KEPENDIDIKAN DI SD/MI
Disusun Oleh:
Kelompok 9
Leti Latifah 2008107032
Wida Mulia 2008107053
Tiara Muzdalifah 2008107056
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan untuk kami
sendiri khususnya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian Manajemen Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan. 3
1. Pengertian Manajemen...........................................................................3
2. Pengertian Pendidik................................................................................4
3. Pengertian Tenaga Kependidikan.........................................................7
4. Pengertian Manajemen Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
10
B. Proses/Aktivitas Manajemen Standar Tenaga Pendidik dan
kependidikan.....................................................................................................10
C. Tujuan Manajemen Standar Tenaga Pendidik dan Tenaga
Kependidikan....................................................................................................14
D. Tugas dan Fungsi Manajemen Standar Tenaga Pendidik dan Tenaga
Kependidikan....................................................................................................14
BAB III PENUTUP..............................................................................................17
A. Kesimpulan................................................................................................17
B. Saran..........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia nyata, pendidikan sangat membutuhkan keterampilan serta
kemampuan pendidik ataupun tenaga kependidikannya untuk kemajuan
siswanya. Karena dengan pendidikan dapat mengubah ataupun
mengembangkan potensi tiap individu yang ada serta dengan pendidikan itu
dapat mengubah masa depan bangsa dan negara. Pendidikan ini dijadikan
sebagai usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar siswa dapat mengembangkan potensi dirinya untuk
mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.1 Maka dari itu dibutuhkannya seorang
pendidik maupun tenaga pendidik yang sesuai dengan standar nasional, dengan
mempunyai kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan maka besar kemungkinan
tujuan dari pendidikan dapat tercapai. Karena baik seorang pendidik ataupun
tenaga pendidik itu harus sehat secara jasmani maupun rohaninya, mempunyai
kemampuan dalam mengajar, membimbing, mengawas, mengelola, dan lain
sebagainya. Akan tetapi, terkadang masih banyak yang belum memahami serta
mengetahui bagaimana manajemen standar pendidik dan tenaga kependidikan
itu sendiri. Maka dari itu dalam kesempatan kali ini, dan dalam makalah ini
penulis akan menyajikan hasil bacaannya terkait materi manajemen standar
tenaga pendidik dan kependidikan di MI.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen standar tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan?
2. Apa tujuan dari manajemen standar tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan?
1
Depdiknas, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL (Indonesia, 2003).
3. Apa saja tugas dan fungsi manajemen standar tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan?
4. Bagaimana aktivitas dalam manajemen standar tenaga pendidik dan tenaga
kependidik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari manajemen standar tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan
2. Untuk mengetahui tujuan dari manajemen standar tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan
3. Untuk mengetahui tugas dan fungsi manajemen standar tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan
4. Untuk mengetahui aktivitas dalam manajemen standar tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan
BAB II
PEMBAHASAN
2
Maulidia, “MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DI IAIN TAKENGON,” Ilmu Pendidikan Dan
Keagamaan 4, no. 3 (2020): 265–279,
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/eduriligia/article/view/12885/5802.
2. Pengertian Pendidik
Dari segi bahasa, kata pendidik dalam bahasa Arab dijumpai kata
ustadz, mudarris, mua’llim dan mu’addib. Kata ustadz jamaknya asaatidz
yang berarti teacher (guru), professor (gelar akademik), jenjang dibidang
intelektual, pelatih, penulis dan penyair.). Adapun kata mudarris berarti
teacher (guru), instsructor (pelatih) dan lecture (dosen) Selanjutnya kata
mu’allim yang juga berarti teacher (guru), instructor (pelatih), trainer
(pemandu). Selanjutnya kata mu’addib berarti educator (pendidik) atau
teacher in Koranic school (guru dalam lembaga pendidikan alQur’an).
Dengan demikian menurut penulis bahwa kata pendidik secara fungsional
menunjukkan kepada seseorang yang melakukan kegiatan dalam
memberikan pengetahuan, ketrampilan, pendidikan, pengalaman dan
sebagainya.
a. Harus beragama
b. Mampu bertanggung jawab atas kesejahteraan agama.
c. Tidak kalah dengan guru-guru umumlainnya dalam membentuk negara
yangdemokratis
d. Harus memiliki perasaan panggilan murni
Sedangkan sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pendidik adalah :
a. Integritas pribadi, yaitu pribadi yangsegala aspeknya berkembang
secara harmonis
b. Integrasi sosial, yaitu pribadi yang merupakan satuan
denganmasyarakat
c. Integrasi susila, yaitu pribadi yang telah menyatukan diri dengan
norma-normasusila yang dipilihnya.
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan
dengan pemahaman terhadap peserta didik/warga belajar dan
pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara substantif
kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, memahami
kurikulum, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik/warga belajar, dan
berakhlak mulia.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik
sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik/warga belajar, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik/warga belajar, dan
masyarakat sekitar.
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang berkenaan
dengan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam
yang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum
3. Pengertian Tenaga Kependidikan
Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan. Yang termasuk ke dalam tenaga kependidikan adalah: kepala
satuan pendidikan; pendidik; dan tenaga kependidikan lainnya. Kepala
Satuan Pendidikan yaitu orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab
untuk memimpin satuan pendidikan tersebut. Kepala Satuan Pendidikan
harus mampu melaksanakan peran dan tugasnya sebagai edukator,
manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, motivator, figur dan
mediator (Emaslim-FM) Istilah matapelajaran dan substansi keilmuan
yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan
keilmuan sebagai PTK.
3
Berlinda Setyo Yunarti, “Manajemen Standar Nasional Pendidikan Tenaga Pendidik Dan
Kependidikan Di SMK Sanjaya Pakem Sleman Yogyakarta,” Jurnal Jumpa 7 (2019): 52–64.
4
Niken Ristianah and Toha Ma’sum, “Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam Konsep Manajemen Mutu
Pendidikan,” Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam 04, no. 01 (2022): 45–55, http://e-journal.stai-
iu.ac.id/index.php/tabyin.
Pengadaan tenaga personil adalah proses kegiatan untuk mengisi
formasi yang kosong. Perlu diketahui bahwa lowonganya suatu formasi,
disamping disebabkan karena pengembangan lembaga dengan menambah
jabatan-jabatan baru juga disebabkan oleh adanya personil-personil
lembaga yang berhenti (Afriansyah. 2019) Pengadaan tenaga kependidikan
diselengarakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pengumuman adanya formasi baru Pengumuman ini dilakukan untuk
memberitahukan kepada seluruh masyarakat yang memenuhi
kualifikasi melalui media cetak maupun media elektronik.
b. Pendaftaran Pendafataran dilakukan setelah pengumuman tersebar dan
pendaftar mengajukan permohonana dengan memenuhi syarat yang
telkah ditentukan beserta lampiran lainnya yang dibutuhkan.
c. Seleksi atau penyaringan Dalam pengadaan tenaga kependidikan,
penyaringan dilaksanakan melalui dua tahap yaitu: 1). Penyaringan
administrative Penyaringan administrative dilaksanakan berupa
pemeriksaan terhadap kelengkapan beserta lampirannya. Apabila
terdapat kekurangan lengkapan dalam hal administrative maka peserta
tersebut akan gagal. 2). Ujian atau riset Setelah peserta yang lulus
dalam tes penyaringan administrative maka akan mengikuti ujian
pegawai dengan materi pemberitahuan umum, pengetahuan teknis,
dan yang lainnya dipandang perlu.
2. Penempatan
Penempatan merupakan tindakan pengaturan atas seseorang untuk
menempati suatu posisi atau jabatan. Meskipun tindakan penempatan ini
mengandung unsur uji coba yang menyebabkan adanya tindakan
penempatan kembali namun pada dasarnya penempatan tenaga
kependidikan merupakan tindakan yang menentukan keluaran dan
komposisi ketenagaan dilihat dari kepentingan keseimbangan struktur
organisasi pendidikan nasional. tindakan penempatan merupakan tindakan
terpadu antara apa yang dapat tenaga baru perlihatkan (kerjakan) dengan
tuntutan-tuntutan pekerjaan, kewajibankewajiban dan hal-hal yang
ditawarkan dari jabatan tersebut. Karena itu suatu prinsip yang
mengatakan “the right man on the right place” (orang yang tepat pada
tempat yang tepat) haruslah dipenuhi.
3. Orientasi
Orientasi merupakan upaya memperkenalkan seorang tenaga
kependidikan yang baru terhadap situasi dan kondisi pekerjaan atau
jabatannya. Ada juga yang berpendapat orientasi adalah suatu proses
pemberian pemahaman kepada peserta, tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan latihan yang sedang diadakan. Orientasi bertujuan untuk
mempercepat masa adaptasi sehingga tenaga kependidikan baru dapat
bekerja lebih depat dan lebih baik. Namun tidak semua orientasi menjamin
hasil yang baik. Pemberian informasi yang tidak tepat dapat menimbulkan
situasi yang buruk bagi tenaga kependidikan baru maupun organisasi atau
perusahaan. Program orientasi sering juga disebut dengan induksi, yakni
memperkenalkan para pegawai dengan peranan atau kedudukan mereka,
dengan organisasi dan dengan pegawai lain.
a. Kesejahteraan PTK
1) Gaji
Di dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan gaji adalah hak yang
diterima oleh guru atau dosen atas pekerjaannnya dari
penyelenggaraan pendidikan atau satuan pendidikan dalam bentuk
financial secara berkala sesuai dengan peraturan
perundangundangan. Ini berarti bahwa seorang guru (dalam hal ini
guru PNS) akan diberi gaji berupa uang yang dibayarkan secara
berkala. Berkala yang diamsud di sini adalah setiap bulan.
Besarnya gaji yang diterima tersebut sesuai pangkat/golongan dan
masa kerja. Selain diberi gaji pokok, seorang PNS (termasuk guru)
akan mendapat kenaikan gaji berkala apabila telah memenuhi
persyaratan seperti: telah mencapai masa kerja golongan dan
penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya cukup. Di
samping kenaikan gaji berkala, seorang PNS (guru PNS) juga
diberi tunjangan keluarga dan tunjangan jabatan.
2) Tunjangan
Sebesar gaji pokok guru tersebut. Tunjangan profesi
tersebut dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja
negara (APBN) dan/ atau anggaran pendapat belanja daerah
(APBD). Hal ini dinyatakan dalam pasal 16 ayat 2 dan 3 UU
Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen saja, tapi boleh
juga dalam alokasi APBD. Namun sampai tahun 2011 ini
pembayaran tunjangan profesi guru belum dibebankan pada
APBD kabupaten/kota. Di samping gaji pokok, tunjangan keluarga
(istri/suami dan anak) tunjangan fungsional, tunjangan profesi, di
beberapa daerah guru juga mendapat insentif atau yang sejenis
dengan itu dari dana APBD kabupaten/kota di tempat guru
tersebut bertugas. Besarnya tentulah beragam sesuai dengan
kemampuan keuangan daerah.
3) Penghargaan
Pemerintah memberikan sebuah penghargaan di institusi
pendidikan terhadap guru, dosen, kepala sekolah, dan seluruh
tenaga pendidik yang berprestasi. Penghargaan PTK berprestasi ini
sebagai penggerak perubahan dalam kemajuan mutu pendidikan.
Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Dirjen Dikmen Kemdikbud) Achmad Jazidie
mengatakan, tujuan diberikannya penghargaan adalah untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Tujuan
lainnya, adalah untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan ke
arah yang lebih baik.
4) Cuti PTK
Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan
dalam jangka waktu tertentu. Jenis-jenis cuti:
a) Cuti tahunan
b) Cuti besar
c) Cuti sakit
C. Tujuan Manajemen Standar Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Ada beberapa tujuan manajemen standar tenaga pendidik dan
kependidikan, yaitu:
1. Memungkinkan suatu lembaga pendidikan mendapatkan dan
mempertahankan tenaga kerja yang cakap, dapat dipercaya dan memiliki
motivasi tinggi.
2. Meningktakan dan memperbaiki kapasitas yang dimiliki oleh karyawan.
3. Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi prosedur
perekrutan dan seleksi yang ketat, sistem kompensasi dan insentif yang
disesuaikan dengan kinerja, pengembangan manajemen serta aktivitas
pelatihan yang terakit dengan kebutuhan organisasi dan individu.
4. Mengembangkan praktek manajemen dengan komitmen tinggi yang
menyadari bahwa tenaga pendidik dan kependidikan merupakan
stakeholder internal yang berharga serta membantu mengembangkan iklim
kerjasama dan kepercayaan bersama.
5. Menciptakan iklim kerja yang harmonis.5
5
Yunarti, “Manajemen Standar Nasional Pendidikan Tenaga Pendidik Dan Kependidikan Di SMK
Sanjaya Pakem Sleman Yogyakarta.”
1. Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:
a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan soaial yang pantas dan
memadai.
b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
c. Pembinaan karir sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas.
d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil
kekayaan intelektual.
e. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas
pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis, dan dialogis.
b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.6
1. Guru sebagai sumber belajar Peran sebagai sumber belajar berkaitan erat
dengan penguasaan materi pelajaran. Kita bisa menilai baik atau tidaknya
seorang guru hanya dari penguasaan materi pengajaran.
2. Guru sebagai fasilitator Berperan dalam memberikan pelayanan untuk
memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.
3. Guru sebagai pengelola Guru berperan dalam menciptakan iklim belajar
yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui
pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif.
4. Guru sebagai demonstrator Peran untuk mempertunjukkan kepada siswa
segala segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan
memahami.
6
Suarga, “Tugas Dan Fungsi Manajemen Pendidik Dan Tenaga Kependidikan,” Jurnal Idaarah III,
no. 1 (2019): 164–174, file:///C:/Users/Acer/Downloads/9794-Article Text-23437-1-10-
20190807.pdf.
5. Guru sebagai pembimbing Guru berperan membimbing siswa agar dapat
menemukan berbagai potensi yang dimiliknya sebagai bekal hidup
mereka.
6. Guru sebagai motivator Berperan untuk meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar dengan cara positif.
7. Guru sebagai evaluator Guru berperan untuk mengumpulkan data atau
informasi tentang keberhasilan siswa selama proses pembelajaran.7
7
Ibid.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen standar tenaga pendidik dan
kependidikan yaitu tentang bagaimana perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan,
dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik
personil, materiil, maupun spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien.
B. Saran
Kita sebagai calon guru harus mengetahui dan memahami bagaimana
manajemen standar tenaga pendidik dan kependidikan itu sendiri, karena itu
semua akan bermanfaat bagi kita kedepannya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah wawasan untuk para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Ristianah, Niken, and Toha Ma’sum. “Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam Konsep
Manajemen Mutu Pendidikan.” Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam 04, no. 01
(2022): 45–55. http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin.