Kelompok 3:
UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN KIMIA
TAHUN AJARAN 2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala Tuhan seluruh
alam yang maha rahman dan rahim karena atas berkat rahmat dan kasih sayang-Nya makalah yang
berjudul “Bidang Garapan Management Pendidikan di Sekolah (Managemen personil,
managemen saran dan prasarana dan managemen keuangan/pembiayaan)” dapat terselesaikan.
Dan terimakasih penulis sampaikan kepada dosen pengampuh mata kuliah Managemen
Pendidikan, Bapak Dr. Riswandi, M.Pd dan Ibu Annisa Meristin, M.Pd. yang telah mengarahkan
dan membimbing pembuatan makalah yang baik dan benar. Dalam makalah ini dibahas tentang
managemen personil(guru), managemen sarana dan prasarana dan management keuangan. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, walaupun
penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini dengan senang hati penulis terima. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.
Penulis,
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................... 3
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Personel (Guru)
Manajemen personil merupakan upaya untuk membuat berbagai keputusan
berhubungan dengan seleksi, penempatan, evaluasi, pengembangan staf, promosi dan
pemberhentian karywana secara rasionil (Castallo (Editor),1992). Sedngakan Mantja
(1997) memandang bahwa manajemen personal itu identik dengan supervisi pendidikan
yang muaranya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sekolah. Di sini
tentunya arah dari pengelolaan personalia untuk memberikan masukanmasukan positif
tentang kinerja seorang guru dalam melakukan proses pembelajaran. Guru yang akan
mengajar harus mempunyai komptensi yang dibutuhkan oleh sekolah untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan Termasuk bagiamana meningkatkan kualitas
guru yang diberikan melalui supervisi pendidikan, program pelatihan dan pendidikan.
Menurut Seyfarth (1991) pentingnya manajemen personel disekolah atas dasar
tiga asumsi yaitu; pertama, kapabilitas guru merupakan hak esensial untuk mencapai
kualitas pendidikan sehingga guru tersebut harus selalu dipersiapkan. Kedua,
manajemen sumber daya manusia yang efektif mensyaratkan aplikasi pengetahuan yang
diajarkan dan keterampilan. Sehingga malalui proses seleksi akan didapatkan seorang
guru yang mempunyai persyaratan seperti yang dibutuhkan sekolah. Ketiga, identifikasi
dan seleksi tidak cukup untuk mendapatkan guru yang berkualitas tetapi harus
mendaptkan induksi dari pimpinan sekolah. Hendaknya kepala sekolah mengupayakan
kondisi sekolah yang kondusif bagi guru untuk mencapai tujuan sekolah. Manajemen
Personil di Sekolah
1. Perencanaan Personil di Sekolah
Merencanakan kebutuhan personel di sekolah menengah merupakan upaya untuk
mengidentifikasi kebutuhan tenaga pendidikan dan bagimana mengembangkan
tenaga yang sudah ada.
2. Perencanaan Strategis
Rencana strategis merupakan upaya organisasi untuk mengidentifikasi
tujuantujuan dan mengembangkan strategi-strategi mencapai tujuan tersebut
(Seyfarth, 1991; Castallo (editor), 1992). Beberapa aspek penting yang menjadi
kebutuhan organisasi sekolah, yaitu;
1) Program dan pelayanan pembelajaran.
2) Pembelajaran dan pertumbuhan siswa
3) Sumber daya manusia,
4) Sumber daya finansial,
5) Sumber daya fisik,
5
6) Keterlibatan dan hubungan masyarakat,
7) Pengelolaan organisasi,
8) Evaluasi dan pelatihan kinerja
6
2) mendapatkan informasi tentang calon melalui, daptar isi, ijazah,
transkrip, riwayat pendidikan, pengelaman mengajar atau berkerja,
riwayat hidup dan seterusnya.
3) penilaian terhadap pelamar melaui berbagai test,
4) penerbitan surat keputusan pengangkatan, mengidentifikasi
tugastugas yang harus dilaksanakan.
Orientasi merupakan upaya untuk memberikan pengenalan
terhadap para personel baru tentang lingkungan sekolah yang baru. Dalam
melakukan oreintasi personil ada beberapa hal yang diperhatikan seperti;
1) tujuan-tujuan program;
2) Sharing informasi umum;
3) Memberikan data penugasan;
4) Mengidentifikasi kegiatan program;
5) Mengalokasi tanggung jawab terhadap program
7
B. Manajemen Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang penting
dan utama dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah, untuk itu perlu
dilakukan peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya, agar tujuan yang
diharapkan dapat tercapai. Sarana pendidikan adalah semua peralatan atau perlengkapan
yang digunakan dalam proses belajar mengajar dan dapat menunjang untuk kegiatan
tersebut, seperti, gedung, kelas, meja, kursi dan alat lainnya. Sedangkan prasarana adalah
fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannnya proses belajar, mengajar seperti,
taman, lapangan dan lain sebagainya. Adapun manajemen sarana dan prasaran menurut
Rohiat adalah kegiatan yang mengatur untuk mempersiapakan segala peralatan/materi bagi
terselenggaranya proses pendidikan disekolah.
C. Manajemen Keuangan/Pembiayaan
Manajemen keuangan merupakan salah satu gugusan substansi administrasi
pendidikan yang secara khusus menangani tugas-tugas yang berkaitan dengan
pengelolaan keuangan yang dimiliki dan digunakan di sekolah dasar. Manajemen
keuangan pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pemerolehan dan
pendayagunaan uang secara tertib, efektif, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan
dalam rangka memperlancar pencapaian tujuan pendidikan. Dua hal yang berkaitan
dengan manajemen keuangan di sekolah dasar, yaitu :
1) Manajemen keuangan itu merupakan keseluruhan proses upaya memperoleh
dan mendayagunakan semua dana. Dengan demikian, paling tidak ada dua
kegiatan besar dalam manajemen keuangan di sekolah dasar. Pertama,
mencari sebanyak mungkin sumber-sumber keuangan dan berusaha
semaksimal mungkin untuk mendapalembaga pendidikanan dana dari
sumbersumber keuangan tersebut. Kedua, menggunakan semua dana yang
tersedia atau diperoleh semata-mata untuk kepentingan penyelenggaraan
pendidikan di sekolah dasar.
8
2) Penggunaan semua dana sekolah dasar harus efektif, dan efisien. Selain itu
penggunaan semua dana sekolah dasar harus tertib, dan mudah
dipertanggungjawabkan kepada semua pihak yang terkait.
b. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena
kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan
yang menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas dalam manajemen keuangan
pendidikan berarti penggunaan keuangan pendidikan dapat dipertanggung
jawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan
perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku pihak sekolah
membelajankan uang secara bertanggung jawab. Ada tiga syarat utama untuk
terciptanya akuntabilitas public yakni:
c. Efektivitas
Efektivitas dimaknai sebagai ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Garner dalam Kompri mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi,
efektivitas tidak sampai pada ketercapaian tujuan akan tetapi sampai pada
kualitatif hasil yang dikaitkan pada tujuan dan visi misi lembaga.
d. Efisiensi
Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara masukan (input) dan keluaran
(out put) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud berupa pikiran,
waktu, dan biaya. Dilihat dari segi penggunaan daya, penyelenggaraan
kegiatan pendidikan dapat dikatakan efisien manakala mampu memanfaatkan
9
waktu, tenaga dan biaya yang sekecil-kecilnya namun dapat mencapai tujuan
yang telah direncanakan. Dilihat dari segi hasil kegiatan pendidikan dapat
dikatakan efisien manakala mampu memanfaatkan waktu, tenaga dan biaya
tertentu mampu memberikan hasil yang sebaik-baiknya baik secara kualitas
maupun kuantitas.
Sumber-Sumber Keuangan Pendidikan:
a) Pemerintah
Sumber keuangan dari pemerintah disediakan melalui jalur Anggaran Rutin
dalam Daftar Isian Kegiatan (DIK) yang dialokasikan kepada semua
sekolah untuk setiap tahun ajaran. Dana dikeluarkan berdasarkan jumlah
peserta didik kelas I, II, dan III. Mata anggaran dan besarnya dana untuk
jenis pengeluaran sudah ditentukan Pemerintah di dalam dewan isian
kegiatan. Pengeluaran dan pertanggung jawaban atas pemanfaatan dana
rutin harus benar-benar sesuai dengan anggaran tersebut. Selain DIK
pendanaan dari pemerintah juga diberikan kepada setiap sekolah berupa
dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diberikan secara berkala
sebagai upaya pemerintah membantu pembiayaan operasional sekolah.
c) Masyarakat
Pendanaan pendidikan dalam kategori ini merupakan pendanaan dari
masyarakat yang sifatnya suka rela baik secara pribadi maupun kelompok
seperti yayasan, badan usaha miliki pemerintah maupun swasta sebagai
bentuk kepedulian terhadap kegiatan pendidikan di suatu sekolah.
10
dapat pula berupa bantuan buku, perlengkapan sekolah atau bentuk tenaga
seperti pengabdian diri.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen personalia adalah suatu perencanaan, pembagian kompensasi,
penginterpretasian, pengembangan, serta pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud
untuk dapat membantu tercapainya suatu tujuan perusahaan, individu dan juga
masyarakat. Manajemen personalia ini terkait dengan usaha guna menciptakan kondisi di
mana setiap karyawan akan di dorong untuk dapat memberikan kontribusi yang sebaik
mungkin bagi atasannya, sebab kita tak akan bisa mengharapkan suatu efisiensi yang
maksimal tanpa adanya kerja sama yang solid dari para karyawan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Mantja W. 2002. Manajemen Pendidikan dan Supervisis Pendidikan: Malang. Wenika Madya
Moch IDOCHI anwar, Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2013).
Pidarta, Made, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004.
Sulfemi,WahyuBagja.(2018).ModulManajemenPendidikanNonFormal.Bogor:
STKIPMuhammadiyahBogor
13
ZAKIYAH, Kiki. PENGERTIAN FUNGSI DAN BIDANG GARAPAN MANAJEMEN
SEKOLAH. 2019.
14