Dibuat oleh
Syafina Amalia Chaerunnisa
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum w.w.
Alhamdulillah saya haturkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt. atas karunia dan segala
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun akhirnya dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah yang dibuat ini.
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi kebutuhan kenyaman dan kesigap an siswa kelas
dalam setiap pembelajaran agar guru-guru dapat menerangkan pembelajaran dengan seksama.
Sesuai dengan segmentasi siswa karya tulis ilmiah ini disusun dengan sedemikian rupa dan
sebaik baik nya.
Teknik pembukaan yang diangkat secara terpadu dilakukan tanpa adanya pemilihan jenjang
pendidikan. Langkah ini diambil dengan harapan dapat meminimalisasi adanya pengulangan
topik dari sesuai jenjang pendidikan.
Pembahasan karya tulis ilmiah ini dimulai dengan memberi penjelasan terkait tujuan yang akan
dicapai, sementara kelebihan yang dimiliki oleh karya tulis ini dapat dilihat dalam keterpaduan
dengan ilmu pengetahuan sosial.
Pembahasan yang disampaikan juga disertai bentuk penjelasan, permasalahan, dan solusi,
tujuannya untuk mengukur tingkat yang dicapai dan kesuksesan dalam penelitian.
Penyusun menyadari jika pembuatan karya tulis ilmiah ini masih memiliki banyak kekurangan,
karena itu kritik dan saran sangat terbuka untuk diterima dengan sifat yang membangun.
Diharapkan semoga karya tulis ilmiah ini bisa memberi manfaat dengan baik.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL….……………………………………….. i
ABSTRAK……………………………………………………… ii
DAFTAR ISI…………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………… 1
B. Rumusan Masalah…………………………………… 4
C. Tujuan Penelitian……………………………………. 5
C. Pembahasan…………………………… 16
x
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………….. 47
B. Implikasi……………………………………………….. 48
C. Saran……………………………………………………. 48
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 49
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelancaran pembelajaran dipengaruhi oleh banyak nya siswa yang kurang sigap untuk
memeriksa spidol setiap pembelajaran masuk kelas yang menimbulkan pengahmabatan jam
pembelajaran setiap guru yang sedang menerangkan materi di papan tulis sehingga harus memakan
Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat vital dan hal yang sangat penting dalam
menunjang kelancaran atau kemudahan dalam proses pembelajaran, dalam kaitannya dengan
pendidikan yang membutuhkan sarana dan prasarana dan juga pemanfaatannya baik dari segi
intensitas maupun kreatifitas dalam penggunaannya oleh guru maupun oleh peserta didik dalam
kegiatan belajar mengajar. Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses
belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan
dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien .Keberhasilan program pendidikan melalui
proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu di antaranya adalah
tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengolahan
secara optimal. Manajemen sarana prasarana memegang peran penting dalam menunjang
kepada kepala sekolah untuk berinisiatif dan berkarya sesuai dengan kemampuan lembaga
karena itu perlu adanya manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Manajemen sarana dan
prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana
dan prasarana pendidikan secara efektif dan efesien. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi maka dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan usaha pemanfaatan alat peraga
dan alat praktik sebagai sarana untuk membangkitkan motivasi belajar siswa serta menghemat
waktu. Untuk mendapatkan hasil belajar yang sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan maka
proses belajar mengajar harus benar-benar diupayakan semaksimal mungkin Pembelajaran sebagai
suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen-komponen yaitu tujuan, isi, atau materi, metode,
(langkah-langkah yang terarah dan tertatur) secara sistematik (secara bulat dengan
mempertimbangkan segala aspeknya) agar berdaya guna dan berhasil
guna. perkembangan dunia pendidikan saat ini setiap lembaga pendidikan baik formal maupun
non formal berusaha untuk memberikan dan melengkapi fasilitas yang ada di lembaganya untuk
memenuhi kebutuhan semua warga sekolah baik itu guru, staf-staf, peserta didik dan orang tua
murid. Dalam upaya melengkapi fasilitas yang ada sebuah lembaga pendidikan dikatakan baik
apabila ketersediaansarana dan prasarananya lengkap untuk proses belajar peserta didik Proses
belajar mengajar dapat meningkat dengan didukung adanya sarana dan prasarana yang lengkap.
Hal ini merupakan faktor yang harus diperhatikan oleh sebuah lembaga pendidikan karena
memerlukan fasilitas atau peralatan, akan tetapi semua peralatan atau fasilitas harus diadakan
sesuai dengan kebutuhan. Jika semua peralatan dan fasilitas sudah ada harus dimanfaatkan dan
dikelola secara baik dan benar. Jenis peralatan yang disediakan di sekolah dan cara-cara
yang tidak memadai akan menghambat proses belajar mengajar. Demikian pula administrasi yang
buruk akan mengurangi manfaat perlengkapan tersebut, sekalipun kondisi perlengkapan sangat
baik.3Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 42 ayat
1 dan 2 berbunyi setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan. Disebutkan juga bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang
meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha,
ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin,
instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi,
dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.
Berdasarkan pernyataan diatas saya menulis KTI ini dengan judul Peran Saran Kelas Terhadap
Kelancaran Pembelajaran.
Rumusan Masalah
2. Apa faktor yang menyebabkan anak anak kurang sigap dalam mengecek
3. Bagaimana solusi terbaik yang perlu dilakukan agar anak anak mau sigap
tujuan bersama
pembelajaran
Manfaat Penelitian
PEMBAHASAN
PENELITIAN
7
B. Pembahasan
Bagian dari proses pendidikan adalah adanya sistem persekolahan yang ada di Indonesia,
dan sekolah sebagai lembaga pendidikan memegang peranan penting dalam mencapai
tujuannya. Pendidikan untuk memaksimalkan potensi yang ada pada setiap siswa.
Mungkin ada pembaharuan pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan atau
meningkatkan kualitas lulusan yang baik dan mampu bersaing di tingkat internasional.
Pendidikan yang berkualitas hanya mungkin terjadi jika didukung oleh pembelajaran yang
berkualitas. Oleh karena itu, berbagai upaya terus dilakukan untuk memastikan bahwa
proses pengajaran dilakukan dengan tepat dan optimal sehingga siswa dapat belajar
dengan antusias dan memahami apa yang diajarkan. Kegiatan belajar merupakan kegiatan
terpenting dalam proses pendidikan sekolah, dan berhasil tidaknya tercapainya tujuan
pendidikan tergantung pada bagaimana siswa sekolah tersebut mengalami proses belajar,
kecuali proses belajar di dalam kelas. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses
pendidikan dan pembelajaran adalah penguatan sarana dan prasarana sekolah. Peraturan
Pemerintah tahun 2005 (Nomor 19) menyatakan bahwa standar nasional pendidikan adalah
standar minimum sistem pendidikan di semua wilayah hukum negara bagian Republik
Indonesia. Ada delapan standar nasional pendidikan, yaitu standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pendanaan, dan standar evaluasi pendidikan.
Institusi pendidikan dan infrastruktur adalah alat penting dalam hal ini. Ini akan
menjadi salah satu dari delapan standar nasional pendidikan untuk pendidikan. Pentingnya
sarana dan prasarana pendidikan begitu penting sehingga semua lembaga berlomba-lomba
memenuhi standar sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran. Sarana dan prasarana merupakan bagian penting yang harus dipersiapkan
secara matang dan berkesinambungan untuk menjamin kelancaran pendidikan dan
pembelajaran setiap saat. Tanpa fasilitas yang baik, sulit bagi sekolah untuk mencapai
hasil yang kompeten. Fasilitas adalah media pembelajaran atau alat untuk pendidikan
yang efektif. Fasilitas sekolah diperlukan untuk menyeimbangkan perkembangan fisik dan
psikis siswa. Masalah yang umum terjadi di Indonesia saat ini adalah banyaknya sekolah
dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai, dan masih banyak kekhawatiran
terutama di sekolah-sekolah terpencil. Fasilitas yang tidak memadai atau tidak memadai
seperti kelas bocor, bangku, meja rusak, dan sebagai macamnya. Demikian pula sarana dan
prasarana yang kurang memadai, kurangnya tenaga kependidikan yang profesional dapat
menimbulkan permasalahan kurangnya pendidikan karena kurangnya fasilitas sekolah dan
kurangnya pembelajaran pada saat itu. Isu-isu tersebut dapat menimbulkan kesenjangan
kualitas pendidikan di Indonesia. Sementara di daerah terpencil minimnya sarana dan
prasarana pendidikan yang memadai, termasuk sumber daya manusianya sendiri, dapat
berdampak pada pembangunan pendidikan. Akibatnya, banyak peserta didik yang
merasakan dampak dan kerugian dari isu tersebut dan mengorbankan kurangnya perhatian
pemerintah terhadap masa depannya. Padahal, siswa yang tinggal di daerah terpencil
memiliki semangat belajar yang tinggi, meskipun fasilitasnya tidak memadai. Hal ini
membuktikan bahwa kurang diperhatikannya sekolah-sekolah di daerah terpencil. Karena
keterbatasan sarana dan prasarana, fasilitas yang dijanjikan pemerintah tidak dapat
dimanfaatkan secara maksimal dan bakat para siswa tersebut tidak dapat dikembangkan.
Sarana pendidikan adalah segala perlengkapan, bahan dan perabot yang langsung
digunakan dalam proses pendidikan suatu sekolah. Fasilitas pendidikan dibagi menjadi
tiga kategori, yaitu (1) apakah digunakan; (2) apakah mobile ketika digunakan, dan (3)
hubungannya dengan proses belajar mengajar. Dilihat dari habis pakainya, ada dua jenis
sarana pendidikan, yang satu sarana pendidikan yang sudah habis pakai, dan yang lain
sarana pendidikan yang tahan lama. Inovasi sarana dan prasarana harus mengacu pada
fungsi utama lembaga dan regulasi Hukum yang berlaku adalah UUSPN no.20/2003 dan
Standar Nasional Pendidikan PP 19/2005, tentang standar minimal ruang, tempat belajar
latihan, tempat ibadah, Perpustakaan, laboratorium, bengkel, tempat Permainan, kreativitas
dan hiburan, serta sumber belajar lain yang dibutuhkan Mendukung proses pembelajaran
(termasuk pendidikan dan pelatihan), termasuk penggunaan teknologi Informasi dan
Komunikasi. Setiap satuan pendidikan harus memiliki fasilitas sebagai berikut: furniture,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan Bahan
habis pakai, dan peralatan lain yang diperlukan untuk mendukung proses Pembelajaran
yang teratur dan terus menerus. Saat ini fenomena yang sedang terjadi pada bidang sarana
prasarana dalam pendidikan yaitu, adanya pengaruh sarana dan prasarana pembelajaran
terhadap motivasi peserta didik. Dimana fasilitas yang ada di dalam sarana dan prasarana
merupakan faktor penunjang dalam keberhasilan belajar peserta didik, berbagai manfaat
yang ada dapat dikatakan memiliki sebuah hubungan langsung dengan motivasi belajar
peserta didik. Hal tersebut mempunyai makna bahwa setiap peningkatan pengelolaan
sarana dan prasarana pembelajaran akan berpengaruh juga terhadap motivasi belajar
peserta didik yang juga akan meningkat. Semakin kuat dan kokohnya faktor-faktor
pendukung yang mengoptimalkan pembelajaran peserta didik, maka akan semakin kuat
juga hasil pembelajaran peserta didik nantinya. Dimana pada hal tersebut para peserta
didik diberi kesamaan pengalaman yang ada disekitar lingkungan mereka sehingga hal
tersebut mempengaruhi motivasi belajar mereka.
Memberikan pemahaman dan himbauan peraturan kepada seluruh siswa siswi di sekolah
agar selalu menepati aturan sekolah seperti :
1. Tidak merusak, baik sengaja maupun tidak sengaja, sarana dan prasarana sekolah.
2. Tidak memperjualbelikan sarana dan prasarana sekolah kepada pihak lain.
3. Meminta izin kepada pihak sekolah jika akan meminjam sarana sekolah.
4. Mengembalikan sarana yang telah dipinjam dengan baik dan tepat waktu.
D. . Keterbatasan Penelitian dengan segenap kemampuan yang dipunyai telah berusaha dengan sebaik-
baiknya dalam melaksanakan seluruh proses penelitian, namun demikian penelitian ini tidak lepas dari
segala kekurangan dan keterbatasan,
antara lain:
1. Ada sebagian sekolah tidak mempunyai gudang khusus untuk menyimpan sarana dan prasarana
pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan sehingga sarana dan prasarana yang ada tidak tertata
dengan baik.
2. Penulis kurang informasi yang akurat tentang sarana dan prasarana pendidikan jasmani di SD Negeri
se-GugusGaruda, Kecamatan Salam Kabupaten Magelang dari Kepala Sekolah maupun guru pendidikan
jasmani yang tentunya akan mempengaruhi analisis dan penulisan penelitian ini.
3. Ada sekolah yang sedang membangun sehingga sarana dan prasarananya
berantakan semua sehingga hanya bisa menunjukan sebagian saja dari jumlah sarana dan prasarana yang
dimiliki
12
BAB III
SARAN DAN KESIMPULAN
KESIMPULAN
Adapun beberapa kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah Dilakukan ialah sebagai berikut:
1. Pengelolaan sarana dan Prasarana pendidikan Dilakukan dengan melibatkan Seluruh komponen sekolah
Seperti kepala sekolah, wakil,Dan guru-guru, untuk Pengadaan berdasarkan Kebutuhan yang diprioritaskan
Dan disesuaikan dengan dana, Baik itu dana BOS maupun Bantuan dari pihak lain. Kemudian dicatat dalam
buku Inventaris untuk jangka waktu Satu tahun. Sedangkan untuk Penghapusan sampai saat ini Belum pernah
dilakukan.
2. Hambatan dalam pengelolaan Sarana dan prasarana Pendidikan ialah kurangnya Kesadaran siswa terhadap
Perawatan dan penjagaan Sarana dan prasarana.
3. Solusinya ialah guru memberi Nasehat kepada para siswa agar Lebih menjaga dan memelihara Sarana dan
prasarana yang ada.
4. Usaha yang dilakukan ialah Dengan melengkapi sarana dan Prasarana pendidikan serta Memotivasi siswa
agar lebih Giat dalam belajar.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, Adapun saran yang disampaikan oleh Penulis ialah sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah, hendaknya menambah jumlah proyektor agar memudahkan guru dalam mengajar. Serta
melakukan penghapusan terhadap sarana yang tidak terpakai sesuai dengan aturan yang berlaku agar
mengurangi terjadinya penumpukan barang.
2. Bagi Kepala Sekolah dan guru-Guru, hendaknya menjadikan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan
sebagai salah satu cara dalam rangka pemberian pengetahuan, keterampilan, dan kengembangan sekolah yang
harus dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran.
3. Bagi Siswa, sebaiknya tingkat kesadaran dalam hal pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dapat lebih
ditingkatkan lagi, baik itu pemeliharaan kebersihan, kerapian, maupun dalam hal menjaga sarana dari
kerusakan.
DAFTAR PUSTAKA
https://uprint.id/blog/contoh-daftar-isi/
https://berita.99.co/contoh-kata-pengantar-makalah/
https://www.kompasiana.com/dhiviya140202/6284a34cbb4486616f73ec32/permasalahan-
pendidikan-di-bidang-sarana-dan-prasarana-serta-kebijakan-inovasinya
https://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2018-2-1-86204-131409115-bab5-01122018090755.pdf