Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA

PENDIDIKAN

Dosen Pengampu:
Zuliana, S,Pd.I., M.Pd.

DISUSUN OLEH :

Thewa Kesuma Ganda (2101020164)


Rizqi (2101020129)

Program Studi Pendidikan Agama Islam


Fakultas Agama Islam
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATRA UTARA
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan naskah yang
berjudal “Manajemen Dan Administrasi Sarana Dan Prasarana Pendidikan” dalam rangka
memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Dan
Administrasi Pendidikan yaitu Ibuk Zuliana,S,Pd.I., M.Pd.

Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan. Hal ini disebabkan
oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua
kritik dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan naskah
makalah lebih lanjut.

Tulisan ini dapat penuh diselesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak. Akhimya, semoga tulisan yang jauh
dari sempuma ini ada manfaatnya.

Medan, 21 Juli 2023

Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................2
BAB I....................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B.     Rumusan Masalah.....................................................................................4
C.    Tujuan........................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................5
A. Manajemen Kesiswaan.................................................................................5
1. Pengertian Manajemen Kesiswaan.............................................................5
2. Tujuan dan Fungsi Manajemen Kesiswaan................................................6
3. Prinsip-Prinsip Manajemen Kesiswaan......................................................7
4. Ruang Lingkup Manajemen Kesiswaan.....................................................7
B. ADMINISTRASI KESISWAAN...............................................................10
1. Pengertian Administrasi Kesiswaan.........................................................10
2. Tujuan dan Manfaat dari Administrasi Kesiswaan..................................12
3. Ruang Lingkup Administrasi Kesiswaan.................................................13
BAB III...............................................................................................................21
KESIMPULAN...................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen dan Administrasi merupakan sesuatu yang sangat penting di dunia yang
semakin kompleks dan majemuk seperti saat ini. Melalui fungsi-fungsinya, administrasi dan
Manajemen membantu masyarakat di dunia untuk mencapai tujuan dengan cara efektif dan
efisien. Fungsi-fungsi administrasi mulai dari planning, organizing, directing, actuating,
dan controlling merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sehingga
keterkaitan antarfungsi tersebut memudahkan seorang pemimpin atau leader untuk menyusun
dan mencapai tujuannya secara maksimal.

Dalam dunia pendidikan pun tidak dapat dilepaskan dengan manajemen dan
administrasi. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah sangatlah tergantung dari
komponen-komponen pendukung dari proses pendidikan di sekolah tersebut, seperti siswa
atau peserta didik, pendidik atau guru, kurikulum, serta sarana prasarana. Semua komponen
tersebut haruslah saling mendukung guna mencapai keberhasilan dalam menyelenggarakan
pendidikan di sekolah.

Salah satu komponen yang sangat penting bagi penyelenggaraan pendidikan adalah
siswa atau peserta didik. Sebagai komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan,
dalam proses input dari siswa itu haruslah direncanakan sebaik mungkin, guna mendapatkan
input yang berkualitas. Sehingga administrasi kesiswaan merupakan suatu keharusan yang
harus dilakukan dalam rangka mencapai penyelenggaraan pendidikan yang efisien dan
efektif. Dalam makalah kali ini, akan dibahas berbagai hal yang berkaitan administrasi
kesiswaan seperti halnya pengertian, proses, tujuan, dan lain sebagainya.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang tersebut antara lain :

1. Apakah yang dimaksud denganmanajemen dan administrasi kesiswaan?


2. Apakah tujuan dan manfaat dari manajemen administrasi kesiswaan?
3. Apa saja ruang lingkup manajemen dan administrasi kesiswaan?

C.    Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini antara lain

1. Agar mampu mengetahui pengertian dari manajemen dan administrasi kesiswaan.


2. Agar mampu mengetahui tujuan dari manajemen dan administrasi kesiswaan
3. Agar mampu mengetahui ruang lingkup dari manajemen dan administrasi kesiswaan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen Kesiswaan
1. Pengertian Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan (murid) adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinyu terhadap seluruh peserta didik
(dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar
mengajar secara efektif dan efisien mulai dari penerimaan peserta didik hingga keluarnya
peserta didik dari suatu sekolah. Nantinya akan di ketahui output dari lembaga tersebut sudah
baik atau belum dari manajemen kesiswaan tersebut.
Manajemen Peserta Didik atau Pupil Personnel Administration sebagai layanan yang
memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar
kelas seperti : pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti pengembangan
keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah. Sehingga peserta
didik akan memiliki kemampuan untuk terjun ke masyarakat dengan di bekali dari sekolah
melalui manajemen kesiswaan.Manajemen Kesiswaan merupakan proses pengurusan segala
hal yang berkaitan dengan siswa, pembinaan sekolah mulai dari penerimaaan siswa,
pembinaan siswa berada di sekolah, sampai dengan siswa menamatkan pendidikannya mulai
penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar yang
efektif.
Mulyono mengemukakan bahwa manajemen kesiswaan adalah seluruh proses kegiatan yang
di rencanakan dan di usahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap
seluruh siswa (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses
PBM secara efektif dan efisien. Manajemen kesiswaan juga berarti seluruh proses kegiatan
yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinyu terhadap
seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti
proses belajar mengajar secara efektif dan efisien mulai dari penerimaan peserta didik hingga
keluarnya peserta didik dari suatu sekolah. Dari beberapa pengertian di atas dapat di
simpulkan bahwa manajemen kesiswaan merupakan proses pengursan segala hal yang
berkaitan dengan siswa mulai dari penerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta didik
dari suatu sekolah.

2. Tujuan dan Fungsi Manajemen Kesiswaan


Manajemen kesiswaan merupakan salah satu bidang operasional yang penting dalam
kerangka manajemen sekolah. Tujuan umum manajemen kesiswaan adalah untuk mengatur
berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat
berjalan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. Dan berjalan
secaara efektif dan efesien.Selain itu manajemen kesiswaan di sekolah secara baik dan
berdaya guna akan membantu seluruh staf maupun masyarakat untuk memahami kemajuan
sekolah. Mutu dan derajat suatu sekolah tergambar dalam sistem sekolahnya.
mengembangkan seluruh kemampuan warga sekolah untuk lebih profesional dan terlatih.
Secara umum tujuan manajemen kesiswaan adalah untuk mengatur berbagai kegiatan dalam
bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib, teratur
serta dapat mencapai tujuan pendidikan sekolah.Selain itu manajemen kesisswaan di sekolah
secara baik dan berdaya guna akan membantu seluruh staf maupun masyarakat untuk
memahami kemajuan sekolah. Mutu dan derajat sekolah tergambar dalam system
sekolahnya.Jadi tujuan manajemen kesiswaan adalah mengatur berbagi kegiatan dalam
bidang kesiswaan serta serta sebagai wahana bagi siswa untuk mengembangkan diri
seoptimal mungkin.

3. Prinsip-Prinsip Manajemen Kesiswaan


Berkenaan dengan manajemen kesiswaan ada beberapa prinsip dasar yang harus mendapat
perhatian berikut ini, yaitu:
a. Siswa harus diperlukan sebagai subyek dan bukan obyek
b. Kaeadaan dan kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan
intelektual, sosial ekonomi, minat dan sebagainya.
c. Pada dasrnya siswa hanya akan termotifasi belajar, jika mereka menyenangi apa yang
diajarkan.
d. Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga afektif
dan pisikomotorik.
Adapun kewajiban siswa adalah:
a. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan
b. Mematuhi ketentuan peraturan yang berlaku.
c. menghormati tenaga kependidikan
d. Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan dan ketertiban serta keamanan
sekolah yang bersangkutan.

4. Ruang Lingkup Manajemen Kesiswaan


Kegiatan administrasi siswa dapat didaftar melalui gambaran bahwa lembaga pendidikan
diumpamakan sebuah transformasi, yang mengenal masukan (input). Pengelolaan didalam
tranformasi (proses) dan keluaran (output). Dengan demikian penyajian penjelasaan
administrasi siswa dapat diurutkan menurut aspek-aspek tersebut. Dengan melihat pada
proses memasuki sekolah sampai murid meninggalkannya, terdapat 4 (empat) kelompok
pengadministrasian yaitu:
a. penerimaan murid,
b. pencatatan prestasi belajar
c. pencatatan bimbingan dan penyuluhan serta
d. Monitoring.
Oleh karna itu manajemen kesiswaan akan membahas penerimaan siswa baru, pencatatan
prestasi siswa, pencatatan bimbingan dan penyuluhan.
a. Penerimaan Siswa Baru
Penetapan persyaratan siswa yang akan diterima.Setiap sekolah berbeda dalam menetapkan
persyaratan calaon siswa baru yang akan di terima. Pada umumnya persyaratan itu
menyangkut: aspek waktu, persyaratan dan proses penerimaan siswa baru.Penerimaan siswa
baru harus di lakukan sedemikian rupa, sehingga kegiatan mengajar-belajar sudah dapat di
mulai pada hari pertama setiap tahun ajaran baru.
Cara Penerimaan siswa baru yaitu :
Pertama, berdasarkan hasil Tes masuk yaitu siapa yang diterima dari calon peserta didik yang
mendaftar, ditentukan berdasarkan hasil tes yang diadakan. Sekolah menentukan nilai batas
lulus, calon yang memperoleh nilai tes masuk sama atau lebih tinggi dari nilai batas lulus
dinyatakan diterima.
Kedua Berdasarkan Hasil UAN (Ujian Akhir Nasional). Dengan cara ini filter atau penyaring
diterimanya calon peserta didik yang mendaftar didasarkan pada posisi jumlah NEM yang
dimiliki dikaitkan dengan posisi jumlah NEM dari semua pendaftar.Semua calon di rangking
menurut jumlah NEM .Penentuan siapa yang diterima hingga NEM tertentu, sampai jumlah
peserta didik yang diperlukan sekolah terpenuhi.

a.1 Pembentukan Panitia penerimaan siswa baru


Panitia penerimaan siswa baru di lakukan sekali setahun. Oleh karena itu dibentuk khusus
untuk itu dan dibubarkan setelah kegiatan selesai.Panitia penerimaan siswa baru terdiri dari
kepala sekolah dan beberapa guru yang ditunjuk untuk mempersiapkan segala sesuatu yang di
perlukan yakni:
b. Syarat-syarat pendaftaran murid bari
a. Formulir Pendaftaran
c. Pengumuman
d. buku pendaftaran
e. waktu pendaftaran
f. jumlah calon yan diterima.

a.2 Masa Orientasi Siswa Baru


Orientasi siswa baru adalah kegiatan penerimaan siswa baru dengan mengenalkan situasi dan
kondisi lembaga pendidikan sekolah. Tujuan orientasi siswa baru yaitu agar peserta didik
dapat mengerti dan mentaati segala peraturan yang berlaku di sekolah, Agar peserta didik
dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang di selenggarakan sekolah, dan agar
peserta didik siap menghadapi lingkungannya yang baru baik secara fisik, mental dan
emosional sehingga ia merasa betah dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah serta
dapat menyesuaikan dengan kehidupan sekolah.
Sebelum siswa baru menerima pelajaran biasa di kelas-kelas,ada sejumlah kegiatan yang
harus diikuti oleh mereka selama OSPEK. Kegiatan-kegiatan itu di antara lain adalah :
Perkenalan dengan para guru dan staf sekolaha
a. Perkenalan dengan siswa lama dan pengurus OSIS
b. Penjelasan tentang program sekolah
c. Penjelasan tentang tata tertib sekolah
e. Mengenal fasilitasm pendidikan yang dimiliki sekolah
f. Penjelasan tentang struktur organisasi sekolah.
Waktu MPLS juga untuk penelusuran bakat-bakat khusus dan siswa baru, misalnya
penelusuran bakat-bakat olah raga, bakat-bakat seni, bakat-bakat menulis (mengarang). Oleh
karena itu selama MPLS banyak diisi kegiatan-kegiatan pertandirigan olah raga, lomba
menyanyi, pidato, dan sebagainya.
Setelah proses penerimaan siswa baru, maka kegiatan kesiswaan selanjutnya yang perlu
dilaksanakan adalah pengelompokan siswa. Pengelompokan siswa diadakan dengan maksud
agar pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar berjalan lancar, tertib sehingga dapat
tercapal tujuan-tujuan pendidikan yang telah diprogramkan.
Ada dua jenis pengelompokan siswa yang dilaksanakan di, diantaranya yaitu pengelompokan
menurut kelas dan pengelompokan berdasarkan rangking. Hal ini dengan tujuan untuk
meinilahkan mana siswa yang kemampuannya lebih dan kurang. dikarenakan adanya
penguatan dalam pengajaran atau dalam arti lain siswa dalam memahaini pelajaran dapat
secara merata atau seimbang.
b. Pendataan Kemajuan Belajar Siswa
Keberhasilan kemajuan da prestasi belajar para siswa memerlukan data yang otentik, dapat
dipercaya dan memiliki keabsahan. Data ini diperlukan untuk mengetahui dan mengontrol
keberhasilan atau prestasi oleh kepala sekolah sebagai manajer pendidikan di sekolah.
Kemajuan belajar siswa secara periodik harus dilaporkan kepada orang tua sebagai masukan
untuk berprestasi dalam proses pendidikan dan membimbing anaknya dalam belajar baik di
rumah maupun di sekolah.

c. Bimbingan dan Pembinaan Disiplin Siswa


1) Bimbingan Guidance as the proces of assiting individuals in making life adjustment, it is
needed in the home, school, community and in the other all phases, of the individuals
environment”. (Bimbingan adalah proses untuk membantu individu di dalam membuat
keputusan hidup yang positif, hal ini diperlukan di rumah, sekolah, dan di lingkungan sosial
serta di setiap individu berada).Secara khusus layanan bimbingan bertujuan untuk membantu
siswa agar dapat tercapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar
dan karir bimbingan pribadi; sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri dan
bertanggung jawab.
2) Pembinaan Disiplin Siswa Konsep disiplin berkaitan dengan tata tertib, aturan, atau norma
dalam kehidupan bersama yang melibatkan orang banyak. disiplin merupakan kepatuhan
kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma, dan lain sebagainya. Menurut asal-usul kata
disiplin berasal dari kata “discipline” yakni seorang yang bbelajar dari satu secara suka rela
mengikuti seorang pemimpin. Orang tua dan guru merupakan pimpinan dan anak mrupakan
murid yang belajar dari mereka cara hidup yang menuju ke hudup yang berguna dan
bahagia.Disiplin sekolah ialah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak
menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk dapat berprilaku sesuai dengan norma,
peraturan, dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Disiplin siswa dimaksudkan untuk
mengarahkan siswa agar tumbuh dan berkembang sesuai kapasitas dan kemapuan bakat dan
minat serta menjadi pribadi yang utuh sebagai makhluk individu dan sosial, cerdas, terampil
dan bermoral.

d. Monitoring
Monitoring adalah suatu proses pemantauan untuk mendapatkan informasi tentang
pelaksanaan suatu kegiatan yakni manajemen kesiswaan. Kegiatan monitoring adalah suatu
kegiatan memonitor atau mengawasi seluruh aktivitas yang dilakukan oleh seluruh warga
sekolah; dalam hal ini difokuskan pada aktivitasaktivitas yang dilakukan oleh siswa.
Kegiatan monitoring ini dapat dilakukan secara langsung pada kegiatan yang di lakukan oleh
siswa dan kegiatan monitoring secara tidak langsung dengan mendengarkan laporan dari
orang yang terlibat dalam kegiatan.
B. ADMINISTRASI KESISWAAN

1. Pengertian Administrasi Kesiswaan


Secara etimologis, perkataan adminitrasi berasal dari bahasa
latin ad dan minitrare yang berarti melayani (to service), sedangkan dari bahasa Inggris
adalah administrastion atau to admininter yang berarti untuk mengatur, dan mengarahkan.
Sehingga Administrasi dapat dimaknai sebagai kegiatan untuk melayani, membantu,
mengatur, dan mengarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Drs. Ngalim Purwanto, administrasi adalah suatu proses dari semua kegiatan
bersama dengan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia baik secara material, personal,
maupun spiritual dalam usaha mencapai suatu tujuan bersama secara efektif dan efisien.

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan pada Bab I,


Pasal 1, ayat 4. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu.

Berdasarkan pengertian di atas, peserta didik/siswa adalah orang atau individu yang


mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya agar
tumbuh dalam menerima pelajaran yang diberikan pendidik.1

Setelah mengetahui pengertian administrasi secara benar dan luass serta mengetahui


pengertian siswa dalam sistem pendidikan, maka dapat diketahui bahwa administrasi
kesiswaan adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan
dengan siswa, yaitu mulai dari masuknya siswa sampai dengan keluarnya siswa tersebut dari
suatu sekolah atau lembaga.

1
Suryo Subroto, “Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah”, (Jakarta: Bina
Aksara, 1984), hlm. 30-35.
A. Gaffer MS membagi administrasi kesiswaan pada tiga bidang, antara lain:

1.      Pupil Inventory

adalah gambaran data siswa yang ada dalam lembaga sekolah untuk mengetahui keadaan-
keadaan siswa yang akan masuk sekolah dan juga  untuk mengetahui pertumbuhan jumlah
penduduk terutama pada usia anak sekolah. Data ini untuk menyusun perencanaan sarana
prasarana, tenaga guru, termasuk juga perencanaan keuangan untuk anggaran biaya sekolah
tersebut. Dan data pupil Inventory dapat digunakan menyusun rencana jangka pendek dan
jangka panjang. (semua data harus ada pada administrator pendidikan/sekolah).

2.      Pupil Accounting

adalah data mengenai keterangan perilaku siswa di sekolah, terutama masalah absensi.
Seperti, mengapa siswa terlambat masuk sekolah, atau mengapa siswa tidak masuk sekolah,
masalah ini guru harus mengetahui penyebab-penyebabnya sehingga dapat membantu
menyelesaikan masalah-masalah tersebut.

3.      Pupil Personel Service

adalah pelayanan dan usaha-usaha sekolah untuk mengembangkan prestasi siswa, pelayanan
tersebut berupa bimbingan konseling yaitu dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan
kepada siswa, sehingga para siswa sadar tentang potensi bakat mintanya, kemampuannya dan
mampu memecahkan masalah-masalahnya sendiri (tanpa paksaan), termasuk juga dengan
kesadaranya sendiri dapat mengaplikasikan pelajaran yang telah diajarkan dalam
kehidupanya sehari-hari.

2. Tujuan dan Manfaat dari Administrasi Kesiswaan


     Tujuan dan manfaat dari administrasi kesiswaan adalah
1.      Melakukan pencatatan murid semenjak dari proses penerimaan sampai saat murid
meninggalkan sekolah karena sudah tamat mengikuti pendidikan pada sekolah itu, serta
menunjang proses pembelajaran sehingga lancar, teratur, dan memberikan kontribusi pada
tujuan pendidikan.
2.      Dapat mengetahui kuantitas dan kualitas siswa yang ada.
3.      Dapat memetakan asal siswa baik itu daerah asal ataupun sekolah asal siswa, serta setelah
lulus kita juga dapat memetakan penyebaran lulusan siswa tersebut.
4.      Dapat membuat suatu lingkungan pembelajaran yang nyaman, karena adanya tata tertib
yang tetrulis untuk siswa.2

3. Ruang Lingkup Administrasi Kesiswaan


Administrasi kesiswaan merupakan kegiatan-kegiatan pencatatan siswa atau peserta
didik mulai dari siswa mulai masuk sekolah hingga siswa meninggalkan sekolah karena lulus
atau alasan lainnya.Kepala sekolah atau lembaga pendidikan sebagai leader hendaknya
mampu untuk mempersiapkan atau merencanakan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi
kesiswaan. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Penerimaan Peserta Didik

              Dalam penerimaan siswa baru ini perlu direncanakan dengan baik, agar penerimaan
siswa baru dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam hal ini, juga harus
memperhatikan hari-hari libur sekolah atau hari Ahad, agar tidak terjadi tabrakan dengan
regristrasi siswa yang lama.

              Kegiatan penerimaan siswa baru biasanya dikelola oleh panitia penerimaan siswa
baru (PSB) atau panitia penerimaan murid baru (PMB). Dalam kegiatan ini Kepala Sekolah
membentuk panitia atau menunjuk beberapa orang Guru untuk bertanggung jawab pada tugas
tersebut. Setelah para siswa diterima lalu dilakukan pengelompokan dan orientasi sehingga
secara fisik, mental dan emosional siap untuk mengikuti pendidikan di sekolah.

              Pada tahap penerimaan, tentu saja setiap orang atau individu memiliki kesempatan
yang sama untuk mengikuti sebuah pembelajaran di sekolah atau lembaga pendidikan. Oleh
karena hal tersebut, lembaga pendidikan harus mempersiapkan segala hal untuk menjaring
calon-calon peserta didiknya. Ketika berbicara mengenai penerimaan Peserta didik, haruslah
memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

(1) Kebijakan Penerimaan Peserta Didik

2
E Mulyasa,“Manajemen Berbasis Sekolah”, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 67.
                    Kebijakan penerimaan peserta didik baru, memuat aturan mengenai jumlah
peserta didik yang dapat diterima di lembaga pendidikan tersebut sesuai dengan kondisional
lembaga pendidikan tersebut, seperti daya tampung, kriteria yang dapat diterima, sarana
prasarana, tenaga kependidikan yang ada, jumlah peserta didik yang tinggal kelas, dsb. Selain
itu kebijakan penerimaan peserta didik baru juga memuat mengenai sistem penerimaan,
waktu penerimaan, serta personalia-personalia yang akan terlibat dalam proses penerimaan.

(2) Sistem Penerimaan Peserta Didik

        Berbicara mengenai sistem penerimaan, ada dua macam sistem penerimaan peserta didik
baru, yaitu sistem promosi dan sistem seleksi.

        Sistem promosi merupakan sistem penerimaan yang tidak menerapkan seleksi dalam


penerimaan peserta didik baru. Sehingga setiap siswa yang telah mendaftar, akan secara
langsung diterima oleh lembaga pendidikan tersebut sebagai peserta didik baru.

        Sistem seleksi adalah sistem penerimaan peserta didik baru yang menerapkan seleksi
atau penyaringan terhadap peserta didik yang telah mendaftar. Ada tiga macam sistem
seleksi, yaitu melalui seleksi DANEM, seleksi Penelusuran Minat dan Bakat (PMDK), dan
seleksi berdasar hasil ujian masuk.

        Seleksi melalui DANEM, berarti ketika calon peserta didik masuk dalam ranking yang
ditentukan oleh sekolah, maka peserta didik tersebut dinyatakan lolos seleksi. Pada sistem ini,
sekolah telah terlebih dahulu menentukan daya tampung dari peserta didik yang akan
diterima.

        Seleksi PMDK, berarti seleksi melalui penelusuran prestasi yang telah diperoleh oleh
calon peserta didik bisa melihat dari nilai rapor atau melalui piagam penghargaan yang telah
dia peroleh. Seleksi ini memberi kesempatan pada peserta didik yang unggul di sekolah
sebelumnya untuk dapat meneruskan ke jenjang berikutnya sesuai dengan bakat dan minat
yang ada pada dirinya.

        Sistem seleksi tes masuk, berarti calon peserta didik yang akan mendaftar untuk masuk
ke sekolah atau lembaga pendidikan tersebut, harus melalui seleksi dengan ujian atau tes
masuk. Ketika calon peserta didik mampu menyelesaikan tes dan sesuai dengan kriteria yang
telah ditentukan maka calon peserta didik tersebut akan diterima. Sebaliknya, ketika calon
peserta didik tersebut tidak dapat menyelesaikan, maka ia dinyatakan gagal.
        Sistem ini lazimnya melalui beberapa tahap, yakni seleksi administrasi (persyaratan-
persyaratan) dan selsksi akademik (kemampuan akademik)

(3) Kriteria Penerimaan Peserta Didik

        Kriteria adalah patokan-patokan yang menentukan bisa atau tidaknya seseorang untuk
diterima sebagai peserta didik. Kriteria penerimaan peserta didik ada tiga macam, kriteria
acuan patokan (standard criterian referenced), kriteria acuan norma (Norm criterian
referenced), dan kriteria berdasar daya tampung sekolah.

        Kriteria acuan patokan merupakan penerimaan berdasarkan syarat atau kriteria yang


telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan kriteria acuan norma adalah penerimaan
berdasarkan keseluruhan prestasi yang diperoleh, dijumlah, dan direrata.

Kriteria berdasar daya tampung sekolah adalah penerimaan berdasar daya tampung yang
telah ditentukan sehingga memenuhi kriteria ketika didalam cakupan daya tampung yang
telah ditentukan.

        Konsekuensi dari adanya kriteria ini adalah ketika ada calon peserta didik yang tidak
memenuhi kriteria yang telah ditentukan, maka calon peserta didik akan dinyatakan gagal
atau tidak diterima.

a Prosedur Penerimaan Peserta Didik

        Penerimaan peserta didik merupakan aktivitas penting dalam administrasi kesiswaan,
karena kualitas input dari peserta didik sangat tergantung dari proses penerimaan peserta
didik ini.

        Berikut ini adalah prosedur penerimaan peserta didik di lembaga pendidikan atau
sekolah yakni pembentukan kepanitiaan penerimaan peserta didik baru, rapat penentuan
peserta didik baru, pembuatan, pemasangan, atau pengiriman pengumuman, pendaftaran
peserta didik baru, seleksi, penentuan peserta didik yang diterima, pengumuman dan
registrasi peserta didik yang diterima.

        Berikut penjelasan secara singkat prosedur-prosedur di atas..      Pembentukan


kepanitiaan penerimaan peserta didik baru
            Sebagai bentuk pengorganisasian dan pembagian tugas, perlu adanya pembentukan
kepanitiaan sehingga pelaksanaan penerimaan peserta didik baru mampu berjalan secara
efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

            Mengenai format dari kepanitiaan, seperti kepanitiaan lain ada unsur ketua, sekretasis,
bendahara, serta seksi-seksi seperti seksi pendaftaran, seksi publikasi, seksi kesekretariatan,
seksi pengawasan, dll, dengan tanggung jawab tugas masing-masing.

b.      Rapat penentuan peserta didik baru

            Setelah terbentuk kepanitiaan, prosedur berikutnya adalah rapat kepanitiaan tersebut
mengenai ketentuan-ketentuan penerimaan peserta didik baru yang hasilnya akan
dipublikasikan sebagai langkah promosi atau pengenalan terhadap sekolah atau lembaga
pendidikan tersebut.

            Hasil rapat tersebut dituliskan atau didokumentasikan dalam sebuah buku notulen
rapat, agar tercatat apa yang telah dibahas dalam rapat tersebut, sehingga dapat dilihat secara
jelas mengenai hasil keputusan rapat tersebut.

c.       Pembuatan, pemasangan, atau pengiriman pengumuman

            Setelah hasil rapat mengenai ketentuan penerimaan peserta didik baru telah mencapai
suatu kesepakatan, maka langkah selanjutnya adalah membuat suatu promosi atau
pemberitahuan mengenai penerimaan peserta didik baru kepada masyarakat. Isi dari promosi
atau peberitahuan tersebut bisa berupa

 Profil atau gambaran sekolah

            Bisa dijelaskan mengenai visi, misi, fasilitas sarana prasarana, prestasi, dll. Dengan
diberikan mengenai gambaran sekolah, calon peserta didik mampu mengetahui kualitas dari
sekolah tersebut.

 Syarat-syarat yang harus dipenuhi

            Dalam pengumuman, berisi syarat atau ketentuan yang harus dipersiapkan oleh calon
pendaftar bisa berupa dokumen, foto, atau ketentuan lainnya. Syarat penerimaan siswa baru
ini diatur oleh Kan-Wil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan pedoman pada
ketentuan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Misalnya syarat masuk sekolah
dasar: Sudah berumur 7 tahun. Apabila semua anak yang berumur 7 tahun sudah tertampung,
maka prioritas penerimaan adalah anak yang berusia 8, 9, 10, 11, 12, dan 6.
 Cara mendaftar

            Dijelaskan mengenai prosedur pendaftaran dengan cara online atau langsung ke
sekolah harus dijelaskan secara jelas. Sehingga memudahkan calon peserta didik dalam
menyiapkan berbagai hal yang berkaitan dengan pendaftaran.

 Waktu dan tempat pendaftaran, seleksi, dan pengumuman

Memuat mengenai waktu dan tempat terkait dengan pendaftaran, proses seleksi,
pengumuman beserta registrasi.

 Uang pendaftaran

            Memuat keterangan tentang biaya pendaftarab dan kepada siapa harus membayar
(bank atau langsung ke sekolah).

1. Pendaftaran peserta didik baru

            Pada saat pendaftaran, yang harus dipersiapkan adalah berupa loket pendaftaran, loket
informasi, dan formulir pendaftaran beserta petunjuk pengisian agar membantu calon peserta
didik dalam mengisi formulir.

            Formulir pendaftaran ini dimaksudkan untuk mengetahui identitas calon dan untuk
pengisian buku induk sekolah.3

2. Seleksi peserta didik baru

            Seleksi calon peserta didik ini sangat bergantung pada sistem seleksi yang dianut oleh
sekolah atau lembaga pendidikan. Ketika menggunakan seleksi tes, maka sekolah perlu
menyiapkan sarana prasarana untuk mendukung dan melayani calon peserta didik untuk
mengikuti serangkaian tes yang telah direncanakan. Perlu adanya petunjuk yang jelas baik
untuk peserta atau pengawas tes, sehingga tes dapat berjalan tertib, jujur, dan lancar.

3. Penentuan peserta didik yang diterima

3
Ali Imron, “Managemen Peserta Didik Berbasis Sekolah”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
hlm. 48-50.
            Penentuan diterima atau tidaknya sangat bergantung pada sistem seleksi juga. Ketika
menggunakan sistem DANEM,  maka siswa yang berada pada ranking yang telah ditentukan,
maka dinyatakan lolos.

            Begitu pula ketika dengan sistem tes, ketika hasil tes sesuai dengan kriteria
dinyatakan diterima.

4. Pengumuman dan registrasi peserta didik yang diterima

            Setelah melalui proses seleksi dan telah ditentukan diteima atau tidak, maka prosedur
selanjutnya adalah malakukan pengumuman.

            Pengumuman dapat dilakukan secara tertutup atau terbuka. Tertutup berarti bersifat
privasi dan pribadi, jadi yang mengetahui hanya siswa yang bersangkutan, sedangkan terbuka
berarti pengumuman bersifat umum, dan setiap peserta dapat melihat hasil yang didapat
peserta lain.

            Setelah diumumkan dinyatakan diterima proses selanjutnya adalah registrasi atau
daftar ulang untuk mengisi buku induk sekolah.

5. Pencatatan Peserta Didik

              Setelah melalui proses seleksi penerimaan, peserta didik yang dinyatakan lolos
haruslah dicatat sebagai siswa baru di sekolah atau lembaga pendidikan tersebut. Catatan-
catatan yang dimaksud adalah

a) Buku Induk atau buku Pokok

        Buku yang digunakan untuk mencatat data semua anak yang pernah atau sedang
mengikuti pembelajaran di sekolah tersebut. Buku induk biasanya dicatat dalam buku
besar. Data yang ada dalam buku induk ini harus lengkap meliputi nomor urut, nomor
induk, data dan identitas siswa yang diambil dari formulir pendaftaran.
        Buku induk merupakan kumpulan data siswa sepanjang masa di sekolah itu. Dalam
buku induk ini juga berisi data prestasi siswa dari tahun ke tahun. Catatan dalam buku induk
ini harus jelas, bersih dan rapi.
b) Buku klapper

        Buku klaper ini membantu buku induk yang memuat data siswa yang penting-penting.
Pengisiannya dapat diambil dari buku induk, tetapi tidak selengkap buku induk. Kegunaan
utama buku klaper adalah untuk memudahkan mencari data siswa, apalagi jika belum
diketahui nomer induknya.
c) Buku Presensi kelas

        Buku yang setiap hari diisi guna mencatat siswa yang hadir atau tidak hadir, untuk
selanjutnya dihitung persentase kehadiran tiap akhir bulan.

d) Buku catatan Bimbingan dan penyuluhan

        Buku ini untuk mancatat siswa yang meminta bimbingan dan yang telah mengikuti
bimbingan dan penyuluhan.

        Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan pada siswa dengan memperhatikan
kemungkinan dan kenyataan tentang adanya kesulitan yang dihadapi dalam rangka
perkembangan yang optimal, sehingga mereka memahami dan mengarahkan diri serta
bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat. Prinsip bimbingan ada 2 yaitu

 Prinsip umum.

Prinsip ini terbentuk dari sikap dan tingkah laku yang terlihat dari berbagai aspek kepribadian
yang unik dan kompleks dari siswa tersebut.

 Prinsip khusus berhubungan dengan individu (program bimbingan berpusat pada


murid) dan yang berhubungan dengan individu yang dibimbing (petugas hendaknya
menggunakan informasi yang tersedia mengenai individu yang dibimbingnya).
Dalam pelayanan dan bimbingan ada terdapat beberapa tujuannya antara lain :
 Tujuan umum, yaitu mengembangkan pengertian dan pemahaman diri dalam
kemajuan di sekolah.
 Tujuan khusus, yaitu mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan dan
bakat murid secara tepat.
e) Buku catatan prestasi Belajar Siswa
 Buku daftar nilai, merupakan buku yang digunakan guru untuk mencatat nilai mentah
yang didapat dari ulangan harian atau ulangan umum sertanilai lainnya.
 Buku legger, buku yang memuat semua nilai untuk semua mata pelajaran dalam
periode tertentu. Buku legger diisi oleh seorang wali kelas yang mendapat nilai dari
guru-guru lain yang mengajar   di kelas yang diampunya.
f) Buku raport

        Buku yang memuat laporan hasil belajar siswa yang bersangkutan dalam mengikuti
pembelajaran di sekolah tersebut.
g) Buku Mutasi

        Buku yang digunakan untuk mencatat adanya murud-murid yang pindah.

6. Pengelompokan peserta didik

              Sebagian besar siswa dikelompokan berdasarkan sistem kelas. Di sekolah dasar ada
6 pengelompokkan kelas, sedangkan pada sekolah lanjutan tingkat pertama dan tingkat atas
baik sekolah umum/kejuruan ada 3 pengelompokkan kelas dan diberikan pelajaran dengan
sistem klasikal.

Jenis-jenis pengelompokan peserta didik menurut Mitchun (1960), ada du jenis


pengelompokan, yaitu

1.      Ability group, pengelompokan ini dilakukan di setting sekolah, yakni pengelompokan


berdasarkan tingkat kepandaian dari peserta didik.

2.      Sub-grouping with in the class, pengelompokan yang dilakukan di setting kelas, di mana di
dalam kelas dibentuk kelompok-kelompok kecil berdasarkan karakteristik ondividu, seperti
pengelompokan berdasarkan minat, pengelompokan berdasar kebutuhan khusus,
pengelompokan beregu, dsb.

7. Orientasi Peserta Didik

              Setelah mengikuti proses seleksi dan diterima dan melakukan pendaftaran ulang
untuk dicatat sebagai peserta didik, maka peserta didik baru memasuki masa orientasi.

              Yang dimaksud dengan orientasi adalah pengenalan. Pengenalan ini meliputi
lingkungan fisik dan lingkungan sosial sekolah. Lingkungan fisik adalah sarana prasarana
seperti laboratorium, lapangan olah raga, koperasi sekolah, dan fasilitas-fasilitas sekolah
lainnya. Sedangkan lingkungan sosial yang dimaksud adalah  kepala sekolah, guru dan staf
serta teman sekelas dan sebaya, serta kakak kelasnya.

1.      Manfaat orientasi peserta didik baru

a.       Agar peserta didik mengenal lingkungan sekolah baru mereka.


b.      Menyiapkan secara fisik, mental, dan emosional peserta didik agar siap menghadapi
lingkungan baru mereka.

2.      Fungsi orientasi peserta didik baru

a.       Bagi peserta didik adalah wahana untuk mengenalkan dirinya kepada lingkungan barunya,
seperti kepada teman sekelas, dan sebagai wahana untuk mengetahui lingkungan barunya.

b.      Bagi personalia sekolah dan tenaga kependidikan, sebagai titik tolak dalam memberikan
pelayanan yang mereka butuhkan. Hal –hal yang dapat dilakukan adalahn mengenalkan tata
tertib siswa, guru, perpustakaan, laboratorium, dsb. kepada peserta didik baru,

c.       Bagi kakak kelas peserta didik, sebagai sarana mengetahui atau menelusuri secara
mendalam mengenai peserta didik baru, berkaitan dengan estafet kepemimpinan dalam
organisasi.

8. Tata tertib Peserta Didik

              Menurut Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal : 1 Mei 1974, No.
14/U/1974, tata tertib sekolah ialah ketentuan-ketentuan yang mengataur kehidupan sekolah
sehari-hari dan mengandung sangsi terhadap pelanggarannya. Tata tertib siswa ini merupakan
bagian dari tata tertib sekolah. Tata tertib siswa ini memuat mengenai aturan-aturan yang
menyatakan boleh-tidak boleh, benar-tidak benar, layak-tidak layak, untuk ditaati oelh
peserta didik dan mengandung hukuman sebagai konsekuensi bagi siswa yang melanggar
aturan-aturan yang telah ditentukan.

              Tujuannya agar terdapat suatu standar tingkah laku, menjunjung tinggi citra peserta
didik, serta dapat mewujudkan suatu kedisplinan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
di sekolah.

9. Evaluasi Peserta didik

              Evaluasi hasil belajar peserta didik perlu dilakukan agar diketahui perkembangan
mereka dari waktu ke waktu. Alasan lain perlu dilakukan evaluasi adalah tingkat pemahaman
dan penguasaan peserta didik mengenai pelajaran, letak kesulitan, kemampuan guru dalam
mengajar dapat diketahui setelah adanya evaluasi, selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai
bahan untuk pengelompokan peserta didik.
              Fungsi dari evaluasi peserta didik adalah untuk mendapatkan data, informasi
kemajuan belajar dan kemunduruan, sebagi bahan untuk menentukan sikap terhadap
kelanjutan peserta didik. Teknik-teknik evaluasii dapat dengan menggunakan tes ataupun
nontes, seperti observasi, wawancara, angket, dsb.

              Setelah adanya evaluasi dan telah menghasilkan data, maka harus ada tindak lanjut
dari evaluasi tersebut, tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah melakukan pengayaan,
remedial, mengulang pelajaran,mengadakan promosi,.kenaikan, atau penurunan, serta harus
adanya pelaporan. 4

BAB III
KESIMPULAN

Administrasi kesiswaan adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan segala


aktivitas yang berkaitan dengan siswa, yaitu mulai dari masuknya siswa sampai dengan
keluarnya siswa tersebut dari suatu sekolah atau lembaga. Sedaangkan manajemen ialah
proses pnerapan dari apa apa yang telah di tetapkan dalam administrasi Terdapat juga tujuan
dan manfaat dalam administrasi dan manajemen kesiswaan yaitu salah satunya melakukan
pencatatan murid semenjak dari proses penerimaan sampai saat murid meninggalkan sekolah
karena sudah tamat mengikuti pendidikan pada sekolah itu, serta menunjang proses
pembelajaran sehingga lancar, teratur, dan memberikan kontribusi pada tujuan pendidikan,
terdapat juga ruang lingkup dalam administrasi pendidikan antara lain penerimaan peserta
didik, kriteria penerimaan peserta didik, prosedur penerimaan peserta didik, pendaftaran
peserta didik baru, seleksi peserta didik baru, penentuan peserta didik yang diterima,
pengumuman dan registrasi peserta didik yang diterima, pencatatan peserta didik,
pengelompokan peserta didik, orientasi peserta didik, tata tertib peserta didik, evaluasi
peserta didik. Terdapat juga hal-hal penting dalam administrasi pendidikan yaitu ada
bagaimana cara pembinaan peserta didik, bagaimana cara menangkal kenakalah peserta didik,
baik itu masalah ganja, narkotika dan sebagainya, terdapat juga peranan guru dalam
administrasi pendidikan ini dan juga terdapat Organisasi dan kegiatan yang ada dalam
administrasi pendidika

4
B Suryosubroto, “Manajemen Pendidikan di Sekolah”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm.
17-18.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1990. “Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan”. Jakarta: Rajawali.

Imron,Ali. 2012. “Managemen Peserta Didik Berbasis Sekolah”. Jakarta: Bumi Aksara
Mulyasa,E.2012. “Manajemen Berbasis Sekolah”. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Subroto, Suryo, 1984,  “Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah”. Jakarta: Bina


Aksara.

Suryosubroto, B. 2010 “Manajemen Pendidikan di Sekolah”. Jakarta: Rineka Cipta.

https://www.silabus.web.id/manajemen-kesiswaan/

Anda mungkin juga menyukai