Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN FASILITAS
PENDIDIKAN
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah; ADMINISTRASI dan MANAJEMEN SEKOLAH
Dosen; Dr.H. Mansur Hakim, M.Pd

Oleh:
Doni Hisbullah E1E021078
Isfawani Kelandia E1E021095
Kelas 1C
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS MATARAM
14 OKTOBER 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya yang
tak terkira sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa juga kami
ucapkan terimakasih kepada teman-teman dan pihak-pihak yang telah membantu kami
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini menggunakan studi pustaka dan mengangkat sebuah
tema mengenai manajemen fasilitas pendidikan.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan
baik isi maupun kualitasnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata dari kami, semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua.
Daftar isi
Kata Pengantar...................................................................................i
Daftar isi.............................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.............................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
C. Tujuan Penelitian...............................................................................2
Bab II Pembahasan............................................................................2
A. Pengertian dan Jenis Jenis Fasilitas Pendidikan................................2-4
B. Pengadaan Fasilitas Pendidikan.........................................................5-7
C. Pendayagunaan dan Pemeliharaan Fasilitas Pendidikan....................8-9
Kesimpulan........................................................................................10
Daftar Pustaka....................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fasilitas pendidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
pendidikan. Kelengkapan dan ketersediaan fasilitas pendidikan di sekolah sangat
berpengaruh terhadap keefektifan dan kelancaran pembelajaran di dalam kelas. Dalam hal
ini menyatakan bahwa: Secara sederhana, manajemen perlengkapan sekolah dapat
didefinisikan sebagai proses kerjasama pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan
secara efektif dan efisien. Berdasarkan definisi sederhana tersebut maka pada hakikatnya
manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah itu merupakan proses
pendayagunaan semua sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah.Semua fasilitas atau
sarana d an prasarana sekolahharuslah dikelola dengan baik agar keberadaan sarana dan
prasarana tersebut dapat menunjang proses pembelajaran dan digunakan sesuai kebutuhan,
sehingga pembelajaran di kelas dapat berjalan lancar dan tujuan pendidikan dapat
terwujud. Dalam kegiatan pembelajaran sarana dan prasarana sangat diperlukan dalam
rangka menunjang kelancaran proses kegiatannya, sehingga pengelolaan sarana dan
prasarana sangat diperlukan oleh setiap instansi terutama sekolah. Salah satu persoalan
pendidikan yang sedang dihadapi bangsa kita adalah persoalan sarana dan prasarana
pendidikan dalam proses belajar mengajar.
Suksesnya pembelajaran di sekolah didukung oleh adanya pendayagunaan semua
sarana dan prasarana pendidikan yang ada disekolah secara efektif dan efisien.Sarana dan
prasarana yang ada disekolah tersebut perlu didayagunakan dan dikelola untuk
kepentingan proses pembelajaran di sekolah. Sarana dan prasarana pendidikan merupakan
komponen penting dalam pendidikan dan menjadi satu dari delapan Standar Nasional
Pendidikan. Begitu pentingnya sarana prasarana pendidikan sehingga setiap institusi
berlomba–lomba untuk memenuhi standar sarana dan prasarana pendidikan demi
meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan
menyangkut cara pengadaan,penanggung jawab dan pengelola, pemeliharaan dan
perawatan, serta penghapusan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan jenis jenis fasilitas pendidikan?
2. Bagaimana cara pengadaan fasilitas pendidikan?
3. Bagaimana cara pendayagunaan dan pemiliharaan fasilitas pendidikan?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian dan jenis jenis fasilitas pendidikan
2. Untuk mengetahui cara pengadaan fasilitas pendidikan
3. Untuk mengetahui cara pendayagunaan dan pemeliharaan fasilitas pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Jenis Jenis Fasilitas Pendidikan


Pengertian fasilitas pendidikan
Fasilitas pendidikan adalah semua sarana dan prasarana yang ada di sekolah seperti
pustaka sarana belajar atau alat alat belajar sarana olah raga dan lain lain. Dalam pengertian
lebih luas fasilitas pendidikan adalah semua yang digunakan oleh pengelola pendidikan
(kepala, TU), guru dan murid dalam proses pendidikan. Ini mencakup fasilitas keras dan
fasilitas lunak. Fasilitas keras misalnya gedung sekolah dan alat laboratorium, fasilitas lunak
umpamanya kurikulum, metode dan administrasi pendidikan.
Fasilitas pendidikan merupakan suatu sarana yang sangat dibutuhkan setiap sekolah
agar proses belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan. Fasilitas pendidikan sangat
mendukung bagi siswa untuk lebih berkreativitas dalam belajar karena banyak bahan bahan
yang mereka butuhkan selalu ada sehingga siswa tidak jenuh dengan teori, tetapi siswa bisa
praktek langsung sesuai dengan apa yang siswa itu pelajari.
Fasilitas yang berupa gedung, perpustakaan, alat alat yang digunakan tatkala belajar
di kelas amat erat hubungannya dengan mutu sekolah. Apalagi bila alat alat peraga, alat
bantu seperti dalam pengajaran fisika, biologi, anatomi atau geografi. Banyak sekali konsep
pengetahuan yang harus dipelajari murid yang amat sulit, bahkan tidak mungkin dipahami
tanpa adanya bantuan alat alat pelajaran.
Pengelola pendidikan sekarang ini sudah mengetahui perlunya tersedia fasilitas
pendidikan untuk membangun sekolah yang bermutu. akan tetapi bukan berarti pengetahuan
mereka itu cukup teliti, juga belum berarti bahwa teori teori tentang itu sudah mereka kuasai.
Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan harus mampu berfungsi menyiapkan peserta didik
untuk memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap, rasa keindahan dan harmoni yang
diperlukan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi dan atau untuk hidup di
tengah masyarakat sejalan dengan pencapaian tujuan pendidikan nasional
Selain itu, sekolah sebagai penyelenggara pendidikan harus berfungsi menyiapkan
peserta didik menjadi manusia produktif dan mampu bekerja mandiri, terutama untuk bekerja
sesuai dengan persyaratan pasar kerja sejalan dengan pencapaian tujuan pendidikn nasional.
Untuk kebutuhan mewujudkan fungsi seperti yang diuraikan diatas maka dibutuhkan fasilitas
fasilitas pendukung ketika peserta didik belajar disekolah. Tanpa fasilitas sekolah yang
memadai maka fungsi sekolah untuk mewujudkan peserta didik yang siap lahir dan batin
tidak akan tercapai
2. Jenis Jenis Fasilitas Pendidikan
pada umumnya sama, kecuali bagi sekolah sekolah tertentu sesuai dengan keperluannya
masing masing menurut sifat khas pengajaran sesuai dengan tujuan kurikulernya. Fasilitas
yang diperlukan oleh sekolah pertanian akan sedikit berbeda dari fasilitas yang diperlukan
oleh sekolah akutansi, sekolah perawat kesehatan berbeda fasilitas kebutuhan dengan
fasilitas sekolah keguruan.

Jenis jenis fasilitas tersebut meliputi: bangunan, guru, media, dan alat alat pendidikan:
a.Bangunan/Ruang
Bangunan/ruang yang diharapkan ada disetiap sekolah meliputi:
1. ruang kantor kepala sekolah/guru.
2. ruang tata usaha.
3. ruang uks.
4. gudang.
5. kamar mandi dan wc anak didik.
6. kamar mandi dan wc guru.
7. ruang pustaka.
8. mushala.
9. Halaman

b. Guru
Pekerjaan guru itu berat, tetapi luhur dan mulia. Tugas guru tidak hanya mengajar
tetapi juga mendidik. Maka untuk melakukan tugas sebagai seroang guru tidak
sembarang orang dapat menjalankannya. Sebagai guru yang baik harus memenuhi syarat
syarat.Guru harus memiliki pengetahuan yang banyak dan selalu menambah
pengetahuannya. Guru tidak boleh tradisional. Guru bukanlah mesin yang dapat
memberikan pengajaran tiap tiap tahun dengan cara yang sama dan tentang pengetahuan
yang itu itu saja.
Seorang guru yang dapat menjawab pertanyaan pertanyaan murid muridnya dengan
jelas, benar dan luas biarpun mutunya lebih tinggi daripada yang harus diketahui anak
anak akan mendorong dan menarik jiwanya. Sebaliknya seorang guru yang selalu
memperlihatkan gerak gerik bahwa ia sendiri tidak suka kepada mata pelajaran yang
diberikannya akan mematikan semangat belajar siswa.
c. Media Pendidikan
media pendidikan harus dirancang secara menyeluruh dan teliti. Dahulukan media
yang betul betul diperlukan dan tidak dapat diganti dengan alat alat atau cara lain.
Misalnya pengadaan buku buku perpustakaan,dahulukan buku referensi sebab buku ini
jarang dapat dibeli oleh siswa karena mahal dan kadang-kadang sulit dicari. Perencanaan
buku perpustakaan tidaklah sulit, karena setiap guru memahami dengan jelas buku apa
yang wajib di baca untuk memahami bidang studi yang dipegangnya
d. Alat alat pendidikan
Di dalam ilmu pendidikan, usaha usaha atau perbuatan perbuatan si pendidik yang
ditujukan untuk melaksanakan tugas mendidik disebut alat alat pendidikan. Penggunaan
alat alat pendidikan bukan hanya soal teknis, melainkan mempunyai sangkut paut yang
erat sekali dengan pribadi yang menggunakan alat alat tersebut. Adapun alat alat
pendidikan yang sangat
penting dalam pendidikan adalah:
1. Pembiasaan dan Pengawasan
2. Perintah dan Larangan
3. Ganjaran dan Hukuman
B. Pengadaan fasilitas pendidikan
Pengadaan fasilitas pendidikan biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sesuai
dengan perkembangan pendidikan program sekolah, menggantikan barang barang
yang rusak, hilang, di hapuskan, atau sebab sebab lain yang dapat di pertanggung
jawabkan. Dengan pengadaan tersebut diharapkan dapat menjaga tingkat persediaan
barang setiap tahun anggaran mendatang.
Dalam konteks persekolahan, pengadaan sarana dan prasarana pendidikanmerupakan
segala kegiatan yang dilakukan dengan cara menyediakan semua keperluan barang
atau jasa berdasarkan hasil perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan
pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dapat disimpulkan bahwa pengadaan fasilitas
pendidikan adalah kegiatan penyediaan semua jenis sarana dan prasarana untuk
menunjang kegiatan pendidikan yang berlangsung di sekolah dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Berkenaan dengan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah ada tiga
hal yang perlu dipahami yaitu :
1. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus melalui
perencanaan yang teliti;
2. Banyak cara dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah;
3. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus
diadministrasikan dengan tertib sehingga semua pengeluaran uang yang
berkenaan dengan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
itu dapat dipertanggungjawabkan baik kepada pemerintah, yayasan
pembina, maupun masyarakat.
Pengadaan sarana prasarana pendidikan dapat dilakukan secara langsung oleh instansi
yang bersangkutan ataupun secara terpusat, biasanya pengadaan yang dilaksanakan
secara terpusat dilakukan oleh pemerintah pusat
Ada beberapa alternatif cara dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
persekolahan. Beberapa alternatif cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
persekolahan tersebut adalah melalui:
a. Membeli
Membeli merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan yang
lazim ditempuh yaitu dengan jalan membayar sejumlah uang tertentu kepada penjual
atau supplier untuk mendapatkan sejumlah sarana dan prasarana sesuai dengan
kesepakatan kedua belah pihak

b. Membuat sendiri
Pembuatan sendiri merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasa
rana pendidikan yang biasanya dilakukan oleh guru, siswa, atau pegawai Pembuatan
sendiri biasanya dilakukan terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang sifatnya
sederhana dan murah, misalnya alat alat peraga yang dibuat oleh guru atau murid.

c. Penerimaan hibah atau bantuan


Penerimaan hibah atau bantuan yaitu merupakan cara pemenuhan sarana dan prasarana
pendidikan dengan jalan pemberian secara Cuma cuma dari pihak lain jika dalam
kegiatan itu telah terpenuhi syarat syarat tertentu.

d. Penyewaan
penyewaan adalah cara pemenuhan kebutuhan fasilitas pendidikan dengan jalan
pemanfaatan sementara barang milik pihak lain untuk kepentingan sekolah dengan cara
membayar berdasarkan perjanjian sewa menyewa. Pemenuhan kebutuhan fasilitas
pendidikan dengan cara ini hendaknya dilakukan apabila kebutuhan tersebut bersifat
sementara atau temporer.

e. Pinjaman
Yaitu penggunaan barang secara Cuma cuma untuk sementara waktu dari pihak lain
untuk kepentingan sekolah berdasarkan perjanjian pinjam meminjam.
Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan cara ini hendaknya
dilakukan apabila kebutuhan sarana dan prasarana bersifat sementara dan temporer dan
harus mempertimbangkan citra baik sekolah yang bersangkutan

f. Mendaur ulang
Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dengan cara mendaur ulang adalah
pengadaan sarana dan prasarana melalui aktivitas pemanfaatan barang yang sudah tidak
terpakai menjadi barang yang berguna untuk kepentingan sekolah. Misalnya pembuatan
alat pelajaran dan media pendidikan dari limbah kayu atau limbah kertas, seperti
pembuatan kertas doorslag dari bubur kertas koran untuk membuat lukisan dan peta
timbul, pembuatan bangun ruang dari limbah kayu,
pembuatan hiasan dan bunga plastik dari limbah pipet, dan lain sebagainya.

g. Penukaran
Penukaran merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan
dengan jalan menukarkan sarana dan prasarana yang dimiliki dengan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan organisasi atau instansi lain. Pemilihan cara pengadaan
sarana dan prasarana jenis ini harus mempertimbangkan adanya saling menguntungkan
di antara kedua belah pihak, dan sarana/prasarana yang dipertukarkan harus merupakan
sarana dan prasarana yang sifatnya berlebihan atau dipandang dan dinilai sudah tidak
berdaya guna lagi.

h. Perbaikan atau rekonstruksi kembali


Perbaikan merupakan cara pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan jalan
memperbaiki sarana dan prasarana yang telah mengalami kerusakan, baik dengan
perbaikan satu unit sarana dan prasarana maupun dengan jalan penukaran instrumen
yang baik di antara instrumen sarana dan prasarana yang rusak sehingga instrumen
instrumen yang baik tersebut dapat disatukan dalam satu unit atau beberapa unit, dan
pada akhirnya satu atau beberapa unit sarana dan prasarana tersebut dapat dioperasikan
atau difungsikan

Prosedur pengadaan barang dan jasa harus mengacu kepada Keppres No. 80/2003
yang telah disempurnakan dengan Permen No. 24/2007. Pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah umumnya melalui prosedur sebagai berikut :
1.Menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan prasarana;
2.Mengklasifikasikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan;
3.Membuat proposal pengadaan sarana dan prasarana yang ditujukan kepada pemerintah
bagi sekolah negeri dan pihak yayasan bagi sekolah swasta;
4.Bila disetujui maka akan ditinjau dan dinilai kelayakannya untuk mendapat
persetujuan dari pihak yang dituju;
5.Setelah dikunjungi dan disetujui maka sarana dan prasarana akan dikirim ke sekolah
yang mengajukan permohonan pengadaan sarana dan prasarana tersebut.
C.Pendayagunaan dan pemeliharaan fasilitas pendidikan
Sarana dan prasrana yang sudah harus dirawat dan dipelihara agar dapat
dimanfaatkan dengan optimal, efektif dan efesien. Prinsip efektivitas berarti semua
pemakaian perlengkapan pendidikan di sekolah harus ditujukan semata mata dalam
memperlancar pencapaian tujuan pendidikan sekolah, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Adapun, prinsip efisiensi berarti, pemakaian semua perlengkapan
pendidikan secara hemat dan hati hati sehingga semua perlengkapan yang ada tidak
mudah habis, rusak, atau hilang.Perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan harus dikakukan secara teratur dan berkesinambungan. Ada beberapa
macam perwatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di pesantren.
Ditinjau dari sifatnya, ada empat macam perawatan, yaitu: Pertama, perawatan yang
bersifat pengecekan. Kedua, perawatan yang bersifat pencegahan. Ketiga, perawatan
yang bersifat perbaikan ringan. Keempat, perawatan yang bersifat perbaikan berat.
Apabila ditinjau dari waktu perbaikannya, ada dua macam perawatan sarana dan
prasarana pendidikan, yaitu perawatan sehari hari dan perawatan berkala
a. Pemeliharaan sehari hari, misalnya: mobil, mesin disel, mesin ketik,
komputer, dsb.
b. Pemeliharaan berkala, yaitu: dua bulan sekali, tiga bulan sekali, dsb.

Namun yang terpenting adalah koordinasi dan kerjasama di antara semua pihak di
dalam mengelola dan memelihara sarana dan prasarana pendidikan agar tetap prima.

Dari segi pemakaian atau penggunaan terutama alat perlengkapan dapat dibedakan
atas.
a. Barang habis pakai dan barang tidak habis pakai. Penggunaan barang habis
pakai harus digunakan secara maksimal dan dipertanggung jawabkan padatiap
triwulan.
b. Penggunaan barang tidak habis pakai atau barang tetap dipertanggung
jawabkan satu tahun sekali sehingga diperlukan adanya pemeliharaan dan
barang barang tersebut disebut dengan barang inventaris
Kesimpulan
Fasilitas merupakan bagian yang paling penting dalam proses pendidikan dan merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan, Kelengkapan dan ketersediaan fasilitas
pendidikan sangat berpengaruh terhadap keefektifan dan kelancaran pembelajaran di dalam
kelas. Sarana dan prasarana pendidikan merupakan komponen penting dalam pendidikan dan
menjadi satu dari delapan Standar Nasional Pendidikan. Begitu pentingnya sarana prasarana
pendidikan sehingga setiap institusi berlomba- lomba untuk memenuhi standar sarana dan
prasarana pendidikan demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Saran
Semua fasilitas atau sarana dan prasarana sekolah haruslah dikelola dengan baik agar
keberadaan sarana dan prasarana tersebut dapat menunjang proses pembelajaran dan
digunakan sesuai kebutuhan, sehingga pembelajaran di kelas dapat berjalan lancar dan tujuan
pendidikan dapat terwujud. Dalam kegiatan pembelajaran sarana dan prasarana sangat
diperlukan dalam rangka menunjang kelancaran proses kegiatannya, sehingga pengelolaan
sarana dan prasarana sangat diperlukan oleh setiap instansi terutama sekolah
DAFTAR PUSTAKA

https://bocaherbankan0808.blogspot.com/2019/10/pengadaan-sarana-prasarana. html
http://repository.radenintan.ac.id/2178/3/5. BAB_1 .pdf
https://www.academia.edu/8894850/MANAJEMEN_FASILITAS_PENDIDIKAN_Oleh_Gunart
i_Ika_ Pradewi
https://text-id.123dok.com/document/4yr1k43jq-pengertian-manajemen-fasilitas-ruang-lingkup-
manajemen-fasilitas-pendidikan sarana-prasarana .html
https://juraganberdesa.blogspot.com/2019/10/pengertian-macam-macam-dan-fungsi .html
https://www.scribd.com/doc/294932951/Manajemen-FasilitasPendidikanMakalah
http://rizqinote.blogspot.com/2013/12/iii-manajemen-pendidikan-manajemen .htm

Anda mungkin juga menyukai