TENTANG
PERENCANAAN, PENGADAAN, PENEMPATAN, DAN PEMBERHENTIAN
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Hj. DEMINA, M.Pd
Pemakalah
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan materi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa,
tujuan penulisan materi adalah, sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan cara perencanaan pendidik dan tenaga kependidikan
(Rekrutmen dan Seleksi)
2. Untuk menjelaskan cara pengadaan pendidik dan tenaga kependidikan
3. Untuk menjelaskan cara penempatan pendidik dan tenaga kependidikan
4. Untuk menjelaskan cara pemberhentian pendidik dan tenaga kependidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perencanaan
1. Pengertian Rekrutmen
Rekrutmen adalah proses mencari dan menarik calon karyawan yang
berpotensial dan sesuai dengan kebutuhan organisasi. Proses rekrutmen dilakukan
sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)
organisasi dalam rangka mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan. Proses
rekrutmen meliputi berbagai langkah, seperti pengumuman lowongan pekerjaan,
screening atau seleksi awal, tes dan wawancara, verifikasi referensi, hingga
penawaran kerja . Tujuan dari proses rekrutmen adalah untuk menemukan calon
karyawan yang memiliki kualifikasi, kemampuan, pengalaman, dan karakteristik
yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan budaya organisasi. Berikut beberapa
definisi rekrutmen menurut para ahli:
a. Dessler (2023): Rekrutmen adalah proses mencari dan menarik pelamar yang
termasuk kedalam kualifikasi untuk melamar pekerjaan di suatu organisasi.
b. Noe et al. (2022): Rekrutmen adalah proses mencari, menarik, dan menyaring
pelamar untuk mengisi posisi yang lowong dalam suatu organisasi.
c. Cascio (2021): Rekrutmen adalah proses yang digunakan organisasi untuk
menarik pelamar yang qualified dan termotivasi untuk melamar pekerjaan dan
bergabung dengan organisasi.
d. Schuler & Jackson (2020): Rekrutmen adalah proses yang digunakan organisasi
untuk mengidentifikasi dan menarik pelamar yang qualified untuk mengisi
posisi yang lowong.
Sehingga dari beberapa definisi di atas dapat pemakalah simpulkan bahwa,
rekrutmen adalah proses mencari, menyeleksi, memilih, dan mempekerjakan calon
tenaga kerja yang memiliki kemampuan sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan
suatu organisasi atau perusahaan.
2. Tujuan Rekrutmen
Adapun tujuan rekrutmen adalah untuk memenuhi penawaran sebanyak
mungkin dari calon-calon karyawan sehingga organisasi memiliki peluang yang
lebih besar untuk standar kualifikasi organisasi. Dan juga untuk mendapatkan
karyawan yang tepat bagi suatu jabatan yang tepat, sehingga karyawan tersebut
mampu bekerja ssecara optimal dan dapat bertahan diperusahaan untuk waktu yang
lama. Sedangkan tujuan yang lebih spesifik, antara lain :
a. Mendapatkan karyawan yang qualified dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan
Proses rekrutmen harus dirancang untuk mengidentifikasi dan menarik
pelamar yang memiliki kualifikasi, keterampilan, dan pengalaman yang
dibutuhkan untuk posisi yang lowong. Hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai metode, seperti:
1) Analisis pekerjaan : Untuk menentukan tugas, tanggung jawab, dan
kualifikasi yang dibutuhkan untuk posisi yang dibutuhkan.
2) Perencanaan SDM : Untuk memprediksi kebutuhan SDM perusahaan di
masa depan.
3) Sumber daya rekrutmen : Untuk mencari dan menarik pelamar yang
qualified.
Dalam hal ini penting untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki
karyawan yang kompeten dan mampu berkontribusi pada pencapaian tujuan
perusahaan. (Dessler, 2023)
b. Membangun dan memelihara workforce yang berkualitas
Rekrutmen yang baik akan membantu perusahaan membangun tim yang
kuat dan mampu bersaing di pasar. Rekrutmen yang baik adalah investasi
jangka panjang bagi perusahaan. Dengan merekrut karyawan yang qualified dan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan, perusahaan dapat membangun workforce
yang berkualitas dan mampu berkontribusi pada pencapaian tujuan perusahaan
(Noe, 2022).
c. Meningkatkan diversity dan inclusion di tempat kerja
Rekrutmen yang inklusif dapat membantu perusahaan menarik pelamar
dari berbagai latar belakang dan pengalaman. Hal ini dapat meningkatkan
diversity dan inclusion di tempat kerja, yang dapat membawa banyak manfaat
bagi perusahaan, seperti:
1) Meningkatkan kreativitas dan inovasi.
2) Meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memahami dan melayani
pelanggan yang beragam.
3) Meningkatkan moral dan produktivitas karyawan (Cascio, 2021).
d. Meningkatkan employer branding perusahaan
Proses rekrutmen yang positif dapat membantu perusahaan membangun
reputasi sebagai employer yang baik dan menarik bagi pelamar terbaik (Jackson,
2020).
Selain tujuan utama tersebut, rekrutmen juga memiliki beberapa tujuan lain,
seperti:
a. Mendapatkan karyawan untuk memenangkan persaingan dimasa yang akan
datang.
b. Mendapatkan karyawan yang kreatif dan inovatif dalam organisasi.
c. Menentukan kebutuhan karyawan sekarang dan masa yang akan datang.
d. Untuk mengkoordinasikan upaya rekrutmen dengan program dan pelatihan dan
pengembangan karyawan.
e. Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum
lama bekerja.
3. Prinsip-Prinsip Rekrutmen
Dalam proses rekrutmen perusahaan harus melaksanakan prinsip- prinsip
rekrutmen, sehingga dalam pelaksanaannya perusahaan menjadi terarah. Prinsip-
prinsip rekrutmen adalah sebagai berikut:
a. Mutu karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan untuk mendapatkan mutu yang sesuai. Untuk itu sebelumnya perlu
dibuat:
b. Analisis pekerjaan adalah sebuah proses penyelidikan yang sistematis untuk
memperoleh informasi mengenai kualifikasi pekerjaan dan pekerjanya. Proses
ini meliputi pemberian informasi posisi/jabatan dalam perusahaan yang kosong.
c. Deskripsi pekerjaan adalah proses menghimpun dan mengolah informasi
mengenai pekerjaan. Informasi yang berkaitan diantaranya jabatan yang tersedia
dan upah yang akan diberikan oleh perusahaan.
d. Spesifikasi pekerjaan adalah karasteristik atau syarat-syarat kerja yang harus
dipenuhi sehingga dapat melaksanakan suatu pekerjaan jabatan.
e. Jumlah karyawan yang diperlukan harus sesuai dengan job yang tersedia untuk
mendapatkan hal tersebut perlu dilakukan:
1) Peramalan kebutuhan tenaga kerja.
2) Analisis terhadap kebutuhan tenaga kerja (work force analysis)
f. Meminimkan penggunaan biaya.
g. Perencanaan dan keputusan-keputusan strategis tentang perekrutan.
h. Fleksibelity adalah proses pelaksanaan rekrutmen yang berjalan sesuai metode
dan tidak membosankan.
i. Pertimbangan-pertimbangan hukum.
Prinsip-prinsip rekrutmen ini bertujuan untuk memastikan proses rekrutmen
yang efektif, memenuhi kebutuhan lembaga/organisasi, dan menghasilkan tenaga
kerja yang sesuai dengan kebutuhan (Veitzal, 2004).
4. Proses dan Sumber Rekrutmen
a. Proses Rekrutmen
Berikut adalah kegiatan yang umumnya dilakukan dalam proses
rekrutmen pendidik dan tenaga kependidikan adalah:
1) Persiapan rekrutmen
Persiapan rekrutmen pendidik dan tenaga kependidikan baru harus
matang sehingga melalui rekrutmen tersebut sekolah bisa memperoleh
pendidik dan tenaga kependidikan baik. Kegiatan persiapan rekrutmen guru
baru ini meliputi:
a) Pembentukan panitia rekrutmen pendidik dan tenaga kependidikan.
b) Pengkajian berbagai undang-undang atau peraturan pemerintah, peraturan
yayasan yang berkenaan dengan peraturan penerimaan pendidik dan
tenaga kependidikan, walaupun akhir-akhir ini telah diberlakukan otonomi
daerah.
c) Penetapan persyaratan-persyaratan untuk melamar menjadi pendidik dan
tenaga kependidikan baru.
d) Penetapan prosedur pendaftaran pendidik dan tenaga kependidikan baru.
e) Penetapan jadwal rekrutmen pendidik dan tenaga kependidikan baru.
f) Penyiapan fasilitas yang diberlakukan dalam proses rekrutmen, format
rekapitulasi pelamar, dan format rekapitulasi pelamar yang diterima.
g) Penyiapan ruang atau tempat memasukan lamaran pendidik dan tenaga
kependidikan baru.
h) Penyiapan bahan ujian seleksi, pedoman pemeriksaan hasil ujian dan
tempat ujian.
i) Penyebaran pengumuman Penyebaran pengumuman penerimaan guru
baru
Begitu persiapan telah selesai dilakukan, maka kegiatan berikutnya
penyebaran pengumuman dengan melalui media yang ada seperti brosur,
siaran radio, surat kabar, dan sebagainya. Sudah barang tentu yang digunakan
sebaiknya media yang dapat dengan mudah dibaca dan didengar oleh
masyarakat. Pengumuman penerimaan guru baru yang baik berisi tentang
waktu, tempat, persyaratan, dan prosedur mengajukan lamaran (Hermawan,
2020).
2) Penerimaan lamaran baru
Begitu pengumuman penerimaan guru baru telah disebarkan tentu
masyarakat mengetahui bahwa dalam jangka waktu tertentu, sebagaimana
tercantum dalam pengumuman, ada penerimaan guru baru di sekolah.
Mengetahui ada penerimaan guru baru, lalu masyarakat yang berminat
memasukkan lamarannya. Panitia pun mulai menerima lamaran tersebut.
Kegiatan yang harus dilakukan oleh panitia meliputi: 1) Melayani
masyarakat yang memasukkan lamaran kerja.2) Mengecek semua
kelengkapan yang harus diserahkan bersama surat lamaran. 3) Mengecek
semua isian yang terdapat di dalam surat lamaran, seperti nama pelamar,
alamat pelamar. 4) Merekap semua pelamar dalam format rekapitulasi
pelamar. Untuk melamar, seorang diharuskan mengajukan surat lamaran.
Surat lamaran tersebut harus dilengkapi dengan berbagai surat keterangan,
seperti ijazah, surat keterangan kelahiran yang menunjukkan umur pelamar,
surat keterangan warga negara, surat keterangan kesehatan dari dokter, surat
keterangan kelakuan baik dari kepolisian.
3) Seleksi pelamar
Setelah pendaftaran atau pelamaran guru baru ditutup, kegiatan
berikutnya adalah seleksi atau penyaringan terhadap semua pelamar. Seleksi
merupakan suatu proses pembuatan perkiraan mengenai pelamar yang
mempunyai kemungkinan besar untuk berhasil dalam pekerjaannya setelah
diangkat menjadi guru. Berikut ini adalah teknik-teknik seleksi pegawai,
yaitu menggunakan tes pengetahuan akademik, tes psikologi, wawancara dan
tes kesehatan.
b. Sumber Rekrutmen
Tahap berikutnya setelah persiapan untuk melakukan rekrutmen adalah
mencari calon sebanyak jumlah yang 95 diperlukan yang akan di seleksi
mencari orang yang dianggap paling memenuhi syarat untuk mengisi lowongan.
Ada dua sumber pengganti yang potensial: tenaga kerja dari luar dan tenaga
kerja internal yang ada (Fitzenz dan Davison, 2011: 55).
e. E. Mulyasa
Seleksi pendidik dan tenaga kependidikan adalah proses pencocokan
antara kualifikasi dan kompetensi calon pendidik dan tenaga kependidikan
dengan kebutuhan lembaga pendidikan.
Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa seleksi pendidik
dan tenaga kependidikan adalah proses yang penting untuk mendapatkan pendidik
dan tenaga kependidikan yang berkualitas. Proses ini harus dilakukan secara
sistematis, objektif, dan transparan untuk memastikan bahwa pendidik dan tenaga
kependidikan yang terpilih adalah yang terbaik.
6. Tujuan Seleksi
Berikut adalah tujuan seleksi pendidik dan tenaga kependidikan:
a. Mendapatkan Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang Berkualitas
b. Memiliki kualifikasi akademik yang sesuai dengan bidang tugasnya.
c. Memiliki kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian yang
memadai.
d. Memiliki komitmen dan motivasi yang tinggi untuk melaksanakan tugasnya.
e. Memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang baik.
f. Meningkatkan Mutu Pendidikan
Pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas akan mampu
memberikan pembelajaran yang berkualitas kepada peserta didik. Hal ini akan
meningkatkan prestasi belajar peserta didik dan mutu pendidikan secara
keseluruhan.
g. Mewujudkan Pemerataan Kesempatan Pendidikan
Seleksi yang transparan dan objektif akan memberikan kesempatan yang
sama kepada semua orang untuk menjadi pendidik dan tenaga kependidikan.Hal
ini akan membantu mewujudkan pemerataan kesempatan pendidikan bagi
semua peserta didik.
h. Menjaga Efisiensi dan Efektivitas Pendidikan
Pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas akan mampu
melaksanakan tugasnya dengan efisien dan efektif.Hal ini akan membantu
menjaga kualitas pendidikan dengan biaya yang terjangkau.
D. Pemberhentian
Adapun yang di maksud dengan pemberhentian tenaga pendidik ialah suatu
proses atau tindakan yang di ambil sehingga tenaga kependidikan tidak dapat
melaksanakan pekerjaannya mandidik dan fungsi jabatannya hingga waktu yang di
tentukan. Pemberhentian ini dapat meliputi pengunduran diri, pengurangan tenaga
pendidik maupun pensiun dini.
1. Pemberhentian dengan hormat tenaga kependidikan dilakukan atas dasar :
a. Permintaan diri sendiri.
b. Wafat atau kematian.
c. Sudah memasuki batas pensiun.
2. Sedangkan pemberhentian tidak dengan hormat tenaga kependidikan dilakukan
atas dasar:
a. Sanksi jabatan
b. Kasus Hukuman Pidana.
3. Berikut ini adalah sebab lain Pemberhentian tenaga kependidikan diantaranya
sebagai berikut :
a. Permintaan diri sendiri
b. Sudah memasuki batas pension
c. Penyederhanaan organisasi
d. Membuat pelanggaran
e. Tidak sehat rohani maupun jasmani
f. Malalaikan tugas
g. Wafat
Oleh karena itu tugas seorang pemimpin sekolah bukanlah hal yang mudah
selain mengajar, memberi motivasi, serta mengatur sekolah dengan baik. ia juga di
tuntut harus bisa memanjemen semua pegawai mulai dari guru, tenaga
kependidikan, serta siswanya agar dapat mencapai tujuan yang efisen dan efektif
sesuai dengan visi dan misi sekolah yang telah di rancangnya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rekrutmen adalah proses mencari dan menarik calon karyawan yang
berpotensial dan sesuai dengan kebutuhan organisasi. Proses rekrutmen dilakukan
sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) organisasi
dalam rangka mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan. Proses rekrutmen
meliputi berbagai langkah, seperti pengumuman lowongan pekerjaan, screening atau
seleksi awal, tes dan wawancara, verifikasi referensi, hingga penawaran kerja . Tujuan
dari proses rekrutmen adalah untuk menemukan calon karyawan yang memiliki
kualifikasi, kemampuan, pengalaman, dan karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan dan budaya organisasi. Dalam pengadaan terdapat beberapa langkah yaitu
pengumuman formasi, pendaftaran, seleksi atau penyaringan, dan pengumuman
kelulusan.
Setelah dilakukannya pengadaan maka akan dilakukan penempatan bagi calon
pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan dengan kualifikasi terutama latar
belakang pendidikan. Lulusan sarjana pendidikan akan ditempatkan sebagai guru
sesuai kompetensinya. Akan tetapi untuk tenaga administrasi yang belum mempunyai
kualifikasi khusus terkait program studi kelulusan kesarjanaannya. Tenaga
administrasi lebih hanya mempertimbangkan kemampuan untuk melaksanakan
pekerjaan. Penempatan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja guru artinya
semakin tepat penempatan guru maka kepuasan kerja guru akan semakin meningkat.
Penempatan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru artinya semakin tepat
penempatan guru maka kinerja guru akan semakin meningkat. Selanjutnya pendidik
dan tenaga kependidikan akan masuk kepada tahap pemberhentian yang dimana pada
tahap ini terbagi menjadi 2 (dua) yaitu pemberhentian dengan hormat dan
pemberhentian dengan tidak hormat.
B. Saran
Makalah ini disusun berdasarkan RPS dan berlandaskan kepada buku ilmiah dan
jurnal ilmiah yang telah teruji kebenarannya. Maka dari itu, pemakalah berharap
makalah ini dapat digunakan sebagai sumber bacaan dan dapat diimplementasikan
didalam kehidupan sehari-hari. Pemakalah berharap adanya kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah selanjutnya baik dalam
segi penulisan maupun dalam penyusunan sehingga dapat menghasilkan makalah
yang bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, S. 2020. Rekrutmen & Seleksi Antara Nepotisme dan Profesional. Sidoarjo:
UMSIDA Press.
Jackson, R. S. 2020. Strategi Human Resource Management. New York: John Wiley & Sons.
Komariah, L. 2021. Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Aceh: Lembaga Peduli
Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).
Suhardi, M.2022. Buku Ajar Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan. NTB: Yayasan
Insan Cendekia Indonesia Raya.