BERORIENTASI HOTS
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan Menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan Saintifik dan model Discovery Learning serta metode Diskusi dan Penugasan dengan
teknik window shopping, peserta didik mengidentifikasi teks eksposisi serta dapat menyimpulkan gagasan,
pendapat ke dalam bentuk teks eksposisi berupa artikel ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial,
dan/atau keragaman budaya, dll) secara lisan dan tertulis menggunakan literasi media, literasi digital,
melalui kerjasama, jujur, disiplin dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan masalah serta selalu
mensyukuri anugrah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran regular
a. Faktual
Teks eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana
isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya
penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Eksposisi definisi
Eksposisi berita
Eksposisi ilustrasi
Eksposisi proses
Eksposisi analisis
Eksposisi klasifikasi
Eksposisi perbandingan
b. Konseptual
Ciri-ciri teks eksposisi
Berisi pendapat tentang masalah tertentu, namun tetap objektif.
Diperjelas dengan fakta dapat berupa angka, statistik, gambar, grafik, tabel, dan peta.
Mempunyai analisis dan bukti
Diakhiri dengan penegasan pendapat.
Argumentasinya satu sisi, yaitu sisi yang mendukung atau sisi yang menolak.
c. Prosedural
Membuat gagasan, pendapat ke dalam bentuk teks eksposisi berupa yang artikel ilmiah
populer
E. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Saintific Learning
b. Model : Discovery Learning,
c. Metode : Diskusi, penugasan
d. Teknik :Window shopping
F. Media Pembelajaran
Media : LKPD, Bahan Ajar, PPT, Gambar dan Video, Buku Cetak, dan Lembar Penilaian
Bahan : Kertas Kwarto, Kertas Manila, Kertas Cover, dan Double Tipe
Alat : Spidol, Pulpen, Pensil, Gunting, Laptop, Infokus, Papan White Board, dan Penghapus
G. Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Modul/bahan ajar,
4. Internet,
5. Sumber lain yang relevan
H. Langkah-langkahPembelajaran
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa
untuk memulai pembelajaran (PPK: Religius)
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin (PPK: Tanggung Jawab)
3. Peserta didik melakukan tepuk PPK atau Menyanyikan lagu Indonesia Raya (PPK: Nasionalis)
4. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya.
6. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
7. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
8. Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi : teks eksposisi
9. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Pemberian Acuan
10. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
11 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
13. Peserta didik di bagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing beranggotakan 4 orang.
15. Peserta didik bertanya jawab tentang isi video yang ditampilkan.
23. Pendidik membagikan teks eksposisi sebagai teks model. Teks yang
diberikan pada semua kelompok adalah sama.
24. Peserta didik membaca dan mencermati teks model yang dibagikan.
Selanjutnya mengidentifiasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berhubungan dengan mengidentifikasi dan menyimpulkan teks
eksposisi. (Literasi media)
25. Dari sekian banyak pertanyaan yang diajukan anggota kelompok,
maka dipilih beberapa hal yang akan dibahas pada pembelajaran ini.
Data collection
KEGIATAN LITERASI
(pengumpulan data)
31. Pendidik membagikan teks eksposisi pada setiap kelompok.
32. Masing-masing kelompok mendapatkan tugas membaca, mengamati
dan mendikusikan teks eksposisi sesuai topik.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Data processing
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
(pengolahan Data)
(BERPIKIR KRITIK)
35. Pendidik membagikan lembar kerja Peserta didik (LKPD)
36. Setelah membaca dan mencermati teks yang dibagikan, peserta didik
mengidentifikasi informasi isi teks dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan identifikasi yang terdapat pada LKPD 1.1.
38. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil diskusi,
pengamatan, dan pengumpulan data teks eksposisi , peserta mendata
informasi tiap paragaf teks eksposisi, baik yang topik lingkungan
maupun keragaman budaya. Hasil diskusi dituliskan pada LKPD 1.2
42. Peserta didik secara individu membuat rangkuman dua teks eksposisi
artikel ilmiah populer yang telah dibagikan dan dikerjakan pada
LKPD 1.5
(PS: Menalar)
54. Peserta didik dan pendidik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
55. Pendidik menyampaikan tugas membaca materi untuk pertemuan selanjutnya yaitu mengidentifikasi
struktur dan unsur kebahasaan serta menyajikan ide dan gagasan kedalam teks eksposisi artikel ilmiah
populer.
56. Peserta didik mengakhiri kegiatan pelajaran dengan mengucapkan rasa syukur dan mengucapkan
terima kasih kepada pendidik.
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
Penalaran (L3)
Level Kognitif
Teks 1
Berbagai cara dilakukan orang untuk mengisi hari pertamanya di tahun baru. Ada orang yang
menyambut fajar pertama tahun baru di puncak gunung atau di tepi laut. Ada yang memilih
bersenang-senang dengan konvoi kendaraan bermotor. Ada yang memilih menyambut tahun
baru dengan pesta kembang api, atau merayakannya dengan pasangan atau keluarga masing-
masing. Pantai Ancol di Jakarta Utara dipenuhi pengunjung tua-muda, besar-kecil. Namun,
ada juga yang menyambutnya dengan bersyukur dan berdoa di tempat-tempat ibadah.
Teks 1 Teks 2
A. cara menyambut tahun baru ujian hidup seseorang
B. bersyukur dengan tahun baru kebahagiaan keluarga
C. kemeriahan tahun baru seorang memiliki harta
D. bersenang-senang di tahun baru tanggungjawab wewenang
NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
1 Pembahasan : Ide pokok adalah ide atau gagasan yang menjiwai 5,00
paragraf. Artinya, paragraf hanya membahas tentang satu hal inti
saja. Paragraf yang baik hanya memiliki satu ide pokok atau satu
gagasan utama. Ide pokok menjadi dasar pengembangan paragraf
Ide pokok paragraf tersebut : Cara menyambut tahun baru dan
Ujian hidup seseorang
Jawaban : A
Soal
Biji pepaya sangat bermanfaat. Salah satunya adalah dapat melancarkan pencernaan.
Kandungan zat papain dalam biji pepaya sangat baik untuk membantu enzim membersihkan
dan melancarkan sistem pencernaan. Selain itu, biji pepaya dapat berfungsi membersihkan
hati. Enzim proteolytic yang terdapat pada biji pepaya dapat membantu meringankan
pencernaan di hati, bahkan dapat meringankan sirosi, yaitu penyakit kronis pada hati.
NO
KUNCI JAWABAN SKOR
SOAL
3. Keterampilan
4. Pembelajaran Remedial
Aktivitas kegiatan pembelajaran remedial dapat berupa: pembelajaran ulang, dengan merumuskan
kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi waktu, sarana dan
media pembelajaran.
1. Menentukan ide pokok teks eksposisi
5. Pembelajaran Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan dirumuskan sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi
waktu, sarana dan media pembelajaran.
a. Mengerjakan soal UN atau
b. Menyimpulkan teks eksposisi
J. Bahan Ajar
Kata eksposisi diambil dari kata bahasa Inggris exposition sebenarnya berasal dari kata bahasa latin
yang berarti membuka atau memulai. Teks eksposisi bertujuan menyampaikan gagasan yang berupa
fakta atau hasil-hasil pemikiran dengan maksud untuk memberitahu atau menerangkan sesuatu seperti
masalah, mafaat, jenis, proses, rencana, atau langkah-langkah. Jadi, eksposisi adalah tulisan yang
bertujuan menjelaskan atau memberikan informasi tentang sesuatu. Pengertian teks eksposisi adalah
teks yang berisi paragraf atau karangan yang didalamnya terkandung sejumlah Pengetahuan dan
RPP Bahasa Indonesia : Teks Eksposisi Kelas VIII/I 10
informasi yang disajikan secara singkat, padat, akurat dan tentunya mudah untuk dipahami. Paragraf
atau teks eksposisi bersifat real, nyata dan Ilmiah atau dapat dikatakan sebagai teks non fiksi.
Menurut Semi (2003:35), bila suatu tulisan yang berupa eksposisi berkecenderungan untuk lebih
menekankan pembuktian dari suatu proses penalaran, mempengaruhi pembaca dengan data yang
lengkap, berkeinginan mengubah pandangan pembaca agar menerima pendapat penulis, tulisan
eksposisi itu secara lebih khusus disebut argumentasi. Bila tulisan eksposisi berkecenderungan untuk
menonjolkan perincian atau detail sehingga seolah-olah lengkap bagaikan foto keadaan yang dijelaskan
itu sehingga mampu menggugah perasaan pembaca sehingga pembaca bagaikan diajak menyaksikan
sendiri peristiwa itu, dan tulisan itu lebih banyak menggunakan susunan ruang, tulisan eksposisi
tersebut secara lebih khusus dinamakan deskipsi. Dengan demikian, secara garis besar hanya ada dua
jenis tulisan, yaitu narasi ada eksposisi, eksposisi dapat pula membentuk diri menjadi argumentasi atau
deskripsi.
Sama seperti teks pada umumnya, teks eksposisi memiliki beberapa ciri- ciri umum teks eksposisi. Ciri-
ciri ini digunakan untuk membedakan dan menentukan apakah sebuah teks tergolong dalam teks
eksposisi atau bukan.
Sehubungan dengan hal di atas, pada dasarnya ciri-ciri narasi sama dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh
deskripsi dan argumentasi. Adapun ciri-ciri karangan eksposisi menurut Semi (2003:37), yaitu berupa
tulisan yang memberikan pegertian dan pengetahuan menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan,
dan bagaimana; disampaikan dengan lugas dengan bahasa baku; menggunakan dengan nada netral, tidak
memihak, dan memaksakan sikap penulis terhadap pembaca;
Bedasarkan ciri tersebut karangan eksposisi hanya berusaha menyampaikan sesuatu pemberitahuan,
pengetahuan tanpa mempegaruhi minat dan sikap pembaca, Pembaca diberi kesempatan untuk menerima,
memutuskan atau menolak tentang sesuatu yang diuraikan penulis. Gaya penyampaiannya cenderung
bersifat informatif, artinya penulis juga memberikan penjelasan untuk gagasan, sehingga pembaca dapat
mengetahui lebih dalam tentang sesuatu yang dimaksudkan dari gagasan tersebut.
Dalam pembahasannya teks eksposisi dibagi menjadi beberapa jenis. Setiap jenis teks eksposisi ini
memiliki pengertian dan penggunaan yang berbeda antara satu sama lain. Secara umum teks eksposisi
dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis diantaranya :
1. Teks Eksposisi ilustrasi : Menggunakan penggambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide.
Mengilustrasikan sesuatu yang memiliki kesamaan sifat. Menggunakan frasa penghubung.
2. Teks Eksposisi berita : Memberikan informasi dari suatu kejadian, teks eksposisi ini sering dijumpai
dalam berita atau surat kabar.
3. Teks Eksposisi perbandingan : Menerangkan ide atau gagasan pada kalimat utama dengan metode
perbandingan.
4. Teks Eksposisi proses : Berisi tentang panduan atau tata cara membuat sesuatu.
5. Teks Eksposisi definisi : Berisi tentang pengertian dari suatu obyek.
6. Teks Eksposisi pertentangan, berisi pertentangan antara sesuatu obyek dengan obyek yang lain. biasa
menggunakan frasa penghubung “akan tetapi, meskipun begitu, sebaliknya.”
7. Teks Eksposisi analisis : proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi
beberapa sub-bagian, Kemudian melakukan pengembangan secara berurutan.
Dalam Bahasa Indonesia, kita mengenal istilah gagasan atau ide pokok. Ide pokok merupakan ide yang
mendasari terbentuknya suatu paragraf. Ide ini dapat ditemukan dalam kalimat utama. Namun, untuk
membentuk suatu paragraf yang utuh dibutuhkan ide pokok dan setidaknya 1 ide penjelas. Ide ini dapat
ditemukan dalam kalimat penjelas dan berfungsi menjelaskan ide pokok atau utama.
Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menentukan ide pokok dari setiap paragraf yang terdapat
pada teks eksposisi yang berjudul Indonesia Darurat Kebakaran Hutan.
Saat ini Indonesia tengah menghadapi sebuah permasalahan rumit yaitu banyaknya hutan terbakar.
Kebakaran hutan terjadi di beberapa kota besar di Pulau Sumatra dan Kalimantan, seperti Riau, Jambi,
dan Palembang. Bahkan, kabut asap itu sampai ke negeri tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.
Kebakaran hutan tersebut menyebabkan masalah baru, yaitu kabut asap.
Munculnya kabut asap ini disebabkan oleh hutan-hutan yang terbakar akibat musim kemarau
panjang. Keadaan tersebut bertambah parah karena daerah yang terbakar merupakan lahan gambut yang
mudah terbakar. Kebakaran di hutan gambut menyebabkan api semakin membesar dan sulit dipadamkan.
Banyak titik-titik api bermunculan di sekitar hutan walau api sudah dipadamkan. Titik api tersebut
mengakibatkan ribuan kubik asap terus-menerus menyelimuti permukiman warga.
Terbakarnya hutan ini menimbulkan berbagai macam polemik yang tidak kunjung usai. Salah satu
contoh masalah yang timbul akibat kebakaran hutan adalah kabut asap. Kabut asap sangat mengganggu
lingkungan. Lingkungan menjadi rusak. Banyak binatang yang kehilangan habitatnya. Selain itu, kabut
asap mengurangi jarak pandang warga. Jarak pandang dalam kota hanya mencapai 5 meter. Jarak
tersebut sangat membahayakan warga. Warga kebanyakan memilih tinggal di rumah karena jarak
pandang yang pendek tersebut. Kabut asap juga mengganggu perekonomian di kota tersebut.
Kabut asap tidak hanya mengganggu lingkungan hidup, tetapi juga membahayakan kesehatan
manusia. Warga menghirup udara yang tercemar kabut asap. Padahal, kabut asap tersebut mengandung
berbagai macam zat beracun, seperti gas karbon dioksida dan metana yang memenuhi udara. Gas yang
terhirup akan menyebabkan penyakit seperti iritasi, bronkitis, bahkan ISPA. Infeksi yang dirasakan
warga adalah iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan. Dalam jangka waktu yang lama, kabut asap
akan menyebabkan alergi infeksi, dan peradangan. Selain masalah itu, warga yang menghirup kabut asap
rawan terkena bronkitis. Bronkitis timbul karena kerja paru-paru rusak. Sistem kerja paru-paru terganggu
karena dipenuhi asap.
Penyakit terparah yang disebabkan kabut asap adalah penyakit ISPA. Penyakit ISPA timbul karena
virus dan bakteri yang menyerang daya tahan manusia akibat lingkungan yang kurang sehat.
Kebakaran hutan di Indonesia memang sudah pada taraf yang membahayakan. Kabut asap, infeksi,
dan masalah ISPA perlu disikapi dengan bijaksana. Perlu dilakukan penanganan cepat terhadap masalah
kebakaran hutan. Penanganan yang cepat diharapkan dapat menanggulangi dampak kebakaran hutan di
Indonesia.
(Sumber: https://brainly.co.id/tugas/17365228)
2. susun ide pokok yg ditemukan di setiap paragraf menjadi satu paragraf simpulan.
Simpulan teks ekposisi : Kebakaran hutan di Indonesia sangat mengganggu lingkungan hidup dan
membahayakan kesehatan makhluk hidup sehingga memicu beragam polemik.
Mengetahui
Kepala SMP N 10 S. Kakap Guru Mata Pelajaran