“ADIMINISTRASI KESISWAAN”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
PENDIDIKAN MATEMATIKA
T.A. 2021/2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah dan
inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Administrasi Kesiswaan” . Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah “Administrasi dan Supervisi Pendidikan”. Disamping itu penulis berharap semoga
isi dari makalah yang dibuat ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya para pembaca serta
dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang yang kami kaji di dalamnya.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang
tidak dapat disebut satu persatu. Untuk itu kami ucapakan terimakasih kepada Suci Yuniati,
M.Pd. , selaku dosen pengampu mata kuliah ini. Serta pihak-pihak lain yang ikut memberikan
kontribusinya dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu, penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat
memperbaiki makalah-makalah selanjutnya.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu komponen yang sangat penting bagi penyelenggaraan pendidikan adalah
siswa atau peserta didik. Sebagai komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan,
dalam proses input dari siswa itu haruslah direncanakan sebaik mungkin, guna mendapatkan
input yang berkualitas. Sehingga administrasi kesiswaan merupakan suatu keharusan yang
harus dilakukan dalam rangka mencapai penyelenggaraan pendidikan yang efisien dan
efektif. Dalam makalah kali ini, akan dibahas berbagai hal yang berkaitan administrasi
kesiswaan seperti halnya pengertian, proses, tujuan, dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian administrasi kesiswaan?
2. Apa saja tujuan dan fungsi administrasi kesiswaan?
3. Apa saja ruang lingkup dari administrasi kesiswaan?
4. Apa saja kegiatan-kegitan dalam administrasi kesiswaan?
5. Bagaimana instrument pengelolaan kesiswaan?
6. Bagaimana peranan guru dalam administrasi kesiswaan?
7. Apa saja hal-hal penting dalam administrasi kesiswaan?
8. Bagaimana kepuasan siswa terhadap administrasi kesiswaan?
1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian administrasi kesiswaan
2. Mengetahui tujuan dan fungsi administrasi kesiswaan
3. Mengetahui ruang lingkup dari administrasi kesiswaan
4. Mengetahui kegiatan-kegitan dalam administrasi kesiswaan
5. Meengetahui tentang instrument pengelolaan kesiswaan
6. Mengetahui peranan guru dalam administrasi kesiswaan
7. Mengetahui hal-hal penting dalam administrasi kesiswaan
8. Mengetahui kepuasan siswa terhadap administrasi kesiswaan
2
BAB II
PEMBAHASAAN
A. Pengertian Administrasi Kesiswaan
3
Gaffer MS membagi administrasi kesiswaan pada tiga bidang, antara lain:
1) Pupil Inventory adalah gambaran data siswa yang ada dalam lembaga sekolah untuk
mengetahui keadaan-keadaan siswa yang akan masuk sekolah dan juga untuk
mengetahui pertumbuhan jumlah penduduk terutama pada usia anak sekolah. Data ini
untuk menyusun perencanaan sarana prasarana, tenaga guru, termasuk juga perencanaan
keuangan untuk anggaran biaya sekolah tersebut. Dan data pupil Inventory dapat
digunakan menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang. (semua data harus ada
pada administrator pendidikan/sekolah).
2) Pupil Accounting adalah data mengenai keterangan perilaku siswa di sekolah, terutama
masalah absensi. Seperti, mengapa siswa terlambat masuk sekolah, atau mengapa siswa
tidak masuk sekolah, masalah ini guru harus mengetahui penyebab- penyebabnya
sehingga dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
3) Pupil Personel Service adalah pelayanan dan usaha-usaha sekolah untuk
mengembangkan prestasi siswa, pelayanan tersebut berupa bimbingan konseling yaitu
dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada siswa, sehingga para siswa sadar
tentang potensi bakat mintanya, kemampuannya dan mampu memecahkan masalah-
masalahnya sendiri (tanpa paksaan), termasuk juga dengan kesadaranya sendiri dapat
mengaplikasikan pelajaran yang telah diajarkan dalam kehidupanya sehari-hari.
Fungsi administrasi kesiswaan secara umum adalah sebagai wahana bagi siswa
untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi
individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didik
lainnya.
4
Fungsi administrasi kesiswaan secara khusus adalah sebagai berikut:
1) Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik, ialah agar
mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak
terhambat, potensi bawaan tersebut meliputi: kemampuan umum (kecerdasan),
kemampuan khusus dan kemampuan lainya.
2) Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik ialah agar
peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan teman sebayanya, dengan orang tua,
keluarga, dengan lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan sosial masyarakat.
Fungsi ini berkaitan dengan hakikat peserta didik sebagai mahluk sosial.
3) Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, ialah agar
peserta didik tersalurkan hobinya, kesenangan dan minatnya karena hal itu dapat
menunjang terhadap perkembangan diri peserta didik secara keseluruhan.
4) Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik,
hal itu sangat penting karena kemungkinan dia akan memikirkan pula kesejahteraan
teman sebayanya.
5
2. Kebijakan Penerimaan Peserta Didik
Kebijakan penerimaan peserta didik baru, memuat aturan mengenai jumlah peserta
didik yang dapat diterima di lembaga pendidikan tersebut sesuai dengan kondisional lembaga
pendidikan tersebut, seperti daya tampung, kriteria yang dapat diterima, sarana prasarana,
tenaga kependidikan yang ada, jumlah peserta didik yang tinggal kelas, dsb. Selain itu
kebijakan penerimaan peserta didik baru juga memuat mengenai sistem penerimaan, waktu
penerimaan, serta personalia-personalia yang akan terlibat dalam proses penerimaan.
Berbicara mengenai sistem penerimaan, ada dua macam sistem penerimaan peserta
didik baru, yaitu sistem promosi dan sistem seleksi. Sistem promosi merupakan sistem
penerimaan yang tidak menerapkan seleksi dalam penerimaan peserta didik baru. Sehingga
setiap siswa yang telah mendaftar, akan secara langsung diterima oleh lembaga pendidikan
tersebut sebagai peserta didik baru.Sistem seleksi adalah sistem penerimaan peserta didik
baru yang menerapkan seleksi atau penyaringan terhadap peserta didik yang telah mendaftar.
Ada tiga macam sistem seleksi, yaitu melalui seleksi DANEM, seleksi Penelusuran Minat
dan Bakat (PMDK), dan seleksi berdasar hasil ujian masuk.Seleksi melalui DANEM, berarti
ketika calon peserta didik masuk dalam ranking yang ditentukan oleh sekolah, maka peserta
didik tersebut dinyatakan lolos seleksi. Pada sistem ini, sekolah telah terlebih dahulu
menentukan daya tampung dari peserta didik yang akan diterima.
Seleksi PMDK, berarti seleksi melalui penelusuran prestasi yang telah diperoleh oleh
calon peserta didik bisa melihat dari nilai rapor atau melalui piagam penghargaan yang telah
dia peroleh. Seleksi ini memberi kesempatan pada peserta didik yang unggul di sekolah
sebelumnya untuk dapat meneruskan ke jenjang berikutnya sesuai dengan bakat dan minat
yang ada pada dirinya.Sistem seleksi tes masuk, berarti calon peserta didik yang akan
mendaftar untuk masuk ke sekolah atau lembaga pendidikan tersebut, harus melalui seleksi
dengan ujian atau tes masuk. Ketika calon peserta didik mampu menyelesaikan tes dan sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan maka calon peserta didik tersebut akan diterima.
Sebaliknya, ketika calon peserta didik tersebut tidak dapat menyelesaikan, maka ia
dinyatakan gagal.
6
daya tampung yang telah ditentukan sehingga memenuhi kriteria ketika didalam cakupan
daya tampung yang telah ditentukan.
Konsekuensi dari adanya kriteria ini adalah ketika ada calon peserta didik yang tidak
memenuhi kriteria yang telah ditentukan, maka calon peserta didik akan dinyatakan gagal
atau tidak diterima. Berikut penjelasan secara singkat prosedur-prosedur di atas.
7
f) Uang pendaftaran adalah memuat keterangan tentang biaya pendaftarab dan kepada siapa
harus membayar (bank atau langsung ke sekolah).
a) Buku Induk atau buku Pokok yang digunakan untuk mencatat data semua anak yang
pernah atau sedang mengikuti pembelajaran di sekolah tersebut. Buku induk biasanya
dicatat dalam buku besar. Data yang ada dalam buku induk ini harus lengkap meliputi
nomor urut, nomor induk, data dan identitas siswa yang diambil dari formulir
pendaftaran. Buku induk merupakan kumpulan data siswa sepanjang masa di sekolah itu.
Dalam buku induk ini juga berisi data prestasi siswa dari tahun ke tahun. Catatan dalam
buku induk ini harus jelas, bersih dan rapi.
b) Buku Klapper ini membantu buku induk yang memuat data siswa yang penting-penting.
Pengisiannya dapat diambil dari buku induk, tetapi tidak selengkap buku induk.
Kegunaan utama buku klaper adalah untuk memudahkan mencari data siswa, apalagi jika
belum diketahui nomer induknya.
c) Buku Presensi kelas yang setiap hari diisi guna mencatat siswa yang hadir atau tidak
hadir, untuk selanjutnya dihitung persentase kehadiran tiap akhir bulan.
d) Buku catatan Bimbingan dan penyuluhan untuk mancatat siswa yang meminta bimbingan
dan yang telah mengikutibimbingan dan penyuluhan. Bimbingan adalah proses bantuan
yang diberikan pada siswa dengan memperhatikan kemungkinan dan kenyataan tentang
adanya kesulitan yang dihadapi dalam rangka perkembangan yang optimal, sehingga
mereka memahami dan mengarahkan diri serta bertindak dan bersikap sesuai dengan
tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
e) Buku Catatan Prestasi Belajar Siswa merupakan buku yang digunakan guru untuk
mencatat nilai mentah yang didapat dari ulangan harian atau ulangan umum sertanilai
lainnya. Selanjutnya disiapkan pula buku legger yang memuat semua nilai untuk semua
mata pelajaran dalam periode tertentu. Buku legger diisi oleh seorang wali kelas yang
mendapat nilai dari guru-guru lain yang mengajar di kelas yang diampunya.
f) Buku Raport yang memuat laporan hasil belajar siswa yang bersangkutan dalam
mengikuti pembelajaran di sekolah tersebut.
g) Buku Mutasi yang digunakan untuk mencatat adanya murud-murid yang pindah.
Menurut Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal : 1 Mei 1974, No.
14/U/1974, tata tertib sekolah ialah ketentuan-ketentuan yang mengataur kehidupan sekolah
sehari-hari dan mengandung sangsi terhadap pelanggarannya. Tata tertib siswa ini
merupakan bagian dari tata tertib sekolah. Tata tertib siswa ini memuat mengenai aturan-
8
aturan yang menyatakan boleh-tidak boleh, benar-tidak benar, layak-tidak layak, untuk
ditaati oelh peserta didik dan mengandung hukuman sebagai konsekuensi bagi siswa yang
melanggar aturan-aturan yang telah ditentukan.Tujuannya agar terdapat suatu standar tingkah
laku, menjunjung tinggi citra peserta didik, serta dapat mewujudkan suatu kedisplinan
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran di sekolah.
9
3. Buku klaper
Buku ini berfungsi untuk membantu buku induk memuat data murid yang penting-
penting. Pengisiannya dapat diambil dari buku induk tetapi tidak selengkap buku induk itu.
Kegunaan utama buku klaper adalah untuk memudahkan mencari data siswa, apalagi belum
diketahui nomor induknya. Hal ini mudah dikemukakan dalam buku klaper karena nama
siswa disusun menurut abjad.
5. Daftar presensi
Daftar presensi atau daftar hadir dimaksudkan untuk mengetahui frekuensi kehadiran
murid di sekolah sekaligus untuk mengontrol kerajinan belajar mereka. Daftar hadir ini
dibuat sebagai daftar hadir bulanan atau daftar hadir mingguan. Daftar hadir bulanan
dicantumkan nama siswa pada sisi yang satu dan tanggal pada sisi yang lain. Dan pada
daftar hadir mingguan tekanannya kepada hadir tidaknya murid setiap jam pelajaran dalam
satu minggu.
Kasmiati (2009: 18) mengemukakan bahwa ada tiga masalah utama yang perlu
mendapat perhatian kepala sekolah dalam bidang kesiswaan, yaitu:
a. Penerimaan murid baru
b. Kemajuan belajar
c. Bimbingan.
10
E. Instrumen Pengelolaan Kesiswaan
Menurut Ari Kunto (1998), catatan tentang data siswa di sekolah dibedakan atas dua
jenis yaitu :
a. Catatan data siswa untuk sekolah, yang meliputi: buku induk, buku kleper, catatan tata
tertib sekolah, yaitu kumpulan semua peraturan (bersifat umum dan khusus, ada yang dari
pemerintah dan ada yang produk sekolah sendiri).
b. Catatan siswa untuk masing-masing kelas yaitu buku kelas yang merupakan cuplikan dari
buku induk, buku presensi kelas, buku catatan Bimbingan dan Konselingm buku catatan
prestasi murid, yang meliputi buku daftar nilai dan buku lagger, buku raport, dan buku
mutasi.
11
G. Hal – Hal Penting dalam Administrasi Kesiswaan
Dalam kegiatan Administrasi Peserta Didik ada beberapa hal yang sangat penting, yaitu
pembinaan peserta didik, mangkal kenakalan anak/remaja (Juvenile Delinquency), dan
penanggulangan penyalagunaan narkotika, ganja, morfin, alkohol, dan sebagainya.
Maksud pembinaan perserta didik adalah mengusahakan agar merka dapat tumbuh dan
berkembang sebagai manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan nasional berdasarkan
Pancasila.
a. meningkatkan peran serta dan inisiatifnya untuk menjaga dan embina sekolah sebagai
wiyatamandala, sehingga terhingga terhindar dari usaha pengaruh yang bertentangan dengan
kebuyaan nasional;
b. menumbuhkan daya tangkal terhadap pengaruh negatif yang datang dari luar lingkungan sekolah;
c. memantapkan kegiatan kokurikuler dan ekstrakulikuler dalam menunjang pencapaian kurikulum;
d. mengingkatkan apresisasi dan penghayatan seni;
e. menumbuhan sikap berbangsa dan bernegara meneruskan dan mengembangkan jiwa, semangat
serta nilai-nilai 1945;
f. meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani serta rekreasi, dalam wadah Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS).
Kenakalan Anak (Juvenile Delinquency) sebagai perbuatan anti sosial atau perbuatan
penyelewengan/pelanggaran terhadap norma masyarakat yang dilakukan oleh/anak/remaja tak pernah
luput dari perhatian kita.
a. Penyebab-penyebabnya, seperti:
1) Faktor perkembangan jiwa pada periode pubertas
2) Faktor lingkungan keluarga, sekolah atau masyarakat
Lingkungan keluarga pecah, kurangnya kasih sayang kedua orang tua
Lingkungan sekolah yang menjemukan/membosankan, kurang kreatif dan rekreatif
Lingkungan masyarakat yang tak menentu bagi prospek kehidupan masa mendatang, penuh
spekulasi, korupsi, dan sebagainya
Gejala-gejala yang memperlihatkan hal-hal yang mengarah kepada masalah kenakalan anak
harus dapat dideteksi secepat mungkin dan secermat mungkin. Untuk menentukan langkah yang
tepat dalam penangkalan dan penanggulangan kenakalan anak, beberpa faktor dan kondisi penyebab
12
perku kita ketahui. Kebijakan-kebijakan yang dapat diambil untuk menangkal dan menanggulangi
kenalakan-kenakalan anak dapat dilakukan melaui Tri Pusat Pendidikan, yaitu dalam lingkunga
keluarga, lingkungan sekolah atau pendidikan formal, dan lingkungan sosial atau masyarakat.
Sutopo dkk (2006: 29) mendefinisikan” kepuasan sebagai tingkat perasaaan seseorang setelah
membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapanya. Oleh karena itu, tingkat kepuasan
adalah perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapannya”.
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan salah satu aspek psikologis yang mencerminkan
perasaan seseorang terhadap pekerjaannya, seseorang merasa puas apabila ada kesesuaian antara
kemampuan, keterampilan dan harapannya dengan didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa
yang secara nyata diterima oleh pegawai dari pekerjaannya dibandingkan dengan apa yang
diharapkan, diinginkan dan dipikirkannya sebagai hal yang pantas, atau berhak baginya. Kepuasan
sesungguhnya merupakan keadaan yang sifatnya subjektif yang merupakan hasil simpulan yang
didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa yang secara nyata diterima oleh pegawai dari
pekerjaannya dibandingkan dengan apa yang diharapkan, diinginkan dan dipikirkannya sebagai hal
yang pantas, atau berhak baginya. Jadi, kepuasan dapat dicapai apabila keinginan atau harapan dapat
terpenuhi.
Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
pembelajaran yang tersedia jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan siswa adalah suatu
keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan siswa dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai
memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan. Kepuasan siswa
merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih
efektif. Apabila siswa merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan
tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien.
Tingkat kepuasan terhadap pelayanan merupakan faktor yang penting dalam mengembangkan
suatu sistim penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan pelanggan, meminimalkan biaya
dan waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan terhadap populasi sasaran.
Konsep kepuasan berlaku dalam semua kondisi, baik itu dalam perusahaan, pemerintahan,
sekolah, termasuk dalam mendapatkan pelayanan yang efektif. Tingkat kepuasan siswa dalam
mendapatkan pelayanan merupakan salah satu aspek psikologis yang mencerminkan perasaan siswa
13
terhadap pelayanan tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan dalam menilai suatu
pelayanan, yaitu: ketepatan waktu, dapat dipercaya, kemampuan teknis, diharapkan, berkualitas dan
harga yang sepadan. Sebaliknya siswa akan merasa tidak puas apabila terdapat ketidakcocokan antara
harapan, keterampilan dan kemampuannya terhadap pelayanan administrasi di sekolah.
Tingkat kepuasan siswa dapat di ukur dari aspek penilaian siswa terhadap tingkat pelayanan
pegawai dalam memberikan pelayanan. Penilaian yang diberikan inilah yang akan menjadi aspek
terpenting dalam penelitian ini karena akan memudahkan dalam memberikan tolak ukur terhadap
kepuasan siswa. Tingkat pelayanan yang diberikan merupakan pelayanan yang diberikan sesuai
dengan apa yang di harapkan oleh siswa serta bentuk perhatian yang diberikan dalam mengerjakan
sesuatu. Dimana harapan dan perhatian itu dapat dinilai guna mengetahui apa yang dipikirkan dan
dirasakan oleh siswa serta menunjukkan komitmen dalam pelayanan yang diberikan. Pelayanan pada
dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan oleh organisasi atau perorangan kepada konsumen yang
bersifat tidak terwujud dan tidak dapat dimiliki. Rangkuti yang dikutip oleh Saputra (2002)
berpendapat bahwa “pelayanan merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata dari
suatu pihak kepihak lain”. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Normann yang dikutip
oleh Sutopo dkk (2006: 8).
Salah satu kepentingan pelayanan yang dapat memuaskan seseorang ialah dengan
memberikan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan. Yang dimaksud dengan standar pelayanan
ialah suatu tolok ukur yang dipergunakan untuk acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai komitmen
atau janji dari pihak penyedia pelayanan yang berkualitas. Sedangkan pelayanan yang berkualitas
adalah pelayanan yang cepat, menyenangkan, tidak mengandung kesalahan, serta mengikuti proses
dan prosedur yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Jadi pelayanan yang berkualitas tidak hanya
ditentukan oleh pihak yang melayani, tetapi juga pihak yang ingin dipuaskan ataupun dipenuhi
kebutuhannya.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Administrasi kesiswaan adalah proses pengelolaan kegiatan dari hal-hal yang berhubungan
dengan siswa untuk mencapai pendidikan secara maksimal. Menurut Gaffer M.S. administrasi
kesiswaan terbagi 3 bidang, yaitu pupil inventory, pupil accounting, dan pupil personel service.
Tujuan umum administrasi kesiswaan adalah mengatur kegiatan-kegiatan siswa agar kegiatan-
kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar disekolah, lebih lanjut, proses belajar mengajar
disekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi
pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Fungsi administrasi kesiswaan
secara umum adalah sebagai wahana bagi siswa untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik
yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan dan segi-segi
potensi peserta didik lainnya.
Ruang lingkup administrasi kesiswaan antara lain; penerimaan peseta didik, kebijakan
penerimaan peseta didik, sistem penerimaan peseta didik, kriteria penerimaan peseta didik, pencatatan
peserta didik dan tata tertib peserta didik. Kegiatan-kegiatan dalam administrasi kesiswaan meliputi
dua kegiatan, yaitu kegiatan di luar kelas dan kegiatan dalam kelas: pengelolaan kelas, interaksi
belajar mengajar yang positif, penyediaan sarana pembelajaran, dan lai-lain. Hal pending dalam
administrasi kesiswaan adalah pembinaan peserta didik, mangkal kenakalan anak/remaja (Juvenile
Delinquency), dan penanggulangan penyalagunaan narkotika, ganja, morfin, alkohol, dan sebagainya
Tingkat kepuasan siswa dapat di ukur dari aspek penilaian siswa terhadap tingkat pelayanan pegawai
dalam memberikan pelayanan.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat menjadi landasan baik untuk penulis maupun pembaca agar
kita dapat menambah pengetahuan kita semua tentang administrasi kesiswaan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Fajrin, M. F., Nasuha, N., & Arsyam, M. (2020). Administrasi Kesiswaan Dalam Pendidikan. Ddi.
Kadir, F. (2014). Keterampilan Mengelola Kelas Dan Implementasinya Dalam Proses Pembelajaran.
Jurnal Al-Ta’dib, 7(2), 16–36.
Mayssara A. Abo Hassanin Supervised, A. (2014). Administrasi Pendidikan. Paper Knowledge . Toward
a Media History of Documents, 1–21.
16