Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini tidak lupa saya ucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada
teman-teman kerabat dan semua pihak yang telah memberikan bimbingan arahan dan
bantuannya sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan
Adapun tujuan utama atas penyusunan makalah ini guna memenuhi salah satu tugas mata
kuliah pengantar manajemen.
Saya Menyadari dalam maklah ini masih tercatat banyak kekurangan. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yangg membangun demi terciptanya
maklah yang lebih baik. Semoga maklah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 Konsep dasar manajemen......................................................................................................5
A. Apa dan mengapa manajemen...............................................................................................5
B. Urgensi Manajemen bagi Organisasi.....................................................................................6
C. Pengertian Manajemen..........................................................................................................8
D. Fungsi-Fungsi Manajemen...................................................................................................11
2.2 Manajemen Pendidikan........................................................................................................15
A. Pengertian Pendidikan.........................................................................................................15
B. Pengertian Manajemen Pendidikan......................................................................................16
C. Manajemen pendidikan sebagai disiplin ilmu......................................................................19
D. Ruang lingkup manajemen pendidikan................................................................................19
E. Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan.......................................................................20
F. Fungsi-Fungsi Manajemen Pendidikan................................................................................20
G. Manajemen Pendidikan Dalam Sistem Pendidikan Nasional...........................................22
BAB III................................................................................................................................................24
PENUTUP...........................................................................................................................................24
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................................24
3.2 SARAN...............................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
memperoleh pendidikan, tak terkecuali bagi anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu anak-
anak dengan kebutuhan khusus seperti tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, tuna daksa, tuna
laras, anak kesulitan belajar, dan anak inklusi berhak mendapatkan pendidikan yang sama
dengan anak lain. Hak asasi manusia yang menegaskan bahwa pendidikan merupakan hak
asasi yang paling dasar dari anak-anak, membuat pendidik berusaha untuk lebih giat dan
memperluas akses pendidikan kepada semua siswa dalam berbagai latar belakang. Perluasan
pendidikan tidak hanya dilakukan oleh pendidik dalam hal ini guru atau sekolah, namun
membutuhkan peran serta dari keluarga, masyarakat, dan negara yang diharapkan mampu
menuntaskan kesenjangan pendidikan yang ada di Indonesia.
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan yang menjadi
indikator kemajuan suatu negara. Tingkat pendididkan penduduk suatu negara sangat
berkorelasi dengan kemajuan negara tersebut. Negara-negara maju umumnya penduduknya
memiliki tingkat pendidikan yang relatif tinggi. Kondisi sebaliknya terjadi di negara-negara
berkembang yang pada umumnya penduduknya memiliki pendidikan yang relatif rendah.
Karena menjadi faktor penting pendukung kemajuan suatu negara, maka proses
penyelengaraan pendidikan memerlukan penjaminan mutu untuk menjaga mutu atau kualitas
lulusanaya. Oleh karena itu sistem manajemen mutu di institusi pendidkan menjadi sangat
penting. Keberadaan sistem penjaminan mutu dalam suatu institusi pendidikan sama
pentingnya dengan proses penyelengaraan pendidkan itu sendiri.
Sebuah paradigma yang keliru apabila pendidikan dimaknai sebagai aset untuk
membentuk manusia agar dapat memenuhi tuntunan industrialisasi dan pasar ekonomi. Fitra
pendidikan sama sekali bukan pabrik untuk memproduksi manusia untuk dapat menghasilkan
tenaga-tenaga produktif sesuai dengan cetakan yang diinginkan. Proses pendidikan tidak
seperti sedang membuat kue yang terlebih dahulu dimasukkan dalam cetakan agar
mendapatkan bentuk yang diinginkan lalu bilamana ada bentuk tidak sempurna kue tersebut
disisihkan dan dibuang. proses pendidikan hampir seperti petani yang menanam bibit padi.
Bibit tersebut ditanam dengan memperhatikan kondisi kesuburan tanah, di pupuk, dibuangi
gulma yang mengganggu, di jaga dari hama, dan seterusnya sehingga pada akhirnya nanti
menghasilkan bulan belum pada yang berisi.
Arti dari analogi di atas adalah pendidikan merupakan proses untuk menemani
seseorang anak tumbuh sesuai dengan fitrahnya: menjaga dan merawat agar ia mampu
berkembang menjadi seorang manusia yang dalam dirinya melekat sifat-sifat manusiawi.
Dengan demikian dalam bahasa yang dituliskan oleh driyarkara bahwa pendidikan adalah
proses manusiakan manusia mudah. Pendidikan bertujuan untuk menghasilkan manusia-
manusia yang mandiri, berdaulat, merdeka, mampu menjalani perannya sebagai khalifah
dunia dan makhluk ciptaan Allah.
Manajmen Pendidikan juga memilki sejarah yang Panjang dalam proses
perkembanganya. Sebelumnya, manajemen Pendidikan dikenal dengan istilah administrasi
Pendidikan. Meskipun terjadi perubahan istilah administrasi dan manajemen dalam sector
Pendidikan yang selanjutnya menjadi kepemimpinan Pendidikan, tetapi proses perkembangan
bidang kajian ini tidak menyebar secara merata diberbagai Negara. Hasil dari studi Hallinger
dan chen menyimpulkan bahwa ilmuan asia dalam mengkaji bidang manajemen dan
kepemimpinan Pendidikan masih dalam tahap perkembangan awal. Selain itu, hasil studi
2
pereira juga mengungkapkan bahwa kepemimpinan Pendidikan Indonesia pada sebuah
penaksian kritis masih dipahami pada tahap masa pertumbuhannya,
Berkaitan dengan dengan manajemen dan kepemimponan Pendidikan, terdapat
berebagai permasalahan bidang Pendidikan Indonesia (lumban Goal, 2017) yang perlu
menjadi perhatian para peneliti bidang Pendidikan. Adapun permasalahan Pendidikan
tersebut buka lagi tentang peningkatan akses Pendidikan, tetapi lebih pada peningkatan
kualitas Pendidikan (Rosser, 2018). Memang tidak dapat dipunkiri Ketika akses Pendidikan
semakin diperluas, peningkatan kualitas Pendidikan menjadi sebuah tantangan. Merujuk pada
Asikin-Garmeger (2017:6), “hasil dari perluasan akses Pendidikan sering berdampak pada
penurunan kualitas Pendidikan. Kondisi demikian muncul kebenarnya dalam kasus
Indonesi”.
3
1.2 Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
Apa dan mengapa manajemen? Pertanyaan ini penting diajukan pada awal
pembahasan untuk memberikan gambaran dan mengetahui peran penting manajemen
dalam kehidupan organisasi. Mengapa manajemen penting dalam organisasi? Pada
dasarnya, manajemen adalah pusat kekuatan berpikir (think thank) yang berfungsi sebagai
mesin penggerak, alat yang aktif dan efektif untuk mengatur unsur-unsur pembantu
sistem sehingga terorganisasikan dan bekerja secara efektif dan efisien untuk tujuan yang
diharapkan .
Sesungguhnya, terdapat 6 pertanyaan kunci untuk mengurai manajemen.
Pertanyaan-pertanyaan dasar tersebut lazim disingkat dengan 5W dan 1H, yaitu (1 ) what
(apa) menanyakan tentang apa yang dikerjakan manajemen; (2) why (mengapa)
mengapa/alasan manajemen dibutuhkan; (3) When (kapan) pada waktu bagaimana
manajemen dibutuhkan; (4) (where) di mana tempat manajemen ditemukan; (5) who
(siapa) siapa anggota manajemen; (6) how (bagaimana) bagaimana mengerjakan
manajemen, pertanyaan hal ini mencakup sistem dan tata kerja praktis secara ringkas
menjelaskan keenam pertanyaan tersebut sebagaimana dalam tabel berikut.
5
dibutuhkan ? perusahaan swasta, dan Lembaga
kemasyarakatan lainya.
6. Why Mengapa manajemen Agar aktivitas kelompok dalam
dibutuhkan? melakukan pekerjaanya dapat berkerja
secara efektif dan efisien.
6
Keberadaan organisasi yang dikelola dengan manajemen yang baik
sangat berguna bagi masyarakat sebab pada dasarnya ialah cerminan dari
nilai-nilai kultural masyarakat. organisasi memungkinkan kita hidup
bersama untuk mencapai tujuan-tujuan
7
Organisasi juga memberikan peluang untuk berkarir. Organisasi
memberikan sumber kehidupan serta kepuasan pemenuhan diri. peluang
berkarya, berprestasi, dan berkembang dapat dilakukan di dalam
organisasi, bahkan kebijakan orang mengaitkan aktivitas usahanya dengan
organisasi, seperti perusahaan, rumah sakit, hotel, atau perguruan tinggi.
Dengan demikian, organisasi dengan pengelolaan dan manajemen yang
baik dapat memberikan peluang karir bagi masyarakat.
C. Pengertian Manajemen
Terdapat banyak variasi definisi manajemen yang diajukan oleh para tokoh.
Perbedaan dan variasi definisi tersebut lebih disebabkan oleh sudut pandang dan latar
keilmuan yang dimiliki oleh para tokoh. Akan tetapi berbagai definisi yang diajukan
tersebut tidak keluar dari substansi manajemen pada umumnya koran yaitu usaha
mengatur seluruh sumber daya untuk mencapai tujuan. Untuk mengetahui lebih
mendalam pengertian manajemen, berikut akan dibahas asal usul semantik dan makna
dasar, awal penggunaan, serta perkembangan kata manajemen.
Secara sistematis, kata manajemen yang umum digunakan saat ini berasal dari
kata kerja to manage yang berarti mengurus, mengatur mengemudikan,
mengendalikan, menangani ,mengelola ,menyelenggarakan,
menjalankan ,melaksanakan dan memimpin. kata manajemen berasal dari bahasa
latin, yaitu mano yang berarti tangan, menjadi manus berarti bekerja berkali-kali
dengan menggunakan tangan, ditambah dengan imbauan agere yang berarti
melakukan sesuatu, kemudian menjadi managiare yang berarti melakukan sesuatu
berkali-kali dengan menggunakan tangan-tangan.
Kamus webster's New Cooligiate Dictionary menjelaskan bahwa kata manage
berasal dari bahasa Italia managio dari kata managgiare yang selanjutnya kata ini
berasal dari bahasa latin manus yang bertentangan (hand). Kata manage dalam kamus
tersebut diberi arti membimbing dan mengawasi, memperlakukan dengan seksama
mengurus perniagaan atau urusan-urusan, mencapai tujuan tertentu.
Penggunaan kata managgio dalam bahasa Italia pada mulanya ditunjukkan
untuk melatih kuda agar kuda yang dilatih tersebut dapat melakukan apa yang
diperintahkan oleh pelatihnya. Dengan demikian, maksud kata manage adalah suatu
pertunjukan permainan kuda, sebagaimana dalam sirkus sirkus yang dipertunjukkan .
Atraksi kuda dan jokinya yang indah dan menarik tidak lepas dari peran pelatih
sebelum pertunjukan titik sedangkan, kesuksesan pertunjukan sirkus menjadi
tanggung jawab pemimpin atau majikan sirkus, apakah pemimpin sirkus mampu
melatih sebelumnya atau tidak seorang yang memungkinkan terhadap kesuksesan
cukup tersebut disebut dengan “manager”.
Dalam bahasa Prancis, kata manage berarti tindakan untuk membimbing atau
memimpin. Manajer berarti pembina yang melakukan tindakan pengendalian,
bimbingan, dan pengarahan dari sebuah rumah tangga dengan berbuat ekonomis
sehingga mencapai tujuan. Pengertian “rumah tangga” di sini luas. Pengertian tersebut
mencakup rumah tangga perusahaan, rumah tangga pemerintah, dan lain-lain.
8
Pada perkembangan selanjutnya, kata manajemen digunakan hampir di setiap
bidang organisasi mulai dari organisasi pemerintah, swasta, lembaga swadaya
masyarakat, lembaga profit, nonprofit, bahkan lembaga keagamaan seperti, masjid,
gereja, dan lain-lain. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi dan peran manajemen dalam
sebuah organisasi mempunyai sangat dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan tujuan.
Rue and Bayrs (1992) mengungkapkan bahwa penerapan konsep manajemen sama
baiknya untuk organisasi masyarakat/ pemerintah swasta, lembaga profit /nonprofit,
dan juga lembaga keagamaan. Hal ini disebabkan setiap organisasi mempunyai
kesamaan karakteristik dalam objeknya yaitu sekelompok manusia yang bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan dan untuk menggerakkannya menggunakan seorang
pemimpin atau manajer.
Secara terminologi, pengertian manajemen telah diajukan oleh banyak tokoh
manajemen. Pengertian-pengertian yang diajukan berbeda-beda dan sangat
terpengaruh dengan latar kehidupan, pendidikan, dasar filsafah, tujuan, dan sudut
pandang tokoh dalam melihat persoalan yang dihadapi. Dari banyak pengertian
tersebut manajemen dapat diartikan dengan 7 sudut pandang berikut .
9
George R. Terry menyebutkan, "manajemen adalah suatu proses yang
khas terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, perorganisasian,
penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya".
Menurut H.R Lingt dan Allen Louis, memberikan
penjelasan,"manajemen adalah kerangka pengetahuan tentang
kepemimpinan. kepemimpinan adalah proses perencanaan ,
perorganisasian, pengadilan material, mesin-mesin, dan uang untuk
mencapai tujuan secara optimal". Menurut James Stoner, manajemen
adalah proses perencanaan, perorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian supaya anggota organisasi dan penggunaan semua sumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif
dan efisien.
Sufyarama, mengutip miler,"manajemen adalah seluruh proses kegiatan
dan memanfaatkan orang-orang [sumber daya] dalam sebuah organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan".
10
Berbagai sudut pandang dan variasi pengertian manajemen tersebut
memberi gambaran inti bahwa manajemen adalah usaha manage
(mengatur) organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan secara
efektif dan efisien. Efektif berarti mampu mencapai tujuan dengan baik,
sedangkan efisien berarti melakukan sesuatu dengan benar. Pengertian-
pengertian manajemen tersebut jika diskemakan adalah sebagai berikut.
D. Fungsi-Fungsi Manajemen
11
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pergerakan
4. Pengawasan.
1. Perencanaan
2. Perorganisasian
3. Pemberian perintah
4. Pengordinasian
5. Pengendalian.
Menurut L. Gulick, fungsi-fungsi manajemen meliputi:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Penyusunan kerja
4. Pengarahan
5. Pengordinasian
6. Penyusunan laporan
7. Pengendalian
G. R. Terry berpendapat bahwa fungsi-fungsi manajemen meliputi:
1. Perencanaan
2. Perorganisasian
3. Pelaksanaan,/pergerakan
4. Pengendalian
12
5. Pengendalian
1. Perencanaan
2. Perorganisasian
3. Pengarahan
4. Koordinasian
5. Pengendalian
Fungsi-fungsi manajemen yang dirumuskan oleh para tokoh manajemen tersebut
di atas terdapat persamaan dan perbedaannya. Persamaan fungsi manajemen terlihat
pada beberapa fungsi yaitu:
1. Perencanaan
2. Perorganisasian
3. Pengendalian
Adapun perbedaannya terletak pada pilihan kata atau istilah yang digunakan
untuk menyebutkan suatu fungsi manajemen. Istilah yang digunakan untuk
menyebutkan fungsi pelaksanaan ( actuating) bervariasi yaitu:
1. Pemberian perintah
2. Pengkoordinasian
3. Penyusunan pekerjaan
4. Pengerahan
5. Penyusunan laporan
6. Pelaksanaan
7. Inovasi
8. Perakitan sumber-sumber
9. Memimpin
Meskipun menggunakan istilah yang bervariasi jika dilihat dari bentuk dan isi
kegiatannya, sebenarnya fungsi tersebut dikerjakan secara bersamaan dan terkait
antara satu dan yang lainnya. Seperti istilah pemberian perintah penyusunan pekerja,
pengerahan, penyusunan laporan, berkaitan sumber-sumber, memimpin, dan inovasi
adalah bentuk pelaksanaan dari fungsi perorganisasian. Berbagai nama kegiatan
tersebut dapat disederhanakan dalam satu fungsi manajemen, yaitu pelaksanaan.
Dengan demikian, dalam menyederhanakan meringkas perbedaan dan persamaan
istilah mengenai fungsi manajemen tersebut, secara umum dapat dirumuskan fungsi
manajemen sebagai berikut:
1. Perencanaan
2. Perorganisasian
3. Pelaksanaan
4. Pengordinasian
5. Pengendalian
2. Prinsip-Prinsip Manajemen
13
Prinsip-prinsip manajemen dimaksudkan untuk memberi arahan dan
kemudahan dalam melaksanakan aktivitas organisasi sehingga dapat
menghasilkan kinerja yang efektif efisien, dan produktif. Dengan prinsip-prinsip
manajemen tersebut kesalahan dan tumpang tindih tugas dapat dieliminasi
sehingga tercipta harmoni organisasi.
Prinsip dalam konteks manajemen adalah sebuah aturan pokok yang
digunakan sebagai petunjuk pelaksanaan organisasi. Sifat prinsip-prinsip
manajemen di sini adalah fleksibel, sesuai dengan kondisi dan situasi organisasi
serta pola manajemen yang ditetapkan titik penggunaan prinsip-prinsip
manajemen komat juga tidak kaku dan baku, harus berdasarkan teori-teori. Akan
tetapi, tetap harus tergantung dengan pengalaman yang dimiliki dan berkembang
sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Secara teoritis prinsip-prinsip manajemen telah banyak dirumuskan oleh para
ahli manajemen. Henry fayol, misalnya, berdasarkan riset dan pengalamannya
mengelola organisasi ia akhirnya merumuskan 14 prinsip pokok dalam
manajemen sebagaimana dalam tabel berikut.
14
5. Kesatuan pengarahan Sekelompok kegiatan yang mempunyai tujuan
yang sama yang harus dipimpin oleh seorang
manajer dengan satu rencana kerja.
6. Mengutamakan Kepentingan perorangan dikalahkan terhadap
kepentingan umum kepentingan organisasi sebagai satu
dari pada pribadi keseluruhan.
7. Renumerasi personal Imbalan yang adil bagi pekrja/karyawan dan
pengusaha.
8. Sentralsisasi Tanggung jawab akhir terletak pada atasan
dengan tetap memberi wewenang memutuskan
kepada bawahan sesuai kebutuhan sehingga
memungkinkan adanya desentralisasi.
9. Rantai skalar Adanya garis kewenangan yang tesusun dari
tingkat atas sampai tingkat terendah, seperti
tergambar pada bagan organisasi.
10. Tata tertib Terbitnya penempatan barang dan orang pada
tempat dan waktu yang tepat.
11. Keadilan Adanya sikap persaudaran keadilan pada
manejer pada bawahanya.
12. Stabilitas masa jabatan Tidak banyak pergantian karyawan yang ke luar
masuk organisasi.
13. Inisiatif Memberi kebebasan kepada bawahan untuk
berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaanya
walaupun akan terjadi kesalahan-kesalahan.
14. Semangat korps Meningkatkan semangat berkelompok dan
Bersatu dengan lebih banyak menggunakan
komunikasi langsung dari pada komunikasi
formal dan tertulis.
A. Pengertian Pendidikan
Pedagogik atau yang populer dengan istilah pendidikan secara semantik berasal dari
bahasa Yunani paidagogia yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Pedagogos
adalah seorang nelayan atau bujang dalam zaman Yunani kuno yang pekerjaannya
mengantar dan menjemput anak-anak ke dan dari sekolah. Surat itu, di rumahnya anak
tersebut dalam pengawasan dan penjagaan para pedagogos tersebut. Istilah ini berasal
dari kata paedos yang berarti anak, dan agogos yang berarti "saya membimbing" atau
15
memimpin. Padanan kata pedagogic dalam bahasa Arab menurut Muhammad Ali Al-
khuli adalah tarbwy atau ta'limy yang berkaitan dengan pedagogi/pendidikan.
Secara umum, pendidikan sesungguhnya dapat dipahami dalam dua
pengertian, yaitu secara luas tidak terbatas dan secara sempit terbatas. Pengertian
pendidikan secara luas adalah hidup titik pendidikan adalah segala pengalaman
belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan
adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu. pengertian ini
menyiratkan bahwa pendidikan telah dimulai sejak manusia berada di muka bumi atau
bahkan sejak dalam kandungan. umur pendidikan sama tuanya dengan kehidupan
manusia. Masa pendidikan pada pengertian luas ini adalah berlangsung seumur hidup
dalam setiap saat selama ada pengaruh lingkungan. lingkungan pendidikannya
berlangsung dalam segala lingkungan hidup, baik yang khusus diciptakan untuk
kepentingan pendidikan maupun yang ada dengan sendirinya. bentuk kegiatannya
terbentang dari bentuk-bentuk yang misterius atau tidak disengaja sampai dengan
terprogram. Pendidikan berbentuk segala macam pengalaman belajar dan hidup.
Pendidikan berlangsung dalam beraneka ragam bentuk, pola, dan lembaga.
pendidikan dapat terjadi di sembarang kapan, dan di mana saja dalam hidup.
Tujuannya adalah terkandung dalam setiap pengalaman belajar, tidak ditentukan dari
luar. tujuan pendidikan adalah pertumbuhan. tujuan pendidikan adalah tidak
terbatas.tujuan pendidikan adalah sebagaimana dengan tujuan hidup.
Pendidikan dalam arti sederhana juga diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan
kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti
bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia
menjadi dewasa. Dewasa dimaksud adalah bertanggung jawab terhadap diri sendiri
secara biologis, psikologis, paedologis dan sosiologis. Selanjutnya, pendidikan
diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar
menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi
dalam arti mental.
Pengertian pendidikan secara sempit ini mempunyai karakteristik tertentu,
yaitu masa pendidikan titik pendidikan berlangsung dalam waktu yang terbatas, yaitu
masa anak dan remaja. Jenjang pendidikan, yaitu prasekolah, sekolah dasar,
menengah, atas, dan pendidikan tinggi. Pendidikan berlangsung dalam lingkungan
pendidikan yang diciptakan khusus untuk menyelenggarakan pendidikan titik secara
teknis, pendidikan dilaksanakan di kelas titik bentuk kegiatan atau isi pendidikan
tersusun secara terprogram dalam bentuk kurikulum. Kegiatan pendidikan teratur, cari
jadwal, dan terdapat guru-guru mata pelajaran yang mempunyai peranan sentral
dalam proses pendidikan titik tujuan pendidikan telah dirumuskan dan disesuaikan
kompetensi kompetensi tertentu.
16
Manajemen pendidikan adalah gabungan dari dua kata yang mempunyai satu
makna, yaitu manajemen dan pendidikan titik secara sederhana manajemen
pendidikan dapat diartikan sebagai manajemen yang dipraktikkan dalam dunia
pendidikan dengan spesifikasi dan ciri-ciri khas yang ada dalam pendidikan.
Manajemen pendidikan pada dasarnya adalah alat-alat yang diperlukan dalam
usaha mencapai tujuan pendidikan titik unsur manajemen dalam pendidikan
merupakan penerapan prinsip-prinsip manajemen dalam bidang pendidikan titik
manajemen pendidikan merupakan rangkaian proses yang terdiri dari…
Para ahli juga mengemukakan beberapa pendapat tentang pengertian manajemen
pendidikan. G.Z. Roring sebagaimana dikutip Ngalim Purwanto mengungkapkan
beberapa pengertian administrasi pendidikan.
17
Beberapa pengertian tersebut menyerahkan bahwa manajemen
pendidikan sebagai seluruh proses kegiatan bersama dalam bidang pendidikan
dengan mendayagunakan semua sumber daya yang ada yang dikelola untuk
mencapai tujuan pendidikan titik sumber daya dalam konteks manajemen
pendidikan berupa man(manusia=guru, siswa, karyawan), monay
(uang=biaya), materials(bahan/alat-alat pembelajaran), methods (teknik/cara),
machines (mesin=fasilitas), market (pasar), dan minutes (waktu) yang biasa
disebut "7M".
Hasil yang diharapkan dari manajemen pendidikan adalah
produktivitas lembaga pendidikan titik produktivitas lembaga pendidikan
dapat dilihat dari efektivitas dan efisiensi. Efektivitas adalah kesepadanan
antara masukan yang merata dan keluaran yang banyak dan bermutu tinggi
titik sedangkan, efisiensi merujuk pada motivasi belajar yang tinggi semangat
belajar, kepercayaan berbagai pihak dan pembayaran, waktu, dan tenaga yang
sekecil mungkin dengan hasil yang sebesar-besarnya. produktivitas pendidikan
dapat dilihat dalam skema berikut.
Efektif:
Proses:
Efisiensi
18
Dengan demikian, manajemen pendidikan pada dasarnya merupakan penerapan
prinsip manajemen pada umumnya sehingga manajemen pendidikan mempunyai kekhasan
dalam bidang tujuan, proses, dan orientasinya. Berdasarkan tujuannya, manajemen
pendidikan senantiasa bermuara pada tujuan pendidikan, yaitu pengembangan kepribadian
dan kemampuan mengaktualisasikan potensi peserta didik. Berdasarkan prosesnya,
Manajemen pendidikan harus dilandasi sifat edukatif yang berkenaan dengan unsur manusia
yang tidak semata-mata dilandasi prinsip efektivitas dan efisiensi, tetapi juga harus dilandasi
dengan prinsip mendidik. berdasarkan orientasinya kemudian pendidikan di orientasikan atau
dipusatkan kepada peserta didik.
Sesuatu dapat dikatakan sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri mensyaratkan objek
kajian yang jelas. Objek kajian tersebut terdiri dari dua hal yaitu objek material dan objek
formal. Objek kajian inilah yang membedakan antara ilmu satu dan yang lainnya.
Objek material adalah sasaran material suatu penyelidikan, pemikiran, atau penelitian
ilmu. Atau dalam pengertian lain, objek material adalah bahan yang menjadi tinjauan
penelitian atau pembentukan pengetahuan. Objek material juga berarti hal yang diselidiki,
dipandang, atau disorot oleh suatu disiplin ilmu. Objek material kajian manajemen
pendidikan adalah sebagaimana objek material ilmu lain yaitu manusia. Objek material
manusia dalam konteks ini adalah dalam sebuah kerjasama organisasi atau lembaga dan
sistem pendidikan.
Objek formal adalah sesuatu yang membedakan bidang ilmu satu dan bidang lain.
Objek formal adalah sudut pandang yang ditunjukkan pada bahan dari penelitian atau
pembentukan pengetahuan itu, atau sudut pandang dari mana objek material itu disorot.
Sebuah ilmu pengetahuan dengan mudah diketahui dengan mengetahui objek formalnya.
Objek formal manajemen pendidikan adalah keteraturan, pengaturan, atau keserasian
dalam pelaksanaan pendidikan. Keteraturan dalam hal ini adalah hubungan antara satu pihak
sebagai pengatur dan pihak lain sebagai yang diatur, baik dalam internal kerjasama maupun
eksternal individu maupun kelompok dalam bidang pendidikan.
Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa manajemen pendidikan mempunyai bahasa
yang jelas terkait dengan pengaturan, keserasian dalam organisasi. Manajemen pendidikan
merupakan disiplin ilmu terapan dari kelompok ilmu-ilmu sosial karena kemanfaatannya
hanya ada apabila prinsip-prinsipnya diterapkan untuk meningkatkan kebaikan hidup
manusia.
19
pendidikan adalah perencanaan; berorganisasian; pengerahan (motivasi, kepemimpinan,
pengambilan keputusan, komunikasi, koordinasi dan negosiasi, serta pengembangan
organisasi); pengendalian meliputi pemantauan (monitoring); penilaian; dan pelaporan.
Monitoring dan evaluasi sering disingkat ME atau "money".
Pendidikan sebagai suatu usaha sadar sesungguhnya mempunyai cakupan kegiatan
sangat luas, baik ditinjau dari segi struktural maupun fungsional, kesisteman maupun segi
kategorisasi komponensialnya, serta rintangan bidang garapan pekerjaannya titik Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa batasan dan ruang lingkup ranah telaahan bidang ilmu
pendidikan itu sangat luas dan kompleks. Namun demikian, bagi keperluan penelaahannya
kiranya dapat dilakukan pemilahan dan penggugusan dengan berbagai model cara
berdasarkan kepentingannya. Moctar Buchori menggambarkan tabel ranah telaahan bidang
kependidikan.
20
F. Fungsi-Fungsi Manajemen Pendidikan
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan fungsi paling awal dari keseluruhan fungsi
manajemen sebagaimana banyak dikemukakan oleh para ahli, perencanaan adalah
proses kegiatan untuk menyiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Perencanaan juga bisa diartikan sebagai penetapan tujuan, policy, prosedur,
budget, dan program dari suatu organisasi. Jadi, dengan perencanaan, fungsi
manajemen dalam menetapkan tujuan yang akan dicapai oleh organisasi,
menetapkan peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman pelaksanaan yang harus
dituruti, dan menetapkan biaya yang diperlukan dan pemasukan uang yang
diharapkan diperoleh dari tindakan yang dilakukan.
Perencanaan meliputi beberapa hal antara lain a. Penetapan tujuan-tujuan dan
maksud maksud organisasi; b. Perkiraan lingkungan (sumber-sumber dan
hambatan) dalam hal apa tujuan-tujuan dan maksud itu harus dicapai; c.
Penentuan pendekatan yang akan mencapai tujuan-tujuan dan maksud itu.
2. Perorganisasian (organizing)
21
3. Penggerakan (actuating)
4. Pengawasan (controlling)
22
itu, pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi munculkan tuntutan baru
dalam sistem pendidikan. Tuntutan tersebut menyangkut pembaruan sistem
pendidikan, diantaranya pembaruan kurikulum, yaitu diversifikasi kurikulum untuk
melayani peserta didik dan potensi daerah yang beragam; diversifikasi jenis
pendidikan yang dilakukan secara profesional; penyusunan standar kompetensi yang
berlaku secara nasional dan daerah menyesuaikan dengan kondisi setempat;
penyusunan tersebut kualifikasi pendidik yang sesuai dengan tuntutan pelaksanaan
tugas secara profesional; penyusunan standar pendanaan pendidikan untuk setiap
satuan pendidikan sesuai prinsip-prinsip pemerataan dan keadilan; pelaksanaan
manajemen pendidikan berbasis sekolah dan otonomi perguruan tinggi; serta
penyelenggaraan pendidikan dengan sistem terbuka dan multimakna. Pembaruan
sistem pendidikan nasional juga meliputi penghapusan diskriminasi antara masyarakat
serta perbedaan antara pendidikan keagamaan dan pendidikan umum.
Berdasarkan visi dan misi pendidikan nasional tersebut, pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang
maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Strategi manajemen pengelolaan pembangunan pendidikan nasional dalam UU SPN nomor
20 tahun 2003 meliputi:
1. Pelaksanaan pendidikan agama serta akhlak mulia
2. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi
3. Proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis
4. Evaluasi akreditasi, dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan
5. Peningkatan profesional dan pendidikan dan tenaga kependidikan
6. Penyediaan sarana belajar yang mendidik
7. Pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan berkeadilan
23
8. Penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan merata
9. Pelaksanaan wajib belajar
10. Pelaksanaan otonomi manajemen pendidikan
11. Pemberdayaan peran masyarakat.
12. Pusat kebudayaan dan pembangunan masyarakat.
13. Pelaksanaan pengawasan dalam sistem pendidikan nasional.
1.4 KESIMPULAN
24
7. Dalam praktiknya, manajemen pendidikan memerlukan berbagai fungsi manajemen.
Fungsi-fungsi manajemen dalam pendidikan pada umumnya meliputi fungsi
perencanaan (planning), fungsi perorganisasian (organizing), fungsi pengarahan
(directing), dan fungsi pengendalian(controlling).
8. Manajemen pengelolaan pendidikan nasional diatur dalam UU nomor 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional yang disahkan oleh presiden pada tanggal 8 Juli
2003. UUSPN nomor 20 tahun 2003 tersebut merupakan pengganti UUSPN nomor 2
tahun 1989 yang sudah tidak relevan lagi dengan semangat reformasi dan otonomi
daerah, karenanya UUSPN 2 tahun 1989 harus diperbarui dan diganti
1.5 SARAN
Oleh karena itu demi tercapainya tujuan Pendidikan yang berkualitas, diperlukan
manajemen Pendidikan yang dapat menggerakan segala sumber daya Pendidikan.
Manajemen pendididkan itu terkait dengan manajemen peserta didik yang isinya
merupakan pengelolaan dan juga pelaksanaanya.
25
DAFTAR PUSTAKA
Panggabean, suvriadi. Dkk. 2022. Pengantar manajemen Pendidikan: Yayasan Kita Menulis.
Purba, sukirman. Dkk. 2021. Teori manajemen Pendidikan. Jakarta: Yayasan Kita Menulis
Didin Kurniadin dan Imam Machali. 2019. Manajemen Pendidikan: Konsep dan Prinsip
Pengelolaan Pendidikan. Depok, sleman, Yogyakarta: Ar-Ruz Media.
Amtu, Onisimus. 2019. Manajemen Pendidikan Diera Otonomi Daerah, Bandung:
Alfabeta .
Bahari, Syaiful. 2022. Manajemen Pendidikan Inklusi Di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal
Ilmu Pendidikan.
Supriadi, O. 2020. Pengantar Manjemen Pendidikan. Edukatif : Jurnal Dinamika
Pendidikan.
26