Anda di halaman 1dari 11

Pendekatan

Pengembangan
Kurikulum SMA

A m r i, S.Pd., M.Pd
Kemampuan Akhir yang direncanakan
amribyronk@gmail.com/ (sub-CPMK):
amribiologi@umpar.ac.id Mahasiswa mampu memahami pendekatan
Call: 085 255 991 663 pengembangan kurikulum SMA
WA: 085 255 991 663
Orientasi Kurikulum

Umumnya orientasi kurikulum dapat dibedakan


menjadi :
1) Orientasi pada bahan pengajaran
2) Orientasi pada tujuan
3) Orientasi pada kegiatan belajar mengajar
Orientasi pada Bahan Pengajaran
 Menitik beratkan pada bahan atau materi yang diajarkan
 Tujuan dapat ditentukan berdasarkan bahan pengajaran.
 Pertimbangan dalam menentukan materi ialah (1)
pentingnya bahan pelajaran, serta (2) manfaat dan
relevansi dengan kebutuhan masyarakat.
 Kelebihannya terletak pada kebebasan dan keluwesan
dalam memilih dan menentukan materi pelajaran.
 kelemahannya ialah: bahan pelajaran kurang jelas arah
dan tujuannya, tidak jelas dasar pemilihan menentukan
metode, dan tidak jelas apa yang akan dinilai.
Orientasi pada Tujuan
 Berdasarkan pada tujuan-tujuan pendidikan yang telah
dirumuskan secara jelas, dari tujuan nasional sampai tujuan
instruksional.
 Bahan pelajaran ditetapkan dari tujuan.
 Tantangan penggunaannya ialah kesulitan dalam
merumuskan tujuan.
 Kelebihannya terletak pada: 1) tujuan yang dicapai sudah
jelas dan tegas; 2) mudah dalam penilaian; 3) memudahkan
pengembangan kurikulum untuk mengadakan perbaikan-
perbaikan atau perubahan penyesuaian yang diperlukan.
Orientasi pada Kegiatan Belajar Mengajar
 Menitik beratkan pada bagaimana siswa belajar, serta cara
dan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan agar siswa
menguasai keterampilan untuk mendapatkan pengetahuan.
 Kelebihannya lebih mementingkan kebutuhan siswa.
 Kelemahannya sulit diukur ketercapaian hasil belajar yang
diharapkan.
Pendekatan Pengembangan Kurikulum
 Pendekatan pengembangan kurikulum menunjuk pada titik
tolak atau sudut pandang secara umum tentang proses
pengembengan kurikulum.
 Pengembangan kurikulum berarti:
1) Menyusun seluruh perangkat kurikulum mulai dari dasar-dasar
kurikulum, struktur dan sebaran mata pelajaran, garis-garis besar
program pengajaran, sampai dengan pedoman-pedoman pelaksanaan
(macro curriculum).
2) Disusun oleh tim pusat menjadi rencana dan persiapan-persiapan
mengajar yang lebih khusus, yang dikerjakan oleh guru-guru di
sekolah, seperti penyusunan rencana tahunan, caturwulan/semester,
satuan pelajaran, dan lain-lain (micro curriculum).
 Pendekatan pengembangan kurikulum adalah cara kerja
dengan menerapkan strategi dan metode yang tepat dengan
mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis
untuk menghasilkan kurikulum yang lebih baik.
Pendekatan Bidang Studi
 Pendekatan bidang studi disebut juga pendekatan
mata pelajaran.
 Membagi-bagi organisasi kurikulum berdasarkan
bidang studi yang akan diajarkan, seperti Biologi,
Sejarah, Geografi, Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS.

Pendekatan berorientasi pada tujuan


 Sebagai calon guru tentunya anda mempunya tujuan
dalam mendidik siswa.
 Tujuan kegiatan pembelajaran akan memberi petunjuk
ke arah mana peserta didik tersebut akan dibawa.
 Merumuskan suatu tujuan bukanlah pekerjaan yang
sederhana. Diperlukan keahlian, pengalaman, dan
keterampilan yang mantap.
Pendekatan dengan Pola Orientasi Bahan
Mencakup pola pendekatan :
1) Pendekatan pola mata pelajaran (subject matter
curriculum), menekankan pada pemisahan mata pelajaran
menjadi beberapa bagian, misalnya: sejarah, ilmu bumi, biologi,
berhitung, dan sebagainya.
2) Pendekatan dengan pola korelasi (correlated
curriculum), mengelompokkan beberapa mata pelajaran
(bahan) yang saling berhubungan, misalnya, bidang studi IPA
dan IPS yang mengkombinasikan beberapa bidang tertentu.
3) Pendekatan pola integrasi (integrated curriculum),
mempadukan bagian-bagian menjadi keseluruhan yang
mempunyai arti tertentu.
Pendekatan Rekonstruksionalisme
 Pendekatan rekonstruksionalisme disebut juga
rekonstruksi sosial
 Ada dua kelompok yang memiliki pandangan yang
berbeda terhadap kurikulum ini:
1) Pendekatan rekonstruksionalisme konservatif.
menganjurkan agar pendidikan ditujukan kepada peningkatan
mutu kehidupan individu maupun masyarakat dengan
mencari penyelesaikan masalah-masalah yang paling
mendesak, yang dihadapi masyarakat.
2) Pendekatan rekonstruksionalisme radikal.
menekankan agar pendidikan formal maupun nonformal
mengabdikan diri demi tercapainya tatanan sosial baru
berdasarkan pembagian kekuasaan dan kekayaaan yang lebih
adil dan merata.
Pendekatan Humanistik
 Menempatkan peserta didik pada posisi sentral (student-
centered) dan perkembangan afektif siswa sebagai prasyarat
dan merupakan bagian integral dari proses belajar.
 Siswa diharapkan mampu mengembangkan segala potensi yang
dimiliki dengan selalu mengedepankan peran siswa di sekolah.
 Pengembangan proses belajar diarahkan untuk mengembangkan
minat, kebutuhan, dan kemampuan anak.
Pendekatan akuntabilitas (accountability)
 Dikenal sebagai scientific management atau manajemen
ilmiah menetapkan tugas-tugas spesifik yang harus
diselesaikan pekerja dalam waktu tertentu.
 Setiap pekerja bertanggung jawab atas penyelesaian tugas.
 Sistem yang akuntabel memiliki standar dan tujuan
spesifik serta mengukur efektivitas suatu kegiatan dengan
mengukur taraf keberhasilan siswa untuk mencapai
standar.

Anda mungkin juga menyukai