Anda di halaman 1dari 24

PERAN SARANA KELAS TERHADAP KELANCARAN

PEMBELAJARAN XI IPS 2 SISWA MAN 3 SLEMAN

Dibuat oleh
Syafina Amalia Chaerunnisa
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum w.w.
Alhamdulillah saya haturkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt. atas karunia dan segala
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun akhirnya dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah yang dibuat ini.
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi kebutuhan kenyaman dan kesigap an siswa kelas
dalam setiap pembelajaran agar guru-guru dapat menerangkan pembelajaran dengan seksama.
Sesuai dengan segmentasi siswa karya tulis ilmiah ini disusun dengan sedemikian rupa dan
sebaik baik nya.
Teknik pembukaan yang diangkat secara terpadu dilakukan tanpa adanya pemilihan jenjang
pendidikan. Langkah ini diambil dengan harapan dapat meminimalisasi adanya pengulangan
topik dari sesuai jenjang pendidikan.
Pembahasan karya tulis ilmiah ini dimulai dengan memberi penjelasan terkait tujuan yang akan
dicapai, sementara kelebihan yang dimiliki oleh karya tulis ini dapat dilihat dalam keterpaduan
dengan ilmu pengetahuan sosial.
Pembahasan yang disampaikan juga disertai bentuk penjelasan, permasalahan, dan solusi,
tujuannya untuk mengukur tingkat yang dicapai dan kesuksesan dalam penelitian.
Penyusun menyadari jika pembuatan karya tulis ilmiah ini masih memiliki banyak kekurangan,
karena itu kritik dan saran sangat terbuka untuk diterima dengan sifat yang membangun.
Diharapkan semoga karya tulis ilmiah ini bisa memberi manfaat dengan baik.
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL….……………………………………….. i

ABSTRAK……………………………………………………… ii

KATA PENGANTAR…………………………………………. iii

DAFTAR ISI…………………………………………………… iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………… 1

B. Rumusan Masalah…………………………………… 4

C. Tujuan Penelitian……………………………………. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sarana Prasana……………………………………. 6

B. Pengertian Siswa dalam kesadaran………………………….. 8

C. Pembahasan…………………………… 16

x
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………….. 47

B. Implikasi……………………………………………….. 48

C. Saran……………………………………………………. 48

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 49
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelancaran pembelajaran dipengaruhi oleh banyak nya siswa yang kurang sigap untuk

memeriksa spidol setiap pembelajaran masuk kelas yang menimbulkan pengahmabatan jam

pembelajaran setiap guru yang sedang menerangkan materi di papan tulis sehingga harus memakan

waktu untuk mengisi ulang spidol.

Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat vital dan hal yang sangat penting dalam

menunjang kelancaran atau kemudahan dalam proses pembelajaran, dalam kaitannya dengan

pendidikan yang membutuhkan sarana dan prasarana dan juga pemanfaatannya baik dari segi

intensitas maupun kreatifitas dalam penggunaannya oleh guru maupun oleh peserta didik dalam

kegiatan belajar mengajar. Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses

belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan

dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien .Keberhasilan program pendidikan melalui

proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu di antaranya adalah

tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengolahan

secara optimal. Manajemen sarana prasarana memegang peran penting dalam menunjang

pembangunan. Dengan diberlakukan otonomi daerah berarti pemerintah memberikan kesempatan

kepada kepala sekolah untuk berinisiatif dan berkarya sesuai dengan kemampuan lembaga

pendidikan/sekolah masing-masing termasuk dalam pembangunan sarana dan prasarana. Oleh

karena itu perlu adanya manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Manajemen sarana dan

prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana

dan prasarana pendidikan secara efektif dan efesien. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan

dan teknologi maka dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan usaha pemanfaatan alat peraga

dan alat praktik sebagai sarana untuk membangkitkan motivasi belajar siswa serta menghemat

waktu. Untuk mendapatkan hasil belajar yang sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan maka

proses belajar mengajar harus benar-benar diupayakan semaksimal mungkin Pembelajaran sebagai

suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen-komponen yaitu tujuan, isi, atau materi, metode,

media, dan evaluasi. Kegiatan pembelajaran harus dilaksanakan secara sistematis

(langkah-langkah yang terarah dan tertatur) secara sistematik (secara bulat dengan
mempertimbangkan segala aspeknya) agar berdaya guna dan berhasil

guna. perkembangan dunia pendidikan saat ini setiap lembaga pendidikan baik formal maupun

non formal berusaha untuk memberikan dan melengkapi fasilitas yang ada di lembaganya untuk

memenuhi kebutuhan semua warga sekolah baik itu guru, staf-staf, peserta didik dan orang tua

murid. Dalam upaya melengkapi fasilitas yang ada sebuah lembaga pendidikan dikatakan baik

apabila ketersediaansarana dan prasarananya lengkap untuk proses belajar peserta didik Proses

belajar mengajar dapat meningkat dengan didukung adanya sarana dan prasarana yang lengkap.

Fasilitas pendidikan merupakan penunjang bagi proses belajar mengajar.

Hal ini merupakan faktor yang harus diperhatikan oleh sebuah lembaga pendidikan karena

mempengaruhi kelangsungan proses pendidikan di sekolah.Proses pendidikan memang

memerlukan fasilitas atau peralatan, akan tetapi semua peralatan atau fasilitas harus diadakan

sesuai dengan kebutuhan. Jika semua peralatan dan fasilitas sudah ada harus dimanfaatkan dan

dikelola secara baik dan benar. Jenis peralatan yang disediakan di sekolah dan cara-cara

pengadministrasiannya mempunyai pengaruh besar terhadap program belajar mengajar. Persediaan

yang tidak memadai akan menghambat proses belajar mengajar. Demikian pula administrasi yang

buruk akan mengurangi manfaat perlengkapan tersebut, sekalipun kondisi perlengkapan sangat

baik.3Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 42 ayat

1 dan 2 berbunyi setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan

pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta

perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

berkelanjutan. Disebutkan juga bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang

meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha,

ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin,

instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi,

dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

berkelanjutan.

Berdasarkan pernyataan diatas saya menulis KTI ini dengan judul Peran Saran Kelas Terhadap

Kelancaran Pembelajaran.
Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengatasi permasalahan sarana prasarana di kelas?

2. Apa faktor yang menyebabkan anak anak kurang sigap dalam mengecek

sarana pembelajaran di kelas?

3. Bagaimana solusi terbaik yang perlu dilakukan agar anak anak mau sigap

dan selalu mengecek sarana kelas?


Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah

dipaparkan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebgai berikut :

4. Agar dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap proses

pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

5. Menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara

lansung maupun tidak lansung dalam suatu lembaga dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan.

6. Untuk mempermudah proses kegiatan belajar mengajar dan mencapai

tujuan bersama

7. Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan.

8. Hambatan dalam pengelolaan sarana dan prasarana Pendidikan.

9. Solusi dari hambatan sarana dan prasarana pendidikan.

10. Usaha-usaha yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran

Manfaat Penelitian

Sarana dan prasarana pendidikan berperan langsung dalam proses

pembelajaran di kelas sehingga berfungsi untuk memperlancar dan

mempermudah proses transfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik.

Sarana pendidikan yang lengkap dapat memudahkan guru dalam

menyampaikan isi pembelajaran kepada siswanya.


BAB II

PEMBAHASAN

PENELITIAN

A. Pengertian Sarana Pembelajaran

Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah. Prasarana adalah


fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah. Secara etimologis Sarana adalah objek
yang secara langsung dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan Prasarana
adalah objek yang secara tidak langsung digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Biasanya,
prasarana merupakan objek pendukung dari kegiatan pendidikan di sekolah.
Dari definisi tersebut, maka objek sarana maupun prasana tidak selalu berupa objek fisik. Objek
yang bersifat seperti administrasi maupun peraturan juga dapat terkategori sarana atau prasarana
pendidikan, misalnya tata tertib sekolah.
Menurut beberapa ahli sebagai berikut:

1. Menurut Tholib Kasan (2000 : 91) , sarana pendidikan adalah alat


langsung untuk mencapai tujuan pendidikan; Contohnya ruang kelas,
buku, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya. Sedangkan
prasarana secara etimologi (arti kata) berarti alat tidak langsung untuk
mencapai tujuan tertentu.
2. Menurut E. Mulyasa , sarana pendidikan adalah peralatan dan
perlengkapan yang secara langsung disediakan dan menunjang proses
pendidikan, khususnya proses belajar mengajar. Sedangkan Prasarana
education adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang
keberlangsungan proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman,
kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah.
3. Depdiknas (2008 : 37) , telah membedakan antara sarana pendidikan
dan prasarana pendidikan. Sarana Pendidikan adalah semua perangkat
alat, bahan, dan perabot yang langsung digunakan dalam proses belajar
mengajar di sekolah. Adapun Prasarana Pendidikan adalah semua
perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang
pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah ( Barnawi dkk, 2012 :
47-48 ).

7
B. Pembahasan

Bagian dari proses pendidikan adalah adanya sistem persekolahan yang ada di Indonesia,
dan sekolah sebagai lembaga pendidikan memegang peranan penting dalam mencapai
tujuannya. Pendidikan untuk memaksimalkan potensi yang ada pada setiap siswa.
Mungkin ada pembaharuan pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan atau
meningkatkan kualitas lulusan yang baik dan mampu bersaing di tingkat internasional.
Pendidikan yang berkualitas hanya mungkin terjadi jika didukung oleh pembelajaran yang
berkualitas. Oleh karena itu, berbagai upaya terus dilakukan untuk memastikan bahwa
proses pengajaran dilakukan dengan tepat dan optimal sehingga siswa dapat belajar
dengan antusias dan memahami apa yang diajarkan. Kegiatan belajar merupakan kegiatan
terpenting dalam proses pendidikan sekolah, dan berhasil tidaknya tercapainya tujuan
pendidikan tergantung pada bagaimana siswa sekolah tersebut mengalami proses belajar,
kecuali proses belajar di dalam kelas. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses
pendidikan dan pembelajaran adalah penguatan sarana dan prasarana sekolah. Peraturan
Pemerintah tahun 2005 (Nomor 19) menyatakan bahwa standar nasional pendidikan adalah
standar minimum sistem pendidikan di semua wilayah hukum negara bagian Republik
Indonesia. Ada delapan standar nasional pendidikan, yaitu standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pendanaan, dan standar evaluasi pendidikan.

Institusi pendidikan dan infrastruktur adalah alat penting dalam hal ini. Ini akan
menjadi salah satu dari delapan standar nasional pendidikan untuk pendidikan. Pentingnya
sarana dan prasarana pendidikan begitu penting sehingga semua lembaga berlomba-lomba
memenuhi standar sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran. Sarana dan prasarana merupakan bagian penting yang harus dipersiapkan
secara matang dan berkesinambungan untuk menjamin kelancaran pendidikan dan
pembelajaran setiap saat. Tanpa fasilitas yang baik, sulit bagi sekolah untuk mencapai
hasil yang kompeten. Fasilitas adalah media pembelajaran atau alat untuk pendidikan
yang efektif. Fasilitas sekolah diperlukan untuk menyeimbangkan perkembangan fisik dan
psikis siswa. Masalah yang umum terjadi di Indonesia saat ini adalah banyaknya sekolah
dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai, dan masih banyak kekhawatiran
terutama di sekolah-sekolah terpencil. Fasilitas yang tidak memadai atau tidak memadai
seperti kelas bocor, bangku, meja rusak, dan sebagai macamnya. Demikian pula sarana dan
prasarana yang kurang memadai, kurangnya tenaga kependidikan yang profesional dapat
menimbulkan permasalahan kurangnya pendidikan karena kurangnya fasilitas sekolah dan
kurangnya pembelajaran pada saat itu. Isu-isu tersebut dapat menimbulkan kesenjangan
kualitas pendidikan di Indonesia. Sementara di daerah terpencil minimnya sarana dan
prasarana pendidikan yang memadai, termasuk sumber daya manusianya sendiri, dapat
berdampak pada pembangunan pendidikan. Akibatnya, banyak peserta didik yang
merasakan dampak dan kerugian dari isu tersebut dan mengorbankan kurangnya perhatian
pemerintah terhadap masa depannya. Padahal, siswa yang tinggal di daerah terpencil
memiliki semangat belajar yang tinggi, meskipun fasilitasnya tidak memadai. Hal ini
membuktikan bahwa kurang diperhatikannya sekolah-sekolah di daerah terpencil. Karena
keterbatasan sarana dan prasarana, fasilitas yang dijanjikan pemerintah tidak dapat
dimanfaatkan secara maksimal dan bakat para siswa tersebut tidak dapat dikembangkan.
Sarana pendidikan adalah segala perlengkapan, bahan dan perabot yang langsung
digunakan dalam proses pendidikan suatu sekolah. Fasilitas pendidikan dibagi menjadi
tiga kategori, yaitu (1) apakah digunakan; (2) apakah mobile ketika digunakan, dan (3)
hubungannya dengan proses belajar mengajar. Dilihat dari habis pakainya, ada dua jenis
sarana pendidikan, yang satu sarana pendidikan yang sudah habis pakai, dan yang lain
sarana pendidikan yang tahan lama. Inovasi sarana dan prasarana harus mengacu pada
fungsi utama lembaga dan regulasi Hukum yang berlaku adalah UUSPN no.20/2003 dan
Standar Nasional Pendidikan PP 19/2005, tentang standar minimal ruang, tempat belajar
latihan, tempat ibadah, Perpustakaan, laboratorium, bengkel, tempat Permainan, kreativitas
dan hiburan, serta sumber belajar lain yang dibutuhkan Mendukung proses pembelajaran
(termasuk pendidikan dan pelatihan), termasuk penggunaan teknologi Informasi dan
Komunikasi. Setiap satuan pendidikan harus memiliki fasilitas sebagai berikut: furniture,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan Bahan
habis pakai, dan peralatan lain yang diperlukan untuk mendukung proses Pembelajaran
yang teratur dan terus menerus. Saat ini fenomena yang sedang terjadi pada bidang sarana
prasarana dalam pendidikan yaitu, adanya pengaruh sarana dan prasarana pembelajaran
terhadap motivasi peserta didik. Dimana fasilitas yang ada di dalam sarana dan prasarana
merupakan faktor penunjang dalam keberhasilan belajar peserta didik, berbagai manfaat
yang ada dapat dikatakan memiliki sebuah hubungan langsung dengan motivasi belajar
peserta didik. Hal tersebut mempunyai makna bahwa setiap peningkatan pengelolaan
sarana dan prasarana pembelajaran akan berpengaruh juga terhadap motivasi belajar
peserta didik yang juga akan meningkat. Semakin kuat dan kokohnya faktor-faktor
pendukung yang mengoptimalkan pembelajaran peserta didik, maka akan semakin kuat
juga hasil pembelajaran peserta didik nantinya. Dimana pada hal tersebut para peserta
didik diberi kesamaan pengalaman yang ada disekitar lingkungan mereka sehingga hal
tersebut mempengaruhi motivasi belajar mereka.

Terdapat hambatan-hambatan dalam pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana


pendidikan yaitu masalah dana, keterbatasan jumlah dan keahlian yang dimiliki pelaksana
dalam pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, pelaksana tidak menindak tegas
terhadap pengguna yang tidak mematuhi tata tertib.
Penguatan sarana dan prasarana sekolah merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi proses pendidikan dan pembelajaran. Sarana dan prasarana menjadi bagian
penting yang harus diperhatikan dan dipersiapkan secara matang untuk menjamin
kelancaran jalannya pendidikan dan pembelajaran setiap saat. Tanpa adanya fasilitas yang
baik, maka sulit bagi sekolah untuk mencapai hasil yang kompeten. Oleh karena itu,
pemerintah membuat kebijakan tentang sarana dan prasarana melalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah (SMA/MA), Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 40
Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk
Sekolah Luar Biasa.

C. Solusi dari hambatan pengelolaan sarana dan prasarana.

Memberikan pemahaman dan himbauan peraturan kepada seluruh siswa siswi di sekolah
agar selalu menepati aturan sekolah seperti :

1. Tidak merusak, baik sengaja maupun tidak sengaja, sarana dan prasarana sekolah.
2. Tidak memperjualbelikan sarana dan prasarana sekolah kepada pihak lain.
3. Meminta izin kepada pihak sekolah jika akan meminjam sarana sekolah.
4. Mengembalikan sarana yang telah dipinjam dengan baik dan tepat waktu.

D. . Keterbatasan Penelitian dengan segenap kemampuan yang dipunyai telah berusaha dengan sebaik-
baiknya dalam melaksanakan seluruh proses penelitian, namun demikian penelitian ini tidak lepas dari
segala kekurangan dan keterbatasan,
antara lain:
1. Ada sebagian sekolah tidak mempunyai gudang khusus untuk menyimpan sarana dan prasarana
pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan sehingga sarana dan prasarana yang ada tidak tertata
dengan baik.
2. Penulis kurang informasi yang akurat tentang sarana dan prasarana pendidikan jasmani di SD Negeri
se-GugusGaruda, Kecamatan Salam Kabupaten Magelang dari Kepala Sekolah maupun guru pendidikan
jasmani yang tentunya akan mempengaruhi analisis dan penulisan penelitian ini.
3. Ada sekolah yang sedang membangun sehingga sarana dan prasarananya
berantakan semua sehingga hanya bisa menunjukan sebagian saja dari jumlah sarana dan prasarana yang
dimiliki
12

BAB III
SARAN DAN KESIMPULAN

KESIMPULAN

Adapun beberapa kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah Dilakukan ialah sebagai berikut:

1. Pengelolaan sarana dan Prasarana pendidikan Dilakukan dengan melibatkan Seluruh komponen sekolah
Seperti kepala sekolah, wakil,Dan guru-guru, untuk Pengadaan berdasarkan Kebutuhan yang diprioritaskan
Dan disesuaikan dengan dana, Baik itu dana BOS maupun Bantuan dari pihak lain. Kemudian dicatat dalam
buku Inventaris untuk jangka waktu Satu tahun. Sedangkan untuk Penghapusan sampai saat ini Belum pernah
dilakukan.

2. Hambatan dalam pengelolaan Sarana dan prasarana Pendidikan ialah kurangnya Kesadaran siswa terhadap
Perawatan dan penjagaan Sarana dan prasarana.

3. Solusinya ialah guru memberi Nasehat kepada para siswa agar Lebih menjaga dan memelihara Sarana dan
prasarana yang ada.

4. Usaha yang dilakukan ialah Dengan melengkapi sarana dan Prasarana pendidikan serta Memotivasi siswa
agar lebih Giat dalam belajar.

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, Adapun saran yang disampaikan oleh Penulis ialah sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah, hendaknya menambah jumlah proyektor agar memudahkan guru dalam mengajar. Serta
melakukan penghapusan terhadap sarana yang tidak terpakai sesuai dengan aturan yang berlaku agar
mengurangi terjadinya penumpukan barang.
2. Bagi Kepala Sekolah dan guru-Guru, hendaknya menjadikan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan
sebagai salah satu cara dalam rangka pemberian pengetahuan, keterampilan, dan kengembangan sekolah yang
harus dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran.

3. Bagi Siswa, sebaiknya tingkat kesadaran dalam hal pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dapat lebih
ditingkatkan lagi, baik itu pemeliharaan kebersihan, kerapian, maupun dalam hal menjaga sarana dari
kerusakan.
DAFTAR PUSTAKA

https://uprint.id/blog/contoh-daftar-isi/
https://berita.99.co/contoh-kata-pengantar-makalah/

https://www.kompasiana.com/dhiviya140202/6284a34cbb4486616f73ec32/permasalahan-
pendidikan-di-bidang-sarana-dan-prasarana-serta-kebijakan-inovasinya

https://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2018-2-1-86204-131409115-bab5-01122018090755.pdf

Anda mungkin juga menyukai