Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI SARANA DAN

PRASARANA PENDIDIKAN

Doen Pengampu:

Zuliana, S,Pd.I., M.Pd.

DISUSUN OLEH :

Jamrul Wahid ( 2101020130 )


Muhammad Irfan ( 2101020130 )
M. Aldi Nasution ( 2101020128 )
Maulana Fazar ( 2101020094)

Program Studi Pendidikan Agama Islam


Fakultas Agama Islam
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATRA UTARA
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah


Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah tulisan ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan naskah yang berjudal “Manajemen
Dan Administrasi Sarana Dan Prasarana Pendidikan” dalam rangka memenuhi
tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Dan
Administrasi Pendidikan yaitu Ibuk Zuliana,S,Pd.I., M.Pd.
Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca akan penulis terima dengan
senang hati demi perbaikan naskah makalah lebih lanjut.
Tulisan ini dapat penuh diselesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, Akhimya,
semoga tulisan yang jauh dari sempuma ini ada manfaatnya.

Medan, 21 Juli 2023

Kelompok 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembangunan dibidang pendidikan merupakan suatu proses inventaris manusia
yang mempunyai peran dan fungsi yang penting dalam kerangka pembangunan nasional
secara global atau menyeluruh. Pendidikan suatu sistem yang paling mempengaruhi
bergantung, berkoordinasi dan sistematis dalam mencapai tujuan pendidikan sesuai
dengan apa yang diharapkan bersama menyelenggarakan proses pendidikan sebagai
upaya mencerdaskan bangsa merupakan tujuan utama suatu lembaga pendidikan. Sarana
dan prasrana merupakan salah satu komponen yang ada didalam pendidikan. Keberadaan
sarana pendidikan mutlak dibutuhkan dalam proses pendidikan, dan termasuk dalam
komponen-komponen yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan proses pendidikan. Tanp
asarana pendidikan, proses pendidikan akan mengalami kesulitan yang sangatserius,
bahkan bisa mengagalkan pendidikan.

Saat ini fakta dilapangan banyak ditemukan sarana dan prasarana yang tidak
dioptimalkan dan dikelola dengan baik untuk itu diperlukan pemahaman dan
pengaplikasian manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Dengan adanya manajemen
sarana dan prasarana pendidikan, maka dengan begitu akan mampu mengelola sarana dan
prasarana pendidikan secara lebih terkonsep dan terarah. Dengan begitu berhasil atau
tidaknya suatu proses pendidikan, antara lain dipengaruhi oleh kemampuan manajemen,
sarana dan prasarana yang memadai, sumber daya manusia yang bermutu dan berkualitas
untuk menjalankan suatu proses belajar mengajar di lembaga pendidikan.

B. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian sarana dan prasarana pendidikan


b. Apa pengertian manajemen dan administrasi sarana dan prasarana pendidikan?
c. Bagaimana proses manajemen dan administrasi sarana dan prasarana pendidikan?

C. Tujuan Penulisan

a. Mengetahui makana sarana dan prasarana pendidikan yang sebenarnya.


b. Mengetahui makana manajemen dan administrasi sarana dan prasarana
pendidikan yang sebenarnya.
c. Mengetahui proses memanajemen dan admisnistrasi sarana dan prasaran
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sarana daan Prasarana


Pada Bab VII pasal 42 pp 32/2013 disebutkan bahwa; (1) Setiap satuan Pendidikan wajib
memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku
dan sumber belajar lainnya. Bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. (2) Setiap satuan
pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan
satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboraturium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan
jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan
ruang/tempat lain yang di perlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur
dan berkelanjutan.

Menurut Qomar, mengatakan bahwa sarana adalah semua perangkat peralatan,


bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di
sekolah, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta media pengajaran. Adapun
prasarana adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung
menunjang pelaksanaan pendidikan, seperti halaman, kebun, taman sekolah, dan
jalan menuju sekolah. 1

Menurut Daryanto dkk,( 2016:156) dalam Syafaruddin sarana adalah alat yang
secara langsung dapat mendukung tercapainya tujuan pendidikan, misalnya ruang,
buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya sedangkan prasarana adalah alat
yang tidak secara langsung dapat mendukung tercapainya tujuan seperti
lokasi/tempat, lapangan olahraga, uang dan sebagainya.2

Dari dua pendapat pakar diatas maka dapat kita simpulkan bahwa sarana dan
prasarana merupakan alat yang dapat difungsikan untuk membantu sebuah
aktivitas yang digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung. Jika
prasarana ini dimanfaatkan secara langsung untuk proses pendidikan seperti taman
sekolah untuk mengajarkan biologi atau halaman sekolah menjadi lapangan
olahraga, maka komponen tersebut berubah posisi menjadi sarana pendidikan.
Maka, manajemen sarana dan prasarana adalah kegiatan yang mengatur atau
mengontrol untuk mempersiapkan segala peralatan atau material agar
terselenggaranya proses pendidikan di sekolah.

1
Novianti Dita Sari, Jurnal Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, hal:4
2
Buku Dr. H. Rusydi Ananda, M. Pd Oda Kinata Banurea, M. Pd, MANAJEMEN SARANA DAN
PRASARANA PENDIDIKAN, Hal : 19
a. Manajemen dan administasi Sarana Dan Prasarana
1. Pengertian manajemen dan administrasi sarana dan prasarana pendidikan

Berdasarkan pendefinisian terhadap manajemen dan pemaknaan terhadap sarana dan


prasarana sebagaimana dipaparkan pada bab sebelumnya maka terma manajemen sarana
dan prasarana pendidikan terkait dengan upaya mengatur dan menjaga sarana prasarana
pendidikan agar dapat memberikan konstribusi secara optimal dan berarti pada jalannya
proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan,
pengawasan, penyimpanan inventarisasi dan penghapusan serta penataan.

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan merupakan keseluruhan proses pengadaan,


pendayagunaan dan pengawasan terhadap prasarana dan peralatan yang digunakan untuk
menunjang terselenggaranya pendidikan yang bermutu di sekolah (werang & Basilius R,
2015, hal. 142).

Manajemen sarana dan prasarana adalah proses kerjasama pendayagunaan semua


perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien (Bafadal & Ibrahim, 2003, hal. 2).

Berdasarkan pemaparan di atas maka dapatlah dipahami bahwa manajemen sarana dan
prasarana adalah kegiatan yang mengatur untuk mempersiapkan segala peralatan/material
bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Pengaturan ini dilakukan
dimaksudkan untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran baik secara langsung
maupun tidak langsung.

2. Tujuan Menejemen dan administrasi Sarana Prasarana Pendidikan

Pada dasarnya manajemen sarana dan prasarana pendidikan memiliki tujuan sebagai
berikut. Pertama, menciptakan sekolah atau madrasah yang bersih, rapi, indah, sehingga
menyenangkan bagi warga sekolah atau madrasah. Kedua, tersedianya sarana dan
prasarana yang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas dan relevan dengan
kepentingan dan kebutuhan pendidikan. Adapun tujuan manajemen sarana dan sarana
pendidikan Secara lebih rinci sebagai berikt: 3

Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem


perencanaan dan pengadaan secara hati-hati dan saksama, sehinggasekolah atau madrasah
memiliki sarana dan prasarana yang baik sesuai dengan kebutuhan dana yang efisien.

Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah itu harus secara tepat dan
efisien

Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikana secara teliti dan
tepat, sehingga keberadaan sarana dan prasarana tersebut akan selalu dalam keadaan siap
pakai ketika akan digunakan atau diperlukan

3
Tubagus Djaber Abeng Ellong, MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM,
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM IQRA, 2015
Jadi, tujuan dari manajemen sarana dan prasarana pendidikan yaitu agar dapat
memberikan kontribusi yang optimal terhadap proses pendidikan dalam mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.

adapun tujuan administrasi sarana dan prasarana di sekolah dimaksudkan untuk :


(Maharani & Hade, 2019)

Dapat memberikan informasi dan data untuk menentukan dan menyusun rencana
kebutuhan barang.

Mampu menyediakan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan sesuai dengan permintaan

Mampu memberikan informasi yang berkaitan dengan keberadaan perbekalan yang


digunakan untuk sarana dalam pengawasan dan pengendalian perbekalan.

Mampu memberikan pedoman dalam pelaksanaan pengadaan barang dan dalam pedoman
penyaluran barang

Mampu memberikan keterangan terhadap keadaan barang seperti (barang yang sudah tua,
barang rusak, dan barang hilang)

Memudahkan dalam memperoleh informasi untuk pengontrolan dan pengevalusian sarana


dan prasarana sekolah

3. Proses Manajemen Dan Admi Istrasi Sarana Dan Pra Sarana

kegiatan manajemen dan administrasi merupakan kegiatan yang tidak


dapat dipisahkan satu sama lainnya, kedua kegiatan tersebut dilakukan secara
bersamaan untuk saling melengkapi.

Adapun manajemen dan administrasi sarana dan prasarana pendidikan


setidak-tidaknya memiliki delapan mata rantai kegiatan yaitu: 1) perencanaan; 2)
pengadaan; 3) penyaluran; 4) penyimpanan; 5) pemeliharaan; 6) pendayagunaan;
7) inventarisasi; dan 8) penghapusan. Berikut penjelan masing-masing dari
delapan mata rantai terebut:4

1. Perencanaan.

Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu proses analisis


dan penetapan kebutuhan yang diperlukan dalam proses pembelajaran sehingga
munculah istilah kebutuhan yang diperlukan (primer)dan kebutuhan yang menunjang
(Mustari, 2014). Ada dua hal penting yang harus dilakukan ketika akan merencanakan
kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan. Kedua hal tersebut adalah menganalisis

4
Finka Julfitriah Fadillah, MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN, 2019, hal:2
kebutuhan sarana dan prasarana yang ada, dan memproyeksikan sarana dan prasarana
yang dibutuhkan di masa depan. Berikut ini diuraikan rinci dua hal tersebut yaitu: 5

a. Analisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana pendidikan


Analisis kebutuhan dilakukan melalui: (a) mendata keperluan sarana dan
prasarana pada menjelang tahun ajaran baru, dan (b)
mengidentifikasi/mendata sarana dan prasarana yang ada dan masih dalam
kondisi baik, yang perlu diperbaiki karena rusak ringan dan yang perlu
dihapus karena rusak berat
b. Proyeksi Kebutuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Kepala sekolah harus memiliki proyeksi ke depan tentang kebutuhan
sarana dan prasarana dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Proyeksi
tersebut memperhatikan kebutuhan dan kemampuan sumber daya untuk
pengadaannya. Pengadaan gedung dan semua ruangannya dalam perencanaan
lebih baik dibuat maketnya agar dapat dibangun secara bertahap dengan
mudah. Untuk keperluan forecasting tersebut diperlukan proyeksi peserta
didik yang akan datang, ruang yang diperlukan untuk pembelajaran di kelas
dan praktik.

Langkah-langkah praktis dalam perencanaan sarana dan prasarana adalah


sebagai berikut:

a) Menampung semua usulan dari pendidik dan tenaga kependidikan tentang


kebutuhan sarana dan prasarana.
b) Menyusun kebutuhan dan rencana pengadaan sarana dan prasarana dalam kurun
waktu tertentu misalnya satu semester, satu tahun, atau lima tahun.
c) rencana kebutuhan dengan sarana dan prasarana yang sudah ada.
d) Memadukan rencana/kebutuhan sarana dan prasarana dengan kemampuan
financial untuk pengadaannya.
e) Membuat skala prioritas pengadaan sarana dan prasarana.
f) Penetapan rencana.

2. Pengadaan

5
Finka Julfitriah Fadillah, MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN, 2019, hal:2-3
Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan segala kegiatan yang
dilakukan dengan cara menyediakan semua keperluan barang atau jasa berdasarkan hasil
perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar kegiatan
pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang
diinginkan (Ananda & Banurea, 2017).

Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan disekolah umumnya melalui prosedur


sebagai berikut:

1. Menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan prasarana.


2. Mengklasifikasikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
3. Membuat proposal pengadaan sarana dan prasarana yang ditujuakan kepada
pemerintah bagi sekolah negeri dan pihak yayasan bagi sekolah swasta.
4. Bila disetujui maka akan ditinjau dan dinilai kelayakannya untuk mendapat
persetujuandari pihak yang dituju.
5. Setelah dikunjungi dandisetujui maka sarana dan prasarana akan dikirim ke
sekolah yang mengajukan permohonan pengadaan sarana dan prasarana tersebut.

Tata cara pengadaan yang dapat ditempuh antara lain: (1) membeli
langsung dari toko, pabrik, atau produsen; (2) memesan dari toko, pabrik, atau
produsen; (3) hadiah atau berupa sumbangan, (4) tukar menukar, (5) meminjam
atau menyewa, dan (6) membuat sendiri.

3. Penyaluran
Pendidikan Penyaluran perlengkapan merupakan kegiatan pemindahan barang
dan tanggung jawab penyimpanan kepada unit-unit atau orang-orang yang
membutuhkan barang itu.

Menurut (Ananda banurea, 2017, hal. 47) penyaluran dalam prosesnya ada
tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu: (1) ketepatan barang yang disampaikan, baik
jumlah maupun jenisnya; (2) ketepatan sasaran penyampaiannya; dan (3 )ketepatan
kondisi barang yang disalurkan. Sekolah dalam rangka itu, ada tiga langkah yang
sebaiknya ditempuh oleh bagian penanggung jawab penyimpanan atau penyaluran,
yaitu: (1) penyusunan alokasibarang; (2) pengiriman barang; dan (3) penyerahan
barang.

4. Penyimpanan
Aspek yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan adalah aspek fisik dan aspeka
dministratif.6
Prinsip-prinsip Penyimpanan Sarana dan Prasarana Pendidikan. Prinsip dalam
menyimpan barang adalah 5 W 1 H ( What, Why, Where, When, Who dan How ) :
1) What ( apa saja barang yang disimpan )
2) Why ( mengapa barang-barang perlu disimpan )
3) Where (dimana barang-barang harus disimpan)
4) When ( kapan waktunya barang-barang harus disimpan )
5) Who ( siapa yang bertugas menyimpan barang )
6) How ( bagaimana cara menyimpan barang yang baik dan benar )
5. Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dapat dilakukan sekolah dibedakan menjadi dua: 7
a) Ditinjau dari sifatnya, pemeliharaan sarana dan prasarana dibedakan menjadi
empat aktivitas yaitu: pemeliharaan yang bersifat pengecekan, pencegahan,
perbaikan ringan dan perbaikan berat.
b) Ditinjau dari waktu pemeliharaan dibedakan ada pemeliharaan setiap hari
misalnya menyapu, mengepel, membersihkan pintu; dan pemeliharaan berkala,
contohnya pengontrolan genting dan pengecatat tembok.

Kegiatan pemeliharaan dapat ditempuh melalui tahapantahapan sebagai berikut:

a) Membentuk tim pelaksana pemeliharaan preventif di sekolah.


b) b. Membuat daftar sarana dan prasarana termasuk seluruh pemeliharaan yang
ada di sekolah.
c) Menyiapkan jadwal tahunan kegiatan perawatan untuk setiap perawatan dan
fasilitas sekolah.
d) Menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada
masing-masing bagian di sekolah.

6
Ananda, & Banurea. (2017). ManajemenSaranadanPrasaranaPendidikan.
Medan:CV.WidyaPuspita., 2017, 55.

7
Buku Dr. H. Rusydi Ananda, M. Pd Oda Kinata Banurea, M. Pd, MANAJEMEN SARANA DAN
PRASARANA PENDIDIKAN, Hal : 33
e) Memberi penghargaan bagi mereka yang berhasil meningkatkan kinerja
peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran dalam merawat
sarana dan prasarana di sekolah.
6. Pendayagunaan
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Pendayagunaan diartikan pengusahaan
agar mampu mendatangkan hasil. Selanjutnya dalam hal pemanfaatan sarana dan
prasarana pendidikan, maka terdapat beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan
sebagai berikut: a). Tujuan pembelajaran yang akan dicapai; b). Kesesuaian antar
media yang akan digunakan dengan materi yang akan dibahas; c). Ketersediaan sarana
dan prasarana; d). Karakteristik siswa.
7. Inventarisasi

Setelah dilakukan pengadaan sarana dan prasarana proses selanjutnya yaitu


inventarisasi. Inventarisasi sarana dan prasarana adalah semua kegiatan dan usaha untuk
memperoleh data yang diperlukan mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki.
Pengadaan semua sarana dan prasarana memerlukan biaya yangbesar, termasuk semua
kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaannya, kegiatan inventarisasi sangat diperlukan
agar sarana dan prasarana tersebut mudah dikelola.

Inventarisasi dapat definisikan sebagai pencatatan terhadap sarana dan prasarana.


Inventarisasi yang dilakukan bisa saja berbeda, namun pada dasarnya semua dilakukan
dengan tujuan yang sama8

Inventarisasi Sarana dan prasarana adalah kegiatan pencatatan dan pembuatan kode
barang serta pembuatan laporan pengadaan barang. Pencatatan sarana dan prasarana di
sekolah dilakukan pada:

a) Buku penerimaan barang, mencatat semua barang yang diterima sekolah.


b) buku asal-usul barang, mencatat asal usul barang (pembelian,
hibah/hadiah/sumbangan, tukar menukar, dan meminjam/menyewa).
c) Buku golongan inventaris, sebagai buku pembantu untuk mencatat barang
inventaris menurut golongan barang yang telah ditentukan.
d) Buku induk inventaris, mencatat semua barang inventaris milik negara atau
yayasan dalam lingkungan sekolah menurut urutan tanggal penerimaannya.
e) Buku bukan inventaris, mencatat semua barang habis pakai seperti: kapur,
pensil, penghapus papan tulis, kertas hvs, tinta, dan sebagainya.
f) Buku stok barang,mencatat barang habis pakai yang masuk/ diterima dan
barang yang keluar/ digunakan dan sisa barang/stok barang. Kode khusus
diberikan terhadap barang yang tergolong barang inventaris. Kode ditulis pada
barang inventaris, diletakkan di tempat yang mudah dibaca. Kode berbentuk
numeric yang menunjukkan kementerian, asal barang, sekolah, dan jenis

8
Putri,Hade, Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan, 2019;2
barang. Keadaan dan jumlah sarana dan prasarana sekolah harus dilaporkan
secara berkala misalnya tiap 3 bulan, 1 semester, dan 1 tahun.

8. Penghapusan
Sarana dan prasarana merupakan kegiatan pembebasan sarana dan prasarana
dari pertanggung jawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat dipertanggung
jawabkan.

Penghapusan sarana dan prasarana bertujuan untuk: (1) mencegah pengeluaran


yang besar untuk biaya pengamanan dan/atau pemeliharaan, (2) mencegah Konsep
Dasar Manajemen Sarana Prasarna Pendidikan Manajemen Sarana Dan Prasarana
Pendidikan 35 terjadinya pemborosan biaya pengamanan atas barang inventaris
yang tidak berguna lagi, (3) membebaskan lembaga/institusi dari tanggung jawab
pemeliharaan dan pengamanan, dan (4) meringankan beban inventarisasi.

BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai


proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara
efektif. Tujuan daripada pengelolaan sarana dan prasarana sekolah ini adalah untuk
memberikan layanan secara profesional berkaitan dengan sarana dan prasarana
pendidikan agar proses pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien.
Tujuan dari manajemen sarana dan prasarana pendidikan yaitu agar dapat
memberikan kontribusi yang optimal terhadap proses pendidikan dalam mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Proses manajemen sarana dan prasarana
pendidikan Islam berkaitan erat dengan perencanaan sarana dan prasarana
pendidikan Islam, pengadaan sarana dan prasarana pendidikan Islam, inventarisasi
sarana dan prasarana pendidikan Islam, pengawasan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana pendidikan Islam dan pengahapusan sarana dan prasarana sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Ananda banurea. (2017). ManajemenSaranadanPrasaranaPendidikan.
Medan:CV.WidyaPuspit, 47.

Ananda, & Banurea. (2017). ManajemenSaranadanPrasaranaPendidikan.


Medan:CV.WidyaPuspita., 55.

Bafadal, & Ibrahim. (2003). Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar. Jakarta:
Bumi Aksara, 2.

Maharani, & Hade. (2019). Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan . Universitas
Negeri Padang, 2.

Mustari. (2014). Manajemen pendidikan. Jakarta:RajagrafindoPersada, 123.

werang, & Basilius R. (2015). Manajemen Pendidikan di Sekolah. Yogyakarta: Media ,


142.

B. Pengertian Administrasi Sarana Dan Pra Sarana


Bab 1

Pendahuluan

Latar belakang

Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang sangat


penting dalam upaya memajukan negara dan mensejahterakan masyarakat bahkan
menjadi hak bagi setiap warga khususnya di negara indinesia yang tertuang di
dalam UUD NRI Tahun 1945 yang berbunyi “melindungi segenap bangsa
indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia untuk memajukan kesejahteraan
umum mencerdaskan kehidupan bangsa , dan ikut melaksankan ketertiban duna
yang berdasarkan kmerdekaan, perdamaian abadi dan keadialan sosial”
pernyataan tersebut yang harus diwujudkan melalui berbagai program dan
kegiatan oleh pemerintah. Pada pasal 31 menyatakan pemerintah wajib
memajukan pendidikan dengan mengusahakan dan menyelenggarakan suatu
sistem pendidkan nasioal , yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undan-undang, memperioritaskan anggaran pendidikan serta memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa.

Pendidikan merupakan suatu cara dan usaha yang dilaksanakan secara sadar dan
terstruktur dalam mewujudkan suasana belajar serta proses dalam pembelajaran bagi
peserta didik, yang secara aktif untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta
didik, baik itu di lingkup spiritual keagamaan, kepribadian, kecerdarsan, perilaku dan
keterampilan mereka. Pendidikan dapat dijalankan dengan hasil yang sesuai harapan
tentunya akan membutuhkan segala sesuatu untuk menunjang kegiatannya Diantaranya
sarana dan prasarana yang merupakan salah satu komponen yang ada didalam
pendidikan. Keberadaan sarana pendidikan mutlak dibutuhkan dalam proses
pendidikan, dan termasuk dalam komponen-komponen yang harus dipenuhi
dalam pelaksanaan proses pendidikan. Tanpa sarana pendidikan, proses
pendidikan akan mengalami kesulitan yang sangat serius, bahkan bisa
mengagalkan pendidikan.

Saat ini fakta dilapangan banyak ditemukan sarana dan prasarana yang
tidak dioptimalkan dan dikelola dengan baik untuk itu diperlukan pemahaman dan
pengaplikasian manajemen dan administrasi sarana dan prasarana pendidikan.
Dengan adanya manajemen administrasi sarana dan prasarana pendidikan, maka
dengan begitu akan mampu mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara
lebih terkonsep dan terarah. Dengan begitu berhasil atau tidaknya suatu proses
pendidikan, antara lain di pengaruhi oleh kemampuan manajemen dan
administrasi sarana dan prasarana yang memadai, sumber daya manusia yang
bermutu dan berkualitas untuk menjalankan suatu proses belajar mengajar di
lembaga pendidikan.
Bab 2

Pembahasan

1. Pengertian sarana dan prasarana pendidikan

Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara
langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah.Adapun, prasarana pendidikan adalah
semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan
pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga
macam, yaitu habis tidaknya dipakai, bergerak tidaknya pada saat digunakan, hubungannya
dengan proses belajar mengajar.
a. Dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu sarana
pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan tahan lama.

 Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila
digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Contoh, kapur tulis, beberapa
bahan kimia untuk praktik guru dan siswa, dsb. Selain itu, ada sarana pendidikan yang
berubah bentuk, misalnya kayu, besi, dan kertas karton yang sering digunakan oleh guru
dalam mengajar. Contoh: pita mesin ketik/komputer, bola lampu, dan kertas

 Sarana pendidikan tahan lama Sarana pendidikan tahan lama adalah keseluruhan bahan
atau alat yang dapat digunakan secara terus menerus dan dalam waktu yang relatif
lama.Contoh, bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe, dan beberapa peralatan olah
raga.

b. Dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu sarana
pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan tahan lama.

 Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila
digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Contoh, kapur tulis, beberapa
bahan kimia untuk praktik guru dan siswa, dsb. Selain itu, ada sarana pendidikan
yang berubah bentuk, misalnya kayu, besi, dan kertas karton yang sering digunakan
oleh guru dalam mengajar. Contoh: pita mesin ketik/komputer, , bola lampu, dan
kertas.

 Sarana pendidikan tahan lama Sarana pendidikan tahan lama adalah keseluruhan bahan
atau alat yang dapat digunakan secara terus menerus dan dalam waktu yang
relatif lama. Contoh, bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe, dan beberapa peralatan
olah raga.

c. Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan, ada dua macam sarana pendidikan,
yaitu sarana pendidikan yang bergerak dan sarana pendidikan tidak bergerak.
 Sarana pendidikan yang bergerak Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana
pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan
pemakainya, contohnya: almari arsip sekolah, bangku sekolah, dsb.
 Sarana pendidikan yang tidak, adalah semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau
relatif sangat sulit untuk dipindahkan, misalnya saluran dari Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM).
d. Ditinjau dari hubungannya dengan Proses Belajar Mengajar, Sarana Pendidikan dibedakan
menjadi 3 macam bila ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar, yaitu: alat
pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran
 Alat pelajaran Alat pelajaran adalah alat yang digunakan secara langsung dalam proses
belajar mengajar, misalnya buku, alat peraga, alat tulis, dan alat praktik.
 Alat peraga Alat peraga adalah alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa
perbuatan-perbuatan atau benda-benda yang mudah memberi pengertian kepada anak
didik berturut-turut dari yang abstrak sampai dengan yang konkret.
 Media pengajaran adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara dalam
proses belajar mengajar, untuk lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam
mencapai tujuan pendidikan. Ada tiga jenis media, yaitu media audio, media visual, dan
media audio visual.

Prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:


(a). Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar,
seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik keterampilan, dan ruang laboratorium.
(b.) Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar,
tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar, misalnya ruang
kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan
sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.

2. manajemen dan Administrasi Sarana dan Prasarana pendidikan


A. Pengertian manajemen
Dalam dunia pendidikan,ilmu manajemen juga sangat diperlukan. Diperlukannya
manajemen pendidikan yaitu karena pendidikan sendiri merupakan sebuah
organisasi yang jelas tidak mungkin di kerjakan oleh seorang diri. Dengan adanya
pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab, maka terbentuklah kerja sama dan
keterikatan formal dalam suatu organisasi. Dengan adanya manajemen
pendidikan, tentunya diharapkan dapat tercapainya tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien, sehingga masalah mutu dalam pendidikan dapat teratasi
dengan bijaksana.
Manajemen adalah proses pendayagunaan semua sumber daya dalam rangka
mencapai tujuan. Menurut Stoner dalam Taupik (2009: 88) mengatakan bahwa
manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna sumber daya-
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Menurut Sulistyorini (2009 : 1 1 ) mengatakan bahwa manajemen
adalah kegiatan seseorang dalam mengatur organisasi, lembaga atau sekolah yang
bersifat manusia maupun non manusia, sehingga tujuan organisasi, lembaga atau
sekolah
dapat tercapai secara efektif dan efisien. Menurut Malayu (201 1 : 2) mengatakan
bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Rosidah (1 997:1 26) istilah manajemen
juga sering didefinisikan sebagai kegiatan mengelola berbagai sumber daya
dengan cara bekerja sama dengan orang lain melalui proses tertentu untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dari beberapa pendapat ahli
diatas dapat disimpulan bahwa manajemen merupakan koordinasi semua sumber
daya dengan menerapan
prinsip-prinsip manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu. Jadi, pada dasarnya manajemen adalah upaya mengatur segala sesuatu
untuk mencapai suatu tujuan.

B. Pengertian administrasi

Banyak orang berpendapat bahwa administrasi itu menggambarkan dengan kegiatan tulis
menulis atau dikenal dengan kegiatan ke-Tata Usahaan di sebuah organisasi. Namun pada
dunia pendidikan disebut dengan administrasi pendidikan yang secara fokus berperan
dalam setiap administrasi di dunia pendidikan sehingga hal ini dianggap sangat penting,
karena akan terkait di seluruh bidang kegiatan seperti pencatatan, surat menyurat,
masalah hukum, sosial, ekonomi serta hal – hal yang penting lainnya terkait dengan
dokumen – dokumen yang dibutuhkan oleh peserta didik maupun tenaga pendidik dan
kependidikan.

Administrasi pendidikan sangat penting keberadaannya, tidak hanya surat


menyurat yang disebut dengan administrasi, namun juga administrasi juga
membahas pada sarana dan prasarana pendidikan. Administrasi sarana dan
prasarana dapat juga dikatakan sebagai manajemen perbekalan hal ini
digambarkan dengan mengelola seluruh perbekalan di dalam organisasi yang
dimaksudkan untuk mendukung efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan
organisasi. dengan hal tersebut, maka administrasi sarana dan prasarana di
sekolah dimaksudkan untuk :

1. Dapat memberikan informasi dan data untuk menentukan dan menyusun rencana
kebutuhan barang.
2. Mampu menyediakan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan sesuai dengan
permintaan
3. Mampu memberikan informasi yang berkaitan dengan keberadaan perbekalan
yang digunakan untuk sarana dalam pengawasan dan pengendalian perbekalan.
4. Mampu memberikan pedoman dalam pelaksanaan pengadaan barang dan dalam
pedoman penyaluran barang
5. Mampu memberikan keterangan terhadap keadaan barang seperti (barang yang
sudah tua, barang rusak, dan barang hilang)
6. Memudahkan dalam memperoleh informasi untuk pengontrolan dan
pengevalusian sarana dan prasarana sekolah

Selain itu maksud dan tujuan dalam administrasi sarana prasarana ialah menjadikan
alat ukur untuk menilai keberhasilan pengelolaan perbekalan sekolah. (Armiati, 2019)

a. Proses manajemen dan Administrasi Sarana dan Prasarana

Menurut (Kosasih, 1994) aktivitas administrasi pada bidang sarana dan


prasarana pendidikan yaitu; perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyaluran,
pemanfaatan dan pemeliharaan, penghapusan serta pengawasan sarana dan
prasarana pendidikan. Beberapa aktivitas tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:

1. Perencanaan

Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan adalah suatu proses


menganalisa dan menetapkan kebutuhan yang diperlukan dalam proses
pembelajaran sehingga muncul istilah kebutuhan yang diperlukan
(kebutuhan primer) dan kebutuhan penunjang. Proses perencanaan sarana
dan prasarana pendidikan harus dilakukan secara cermat dan teliti baik
perencanaan tersebut berkaitan dengan karakteristik sarana dan prasarana
yang dibutuhkan, manfaat yang didapatkan, jumlahnya, jenisnya,
kekurangan dan kelebihannya beserta harganya.

2. Pengadaan

Pengadaan sarana dan prasarana merupakan proses administrasi yang


selanjutnya setelah kegiatan perencanaan dilakukan. Pengadaan adalah
kegiatan penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang pendidikan.
Fungsi dan kegiatan untuk setiap sekolah akan berbeda-beda, maka
pengadaan sarana dan prasarana juga tidak selalu sama.

3. Inventarisasi

Setelah dilakukan pengadaan sarana dan prasarana proses selanjutnya


yaitu inventarisasi. Inventarisasi sarana dan prasarana adalah semua
kegiatan dan usaha untuk memperoleh data yang diperlukan mengenai
sarana dan prasarana yang dimiliki. Pengadaan semua sarana dan
prasarana memerlukan biaya yang besar, termasuk semua kegiatan yang
berkaitan dengan pengelolaannya, kegiatan inventarisasi sangat diperlukan
agar sarana dan prasarana tersebut mudah dikelola. Inventarisasi dapat
definisikan sebagai pencatatan terhadap sarana dan prasarana. Inventarisasi
yang dilakukan bisa saja berbeda, namun pada dasarnya semua dilakukan
dengan tujuan yang sama.

4. Penyaluran

Penyaluran adalah kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan barang


dan tanggung jawab dari instansi atau pemegang yang satu kepada instansi
atau pemegang yang lain. Kegiatan penyaluran barang meliputi tiga bagian
yaitu :

a. Penyusunan Alokasi

Untuk menghindari pemborosan dalam pendistribusian sarana dan


prasarana sehingga merata dan seimbang dengan kebutuhan
pemakainya masing-masing, perlu dilakukan penyusunan alokasi
kuantitas dan frekuensi pendistribusiannya, sehingga dapat
menunjang kegiatan instruksional secara maksimal.

b. Pengiriman Barang

Pengiriman barang dari beberapa pusat penyalur barang harus


memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : cara pengiriman,
pengemasan, pemuatan, pengangkutan dan pembongkaran.

c. Penyerahan Barang

Dalam penyerahan barang diperlukan untuk mengisi daftar


penyerahan barang, surat pengantar, faktur, tanda terima peyerahan
barang, biaya pengiriman dan semua dokumen penting lainnya.

5. Pemanfaatan dan Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah kegiatan yang dilakukan secara berkala untuk


mengusahakan agar sarana dan prasarana kantor tetap dalam keadaan baik
atau siap untuk dipakai. Tujuan pemeliharaan sarana dan prasarana, antara
lain :

a. Agar sarana dan prasarana tersebut tidak mudah rusak karena hama
atau suhu/cuaca.
b. Agar sarana dan prasarana tersebut tidak mudah hilang.
c. Agar sarana dan prasarana tersebut tidak kadaluarsa.
d. Agar sarana dan prasarana tersebut tidak mudah susut.
b. Agar sarana dan prasarana selalu dalam keadaan bersih.
6. Penghapusan

Penghapusan merupakan suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk


mengeluarkan atau menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar
inventaris sesuai dengan peraturan yang berlaku. Penghapusan terhadap
sarana dan prasarana tersebut terjadi, apabila biaya rehabilitasi barang
terlalu besar sedangkan daya pakai sarana dan prasarana tersebut terlalu
singkat maka sarana dan prasarana tersebut lebih baik dihapuskan dan
dikeluarkan dari daftar inventaris. Sebagai salah satu fungsi dari
pengelolaan perlengkapan, penghapusan mempunyai arti:

1. Mencegah atau membatasi kerugian yang jauh lebih besar yang


disebabkan oleh beberapa masalah berikut:

a) Pengeluaran yang semakin besar untuk biaya perawatan dan


pemeliharaan terhadap barang yang semakin buruk kondisinya.

b) Pemborosan biaya untuk pengamanan barang-barang yang


berlebihan atau barang lain yang karena beberapa sebab, tidak dapat
dipergunakan lagi.

2. Meringankan beban kerja inventarisasi karena banyaknya barang-barang


yang tinggal terdepresiasi.

7. Pengawasan

Seluruh kegiatan administrasi sarana dan prasarana pendidikan tidak bisa


berjalan tanpa pengendalian dan pengawasan. Setiap kegitan masing-
masing akan dikendalikan dan diawasi setiap saat oleh pimpinan organisasi
serta diperhatikan kinerjanya satu sama lain.

Pengawasan dalam hal ini bukan suau pengaturan yang kaku dan akan
membatasi ruang gerak masing-masing fungsi pengelolaan. Pengawasan
dalam hal ini merupakan koordinasi serta percepatan bagi seluruh fungsi
pengelolaan administrasi, sehingga pemborosan waktu, tenaga dan biaya
dapat dihindarkan

Gambar : (Afriansyah, 2019)


Pada gambar tersebut dapat diartikan bahwa dalam administrasi sarana dan
prasarana perlu adanya perencanaan sebagai dasar dalam proses
administrasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Adanya pelaksanaan
proses administrasi sarana dan prasarana yang sesuai dengan perencanaan
yang telah matang. Setelah dilaksanakan dengan baik dan sesuai rencana,
maka perlu diadakan evaluasi hasil untuk menganalisa bagaimana
keberhasilan dari pencapaian tujuan serta membandingkan capaian yang
tercapai dengan capaian yang direncanakan. Pada setiap proses tersebut
perlu adanya pengendalian dan pengawasan yang berarti setiap kegiatan
yang akan dilaksanakan, tetap pada pengendalian dan pengawasan yang
baik akan tercapainya tujuan yang diharapkan.

c. Peran Guru dalam Administrasi Sarana dan Prasarana

Kebijakan pemerintah tentang pengelolaan sarana dan prasarana sekolah


tertuang di dalam (UU. No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.)
pasal 45 ayat (1) yaitu ”setiap satuan pendidikan formal dan nonformal
menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,
sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.” Adapun peran guru dalam
administrasi sarana prasarana sekolah yaitu:

1. Terlibat dalam perencanan pengadaan alat bantu pengajaran


2. Terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan alat bantu pengajaran yang
digunakan guru.
3. Pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh siswa.

Anda mungkin juga menyukai