SKRIPSI
Oleh :
MUHAMMAD RUBIL
NIM : 2019.85.20.0074
NIMKO : 2019.4.085.0120.1.000575
NIK : 6307012707010002
Dosen Pembimbing:
Faishol Ahmad, M.Pd.
Dr.Imaduddin, M.Pd.
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM INTERNASIONAL
DARULLUGHAH WADDA’WAH
BANGIL
2023
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Definisi Istilah
A. Penelitian Terdahulu
B. Kajian Teori
1. Manajemen
2. Pengembangan
3. Kompetensi Guru
4. Madrasah
B. Kehadiran Peneliti
C. Lokasi Penelitian
F. Analisis Data
ii
B. Penyajian Data
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan Republik
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi
serta berdisiplin.1
yang dinyatakan dalam model sekolah efektif yaitu: memiliki visi dan
1
Achmad Patoni, Dinamika pendidikan Anak. (Jakarta: PT. Bina Ilmu, 2014), hal. 42
1
2
yaitu :
2. Iklim sekolah yang aman dan kondusif (safe and conducive school
3. climate).
efektif dapat dilihat dari input, proses, dan output. Sementara indikator
sasaran mutu yang jelas. (2) sumber daya tersedia dan siap. (3) staf yang
(2) kepemimpinan yang kuat. (3) lingkungan sekolah yang aman dan
terhadap kebutuhan.
berupa prestasi akademik, seperti SKHU yang tinggi, lomba karya ilmiah,
lomba bidang studi, maupun lainya. Pada tingkat prestasi non akademik,
sekolah atau madrasah diatas ada banyak sekali faktor yang berhubungan
tenaga pendidik yang mana kedua faktor tersebut adalah faktor yang sangat
2
Andang, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Yogyakarta: ArruzMedia, 2014),
158-159
4
sebagai pendidik.
asosiasi guru, guru secara pribadi dan lain-lain. Secara umum kegiatan
adalah penting. Namun, yang tidak kalah pentingnya adalah prakarsa personal
3
Danim, Sudarwan. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok, Edisi 2. (Jakarta: PT
Rineka Cipta Utama,2012). Hal. 10.
5
implementasi dan delivery program, dan evaluasi program ini berarti bahwa
sistematis4
pelajaran yang ia kuasai. Akhirnya wawasan yang diberikan guru kepada para
siswa menjadi sempit dan hanya terbatas pada pengetahuan dan pengalaman
MTs. NU Haruyan sangat menarik dan penting untuk diteliti. Ditinjau dari
4
Ibid.Hal 20
6
SELATAN
B. Fokus Penelitian
yaitu:
Haruyan?
Haruyan?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah dibuat maka dapat diketahui tujuan
NU Haruyan.
NU Haruyan.
Haruyan.
7
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoretis
guru di madrasah.
2. Secara Praktis
efisien.
E. Definisi Istilah
1. Manajemen: adalah suatu ilmu juga seni untuk membuat orang lain mau
yang ada dan memikirkan cara yang tepat untuk melaksanakan kegiatan
secara materi maupun metode dan subtitusinya. Secara materi, artinya dari
5
Winda sari, “Penerapan Fungsi Manajemen Dalam Pengelolaan Pepustakaan” Jurnal Imu
Informasi Kepustakaan dan Kearsipan”, Volume 1 Nomor 1, edisi September 2012, hal. 41
8
diri, sikap dan nilai-nilai yang dianut dalam melaksanakan profesi sebagai
guru.7
yang mengajarkan ilmu agama Islam dan ilmu umum, maupun ilmuilmu
6
Hamdani Hamid, Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia, (Bandung : Pustaka
Setia,2013), hlm. 125.
7
Ramaliya “Pengembangan Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran” Bidayah: Studi Ilimu-Ilmu
Keislaman, Volume 9, No. 1, Juni 2018 Hal.5
8
Abuddin Nata, Sejarah Sosial Intelektual Islam Dan Institusi Pendidikannya (Jakarta: Rajawali
Press, 2012), hlm. 204
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Kepala sekolah dan Guru PAI bekerja sama dalam pengembangan kompetensi
pedagogik, seperti latar belakang guru, penghasilan guru, sarana dan prasarana
9
Mutiara Tri Murni, Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru PAI Di MTs Al-Ikhlas Korajim
Kec. Dolok Merawan Kab. Serdang Bedagai (Skripsi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara, 2017), h. 14
10
B. Kajian Teori
1. Manajemen
a. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah suatu ilmu juga seni untuk membuat orang lain
sumber daya manusia yang ada dan memikirkan cara yang tepat untuk
lain, nah bagaimana cara memerintahkan kepada orang lain agar orang
lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada
b. Fungsi Manajemen
1) Perencanaan (planning)
13
Ibid. Hal.10
12
2) Pengorganisasian
14
Amirullah “Pengantar Manajemen” (Jakarta:Mitra Wacana Media,2015) h.8.
15
Ibid Hal.37-39.
13
yaitu:
1) Manusia
2) Uang
pengelolaan keuangan.
3) Metode
16
Ibid hal.44
14
4) Bahan-Bahan Perlengkapan
5) Mesin-Mesin
6) Pasar
baik, agar distribusi produk dapat berjalan dengan lancar dan sesuai
7) Informasi
15
2. Pengembangan
a. Definisi Pengembangan
didik18
17
Hasibuan “Manajemen SDM” (Jakarta:Bumi Aksara,2012) h.3
18
Hasibuan Malayu “Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta:Bumi Aksaa, 2013), h. 24
16
terjadinya proses belajar yang bersifat internal atau segala upaya untuk
tercapai20
potensi yang ada menjadi sesuatu yang lebih baik dan berguna
dipertanggung jawabkan.
3. Kompetensi Guru
sebaik-baiknya21
21
E. Mulyasa (2012) Manajemen Pneididikan Krakter Jakarta:PT.Bumi Aksara Hal.27
22
Ibid. Hal.3
23
Mulyasa, (2013) Pengembangan dan Implementasi Kurikulum, Bandung:PT.Remaja
Rosdakarya. Hal.12
18
a. Kompetensi Pedagogik
dimilikinya.
b. Kompetensi Kepribadian
19
peserta didik.
c. Kompetensi Sosial
efektif, meliputi :
d. Kompetensi Profesional
24
E. Mulyasa (2013) Standar Komepetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. Hal.28
25
Ramayulis “Profesi Dan Etika Keguruan. (Jakarta:Kalam Mulia 2013) h..90
21
identifikasi tersebut.
26
Wina Sanjaya. 2014. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group. Hal.32
22
atau tidak senang, suka atau tidak suka. Sikap ini erat kaitannya
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik
yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar.
penting yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang pendidikan
apapun. Guru yang terampil mengajar tentu harus pula memiliki pribadi
belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur dan
4. Madrasah
a. Pengertian Madrasah
duduk untuk belajar”. Pengertian yang biasa orang awam gunakan untuk
yang mengajarkan ilmu agama Islam dan ilmu umum, maupun ilmu-
Tauhid, Bahasa Arab, Fiqh, Ushul Fiqh, Hadis, Tafsir, dan Tasawuf.
pada umumnya.29
mana institusi sekolah itu sebenarnya dapat dilihat dari dua penampilan
utama, yaitu pertama, wajah atau profil fisikal, yakni kondisi gedung
29
Jamal Ma’mur Asmani, Kiat Melahirkan Madrasah Unggulan (Jogjakarta: Diva Press, 2013), 19-
20.
25
sekolah, yang antara lain dapat dikenali dari ragam kegiatan sekolah.
b) Proses belajar-mengajar
masyarakat.30
juga termasuk lembaga nonprofit yang tidak bisa terlepas dalam iklim
yang kompetitif sekarang ini, sulit bagi organisasi untuk bertahan hidup
b. Sejarah Madrasah
30
Suparlan, Manajemen Berbasis Sekolah (Yogyakarta: Hikayat Publising, 2017), 26.
26
Dalam konteks Indonesia, madrasah mulai lahir pada awal abad ke-
31
Jamal Ma’mur Asmani, Kiat Melahirkan Madrasah Unggulan (Yogyakarta:Diva Press,2013), 22-
25.
27
termarginalkan.
32
Dr. Umar Siddiq “ Manajemen Madrasah: (Ponorogo, CV Nata Karya, 2018) Hal 16
29
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
tertentu33
cara suatu budaya, model fisik suatu artefak dan lain sebagainya.34
arti masyarakatnya.
generalisasi.35
B. Kehadiran Peneliti
adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga
etik tertentu.
C. Lokasi Penelitian
35
Sugiyono “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RnD” Bandung:Alphabet,2019) h.18
31
dan kadang-kadang sulit bagi peneliti karena berbagai faktor. Banyak waktu,
tenaga, biaya, dan pikiran yang dibutuhkan oleh seorang pengumpul data, jika
ia harus mendatangi banyak orang dari rumah ke rumah, , dari dari satu tempat
sebagai berikut :
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data
asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data
dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data
sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik
1. Observasi
(validitasnya).
33
2. Wawancara
Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara
terlebih dahulu yang telah disiapkan sebelum terjun ke lokasi dan juga tidak
peneliti di lokasi.
3. Dokumentasi
mencatat data-data yang sudah ada. Metode ini lebih mudah dibandingkan
dokumen-dokumen.
34
berupa surat resmi, laporan, media, kliping, agenda dan lain lain yang
F. Analisis Data
Analisis data adalah proses yang terus menerus dilakukan dalam riset
observasi partisipan). Data atau informasi yang diperoleh dari lokasi penelitian
Proses analisis data pada penelitian ini mencakup tiga komponen utama
yaitu:
dipahami dan digambarkan dalam berbagai tema dan pola. Jadi reduksi data
padu dan mudah diraih sehingga peneliti dapat mengetahui apa yang terjadi
analisis.
Setelah data disajikan yang juga dalam rangkaian analisis data, maka
tahap analisis data, seorang peneliti kualitatif mulai mencari arti benda-
yang mungkin, alur sebab akibat dan prosisi. Kesimpulan pada tahap
pertama bersifat longgar, tetap terbuka dan skeptis, belum jelas kemudian
Proses verifikasi dalam hal ini adalah tinjauan ulang terhadap catatan
validitasnya.
mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan bagian atau unsur yang tak
1. Kredibilitas
c. melakukan trianggulasi.
Haruyan dalam pelaksanaan tugas dan kerjasama oleh para staf dilokasi
sumber diperiksa ulang dan juga antara data wawancara dengan data
orang lain.
2. Transferabilitas
3. Dependabilitas
38
beberapa kali pengulangan studi, jika dalam suatu kondisi yang sama, maka
mencari kondisi yang benar-benar sama adalah sukar. Di samping itu juga
diteliti. Juga tidak mengubah adanya desain yang muncul dari data dan tidak
4. Konfirmabilitas
menyatakan data tersebut objektif, masih ada lagi unsur yang terkait yaitu
unsur kualitas. Hal tersebut jika sesuatu objektivitas berarti dapat dipercaya,
kepastian.
39
BAB IV
ini sudah ada beberapa kali pergantian kepala sekolah yang pertama adalah
Bapak Nonci, kedua Bapak Asmari saudara dari Bapak Safran, ketiga
Bapak Safran dan terakhir Bapak Drs. Silahuddi Hafizi. S.Pd anak dari
Madrasah ini kepada bapak Silahuddi Hafizi, beliau mengatakan tidak tahu
meninggal. Jadi data yang diperoleh penulis hanya data tentang letak
georafis, yakni MTs NU Haruyan terletak di Jl. H.M. Thahir No. 30, Desa
a. Profil Madrasah
NSM : 121263070012
NPSN : 30315375
NPWM : 00.825.368.4-733.000
Kecamatan : Haruyan
KodePos : 71363
TitikKoordinat : -2.688950115,347502
Status Akreditasi :B
BerakhirAkreditasi : 11/11/2016
b. Kepala Madrasah
JenisKelamin : Laki-laki
NIP : 196805251998031007
Pendidikan : S1
Nomor HP : 081351152997
c. Keadaan Tanah
LuasTanah : 4650 m2
d. Tenaga Pendidik
Kepala : 1 orang
Pengajar : 40 orang
Pustakawan : 2 orang
B. Penyajian Data
jumlah guru.
madrasah.
dari proses perekrutan dan seleksi. Setelah diketahui hasil tes dan seleksi
maka bagi para calon tenaga pengajar yang telah memenuhi persyaratan
mengungkapkan:
kompetensi guru dan juga dibantu oleh wakil madrasah baik itu wakil
kurikulum, wakil kesiswaan dan juga tata usaha) itu diketahui dari
menyampaikan :
pengajar, rekrut dan seleksi bagi calon guru yang baru serta penugasan
mereka.
52
Kalimantan Selatan
berikut ini:
1) Kunjungan Kelas
2) Pembinaan rutin
buannya yaitu setiap hari ahad. Kegiatan ini wajib dihadiri oleh
menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari hasil kerjanya dalam rangka
Haruyan mengungkapkan:
dengannya :
Kalimantan Selatan
madrasah :
peengajar dari proses pengembangan dan juga dilihat dari keberhasilan dan
selaku TU madrasah :
madrasah :
terhadap kinerja kerja atau seni yang dimiliki seseorang akan meningkatkan
bekal untuk mengembangkan karya dan prestasi di masa yang akan datang.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kebutuhan dan penentuan, seleksi dan menarik tenaga pendidik baru serta
madrasah.
B. Saran
mereka.
58
59
DAFTAR PUSTAKA
Gagne, R.M., Briggs, L.J & Wager, W.W. (2013). Principles of Instruction
Design
60
DOKUMENTASI PENELITIAN