Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul “Manajemen
Pendidik dan Peserta Didik” Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesikan makalah ini, terutama kepada teman-teman yang telah bersedia meluangkan waktu
untuk membantu menyempurnakan penulisan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini penulis
telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen pendidik dan peserta didik ?
2. Apa Tugas, Kewajiban, Hak dan Peran Pendidik?
3. Apa tujuan, fungsi, prinsip dan ruang lingkup peserta didik ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen pendidik dan peserta didik.
2. Untuk mengetahui tugas, kewajiban, hak, dan peran pendidik.
3. Untuk mengetahui tujuan, fungsi, prinsip, dan ruang lingkup peserta didik .
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan (UU No. 20/2003).
Uhbiyati (2005: 65) mengemukakan bahwa pendidik adalah orang dewasa yang bertanggungjawab
memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya
agar mencapai kedewasaannya, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah, khalifah
di permukaan bumi, sebagai makhluk sosial dan sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri.
1. Tugas Pendidik Tugas pendidik (UU No. 20/2003) adalah merencanakan dan
5
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Supardi (2013: 91)
menyebutkan tugas seorang pendidik terdiri atas beberapa hal yaitu sebagai
berikut.
• Tugas guru sebagai profesi Tugas ini menenutut kepada guru untuk
mengembangkan potensi profesionalisme diri sesuai perkembangangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih anak
didik adalah tugas guru sebagai profesi. Tugas guru sebagai pendidik
berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak
didik. Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak didik.
Tugas guru sebagai pelatih adalah mengembangkan keterampilan dan
menerapkannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik.
2. Kewajiban Pendidik Kewajiban pendidik dalam (UU No. 20/2003) antara lain:
6
dinamis, dan dialogis;
• memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
b. Peran Pendidik
Berikut adalah peranan guru dalam nuansa pendidikan yang ideal (Supardi, 2013: 92-100).
1. Guru sebagai pendidik, sebagai pendidik guru merupakan teladan, panutan dan
tokoh yang akan diidentifikasi oleh peserta didik. Kedudukan sebagai pendidik
menuntut guru untuk membekali diri dengan pribadi yang berkualitas berupa
tanggung jawab, kewibawaan, kemandirian, dan kedisiplinan. Guru yang
bertanggungjawab adalah guru yang mengetahui, memahami nilai-nilai, norma
(kesusilaan, kesopanan, moral, sosial, maupun keagamaan) dan selalu berusaha
untuk menyesuaikan segala tindakan dan perilakunya sesuai dengan nilai dan
norma tersebut. Guru yang berwibawa adalah guru yang memiliki kelebihan dalam
mengaktualisasikan nilai spiritual, moral, sosial, rasional, dan intelektualitas dalam
kepribadiannya serta dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
dapat dengan mudah mempengaruhi dan menggerakkan siswa untuk melakukan
pembelajaran. Berkaitan dengan kewibawaan, guru harus dapat mengambil
keputusan secara mandiri, cepat, tepat waktu, tepat dalam rangka pencapaian
7
kompetensi lulusan, satuan pendidikan, mata pelajaran, standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Guru harus disiplin dalam mentaati aturan dan kode etik karena
salah satu tugas guru adalah menjadikan peserta didik berdisiplin.
4. Guru sebagai penasihat, peran guru sebagai penasehat tidak hanya terbatas
terhadap siswa tetapi juga terhadap orang tua. Dalam menjalankan perannya sebgai
penasehat, guru harus dapat memberikan konseling sesuai dengan apa yang
dibutuhakn siswa, dan memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang
dihadapi. Untuk menjadi seorang penasehat, guru harus dapat menumbuhkan
kepercayaan siswa terhadap dirinya. Karenanya guru harus bertindak arif dengan
merahasiakan segala apa yang sedang dihadapai siswa-siswinya khususnya yang
bersifat pribadi yang dibawa siswa kepadanya. Untuk itu, guru harus memembekali
diri dengan ilmu psikologi secara umum, maupun psikologi perkembangan serta
ilmu kesehatan mental. Tujuan memberikan nasehat kepada siswa adalah untuk
menjadikan siswa semakin dewasa yang dapat memutuskan sendiri apa yang harus
dilakukan terhadap permasalahan yang sedang dihadapinya.
5. Guru sebagai model dan teladan, dengan keteladanan yang diberikan orang-
orang menempatkan ia sebagai figur yang dijadikan teladan. Sifat-sifat positif yang
ada pada guru merupakan modal yang dapat dijadikan sebagai teladan, seperti
bertanggungjawab dan sebagainya. Guru, harus mampu meminimalisir sifat-sifat
dan perilaku negatif yang ada pada dirinya. Ada beberapa hal yang harus
8
diperhatikan guru sebagai teladan dalam menjalankan tugasnya yaitu (a) berbicara
dan memiliki gaya bicara yang efektif dan lugas; (b) memiliki etos kerja ynag
tinggi, selalu berpakaina rapi dan menarik; (c) dapat membina hubungan
kemanusiaan dengan siswa, guru, kepala sekolah serta masyarakat sekitar sekolah
dan tempat tinggal; (d) berpikir logis, rasional, kreatif dan inofatif; dan (e) cepat
dan tegas dalam mengambil keputusan, menjaga kesehatan fisik, mental, sosial dan
rohani.
7. Guru sebagai fasilitator, guru sebagai fasilitator berarti guru hendaknya dapat
menyediakan fasilitas yang memungkinkan memudahkan kegiatan belajar anak
didik. Oleh karena itu, menjadi tugas guru bagaimana menyediakan fasilitas
dengan bantuan tenaga pendidik, sehingga akan tercipta lingkungan belajar yang
menyenagkan anak didik. Guru sebagai fasilitator tidak hanya terbatas
menyediakan hal-hal yang sifatnya fisik, tetapi lebih penting lagi adalah bagaimana
memfasilitasi peserta didik agar dapat melakukan kegiatan dan pengalaman belajar
serta memperoleh keterampilan hidup. Tugas fasilitator ini dapat dilaksanakan
antara lain dengan membuat program program dan mengimplementasikannya
dengan prinsip pembelajaran aktif, edukatif, kreatif, dan menyenangkan.
Manajemen peserta didik atau (pupil Personnel Administration) adalah layanan yang
memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar
kelasseperti : Pengenalan, pendaftaran, layanan individuan seperti pengembangan keseluruhan
kemampuan, minat , kebutuhan sampai ia matang sekolah. Manajemen peserta didik juga
diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik masuk sekolah sampai mereka lulus
sekolah (Knezevich, 1961).
Fungsi manajemen peserta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk
mengembangkan diri se-optimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi individualitas, segi
sosial, aspirasi, kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didik yang lainnya. Agar tujuan dan fungsi
manajemen peserta didik dapat tercapai, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaannya.
10
Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Dalam mengembangkan manajemen kepeserta didikan, penyelenggara harus mengacu
pada peraturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan.
2. Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen sekolah. Oleh
karena itu harus memiliki tujuan yang sama dan atau mendukung terhadap tujuan
manajemen sekolah secara keseluruhan.
3. Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan
dan dalam rangka mendidik peserta didik.
4. Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan
peserta yang mempunyai keragaman latar belakang dan punya banyak perbedaan.
Perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta didik tidak diarahkan bagi munculnya konflik
diantara mereka melainkan justru untuk mempersatukan, saling memahami dan saling
menghargai. Sehingga setiap peserta didik memilki wahana untuk berkembang secara
optimal.
5. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap
pembimbingan peserta didik.
6. Kegiatan peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta didik.
Prinsip kemandirian juga akan bermanfaat tidak hanya ketika disekolah, melainkan juga
ketika sudah terjun ke masyaraat
7. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik, bai
disekolah lebih-lebih di masa depan.
Semua kegiatan disekolah pada akhirnya ditujukan untuk membantu peserta didik
mengembangkan dirinya. Upaya itu akan optimal jika peserta didik itu secara sendiri berupaya
aktif mengembangkan diri sesuai dengan program-program yang dilakuan sekolah. Oleh karena
itu sangat penting untuk menciptakan kondisi agar peserta didik dapat mengembangkan diri secara
optimal. Sebagai pemimpin disekolah, kepala sekolah memegang peran penting dalam
menciptakan kondisi tersebut.
11
Dengan demikian manajemen peserta didik itu bukanlah dalam bentuk pencatatan data
peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat
digunakan untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
melalui proses pendidikan sekolah.
12
b. Kriteria Penerimaan Peserta Didik Baru
Ada tiga macam kriteria penerimaan peserta didik, Pertama, adalah kriteria acuan
patokan ( standard criterian referenced), yaitu suatu penerimaan peserta didik yang didasarkan
atas patokan – patokan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam hal ini, sekolah terlebih dahulu
membuat patokan bagi calon peserta didik dengan kemampuan minimal setingkat dengan sekolah
yang menerima peserta didik.
Sebagai konsekuensi dari penerimaan yang didasarkan atas kriteria, jika semua calon peserta
didik yang mengikuti seleksi memenuhi patokan minimal yang ditentukan maka mereka harus
diterima semua. Sebaliknya, jika calon peserta didik yang mendaftar kurang memenuhi patokan
minimal yang akan ditentuka, peserta didik akan ditolak atau tidak diterima.
Kedua, Kriteria acuan norma ( Norm criterian referenced), yaitu penerimaan calon peserta didik
yang didasarkan atas keseluruhan prestasi calon peserta didik yang mengikuti seleksi. Dalamhal ini
sekolah menetapkan kriteria penerimaan berdasarkan prestasi keseluruhan peserta didik.
Keseluruhan prestasi peserta didik yang nilainya berada dan diatas rata-rata, digolongkan sebagai
calon yang dapat diterima sebagai calon peserta didik. Sementara yang berada di bawah rata-rata
termasuk peserta didik yang tidak diterima.
Ketiga, Kriteria yang didasarkan atas daya tampung sekolah, sekolah terlebih dahulu
menentukan berapa jumlah daya tampungannya, atau berapa calon peserta didik baru yang akan
diterima. Setelah sekolah menentukan, kemudian merangking prestasi siwa mulai dari yang
berprestasi paling tinggi sampai dengan prestasi paling rendah. Penentuan peserta didik yang
diterima dilakukan dengan cara mengurutkan dari atas kebawah, sampai daya tampung tersebut
terpenuhi.
13
Adapun prosedur penerimaan peserta didik baru adalah pembentukan panitia penerimaan
peserta didik baru, rapat penentuan peserta didik baru, pembuatan, pesangan atau pengiriman
pengumuman, pendaftaran peserta didik baru, seleksi, penentuan pesrta didik yang diterima,
pengumuman peserta didik yang diterima dan regristasi preserta didik yang diterima.
14
➢ Pembuatan, Pengiriman atau Pemasangan Pengumuman
Setelah rapat mengenai penerimaan peserta didik baru berhasil mengambil keputusan-
keputusan penting, seksi pengumuman membuat pengumuman yang berisi hal-hal sebagai berikut:
Gambar singkat mengenai sekolah, Persyaratan pendaftaran peserta didik baru, Cara pendaftaran,
Waktu pendaftaran, Tempat pendaftaran, Berapa uang pendaftarannya, Waktu dan seleksi
dilakukan (hari, tanggal, dan tempat), Kapan pengumuman hasil seleksi diumumkan.
➢ Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru
Yang harus disediakan pada sat pendaftaran peserta didik baru adalah: Loket pendaftaran,
loket informasi, dan formulir pendaftaran. Sedangkan yang harus diketahui oleh calon peserta
adalah kapan formulir boleh diambil, bagaimana cara pengisian firmulir tersebut, dan kapan
formulir yang sudah terisi dikembalikan.
➢ Seleksi Peserta Didik Baru
Seleksi peserta didik baru, dengan menggunakan nilai raport (jika menggunakan system
PMDK) dan nilai ebtanas murni jika menggunakan system danem, juga menggunakan tes. Jika
yang digunakan sebagai alat seleksi adalah tes, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah
mengatur pengawas tes, dan peserta tes.
➢ Penentuan Jumlah Peserta Didik yang diterima
Jumlah calon siswa yang akan diterima di suatu sekolah sangat bergantung pada jumlah
kelas atau fasilitas tempat duduk yang tersedia, maksudnya, jumlah yang akan diterima di sekolah
disesuaikan dengan fasilitas terutama jumlah gedung yang akan ditempati ketika siswa telah
diterima di sekolah terrsebut.
➢ Pendaftaran Ulang
Calon peserta didik yang dinyatakan diterima harus mendaftar ulang dengan memenuhi
persyaratandan kelengkapan yang diminta oleh sekolah. Sekolah harus menetapkan batas waktu
pendaftaran ulang dimulai dan ditutup. Peserta didik yang mendaftar ulang dicatat dalam buku
induk sekolah.
15
lain meliputi Tata tertib, kondisi siswa, serta pengenalan pelajaran yang akan dihadapi, dengan
maksud agar siswa tidak mengalami kejanggalan dalam menempuh studi.
16
peserta didik harus ditumbuh kembangkan secara optimal melalui kegiatan kurikuler dan estra
kuriuler.
Keberhasilan pembinaan dan pengembangan peserta didik diukur melaui proses yang
dilakukan oleh lembaga pendidikan (oleh guru). Ukuran yang sering digunakan adalah naik kelas
dan tidak naik kelas bagi peserta didik yang belum mencapai tingkat akhir serta lulus dan tidak
lulus bagi perserta didik yang ada ditingkat akhir suatu lembaga pendidikan.
17
dicapai alumni dari lembaga pendidikan (sekolah) ini perlu didata dan dicatat oleh lembaga. Sebab
data tersebut sangat berguna bagi lembaga dalam mempromosikan lembaga pendidikannya.
b. Layanan Perpustakaan
perpustakaan merupakan salah satu unit yang memberikan layanan kepada peserta didik,
dengan maksud membantu dan menunjang proses pembelajaran di sekolah, melayani informasi-
informasi yang dibutuhkan serta memberikan layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka.
Perpustakaan sekolah merupakan perangkat kelengkapan pendidikan dalam mencapai
tujuan pendidikan disekolah. Keberadaan perpustakaan disekolah sangatlah penting. Perpustakaan
sekolah sering disebut sebagai jantungnya sekolah, karena yang menjadi denyut nadi proses
pembelajaran disekolah adalah perpustakaan. Perpustakaan juga dipandang sebagai kunci bagi
ilmu pengetahuan dan inti setiap proses pembelajaran disekolah.
d. Layanan Kesehatan
Layanan kesehatan disekolah biasanya dibentuk sebuah wadah bernama Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS). Usaha Kegiatan Sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan
disekolah.Sasaran utama UKS adalah untuk meningkatkan atau membina kesehatan murid dan
lingkungan hidupnya.
18
e. Layanan Transportasi Sekolah
Saran Angkutan (Transportasi) bagi peserta didik merupakan salah satu penunjang untuk
kelancaran Proses belajar mengajar. Para Peserta Didik akan merasa aman dan dapat masuk atau
pulang sekolah dengan waktu yang tepat. Transportasi diperlukan terutama bagi peserta didik
ditingkat prasekolah dan pendidikan dasar.
f. Layanan Asrama
Bagi peserta didik khususnya jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi,
terutama bagi mereka yang jauh dari orang tua diperlukan adanya asrama. Selain bermanfaat untuk
peserta didik dan petugas asrama.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen Peserta Didik diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai
masuk sampai lulus sekolah. Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan
peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga
pendidikan (sekolah). Ruang lingkup Peserta didik meliputi : Analisis kebutuhan peserta didik,
Rekruitmen peserta didik, seleksi peserta didik, Orientasi, Penempatan peserta didik (Pembagian
Kelas), pembinaan dan pengembangan peserta didik, Pencatatan dan pelaporan, Kelulusan dan
Alumni. Adapun layanan khusus yang menunjang Manajemen Peserta didik adalah Layanan
Bimbingan dan Konseling, Layanan perpustakaan, layanan kantin / kafetaria, layanan kesehatan,
layanan transportasi sekolah, layanan asrama.
Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan adalah aktivitas yang harus dilakukan mulai
dari tenaga pendidik dan kependidikan itu masuk ke dalam organisasi pendidik sampai akhirnya
berhenti melalui proses perencanaan SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian
kompensasi, penghargaan pendidik atau latihan / pengembangan dan pemberhentian.
20
DAFTAR PUSTAKA
Idrus, ali. 2009 Manajemen pendidikan global (visi, aksi &adaptasi). GP press: Jakarta
Uno, B hamzah. 2007. Profesi kependidikan. problema, solusi dan reformasi pendidikan
diindonesia. PT bumi aksara: Jakarta
Saud, syaefudin, udin. 2009. Pengembangan profesi guru. CV. Alfabeta: Bandung
Rizali, ahmad dkk. 2009 Dari guru konvensional menuju GURU PROFESIONAL. PT
grasindo: jakarta
Rugaiyah, Sismiati dan atiek. 2011. Profesi kependidikan. Ghalia Indonesia: Bogor
Tim Dosen Administrasi pendidikan universitas pendidikan indonesia. .2009. MANAJEMEN
PENDIDIKAN. Alfabeta: Bandung
Rohani, Ahmad. 2010. PENGELOLAAN PENGAJARAN, sebuah pengantar menuju guru
profesional. PT rineka cipta: Jakarta
Usman, user dan Mohammad. 1990. MENJADI GURU PROFESIONAL. PT Remaja Rosdakarya:
Bandung
21