Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN FASILITAS SEKOLAH

SEBAGAI PENUNJANG PRESTASI SISWA


(SCHOOL FACILITY MANAGEMENT AS A SUPPORT OF STUDENT ACHIEVEMENT)

Alip Abintoro
Program Pendidikan Seni Rupa
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta
Jl. Colombo Yogyakarta No.1, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Email : alip0261fbs.2020@student.uny.ac.id

ABSTRAK
Artikel ini mengkaji secara khusus tentang manajemen fasilitas sekolah
sebagai penunjang prestasi belajar siswa. Fungsi utama penulisan artikel ini
adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen fasilitas sekolah dapat
memengaruhi prestasi belajar siswa. Pengumpulan data pada artikel ini
menggunakan studi literatur, hal ini dilakukan untuk mengkaji lebih lanjut
mengenai manajemen fasilitas di ruang lingkup sekolah. Adapun hasil kajian
menunjukkan manajemen fasilitas sekolah berpengaruh kuat terhadap
prestasi belajar siswa. Dari hasil kajian ini dapat memberikan implikasi
kepada pihak sekolah maupun pembaca sebagai salah satu acuan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa melalui manajemen fasilitas yang baik.

Kata Kunci : manajemen, fasilitas sekolah, prestasi

ABSTRACT
This article examines about school facility management as a support of student
achievement. The main function of writing this article is to find out how school
facility management can affect student achievement. The data collection in this
article uses a literature study, this is done to further examine the management
of facilities within the scope of the school. The results of the study show that the
management of school facilities has a strong influence on student achievement.
From the results of this study, it can have implications for the school and the
readers as a reference to improve student achievement through good facility
management.

Keywords : management, school facility, achievement

PENDAHULUAN
Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 yang menyebutkan bahwa,
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Artikel Manajemen Fasilitas Belajar 1


Pendidikan memberi pengaruh besar terhadap sikap dan perilaku seseorang.
Melalui pendidikan, setiap individu dapat mengembangkan kecerdasan dan potensi
yang ada di dalam dirinya guna meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
menghadapi tuntutan kehidupan dan perkembangan zaman. Peningkatan Sumber Daya
Manusia (SDM) dapat dilakukan melalui proses pendidikan di sekolah. Sekolah
merupakan lembaga formal yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan
peserta didik. Oleh karena itu, kualitas sekolah harus diperhatikan guna memberikan
layanan pendidikan yang baik bagi para peserta didik meliputi cara penyajian
pembelajaran, hubungan guru dengan peserta didik, fasilitas belajar, dan kurikulum
yang digunakan di sekolah. Manajemen sekolah menjadi hal yang penting untuk
diperhatikan supaya tujuan pembelajaran dan pendidikan bisa terwujud. Tercapainya
tujuan pembelajaran dan pendidikan merupakan tolak ukur keberhasilan suatu bangsa
dalam mencetak generasi penerus yang mumpuni. Undang- undang Nomor 20 Tahun
2003 Bab II Pasal 3 menyatakan bahwa,
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Sehubungan dengan adanya tujuan pendidikan nasional tersebut, maka
pengembangan setiap individu melalui pendidikan dimaksudkan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia sebagai wujud dari pembangunan nasional. Mewujudkan
tujuan pendidikan nasional dibutuhkan dukungan dari sumber daya manusia, dana,
fasilitas belajar, maupun lembaga-lembaga pendidikan agar proses pendidikan dapat
berjalan dengan efektif dan efisien. Setiap lembaga pendidikan seperti sekolah wajib
memberikan fasilitas atau sarana dan prasarana untuk menunjang aktivitas belajar
siswa. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Bab VII Pasal 42 yang berbunyi sebagai berikut :
(1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. (2) Setiap satuan
pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang
pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi,
ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat bermain/ berolahraga, tempat
beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/ tempat lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.
Fasilitas belajar memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang
keberhasilan proses pembelajaran di sekolah sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan optimal dan mutu pendidikan semakin meningkat. Peserta didik
mampu belajar dengan baik apabila suatu sekolah dapat memenuhi segala kebutuhan
belajarnya. Fasilitas belajar menjadi salah satu daya tarik bagi peserta didik untuk
belajar. Keberadaan dan kelengkapannya sangat penting dalam meningkatkan kualitas
proses pembelajaran. Bukan hanya keberadaan dan kelengkapan fasilitas belajar saja

Artikel Manajemen Fasilitas Belajar 2


yang penting, namun pengelolaan atau manajemen dari fasilitas belajar tersebut.
Adanya pengelolaan fasilitas belajar di sekolah menunjukkan adanya keseriusan dari
pihak sekolah dalam memberikan pelayanan kepada peserta didik dalam belajar.
Manajemen fasilitas belajar yang tidak dikelola sesuai kebutuhan sekolah dan
pengetahuan yang cukup akan menghambat proses pembelajaran sehingga
mengakibatkan peserta didik mengalami kesulitan untuk belajar. Sesuai dengan
pendapat Dalyono (2015: 241) bahwa keberadaan dan kelengkapan fasilitas belajar di
sekolah akan membantu peserta didik dalam belajar, sedangkan kurangnya alat-alat
atau fasilitas belajar akan menghambat kemajuan belajarnya. Hal tersebut akan
berakibat pada pencapaian tujuan pembelajaran yang kurang optimal.
Penelitian yang mendukung penulisan artikel ini adalah penelitian dari
Mohammad Nurul Huda Tahun 2018 dengan judul “OPTIMALISASI SARANA DAN
PRASARANA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA” serta penelitian dari
Saniatu Nisail Jannah dan Uep Tatang Sontani yang berjudul “Sarana dan Prasarana
Pembelajaran Sebagai Faktor Determinan Terhadap Motivasi Belajar Siswa”. Hasil
kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa manajemen fasilitas sekolah
berpengaruh besar terhadap prestasi siswa. Berdasarkan penelitian tersebut, maka
artikel ini ditulis untuk mengkaji lebih lanjut mengenai pengaruh fasilitas terhadap
prestasi siswa dengan judul “Manajemen Fasilitas Sekolah Sebagai Penunjang Prestasi
Siswa”.

METODE
Penulisan artikel ini menggunakan studi literature, dimana materi diperoleh dari
berbagai sumber mulai dari buku, e-book, dan jurnal yang relevan. Pertama,
mengumpulkan bahan kajian dari buku, e-book, dan jurnal yang berhubungan dengan
manajemen fasilitas dan prestasi siswa, dimana manajemen fasilitas terdiri dari fasilitas
belajar. Prestasi siswa terdiri dari pengertian dan bagaimana peran fasilitas sekolah
dalam menunjang prestasi siswa. Metode studi literatur ini bertujuan untuk mengkaji
lebih lanjut mengenai permasalahan yang telah diteliti sebelumnya, serta menambah
wawasan dan titik terang dari masalah yang terkait.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Fasilitas Belajar
Fasilitas adalah alat yang digunakan untuk mempermudah dan melancarkan
suatu usaha atau pekerjaan. Fasilitas dapat pula diartikan segala hal yang dapat
melancarkan maupun memudahkan pelaksanaan suatu usaha. Definisi lain dari fasilitas
adalah sesuatu yang memudahkan dan melancarkan suatu usaha. Bentuk fasilitas
tersebut biasanya berupa benda-benda atau uang.
Dilihat darisudut pandang yang lain fasilitas adalah sarana untuk melancarkan
pelaksanaan fungsinya. Arti bahwa fasilitas adalah kemudahan. Fasilitas adalah segala
sesuatu yang berupa benda maupun uang yang digunakan untuk memudahkan dan
memperlancar suatu usaha yang dilakukan.
Fasilitas pembelajaran meliputi sarana dan prasarana (Aunurahman, 2010)
dalam proses belajar mengajar baik bergerak maupun tidak bergerak agar tujuan
pendidikan dapat berjalan lancar, teratur, efektif, dan efisien (Muhroji, 2004). Sarana
pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan
menunjang proses pendidikan (Mulyasa, 2009) sedangkan prasarana pembelajaran

Artikel Manajemen Fasilitas Belajar 3


meliputi semua komponenyang langsung menunjang jalannya proses pembelajaran di
sekolah (Aunurahman, 2010).
Fasilitas belajar merupakan sarana dan prasarana pembelajaran. Prasarana
meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olahraga, ruang ibadah, ruang
kesenian dan peralatan olahraga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku
bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah dan berbagai media pembelajaran lain.
(Dimyati, 2009). Sarana pembelajaran yaitu semua peralatan serta kelengkapan yang
langsung digunakan dalan proses pembelajaran sekolah, sedangkan prasarana
pembelajaran meliputi semua komponen yang langsung menunjang jalannya proses
pembelajaran di sekolah (Aunurahman, 2010).
Fasilitas belajar dapat diukur dengan enam indikator, yaitu keadaan gedung
sekolah meliputi kenyamanan gedung yang berkaitan dengan intensitas atau lokasi
bangunan gedung dan kelayakan gedung yang berkaitan dengan arsitektur bangunan
gedung. Kualitas ruang kelas merupakan bagian dari gedung sekolah yang kuantitas dan
kualitasnya perlu diperhatikan oleh instansi sekolah meliputi pencahayaan yang baik di
runag kelas, kenyamanan ruang kelas, dan kondisi udara dalam ruang kelasmerupakan
tingkat kenyamanan yang diperoleh dari suhu dan kelembapan di dalam ruang untuk
terselenggaranya proses belajar mengajar. Keberfungsian perpustakaan secara
operasional dikaitkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar
bagaimana cara menggunakan perpustakaan dengan baik, efektif, dan efisien
terutamadalam menggunakan bahan-bahan referensi. Fungsi fasilitas kelas dan
laboratorium berkaitan dengan jumlah kursi dan meja belajar serta kebersihan kelas,
dan fungsi laboratorium berkaitan dengan alat-alat di laboratorium seperti mesin TIK,
komputer, internet, dan alat atau mesin perkantoran. Ketersediaan buku-buku pelajaran
merupakan sarana kepastian tentang apa yang dipelajari, alat kontrol untuk mengetahui
seberapa banyak dan seberapa jauh siswa menguasai materi pelajaran, alat belajar
dimana siswa dapat menemukan petunjuk, teori, maupun konsep dan baha-bahan
latihan atau evaluasi.

PRESTASI BELAJAR
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan prestasi adalah
hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Sementara definisi
menurut W.S. Winkel, prestasi belajar adalah keberhasilan usaha yang dicapai
seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau mempelajari sesuatu.
Benyamin S. Bloom,
“Prestasi belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga
ranah kognitif yang terdiri atas: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi”.
Berdasarkan uraian diatas, yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah
keberhasilan yang dicapai seseorang dari proses belajar yang ditandai dalam bentuk
simbol, angka, huruf, maupun kalimat sebagai salah satu bukti aktualisasi diri dari
belajar. Prestasi belajar dapat dicapai dengan usaha yang maksimal, baik melalui usaha,
baik melalu latihan maupun dalam pengalaman dalam belajar.
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah
psikologi yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun,
pengungkapan perubahan tingkah laku dan ranah psikologis, khususnya ranah rasa
murid, sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat
intangible (tidak berwujud). Oleh karena itu, kunci pokok untuk mengukur hasil belajar

Artikel Manajemen Fasilitas Belajar 4


siswa adalah mengetahui garis besar indicator yang dikaitkan dengan jenis prestasi yang
hendak diukur.

PENGARUH FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI SISWA


Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi dan prestasi siswa dalam belajar,
salah satunya faktor eksternal yaitu fasilitas sekolah. Disadari atau tidak, sarana dan
prasarana tersebut merupakan faktor penting yang tidak bisa dibiarkan begitu saja
karena sarana dan prasarana dapat mendorong keinginan siswa untuk belajar lebih baik
dan lebih menyenangkan serta sarana prasarana juga dapat membuat untuk siswa lebih
mudah memahami pelajaran. Fasilitas sekolah, yaitu gedung sekolah, ruang kelas,
perpustakaan, laboratorium, toilet, kantor dan bahan dan infrastruktur lainnya yang
mungkin akan memotivasi siswa untuk belajar. Sarana dan prasarana fisik sangat efektif
untuk pembelajaran dan prestasi akademik siswa (Comfort, 2016). Maka dari itu,
kondisi lingkungan sekolah termasuk fasilitas pembelajaran yang ada harus digunakan
dan dikelola dengan sebaik-baiknya sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa saat berada di sekolah (Adeolu, 2012).
Fasilitas belajar memberikan manfaat yang berarti bagi keberhasilan proses
belajar belajar. Manfaat dari fasilitas belajar adalah sebagai berikut : 1) Pemanfaatan
sarana belajar dapat memperjelas pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar
dan meningkatkan proses dan hasil belajar, 2) Meningkatkan dan menggairahkan
perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya dan memungkinkan siswa untuk belajar
sendiri sesuai dengan kemampuan minat, dan 3) Memberikan kesamaan pengalaman
kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya, misal
melalui karyawisata dan lain-lain.

KESIMPULAN
Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar siswa. Hal tersebut mengandung arti bahwa setiap peningkatan pengelolaan
sarana dan prasarana pembelajaran maka motivasi belajar siswa juga akan meningkat.
Hal tersebut semakin kuat dengan dukungan hasil penelitian sebelumnya yang
menunjukan bahwa fasilitas belajar memiliki hubungan yang kuat dengan pretasi siswa.
Hal tersebut dapatdiartikan pula bahwa fasilitas belajar mempengaruhi secara kuat
terhadap prestasi siswa

DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Dalyono. 2015. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

E-Book : Marini, Arita. (2016). Manajemen Pendidikan : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
Penerbit Ombak

Dimyati dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Artikel Manajemen Fasilitas Belajar 5


Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta.

Huda, M. (2018). Optimalisasi Sarana dan Prasarana Dalam Meningkatkan Prestasi


Belajar Siswa. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. Vol. 6 No. 2, Hal 54-60

Nisail dan Tatang. (2018). Sarana dan Prasarana Pembelajaran Sebagai Faktor
Determinan Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen
Perkantoran. Vol. 3 No. 1, Hal 63-70

Putri dan Alit.(2017). Dampak Cara Belajar dan Fasilitas Belajar Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Manajeral. Vol 2 No. 2,
Hal-163.

Artikel Manajemen Fasilitas Belajar 6

Anda mungkin juga menyukai