Anda di halaman 1dari 19

ADMINISTRASI PERSONALIA

MAKALAH

Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti

Perkuliahan Administrasi dan Supervisi Pendidikan

Pembimbing: DR. H. Syafaruddin, M.Pd

Oleh:

Nadya Anggini Wulansari 12010324936


Aulia Rahmi 12010324789
Riri Baby Aulia 12010325451

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTAN SYARIF KASIM RIAU

1443 H / 2022 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kita rahmat, kesehatan dan kesempatan sehingga bisa menyelesaikan penyusunan
dalam makalah mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan ini yang
berjudul “Administrasi Personalia”.

Shalawat dan rangkaian salam kehadirat nabi Muhammad SAW, yang


telah membimbing umat muslim dan mukmin dari alam kegelapan menuju terang
benderang.

Pembuatan makalah ini bertujuan sebagai penyelesaian tugas kelompok


pada mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan dan sebagai bahan
perkuliahan yang akan di nilai pada akhirnya.

Makalah ini kami yakini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangannya seperti pepatah yang mengatakan “tak ada gading yang tak retak“,
baik isi maupun penyusunannya. Atas semua itu dengan rendah hati, sebagai
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca sekalian.

Pekanbaru, 05 April 2022

Penulis

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

A. Pengertian Administrasi Personalia ........................................................................ 3


B. Jenis-Jenis Personalia .............................................................................................. 5
C. Kegiatan Administrasi Personalia ........................................................................... 6
D. Fungsi Administrasi Personalia............................................................................... 13

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 15

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 15
B. Saran........................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Administrasi personalia merupakan salah-satu bagian terpenting dari


Administrasi pendidikan. Administrasi personalia berhubungan dengan
individuindividu yang ada dalam lembaga yang menjalankan sistem, terutama
para tenaga kependidikan yang langsung bertugas di lapangan dengan tuntutan
tinggi, yaitu mencetak out put yang berkualitas, sehingga akan terus mendukung
program yang dicanangkan oleh sekolah untuk meningkatkan mutu pelayanan
pendidikan.

Suatu organisasi, apapun bentuknya tidak akan mampu berjalan dengan


baik jika tidak diimbangi dengan sistem menejerial yang baik, terutama
administrasi personalia. Dalam administrasi personalia, manusia adalah unsur
terpenting yang harus ada dalam suatu organisasi, terlebih organisasi pendidikan.
Pada organisasi ini baik subjek maupun objeknya adalah manusia. Suatu
organisasi yang memiliki dana cukup besar, fasilitas yang memadai dan
lingkungan yang mendukung, tetapi tidak didukung oleh administrasi personalia
yang teratur dengan baik, dapat dipastikan kelangsungan organisasi tersebut tidak
akan berjalan baik.

Ketika orang-orang professional telah ditempatkan dalam personalia


pelayanan pendidikan, tentu visi dan misi lembaga dengan mudah terwujud.
Maka, manusia sebagai faktor utama dalam lembaga pendidikan atau sekolah,
semestinya mendasarkan kinerja dan aktivitas yang dilakukan pada visi dan misi
sekolah, yakni untuk kepentingan bersama dan kebutuhan umum.

Tenaga kependidikan (personalia) merupakan unsur penting dalam


pelaksanaan pendidikan di satuan pendidikan karena diadakan dan dikembangkan
untuk menyelenggarakan pengajaran, bimbingan, dan pelatihan bagi peserta didik.

1
Kedudukan tenaga kependidikan sangat strategis dan menduduki posisi sentral
yang diharapkan akan mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional secara
sinergis dengan komponen lain.

A. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Administrasi Personalia ?
2. Apa Saja Jenis-Jenis Personalia ?
3. Bagaimana Kegiatan Administrasi Personalia ?
4. Apa Saja Fungsi Administrasi Personalia ?

B. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Administrasi Personalia ?
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Jenis-Jenis Personalia?
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Kegiatan Administrasi Personalia ?
5. Untuk Mengetahui Apa Saja Fungsi Administrasi Personalia ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Personalia

Administrasi dalah proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah


manusia untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Made Pidarta, personalia ialah
semua anggota yang bekerja untuk kepentingan organisasi yaitu untuk mencapai
tujuan yang sudah ditentukan. Sedangkan menurut Suryo Subroto yang dimaksud
personalia atau personil adalah orang-orang yang melaksanakan suatu tugas untuk
mencapai tujuan.1

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli administrasi


tersebut, dapat dirumuskan bahwa administrasi personalia yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan kegiatankegiatan dan pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi pengintegrasian dan pemeliharaan, agar
tercapai diberbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat.

Administrasi Personalia merupakan seluruh proses kegiatan yang


direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara kontinu para pegawai di sekolah, sehingga mereka dapat
membantu/menunjang kegiatan-kegiatan sekolah (khususnya PBM) secara efektif
dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Para
personel harus diadministrasikan/dikelola dengan baik agar mereka senantiasa
aktif dan bergaira dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.2

Personalia organisasi pendidikan mencakup para guru, para pegawai, para


wakil siswa atau mahasiswa, dan para alumnus, termasuk juga para manajer
pendidikan. Dalam hal ini di sekolah dibatasi dengan sebutan pegawai. Oleh

1
Suryo Subroto, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah (Jakarta: Bina Aksara,1988), hlm. 48
2
Ary H Gunawan, Administrasi Sekolah: Administrasi Pendidikan Mikro, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm.
21

3
karena itu personil sekolah tentu saja meliputi unsur guru yang disebut tenaga
edukatif dan unsur karyawan yang disebut tenaga administratif.

Dalam berlangsungnya kegiatan sekolah maka unsur manusia merupakan


unsur penting, karena kelancaran jalannya pelaksanaan program sekolah sangat
ditentukan oleh manusia-manusia yang menjalankannya. Untuk itu dalam bagian
ini perlu dibahas secara lebih mendalam mengenai personel sekolah, karena
bagaimanapun lengkap dan modernnya fasilitas yang berupa gedung,
perlengkapan, alat kerja, metode-metode kerja, dan dukungan masyarakat akan
tetapi apabila manusia-manusia yang bertugas menjalankan program sekolah itu
kurang berpartisipasi, maka akan sulitlah untuk mencapai tujuan pendidikan yang
dikemukakan.

Kepegawaian disebut juga personalia atau kekaryawanan dan pegawai


tersebut juga personel atau karyawan. Pegawai pada suatu sekolah ialah semua
manusia yang bergabung di dalam kerja sama pada suatu sekolah untuk
melaksanakan tugas-tugas dalam mencapai tujuan pendidikan. Mereka ini terdiri
dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, guru, Kepala Tata Usaha, semua
karyawan tata usaha, termasuk pesuruh. Untuk dapat bekerja secara baik, artinya
antara petugas satu dengan petugas lainnya tidak overlap (maka perlu diadakan
kegiatan penataan untuk bidang kepegawaian).

Untuk membatasi pokok permasalahan ini maka perlulah dikemukakan


mengenai defenisi administrasi personel sekolah. Administrasi personel sekolah
adalah segenap proses penataan personel di sekolah.

Menurut UU No. 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian Pasal


2:3

1. Pegawai negeri terdiri dari :


a. Pegawai Negeri Sipil dan
b. Anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.
2. Pegawai negeri sipil terdiri dari :

3
Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 29-30

4
a. Pegawai negeri sipil pusat
b. Pegawai negeri sipil daerah, dan
c. Pegawai negeri sipil lain yang ditetapkan dengan peraturan
pemerintah

Karena itu, personel di sekolah tentu saja meliputi unsur guru yang disebut
tenaga edukatif dan unsur karyawan yang disebut tenaga administratif. Secara
terperinci dapat disebutkan keseluruhan personel sekolah adalah: kepala sekolah,
guru, pegawai tata usaha dan pesuruh/penjaga sekolah. Pendayaguanaan ini
ditempuh dengan jalan memberikan tugas-tugas jabatan sesuai dengan
kemampuan dan kewenangan masing-masing individu. Karena itu adanya job
description yang sangat diperlukan.4

Personel (Belanda: personeel) atau personel (Inggris: personnel) atau


pegawai/karyawan sekolah terdiri dari :

1. Tenaga edukatif atau akademik, yaitu guru atau pengajar tetap dan tidak
tetap (honorer), guru bantuan tetap (seperti guru dari Dapartemen Agama
yang ditugaskan di sekolah negeri/swasta).
2. Tenaga non-edukatif atau administratif atau pegawai tata usaha (TU) tetap
dan tidak tetap (honorer).

B. Jenis-Jenis Personalia

Jenis personil di sekolah ada beberapa, jika ditinjau dari tugasnya yaitu:5

1. Tenaga pendidik. Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, penguji,


pengajar, dan pelatih
2. Tenaga fungsional kependidikan. Tenaga fungsional pendidik terdiri atas
penilik, pengawas, penelitian dan pengembangan dibidang pendidikan dan
pustakawan.
4
B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 86.
5
Manullang Marihot, Manajemen Personalia, (Yogyakarta: Gajah Mada University press, 2006), hlm. 6.

5
3. Tenaga teknis kependidikan. Tenaga teknis pendidikan terdiri atas
laboraturium dan teknisi sumber belajar.
4. Tenaga pengelola satuan pendidikan. Tenaga pengelola satuan pendidikan
terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua, rektor dan pemimpin satuan
pendidikan laur sekolah.
5. Tenaga adminitratif staf tata usaha.

C. Kegiatan Administrasi Personalia

Kegiatan administrasi personel meliputi penyiapan/pengadaan,


penataan/penempatan/pengangkatan, ujian dinas, kenaikan pangkat/jabatan,
pembinaan, pengembangan, penilaian, dan pemberhentian atau pemutusan
hubungan kerja. Secara rinci kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan, Penyiapan atau Pengadaan Pegawai

Seperti yang dilakukan pada administrasi peserta didik, maka rentangan


kegiatannya diawali dari penyiapan/pengadaan/rekrutmen pegawai sampai para
pegawai itu eksit (mereka pension, meninggal, pemberhentian). Kini cara dan
sistem penerimaan telah makin disempurnakan.6

Sebelum merencanakan perekrutan pegawai atau tenaga kependidikan,


langkah awal yang perlu dilakukan adalah inventarisasi ketenagaan. Inventarisasi
tenaga kependidikan suatu usaha pokok dalam bidang tenaga kependidikan untuk
memperoleh gambaran menyeluruh kekuatan/jumlah guru dalam jangka waktu
tertentu dengan jalan mengadakan pencatatan dan pendaftaran potensi tenaga
kependidikan secara tertentu dan teratur.

Dengan adanya gambaran tersebut dapat diadakan berbagai perbandingan


sebgai berikut :

6
Ary H Gunawan, Op.Cit., hlm. 21-22

6
1. Antara jumlah murid-murid.
2. Antara jumlah guru dalam tiap bidang studi dan bidang lainnya.
3. Antara jumlah guru dengan pegawai tata usaha dan lain-lain.

Adapun isi laporan mengenai tentang keadaaan ketenagaan memuat antara


7
lain:

1. Jumlah pegawai menurut jabatan


2. Pangkat, golongan yang terdapat dalam satu unit organisasi pendidikan.

Perencanaan pegawai merupakan kegiatan untuk menentukan kebutuhan


pegawai, baik secara kuantitatif maupun kualitatif untuk sekarang dan masa
depan. Hal yang terpenting dalam hal ini adalah analisis pekerjaan (job analysis)
dan analisis jabatan.

Untuk lebih detailnya pada kedua aspek tersebut, berikut diuraikan:

1. Analsis Pekerjaan (Job Analysis)


Agar pengadaan tenaga betul-betul sesuai dengan kebutuhan yang
sesungguhnya, terlebih dahulu harus dilakukan analisis pekerjaan, baik
melalui analisis proses maupun operasionalnya. Misalnya, persyaratan
kerja. Karena persyaratan kerja merupakan informasi untuk menentukan
standar personel atau tipe-tipe personel yang cocok untuk pekerjaan itu.
Hal-hal yang perlu termuat dalam spesifikasi kerja antara lain:
1) Jenis kelamin pekerja
2) Keadaan fisik pekerja
3) Stabilitas emosi yang diperluakan
4) Keadaan mental pekerja
5) Persyaratan pendidikan minimal
6) Persyaratan pengalaman kerja minimal
7) Minat bekerja
8) Karakter dan tempramen pekerja

7
Sri Minarti, Manjemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2016), hlm. 127.128

7
2. Analisis Jabatan
Analisis jabatan proses, metode, dan teknik yang digunakan untuk
mendapatkan data jabatan, mengolahnya menjadi informasi jabatan,
menyajikan untuk program-program kelembagaan, kepegawaian serta
ketatalaksanaan, dan memberikan layanan pemanfaatan bagi pihak-pihak
yang menggunakannya. Analisis jabatan ini meliputi 3 kegiatan sebagai
berikut:
1) Mengumpulkan data jabatan dan mengolahnya menjadi informasi
jabatan.
2) Menyajikan informasi bagi program-program kelembagaan,
ketenagaan, dan ketatalaksanaan.
3) Memberikan layanan pemanfaatan informasi jabatan yang
memerlukan.

Dari kegiatan analisis jabatan tersebut, akan dihasilkan daftar tugas


atau jabatan yang seharusnya dimiliki sekolah, uraian tugas setiap jabatan,
dan prosedur bagaimana setiap tugas dikerjakan.8

Seperti pengadaan pegawai negeri sipil (PNS) adalah proses


kegiatan untuk mengisi formasi pegawai yang lowong, yang biasanya
disebabkan karena adanya pegawai yang berhenti atau karena adanya
perluasan organisasi. Pengadaan pegawai baru ini harus berdasarkan
keperluan, baik dalam arti jumlah maupun mutu.

Setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat-syarat yang


ditentukan mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar dan
diangkat menjadi pegawai negeri sipil, semata-mata berdasarkan syarat
obyektivitas yang ditentukan, dan tidak boleh berdasarkan atas golongan,
agama atau daerah/suku. Untuk menjamin obyektivitas dan keseragaman
pelaksanaannya harus mengikuti Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
1976 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil.

8
Ibid., hlm. 129-132

8
b. Penataan, Penempatan atau Pengangkatan Pegawai/Personel

Agar para personel dapat melaksanakan tugasnya secara tepat guna,


berdayaguna dan berhasilguna, mereka perlu ditata berdasarkan prinsip “The right
man on the right place”, dengan memperhatikan beberapa hal seperti :

1. Latar belakang pendidikan, ijazah/keahliannya, dan interes kerjanya.


2. Pengalaman kerja (terutama yang diminati atau telah ditekuni).
3. Kemungkinan pengembangan atau peningkatan kariernya.
4. Sikap atau penampilan, dan sifat atau kepribadiannya.

Sebaliknya, demi suksesnya penataan itu, dari pihak


administrator/pimpinan sekolah hendaknya dapat menyediakan situasi dan kondisi
kerja yang layak/memadai, tentram, aman serta nyaman sehingga para
pegawai/karyawan/personel makin mencintai pekerjaannya, makin menekuni
tugasnya, puas dengan hasil karyanya, bangga dengan jabatannya, sehingga
menimbulkan kepuasan lahir dan batin yang dapat senantiasa memotivasi
peningkatan kariernya disertai loyalitas kerja yang tinggi.

Dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 Pasal 19 dinyatakan bahwa


pengangkatan dalam jabatan didasarkan atas prestasi kerja, disiplin kerja,
kesetiaan, pengabdian, pengalaman dapat dipercaya, serta syarat-syarat obyektif
lainnya.

Jabatan adalah kedudukan seseorang dalam suatu pekerjaan, yang disertai


tugas/kewajiban, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang PNS dalam rangka
susunan sesuatu organisasi, ada dua macam jabatan, yaitu jabatan struktural dan
fungsional, berdasar sudut tinjauannya.9

Jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dalam struktur
organisasi, seperti Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal,
Kepala Lembaga, Kepala Biro, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi,
dan sebagainya.

9
Ary H Gunawan, Op.Cit., hlm. 22-29

9
Jabatan Fungsional adalah jabatan yang tidak disebut/digambarkan secara
jelas dalam struktur organisasi, tetapi jabatan itu ada karena fungsinya demi
kelancaran pelaksanaan organisasi, seperti, guru, peneliti, dokter, pengetik, dan
sebaginya. Jabatan fungsional (pada umunya) bersifat manajerial, dan jabatan
fungsional berisfat teknis. Misalnya dalam struktur organisasi sekolah, Kepala
sekolah bertanggung jawab penuh atas maju dan mundurnya sekolah yang
dikelolanya.10

c. Penilaian, Kenaikan Pangkat, dan Angka Kredit Bagi Kenaikan Jabatan


Fungsional Guru

Penilaian tenaga kependidikan adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk


mengetahui secara formal (conduit) maupun informal untuk mengetahui hal-hal
yang menyangkut pribadi, status, pekerjaan, prestasi kerja, maupun perkembangan
pegawai sekolah sehingga dapat dikembangkan pertimbangan nilai objektif dalam
mengambil tindakan terhadap seorang tenaga sekolah, khusus yang diperlukan
untuk mempertimbangkan kenaikan pangkat, gaji berkala, pemindahan jabatan
(promosi), dan perpindahan wilayah kerja (mutasi).

Penilaian pegawai/tenaga kependidikan yang dilakukan oleh kepala


sekolah hendaknya dilakukan secara objektif dan akurat, yakni difokuskan pada
prestasi individu dan peran sertanya dalam kegiatan kelembagaan. Penilaian ini
tidak hanya penting bagi pegawai, disebabkan penilaian terhadap terhadap
pegawai berfungsi sebagai umpan balik dari berbagai hal, seperti kemampuan,
keletihan, serta kekurangan untuk menentukan tujuan, jalur, rencana, dan
pengembangan karier.11

Sistem penilaian tenaga kependidikan sangat bermanfaat bagi sekolah


dalam beberapa hal, antara lain untuk hal-hal berikut:12

1. Mendorong peningkatan prestasi kerja.


2. Sebagai pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan.

10
Ibid., hlm. 30
11
Sri Minarti, Op.Cit., hlm. 141-142
12
Ibid., hlm. 143

10
3. Untuk kepentingan mutase pegawai.
4. Untuk menyusun program pendidikan dan pelatihan.
5. Membantu para pengawas menentukan rencana kariernya.

Dan Kenaikan Pangkat merupakan penghargaan pemerintah kepada PNS


atas prestasi kerjanya, yang di atur dengan PP Nomor 3 Tahun 1980. Ada berbagai
jenis kenaikan pangkat, yaitu :13

1. Kenaikan pangkat regular, yaitu kenaikan pangkat yang diberikan pada


PNS yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan tanpa memperhatikan
jabatan yang dipangkunya.
2. Kenaikan pangkat pilihan, diberikan kepada PNS yang memangku pilihan
jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu.
3. Kenaikan pangkat istimewa adalah kenaikan pangkat yang diberikan pada
PNS setingkat lebih tinggi dari pangkatnya semula, yang:
1) Menunjukkan prestasi kerja yang luar biasa baiknya.
2) Menemukan suatu penemuan baru yang bermanfaat bagi negara,
disamping melaksanakan tugasnya sehari-hari dengan baik pula.
4. Kenaikan pangkat pengabdian merupakan kenaikan pangkat setingkat
lebih tinggi sebagai penghargaan kepada PNS yang telah mencapai batas
usia pensiun, dan akan mengakhiri masa jabatannya sebagai PNS dengan
hormat dan hak pensiun.
5. Kenaikan pangkat Anumerta adalah kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi yang diberikan oleh pemerintah kepada PNS yang tewas
dalam/karena menjalankan tugas/kewajiban dinasnya, sebagai
penghargaan pemerintah atas jasa-jasanya kepada bangsa dan negara.
6. Kenaikan pangkat dalam tugas belajar adalah kenaikan pangkat yang
diberikan kepada PNS setelah mengikuti pendidikan atau latihan jabatan
resmi.

13
Ary H Gunawan, Op.Cit., hlm. 33

11
7. Kenaikan pangkat selama menjadi pejabat negara bagi seorang PNS tapi
tidak dibebaskan dari jabatan organiknya, di pertimbangkan berdasarkan
jabatan yang dipangkunya.
8. Kenaikan pangkat selama menjalankan wajib militer tidak diberikan
kepada PNS.
9. Kenaikan pangkat sebagai penyesuaian ijazah diberikan kepada PNS yang
memperoleh STTB, ijazah atau akta.

Sedangkan Angka kredit bagi kenaikan jabatan fungsional guru


berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 26/MENPAN/1989 tertangggal 2 Mei 1989 merupakan salah satu upaya
meningkatkan kreatifitas dan profesionalitas guru, atau peningkatan mutu dan
prestasi guru. Hal tersebut termaktup dalam Surat Edaran bersama antara Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kepala BAKN Nomor 57686/MPK/1989 dan
Nomor 38/SE/1989 tertanggal 15 Agustus 1989. Maksud pokoknya adalah ingin
membenahi mutu pendidikan nasional kita melalui sektor gurunya, karena guru
merupakan komponen utama bagi penentuan kualitas pendidikan maka pemberian
kesempatan yang lebih terbuka kepada para guru untuk meningkatkan mutu dan
prestasinya merupakan tindakan yang sangat tepat.

Konsep filosofis dari sistem angka kredit bagi kenaikan jabatan guru,
memberikan kepada guru untuk meningkatkan mutu dan prestasinya melalui jalur
bebas hambatan sampai jenjang jabatan yang tertinggi (golongan/ruang IV/e),
melalui dua kesempatan:14

1. Kesempatan yang meransang para guru untuk meningkatkan kemampuan


profesional dan prestasi kerjanya secara optimal, dan seluruh hasil
karyanya dihargai dalam bentuk angka kredit yang dapat digunakan bagi
kenaikan jabatan dan/atau pangkatnya.
2. Penghargaan yang sama kepada guru pada semua jenjang dan jenis
pendidikan untuk meraih/menduduki jabatan dan pangkat maksimal
sebagai PNS.
14
Ibid., hlm. 34-44

12
D. Fungsi Administrasi Personalia

Ada dua fungsi tugas dari personalia yaitu fungsi manajerial dan fungsi
operasional. Secara ringkas masing-masing fungsi tersebut adalah sebagai
berikut:15

1. Fungsi manajerial meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,


dan pengendalian.
a. Perencanaan (planning) yaitu proses penentuan kebutuhan pegawai
pada masa yang akan datang bedasarkan perubahan-perubahan yang
akan terjadi dan persediaan tenaga kerja yang ada.
b. Pengorganisasian (organizing) yaitu alat untuk mencapai tujuan,
manajer personalia menyusun suatu organisasi dengan merancang
struktur hubungan antara pekerjaan, personalia dan faktor-faktor fisik.
c. Pengarahan (directing) yaitu memberikan informasi yang perlu agar
kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik. Fungsi sederhana dari
pengarahan adalah untuk membuat atau mendapatkan karyawan
melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan (pemberian
perintah).
d. Pengendalian (controlling) adalah fungsi manajerial yang berhubungan
dengan pengaturan kegiatan agar sesuai dengan rencana personalia
yang sebelumnya telah dirumuskan berdasarkan analisis terhadap
sasaran dasar organisberik.
2. Fungsi operasional meliputi : pengadaan, pengembangan, kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja,
a. Pengadaan tenaga kerja (procurement), fungsi operasional dari
manajemen personalia adalah berupa usaha untuk memperoleh jenis
dan jumlah yang tepat dari personalia yang diperlukan untuk
menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-hal yang dilakukan dalam

15
Kris Setyaningsih, Administrasi Pendidikan, (Palembang : NoerFikri, 2014), hlm. 16

13
kaitan ini adalah penentuan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan
perekrutannya, seleksi dan penempatan.
b. Pengembangan (development), pengembangan merupakan peningkatan
keterampilan melalui pelatihan yang perlu untuk prestasi kerja yang
tepat. Kegiatan ini amat penting karena perubahan-perubahan
teknologi, reorganisasi pekerjaan, tugas manajemen yang semakin
rumit.
c. Kompensasi (compensation), fungsi ini dirumuskan sebagai balas jasa
yang memadai dan layak kepada personalia untuk sumbangan mereka
kepada tujuan organisasi.
d. Integrasi (integration), integrasi merupakan usaha untuk menghasilkan
suatu rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas kepentingan-
kepentingan perorangan (individu), masyarakat dan organisasi.
e. Pemeliharaan (maintenance), pemeliharaan merupakan usaha untuk
mengabadikan angkatan kerja yang mempunyai kemauan dan mampu
untuk bekerja. Terpeliharanya kemauan untuk bekerja sangat
dipengaruhi oleh komunikasi dengan para karyawan, keadaan jasmani
(fisik) karyawan dan kesehatan serta keselamatan kerja.
f. Pemutusan Hubungan Kerja (separation), jika fungsi pertama
manajemen personalia adalah untuk mendapatkan karyawan, logis
bahwa fungsi terakhir adalah memutuskan hubungan kerja dan
mengembalikan orang-orang tersebut kepada masyarakat. Organisasi
bertanggung jawab untuk melaksanakan proses pemutusan hubungan
kerja sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, dan
menjamin bahwa warga masyarakat yang dikembalikan itu berada
dalam keadaan yang sebaik mungkin.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Administrasi personalia yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,


pengawasan kegiatankegiatan dan pengadaan, pengembangan, pemberian
kompensasi pengintegrasian dan pemeliharaan, agar tercapai diberbagai tujuan
individu, organisasi dan masyarakat.

Administrasi Personalia merupakan seluruh proses kegiatan yang


direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara kontinu para pegawai di sekolah, sehingga mereka dapat
membantu/menunjang kegiatan-kegiatan sekolah (khususnya PBM) secara efektif
dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Jenis personil di sekolah ada beberapa, jika ditinjau dari tugasnya yaitu: 1)
Tenaga pendidik, 2) Tenaga fungsional kependidikan, 3) Tenaga teknis
kependidikan, 4) Tenaga pengelola satuan pendidikan, 5) Tenaga adminitratif staf
tata usaha.

Kegiatan administrasi personel meliputi penyiapan/pengadaan,


penataan/penempatan/pengangkatan, ujian dinas, kenaikan pangkat/jabatan,
pembinaan, pengembangan, penilaian, dan pemberhentian atau pemutusan
hubungan kerja. Ada dua fungsi tugas dari personalia yaitu fungsi manajerial dan
fungsi operasional.

B. Saran

Semoga hasil diskusi dalam pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua sebagai pembuat dan pembaca dan dapat diambil manfaatnya agar
mengispirasi para pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2010. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

H Gunawan, Ary. 2011. Administrasi Sekolah: Administrasi Pendidikan Mikro.


Jakarta: Rineka Cipta.

Marihot, Manullang. 2006. Manajemen Personalia. Yogyakarta: Gajah Mada


University press.

Minarti, Sri. 2016. Manjemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara


Mandiri. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Setyaningsih, Kris. 2014. Administrasi Pendidikan. Palembang : NoerFikri.

Subroto, Suryo. 1988. Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah.


Jakarta: Bina Aksara.

Suryosubroto, B. 2010. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

16

Anda mungkin juga menyukai