Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

“KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIK DAN TENAGA


KEPENDIDIKAN”

Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Manajemen Pendidik
Dan Tenaga Kependidikan

Oleh:
Kelompok 1

Anggelina Tria Pradisa : 2130103008


Dyyanza Ramadani : 2130103023
Hanifa : 2130103036
Ramatul Afdol : 2330103050

Dosen Pengampu:
Dr. Hj. DEMINA, M.Pd

PROGAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR
TAHUN 2024
1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa, yang telah memberikan rahmat-Nya kepada kita sehingga kita dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Konsep Dasar Manajemen Pendidik
dan Tenaga kependidikan” Kemudian Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad
SAW, seorang utusan Allah yang telah membawa petunjuk dan rahmat bagi seluruh
alam.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen
Pendidik Dan Tenaga kependidikan” sebagai bagian dari pembelajaran dalam
pemahaman konsep dasar manajemen pendidik dan tenaga kependidikan. Penyusunan
makalah ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak,
terutama Ibuk Dr.Hj.Demina,M.Pd sebagai dosen mata kuliah Manajemen Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
atas bimbingan dan arahan yang telah diberikan.
Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan dan
penulisan makalah ini, dan penulis menerima dengan tangan terbuka setiap saran dan
kritik yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat dan pemahaman yang lebih dalam terkait dalam
Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan pendidikan.

Batusangkar, 01 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………...1
C. Tujuan Masalah …………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAAN ................................................................................... 3
A. Pengertian Manajemen Pendidik Dan Tenaga Kependidikan ……………3
B. Ruang Lingkup Manajemen Pendidik Dan Tenaga Kependidikan ……....7
C. Tugas Dan Fungsi Manajemen Pendidik Dan Tenaga Kependidikan ……12
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 16
A. Kesimpulan ……………………………………………………………….16
B. Saran ………………………………………………………………………16
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidik dan tenaga kependidikan dalam proses pendidikan
memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk watak bangsa
melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan.
Dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan pendidik dalam masyarakat
Indonesia mengambil tempat yang dominan, meskipun perkembangan
teknologi dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif sumber
pengetahuan dalam proses pembelajaran.
Hal ini disebabkan adanya peran pendidik dalam proses pembelajaran
yang tidak dapat digantikan oleh teknologi. Begitu juga dengan tenaga
kependidikan (kepala sekolah, laboran, tenaga perpustakaan, tenaga
administrasi, pengawas dll). Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis
untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Sehubungan
dengan tuntutan kearah profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan
diharapkan mampu memenuhi kriteria profesionalitas, baik dalam klasifikasi
pendidikan maupun kompetensi pribadi.
Dalam hal ini,manajemen berperan penting mengelola, memanajemen,
mengatur segala hal yang berkaitan dengan pendidikan yang salah satunya
pendidik dan tenaga kependidikan. Maka dari itu, penulis akan membahas
bagaimana konsep dasar, tugas dan fungsi maupun ruang lingkup dari
manajemen pendidik dan tenaga kependidikan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini yakni:

1
1. Apa pengertian manajemen pendidik dan tenaga kependidikan ?
2. Apa ruang lingkup manajemen pendidik dan tenaga kependidikan?
3. Apa tugas dan fungsi manajemen pendidik dan tenaga kependidikan?

C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan dalam makalah ini
yakni:
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen pendidik dan tenaga
kependidikan.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen pendidik dan tenaga
kependidikan.
3. Untuk mengetahui tugas dan fungsi manajemen pendidik dan tenaga
kependidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAAN

A. Pengertian Manajemen Pendidik Dan Tenaga Kependidikan


Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia secara efektif, yang didukung oleh sumber- sumber lain
dalam organisasi untuk mencapai tujuan tertentu Kata manajemen berasal dari
Bahasa Latin yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang
berarti melakukan, kata-kata itu digabungkan menjadi kata kerja managere
yang artinya mengani. Managere diterjemahkan kedalam Bahasa Inggris
dalam bentuk kata kerja to manage , dengan kata benda management, dan
manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya
management diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi manajemen
atau pengelolaan. (Husaini Usman, 2010: 5). Manajemen dalam arti luas
adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen
dalam arti sempit adalah sekolah yang meliputi : perencanaan program
sekolah, pelaksanaan program sekolah, pelaksanaan program sekolah,
kepemimpinan kepala sekolah, evaluasi, dan sistem informasi sekolah.
Sedangkan makna pendidik dalam kamus besar bahasa Indonesia (
KBBI ) berasal dari kata dasar didik yang berarti memelihara dan memberi
latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran
dan mendapat imbuhan sehingga menjadi pendidik yang berarti orang yang
mendidik. Sedangkan menurut istilah pendidik berarti orang-orang yang
bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan
mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik baik potensi afektif,
potensi kognitif maupun potensi psikomotorik. Pendidik merupakan orang
dewasa yang bertanggung jawab mendidik kepada anak didiknya untuk

3
mengupayakan perkembangan seluruh potensi yang ada pada setiap anak
didik agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan
memenuhi tingkat kedewasaannya mampu mandiri dalam memenuhi tugasnya
dan mampu melakukan tugas sebagai makhluk sosial dan sebagai makhluk
individu yang mandiri.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 pasal 39 ayat 2,
pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Rahmat
Hidayat dan Abdillah (2019: 88) menjelaskan bahwa pendidik ialah mereka
yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak
didiknya meliputi aspek jasmani dan rohani (kognitif, afektif dan
psikomotorik), yang menuntunnya ke arah yang lebih baik dan
mengantarkannya untuk menjadi hamba yang tunduk patuh kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab I pasal 1, Tenaga pendidik meliputi guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.
Berdasarkan paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidik
adalah tenaga professional yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain
dengan kekhususannya yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak didiknya meliputi aspek jasmani dan rohani, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

4
Sedangkan tenaga kependidikan menurut Undang Undang RI No 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang terdapat pasal 1 ayat 5
dan ayat 6 menyebutkan bahwa tenaga kepedidikan adalah seseorang
masyarakat yang memiliki professional dan ikut dalam penyelenggara
pendidikan berdasarkan kualifikasi yang telah ditentukan (Budianto
2022).Tenaga kependidikan ini bertanggung jawab dalam mengelola
pelayanan administrasi sekolah, pelaksanaan dan pencapaian proses satuan
pendidikan, pemilik, laboran, tenaga perpustakaan, tenaga administrasi,
pengawas dll).
Tenaga kependidikan merupakan seluruh komponen yang terdapat
dalam instansi atau lembaga pendidikan yang tidak hanya mencakup guru saja
melainkan keseluruhan yang berpartisipasi dalam pendidikan. Dilihat dari
jabatannya, tenaga kependidikan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Tenaga struktural merupakan tenaga kependidikan yang menempati
jabatan-jabatan eksekutif umum (pimpinan) yang bertanggung jawab baik
langsung maupun tidak langsung atas satuan pendidikan.
2. Tenaga fungsional merupakan tenaga kependidikan yang menempati
jabatan fungsional yaitu jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya
mengandalkan keahlian akademis kependidikan.
3. Tenaga teknis kependidikan merupakan tenaga kependidikan yang dalam
pelaksanaan pekerjaannya lebih dituntut kecakapan teknis operasional atau
teknis administratif.
Berdasarkan paparan di atas tenaga kependidikan adalah tenaga
profesional yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan di
satuan pendidikan, walaupun secara tidak langsung terlibat dalam proses
pendidikan, di antaranya: tata usaha, tenaga administrasi, laboran,
pustakawan,pelatih ekstrakurikuler,petugas kebersihan dan petugas
keamanan.

5
Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan adalah kegiatan yang
menyangkut norma, standar, prosedur, pengangkatan, pembinaan,
pengelolaan, kesejahteraan dan pemberhentian tenaga sekolah dalam rangka
melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan sekolah.
Manajemen Tenaga Kependidikan atau Education Staff Management
bertujuan untuk menggunakan tenaga pengajar secara efektif dan efisien untuk
mencapai hasil yang optimal, namun tetap nyaman. Terwujudnya pemerataan
perlakuan dan kepastian hukum bagi guru sekolah dasar dalam melaksanakan
tugas dan fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Istilah manajemen dalam
kaitannya dengan pendidikan dapat diartikan sebagai suatu penataan bidang
garapan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian seluruh sumber daya
organisasi (Engkoswara, Komariah. A).
Pendidikan dan tenaga kependidikan diartikan sebagai suatu hal yang
berhubungan dengan orang-orang, kepersonilan dan keanggotaan. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa manajemen tenaga kependidikan adalah
pengelolaan, usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan penggunaan sumber daya
secara efektif, yang berhubungan dengan orang-orang, kepersonilan, atau
keanggotaan, untuk mencapai sasaran yang diinginkan.
Sedangkan pengertian manajemen tenaga kependidikan secara istilah
banyak dikemukakan oleh para pakar. Di antara yang mengemukakan hal ini
adalah Edwin B. Flippo memberikan definisi manajemen tenaga kependidikan
sebagai berikut: “Manajemen tenaga kependidikan lebih cenderung pada
fungsi manajemen tenaga kependidikan itu sendiri, yakni perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja,
pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan

6
hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran
perorangan, organisasi, dan masyarakat” (S. Ahmad)

B. Ruang Lingkup Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan.


Ruang lingkup manajemen pendidik dan tenaga kependidikan
meliputi; perencanaan pendidik dan tenaga kependidikan
pengadaan/perekrutan manajemen pendidik dan tenaga kependidikan,
pembinaan dan pengembangan manajemen pendidik dan tenaga kependidikan
promosi dan mutasi manajemen pendidik dan tenaga kependidikan,
kompensasi dan penghargaan manajemen pendidik dan tenaga kependidikan,
pemberhentian manajemen pendidik dan tenaga kependidikan.Hal-hal tersebut
wajib dilaksanakan oleh seorang kepala sekolah secara terukur dan seksama
agar apa yang diinginkan dari para manajemen pendidik dan tenaga
kependidikan dapat diwujudkan dan tepat sasaran sesuai dengan kualifikasi
dan kemampuannya sehingga dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya
dengan optimal (Mulyasa, 2009).
1. Perencanaan pendidik dan tenaga kependidikan
Perencanan merupakan salah satu bagian penting dari fungsi
manajemen yang tidak boleh dilewatkan. Bahkan perencanaan dalam
proses pendidikan merupakan aktivitas yang akan terjadi sepanjang waktu
(Matin 2013).
Fungsi perencanaan atau planning adalah satu penentu dari program
bagian personalia (SDM) yang akan membantu tercapainya visi, misi dan
tujuan yang telah disusun oleh suatu lembaga pendidikan. Tujuannya
adalah agar lembaga pendidikan memiliki jumlah dan jenis manajemen
pendidik yang cukup, ditempatkan pada posisi yang tepat serta mampu
untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dalam upaya untuk mencapai tujuan
dan sasaran yang telah ditentukan (Ramayulis, 2017).

7
Bagi seorang kepala sekolah wajib hukumnya untuk membuat
perencanaan kebutuhan calon pendidik dan tenaga kependidikan, baik
secara kuantitas maupun kualitas yang nantinya akan ditempatkan pada
posisi yang akan dibutuhkan saat ini atau diwaktu yang akan datang.
Ketika merencanakan kebutuhan calon pendidik dan tenaga kependidikan
seorang kepala sekolah juga harus mampu dalam mengidentifikasi dan
meganailisis terlebih dahulu bentuk perkerjaan, tugas dan jabatan yamg
sangat penting dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan dalam recruitment
dan penempatan posisi.
2. Pengadaan dan perekrutan pendidik dan tenaga kependidikan
Setelah merencanakan kebutuhan pegawai baik secara kuantitas dan
kualitas hendaknya kepala sekolah melakukan rekruitmen untuk
mendapatkan calon-calon pendidik dan tenaga kependidikan dengan cara
mengumumkannya di media –media elektronik dan cetak. Langkah
selanjutnya dilakukan perekrutan pendidik dan kependidikan sesuai dengan
kebutuhan. Kata rekrut berasal dari bahasa Inggris “re’cruit” yang berarti
menambah baru, mengerahkan dan memperkuat. Mathis dan Jakson dalam
Ellyta menjelaskan bahwa rekruitmen adalah proses yang menghasilkan
sejumlah pelamar yang berkualifikasi untuk pekerjaan di suatu perusahaan
ataupun organisasi. Selanjutnya kata seleksi adalah berbagai langkah
spesifik yang diambil untuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima
dan pelamar mana yang akan ditolak (Hidayat 2016).
Setelah banyak pelamar yang mendaftarkan diri mereka, seorang
kepala sekolah harus melakukan penyaringan atau seleksi calon-calon
tenaga kependidikan melalui tes tertulis, lisan, dan praktek agar
mendapatkan tenaga kependidikan yang cakap sesuai dengan klasifikasi
dan kualifikasi yang dibutuhkan. Pengadaan guru dan pegawai harus
dilakukan oleh kepala sekolah dengan cermat dan pemilihan yang ketat

8
demi mendapatkan personalia yang tepat dan memenuhi syarat. Jika hal ini
dilakukan sembarangan maka bisa jadi dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya tidak akan maksimal, yang pada akhirnya akan berdampak
kepada ketercapaian tujuan sekolah.
3. Pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
Pembinaan adalah sebuah program untuk membina sumber daya
manusia baik administrasi maupun eduktif di lingkungan lembaga
pendidikan. Pembinaan lebih berorientasi pada pencapaian standar
minimal, yaitu diarahkan untuk dapat melakukan pekerjaan sebaiknya
mungkin dan menghindari pelanggaran. Sementara pengembangan lebih
berorientasi pada pengembangan karier para pegawai termasuk upaya
manajer untuk memfasilitasi mereka supaya bisa mencapai jabatan atau
status yang lebih tinggi lagi (Hidayat, 2016).
Kegiatan pembinaan dan pengembangan tenaga pendidik dan
kependidikan sangat urgent untuk dilakukan seorang kepala sekolah jika
tidak ingin diperjalanan karir dan masa tugas para pendidik dan tenaga
kependidikannya akan mengalami kemunduran serta melemahnya kinerja
mereka yang mengakibatkan pada buruknya kualitas kerja mereka. Untuk
dapat mengembalikan kualitas dan motivasi kerja mereka, seorang kepala
sekolah harus mampu melakukan pembinaan yang intensif dan evaluasi
kerja secara mendalam. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan
pelatihan-pelatihan dan seminar tentang wawasan kerja dan keahlian.
Seorang kepala sekolah mau tak mau harus mengetahui apa saja
penyebab dasar melemahnya motivasi dan kinerja bawahannya, agar
nantinya bisa mengambil langkah untuk melakukan pembinaan atau
pelatihan apa yang cocok diberikan kepada mereka agar motivasi dan
kinerja mereka dapat kembali optimal dan dapat melaksanakan semua
tugas maupun kewajiban mereka. Jangan sampai kepala sekolah menutup

9
mata dalam kasus ini, jika hal tersebut terjadi dalam jangka waktu yang
lama bukan hanya kondisi dan lingkungan kerja sekolah yang tidak
kondusif tapi bisa jadi proses belajar mengajar dikelas juga akan
berdampak parah yang pada akhirnya mutu dan kualitas sekolah menjadi
harga yang harus dibayar mahal oleh sekolah.
4. Promosi tenaga pendidik dan kependidikan
Promosi yaitu perpindahan posisi kerja yang memperbesar
kewenangan dan tanggungjawab seorang pegawai karena jabatan yang
lebih tinggi didalam suatu lembaga organisasi sehingga kewajiban, hak,
status, dan penghasilan semakin besar (Hidayat, 2016).
Seiring dengan berjalannya waktu maka seorang kepala sekolah harus
sudah mengantongi potensi dan kelemahan para pegawainya agar dapat
melakukan penaikan promosi dan mutasi pendidik dan tenaga
kependidikan pangkat, jabatan, atau statusnya bagi mereka yang memiliki
kualitas terbaik dan kinerja yang memuaskan. Namun bagi mereka yang
terkesan malas, tidak produktif, dan tidak mampu menjalani tugas dengan
baik maka kepala sekolah dapat melakukan rotasi jabatan atau mutasi demi
mendapatkan penyegaran dan penyesuaian. Khusus untuk promosi
kenaikan status pendidik dan kependidikan harus sangat diperhatikan,
apalagi bagi pendidik yang telah bekerja cukup lama maka kepala sekolah
harus bertindak cepat mengambil keputusan kenaikan apa yang patut
diterima oleh pendidik tersebut?
Hal yang paling mendasar misalnya mendapatkan kenaikan gaji, atau
dengan kenaikan status dari pegawai tidak tetap menjadi pegawai tetap.
Atau dengan memfasilitasi tenaga pendidik tersebut untuk melakukan
pengurusan sertifikasi. Promosi-promosi jabatan dan satus ini sangat besar
dampaknya bagi tenaga pendidik atau pegawai yang bersangkutan karena
ini menjadikan mereka merasa dihormati dan dihargai keberadaan mereka

10
di sekolah. Apabila mereka mersa dihargai dan dihormati maka mereka
akan mampu mengeluarkan segenap usaha dan upayanya dalam
memajukan dan mensukseskan sekolah dalam proses belajar mengajar dan
mencapai tujuan yang diinginkan sekolah.
Sedangkan mutasi adalah perpindahan pegawai dari suatu tempat
ketempat lainnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau lembaga. Hal
ini dilakukan agar hasil yang akan dicapai dapat lebih efektif dan efisien.
Jika pemutasian tidak dapat meningkatkan hasil yang lebih baik maka
pemutasian merupakah hal yang sia-sia bahkan dapat merugikan
perusahaan atau lembaga. Beberapa alasan dilakukannya pemutasian
ditujukan untuk lebih meningkatkan kinerja, penyesuaian keahlian,
merefresh dari pekerjaan rutin, penempatan jabatan kosong disebabkan
meninggal dunia atau pemutusan hubungan kerja, dan beberapa alasan
lainnya.
5. Kompensasi dan Penghargaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan sebuah lembaga atau
organisasi kepada pegawai, yang dapat dinilai dengan uang dan
mempunyai kecendrungan diberikannya secara tetap (Mulyasa, 2009).
Adapun jenis kompensasi bisa berupa gaji, tunjangan maupun fasilitas
hidup. Hal tersebut sangat penting untuk memicu semangat dan
menigkatkan kinerja serta kualitas kerja para pendidik dan tenaga
kependidikan, karena hal ini bisa saja menjadi peluang bagi setiap orang
yang melihat ini sebagai motivasi dari luar untuk melakukan pekerjaan dan
tugasnya lebih baik lagi hari demi hari.
Seorang kepala sekolah harus mampu menentukan kedua hal tersebut
di atas dengan bijak, tentu pemberian kompensasi atau rewards ini harus
disesuaikan dengan hasil dan kualitas yang sudah dicapai oleh setiap guru
atau pegawai. Dari keempat hal yang berkaitan dengan manajemen tenaga

11
kependidikan diatas kita dapat membayangkan bahwa tugas seorang kepala
sekolah bukanlah perkara yang mudah, disamping ia harus mengatur
sekolah dengan baik untuk dapat mencapi tujuan yang diinginkannya ia
juga dituntut untuk bisa piawai dalam mengatur sumber daya manusia yang
ada agar berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan dan mencapai tujuan
organisasi dengan efektif dan efesien.
6. Pemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pemberhentian disini adalah pencopotan atau pelepasan seseorang dari
tugas dan tanggung jawabnya yang diputuskan oleh pimpinan atau kepala
sekolah karena hal dan sebab tertentu. Apabila seorang pegawai yang sudah
tidak mampu lagi menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebaik dan
semaksimal mungkin, maka kepala sekolah harus bisa mengambil tindakan
tegas dengan memberhentikannya dengan syarat sudah menjalani
pertimbangan yang matang dan mendalam terhadap kasus yang berjalan
(Putra dkk, 2023).

C. Tugas dan Fungsi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan.


Secara khusus tugas dan fungsi tenaga pendidik (Guru dan Dosen)
didasarkan pada UU No 14 Tahun 2005, yaitu sebagai agen pembelajaran
untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat. Dalam
pasal 6 disebutkan bahwa: kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga
professional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional
dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

12
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional tenaga
pendidik dan kependidikan harus memiliki kompetensi yang diisyaratkan
baik oleh peraturan pemerintah maupun kebutuhan masyarakat antara lain:
(1) pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai
dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani an rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. (2)
pendidik untuk tugas dan fungsi manajemen pendidik dan tenaga
kependidikan pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dihasilkan
oleh perguruan tinggi yang terakreditasi.
Mereka pun memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas
yaitu:
1. Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:
a) Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan
memadai.
b) Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
c) Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas.
d) Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas
hasil kekayaan intelektual.
e) Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas
pendidikan untmenunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
a) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis, dan dialogis.
b) Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
c) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

13
Meeuset al. (2018) menjelaskan bahwa pekerjaan pendidik sebagai
pekerjaan akademis sangat penting institusi pendidikan.Sehingga
membutuhkan suatu sistem manajemen pendidik dan tenaga kependidikan
yang berkualitas dengan tujuan:
1. Memungkinkan organisasi mendapatkan dan mempertahankan
tenaga kerja yang cakap, dapat dipercaya dan memiliki motivasi tinggi.
2. Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang dimiliki oleh karyawan.
3. Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi
prosedur perekrutan dan seleksi yang ketat, sistem kompensasi dan
insentif yang disesuaikan dengan kinerja,pengembangan manajemen
serta aktivitas pelatihan yang terkait dengan kebutuhan organisasi
dan individu.
4. Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen tinggi yang
menyadari bahwa tenaga pendidik dan kependidikan merupakan
stakeholder internal yang berharga serta membantu mengembangkan
iklim kerjasama dan kepercayaan bersama.
5. Menciptakan iklim kerja yang harmonis.
Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan seluruh komponen
yang terdapat dalam lembaga pendidikan, tidak hanya mencakup guru
saja melainkan keseluruhan yang berpartisipasi dalam pendidikan. Jika
ditinjau dari unsur jabatan tenaga kependidikan dibedakan menjadi tiga
yakni:
1. Tenaga Struktural; tenaga kependidikan yang menempati jabatan-
jabatan eksekutif umum (pemimpin) yang bertanggung jawab
langsung maupun tidak langsung atas satuan pendidikan (contoh: kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, urusan kurikulum, kesiswaan, sarana
prasarana, dan pelayanan khusus).

14
2. Tenaga Fungsional; tenaga kependidikan yang menempati jabatan
fungsional yaitu jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya
mengandalkan keahlian akademis kependidikan, (seperti: guru,guru
bimbingan penyuluhan atau konseling, pengembangan kurikulum dan
teknologi kependidikan,pengembangan tes,dan pustakawan).
3. Tenaga Teknis Kependidikan ;tenaga kependidikan yang dalam
pelaksanaan pekerjaannya lebih dituntut kecakapan teknis operasional
atau teknis administrative, (seperti: laboran, teknisi sumber belajar,
pelatih; olahraga, kesenian dan keterampilan. dan petugas TU) (Amon
dkk, 2021).

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen pendidikan dan tenaga kependidikan diartikan sebagai
suatu hal yang berhubungan dengan orang-orang, kepersonilan dan
keanggotaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen tenaga
kependidikan adalah pengelolaan, usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan
penggunaan sumber daya secara efektif, yang berhubungan dengan orang-
orang, kepersonilan, atau keanggotaan, untuk mencapai sasaran yang
diinginkan.
Dalam manajemen pendidik dan tenaga kependidikan antara lain : (1)
perencanaan manajemen pendidik dan kependidikan, (2) pengadaan dan
perekrutan manajemen pendidik dan kependidikan, (3) pembinaan dan
pengembangan, (4) promosi dan mutasi.(5)kompensensi dan penghargaaan
manajemen pendidik dan tenaga kependidikan (6) Pemberhentian manajemen
pendidik dan tenaga kependidikan.kedudukan guru dan dosen sebagai
tenaga professional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan
nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.

B. Saran
Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dalam penulisan dan
penyajian makalah ini, namun penulis sangat terbuka terhadap kritik dan saran
pembaca terhadap makalah ini guna perbaikan dalam penyusunan makalah
berikutnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Subekhi dan Jauhar, Mohammad. 2012. Pengantar Manajemen Sumber


Daya Manusia (MSDM). Jakarta:Prestasi Pustakaraya
Amon, Lorensius dkk. 2021. Tugas dan Fungsi Manajemen Pendidik dan Tenaga
Kependidikan. Jurnal Kateketik Pastoral. Vol. 5. No. 1.
Engkoswara dan Aan Komariah. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Hidayat, Rahmat dan Abdillah. 2019. Ilmu Pendidikan “Konsep, Teori dan
Aplikasinya. Medan: LPPPI.
Hidayat, Rahmat. 2016. Manajemen Pendidikan Islam Strategi Baru Dalam
Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan Islam. Medan: LPPI.
Matin. 2013. Perencanaan Pendidikan: Perspektif Proses Dan Teknik Dalam
Penyusunan Rencana Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press
Mulyasa, H.E. 2009. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Putra, Suntama dkk. 2023. Ruang Lingkup Manajemen Tenaga Pendidik dan
Kependidikan. Jurnal Pendidikan Tambusai. Vol. 7. No. 1.
Ramayulis. 2017. Manajemen Pendidikan Dan Kepemimpinan Pendidikan Islam.
Jakarta: Kalam Mulia
Undang-undang No 14 Tahun 2005
Undang-undang No 20 Tahun 2003
Usman, Husaini. 2010. Manajemen (Teori,Praktek dan riset Pendidikan) Edisi ke
tiga, Jakarta: Bumi Aksara
Wahyudi, Imam. 2012. Mengejar Profesinalisme Guru. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai