dalam lembaga pendidikan. Peranan manajemen sumber daya manusia dalam lembaga
pendidikan tentu sangat berkontribusi dalam membantu meningkatkan mutu pendidikan, karena
pendidikan yang bermutu berasal dari orang-orang yang mengelola pendidikan itu sendiri dan
sumber daya manusia yang bermutu pula.
Menurut UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Pasal 1 ayat (6): Pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara,
tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lainnya yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Pendidik merupakan salah satu kompenen
yang mampu dan berhasil meningkatkan kemajuan madrasah dengan tugas utamanya mendidik,
mengajar, membimbing serta mengevaluasi peserta didik baik jenjang dasar, menengah.
Menurut Komariah & Triatna (2006: 42) guru merupakan ujung tombak pendidik. Oleh
sebab itu, diperlukan pendidik yang mempunyai dedikasi terhadap pendidikan dengan didukung
semua pihak khususnya sekolah memfasilitasi program-program yang mampu meningkatkan
kualitas sumber daya khususnya pendidik.
Rekrutmen adalah serangkaian aktivitas untuk mencari dan memikat pelamar kerja
dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan, yang diperlukan guna menutupi
kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan pegawai. (Henry Simamora, 2004: 170).
Handoko juga mengemukakan bahwa rekrutmen adakah proses mencari calon karyawan yang
Tujuan utama rekrutmen adalah menemukan sumber daya manusia yang berkualifikasi
yang akan tetap bersama lembaga pendidikan dengan lama dan bekerja secara optimal. Hal ini
karena kualitas sumber daya manusia sekolah tergantung pada prosedur rekrutmen dan seleksi
yang dilaksanakan, sehingga rekrutmen menjadi sebuah tugas yang sangat penting dan
membutuhkan tanggung jawab yang besar.
Proses Rekrutmen:
3. Pencarian Pelamar Kerja: Proses ini biasanya memiliki kesulitan dalam memikat orang-
orang yang diinginkan, khususnya yang ahli di bidangnya. Untuk memperkuat upaya
rekrutmennya, perlu menemtukan daya tarik yang harus ditawarkan.
4. Seleksi pelamar: Setelah pelamaran ditutup, tahap berikutnya adalah seleksi. Tahap
seleksi merupakan proses pembuatan keputusan perkiraan mengenai pelamar yang
memiliki kemungkinan besar berhasil dalam pekerjaannya setelah diangkat menjadi guru.
Ketika melakukan rekrutmen guru perlu mengkaji ulang terlebih dahulu berbagai
persyaratan sehingga tidak keliru dan dapat melaksanakan tugasnya dengan tanggungjawab.
Berikut klasifikasi syarat –syarat menjadi guru secara umum:
2) Persyaratan Teknis, memiliki sifat umum dengan harus memiliki ijazah pendidikan guru
karena ada konotasi bahwa dengan ijazah pendidikan guru maka sudah memiliki pengalam
dalam mengajar. Syarat teknis berikutnya menguasai cara dan teknik mengajar, terampil
dalam mendesain program pengajaran, dan memiliki motovasi dan cita-cita memajukan
pendidikan.
3) Persyaratan Psikis, yang termasuk didalamnya antara lain, sehat rohani, dapat berpikir
dewasa dalam bertindak, sabar, mampu mengendalikan emosi, ramah, sopan, memiliki jiwa
kepemimpinan, berani bertsnggung jawab, berani berkorban, dan memiliki jiwa
pengabdian.
4) Persyaratan Fisik, seperti, sehat, tidak cacat tubuh yang mungkin mengganggu pekerjaan,
tidak memiliki penyakit menular, dan berpenampilan rapi dan bersih. (Isnaini, 2015)
Daftar Pustaka
Isnaini, R. L. (2015). Implementasi Rekrutmen Guru DiSD Ta'mirul Islam Surakara (Kajian
Manajemen Sumber Daya Manusia Di SD Islam). Jurnal Pendidikan Agama Islam , 109-
120.
Komariah, A., & Triatna, C. 2006. Visionary leadership. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Simamora, Henry, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: STIE YKPN, 2004