Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA

KEPENDIDIKAN DI SD/MI

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas terstruktur

Mata Kuliah : Manajemen Berbasis Sekolah


Dosen Pengampu : Drs. H. Moh Masnun, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 9
Leti Latifah 2008107032
Wida Mulia 2008107053
Tiara Muzdalifah 2008107056

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini dengan tepat
waktu. Makalah ini berjudul “Manajemen Standar Tenaga Pendidik dan
Kependidikan.”
Makalah disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah
“Manajemen Berbasis Sekolah”. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan terkait materi “Manajemen Standar Tenaga Pendidik dan
Tenaga Kependidikan” bagi para pembaca.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. H. Moh Masnun,


M.Pd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Manajemen Berbasis Sekolah yang
telah memberikan tugas ini dan membimbing kami dalam proses pengerjaannya.
Kami ucapkan terimakasih juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan untuk kami
sendiri khususnya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Cirebon, Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian Manajemen Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan. 3
1. Pengertian Manajemen...........................................................................3
2. Pengertian Pendidik................................................................................4
3. Pengertian Tenaga Kependidikan.........................................................7
4. Pengertian Manajemen Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
10
B. Proses/Aktivitas Manajemen Standar Tenaga Pendidik dan
kependidikan.....................................................................................................10
C. Tujuan Manajemen Standar Tenaga Pendidik dan Tenaga
Kependidikan....................................................................................................14
D. Tugas dan Fungsi Manajemen Standar Tenaga Pendidik dan Tenaga
Kependidikan....................................................................................................14
BAB III PENUTUP..............................................................................................17
A. Kesimpulan................................................................................................17
B. Saran..........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia nyata, pendidikan sangat membutuhkan keterampilan serta
kemampuan pendidik ataupun tenaga kependidikannya untuk kemajuan
siswanya. Karena dengan pendidikan dapat mengubah ataupun
mengembangkan potensi tiap individu yang ada serta dengan pendidikan itu
dapat mengubah masa depan bangsa dan negara. Pendidikan ini dijadikan
sebagai usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar siswa dapat mengembangkan potensi dirinya untuk
mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.1 Maka dari itu dibutuhkannya seorang
pendidik maupun tenaga pendidik yang sesuai dengan standar nasional, dengan
mempunyai kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan maka besar kemungkinan
tujuan dari pendidikan dapat tercapai. Karena baik seorang pendidik ataupun
tenaga pendidik itu harus sehat secara jasmani maupun rohaninya, mempunyai
kemampuan dalam mengajar, membimbing, mengawas, mengelola, dan lain
sebagainya. Akan tetapi, terkadang masih banyak yang belum memahami serta
mengetahui bagaimana manajemen standar pendidik dan tenaga kependidikan
itu sendiri. Maka dari itu dalam kesempatan kali ini, dan dalam makalah ini
penulis akan menyajikan hasil bacaannya terkait materi manajemen standar
tenaga pendidik dan kependidikan di MI.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen standar tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan?
2. Apa tujuan dari manajemen standar tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan?

1
Depdiknas, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL (Indonesia, 2003).
3. Apa saja tugas dan fungsi manajemen standar tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan?
4. Bagaimana aktivitas dalam manajemen standar tenaga pendidik dan tenaga
kependidik?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari manajemen standar tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan
2. Untuk mengetahui tujuan dari manajemen standar tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan
3. Untuk mengetahui tugas dan fungsi manajemen standar tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan
4. Untuk mengetahui aktivitas dalam manajemen standar tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan


1. Pengertian Manajemen
Kata manajemen dalam Bahasa Inggris (to manage) mempunyai
arti yaitu mengurus, mengatur, melaksanakan dan mengelola. Manajemen
juga dapat diartikan sebagai penggunaan sumber daya secara efektif untuk
mencapai sasaran, pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya
perusahaan dan organisasi. Sedangkan menurut George R. Terry,
management is distinct process of planning, organizing, actuating,
controlling (POAC), performed to determine and accomplish the
objectives by the use of human being and other resources. Yang artinya
manajemen itu adalah suatu proses yang jelas, diawali dengan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang
dilakukan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan
dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Sedangkan menurut Malayu S.P. Hasibuan, manajemen merupakan ilmu
dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara
efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lain dalam organisasi untuk
mencapai tujuan tertentu. Dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah
proses pengaturan dan pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya yang dimiliki oleh sebuah organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan yang didalamnya ada sebuah kerjasama, dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada intinya pendapat mereka
tentang pengertian manajemen memiliki persamaan mendasar bahwa
dalam manajemen tersebut terdapat aktivitas yang saling berhubungan atau
berkaitan, baik dari tujuan yang ingin dicapai maupun dari
fungsionalitasnya.2

2
Maulidia, “MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DI IAIN TAKENGON,” Ilmu Pendidikan Dan
Keagamaan 4, no. 3 (2020): 265–279,
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/eduriligia/article/view/12885/5802.
2. Pengertian Pendidik
Dari segi bahasa, kata pendidik dalam bahasa Arab dijumpai kata
ustadz, mudarris, mua’llim dan mu’addib. Kata ustadz jamaknya asaatidz
yang berarti teacher (guru), professor (gelar akademik), jenjang dibidang
intelektual, pelatih, penulis dan penyair.). Adapun kata mudarris berarti
teacher (guru), instsructor (pelatih) dan lecture (dosen) Selanjutnya kata
mu’allim yang juga berarti teacher (guru), instructor (pelatih), trainer
(pemandu). Selanjutnya kata mu’addib berarti educator (pendidik) atau
teacher in Koranic school (guru dalam lembaga pendidikan alQur’an).
Dengan demikian menurut penulis bahwa kata pendidik secara fungsional
menunjukkan kepada seseorang yang melakukan kegiatan dalam
memberikan pengetahuan, ketrampilan, pendidikan, pengalaman dan
sebagainya.

Dari segi istilah para ahli pendidikan merumuskan pengertian


pendidikan sebagai berikut :

a. Menurut Ahmad Tafsir, (1992:74) Pendidik ialah orang-orang yang


bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik dengan
mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik baik potensi
afektif, potensi kognitif maupun potensi psikomotorik.
b. Menurut Suryosubroto, (1983:26) Pendidik berarti juga orang dewasa
yang bertanggung jawab memberi pertolongan pada peserta
didiknyadalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai
tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan memenuhi tingkat
kedewasaannya mampu mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai
hamba dan khalifah Allah swt dan mampu melakukan tugas sebagai
mahluk sosial dan sebagai mahluk individu yang mandiri. Pendidik dan
tenaga kependidikan adalah dua “profesi” yang sangat berkaitan erat
dengan dunia pendidikan, sekalipun lingkup keduanya berbeda.

Hal ini dapat dilihat dari pengertian keduanya yang tercantum


dalam Pasal 1 Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa tenaga
kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Sementara
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam menyelenggarakan pendidikan.

Syarat-syarat dan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang


Pendidik. Menurut H.Mubangit, syarat untuk menjadi seorang pendidik
yaitu:

a. Harus beragama
b. Mampu bertanggung jawab atas kesejahteraan agama.
c. Tidak kalah dengan guru-guru umumlainnya dalam membentuk negara
yangdemokratis
d. Harus memiliki perasaan panggilan murni
Sedangkan sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pendidik adalah :
a. Integritas pribadi, yaitu pribadi yangsegala aspeknya berkembang
secara harmonis
b. Integrasi sosial, yaitu pribadi yang merupakan satuan
denganmasyarakat
c. Integrasi susila, yaitu pribadi yang telah menyatukan diri dengan
norma-normasusila yang dipilihnya.

Tugas-tugas dari seorang pendidik adalah :

a. Membimbing peserta didik, dalam artian mencari pengenalan terhadap


anak didik mengenai kebutuhan, kesanggupan, bakat, minat
dansebagainya.
b. Menciptakan situasi untuk pendidikan,yaitu ; suatu keadaan dimana
tindakan-tindakan pendidik dapat berlangsung dengan baik dan hasil
yang memuaskan.
c. Seorang pendidik harus memiliki pengetahuan yang diperlukan,seperti
pengetahuan keagamaan, dan lain sebagainya. Syarat-syarat dan Sifat-
sifat yang harus dimiliki oleh seorang Pendidik.
Syarat-syarat umum bagi seorang pendidik adalah : Sehat Jasmani
dan Sehat Rohani. lain untuk Kepala Satuan Pendidikan adalah: Kepala
Sekolah, Rektor, Direktur, serta istilah lainnya.

Standar kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan meliputi


empat komponen yaitu: 1) kompetensi pedagogi (andragogi), 2)
kompetensi kepribadian, 3) kompetensi social dan 4) kompetensi
professional. Untuk lebih jelasnya masing-masing kompetensi dijabarkan
sebagai beriku.

1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan
dengan pemahaman terhadap peserta didik/warga belajar dan
pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara substantif
kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, memahami
kurikulum, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik/warga belajar, dan
berakhlak mulia.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik
sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik/warga belajar, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik/warga belajar, dan
masyarakat sekitar.
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang berkenaan
dengan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam
yang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum
3. Pengertian Tenaga Kependidikan
Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan. Yang termasuk ke dalam tenaga kependidikan adalah: kepala
satuan pendidikan; pendidik; dan tenaga kependidikan lainnya. Kepala
Satuan Pendidikan yaitu orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab
untuk memimpin satuan pendidikan tersebut. Kepala Satuan Pendidikan
harus mampu melaksanakan peran dan tugasnya sebagai edukator,
manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, motivator, figur dan
mediator (Emaslim-FM) Istilah matapelajaran dan substansi keilmuan
yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan
keilmuan sebagai PTK.

a. Standar Kualifikasi Pendidik yaitu :


Kualifikasi akademik guru melalui pendidikan formal
1) Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA
Guru pada PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi
akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana
(S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang
diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
2) Kualifikasi Akademik GuruSD/MI
Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus
memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI
(D-IV/S1 PGSD/ PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari
program studi yangterakreditasi.
3) Kualifikasi Akademik Guru SMP/MTs
Guru pada SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat,
harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program
studi yang terakreditasi.
4) Kualifikasi Akademik Guru SMA/MA
Guru pada SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat, harus
memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program
studi yang terakreditasi.
5) Kualifikasi Akademik Guru SDLB/SMPLB/SMALB
Guru pada SDLB/SMPLB/SMALB, atau bentuk lain yang
sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan
minimum diploma empat (DIV) atau sarjana (S1) program
pendidikan khusus atau sarjana yang sesuai dengan mata pelajaran
yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi
yangterakreditasi.
6) Kualifikasi Akademik Guru SMK/MAK
Guru pada SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat,
harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program
studi yangterakreditasi.

Tenaga kependidikanlainnya ialah orang yang berpartisipasi dalam


penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, walaupun secara tidak
langsung terlibat dalam proses pendidikan, diantaranya:

a. Wakil-wakil/KepalaUrusan,umumnya pendidik yang mempunyai tugas


tambahan dalam bidang yang khusus, untuk membantu Kepala Satuan
Pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan pada institusi tersebut.
Contoh: Kepala UrusanKurikulum.
b. Tata Usaha,adalah Tenaga Kependidikan yang bertugas dalam bidang
administrasi instansi tersebut. Bidang administrasi yang dikelola di
antaranya; Administrasi surat menyurat dan pengarsipan, Administrasi
Kepegawaian, Administrasi Peserta Didik, Administrasi Keuangan,
Administrasi Inventaris dan lain-lain. Ad berarti intensif, sedangkan
ministrare berarti melayani, membantu, dan memenuhi atau menyediakan
(Husaini Usman, 2006)
c. Laboran,adalah petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap alat dan
bahan di Laboratorium. Laboran adalah petugas non guru yang membantu
guru untuk melaksanakan kegiatan praktikum/peragaan (meliputi
penyiapan bahan, membantu pelaksanaan praktikum serta mengemasi/
membersihkan bahan dan alat setelah praktikum). Selain itu, Laboran
adalah teknisi yang membantu guru dalam melaksanakan KBM yang
berupa peragaan ataupraktikum.
d. Pustakawan,ialah seseorang yang bekerja di perpustakaan dan membantu
orang menemukan buku, majalah, dan informasi lain. Pada tahun 2000- an,
pustakawan juga mulai membantu orang menemukan informasi
menggunakan komputer, basis data elektronik, dan peralatan pencarian di
internet. Terdapat berbagai jenis pustakawan, antara lain pustakawan anak,
remaja, dewasa, sejarah, hukum, dsb. Pustakawan wanita disebut
sebagaipustakawati.
e. Bimbingan Konseling (BK) Fungsi bimbingan dan konseling secara umum
adalah sebagai fasilitator dan motivator client dalm upaya mengatasi dan
mencegah problema kehidupan client dengan kemampuan yang ada pada
diri sendiri.Sesuai dengan uraian sebelumnya bahwa bimbingan dan
konseling bertujuan agar peserta didik dapat menemukan dirinya,
mengenal dirinya dan mampu merencanakan masadepannya.
f. Petugas keamanan (penjaga sekolah),Petugas kebersihan, danlainnya. Dari
beberapa paparan di atas dapat disimpulkan bahwa tenaga kependidikan
bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan
pada satuan pendidikan. Tenaga kependidikan mencakup pimpinan satuan
pendidikan, penilik satuan pendidikan nonformal, pengawas satuan
pendidikan formal, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi
sumber belajar, tenaga lapangan pendidikan, tenaga administrasi,
psokolog, pekerja sosial, terapis, tenaga kebersihan sekolah, dan sebutan
lain untuk petugas sejenis yang bekerja pada satuan pendidikan.
4. Pengertian Manajemen Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Sebagaimana yang tertulis dalam Undang Undang no. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 5 dan 6, yang
dimaksud dengan tenaga kependidikan yaitu anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan. Sedangkan pendidik merupakan tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lainnya yang sesuai
dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan.3 Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria
mengenai pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta
pendidikan dalam jabatan.4 Selain itu, standar pendidik dan tenaga
kependidikan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 yang
mempersyaratkan bahwa guru sebagai tenaga pendidik dan
kependidikan wajib mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani rohani serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen standar tenaga pendidik


dan kependidikan yaitu mengatur tenaga pendidik dan kependidikan
seperti guru, TU, dan lain sebagainya yang sesuai dengan standar nasional
dan mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Atau dapat dikatakan bahwa
manajemen standar tenaga pendidik dan kependidikan merupakan suatu
proses pengaturan dan pemanfaatan sumber daya manusia yang ada dalam
sebuah organisasi/lembaga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dan sesuai dengan syarat-syarat yang ada.

B. Proses/Aktivitas Manajemen Standar Tenaga Pendidik dan kependidikan


1. Pengadaan Tenaga kependidikan

3
Berlinda Setyo Yunarti, “Manajemen Standar Nasional Pendidikan Tenaga Pendidik Dan
Kependidikan Di SMK Sanjaya Pakem Sleman Yogyakarta,” Jurnal Jumpa 7 (2019): 52–64.
4
Niken Ristianah and Toha Ma’sum, “Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam Konsep Manajemen Mutu
Pendidikan,” Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam 04, no. 01 (2022): 45–55, http://e-journal.stai-
iu.ac.id/index.php/tabyin.
Pengadaan tenaga personil adalah proses kegiatan untuk mengisi
formasi yang kosong. Perlu diketahui bahwa lowonganya suatu formasi,
disamping disebabkan karena pengembangan lembaga dengan menambah
jabatan-jabatan baru juga disebabkan oleh adanya personil-personil
lembaga yang berhenti (Afriansyah. 2019) Pengadaan tenaga kependidikan
diselengarakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pengumuman adanya formasi baru Pengumuman ini dilakukan untuk
memberitahukan kepada seluruh masyarakat yang memenuhi
kualifikasi melalui media cetak maupun media elektronik.
b. Pendaftaran Pendafataran dilakukan setelah pengumuman tersebar dan
pendaftar mengajukan permohonana dengan memenuhi syarat yang
telkah ditentukan beserta lampiran lainnya yang dibutuhkan.
c. Seleksi atau penyaringan Dalam pengadaan tenaga kependidikan,
penyaringan dilaksanakan melalui dua tahap yaitu: 1). Penyaringan
administrative Penyaringan administrative dilaksanakan berupa
pemeriksaan terhadap kelengkapan beserta lampirannya. Apabila
terdapat kekurangan lengkapan dalam hal administrative maka peserta
tersebut akan gagal. 2). Ujian atau riset Setelah peserta yang lulus
dalam tes penyaringan administrative maka akan mengikuti ujian
pegawai dengan materi pemberitahuan umum, pengetahuan teknis,
dan yang lainnya dipandang perlu.
2. Penempatan
Penempatan merupakan tindakan pengaturan atas seseorang untuk
menempati suatu posisi atau jabatan. Meskipun tindakan penempatan ini
mengandung unsur uji coba yang menyebabkan adanya tindakan
penempatan kembali namun pada dasarnya penempatan tenaga
kependidikan merupakan tindakan yang menentukan keluaran dan
komposisi ketenagaan dilihat dari kepentingan keseimbangan struktur
organisasi pendidikan nasional. tindakan penempatan merupakan tindakan
terpadu antara apa yang dapat tenaga baru perlihatkan (kerjakan) dengan
tuntutan-tuntutan pekerjaan, kewajibankewajiban dan hal-hal yang
ditawarkan dari jabatan tersebut. Karena itu suatu prinsip yang
mengatakan “the right man on the right place” (orang yang tepat pada
tempat yang tepat) haruslah dipenuhi.
3. Orientasi
Orientasi merupakan upaya memperkenalkan seorang tenaga
kependidikan yang baru terhadap situasi dan kondisi pekerjaan atau
jabatannya. Ada juga yang berpendapat orientasi adalah suatu proses
pemberian pemahaman kepada peserta, tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan latihan yang sedang diadakan. Orientasi bertujuan untuk
mempercepat masa adaptasi sehingga tenaga kependidikan baru dapat
bekerja lebih depat dan lebih baik. Namun tidak semua orientasi menjamin
hasil yang baik. Pemberian informasi yang tidak tepat dapat menimbulkan
situasi yang buruk bagi tenaga kependidikan baru maupun organisasi atau
perusahaan. Program orientasi sering juga disebut dengan induksi, yakni
memperkenalkan para pegawai dengan peranan atau kedudukan mereka,
dengan organisasi dan dengan pegawai lain.
a. Kesejahteraan PTK
1) Gaji
Di dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan gaji adalah hak yang
diterima oleh guru atau dosen atas pekerjaannnya dari
penyelenggaraan pendidikan atau satuan pendidikan dalam bentuk
financial secara berkala sesuai dengan peraturan
perundangundangan. Ini berarti bahwa seorang guru (dalam hal ini
guru PNS) akan diberi gaji berupa uang yang dibayarkan secara
berkala. Berkala yang diamsud di sini adalah setiap bulan.
Besarnya gaji yang diterima tersebut sesuai pangkat/golongan dan
masa kerja. Selain diberi gaji pokok, seorang PNS (termasuk guru)
akan mendapat kenaikan gaji berkala apabila telah memenuhi
persyaratan seperti: telah mencapai masa kerja golongan dan
penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya cukup. Di
samping kenaikan gaji berkala, seorang PNS (guru PNS) juga
diberi tunjangan keluarga dan tunjangan jabatan.
2) Tunjangan
Sebesar gaji pokok guru tersebut. Tunjangan profesi
tersebut dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja
negara (APBN) dan/ atau anggaran pendapat belanja daerah
(APBD). Hal ini dinyatakan dalam pasal 16 ayat 2 dan 3 UU
Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen saja, tapi boleh
juga dalam alokasi APBD. Namun sampai tahun 2011 ini
pembayaran tunjangan profesi guru belum dibebankan pada
APBD kabupaten/kota. Di samping gaji pokok, tunjangan keluarga
(istri/suami dan anak) tunjangan fungsional, tunjangan profesi, di
beberapa daerah guru juga mendapat insentif atau yang sejenis
dengan itu dari dana APBD kabupaten/kota di tempat guru
tersebut bertugas. Besarnya tentulah beragam sesuai dengan
kemampuan keuangan daerah.
3) Penghargaan
Pemerintah memberikan sebuah penghargaan di institusi
pendidikan terhadap guru, dosen, kepala sekolah, dan seluruh
tenaga pendidik yang berprestasi. Penghargaan PTK berprestasi ini
sebagai penggerak perubahan dalam kemajuan mutu pendidikan.
Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Dirjen Dikmen Kemdikbud) Achmad Jazidie
mengatakan, tujuan diberikannya penghargaan adalah untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Tujuan
lainnya, adalah untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan ke
arah yang lebih baik.
4) Cuti PTK
Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan
dalam jangka waktu tertentu. Jenis-jenis cuti:
a) Cuti tahunan
b) Cuti besar
c) Cuti sakit
C. Tujuan Manajemen Standar Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Ada beberapa tujuan manajemen standar tenaga pendidik dan
kependidikan, yaitu:
1. Memungkinkan suatu lembaga pendidikan mendapatkan dan
mempertahankan tenaga kerja yang cakap, dapat dipercaya dan memiliki
motivasi tinggi.
2. Meningktakan dan memperbaiki kapasitas yang dimiliki oleh karyawan.
3. Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi prosedur
perekrutan dan seleksi yang ketat, sistem kompensasi dan insentif yang
disesuaikan dengan kinerja, pengembangan manajemen serta aktivitas
pelatihan yang terakit dengan kebutuhan organisasi dan individu.
4. Mengembangkan praktek manajemen dengan komitmen tinggi yang
menyadari bahwa tenaga pendidik dan kependidikan merupakan
stakeholder internal yang berharga serta membantu mengembangkan iklim
kerjasama dan kepercayaan bersama.
5. Menciptakan iklim kerja yang harmonis.5

D. Tugas dan Fungsi Manajemen Standar Tenaga Pendidik dan Tenaga


Kependidikan
Menurut Departemen Pendidikan Budaya (1983), berdasarkan UU No
20 Tahun 2003 Pasal 39, yaitu Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis
untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Sedangkan
pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Dalam
menjalankan tugas dan fungsinya secara professional tenaga pendidik dan
kependidikan harus memiliki kompetensi yang disyaratkan baik oleh peraturan
pemerintah maupun kebutuhan masyarakat. Mereka pun memiliki hak dan
kewajiban dalam melaksanakan tugas, yaitu:

5
Yunarti, “Manajemen Standar Nasional Pendidikan Tenaga Pendidik Dan Kependidikan Di SMK
Sanjaya Pakem Sleman Yogyakarta.”
1. Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:
a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan soaial yang pantas dan
memadai.
b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
c. Pembinaan karir sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas.
d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil
kekayaan intelektual.
e. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas
pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis, dan dialogis.
b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.6

Pengoptimalisasian peran guru dalam proses pembelajaran disekolah


dapat dilihat dari perannya, yaitu:

1. Guru sebagai sumber belajar Peran sebagai sumber belajar berkaitan erat
dengan penguasaan materi pelajaran. Kita bisa menilai baik atau tidaknya
seorang guru hanya dari penguasaan materi pengajaran.
2. Guru sebagai fasilitator Berperan dalam memberikan pelayanan untuk
memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.
3. Guru sebagai pengelola Guru berperan dalam menciptakan iklim belajar
yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui
pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif.
4. Guru sebagai demonstrator Peran untuk mempertunjukkan kepada siswa
segala segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan
memahami.

6
Suarga, “Tugas Dan Fungsi Manajemen Pendidik Dan Tenaga Kependidikan,” Jurnal Idaarah III,
no. 1 (2019): 164–174, file:///C:/Users/Acer/Downloads/9794-Article Text-23437-1-10-
20190807.pdf.
5. Guru sebagai pembimbing Guru berperan membimbing siswa agar dapat
menemukan berbagai potensi yang dimiliknya sebagai bekal hidup
mereka.
6. Guru sebagai motivator Berperan untuk meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar dengan cara positif.
7. Guru sebagai evaluator Guru berperan untuk mengumpulkan data atau
informasi tentang keberhasilan siswa selama proses pembelajaran.7

7
Ibid.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen standar tenaga pendidik dan
kependidikan yaitu tentang bagaimana perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan,
dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik
personil, materiil, maupun spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien.

Penetapan tenaga pendidik dan kependidikan perlu dilakukan


pengumuman formasi keterbukaan tenaga pendidik dan kependidikan.
Pembukaan ini memerlukan adanya perencanaan yang matang yang mana
pada perencanaan ini ditentukan berapa jumlah yang akan diterima, panitia
penerimaan, budget yang dibutuhkan, serta hal yang dilakukan ialah
pengawasan saat pelaksanaan yang sangat penting yang nantinya akan di
evaluasi pada akhir kegiatan. Evaluasi ini bertujuan untuk menilai sejauh
mana kinerja kita dan apakah berhasil mencapai tujuan yang direncakan pada
saat planning diawal. Setelah ditetapkannya tenaga pendidik dan kependidikan
tadi maka perlu pengembangan pendidikan dan tenaga pendidikan demi
terwujudnya efektifitas dan efisiensi kinerja.

B. Saran
Kita sebagai calon guru harus mengetahui dan memahami bagaimana
manajemen standar tenaga pendidik dan kependidikan itu sendiri, karena itu
semua akan bermanfaat bagi kita kedepannya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah wawasan untuk para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN


2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL. Indonesia, 2003.

Maulidia. “MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DI IAIN TAKENGON.” Ilmu


Pendidikan Dan Keagamaan 4, no. 3 (2020): 265–279.
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/eduriligia/article/view/12885/5802.

Ristianah, Niken, and Toha Ma’sum. “Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam Konsep
Manajemen Mutu Pendidikan.” Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam 04, no. 01
(2022): 45–55. http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin.

Suarga. “Tugas Dan Fungsi Manajemen Pendidik Dan Tenaga Kependidikan.”


Jurnal Idaarah III, no. 1 (2019): 164–174.
file:///C:/Users/Acer/Downloads/9794-Article Text-23437-1-10-
20190807.pdf.

Yunarti, Berlinda Setyo. “Manajemen Standar Nasional Pendidikan Tenaga


Pendidik Dan Kependidikan Di SMK Sanjaya Pakem Sleman Yogyakarta.”
Jurnal Jumpa 7 (2019): 52–64.

Anda mungkin juga menyukai