BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu hal vital yang mana semua orang harus
meningkatkan mutu dan kualitas manusia yang dapat memberi pengaruh positif
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
mikro pendidikan harus bisa menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas
berprestasi, dimana prestasi setiap siswa dapat dilihat dari hasil belajar siswa.
salah satu hal yang memiliki peranan penting untuk dapat menghasilkan siswa-
yang ada di sekolah yang merupakan tempat berjalannya proses belajar mengajar.
belajar, lapangan olahraga, ruang ibadah, ruang kesenian dan peralatan olah raga.
Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas
laboraturium sekolah dan berbagai media pembelajaran yang lain. Dilihat dari
fasilitas belajar memang sangat membantu dalam peningkatan hasil belajar siswa,
namun tidak secara otomatis meningkatkan mutu pendidikan dalam hal ini hasil
mungkin agar tujuan pendidikan dapat diraih. Tersedianya fasilitas belajar tapi
3
tidak dimaksimalkan dengan baik oleh guru maupun siswa pada akhirnya jelas
salah satunya. Dengan adanya berbagai fasilitas belajar yang sudah tersedia,
diharapkan setiap fasilitas belajar yang ada mampu dimaksimalkan dengan baik
agar dicapainya prestasi yang baik dalam hal ini hasil belajar siswa, namun pada
kenyataannnya nilai rata-rata hasil evaluasi dari 40 siswa yang dijadikan sampel
penelitian ini hanya 72,6 atau di bawah standar ketuntasan minimum yakni 76.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut dimana
salah satunya penggunaan fasilitas belajar yang belum maksimal. Dalam upaya
untuk dapat menggunakan setiap fasilitas yang ada, dimana dengan menggunakan
praktek kepada siswa dan siswa juga lebih mudah menerima setiap materi yang
diberikan guru. Kesadaran siswa juga harus diperhatikan, siswa diharapkan bisa
memanfaatkan fasilitas belajar yang ada tanpa harus menunggu perintah guru.
penggunaan fasilitas belajar secara maksimal dapat menjadi salah jalan agar
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis dapat
mengajar.
ada.
C. Pembatasan Masalah
batasi pada faktor pengaruh penggunaan fasilitas belajar terhadap hasil belajar
siswa.
D. Rumusan Masalah
dari penggunaan fasilitas belajar terhadap peningkatan hasil belajar siswa SMK N
3 Tondano?.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah maka tujuan penelitian ini
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka adapun manfaat yang akan diperoleh
yaitu:
5
1. Manfaat Teoritis
pendidikan.
2. Manfaat Praktis
fasilitas belajar yang ada agar bisa meningkatkan hasil belajar siswa.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Fasilitas Belajar
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, fasilitas adalah segala hal yang
lengkap tidaknya fasilitas yang ada. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
lancar jika ditunjang oleh sarana yang lengkap, dari gedung sekolah sampai sarana
diperlukan dalam proses belajar mengajar baik bergerak maupun tidak bergerak
agar tercapai tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, effektif, dan
efisien.
fasilitas belajar adalah segala sesuatu baik berupa benda bergerak atau tidak
tentulah sangat berpengaruh terhadap hasil belajar dan prestasi siswa, dikarenakan
serta keberlangsungan proses belajar anak, hal tersebut sesuai dengan pendapat
akan membantu siswa dalam belajar, dan kurangnya alat-alat atau fasilitas belajar
kondisi fisik fasilitas belajar terhadap proses belajar yang menyatakan bahwa,
rumah sangat mempengaruhi efisiensi hasil belajar. Keadaan fisik yang lebih baik
lingkungan fisik yang kurang memadai akan mengurangi efisiensi hasil belajar.
lancar dan baik jika didukung sarana atau fasilitas pembelajaran yang lengkap
serta dengan kondisi yang baik sehingga tujuan dari pembelajaran akan tercapai
dengan baik.
Menurut The Liang Gie (2002:47), fasilitas belajar dapat dilihat dari
belajar dilaksanakan, maka fasilitas belajar dapat dikelompokan menjadi dua yaitu
penunjang belajar, bahwa: Ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian kita,
yakni media atau alat bantu belajar, peralatan-perlengkapan belajar, dan ruangan
sekolah merupakan suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari lembaga
pendidikan sekolah yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang
diatur secara sistemik dengan cara tertentu untuk digunakan siswa dan guru
sebagai suatu sumber informasi dalam rangka menunjang program belajar dan
mengajar.
Dari paparan serta pendapat yang dikemukakan para ahli dapat di tarik
a) Gedung Sekolah
pelajar yang ingin memasuki suatu lembaga sekolah tertentu. Karena mereka
tentunya para siswa dapat belajar dengan nyaman dan menganggap sekolah
b) Ruang Belajar
suatu ruangan sebagai tempat terjadinya proses interaksi belajar mengajar. Ruang
belajar yang baik dan serasi adalah ruang belajar yang dapat menciptakan kondisi
yang kondusif, karena ruangan belajar merupakan salah satu unsur penunjang
belajar yang efektif dan menjadi linggungan belajar yang nantinya berpengaruh
terhadap kegiatan dan keberhasilan belajar. Dengan demikian letak kelas sudah di
dalam ruangan cukup menyenangkan, maka akan mendorong peserta didik untuk
belajar lebih giat. Sebaliknya jika ruang belajar menyediakan lingkungan yang
kurang atau tidak menyenangkan, maka kegiatan belajar yang kurang terangsang
Pencahayaan serta ventilasi yang baik, karena ruang demikian akan terasa
besar bantuannya dalam kebiatan belajar. Sebaliknya ruang yang gelap atau
memerlukan penerangan pada siang hari dan pengap tentunya kurang baik
bagi kesehatan dan sedikit-banyak kurang menunjang kepentingan belajar.
Jauh dari hiruk-pikuk jalan raya atau keramaian kota, karena hal itu akan
mengganggu konsentrasi anak dalam belajar. Menempati ruang yang tenang
dan jauh dari kegaduhan lebih mendukung anak dalam belajar.
Menjaga kebersihan, kerapihan dan keindahan ruangan agar ruangan sedap
dipandang mata.
Lingkungan tertib dan aman, karena lingkungan yang kurang aman akan turut
mengganggu konsentrasi belajar, bahkan secara fisik mungkin terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.
10
Menciptakan situasi ruang belajar yang nyaman, hal terebut dirasa penting
guna membantu ketenangan dan kesenangan belajar serta kenyamanan akan
membawa kejernihan suasana dan mempengaruhi pula prilaku dan sikap.
Ukuran ruang cukup memadai untuk kegiatan belajar, ukuran ruang kelas
hendaknya disesuaikan dengan rancangan pengembangan instruksional yang
sangat effektif untuk belajar mengajar sehingga daya serap anak didik
terhadap suara guru dapat mendengar dengan baik.
Cat tembok, meski tergolong sesuatu yang bersifat subjektif namun
hendaknya pemilihan warna jangan yang bersifat mencolok.
Atur ruangan agar serasi terhadap penempatan meja dan kursi serta peralatan-
peralatan lain, dan jangan biarkan terkesan semrawut dan berantakan karena
akan mempengaruhi motif belajar.
tidak lain adalah untuk mengurangi verbalisme agar anak mudah mengerti bahan
pengajaran kurang efektif. Untuk itu guru harus terampil memilih media
Beberapa media yang dapat digunakan dalam proses belajar antara lain:
11
Media grafis atau media visual. Dalam media ini pesan-pesan dapat di
Media audio dan audio-visual. Media audio adalah media yang berhubungan
Media proyeksi. Media proyeksi adalah media baik bersifat visual ataupun
terlebih dahulu agar pesan dapat dilihat oleh siswa. Yang termasuk dalam
media ini adalah, film bingkai, Overhead projector (OHP) dan transparansi,
d) Perpustakaan sekolah
gedung yang isinya berupa buku-buku dan bahan bacaan lainnya serta berbagai
sumber pengetahuan seperti film, chalet yang disediakan untuk dimanfaatkan oleh
sumber belajar.
12
e) Alat-alat tulis
Proses belajar tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa alat tulis yang
dibutuhkan. Semakin lengkap alat tulis yang dimiliki semakin kecil kemungkinan
belajarnya akan terlambat. Alat-alat tulis tersebut adalah berupa: buku tulis,
f) Buku Pelajaran
Selain alat tulis, dalam kegiatan belajar seseorang perlu memiliki buku
yang dapat menunjang dalam proses belajar. Buku-buku yang dimiliki siswa
antara lain:
Buku pelajaran wajib. Yaitu buku pelajaran yang sesuai dengan bidang studi
lain-lain.
g) Fasilitas-fasilitas lain
adapula hal-hal lain yang menunjang belajar siswa antara lain yaitu soal uang,
seperti pembayaran SPP dan lain-lain, juga beberapa fasilitas lain seperti: rak
belajar, misalnya: sarana belajar yang meliputi meja, kursi, lemari atau rak buku,
ruangan, alat-alat tulis dan gambar serta penerangan. Mengenai prasayarat yang
harus di penuhi terkait fasilitas belajar dirumah agar dikatakan baik bisa juga
mengenai ruangan.
Dilihat dari pendapat para ahli, maka fasilitas dalam penelitian ini adalah
meliputi:
Kelengkapan.
Perpustakaan.
2. Hasil Belajar
Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh usaha
sehingga hasil belajar dapat diartikan sebagai sesuatu yang diadakan oleh usaha
untuk merubah tingkahlaku, belajar juga merupakan suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil
14
Muhibbin Syah (2008:141), Prestasi belajar merupakan hasil dari sebagian faktor
Nana Sudjana (2000:7), merupakan suatu kompetensi atau kecakapan yang dapat
dicapai oleh siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang dan
belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Hasil belajar juga dapat ditandai dengan perubahan tingkah laku (Aunarrahman
2012:36).
dikarenakan adanya proses perubahan sikap dan perilaku siswa dalam berbagai
aspek yang ditekuninya sehingga terjadi suatu perbedaan yang jelas antara
Burham (2012:57-60) secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah kognitif,
ranah afektif dan ranah psikomotor. Ketiganya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi
hubungan hierarki.
15
1) Ranah Kognitif
2) Ranah Afektif
nilai perasaan dan emosi. Tingkatan-tingkatan aspek ini dimulai dari yang
3) Ranah Psikomotor
Belajar merujuk pada apa yang dilakukan seseorang sebagai subjek dalam belajar
sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seorang guru
sebagai pengajar. Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan
guru terpadu dalam satu kegiatan diantara keduanya itu terjadi interaksi dengan
guru. Interaksi antara antara siswa dan guru merupakan salah satu faktor yang
16
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut Chatib (2012:170), hasil belajar
seseorang dapat dimaknai sebagai perubahan perilaku anak, perubahan pola pikir
anak, dan membangun konsep baru. Menurut Nasution (1994:73), ada beberapa
merupakan hasil belajar yang mencakup ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
kurikulum yang berlaku. Begitu juga hasil belajar dapat diartikan sebagai
perubahan tingkah laku yang tetap sebagai dari hasil proses pembelajaran yang
didapatkan.
harapan bagi siswa dan guru untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kualitas dalam arti siswa menjadi pembelajar yang efektif dan guru menjadi
motivator yang baik. Dalam kaitan dengan itu, guru dan pembelajar dapat
17
2) Faktor lingkungan
yang dimaksud dengan lingkungan alami dan sosial adalah sebagai berikut:
belajar dengan udara yang segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar
maupun hal hal lain akan berpengaruh langsung dalam proses dan hasil
dan dibutuhkan ketenangan, dengan kehadiran orang lain yang selalu mondar
3) Faktor instrumental
sebagai sarana untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirancang, faktor
ini dapat berupa:
Hardware (perangkat keras) seperti gedung, perlengkapan belajar, alat
praktikum.
kelelahan. Disamping kondisi fisiologis umum, hal yang tidak kalah penting
B. Kerangka Berpikir
Kelengkapan fasilitas belajar dengan hasil belajar merupakan dua hal yang
bagi guru dan siswa dalam mencapai prestasi yang tinggi. Dengan menggunakan
19
ilmu pengetahuan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kemampuan
dan kemauan siswa dalam menggunakan fasilitas belajar yang ada maka semakin
C. Hipotesis Penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2003:14). Menurut Fraenkel dan
untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih
tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat
manipulasi variabel.
Dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel bebas (X) dan
X Y
Y
Gambar 3.1 Variabel Penelitian
Dimana :
X = Fasilitas Belajar
Y = Hasil Belajar
Adapun definisi yang dimiliki oleh setiap variabel adalah sebagai berikut:
21
mengajar baik bergerak maupun tidak bergerak agar tercapai tujuan pendidikan
dapat berjalan lancar, teratur, effektif, dan efisien. Dengan indikator sebagai
berikut:
Komputer
Laboratorium komputer
Perpustakaan
Media LCD
Ruangan kelas
Buku
Internet
1. Populasi
terdiri atas objek dan subjek tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
populasi yang memiliki elemen atau unsur dengan jumlah tertentu. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa X, XI, dan XII TKJ SMK NEGERI 3
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. jika sample besar,
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 hingga Juni 2014.
23
pernyataan dengan menggunakan skala linkert yang terdiri dari empat alternatif
pilihan. Skala ini skor untuk pernyataan positif adalah sebagai berikut:
A Sangat Setuju 4
B Setuju 3
C Tidak Setuju 2
valid dan reliabel. Instrumen dapat dilihat pada lampiran 1, untuk pengujian
validitas instrumen fasilitas belajar dapat dilihat pada lampiran 2 dan uji reliablitas
Dokumentasi dari hasil belajar berupa hasil evaluasi pada mata pelajaran
terhadap Y.
berikut:
= +
Dimana:
= Bilangan Konstanta
= Koefisien Regresi
()( ) ()()
=
( ) ()
() ()()
=
( ) ()
25
(2012:255):
() ()()
=
{( ) () }{( )() }
Dimana:
= (jumlah sampel)
y = jumlah skor Y
Tujuan dari kedua analisis ini adalah untuk mengetahui apakah ada
=
26
Dimana:
BAB IV
terhadap hasil belajar siswa dengan mengumpulkan data dengan teknik angket dan
pengujian regresi.
sebagai data penggunaan fasilitas belajar (variabel X) dan dokumentasi data hasil
evaluasi siswa pada mata pelajaran perakitan komputer untuk hasil belajar
Untuk variabel Y diambil dari hasil evaluasi sampel 40 siswa pada mata
lampiran 1.
nilai atau skor tiap individu dapat dilihat pada Tabel 4.1.
28
A. Uji Normalitas
Uji distribusi normalitas atau biasa disebut dengan istilah uji normalitas
normal atau tidak sehingga dapat digunakan dalam statistic parametis (statistic
inverensial).
No Interval Frekuensi
1 40-42 3
2 43-45 7
3 46-48 12
4 49-51 10
5 52-54 5
6 55-57 3
30
14
12
10
Frekuensi
8
6
4
2
0
40-42 43-45 46-48 49-51 52-54 55-57
Interval
berdistribusi normal.
No Interval Frekuensi
1 60-63 3
2 64-67 5
3 68-71 9
4 72-75 11
5 76-79 8
6 80-83 4
31
12
10
8
Frekuensi
0
60-63 64-67 68-71 72-75 76-79 80-83
Interval
B. Uji Linearitas
Lihat tabel 8 pada lampiran 4. Pada tabel anova sudah tercantum hasil
Signifikansi pada liniearity 0.000. Karena signifikansi kurang dari 0.05 maka
dapat disimpulkan bahwa dua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan
yang linear.
n = 40 x2 = 93130
x = 1924 y2 = 212285
y = 2905 xy = 140282
hasil belajar siswa di SMK Negeri 3 Tondano maka diuji hipotesis dengan
= +
perubahan rata-rata dari variabel X, bentuk perubahan ini dapat bertambah bila
()( ) ()()
=
( ) ()
() ()()
=
( ) ()
()( ) ()()
=
( ) ()
270542650 269902568
=
3725200 3701776
640082
=
23424
34
= 27,32
() ()()
=
( ) ()
40(140282) (1924)(2905)
=
40(93130) (1924)2
5611280 5589220
=
3725200 3701776
22060
=
23424
= 0,94
= +
= 27,32 + 0,94
Dari hasil pengolahan data di atas di dapat hasil dalam bentuk persamaan
regresi yaitu = 27,32 + 0,94, Karena nilai koefisien b (positif) maka model
regresi bernilai positif atau searah, artinya jika fasilitas belajar bertambah maka
hasil belajar siswa juga akan semakin tinggi. Kemudian untuk menghitung
() ()()
=
{( ) () }{( )() }
40(140282) (1924)(2905)
=
{(40.93130 ) (1924 )2 }{40(212285)(2905)2 }
5611280 5589220
=
{3725200 3701776 }{8491400 8439025}
35
22060
=
(23424 )(52375)
22060
=
1226832000
22060
=
35026.161
= 0,62
hasil belajar siswa SMK NEGERI 3 TONDANO dapat dilihat dari koefesien
r2= 38%
Besarnya pengaruh ditentukan oleh koefisien determinasi r2= 0,38. Hal ini
variabel Y (Hasil Belajar) sebesar 38% dan sisanya 62% dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain.
Diketahui: n = 40
r = 0,62
36
r2 = 0,38(38%)
0,6240 2
=
1 0.38
0,6238
=
0.62
0,62(6,164414)
=
0,78740
3.82193
=
0,78740
= 4,85
Jika thitung ttabel H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh dari
thitung ttabel H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh dari
Ternyata thitung > ttabel yaitu 4,85 > 1,686, maka H0 ditolak, artinya terdapat
analisis data dengan menggunakan teknik regresi sederhana , hasil analisis data
yang diperoleh = 27,32 + 0,94x dimana nilai koefisien b=0,94x (positif) maka
model regresi bernilai positif atau searah, artinya jika fasilitas belajar bertambah
bahwa ada hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y yaitu
belajar terhadap hasil belajar siswa dapat dilihat dari derajat penentu (koefisien
determinasi), (r2) sebagai berikut r2 = 0,38 (38%) yang menunjukkan bahwa hasil
sedangkan 62% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diangkat dalam penelitian
ini.
uji t atau statistika pada derajat kepercayaan (dk) = 0,05 nilai t hitung = 4,85 dan t
analisis adalah terdapat pengaruh dari penggunaan fasilitas belajar terhadap hasil
BAB V
A. Kesimpulan
hasil belajar siswa terlihat dari pengamatan dan hasil analisis; (1) analisis regresi
variabel independen penggunaan fasilitas belajar (X) dan variabel prediksi hasil
belajar siswa = 27,32 + 0,94x, dimana nilai koefisien b=0,94x (positif) maka
model regresi bernilai positif atau searah, artinya jika fasilitas belajar bertambah
maka hasil belajar siswa juga akan semakin tinggi.; (2) analisis korelasi produk
penggunaan fasilitas belajar dengan hasil belajar siswa ditunjukkan oleh derajat
bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh penggunaan fasilitas belajar sebesar
38% sedangkan 62% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diangkat dalam
penelitian ini ; (3) Uji signifikan koefisien korelasi dengan uji t didapat thitung >
ttabel 4,85 > 1,686, artinya H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat
B. Saran
Bagi guru supaya dapat memaksimalkan fasilitas belajar yang tersedia untuk
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas RI.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Karya.
Rasyid dan Mansyur. 2008. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV. Wacana
Prima.
42
Riduwan dan Akdon. 2008. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika.
Bandung: Alfabeta.
Rosda Karya.
Bandung: Alfabeta.
Depdiknas.
Depdiknas.
Andi Offset.
The Liang Gie. 2004. Cara Belajar Yang Baik Bagi Mahasiswa. Yogyakarta:
Studi.
DAFTAR LAMPIRAN
45
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENELITIAN
A. Fasilitas Belajar
A. Fasilitas Belajar
Angket
Petunjuk:
Tuliskan nama anda telebih dahulu.
Nama :
Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban
yang akan anda pilih.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
A. Sangat Setuju
48
B. Setuju
C. Tidak Setuju
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
A. Sangat Setuju
B. Setuju
49
C. Tidak Setuju
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
20. Fasilitas belajar berupa media LCD membuat siswa lebih antusias untuk
mengikuti pelajaran.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
50
Kelas : X TKJ
30 Rifka S. Tendean 71
31 Rivaldo Jacob 63
32 Rivaldo Kambey 68
33 Ronaldo G. Rumagit 71
34 Sefdi Wuner 75
35 Sendina Lengkong 76
36 Steven Kumontoy 71
37 Timoty Maengkom 75
38 Villy Boyoh 83
39 Winnie Tombeng 77
40 Yosua Polii 74
53
LAMPIRAN 2
10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 dan 20) dan 3 butir soal instrument tidak valid
LAMPIRAN 3
yang valid dengan mengambil total skor dan memisahkan butir soal bernomor
genap dan ganjil. Instrument dinyatakan reliable jika nilai reliabilitas > r tabel
0.312.
GANJIL GENAP
20 21
23 21
24 20
23 21
22 20
20 18
26 23
21 22
22 21
20 19
22 20
20 18
22 21
18 18
21 18
26 23
20 18
20 20
21 21
23 22
21 20
20 19
19 17
25 23
19 18
17 17
21 21
21 20
17 16
22 21
20 20
20 17
18 20
22 20
23 21
20 21
19 19
22 21
23 21
. 22 20
58
NO GANJIL GENAP
1
NILAI RELIABLITAS 0.794512 1
R TABEL 0.312 0.312
Reliabel Reliabel
dinyatakan reliabel.
59
LAMPIRAN 4
C. Uji Linearitas
60
liliefors.
Langkah ketiga menghitung Z, F(z), S(z), dan selisih antara F(z)-S(z) dan
liliefors.
Langkah ketiga menghitung Z, F(z), S(z), dan selisih antara F(z)-S(z) dan
C. Uji Linearitas
Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
Deviation from
210.529 20 10.526 1.327 .275
Linearity
Total 585.600 39
Dari tabel diatas didapat hasil Signifikansi pada liniearity 0.000. Karena
signifikansi kurang dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa dua variabel dalam
LAMPIRAN: r Tabel.
0 t(tabel)