Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BIDANG GARAPAN MANAGEMENT PENDIDIKAN DI SEKOLAH

(MANAGEMENT PERSONIL, MANAGEMENT SARAN DAN PRASARANA


DAN MANAGEMENT KEUANGAN/PEMBIAYAAN)

Kelompok 3:

1. ARTIKA RAHMADANA (2013023026)

2. AYU FEBRINA (2013023062)

3. ELISABET ERLIAN NADIA PUTRI (2013023042)

UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN KIMIA
TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala Tuhan seluruh
alam yang maha rahman dan rahim karena atas berkat rahmat dan kasih sayang-Nya makalah yang
berjudul “Bidang Garapan Management Pendidikan di Sekolah (Managemen personil,
managemen saran dan prasarana dan managemen keuangan/pembiayaan)” dapat terselesaikan.
Dan terimakasih penulis sampaikan kepada dosen pengampuh mata kuliah Managemen
Pendidikan, Bapak Dr. Riswandi, M.Pd dan Ibu Annisa Meristin, M.Pd. yang telah mengarahkan
dan membimbing pembuatan makalah yang baik dan benar. Dalam makalah ini dibahas tentang
managemen personil(guru), managemen sarana dan prasarana dan management keuangan. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, walaupun
penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini dengan senang hati penulis terima. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.

Bandar Lampung, September 2021

Penulis,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI......................................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................... 4


A. Latar Belakang .................................................................................... .............................4
B. Rumusan Masalah ............................................................................... .............................4
C. Tujuan ................................................................................................. .............................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................5
A. Pengertian management personil(guru)........................................................................... 5
B. PengertianManagement Sarana dan Prasarana................................................................ 8
C. Pengertian managemen Keuangan/pembiayaan...............................................................8
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 12
A.Kesimpulan ........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen pendidikan merupakan suatu proses dari perencanaan,
penorganisasian,pengarahan, pengawasan, dan penilaian usaha-usaha pendidikan agar bisa
mencapai tujuan pendidikan yang sudah di tetapkan sebelumnya.Atau definisi manajemen
pendidikan yang lainnya yakni adalah suatu bentuk kerjasama antar pihakpihak pendidikan
demi pencapai suatu target pendidikan yang sudah di tetapkan sebelumnya.Yang menjadi
tujuan umum dalam manajemen pendidikan yaitu melaksanakan suatu pembentukan
kepribadian pelajar yang berdasarkan dengan tujuan dari pendidikan nasional dan tingkat
perkembangan ataupun perbaikan untuk usia pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan managemen personil(guru)?
1.2.2 Apa saja komponen managemen personil (guru)?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan managemen sarana dan prasarana?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan managemen keuangan/ pembiayaan?

1.3 Tujuan Masalah


1.3.1 Mengetahui dan memahami managemen personil(guru)
1.3.2 Mengetahui dan memahami managemen sarana dan prasarana
1.3.3 Mengetahui dan memahami managemen keuangan/pembiayaan

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Personel (Guru)
Manajemen personil merupakan upaya untuk membuat berbagai keputusan
berhubungan dengan seleksi, penempatan, evaluasi, pengembangan staf, promosi dan
pemberhentian karywana secara rasionil (Castallo (Editor),1992). Sedngakan Mantja
(1997) memandang bahwa manajemen personal itu identik dengan supervisi pendidikan
yang muaranya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sekolah. Di sini
tentunya arah dari pengelolaan personalia untuk memberikan masukanmasukan positif
tentang kinerja seorang guru dalam melakukan proses pembelajaran. Guru yang akan
mengajar harus mempunyai komptensi yang dibutuhkan oleh sekolah untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan Termasuk bagiamana meningkatkan kualitas
guru yang diberikan melalui supervisi pendidikan, program pelatihan dan pendidikan.
Menurut Seyfarth (1991) pentingnya manajemen personel disekolah atas dasar
tiga asumsi yaitu; pertama, kapabilitas guru merupakan hak esensial untuk mencapai
kualitas pendidikan sehingga guru tersebut harus selalu dipersiapkan. Kedua,
manajemen sumber daya manusia yang efektif mensyaratkan aplikasi pengetahuan yang
diajarkan dan keterampilan. Sehingga malalui proses seleksi akan didapatkan seorang
guru yang mempunyai persyaratan seperti yang dibutuhkan sekolah. Ketiga, identifikasi
dan seleksi tidak cukup untuk mendapatkan guru yang berkualitas tetapi harus
mendaptkan induksi dari pimpinan sekolah. Hendaknya kepala sekolah mengupayakan
kondisi sekolah yang kondusif bagi guru untuk mencapai tujuan sekolah. Manajemen
Personil di Sekolah
1. Perencanaan Personil di Sekolah
Merencanakan kebutuhan personel di sekolah menengah merupakan upaya untuk
mengidentifikasi kebutuhan tenaga pendidikan dan bagimana mengembangkan
tenaga yang sudah ada.
2. Perencanaan Strategis
Rencana strategis merupakan upaya organisasi untuk mengidentifikasi
tujuantujuan dan mengembangkan strategi-strategi mencapai tujuan tersebut
(Seyfarth, 1991; Castallo (editor), 1992). Beberapa aspek penting yang menjadi
kebutuhan organisasi sekolah, yaitu;
1) Program dan pelayanan pembelajaran.
2) Pembelajaran dan pertumbuhan siswa
3) Sumber daya manusia,
4) Sumber daya finansial,
5) Sumber daya fisik,

5
6) Keterlibatan dan hubungan masyarakat,
7) Pengelolaan organisasi,
8) Evaluasi dan pelatihan kinerja

3. Mengidentifikasikan Kebutuhan Staf


Kebutuhan personil sering kali merupakan bagian penting untuk meningkatkan
kualitas proses pendidikan di sekolah. Bagian utama dari staf adalah kebutuhan
akan peningkatan kualitas pembelajaran.

4. Rekrutmen, Seleksi dan Orientasi Personil


Dalam proses pencarian personel yang baru terdapat sejumlah komponen antara
lain:
a) perkenalan tentang kedudukan baru yang akan dicari personelnya,
b) pengumuman tentang adanya lowongan kerja,
c) usaha merangsang dan memberikan informasi yang lengkap kepada
caloncalon yang berminat.
Tujuan mencari personel baru ini adalah untuk menempatkan
tenagatenaga yang berkualitas sesuai dengan posisi yang akan ditempati dan agar
mereka yang memenuhi persyaratan dapat mengajukan lamaran. Proses
rekrutmen guru dan staf sekolah merupakan upaya untuk mencari personil yang
sesuai dengan kebutuhan kompetensi yang diperlukan di sekolah. Hal-hal penting
utnuk disebeutkan dalam rekrutmen yaitu;
1) lokasi sekolah,
2) tempat tinggal di sekitar sekolah,
3) gaji yang diberikan bagi yang sudah menikah,
4) jelaskan tentang filosofi pendidikan sekolah,
5) tekankan kebebasan dan profesionalitas pada sistem sekolah. (Babcock
dlm Wood dkk, 1979)
Seleksi adalah untuk menyaring para pelamar untuk menempati posisi
yang tersedia perlu dipersipakan langkah-langkah yaitu:
1) menetapkan persyaratan yang harus dipenuhi untuk setiap jabatan,

6
2) mendapatkan informasi tentang calon melalui, daptar isi, ijazah,
transkrip, riwayat pendidikan, pengelaman mengajar atau berkerja,
riwayat hidup dan seterusnya.
3) penilaian terhadap pelamar melaui berbagai test,
4) penerbitan surat keputusan pengangkatan, mengidentifikasi
tugastugas yang harus dilaksanakan.
Orientasi merupakan upaya untuk memberikan pengenalan
terhadap para personel baru tentang lingkungan sekolah yang baru. Dalam
melakukan oreintasi personil ada beberapa hal yang diperhatikan seperti;
1) tujuan-tujuan program;
2) Sharing informasi umum;
3) Memberikan data penugasan;
4) Mengidentifikasi kegiatan program;
5) Mengalokasi tanggung jawab terhadap program

5. Pengembangan Staf di Sekolah Menengah


Pengembangan staf di definisikan sebagai “sejumlah aktifitas yang
direncanakan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan pemahaman para
guru dalam rangka menghadapi perubahan baik pada cara berpikir dan prilakunya
di ruang kelas. manajemen personel adalah pengembangan staf atau pengembangan
sumber daya manusia. Pengembangan staf sekolah merupakan bagian yang
menyatu dengan upaya meningkatkan kualitas guru dan karyawan. Meningkatkan
kemampuan kualitas personalia di sekolah merupakan upaya yang dilakukan secara
terencana dan profesional agar mampu mendapatkan hasil yang sesuai dengan
kebutuhan peningkatan proses pembelajaran.

6. Pengertian Manajemen Pembelajaran


Pembelajaran merupakan suatu intraksi antara guru sebagai penyaji
pelajaran dan murid sebagai orang di ajar, harus mampu beinteraksi dengan baik,
bukan saja dalam pemberian materi pelajaran, akan tetapi pada saat di mana
siswa, memerlukan bimbingan dan perhatian secara khusus, interaksi guru dengan
siswa harus sejalan sehingga apa yang diinginkan guru akan tercapai dan siswa
kian akan merasa puas dengan apa yang disampaikan guru.

7
B. Manajemen Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang penting
dan utama dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah, untuk itu perlu
dilakukan peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya, agar tujuan yang
diharapkan dapat tercapai. Sarana pendidikan adalah semua peralatan atau perlengkapan
yang digunakan dalam proses belajar mengajar dan dapat menunjang untuk kegiatan
tersebut, seperti, gedung, kelas, meja, kursi dan alat lainnya. Sedangkan prasarana adalah
fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannnya proses belajar, mengajar seperti,
taman, lapangan dan lain sebagainya. Adapun manajemen sarana dan prasaran menurut
Rohiat adalah kegiatan yang mengatur untuk mempersiapakan segala peralatan/materi bagi
terselenggaranya proses pendidikan disekolah.

Seiring dengan perubahan pola pemerintahan setelah diberlakukannya otonomi


daerah, maka pola pendekatan manajemen sekolah saat ini berbeda pula dengan
sebelumnya, yakni lebih bernuansa otonomi. Untuk mengoptimalkan penyediaan,
pendayagunaan, perawatan dan pengendalian sarana dan prasarana pendidikan pada
setiap jenis dan jenjang pendidikan, diperlukan penyesuaian manajemen sarana dan
prasarana. Sekolah dituntut memiliki kemandirian untuk mengatur dan mengurus
kepentingan sekolah menurut kebutuhan dan kemampuan sendiri serta berdasarkan pada
aspirasi dan partisipasi warga sekolah dengan tetap mengacu pada peraturan dan
perundangan-undangan pendidikan nasional yang berlaku. Hal itu terutama ditujukan
untuk meningkatkan mutu pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan,
khususnya pada pendidikan dasar dan menengah.

C. Manajemen Keuangan/Pembiayaan
Manajemen keuangan merupakan salah satu gugusan substansi administrasi
pendidikan yang secara khusus menangani tugas-tugas yang berkaitan dengan
pengelolaan keuangan yang dimiliki dan digunakan di sekolah dasar. Manajemen
keuangan pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pemerolehan dan
pendayagunaan uang secara tertib, efektif, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan
dalam rangka memperlancar pencapaian tujuan pendidikan. Dua hal yang berkaitan
dengan manajemen keuangan di sekolah dasar, yaitu :
1) Manajemen keuangan itu merupakan keseluruhan proses upaya memperoleh
dan mendayagunakan semua dana. Dengan demikian, paling tidak ada dua
kegiatan besar dalam manajemen keuangan di sekolah dasar. Pertama,
mencari sebanyak mungkin sumber-sumber keuangan dan berusaha
semaksimal mungkin untuk mendapalembaga pendidikanan dana dari
sumbersumber keuangan tersebut. Kedua, menggunakan semua dana yang
tersedia atau diperoleh semata-mata untuk kepentingan penyelenggaraan
pendidikan di sekolah dasar.

8
2) Penggunaan semua dana sekolah dasar harus efektif, dan efisien. Selain itu
penggunaan semua dana sekolah dasar harus tertib, dan mudah
dipertanggungjawabkan kepada semua pihak yang terkait.

Prinsip-prinsip manajemen keuangan pendidikan :


a. Transparansi
Transparansi artinya keterbukaan. Transparansi dalam manajemen
keuangan pendidikan berarti adanya keterbukaan dalam pengelolaan
keuangan mulai dari sumber-sumber keuangan, pemanfataan hingga
pertanggung jawaban keuangan pendidikan. Transparansi keuangan sangat
diperlukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya.
Transparansi juga akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan partisipasi
orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam penyelenggaraan program
pendidikan.

b. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena
kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan
yang menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas dalam manajemen keuangan
pendidikan berarti penggunaan keuangan pendidikan dapat dipertanggung
jawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan
perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku pihak sekolah
membelajankan uang secara bertanggung jawab. Ada tiga syarat utama untuk
terciptanya akuntabilitas public yakni:

1) Adanya transparansi dari penyelenggara pendidikan dalam hal


masukan dan keikutsertaan mereka pada berbagai komponen sekolah.
2) Adanya standar kinerja sekolah dalam hal pelaksanaan tugas, fungsi,
dan wewenang;
3) Adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana sekolah yang
kondusif dalam bentuk pelayanan pendidikan, dengan

c. Efektivitas
Efektivitas dimaknai sebagai ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Garner dalam Kompri mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi,
efektivitas tidak sampai pada ketercapaian tujuan akan tetapi sampai pada
kualitatif hasil yang dikaitkan pada tujuan dan visi misi lembaga.

d. Efisiensi
Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara masukan (input) dan keluaran
(out put) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud berupa pikiran,
waktu, dan biaya. Dilihat dari segi penggunaan daya, penyelenggaraan
kegiatan pendidikan dapat dikatakan efisien manakala mampu memanfaatkan

9
waktu, tenaga dan biaya yang sekecil-kecilnya namun dapat mencapai tujuan
yang telah direncanakan. Dilihat dari segi hasil kegiatan pendidikan dapat
dikatakan efisien manakala mampu memanfaatkan waktu, tenaga dan biaya
tertentu mampu memberikan hasil yang sebaik-baiknya baik secara kualitas
maupun kuantitas.
Sumber-Sumber Keuangan Pendidikan:
a) Pemerintah
Sumber keuangan dari pemerintah disediakan melalui jalur Anggaran Rutin
dalam Daftar Isian Kegiatan (DIK) yang dialokasikan kepada semua
sekolah untuk setiap tahun ajaran. Dana dikeluarkan berdasarkan jumlah
peserta didik kelas I, II, dan III. Mata anggaran dan besarnya dana untuk
jenis pengeluaran sudah ditentukan Pemerintah di dalam dewan isian
kegiatan. Pengeluaran dan pertanggung jawaban atas pemanfaatan dana
rutin harus benar-benar sesuai dengan anggaran tersebut. Selain DIK
pendanaan dari pemerintah juga diberikan kepada setiap sekolah berupa
dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diberikan secara berkala
sebagai upaya pemerintah membantu pembiayaan operasional sekolah.

b) Orang Tua Siswa


Pendanaan dari orang tua peserta didik disebut juga dengan pendanaan dari
masyarakat yang sifatnya mengikat. Pendanaan ini disebut juga dengan
istilah iuran komite yang besarannya ditentukan melalui rapat komite. Pada
umumnya dana komite dibedakan menjadi tiga jenis yakni,
1. Dana tetap bulanan. Adalah pendanaan yang wajib dibayar oleh
orang tua peserta didik setiap bulannya selama menjadi peserta
didik.
2. Dana incidental merupakan pendanaan yang diwajibkan kepada
peserta didik baru dan pada umumnya hanya dibayarkan satu kali
selama menjadi peserta didik.
3. Dana sukarela. Adalah pendanaan yang diberikan secara suka rela
oleh peserta didik atau orang tua peserta didik.

c) Masyarakat
Pendanaan pendidikan dalam kategori ini merupakan pendanaan dari
masyarakat yang sifatnya suka rela baik secara pribadi maupun kelompok
seperti yayasan, badan usaha miliki pemerintah maupun swasta sebagai
bentuk kepedulian terhadap kegiatan pendidikan di suatu sekolah.

d) Dana dari alumni


Dana dari alumni adalah pendanaan yang diterima dari para alumni yang
memiliki kepedulian terhadap peningkatan mutu lembaga pendidikan.
Bantuan dari para alumni tidak hanya terbatas dalam bentuk uang, namun

10
dapat pula berupa bantuan buku, perlengkapan sekolah atau bentuk tenaga
seperti pengabdian diri.

e) Dana Dari Peserta Kegiatan


Dana dari peserta kegiatan adalah pendanaan yang bersumberkan dari
kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak sekolah, pendanaan ini
bisa bersumberkan dari peserta didik, guru, maupun masyarakat, tergantung
bentuk acara yang diselenggarakan. Seperti kegiatan yang diperuntukkan
untuk peningkatan kompetensi guru yang dilakukan secara mandiri oleh
sekolah dan pendanaannya melibatkan guru, atau kegiatan ekstrakuler yang
diberikan kepada peserta didik untuk pengembangan diri sesuai dengan
bidang yang diinginkan peserta didik

f) Dana Dari Kegiatan Kewirausahaan Sekolah


Kewirausahaan sekolah dapat dikembangkan dengan melibatkan
masyarakat sekolah sendiri seperti peserta didik maupun guru, dan staf atau
dengan memberdayakan masyarakat sekitar. Seperti koperasi, kantin,
fotokopi, bazar tahunan, perkebunan, toko serba ada dan lain-lain.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajemen personalia adalah suatu perencanaan, pembagian kompensasi,
penginterpretasian, pengembangan, serta pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud
untuk dapat membantu tercapainya suatu tujuan perusahaan, individu dan juga
masyarakat. Manajemen personalia ini terkait dengan usaha guna menciptakan kondisi di
mana setiap karyawan akan di dorong untuk dapat memberikan kontribusi yang sebaik
mungkin bagi atasannya, sebab kita tak akan bisa mengharapkan suatu efisiensi yang
maksimal tanpa adanya kerja sama yang solid dari para karyawan.

Managemen sarana dan prasarana merupakan seluruh pengaturan sarana dan


prasarana yang dimiliki oleh lembaga pendidikan, dan pengaturan dilakukan dengan
memalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen.
Perencanaan sarana dan prasarana berarti kegiatan yang dilakukan untuk pengadaan suatu
sarana maupun prasarana di dunia pendidikan. Ada beberapa cara pengadaan, yaitu :
pembelian, pembuatan atau produksi sendiri, penerimaan hibah, penyewaan,
peminjaman, pendaur ulangan, penukaran, dan perbaikan atau rekondisi.

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,


pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki
oleh organisasi atau perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang
semurahmurahnya dan menggunakan seefektif-efektifnya, seproduktif mungkin untuk
menghasilkan laba.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ayu Yulia Setiawati, MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DALAM


MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI MAN 1 YOGYAKARTA,Yogyakarta

HADI, H. Syamsul. M MANAJEMEN PERSONALIA PADA PENDIDIKAN MENENGAH.


Al-Amin Journal: Educational and Social Studies, 2019, 4.2: 1-15.

HASIBUAN, Ahmad Sayuti. Implementasi manajemen sarana prasarana di Madrasah Aliyah


Negeri 1 Medan. 2011. PhD Thesis. Pascasarjana UIN-SU.

JAMAL, Nur; SYARIFAH, Masykurotus. Pengelolaan Administrasi Dalam Peningkatan Mutu


Pendidikan. KABILAH: Journal of Social Community, 2018, 3.2: 210-222.

Nurhadi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Balai Pustaka, 2009)

Nur Gamar, IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN , Institut Agama


Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo

N Komariah, Konsep Manajemen Keuangan Pendidikan (Al-Afkar: Jurnal Keislaman &


Peradaban, 2018)

Mantja W. 2002. Manajemen Pendidikan dan Supervisis Pendidikan: Malang. Wenika Madya

Moch IDOCHI anwar, Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2013).

Pidarta, Made, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004.

PERNI, Ni Nyoman. TANTANGAN DALAM MANAJEMEN SEKOLAH DASAR. Adi


Widya: Jurnal Pendidikan Dasar, 2019, 3.1: 37-48.

Syamsul Hadi, MANAJEMEN PERSONALIA PADA PENDIDIKAN MENENGAH (Desember


2019)

SAPUTRA, DIAN. MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DI MTs


YAYAYASAN MADRASAH PENDIDIKAN ISLAM (YMPI) PEKON PUTIHDOH KEC.
CUKUH BALAK, TANGGAMUS. 2020. PhD Thesis. UIN Raden Intan Lampung.

Sulfemi,WahyuBagja.(2018).ModulManajemenPendidikanNonFormal.Bogor:
STKIPMuhammadiyahBogor

13
ZAKIYAH, Kiki. PENGERTIAN FUNGSI DAN BIDANG GARAPAN MANAJEMEN
SEKOLAH. 2019.

14

Anda mungkin juga menyukai