KODE/ NAMA MATA KULIAH : PDGK4502/Pengemb. Kur. & Pembel. di SD
KODE/ NAMA UPBJJ : 80 / MAKASSAR
MASA UJIAN :2023/2024 GANJIL (2023.2)
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA 1. A. Fungsi kurikulum untuk peserta didik Bagi peserta didik, fungsi kurikulum adalah sebagai sarana untuk mengukur kemampuan diri dan konsumsi pendidikan. Hal ini berkaitan juga dengan pengejaran target target yang membuat peserta didik dapat mudah memahami berbagai materi ataupun melaksanakan proses pembelajaran setiap harinya dengan mudah. Selain itu juga diharapkan agar peserta didik mendapatkan pengalaman pengalaman baru yang di masa depan dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangannya, dan bisa menjadi bekal kehidupan nantinya. Selain itu, fungsi kurikulum bagi peserta didik adalah mempermudah mereka dalam memetakan jadwal yang akan mereka buat nantinya. Dengan jadwal ini, mereka dapat membagi waktu untuk mengerjakan pekerjaan pekerjaan yang harus dikerjakan sesuai dengan tuntunan oleh guru atau pendidik nantinya. Kurikulum akan mempermudah peserta didik dalam memetakan apa yang harus ia kerjakan dari waktu ke waktu, dengan sesuai denga evaluasi yang dilakukan oleh guru dalam 3 atau 6 bulan sekali. B. Fungsi Penyesuaian (The Adaptive Function) Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted, yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis. Oleh karena itu, siswa pun harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya. 2. A. komponen yang dirumuskan sebagai bagian integral dalam pengembangan kurikulum baik dalam level mikro maupun makro, serta mengarahkan keberhasilan proses pendidikan antara lain : • Tujuan Kurikulum, tujuan dalam suatu kurikulum akan menggambarkan kualitas manusia yang diharapkan terbina dari suatu proses pendidikan. Dengan demikian, suatu tujuan memberikan petunjuk mengenai arah perubahan yang dicita-citakan dari suatu kurikulum yang sifatnya harus merupakan sesuatu yang final. Tujuan memberikan pegangan apa yang harus dilakukan, bagaimana cara melakukannya, dan merupakan patokan untuk mengetahui sampai di mana tujuan itu telah dicapai. Tujuan yang jelas akan memberi petunjuk yang jelas pula terhadap pemilihan isi/konten, strategi dan media pembelajaran, serta evaluasi, bahkan dalam berbagai model pengembangan kurikulum, tujuan ini dianggap sebagai dasar, arah, dan patokan dalam menentukan komponen-komponen yang lainnya. • Komponen kedua setelah tujuan dalam pengembangan kurikulum yaitu penetapan isi atau materi kurikulum. Pengkajian masalah isi kurikulum ini menempati posisi yang penting dan turut menentukan kualitas suatu kurikulum lembaga pendidikan. Dengan demikian, isi kurikulum ini harus disusun sedemikian rupa agar dapat menunjang tercapainya tujuan kurikulum pendidikan. secara umum sifat bahan/isi ke dalam beberapa kategori, yaitu fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan • Strategi pembelajaran sangat penting dikaji dalam studi tentang kurikulum baik secara makro maupun mikro. Strategi pembelajaran ini berkaitan dengan masalah cara atau sistem penyampaian isi kurikulum (delivery system) dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dirumuskan. strategi pembelajaran dalam hal ini, meliputi pendekatan, prosedur, metode, model, dan teknik yang dipergunakan dalam menyajikan bahan/isi kurikulum. Tinggi rendahnya kadar aktivitas belajar siswa banyak dipengaruhi oleh strategi atau pendekatan mengajar yang digunakan. • Kegiatan evaluasi merupakan bagian yang tak terpisahkan di dalam pengembangan suatu kurikulum, baik pada level makro maupun mikro. Komponen evaluasi ini ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan, serta menilai proses implementasi kurikulum secara keseluruhan, termasuk juga menilai kegiatan evaluasi itu sendiri. Hasil dari kegiatan evaluasi ini dapat dijadikan sebagai umpan balik (feedback) untuk mengadakan perbaikan dan penyempurnaan pengembangan komponen- komponen kurikulum. B. Menurut saya keterkaitan antar komponen kurikulum dikatakan sebagai suatu system apabila semua komponen kurikulum lengkap didalamnya. Dan apabila ada salah satu komponen yang kurang maka itu belum dapat dikatakan sebagai suatu system pengembangan kurikulum. pengembangan kurikulum itu menyangkut banyak faktor, mempertimbangkan isu-isu mengenai kurikulum, siapa yang dilibatkan, bagaimana prosesnya, apa tujuannya, dan kepada siapa kurikulum itu ditujukan. Pengembangan kurikulum merupakan alat untuk membantu guru melakukan tugasnya mengajar, menarik minat murid, dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada umumnya, para ahli kurikulum memandang bahwa pengembangan kurikulum itu merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan merupakan suatu siklus dari beberapa komponen, yaitu tujuan, bahan, kegiatan, dan evaluasi. 3. A. pendekatan yang dapat dipilih dan diterapkan dalam pengembangan kurikulum
• Pendekatan subjek akademis
Pendekatan subjek akademis dalam menyusun kurikulum atau program pendidikan didasarkan pada sistematisasi disiplin ilmu masing-masing. Para ahli akademis terus mencoba mengembangkan sebuah kurikulum yang akan melengkapi peserta didik untuk masuk ke dunia pengetahuan, dengan konsep dasar dan metode untuk mengamati, hubungan antara sesama, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Pengembangan kurikulum subjek akademis dilakukan dengan cara menetapkan lebih dahulu mata pelajaran/mata kuliah apa yang harus dipelajari peserta didik, yang diperlukan untuk persiapan pengembangan disiplin ilmu. • Pendekatan Humanistik Pendekatan Humanistik dalam pengembangan kurikulum bertolak dari ide “memanusiakan manusia”. Penciptaan konteks yang akan memberi peluang manusia untuk menjadi lebih human, untuk memprtinggi harkat manusia merupakan dasar filosofi, dasar teori, dasar evaluasi dan dasar pengembangan program pendidikan. Kurikulum Humanistis dikembangkan oleh para ahli pendidikan Humanistis. • Pendekatan Rekrontruksi Sosial Kurikulum ini sangat memperhatikan hubungan kurikulum dengan sosial masyarakat dan politik perkembangan ekonomi. Kurikulum ini bertujuan untuk menghadapkan peserta didik pada berbagai permasalahan manusia dan kemanusian. Permasalahan yang muncul tidak harus pengetahuan sosial saja, tetapi di setiap disiplin ilmu termasuk ekonomi, kimia, matematika dan lain-lain. Kurikulum ini bersumber pada aliran pendidikan interaksional. Menurut mereka pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan kegiatan bersama. Melalui interaksi ini siswa berusaha memecahkan problema-problema yang dihadapinya dalam masyarakat menuju pembentukan masyrakat yang lebih baik. • Pendekatan Berbasis Kompetensi Kurikulum berbasis kompetisi (KBK) dapat diartikan sebagai suatu kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. KBK diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab. B. Pendekatan pengembangan kurikulum ditinjau dari sudut pandang orientasi penyusunan kurikulum • Pendekatan Bidang Studi (Pendekatan Subjek atau Disiplin Ilmu) Pendekatan ini menggunakan bidang studi (mata pelajaran) sebagai dasar mengorganisasi kurikulum, misalnya Matematika, Sains, Sejarah, IPA, IPS dan sebagainya sebagai suatu disiplin ilmu yang setiap mata pelajarannya terpisah antara satu dan lainnya yang tidak saling berhubungan dan berkaitan. Pola dan implementasi pendekatan ini terpisah-pisah dengan sistem pembagian tanggung jawab guru sebagai ‘guru mata pelajaran’, yang hanya bertanggung jawab terhadap mata pelajaran semata, tanpa ada keharusan mengorelasikan dengan mata pelajaran yang lain. • Pendekatan Interdisipliner Pendekatan ini mencoba menggabungkan beberapa mata pelajaran/disiplin ilmu, dengan memperhatikan masalah-masalah sosial dikehidupan nyata atau peristiwa yang terjadi dalam masyarakat sebagai pertimbangan dalam menyusun kurikulum. • Pendekatan Rekonstruksionisme Pendekatan ini juga disebut Rekonstruksi Sosial karena memfokuskan kurikulum pada masalah-masalah penting yang dihadapi dalam masyarakat, seperti polusi, ledakan penduduk dan lain-lain. • Pendekatan Humanistik Kurikulum ini berpusat pada siswa (student centered), dan mengutamakan perkembangan efektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bagian integral dari proses belajar. Para pendidik (humanistik) yakin, bahwa kesejahteraan mental dan emosional siswa harus dipandang sentral dalam kurikulum, agar belajar itu memberi hasil maksimal. • Pendekatan Accountability Pendekatan accountability berpusat pada tugas-tugas yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan agar lebih memperhatikan pengukuran efektifitas pendidikan berdasarkan standar akademis yang ditetapkan terlebih dahulu secara cermat dengan mempertimbangkan sumber yang tersedia. Suatu sistem yang akuntabel menentukan standar dan tujuan spesifik yang jelas serta mengatur efektifitasnya berdasarkan taraf keberhasilan siswa untuk mencapai standar itu. 4. A. langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum Secara umum langkah-langkah pengembangan kurikulum itu terdiri atas diagnosis kebutuhan, perumusan tujuan, pemilihan dan pengorganisasian materi, pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar, dan pengembangan alat evaluasi. B. kriteria yang dapat dipertimbangkan dalam pemilihan materi kurikulum Ronald C. Doll mengemukakan beberapa kriteria pemilihan Isi/materi kurikulum sebagai berikut. a. Validitas dan signifikansi bahan (subject matter) sebagai disiplin ilmu b. Keseimbangan yang tepat dari ruang lingkup bahan (scope) dan kedalamannya (depth) c. Kesesuaian dengan kebutuhan dan minat siswa d. Daya tahan (durability) bahan e. Hubungan logis bahan antara ide pokok (main ideas) dan konsep dasar (basic concept) f. Kemampuan siswa mempelajari bahan tersebut g. Kemungkinan menjelaskan bahan itu dengan data dari disiplin ilmu lain