PERENCANAAN PENDIDIKAN
KELOMPOK 6
fokus: Pertimbangan:
• tercapainya pemenuhan kebutuhan • analisis pertumbuhan penduduk
layanan pendidikan dasar • analisis persentase penduduk yang
• membebaskan populasi usia berpendidikan
sekolah dari tuna aksara (buta • analisis tentang dinamika kenaikan
huruf) kelas, kelulusan, dan dropout
• membebaskan rakyat dari rasa • analisis tentang tenaga pendidik dan
ketakutan dari penjajahan, dari kependidikan yang dibutuhkan,
kebodohan dan dari kemiskinan • analisis tentang keterkaitan antara
output satuan pendidikan dengan
tuntutan masyarakat
Pendekatan Kebutuhan Sosial (social demand
approach)
Kelebihan: Kelemahan:
• cocok untuk diterapkan pada • cederung hanya untuk menjawab
masyarakat atau negara yang baru persoalan yang dibutuhkan
merdeka masyarakat pada saat itu
• lebih cepat dalam memberikan • lebih menekankan pada aspek
pemerataan layanan pendidikan kuantitas kurang memperhatikan
dasar kualitas dan efektivitas pendidikan
• kurang bisa memenuhi tuntutan
kebutuhan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi terkini
• menekankan pada aspek pemerataan
pendidikan
Pendekatan Ketenagakerjaan (manpower
approach)
• menurut Guruge pendekatan ini bertujuan
mengarahkan kegiatan pendidikan kepada usaha
untuk memenuhi kebutuhan nasional akan
tenaga kerja (man power atau person power).
• mengutamakan keterkaitan antara output
(lulusan) layanan pendidikan di setiap satuan
pendidikan dengan tuntutan atau keterserapan
akan kebutuhan tenaga kerja di masyarakat.
Pendekatan Ketenagakerjaan (manpower
approach)
Pertimbangan:
• analisis tentang beragam kebutuhan yang diperlukan oleh dunia kerja
• analisis tentang beragam bekal pengetahuan dan ketrampilan apa yang perlu
• menganalisis tentang sistem layanan pendidikan yang terbaik dan mampu
memberikan bekal yang cukup bagi siswa (link and match) pada dunia usaha dan
industri.
Pendekatan Ketenagakerjaan (manpower
approach)
Kelebihan: Kelemahan:
• proses pembelajaran atau layanan • mengabaikan peran sekolah
pendidikan di satuan pendidikan menengah umum, dan lebih
mempunyai aspek korelasional yang mengutamakan sekolah menengah
tinggi dengan tuntutan dunia kerja kejuruan
yang dibutuhkan masyarakat • menggunakan orientasi, klasifikasi,
• mengharuskan adanya keterjalinan dan rasio antara permintaan dan
yang erat antara lembaga persediaan
pendidikan dengan dunia usaha dan • tuntutan dunia kerja selalu berubah-
industri ubah (bersifat dinamik) begitu cepat,
sehingga lembaga pendidikan
kejuruan sering kurang mampu
mengantisipasinya dengan baik
Pendekatan Keefektifan Biaya (cost
effectiveness approach)
Pendekatan ini berorientasi pada konsep
Investment in human capital (investasi pada
sumber daya manusia). Pendekatan ini sering
disebut pendekatan untung rugi.
Pendekatan Keefektifan Biaya (cost
effectiveness approach)
Ciri-Ciri:
• memerlukan biaya investasi yang besar
• berasumsi, bahwa: (a) kualitas output memberi
kontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat; (b)
kontribusi seseorang pada pendapatan nasional
sebanding dengan tingkat pendidikan; (c) kualitas
pendidikan mempengaruhi pendapatan seseorang.
• kualitas SDM (penguasaan Iptek)
• program pendidikan yang mempunyai nilai ekonomis
tinggi akan menempati prioritas pembiayaan yang besar.
Pendekatan Keefektifan Biaya (cost
effectiveness approach)
Kelebihan: Kelemahan:
• perencanaan • mengalami kesulitan dalam menentukan secara pasti
pendidikan yang biaya dan keuntungan (cost and benefit) dari layanan
disusun akan pendidikan
mempunyai aspek • sangat sulit untuk mengukur secara pasti keuntungan
fungsional dan (benefit) dengan layanan pendidikan sebelumnya
keuntungan • mengabaikan hubungan antara penghasilan seseorang
ekonomis dengan faktor internal individu (misalnya, motivasi,
• pendekatan ini disiplin nurani, kelas sosial, orientasi hidup )
selalu memilih • perbedaan pendapatan seseorang tidak hanya karena
alternaif yang produktivitas individual tapi banyak dipengaruhi dari
menghasilkan kerja kelompok
keuntungan lebih • keuntungan dari pendidikan tidak hanya diukur dari
banyak keuntungan finansial (material), tetapi juga dapat
dilihat dari keuntungan sosial-budaya
Pendekatan Integratif
• keterpaduan orientasi dan kepentingan terhadap pengembangan individu dan
pengembangan sosial (kelompok);
• keterpaduan antara pemenuhan kebutuhan ketenagakerjaan (bersifat pragmatis) dan
juga mempersiapkan pengembangan kualitas akademik (bersifat idealis) untuk
mempersiapkan studi lanjut;
• keterpaduan antara pertimbangan ekonomis (untung rugi), dan pertimbangan
layanan sosial budaya dalam rangka memberikan kontribusi terhadap terwujudnya
integrasi sosial-budaya;
• keterpaduan pemberdayaan terhadap sumber daya lembaga, baik sumber daya
internal maupun sumber daya eksternal;
• konsep bahwa seluruh unsur yang terlibat dalam proses layanan pendidikan
(pelaksanaan program) di setiap satuan pendidikan merupakan “suatu sistem”; dan
• konsep bahwa kontrol dan evaluasi pelaksanaan program (perencanaan pendidikan)
melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan proses layanan kualitas pendidikan,
dengan tetap berada dalam komando pimpinan atau kepala satuan pendidikan
Pendekatan Integratif
pihak-pihak yang dapat terlibat dalam proses evaluasi
pelaksanaan perencanaan pendidikan di setiap satuan
pendidikan adalah:
• Kepala sekolah;
• Guru;
• Siswa;
• Komite Sekolah,
• Pengawas sekolah; dan
• Dinas pendidikan
Pendekatan Integratif
Kelebihan: Kelemahan:
• semua sumber daya terberdayakan secara baik dan • memerlukan ketersediaan kualitas sumber daya
seimbang manusia (pendidik dan tenaga kependidikan),
• memberikan peluang secara maksimal kepada khususnya kualitas pengetahuan, mentalitas atau
setiap warga sekolah untuk berkontribusi secara kepribadiannya, dan spiritualnya.
positif sesuai dengan status dan peran masing- • menuntut kualitas pengelolaan manajemen
masing kelembagaan secara transparan, akuntabel,
• peluang untuk pencapaian tujuan pendidikan yang demokratik dan visioner
telah dirumuskan akan lebih efektif • menuntut kualitas peran serta masyarakat (PSM),
• mampu menghadapi perubahan atau dinamika dalam meningkatkan layanan pendidikan sebagai:
kehidupan sosial, ekonomi dan budaya (a) pemberi pertimbangan (advisory); (b) pendukung
• mampu mensosialisasi dan menginternalisasi setiap (supporting); (c) pengontrol (controlling); dan (d)
warga sekolah, untuk membangun sikap mental mediator
dan pola perilaku yang integral atau multi
dimensional atau komprehensif
• output dari proses layanan pendidikan pada
peserta didik akan lebih menampilkan potret hasil
pendidikan yang lengkap, baik kualitas
akademiknya, kualitas kepribadiannya dan kualitas
ketrampilannya.
TEKNIK DALAM PERENCANAAN PENDIDIKAN
Teknik Perencanaan
• Diagram Balok (Bar Chart)
• Diagram Milstone
• PERT dan CPM (Network Planning)
Diagram Balok (Bar Chart)
Diagram Balok (Bar Chart) sering disebut diagram Gannt (Gannt Chart),
karena diagram ini memberikan gambaran tentang:
• kegiatan terperinci dari suatu proyek,
• waktu memulai sikap kegiatan, dan
• lamanya kegiatan tersebut.
Diagram Milstone
Diagram Milstone disebut juga diagram struktur perincian kerja. Diagram ini
menggambarkan unsur-unsur fungsional suatu proyek dengan keterkaitannya secara
fungsional. Struktur ini dibuat berdasarkan pemecahan struktur proyek yang
disusun secara hierarkis. Apabila proyek secara keseluruhan dianggap sebagai
sistem, maka proyek itu dipecah-dipecah menjadi bagian-bagian sistem (subsistem).
PERT dan CPM (Network Planning)
• PERT, (program evaluation and review technique) yaitu teknik penilaian dan peninjauan program.
CPM, (Critical Path Metode), yaitu metoda jalur kritis.
• Keguanaan PERT ini terletak pada tingkat ketelitian analisis dari suatu kegiatan, urutan serta hubungan
logisnya. Dalam hal ini merupakan alat yang penting pada fase pra-perencanaan suatu proyek.
• PERT dapat digunakan hampir dalam segala kegiatan, mulai dari memformulasikan rencana sampai
kepada evaluasi dari implementasi suatu rencana. Sedangkan CPM merupakan suatu teknik
perencanaan yang dipergunakan dalam proyek yang mempunyai data biaya.
• Perbedaan pokok antara PERT dan CPM terletak pada penentuan perkiraan waktu yang dibutuhkan
untuk melaksanakan setiap kegiatan. Dalam CPM ditentukan dua buah perkiraan waktu dan biaya
untuk setiap aktivitas. Kedua perkiraan itu adalah perkiraan normal (normal estimate) dan perkiraan
cepat (chas estimate).
TERIMA KASIH