Oleh :
NUR AMIR ZAMRONI
NPM : 224761020
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini didasarkan pada tugas yang diberikan kepada kami oleh Bapak Dr. Rudi Winarko,
dosen mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Kebetulan penulis adalah seorang
guru / pendidik. Dalam makalah ini, kami membahas dan memperdalam apa yang telah kami pelajari
tentang tata kelola sumber daya manusia dalam kursus Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) di
organisasi tempat saya bekerja.
Kami juga menyadari bahwa makalah yang kami tulis memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu, demi makalah yang lebih baik, kami sangat mengharapkan para pembaca untuk
memberikan saran atau kritik yang membangun. Semoga makalah yang kami susun ini selalu
bermanfaat. Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 6
B. Saran ................................................................................................................................. 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidik dan pendidik memiliki peran strategis dalam proses pendidikan, terutama
dalam mengembangkan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan untuk membentuk karakter
generasi penerus bangsa. Dari dimensi pembelajaran, peran pendidik (guru) dalam masyarakat
Indonesia masih dominan, meskipun teknologi yang tersedia untuk proses pembelajaran telah
berkembang sangat pesat. Hal ini dikarenakan dimensi-dimensi tertentu dari proses pendidikan,
atau lebih spesifiknya proses pembelajaran, diperankan oleh pendidik, dan dimensi-dimensi
tersebut tidak dapat digantikan oleh teknologi. Fungsi mereka sebagai pendidik dan pendidik
peserta didik tidak akan hilang sama sekali. Demikian pula tenaga kependidikan (staf tata usaha,
tenaga perpustakaan, dll) yang bertugas memberikan pelayanan administrasi, pengelolaan,
bimbingan belajar, pengawasan, dan teknis untuk menunjang proses pendidikan satuan
pendidikan.
Sehubungan dengan tuntutan kearah profesionalisme tenaga pendidik dan
kependidikan, maka semakin dirasakannya desakan untuk peningkatan mutu pendidikan pada
setiap jenis dan jenjang pendidikan yang telah menjadi komitmen pendidikan nasional. Isu klasik
yang selalu muncul selama ini ialah : usaha apa yang paling tepat untuk meningkatkan mutu
pendidikan melalui peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan? Oleh karenanya
penting untuk memahami terlebih dahulu bagaimana mengelola pendidik dan tenaga
kependidikan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia?
2. Apa saja jenis-jenis tenaga kependidikan?
3. Apa Tujuan Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan?
4. Apa saja komponen Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1. Tenaga Struktural
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan-jabatan eksekutif umum
(pimpinan) yang bertanggung jawab baik langsung maupun tidak
langsung atas satuan pendidikan
2. Tenaga Fungsional
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional yaitu jabatan yang
pelaksanaannya mengandalkan keahlian akademis kependidikan.
3. Tenaga teknis kependidikan
Merupakan tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya lebih dituntut
kecakapan teknis operasional atau teknis administratif.
3
Meskipun ini adalah langkah pertama yang harus dilaksanakan, perencanaan seperti itu
seringkali tidak dipertimbangkan dengan matang. Melalui perencanaan tersebut, semua
fungsi SDM dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
2. Personal Procurement
Di negara kita, kepegawaian pendidik dan tenaga kependidikan dibagi menjadi dua
jenis, yaitu status PNS dan non-PNS yang masing-masing dipimpin oleh Kementerian
Pendidikan dan Kementerian Agama.
Kebutuhan tenaga kerja disusun untuk menjawab pertanyaan dari pegawai yang
membutuhkan dan untuk memahami jumlah dan kualifikasi personel yang dibutuhkan di
setiap unit organisasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, untuk memenuhi kebutuhan
organisasi. Penyusunan analisis kebutuhan energi pada setiap akhir tahun anggaran untuk
menghitung kebutuhan energi tahun berikutnya.
3. Personal Development
Pihak Sekolah sebagai institusi/ lembaga menyelenggarakan pelatihan-pelatihan atau
workshop untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dalam mengajar. Dan juga
meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas-tugasnya untuk
mendukung pelayanan pendidikan di sekolah.
4. Personal Maintance
Pihak sekolah memberikan honor/ insentif bagi guru-guru yang masih berstatus non
PNS untuk mendukung kinerjanya. Selain itu sekolah juga memberikan penghargaan bagi
guru berprestasi
5. Personal Utilization
Bagi para pendidik dan tenaga kependidikan yang berprestasi, pihak sekolah juga
memberikan promosi sebagai apresiasi dan motivasi bagi sesama. Jabatan sekolah yang
biasanya diberikan kepada guru berprestasi meliputi: waka kurikulum, waka kemahasiswaan,
bendahara, waka infrastruktur, dan lain-lain.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidik dan pendidik memiliki peran strategis dalam proses pendidikan,
terutama dalam upaya pembentukan karakter bangsa melalui pengembangan kepribadian
dan nilai-nilai yang diinginkan. Dari dimensi pembelajaran, peran pendidik (guru, dosen,
fasilitator, instruktur, fasilitator, widyaiswara) dalam masyarakat Indonesia masih dominan
meskipun perkembangan pesat teknologi yang tersedia untuk proses pembelajaran. Untuk
memahami konsep pendidik dan manajemen pendidik, terlebih dahulu perlu dipahami
pengertian pendidik dan manajemen pendidik. Berbagai definisi manajemen telah
dikemukakan.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidik dan
tenaga kependidikan merupakan suatu proses yang harus dimulai dengan masuknya
pendidik dan tenaga kependidikan ke dalam organisasi pendidikan dan pada akhirnya
menghentikan perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen, seleksi, penempatan,
pemberian kompensasi, penghargaan, pendidikan dan latihan atau pengembangan dan
pemberhentian.
B. Saran
Penulis menyarankan agar pemerintah memperhatikan secara serius dan teratur
aspek pengelolaan pendidikan ini, karena dari pendidikanlah pondasi kemajuan bangsa
Indonesia diwujudkan. Norma Manajemen Pendidikan Pendidik dan Pendidik didalamnya.
5
Daftar Pustaka