Disusun oleh:
Kelompok 4 / PAI 6F
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
taufiq, hidayah, dan karunia-Nya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Administrasi Pendidik
dan Tenaga Kependidikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Pendidikan.
Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak yakni Bapak Yayan Andrian, S.Ag.,M.ED.MGMT selaku dosen
pengampu mata kuliah Administrasi Pendidkan. Untuk itu kami ucapkan terima kasih atas
bantuan dalam berbagai bentuk.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini dan
perlu adanya penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca yang kemudian akan penulis jadikan sebagai evaluasi. Semoga
dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Tertuang dalam PP No. 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, pendidik harus memiliki kualifikasi
akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi
akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pendidik pada SMK memiliki kualifikasi
akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dengan latar
belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan, serta memiliki sertifikat profesi guru untuk SMK.
Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
serta pendidikan anak usia dini meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial..
Tertuang dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tenaga kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Tenaga
kependidikan meliputi pengelola satuan pendidikan, penilik, pamong belajar,
pengawas, peneliti, pengembang, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar. PP
No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, menyebutkan tenaga
kependidikan di SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat sekurangkurangnya terdiri
atas kepala sekolah/madrasah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga
laboratorium, dan tenaga kebersihan sekolah/madrasah.
Permendiknas No. 24 Tahun 2008, tentang Standar Tenaga Administrasi
Sekolah/Madrasah, menyebutkan standar tenaga administrasi sekolah/madrasah
mencakup kepala tenaga administrasi, pelaksana urusan, dan petugas layanan khusus
1
sekolah/madrasah. Pelaksana urusan terdiri atas Urusan Administrasi Kepegawaian,
Urusan Administrasi Keuangan, Urusan Administrasi Sarana dan Prasarana, Urusan
Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat, Urusan Administrasi Persuratan
dan Pengarsipan, Urusan Administrasi Kesiswaan, dan Urusan Administrasi
Kurikulum. Petugas layanan khusus terdiri atas penjaga sekolah/madrasah, tukang
kebun, tenaga kebersihan, pengemudi, dan lain-lain
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan?
2. Bagaimana Tujuan mempelajari dari Administrasi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan?
3. Bagaimana Realisasi Fungsi Administrasi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan?
4. Bagaimana Ruang Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan?
5. Bagaimana Proses Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Administrasi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.
2. Untuk mengetahui tujuan mempelajari dari Administrasi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.
3. Untuk mengetahui Realisasi Fungsi Administrasi Pendidik Dan Tenaga
Kependidikan.
4. Untuk mengetahui Ruang Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5. Untuk mengetahui Proses Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 39, Pendidik adalah suatu tenaga
profesional yang mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi. Sesuai dengan apayang telah dicantumkan di dalam
Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) BAB XII Tahun 2005 Pasal 139, Pasal
1 dinyatakan bahwa pendidik mencakup guru, dosen, konselor, pamong belajar,
pamongwidyaiswara, tutor, instruktor, pelatih, dan sebutan lain dari profesiyang
berfungsi sebagai agen pembelajaran peserta didik.Tugas dan tanggung jawab
pendidik antara lain :
3
c. Konselor bertugas memberikan layanan bimbingan dan konseeling kepada
peserta didik pada jenjang pendidikan dasar, menegah, dan tinggi
d. Pamong belajar bertugas menyuluh, mengajar, membimbing, melatih
peserta didik, dan menegembangkan model pembelajaran, alat
pembelajaran dan mengelola pembelajaran pada jalur nonformal
e. Widyaiswara bertugas mendidik, mengajar, dan melatih peserta didik pada
program pendidikan dan pelatihan prajabatan atau pemerintah daerah.
f. Tutor bertugas memberikan bantuan belajar kepada peserta didik dalam
proses pembelajaran mandiri atau dalam kelompok pada satuan pendidikan
formal dan nonformal.
g. Instruktur bertugas memberikan pelatihan teknis kepada peserta didik pada
kursus atau pelatihan
h. Fasilitator bertugas memberikan pelayanan pembelajaran pada lembaga
pendidikan dan pelatihan
i. Pelatih bertugas memberikan pelatihan teknis olahraga pada kegiatan
pelatihan, pada pendidikan formal dan nonformal.
3. Pengertian Tenaga Kependidikan
4
a. Pengelola satuan pendidikan bertugas dan bertanggung jawab mengelola
pada bagian pendidikan formal dan nonformal.
b. Penilik bertugas dan bertanggung jawab melakukan pemantauan, penilaian,
dan pembinaan pada pendidikan nonformal
c. Pengawas bertugas dan bertanggung jawab melakukan pemantauan,
penilaian, dan pembinaan pada pendidikan dasar, menegah, dan anak usia
dini jalur forma
d. Tenaga perpustakaan bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan
pengelolaan sumber belajar di perpustakaan.
e. Tenaga laboratorium bertugas dan bertanggung jawab membantu pendidik
mengelola kegiatan pratikum
f. Teknis sumber belajar bertugas mempersiapkan, merawat, memperbaiki
sarana dan prasarana pembelajaran.
g. Tenaga lapangan pendidikan bertugas dan bertanggung jawab melakukan
pendataan, pemantauan, pembimbingan, dan pelaporan pelaksanaan
pendidikan nonformal.
h. Tenaga administrasi bertugas dan bertanggung jawab menyelenggarakan
pelayanan administrasi pendidikan
i. Psikolog bertugas dan bertanggung jawab memberikan pelayanan bantuan
psikologis-pedagogis kepada peserta didik dan pendidik pada pendidikan
khusus dan pendidikan anak usia dini
j. Pekerja sosial bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan bantuan
sosiologis-pedagogis kepada peserta didik dan pendidik pada pendidikan
khusus dan pendidikan anak usia dini
k. Terapis bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan bantuan
fisiologis-kinesiologis kepada peserta didik dan pendidik pada pendidikan
khusus dan pendidikan anak usia din
l. enaga kebersihan sekolah bertugas memberikan layanan kebersihan
lingkungan sekolah
5
4. Hubungan antara tenaga pendidik dan kependidikan
6
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
d. Mendukung kegiatan pendidikan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.
Manajemen pendidikan juga mendukung dan memfasilitasi kegiatan
pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung.Kegiatan pendidikan
yang didukung dengan manajemen pendidikan yang baik, akan mendapatkan
hasil yang baik sehingga tujuan pendidikan yang ditargetkan dapat tercapai
Kata administrasi berasal dari dua kata yaitu ad yang berarti ke atau kepada
dan ministrare yang berarti melayani, membantu atau mengarahkan. Sedangkan kata
personalia berasal dari kata personil yang berarti anggota suatu organisasi atau
lembaga yang mendapatkan gaji atau imbalan sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan
tersebut, seperti guru dan pegawai lainnya. Jadi, administrasi personalia adalah
7
seluruh proses kegiatan yang dimulai dari perencanaan, penggerakan, pembimbingan,
perorganisasian, dan pengawasan dengan mengusahakan sumber yang ada secara
efektif dan tepat demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39
bahwa persoalia pendidikan terdiri dari dua bentuk yaitu pendidik dan tenaga
kependidikan.
8
menambah jabatan-jabatan baru juga disebabkan oleh adanya personil-personil
lembaga yang berhenti (Afriansyah. 2019) .Pengadaan tenaga kependidikan
diselengarakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
c) Orientasi
Orientasi merupakan upaya memperkenalkan seorang tenaga kependidikan
yang baru terhadap situasi dan kondisi pekerjaan atau jabatannya. Ada juga yang
berpendapat orientasi adalah suatu proses pemberian pemahaman kepada
peserta, tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan latihan yang sedang
diadakan.
Orientasi bertujuan untuk mempercepat masa adaptasi sehingga tenaga
kependidikan baru dapat bekerja lebih depat dan lebih baik. Namun tidak semua
orientasi menjamin hasil yang baik. Pemberian informasi yang tidak tepat dapat
menimbulkan situasi yang buruk bagi tenaga kependidikan baru maupun
organisasi atau perusahaan. Program orientasi sering juga disebut dengan
induksi, yakni memperkenalkan para pegawai dengan peranan atau kedudukan
mereka, dengan organisasi dan dengan pegawai lain (Nawawi, 1994).
Didalam Orientasi juga terdapat pembinaan dan pengembangan pegawai,
pegawai juga membutuhkan peningkatan dan perbaikan pada dirinya termasuk
tugasnya. Metode pelatihan yang dapat dilaksanakan oleh sekolah untuk
meningkatkan kualitas guru dan pegawai yaitu:
1. Metode on the job training , dengan cara mempelajari pekerjaannya
dengan mengamati guru dan pegawai lainnya yang sedang melakukan
pekerjaan.
2. Metodevestibule/balai, dilaksanakan dengan jumlah peserta yang banyak
dan diawasi oleh seorang instruktur.
10
3. Metode ruang kelas, yaitu metode yang dilakukan didalam kelas dengan
format kegiatan kuliah, konferensi, studi kasus, bermain peran, dan
pengajaran berprogram.
d) Kompensasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kompensasi tenaga kependidikan dan pendidik adalah memiliki bentuk
penghargaan terhadap tenaga pendidikan yang bisa mendapatkan target
berdasarkan pada kegiatan administrasi kelas dan rencana kurikulum, seperti
berbentuuk piagam penghargaan dan ini dilaksanakan dalam waktu setahun
seklau saat kenaikan kelas akan tiba.
Kompensasi krusial untuk mengatur tenaga kependidikan dan tenaga
pendidikan yang berkaitan dengan kepuasan dan kesejahteraan kerja.
Kompensasi menjadi komponen fungsi yang krusial untuk manajemen SDM
yang mana kompensasi ini menjadi salah satu komponen yang sangat sensitive
dalam hubungan kerja. (Siti Mujanah, 2019). Kompensasi sering disebut sebagai
pemberian upah, balas jasa, dan gaji. Kompensasi bisa diberikan dalam bentuk
yang bervariasi, seperti fasilitas, materi, pemberian uang, dan bentuk kesempatan
untuk pengembangan karir. Untuk pemberian uang secara langsung, dapat
berupa insentif, tunjangan, dan gaji. Pengaturan pemberian kompensasi sudah
dilakukan pemerintah seperti untuk kependidikan dan tenaga penduduk dengan
status sebagai pegawai negeri sipil (PNS) pemerintah sudah melakukan
pengaturan pemberian kompensasi dari diterbitkannya Undang-Undang Nomor
43 Tahun 1999 tentang penyesuaian gaji pokok PNS, PP Nomor 3 Tahun 2006
tentang Tunjangan Jabatan Struktural, PP Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Tunjangan Umum bagi pegawai negeri sipil (PNS). Untuk tenaga kependidikan
dan pendidk dengan status nonPNS, kebijakan Yayasan atau lembaga sudah
menjadi kebijakan pemberian kompensasi. (Enceng & Purwaningdyah, 2011).
e) Pengawasan dan Penilaian Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Penilaian kerja merupakan sebuah cara formal dalam pengukuran semaksimal
apa pekerja melaksanakan kerjanya yang berkaitan dengan tujuan yang sudah
diberikan. Dipahami juga bahwa evaluasi kinerja atau penilaian prestasi adalah
penilaian yang dilaksanakan dengan sistematis untuk memahami hasil kinerja
organisasi dan pekerjaan pegawai. Selain itu, juga dalam menetapkan secara
tepat kebutuhan pelatihan, menyerahkan tanggung jawab berdasarkan pada
pegawai agar bisa melakukan pekerjaan dengan lebih maksimal di kemudian hari
11
serta sebagai fondasi penentuan kebijakan untuk mempromosikan penentuan
imbalan atau penentuan jabatan (Evita et al., 2017).
Agar bisa menjadi tenaga kependidikan dan pendidikan yang handal maka erat
kaitannya dengan usaha sekolah dalam mendukung terus melalui pemerhatian
performa tenaga kerjanya. Hal ini memerlukan penilaian dan pengawasan kepada
performa sehingga bisa bekerja berdasarkan pada harapan. Satu dari jenis
pengawasan yang dilakukan untuk bagian kerja dengan bentuk Uni Pelaksana
Teknis (UPT) sekolah yaitu pengawasan yang sering disebut sebagai supervise
pembelajaran atau supervise pendidikan. Supervisi pendidikan menjadi
pelayanan dalam memberikan bantuan, bimbingan, dorongan, dan pembinaan
tenaga pengajar sehingga bisa meningkatkan keterampilan dan kemampuan
untuk melakukan pembelajaran (Stia & Banua Banjarmasin, 2017). Kepala
sekolah sebagai pimpinan merupakan fokus tindakan pengawasan pendidikan
dengan sebutan pengawas kepada tenaga kependidikan dan guru di sekolah.
f) Pemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pemberhentian kerja dalam suatu madrasah kepada tenaga kependidikan dan
pendidikan sehingga pemutusan ini menjadi fungsi yang tepat dalam manajemen
SDM (Fitriani, 2018). Menurut Karnati (2016), ada dua jenis status kepegawaian
yaitu ada yang berstatus PNS atau honorer dan berstatus PNS (Pegawai Negeri
Sipil_Pemutusan kerja tenaga kependidikan dan pendidikan hanya bisa
dilaksanakan melalui faktor tepat dan jelas. Ada pebatasan umur pension bagi
pengajar PNS yaitu 65 tahun pegawai kependidikan PNS yaitu 58 tahun. Sebab-
sebab pemberhentian pegawai dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu 1)
pemberhentian atas permohonan sendiri, 2) pemberhentian oleh dinas atau
pemerintah, 3) pemberhentian sebab lain-lain.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian Administrasi dari segi terminologi adalah keseluruhan proses yang
mempergunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia dan yang
sesuai, baik personal maupun material,dalam usaha untuk mencapai bersama suatu
tujuan, secara efektif dan efisien.
Tenaga kependidikan disini dapat diartikan sebagai personel sekolah yang
merupakan orang-orang yang melaksanakansuatu tugas untuk mencapai tujuan.
Personel di sekolah tentu meliputiunsur guru yang disebut tenaga edukatif dan unsur
karyawan yangdisebut tenaga administratif. Jika lebih diperinci personel
sekolahmencakup akan kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha dan pesuruh/penjaga
sekolah.
Tujuan dari mempelajari Administrasi tenaga pendidik dan kependidikan adalah
sebagai berikut : Efisien dalam menggunakan sumber daya,.Efektif dalam pencapaian
tujuan, Bermuara pada tujuan pendidikan, Mendukung kegiatan pendidikan dalam
upaya mencapai tujuan pendidikan.
Proses Administrasi Pendidik dan Tenaga Pendidik ; Pengadaan Tenaga
kependidikan, Penempatan, Orientasi, Kompensasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
Pengawasan dan Penilaian Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan Pemberhentian
Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
B. Saran
Dengan pembahasan makalah ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan bagi pembaca dan pemakalah sendiri mengenai Administrasi Pendidik dan
Tenaga Kependidikan. Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari masih terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharap
kritik dan saran yang membangun sehingga dapat kami jadikan sebagai bahan evaluasi
agar kedepannya menjadi lebih baik lagi
13
DAFTAR PUSTAKA
14