik dalam organisasi maupun lingkup pertemanan. Cek
deh di geng pertemananmu, pasti ada satu orang yang vokal dalam mengambil
keputusan. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana dia menanggapi kondisi lingkungan
serta sikap dalam diri sendiri. Ada pemimpin yang memilih untuk beraksi daripada
menyampaikan kata-kata dalam mempengaruhi lingkungannya. Ada pemimpin yang
memilih bersentuhan langsung dengan anggotanya supaya lebih dekat. Tinggal
bagaimana cara kita masing-masing menunjukkan sikap kepemimpinan dalam
kelompok atau perusahaan.
3. Pemimpin dunia dengan gayanya masing-masing :

a. George Washington
Pemimpin perusahaan terkenal di dunia yang memiliki gaya kepemimpinan
demokratis, diantaranya adalah George Washington. Gaya kepemimpinan
demokratis merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang cukup efektif untuk
diterapkan diberbagai situasi, dimana pemimpin mengutamakan masukan dari
setiap anggota tim untuk mengambil keputusan akhir.

Poinnya adalah pemimpin tetap menjadi pengambil keputusan namun seluruh


anggota memiliki suara yang sama rata nilai dan bobotnya terkait pengambilan
keputusan tersebut. Sehingga seluruh anggota dilibatkan di dalam setiap proyek.

Mengapa efektif? Karena gaya kepemimpinan demokratis memaksa seluruh


anggota tim, termasuk anggota dengan posisi terendah untuk ikut mengambil
keputusan. Artinya pemimpin ini secara tidak langsung ‘ melatih’ kemandirian
dan otoritas si anggota tersebut. Pada akhirnya latihan berulang tersebut lah yang
secara otomatis akan membentuk karakter masing-masing bawahan dari si
pemimpin demokratis ini. Bila sukses, pemimpin demokratis bisa melahirkan
pemimpin-pemimpin besar lainnya.

Sifat apa yang dimiliki oleh pemimpin demokratis? Pemimpin dengan gaya
memimpin demokratis biasanya memiliki beberapa sifat dasar yang seragam,
yakni kejujuran, kecerdasan, keberanian, kreativitas, kompetensi di bidang terkait,
serta adil dan sama rata.

Pemimpin demokratis menjunjung tinggi rasa adil, rasa hormat, dan percaya
terhadap para pengikutnya. Mereka menjunjung tinggi moralitas dan nilai, serta
selalu mencari opini yang berbeda dan tidak pernah membungkam anggota
mereka sendiri.

Apa saja kelebihan dan kekurangan gaya kepemimpinan demokratis? Kelebihan


– memiliki ide dan solusi yang kreatif, komitmen terhadap seluruh anggota tim,
memiliki produktivitas yang tinggi. Kekurangan – rentan mis komunikasi bila
tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik, bila tim tidak menunjang
rentan terhadap penentuan pilihan yang buruk, terkadang opini ‘ minor’
termakan oleh opini individu yang dominan di dalam tim.
b. Adolf Hitler
gaya kepemimpinan autokratik saat ini sudah cenderung ditinggalkan, kebanyakan
penganutnya adalah orang-orang di masa lampau seperti Adolf Hitler. Gaya
kepemimpinan autokratik alias ototriter, dimana biasanya pemimpin tersebut
menginginkan kontrol penuh di dalam tim dan bahkan cenderung menghindari
masukan dari anggota tim. Dibandingkan dengan gaya kepemimpinan demokratis,
gaya kepemimpinan jenis ini tidak terlalu efektif dilakukan di masa sekarang.
Apalagi bila anggota tim-mu kebanyakan terdiri dari generasi milenial yang
cenderung menginginkan kebebasan dan ingin dihargai.
Sifat apa yang dimiliki oleh pemimpin autokratik? Pemimpin otokratik biasanya
jarang membutuhkan masukan dari anggota tim, membuat nyaris seluruh
keputusan yang ada, cenderung mendikte pekerjaan dan proses kerja dari anggota
tim, dan jarang mempercayai anggota timnya. Selain itu seorang pemimpin yang
autokratik biasanya memiliki alur kerja yang cenderung kaku namun terstruktur
dengan baik, tidak suka terhadap kreativitas serta pemikiran out of the box, serta
harus selalu memiliki aturan yang wajib dipatuhi seluruh anggotanya.
Apa saja kelebihan dan kekurangan gaya kepemimpinan autokratik? Kelebihan –
seorang pemimin autokratik bisa membuat keputusan dengan cepat dan bahkan di
dalam tekanan yang sangat tinggi, memiliki alur komando yang jelas sehingga
meminimalisasi kemungkinan adanya miskomunikasi.
Selain itu seorang pemimpin autokratik cenderung dibutuhkan di dalam situasi
dimana directive leadership yang kental dan tegas dibutuhkan. Misalnya di dalam
lingkungan yang sangat teknis seperti dunia medis hingga pertambangan dan
manufaktur.
Kekurangan – beberapa kekurangan dari pemimpin yang autokratik amatlah
menonjol diantaranya cenderung mengabaikan masukan dari anggota tim,
seringkali merusak moral dari tim. Sehingga pada akhirnya seringkali terlihat tim
yang dipimpin oleh seorang autokratik akan menjadi tim yang ‘ tidak kreatif’
dan anggota tim yang ada di dalamnya pun cenderung tidak berkembang dan tidak
bisa menjadi pemimpin kembali nantinya.
c. Steve Jobs
Pemimpin terkenal yang diketahui sukses memimpin dengan gaya kepemimpinan
delegatif adalah Steve Jobs. Dikenal pula dengan gaya kepemimpinan Lassez-
faire, orang dengan gaya kepemimpinan ini biasanya memberikan wewenang
penuh kepada anggota di dalam tim untuk memilih dan memutuskan sesuatu di
dalam proyek. Sayangnya berdasarkan penelitian yang ada, gaya kepemimpinan
ini diketahui cenderung membuat produktivitas tim menjadi rendah. Tapi tidak
selalu negatif kok, karena biar bagaimanapun masing-masing gaya kepemimpinan
memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Sifat apa yang dimiliki oleh pemimin delegatif? Sebagaimana namanya pemimpin
yang delegatif biasanya cenderung tidak suka memberikan arahan yang terlalu
gamblang dan mendetil, serta memberikan kebebasan penuh bagi anggota tim nya
untuk menentukan pilihan.
Sementara itu sebagai bentuk tanggung jawab seorang pemimpin, biasanya
mereka akan memberikan alat dan sumber daya yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah yang mungkin timbul di dalam tim. Menariknya, meski
para pengikut diberikan wewenang untuk memecahkan masalah dan menentukan
keputusannya sendiri, pemimpin delegatif tetap mengambil tanggung jawab
terhadap pilihan-pilihan dan konsekuensi tersebut.
Apa saja kelebihan dan kekurangan pemimpin delegatif? Kelebihan – seseorang
dalam gaya kepemimpinan delegatif amat cocok memimpin grup yang memiliki
individu bertalenta dengan motivasi tinggi, selain itu dengan gaya seperti ini
seorang pemimpin bisa cepat mengambil informasi dan sumber daya di awal
proyek. Kekurangan – hanya akan membuat stuck bila anggota tim yang ada
tidak memiliki skil, motivasi, dan kepatuhan terhadap deadline. Selain itu
seseorang dengan gaya kepemimpinan yang delegatif seringkali disalah artikan
sebagai seseorang yang malas terlibat di dalam tim. Bila berlanjut lebih jauh lagi
biasanya seluruh tim akan ter-demotivasi dan akhirnya sulit mengerjakan proyek
ataupun pekerjaan yang ada.
4. Masalah adalah hal yang tidak dapat kita hindari, dikarenakan masalah hadir untuk
diselesaikan. Maka munculah istilah yang dinamakan pemecahan masalah atau
problem solving. Sebagai seorang pemimpin, entah supervisor, manajer atau CEO,
Anda diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang ditawarkan oleh bawahan
Anda. Untuk itu, peran pemimpin sangat dibutuhkan untuk mencegah masalah,
mengurangi kemungkinan terjadinya masalah sebelum berubah menjadi lebih besar
dan menyelesaikan masalahnya.
Contoh Konflik antara Atasan dan Bawahan
Sangatlah wajar terjadi masalah dalam hubungan kerja. Alasannya beragam, mulai
dari bawahan yang tidak memberikan hasil yang memuaskan, atasan salah dalam cara
memberikan feedback terhadap pekerjaan bawahan, atau sekedar miss
communication. Biasanya inilah hal yang bisa membuat bawahan menjadi tidak betah
di suatu perusahaan. Maka dari itu, penting untuk mengatasi konflik antar atasan dan
bawahan dengan bijaksana.
Solusi: Tim HR adalah bagian penting untuk menanggulangi permasalahan yang ada
di lingkungan kantor. Tim HR dapat menjadi penengah saat terjadi konflik antara
atasan dan juga bawahan. Dengan menjadi penengah, tim HR dapat membantu
memilah antara permasalah profesional atau pribadi dan dapat membantu mereka
menyikapi masalah dengan lebih tepat.
5. Gaya Kepemimpinan Berorientasi Tugas; Pada gaya kepemimpinan ini, pemimpin
lebih tertuju kepada pelaksanaan tugastugas atau pekerjaan. Pemimpin menerapkan
pengawasan ketat terhadap pelaksanaan tugas bawahannya. Pemimpin mengandalkan
kekuatan paksaan, imbalan dan hukuman untuk memengaruhi bawahannya.. Jadi
artinya, pada kepemimpinan ini pemimpin menggunakan kekuasaannya untuk
memengaruhi bawahannya untuk berpikir dan bertindak sesuai keinginannya, patuh
kepadanya, serta menaati peraturan yang berlaku dalam organisasi. Bagi pemimpin ini
memberlakukan adanya paksaan, hukuman dan imbalan bisa memengaruhi perilaku
bawahan dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi. Contohnya :

a. Pemimpin memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.

b. Pemimpin selalu mengadakan pengawasan secara ketat terhadap bawahan.

c. Pemimpin meyakinkan kepada bawahan, bahwa tugas-tugas harus dapat


dilaksanakan sesuai dengan keinginan pemimpin.

Anda mungkin juga menyukai