Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PROFESI KEPENDIDIKAN

MERANGKUM MATERI

Dosen Pengampu : Martua Ferri Siburian, M. Pd.

Disusun Oleh :

Nama : Dwi Arya Abdul Wahid

Kelas : R3A

Npm : 202041500072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

2021
1. Usaha-Usaha Pengembangan Guru Sebagai Tenaga Pendidik

A. Pengertian Pengembangan Guru


Pengembangan profesi guru berarti melakukan perbaikan , meningkatkan kualitas
dan peningkatan pelayanan, juga dapat diartikan sebagai upaya membantu guru
yang belum matang menjadi matang, yang tidak mampu mengelola sendiri
menjadi mampu mengelola sendiri, yang belum memenuhi kualifikasi menjadi
memenuhi kualifikasi , yang belum terakreditiasi menjadi terakreditasi. Guru tidak
boleh statis, guru harus berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
Guru dan peserta didik harus bersinergi dalam mewujudkan pendidikan yang
berkualitas.

B. Langkah-langkah Pengembangan Profesi Guru

1. Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan Guru.


Kebutuhan guru penting untuk perbaikan mutu, oleh karenanya perlu diadakan
rekrutmen guru dengan menganalisis kebutuhan dalam rangka menetapkan
formasi (kebutuhan guru). Dengan adanya perencanaan akan memudahkan
sekolah untuk meningkatkan kualitasnya, baik kualitas dari segi sekolahnya
maupun tenaga pendidik.

2. Rekrutmen dan Penempatan Guru.


 Persyaratan rekrutmen, semakin baik proses rekrutmennya, maka semakin
besar pula kemungkinan yntuk mendapatkan calon guru yang profesional
 Seleksi, langkah yang diambil setelah terlaksananya rekrutmen.
 Orientasi dan penempatannya

C. Upaya Pengembangan Profesionalisme guru

1. Pre-service Education, Program pre-service education adalah program


pendidikan yang dilakukan pada pendidikan sekolah sebelum calon guru
mendapatkan tugas tertentu dalam suatu jabatan.
2. In-Service Education, Program in-service education adalah program
pendidikan yang mengacu pada kemampuan akademikmaupun profesional
sesudah peserta didik mendapatkan tugas tertentu dalam suatu jabatan.
3. In-service training, merupakan suatu usaha meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan guru bimbingan konseling agar dapat meningkatkan dan
mempertahankan profesionalisme dalam melaksanakan layanan bimbingan
konseling.
4. Upgrading, Upgrading ialah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan untuk
meninggikan atau meningkatkan taraf ilmu pengetahuan dan kecakapan para
pegawai, guru-guru, atau petugas pendidikan lainnya, sehingga dengan
demikian keahliannya bertambah luas dan mendalam. Upgrading termasuk ke
dalam pengertian in-service training.
D. Faktor-faktor Pengembangan Profesionalisme Guru

1. Memiliki kerjasama antar instansi terkait.


2. Memiliki semangat dan loyalitas yang tinggi dalam mengembangkan tugasnya.
3. Menerima setiap masukan dan saran yang diberikan oleh oleh para supervisor
dan pihak lain.
4. Mengembangkan kualitas keprofesionalannya yang mana hal ini merupakan hal
yang sangat baik bagi dirinya atau sekolah tempat guru tersebut mengajar.

E. Faktor penghambat dalam meningkatkan tenaga pendidik

1. Keterbatasan sekolah dalam menyediakan dana atau keuangan sebagai


penunjang usaha pengembangan profesionalisme guru.
2. Kurang aktif dan sportifnya guru dalam menjalankan aktivitas profesinya
sebagai seorang tenaga pendidik.
3. Waktu yang dimiliki sangat kurang.
4. Kesiapan untuk menerima sesuatu hal yang baru sangat rendah.

F. Kebijakan Pengembangan dan Peningkatan Profesi Guru


Proses pendidikan sebagai pengembangan kepribadian mencakup upaya yang
sangat luas. Proses pemberdayaan tenaga pendidik dan peserta didik berarti
menghormati kesendirian dari pribadi manusia dan bukan merampas hak-hak
asasinya dan martabat tenaga pendidik dan peserta didik sebagai manusia.
Mutu Pendidikan masih rendah, hal ini karena mutu guru sendiri masih rendah.
Maka perlu diadakan sertifikasi yang secara efektif dapat menjadikan guru-guru di
Indonesia lebih profesional.

G. Dasar-dasar Pengembangan Profesi Guru


1. Dasar Filosofis
2. Dasar Psikologis
3. Dasar Pedagogis.
4. Dasar Ilmiah
5. Dasar Sosiologis

2. BENANG KUSUT PENDIDIKAN


Salah satu permasalahan yang muncul dan banyak dibicarakan dalam dunia
pendidikan kita dewasa ini adalah rendahnya mutu pendidikan. Mutu pendidikan yang
dimaksudkan disini adalah muara dari sebuah proses pendidikan yakni terwujudnya
manusia yang memiliki nilai hidup, pengetahuan hidup dan keterampilan hidup.

A. Unsur-Unsur Dalam Sistem Pendidikan


1. Guru, Guru merupakan ujung tombak pendidikan. Sebagai pendidik, guru
harusmemiliki kompetensi-kompetensi tertentu agar mampu mendidik anak
didiknya dengan baik.
2. Bahan Ajar, Guru dituntut untuk dapat mengembangkan bahan ajar,
Pentingnya pengembangan bahan ajar ini karena bahan ajar harus sesuai
dengan tuntutan kurikulum, karakteristik siswa, dan dapat memecahkan
masalah dalam pembelajaran.
3. Fasilitas Fasilitas, yang menunjang keberhasilan pendidikan dalam proses
belajar mengajar berarti menyangkut sarana dan prasarana pendidikan yang
dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan.
4. Siswa, Komponen ini berasal dari penduduk, dan merupakan orang yang turut
serta dalam proses pendidikan sesuai jenjang, jenis, dan peminatnya. Fungsi
komponen ini adalah belajar, sehingga mengalami proses perubahan kualitas
tingkah laku seperti yang diharapkan oleh sistem dan tujuan pendidikan.

Terdapat beberapa hal yang menjadi isu kritis yang harus


dipertimbangkan, baik oleh jajaran birokrasi pendidikan maupun masyarakat
umum dalam menata pendidikan yang unggul dimasa yang akan datang.
1. Guru Harus Profesional
2. Melakukan perubahan atas kesalahan pendidikan
3. Kelayakan mengajar dan kesejahteraan guru
4. Efisiensi kemanfaatan anggaran pendidikan
5. Depolitisasi kebijakan pendidikan

3. PERANAN TEKNOLOGI DALAM PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI


INDONESIA
Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan elemen penting dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktivitas
manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi
fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan dimana memberikan andil
besar terhadap perubahan – perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan
manajemen organisasi, pendidikan, trasportasi, kesehatan dan penelitian.

A. Teknologi Dan Hubungannya Dengan Metodologi Pembelajaran


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan
pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.
Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima
pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
1. Dari pelatihan ke penampilan,
2. Dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
3. Dari kertas ke “on line” atau saluran,
4. Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
5. Dari waktu siklus ke waktu nyata.
Terdapat tiga prinsip dasar dalam teknologi pendidikan sebagai acuan dalam
pengembangan dan pemanfaatannya, yaitu :

1. Pendekatan sistem,
2. Berorientasi pada mahasiswa,dan
3. Pemanfaatan sumber belajar (sadiman,1984:44).
B. Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu :
1. Teknologi berfungsi sebagai alat (tools)
2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science)
3.Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy).

C. Peran dan fungsi teknologi informasi dalam Pendidikan


Terdapat 6 Peranan TIK dalam bidang pendidikan, antara lain :
1. TIK sebagai skill dan kompetensi
2. TIK sebagai infrastruktur pembelajaran
3. TIK sebagai sumber bahan belajar
4. TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran
5. TIK sebagai pendukung manajemen pembelajaran
6. TIK sebagai sistem pendukung keputusan

D. Peran Teknologi Informasi Dalam Modernisasi Pendidikan


Menurut Resnick (2002) ada tiga hal penting yang harus dipikirkan ulang terkait
dengan modernisasi pendidikan:
1. Bagaimana kita belajar (how people learn)
2. Apa yang kita pelajari (what people learn)
3. Kapan dan dimana kita belajar (where and when people learn)

E. Faktor-Faktor Pendukung Teknologi Informasi Dalam Pendidikan


Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka ada beberapa faktor yang
mempengaruhi teknologi informasi yaitu:
1. Infrastruktur
2. Sumber Daya Manusia
3. Kebijakan
4. Finansial, dan
5. Konten dan Aplikasi (Soekartawi,2003).

F. Teknologi Pendidikan
E-learning yang merupakan salah satu produk teknologi informasi tentu juga
memiliki faktor pendukung dalam terciptanya pendidikan yang bermutu, adapun
faktor-faktor tersebut:
1. Pertama, harus ada kebijakan sebagai payung yang antara lain mencakup sistem
pembiayaan dan arah pengembangan.
2. Kedua, pengembangan isi atau materi, misalnya kurikulum harus berbasis
teknologi informasi dan komunikasi. Dengan demikian, nantinya yang
dikembangkan tak sebatas operasional atau latihan penggunaan komputer.
3. Ketiga, persiapan tenaga pengajar,
4. dan terakhir, penyediaan perangkat kerasnya.
G. Dampak negatif Dalam Penggunaan Teknologi Informasi dalam pendidikan :
1. Malas
2. Curang
3. Kurang fokus atau konsentrasi
4. Keterampilan menulis menurun
5. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek
dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention)

H. Dampak positif Dalam Penggunaan Teknologi Informasi dalam pendidikan :


1. Peningkatan pembelajaran
2. Peningkatan pengetahuan
3. Tidak ada jarak
4. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk
kepentingan pendidikan.
5. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-
learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
6. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau
kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan
peserta didik berada dalam satu ruangan.
7. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan
lancar karena penerapan sistem TIK

I. Cara Mencegah dampak Negatif dalam Pendidikan :


1.Menegakkan fungsi hukum yang berlaku
2.Menghindari penggunaan telepon seluler berfitur canggih oleh anak-anak
dibawah umur dan lebih mengawasi pemakaian ponsel.
3.Perbanyak buku yang bersifat edukatif di rumah. Disamping Teknologi
informasi memiliki manfaat yang sangat banyak. Tapi, selain itu masih banyak
kendala dalam penerapan aplikasi teknologi informasi itu sendiri.
4. Reformasi Pendidikan
reformasi pendidikan nasional adalah perubahan radikal yang ada dalam suatu
instansi pendidian yang berada dalam naungan suatu negara kebangsaan.
A. Tujuan Nasional Pendidikan
pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap tuhan yang Maha Esa dn berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
man tap dan mandiri serta rasa tangung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
(UUD No. 2 Tahun 1989 pasal 4)
B. Kelebihan Reformasi Pedidikan Nasional
a) Pendidikan di Indonesia menjadi lebih maju, karena dilakukannya upaya-
upaya untuk memajukan pendidikan,
b) Menambah motivasi bagi anggota pendidikan baik dari guru atau peserta
didik.
C. Kelemahan Reformasi Pedidikan Nasional
1. Sistem pendidikan yang kaku
2. Sistem pendidikan nasiolnal tidak pernah mempertimbangkan kenyataan yang
ada di masyarakat.
3. Terbelenggunya guru dan dijadikannya guru sebagai bagian dari birokrasi.
4. Pendidikan yang da tidak berorientasi pada pembentukan kepribadian, namun
lebih pada proses pengisian otak (kognitif) pada anak didik.
5. Anak tidak pernah didik atau dibiasakan untuk kreatif dan inovatif serta
berorienatsi pada keinginan untuk tahu.
D. Latar Belakang Reformasi Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis
untuk mendorong, membantu serta membimbing seseorang untuk
mengembankan segala potensinya sehingga ia mencapai kualitas diri yang lebih
baik. Usaha-usaha untuk mementingkan nilai-nilai kemanusiaan dalam
pendidikan telah melahirkan kembali pendekatan pendidikan yang
mementingkan pengembangan kreatifitas dalam kepribadian anak. Inilah yang
disebut gerakan humanisasi dalam proses pendidikan yang sedang kondang
dibanyak Negara, baik Negara maju maupun Negara berkembang. Gerakan
humanisasi ini meminta reformasi yang mendasar dalam pendidikan baik dalam
metodologi belajar mengajar, kepada manajemen sampai kepada perencana
pendidikan.
E. Reformasi Pendidikan di Indonesia
Sistem pendidikan selalu menghadapi tantangan baru seiring dengan
timbulnya kebutuhan-kebutuhan baru dan untuk menghadapinya diperlukan
pembaharuan terhadap pendidikan dengan jalan menyempurnakan sistemnya.
1. Pembaharuan Landasan Yuridis Pembaharuan
2. Pembaharuan Kurikulum
3. Pembaharuan Pola Masa Studi
4. Pembaharuan Tenaga Pendidikan
F. Kondisi Reformasi Pendidikan Di Indonesia
Saat ini fokus kerja pemerintah masih bertumpu pada sector pendidikan
formal. Untuk kinerja itupun pemerintah Indonesia oleh UNDP (United Nations
Development Programs) dalam “Human Development Report 2006” untuk
kualitas pembangunan manusia diganjar peringkat 108 dari 177 negara didunia.
Potret UNDP itu sebangun dengan data BPS (Biro Pusat Statistik) tahun 2005
tentang angka penangguran menurut pendidikan dan wilayah desa-kota:
persentase pengangguran tamatan SMA ke atas lebih besar disbanding tamatan
SMP kebawah. Artinya, sistem pendidikan nasional belum berhasil
mengantarkan anak bangsa untuk survive mandiri dan terampil berwiusaha
untuk kelangsungan hidupnya sendiri. Karena itu, seluruh komponen bangsa
haurs bersatu padu dan meninkatkan komitmen untuk merumuskan
merealisasikan kebijakan peningkatan mutu pendidikan.
5. Evaluasi Pembelajaran
Pengertian evaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan
nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan
penilaian dan/atau pengukuran belajar dan pembelajaran.
A. Persyarata Evaluasi
Menurut Aunurrahman agar evaluasi dapat berfungsi secara optimal,
evaluasi harus memenuhi persyaratan diantaranya yaitu:
1. Reliabilitasi
2. Kesahihan atau validitas
3. Kepraktisan

B. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi dalam belajar dan pembelajaran adalah untuk melihat dan
mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran. Proses
pembelajaran memiliki 3 hal penting yaitu :
1. Input
2. Transformasi
3. Output

C. Fungsi Pelaksanaan Evaluasi


1. Evaluasi berfungsi selektif
2. Evaluasi berfungsi diagnostic
3. Evaluasi berfungsi penempatan
4. Sebagai pengukur keberhasilan

D. Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran


1. Evaluasi pembelajaran berdasarkan tujuan
2. Evaluasi pelajaran berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran
3. Evaluasi pembelajaran berdasarkan objek

E. Bentuk Soal Evaluasi


1. Ranah kognitif
2. Ranah afektif
3. Ranah psikomotorik

F. Langkah-Langkah Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran


1. Perencanaan
2. Pengumpulan Data
3. Penelitian Data
4. Pengolahan Data
5. Penafsiran Data
6. Meningkatkan Daya Serap Peserta Didik
7. Laporan Hasil Penelitian

G. Manfaat Pelaksaan Evaluasi


1. Siswa
Dengan diadakannya evaluasi, maka siswa dapat mengetahui sejauh
mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil
yag diperoleh siswa dari pekerjaan menilai ini ada kemungkinan :
➢Memuaskan – Jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan dan hal
itu menyenangkan, tentu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada
kesempatan yang lain
➢Tidak Memuaskan – Jika siswa tidak puas dengan hasil yang
diperoleh, ia akan berusaha agar lain kali keadaan itu tidak terulang
2. Guru
1. Dengan hasil penilaian yang diperoleh guru dapat mengetahui siswa
mana yang sudah berhasil menguasai bahan maupun mengetahui siswa
yang belum berhasil menguasai bahan
2. Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi
siswa sehingga untuk memberikan pengajaran di waktu yang akan
datang tidak perlu diadakan perubahan
3. Sekolah
1) Apabila guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasil
belajar siswanya, dapat diketahui pula apakah kondidi belajar yang
diciptakan oleh sekolah sudah sesuai harapan atau belum. Hasil belajar
merupakan cermin kualitas suatu sekolah
2) Informasi dari guru tentang tidak tepatnya kurikulum untuk seklah itu
dapat merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk
masa-massa yang akan datang
3) Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun, dapat
digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah
sudah memenuhi standar atau belum. Pemenuhan standar akan terlihat
dari bagusnya angka yang diperoleh siswa

Anda mungkin juga menyukai