Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ADMINISTRASI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Administrasi Pendidikan

Dosen Pengampu : Yayan Andrian, S.Ag., M.ED.MGMT.

Disusun oleh:

Kelompok 4 / PAI 6F

1. Esti Nur Arrochma (203111178)


2. Linda Nur Azizah (203111188)
3. Septi Munawaroh (203111199)
4. Fadzila Nur Nubuahfa (203111209)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
taufiq, hidayah, dan karunia-Nya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Administrasi Pendidik
dan Tenaga Kependidikan.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Pendidikan.
Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak yakni Bapak Yayan Andrian, S.Ag.,M.ED.MGMT selaku dosen
pengampu mata kuliah Administrasi Pendidkan. Untuk itu kami ucapkan terima kasih atas
bantuan dalam berbagai bentuk.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini dan
perlu adanya penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca yang kemudian akan penulis jadikan sebagai evaluasi. Semoga
dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca umumnya.

Sukoharjo, 9 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ..iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................1

A. Latar Belakang ..............................................................................................................1


B. Rumusan Masalah .........................................................................................................2
C. Tujuan ........................................................................................................................ ...3
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................3

A. Pengertian dari Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan...............................3


B. Tujuan Mempelajari dari Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan ...............6
C. Realisasi Fungsi Administrasi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan ........................ ...7
D. Ruang Lingkup dari Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.......................7
E. Proses Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan....8
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. ..17

A. Kesimpulan ................................................................................................................ ..17

B. Saran .......................................................................................................................... ..17

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Tertuang dalam PP No. 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, pendidik harus memiliki kualifikasi
akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi
akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pendidik pada SMK memiliki kualifikasi
akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dengan latar
belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan, serta memiliki sertifikat profesi guru untuk SMK.
Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
serta pendidikan anak usia dini meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial..
Tertuang dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tenaga kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Tenaga
kependidikan meliputi pengelola satuan pendidikan, penilik, pamong belajar,
pengawas, peneliti, pengembang, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar. PP
No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, menyebutkan tenaga
kependidikan di SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat sekurangkurangnya terdiri
atas kepala sekolah/madrasah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga
laboratorium, dan tenaga kebersihan sekolah/madrasah.
Permendiknas No. 24 Tahun 2008, tentang Standar Tenaga Administrasi
Sekolah/Madrasah, menyebutkan standar tenaga administrasi sekolah/madrasah
mencakup kepala tenaga administrasi, pelaksana urusan, dan petugas layanan khusus

1
sekolah/madrasah. Pelaksana urusan terdiri atas Urusan Administrasi Kepegawaian,
Urusan Administrasi Keuangan, Urusan Administrasi Sarana dan Prasarana, Urusan
Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat, Urusan Administrasi Persuratan
dan Pengarsipan, Urusan Administrasi Kesiswaan, dan Urusan Administrasi
Kurikulum. Petugas layanan khusus terdiri atas penjaga sekolah/madrasah, tukang
kebun, tenaga kebersihan, pengemudi, dan lain-lain

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan?
2. Bagaimana Tujuan mempelajari dari Administrasi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan?
3. Bagaimana Realisasi Fungsi Administrasi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan?
4. Bagaimana Ruang Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan?
5. Bagaimana Proses Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Administrasi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.
2. Untuk mengetahui tujuan mempelajari dari Administrasi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.
3. Untuk mengetahui Realisasi Fungsi Administrasi Pendidik Dan Tenaga
Kependidikan.
4. Untuk mengetahui Ruang Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5. Untuk mengetahui Proses Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan


1. Pengertian Administrasi
Ditinjau dari segi etimologi kata Administrasi berasal dari bahasa latin
yang merupakan dua kata yaitu ada artinya “ke” atau “kepada“ dan ministrate
artinya “melayani“, “membantu“, atau“mengarahkan“. Dari keterangan lain
administrasi diartikan tata usaha, bagian keuangan suatu perusahaan, badan-
badan usaha dan lain-lain.
Jadi, Pengertian Administrasi dari segi terminologi adalah keseluruhan
proses yang mempergunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang
tersedia dan yang sesuai, baik personal maupun material,dalam usaha untuk
mencapai bersama suatu tujuan, secara efektif dan efisien.
2. Pendidik

Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 39, Pendidik adalah suatu tenaga
profesional yang mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi. Sesuai dengan apayang telah dicantumkan di dalam
Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) BAB XII Tahun 2005 Pasal 139, Pasal
1 dinyatakan bahwa pendidik mencakup guru, dosen, konselor, pamong belajar,
pamongwidyaiswara, tutor, instruktor, pelatih, dan sebutan lain dari profesiyang
berfungsi sebagai agen pembelajaran peserta didik.Tugas dan tanggung jawab
pendidik antara lain :

a. Guru yang bertugas dan bertanggung jawab sebagai agen pembelajaran


yang memotivasi, mendidik, membimbing serta melatih peserta didik agar
menjadi manusia yang berkualitas dan mengaktualisasikan potensi
kemanusiaan secara optimum.
b. Dosen bertugas mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.

3
c. Konselor bertugas memberikan layanan bimbingan dan konseeling kepada
peserta didik pada jenjang pendidikan dasar, menegah, dan tinggi
d. Pamong belajar bertugas menyuluh, mengajar, membimbing, melatih
peserta didik, dan menegembangkan model pembelajaran, alat
pembelajaran dan mengelola pembelajaran pada jalur nonformal
e. Widyaiswara bertugas mendidik, mengajar, dan melatih peserta didik pada
program pendidikan dan pelatihan prajabatan atau pemerintah daerah.
f. Tutor bertugas memberikan bantuan belajar kepada peserta didik dalam
proses pembelajaran mandiri atau dalam kelompok pada satuan pendidikan
formal dan nonformal.
g. Instruktur bertugas memberikan pelatihan teknis kepada peserta didik pada
kursus atau pelatihan
h. Fasilitator bertugas memberikan pelayanan pembelajaran pada lembaga
pendidikan dan pelatihan
i. Pelatih bertugas memberikan pelatihan teknis olahraga pada kegiatan
pelatihan, pada pendidikan formal dan nonformal.
3. Pengertian Tenaga Kependidikan

Tenaga Kependidikan adalah tenaga yang bertugas merencanakan dan


melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan.
Tenaga Kependidikan terdapat didalam Pasal 140 Ayat 1 (RPP,BAB
XII/2005) yang berbunyi Tenaga kependidikanmencakup pimpinan satuan
pendidikan, pemilik satuan pendidikannonformal, pengawas satuan pendidikan
formal, tenaga perpustakaan,tenaga laboratorium, teknisi sumber belajar, tenaga
lapangan pendidikan, tenaga administrasi, psikolog, pekerja sosial, terapis,
tenaga kebersihan sekolah, dan sebutan lain untuk petugas sejenis yang bekerja
pada satuan pendidikan.

Maksud dari tenaga kependidikan disini dapat diartikan sebagai personel


sekolah yang merupakan orang-orang yang melaksanakansuatu tugas untuk
mencapai tujuan. Personel di sekolah tentu meliputiunsur guru yang disebut
tenaga edukatif dan unsur karyawan yangdisebut tenaga administratif. Tugas
dan tanggung jawab tenaga kependidikan antara lain :

4
a. Pengelola satuan pendidikan bertugas dan bertanggung jawab mengelola
pada bagian pendidikan formal dan nonformal.
b. Penilik bertugas dan bertanggung jawab melakukan pemantauan, penilaian,
dan pembinaan pada pendidikan nonformal
c. Pengawas bertugas dan bertanggung jawab melakukan pemantauan,
penilaian, dan pembinaan pada pendidikan dasar, menegah, dan anak usia
dini jalur forma
d. Tenaga perpustakaan bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan
pengelolaan sumber belajar di perpustakaan.
e. Tenaga laboratorium bertugas dan bertanggung jawab membantu pendidik
mengelola kegiatan pratikum
f. Teknis sumber belajar bertugas mempersiapkan, merawat, memperbaiki
sarana dan prasarana pembelajaran.
g. Tenaga lapangan pendidikan bertugas dan bertanggung jawab melakukan
pendataan, pemantauan, pembimbingan, dan pelaporan pelaksanaan
pendidikan nonformal.
h. Tenaga administrasi bertugas dan bertanggung jawab menyelenggarakan
pelayanan administrasi pendidikan
i. Psikolog bertugas dan bertanggung jawab memberikan pelayanan bantuan
psikologis-pedagogis kepada peserta didik dan pendidik pada pendidikan
khusus dan pendidikan anak usia dini
j. Pekerja sosial bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan bantuan
sosiologis-pedagogis kepada peserta didik dan pendidik pada pendidikan
khusus dan pendidikan anak usia dini
k. Terapis bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan bantuan
fisiologis-kinesiologis kepada peserta didik dan pendidik pada pendidikan
khusus dan pendidikan anak usia din
l. enaga kebersihan sekolah bertugas memberikan layanan kebersihan
lingkungan sekolah

5
4. Hubungan antara tenaga pendidik dan kependidikan

Hubungan antara pendidik dan tenaga kependidikan dapatdianalogikan


seperti berikut: (Miarso, 1994)

Sekalipun pendidik (guru) yang akan berhadapan langsungdengan para


peserta didik, namun ia tetap memerlukan dukungan dari para tenaga
kependidikan lainnya, sehingga ia dapat melaksanakantugasnya dengan baik.
Karena pendidik akan mengalami kesulitandalam melaksanakan tugasnya
apabila berada dalam konteks yanghampa, tidak ada aturan yang jelas, tidak
didukung sarana prasarana yang memadai, tidak dilengkapi dengan pelayanan
dansarana perpustakaan serta sumber belajar lain yang mendukung.Karena
itulah pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dan posisi yang sama
penting dalam konteks penyelenggaraan pendidikan (pembelajaran). Karena itu
pula, pada dasarnya baik pendidikmaupun tenaga kependidikan memiliki peran
dan tugasy ang sama yaitumelaksanakan berbagai aktivitas yang berujung pada
terciptanyakemudahan dan keberhasilan siswa dalam belajar.

B. Tujuan Mempelajari Administrasi tenaga pendidik dan kependidikan


Tujuan dari mempelajari Administrasi tenaga pendidik dan kependidikan adalah
sebagai berikut :
a. Efisien dalam menggunakan sumber daya.
Dengan mempelajari manajemen pendidikan dengan baik, diharapkan
seseorang dapat mengelola sumber daya secara efisien, misalnya sumberdaya
yang berupa pembiayaan, waktu dan lain sebagainya.
b. Efektif dalam pencapaian tujuan.
Dengan mempelajari manajemen pendidikan secara berkesinambungan dan
secara sungguh-sungguh, diharapkan seseorang dapat mengefektifkan proses
dan sumber daya yang dikelola untuk mencapai tujuan dengan optimal.
c. Bermuara pada tujuan pendidikan.
Tujuan manajemen pendidikan tidak akan lepas dari tujuan pendidikan
nasional, yaitu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwakepada Tuhan Yang Maha Esa,

6
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
d. Mendukung kegiatan pendidikan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.
Manajemen pendidikan juga mendukung dan memfasilitasi kegiatan
pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung.Kegiatan pendidikan
yang didukung dengan manajemen pendidikan yang baik, akan mendapatkan
hasil yang baik sehingga tujuan pendidikan yang ditargetkan dapat tercapai

C. Realisasi Fungsi Administrasi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Dalam UU No 14 Tahun 2005 menyebutkan bahwa tenaga pendidik memiliki


fungsi yakni untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang disesuaikan dengan
standar nasional, tenaga pendidik pun perlu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
yang dimilikinya sesuai dengan perkembangan jaman, serta mengabdi kepada
masyarakat. Selanjutnya, berdasarkan Pasal 6 pun dikatakan yaitu dosen dan guru
menjadi tenaga pengajar yang memiliki tujuan yakni melakukan pembelajaran dan
mendidik murid untuk mencapai tujuan pendidikan nasional sesuai dengan system
pendidikan nasional yang telah ditetapkan. System pendidikan nasional yang telah
ditetapkan ini disesuaikan dengan potensi yang dimiliki peserta didik dan juga agar
peserta didik dapat menjadi manusia yang taat dan beriman kepada Tuhan Yang Maha
Esa, memiliki perilaku yang mulia, memiliki ilmu, kreatifitas yang tinggi,
kemandirian, dan juga menjadi warga negara yang taat pada hukum dan bertanggung
jawab atas kesalahannya sendiri. Terdapat 6 komponen yang menyertainya, yaitu
pendidik dan tenaga pendidik telah merencanakan metode daam pengajaran,
melakukan seleksi dan rekrutmen, melakukan penempatan dan pengangkatan,
memberikan kompensasi, orientasi, serta mengawasi dan memberikan penilaian
hingga melakukan pemberhentian.

D. Ruang Lingkup Administrasi tenaga pendidik dan kependidikan

Kata administrasi berasal dari dua kata yaitu ad yang berarti ke atau kepada
dan ministrare yang berarti melayani, membantu atau mengarahkan. Sedangkan kata
personalia berasal dari kata personil yang berarti anggota suatu organisasi atau
lembaga yang mendapatkan gaji atau imbalan sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan
tersebut, seperti guru dan pegawai lainnya. Jadi, administrasi personalia adalah

7
seluruh proses kegiatan yang dimulai dari perencanaan, penggerakan, pembimbingan,
perorganisasian, dan pengawasan dengan mengusahakan sumber yang ada secara
efektif dan tepat demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39
bahwa persoalia pendidikan terdiri dari dua bentuk yaitu pendidik dan tenaga
kependidikan.

D. Proses Administrasi Pendidik dan Tenaga Pendidik


a) Perencanaan dan Pengadaan Tenaga kependidikan

Pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan dimulai dengan merencanakan tenaga


pendidik dan kependidikan secara sistematis dengan melakukan analisis kebutuhan,
analisis jabatan, dan analisis beban kerja. Dimana sekolah melakukan inventarisasi,
seperti pernyataan Hakim et al(2020) bahwa kegiatan inventarisasi untuk mengetahui
sumber daya manusia yang sudah ada di dalam organisasi. Langkah selanjutnya dalam
perencanaan adalah dengan analisis kebutuhan, Pulungan (2022) Analisis kebutuhan
dilakukan untuk menganalisis kesenjangan kinerja, sehingga kesenjangan tersebut dapat
ditutup. Analisis jabatan dan analisis beban kerja .Dalam perencanaannya, yaitu
mengelola pendidik dan tenaga kependidikan pada tugas dan tanggung jawab untuk
bekerja di sekolah berdasarkan pendidik dan kualifikasi pendidikan, sejalan dengan
Syaufuddin (2013) yang mengungkapkan bahwa dalam analisis jabatan merupakan
suatu proses yang diperlukan oleh organisasi sebelum menempatkan seseorang pada
pekerjaan dan tugas-tugas yang akan dikerjakannya. Sebelum membebankan seseorang
dengan tugas, perlu diketahui posisinya sehingga ketika beban kerja diberikan
analisisnya pun akan disesuaikan dengan kemampuan yang dimilikinya.
Terdapat dua metode dalam merencanakan yakni merencanakan dengan metode
tradisional dan merencanakan dengan metode yang terintegrasi. Merencanakan dengan
metode tradisional berarti penyelesaian masalah dalam suatu organisasi difokuskan pada
jumlah tenaga kerjanya dan tingkat keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja
sedangkan dalam merencanakan dengan metode yang terintegrasi berarti proses
perencanaan pun tidak lagi difokuskan pada permintaan tenaga kerja tetapi berfokus
pada tujuan sekolah dan visi sekolah agar bisa mencapai standar pemeblajaran nasional
(Suarga, 2012).

Kemudian melakukan rekrutmen atau pengadaan tenaga personil adalah proses


kegiatan untuk mengisi formasi yang kosong. Perlu diketahui bahwa lowonganya
suatu formasi, disamping disebabkan karena pengembangan lembaga dengan

8
menambah jabatan-jabatan baru juga disebabkan oleh adanya personil-personil
lembaga yang berhenti (Afriansyah. 2019) .Pengadaan tenaga kependidikan
diselengarakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Pengumuman adanya formasi baru Pengumuman ini dilakukan untuk


memberitahukan kepada seluruh masyarakat yang memenuhi kualifikasi
melalui media cetak maupun media elektronik.
2) Pendaftaran Pendafataran dilakukan setelah pengumuman tersebar dan
pendaftar mengajukan permohonana dengan memenuhi syarat yang telkah
ditentukan beserta lampiran lainnya yang dibutuhkan.
3) Seleksi atau penyaringan Dalam pengadaan tenaga kependidikan,
penyaringan dilaksanakan melalui dua tahap yaitu:
 Penyaringan administrative Penyaringan administrative dilaksanakan
berupa pemeriksaan terhadap kelengkapan beserta lampirannya. Apabila
terdapat kekuranganlengkapan dalam hal administrative maka peserta
tersebut akan gagal.
 Ujian atau riset Setelah peserta yang lulus dalam tes penyaringan
administrative maka akan mengikuti ujian pegawai dengan materi
pemberitahuan umum, pengetahuan teknis, dan yang lainnya dipandang
perlu.

Proses rekruitmen dan seleksi yang dilakukannya disesuaikan dengan


karakteristik yang diinginkan oleh dinas pendidikan. Oleh karena itu, ketika terdapat
tenaga pendidik yang ingin melamar pekerjaan di sekolah SDN Cicau 01, kepala
skeolah akan melaporkannya ke dinas pendidikan untuk menindaklanjuti apakah
pelamar tersebut sesuai dengan kriteria dinas pendidikan atau tidak. Dalam hal ini dapat
disimpulkan bahwa di SDN Cicau 01 tidak terdapat proses seleksi dan rekruitmen guru
karena semuanya dilakukan oleh dinas pendidikan.

b) Penempatan dan Pengangkatan

Penempatan merupakan tindakan pengaturan atas seseorang untuk menempati


suatu posisi atau jabatan. Meskipun tindakan penempatan ini mengandung unsur
uji coba yang menyebabkan adanya tindakan penempatan kembali namun pada
dasarnya penempatan tenaga kependidikan merupakan tindakan yang
menentukan keluaran dan komposisi ketenagaan dilihat dari kepentingan
keseimbangan struktur organisasi pendidikan nasional. tindakan penempatan
9
merupakan tindakan terpadu antara apa yang dapat tenaga baru perlihatkan
(kerjakan) dengan tuntutan-tuntutan pekerjaan, kewajibankewajiban dan hal-hal
yang ditawarkan dari jabatan tersebut. Karena itu suatu prinsip yang mengatakan
“the right man on the right place” (orang yang tepat pada tempat yang tepat)
haruslah dipenuhi.

Dalam konteks penempatan ini, adanya mutasi (perpindahan pegawai) dari


satu daerah ke daerah lain atau dari satu bidang kerja ke bidang kerja yang lain
dapat dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat
berkenaan dengan kebutuhan kuantitas maupun kualitas. Mutasi atau
perpindahan di kalangan tenaga kependidikan dapat menjadi alternatif penting
untuk pengembangan organisasi.

c) Orientasi
Orientasi merupakan upaya memperkenalkan seorang tenaga kependidikan
yang baru terhadap situasi dan kondisi pekerjaan atau jabatannya. Ada juga yang
berpendapat orientasi adalah suatu proses pemberian pemahaman kepada
peserta, tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan latihan yang sedang
diadakan.
Orientasi bertujuan untuk mempercepat masa adaptasi sehingga tenaga
kependidikan baru dapat bekerja lebih depat dan lebih baik. Namun tidak semua
orientasi menjamin hasil yang baik. Pemberian informasi yang tidak tepat dapat
menimbulkan situasi yang buruk bagi tenaga kependidikan baru maupun
organisasi atau perusahaan. Program orientasi sering juga disebut dengan
induksi, yakni memperkenalkan para pegawai dengan peranan atau kedudukan
mereka, dengan organisasi dan dengan pegawai lain (Nawawi, 1994).
Didalam Orientasi juga terdapat pembinaan dan pengembangan pegawai,
pegawai juga membutuhkan peningkatan dan perbaikan pada dirinya termasuk
tugasnya. Metode pelatihan yang dapat dilaksanakan oleh sekolah untuk
meningkatkan kualitas guru dan pegawai yaitu:
1. Metode on the job training , dengan cara mempelajari pekerjaannya
dengan mengamati guru dan pegawai lainnya yang sedang melakukan
pekerjaan.
2. Metodevestibule/balai, dilaksanakan dengan jumlah peserta yang banyak
dan diawasi oleh seorang instruktur.

10
3. Metode ruang kelas, yaitu metode yang dilakukan didalam kelas dengan
format kegiatan kuliah, konferensi, studi kasus, bermain peran, dan
pengajaran berprogram.
d) Kompensasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kompensasi tenaga kependidikan dan pendidik adalah memiliki bentuk
penghargaan terhadap tenaga pendidikan yang bisa mendapatkan target
berdasarkan pada kegiatan administrasi kelas dan rencana kurikulum, seperti
berbentuuk piagam penghargaan dan ini dilaksanakan dalam waktu setahun
seklau saat kenaikan kelas akan tiba.
Kompensasi krusial untuk mengatur tenaga kependidikan dan tenaga
pendidikan yang berkaitan dengan kepuasan dan kesejahteraan kerja.
Kompensasi menjadi komponen fungsi yang krusial untuk manajemen SDM
yang mana kompensasi ini menjadi salah satu komponen yang sangat sensitive
dalam hubungan kerja. (Siti Mujanah, 2019). Kompensasi sering disebut sebagai
pemberian upah, balas jasa, dan gaji. Kompensasi bisa diberikan dalam bentuk
yang bervariasi, seperti fasilitas, materi, pemberian uang, dan bentuk kesempatan
untuk pengembangan karir. Untuk pemberian uang secara langsung, dapat
berupa insentif, tunjangan, dan gaji. Pengaturan pemberian kompensasi sudah
dilakukan pemerintah seperti untuk kependidikan dan tenaga penduduk dengan
status sebagai pegawai negeri sipil (PNS) pemerintah sudah melakukan
pengaturan pemberian kompensasi dari diterbitkannya Undang-Undang Nomor
43 Tahun 1999 tentang penyesuaian gaji pokok PNS, PP Nomor 3 Tahun 2006
tentang Tunjangan Jabatan Struktural, PP Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Tunjangan Umum bagi pegawai negeri sipil (PNS). Untuk tenaga kependidikan
dan pendidk dengan status nonPNS, kebijakan Yayasan atau lembaga sudah
menjadi kebijakan pemberian kompensasi. (Enceng & Purwaningdyah, 2011).
e) Pengawasan dan Penilaian Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Penilaian kerja merupakan sebuah cara formal dalam pengukuran semaksimal
apa pekerja melaksanakan kerjanya yang berkaitan dengan tujuan yang sudah
diberikan. Dipahami juga bahwa evaluasi kinerja atau penilaian prestasi adalah
penilaian yang dilaksanakan dengan sistematis untuk memahami hasil kinerja
organisasi dan pekerjaan pegawai. Selain itu, juga dalam menetapkan secara
tepat kebutuhan pelatihan, menyerahkan tanggung jawab berdasarkan pada
pegawai agar bisa melakukan pekerjaan dengan lebih maksimal di kemudian hari

11
serta sebagai fondasi penentuan kebijakan untuk mempromosikan penentuan
imbalan atau penentuan jabatan (Evita et al., 2017).
Agar bisa menjadi tenaga kependidikan dan pendidikan yang handal maka erat
kaitannya dengan usaha sekolah dalam mendukung terus melalui pemerhatian
performa tenaga kerjanya. Hal ini memerlukan penilaian dan pengawasan kepada
performa sehingga bisa bekerja berdasarkan pada harapan. Satu dari jenis
pengawasan yang dilakukan untuk bagian kerja dengan bentuk Uni Pelaksana
Teknis (UPT) sekolah yaitu pengawasan yang sering disebut sebagai supervise
pembelajaran atau supervise pendidikan. Supervisi pendidikan menjadi
pelayanan dalam memberikan bantuan, bimbingan, dorongan, dan pembinaan
tenaga pengajar sehingga bisa meningkatkan keterampilan dan kemampuan
untuk melakukan pembelajaran (Stia & Banua Banjarmasin, 2017). Kepala
sekolah sebagai pimpinan merupakan fokus tindakan pengawasan pendidikan
dengan sebutan pengawas kepada tenaga kependidikan dan guru di sekolah.
f) Pemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pemberhentian kerja dalam suatu madrasah kepada tenaga kependidikan dan
pendidikan sehingga pemutusan ini menjadi fungsi yang tepat dalam manajemen
SDM (Fitriani, 2018). Menurut Karnati (2016), ada dua jenis status kepegawaian
yaitu ada yang berstatus PNS atau honorer dan berstatus PNS (Pegawai Negeri
Sipil_Pemutusan kerja tenaga kependidikan dan pendidikan hanya bisa
dilaksanakan melalui faktor tepat dan jelas. Ada pebatasan umur pension bagi
pengajar PNS yaitu 65 tahun pegawai kependidikan PNS yaitu 58 tahun. Sebab-
sebab pemberhentian pegawai dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu 1)
pemberhentian atas permohonan sendiri, 2) pemberhentian oleh dinas atau
pemerintah, 3) pemberhentian sebab lain-lain.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian Administrasi dari segi terminologi adalah keseluruhan proses yang
mempergunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia dan yang
sesuai, baik personal maupun material,dalam usaha untuk mencapai bersama suatu
tujuan, secara efektif dan efisien.
Tenaga kependidikan disini dapat diartikan sebagai personel sekolah yang
merupakan orang-orang yang melaksanakansuatu tugas untuk mencapai tujuan.
Personel di sekolah tentu meliputiunsur guru yang disebut tenaga edukatif dan unsur
karyawan yangdisebut tenaga administratif. Jika lebih diperinci personel
sekolahmencakup akan kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha dan pesuruh/penjaga
sekolah.
Tujuan dari mempelajari Administrasi tenaga pendidik dan kependidikan adalah
sebagai berikut : Efisien dalam menggunakan sumber daya,.Efektif dalam pencapaian
tujuan, Bermuara pada tujuan pendidikan, Mendukung kegiatan pendidikan dalam
upaya mencapai tujuan pendidikan.
Proses Administrasi Pendidik dan Tenaga Pendidik ; Pengadaan Tenaga
kependidikan, Penempatan, Orientasi, Kompensasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
Pengawasan dan Penilaian Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan Pemberhentian
Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

B. Saran
Dengan pembahasan makalah ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan bagi pembaca dan pemakalah sendiri mengenai Administrasi Pendidik dan
Tenaga Kependidikan. Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari masih terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharap
kritik dan saran yang membangun sehingga dapat kami jadikan sebagai bahan evaluasi
agar kedepannya menjadi lebih baik lagi

13
DAFTAR PUSTAKA

Afriansyah, H. (2019). Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. padang: osf.io.


https://doi.org/10.17605/OSF.IO/TZ4VF
Arikunto, Suharsimi, .Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
Yogyakarta : Grafindo Persada, 1993
Asnawir. (2005). Administrasi pendidikan. Padang: IAIN IB Padang.
Baharuddin, Yusak, .Administrasi Pendidikan.. CV. Pustaka Setia
Burhanuddin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta
Bumi Aksara, 1994
Daryanto, H.M, .Administrasi Pendidikan. , Jakarta : Rineka Cipta,2005
Enceng, & Purwaningdyah. (2011). Menyusun Kompensasi PNS Berbasis Kinerja. Jurnal
Kebijakan Dan Manajemen PNS, 5(1).
Febriansah, R. E. (2018). Manajemen SDM. UMSIDA Press.
Firman. (2015). Analisis Data Dalam Kualitatif. 4,
Kemendikbud. (1977). Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 7 tahun 1977 tentang
peraturan gaji pegawai negeri sipil.
Kemendikbud. (2005). UU No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, 48(9), 800 809.
Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2008),
Nardawati. (2021). Perencanaan Pendidikan Yang Baik Sebagai Upaya Peningkatan Mutu
Pendidikan Di Era Digital. Jurnal Literasiologi, 6(2).
Purwaningsih, E. (2020). Manajemen Sumber Daya Manusia. STIKES Mutiara Mahakam.
Sirait, S. C. (2017). Tanggung Jawab Pemerintah Untuk Memberikan Pendidikan Kepada
Anak Terlantar Dalam Perspektif Undang-Undang Perlindungan Anak. De Lega Lata,
2(1).
Siti Mujanah, M. P. . (2019). Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Katalog Dalam
Terbitan ( Kdt ), Manajemen Kompensasi. CV. Putra Media Nusantara.

14

Anda mungkin juga menyukai