PENDAHULUAN
1
Abdul Rahmat, Pengantar Pendidikan (Teori, Konsep dan Aplikasi), (Jakarta: Ideas
Publishing, 2014), 9.
2
Abdul Aziz Hasibuan, Landasan Pendidikan, (Ciputat: Haja Mandiri, 2018), 3.
3
Suhendi Syam, dkk., Pengantar Ilmu Pendidikan, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021), 2.
1
2
4
Ahmad Suriansyah, dkk., Profesi Kependidikan Perspektif Guru Profesional, (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2015), 145.
5
Abd. Madjid, Pengembangan Kinerja Guru Melalui Kompetensi, Komitmen dan Motivasi
Kerja, (Yogyakarta: Samudra Biru, 2016), 6.
6
Nanda Ameliany, Pengelolaan Kelas dan Kinerja Guru, (Lhokseumawe: Unimal Press,
2019), 2.
7
Lailatussaadah, Upaya Peningkatan Kinerja Guru, (Jurnal Intelektualita: Vol. 3, No. 1,
2015), 19.
3
8
Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2015), 42
9
Dedi Rianto Rihadi, Manajemen Kinerja Sumber Daya Manusia, (Malang: Tunggal Mandiri
Pusblishing, 2010), 4.
4
berasal dari luar misalnya kepemimpinan dan pemberian motivasi oleh kepala
sekolah, fasilitas kerja, supervisi oleh kepala sekolah dan lain-lain.
Sebagaimana dipahami bahwa masalah profesi akan selalu ada dan terus
berlanjut seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh
karena itu supervisi akademik yang dilaksanakan oleh Kepala Sekolah menjadi
hal yang penting dan sangat dibutuhkan oleh guru secara berkesinambungan.
Gaya kepemimpinan termasuk di dalamnya supervisi oleh Kepala Sekolah
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kualitas mutu sekolah.
Oleh karena itu, Kepala Sekolah bertanggung jawab penuh penyelenggaraan
kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan,
pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.10
Kepala Sekolah selaku supervisor harus mampu memimpin dan
mengevaluasi kinerja guru yang dipimpinnya. Kepala Sekolah hendaknya
mampu mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui program pembinaan
kemampuan tenaga kependidikan. Peranan Kepala Sekolah dalam mencapai
tujuan pendidikan ditentukan pula oleh kualitas kepemimpian Kepala Sekolah.
Untuk mewujudkan budaya mutu guru, maka kualitas Kepala Sekolah sangat
memegang peranan penting. Oleh karena itu, seorang Kepala Sekolah dituntut
harus mampu menguasai manajemen kepemimpinan.11
Jika supervisi dilaksanakan oleh Kepala Sekolah, maka Kepala Sekolah
harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk
meningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan. Pengawasan dan
pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga
merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga kependidikan
tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan
pekerjaannya.12 Maka dari itu, supervisi merupakan salah satu faktor penting
10
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2019), 25.
11
Abdul Rahmat dan Syaiful Kadir, Kepemimpinan Pendidikan dan Budaya Mutu,
(Yogyakarta: Zahir Publishing, 2017), 64.
12
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2019), 111.
5
13
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), 130.
14
Yusuf Hadiwijaya, Menyusun Strategi Berbuah Kinerja Pendidik Efektif, (Medan: Perdana
Publishing, 2013), 220.
15
Candra Wijaya dan Muhammad Rifa’i, Dasar-dasar Manajemen Mengoptimalkan
Organisasi Secara Efektif dan Efisien, (Medan: Perdana Publishing, 2016), 127.
16
Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2015), 62.
6
adalah menyalurkan motivasi guru secara efektif untuk mencapai tujuan dan
sasaran pendidikan yang telah ditetapkan sekolah.17
Madrasah Tsanawiyah sebagai suatu bentuk lembaga pendidikan Islam,
diyakini memiliki peran dan keterlibatan langsung dalam pelaksanaan,
kesuksesan dan berhasilnya program pemberdayaan dan peningkatan kualitas
pendidikan masyarakat. Madrasah juga dituntut dapat mengantisipasi masa
depan umat Islam yang akan berhadapan berbagai ideologi dan tantangan dalam
era globalisasi. Agar tujuan Madrasah Tsanawiyah tercapai, diperlukan guru
atau tenaga pendidik yang memiliki motivasi tinggi sehingga menghasilkan
kinerja yang baik. Guru Madrasah Tsanawiyah yang memiliki motivasi tinggi
akan mampu memperlihatkan segenap potensi yang dimilikinya untuk
melakukan pekerjaan dengan baik. Oleh karena itu diperlukan supervisi dan
perhatian dari kepala madrasah untuk terus memberikan motivasi kepada para
guru sehingga akan tercipta kinerja yang baik dan tujuan sekolah dapat tercapai.
Penelitian ini didasarkan pada research gap dari hasil temuan penelitian
terdahulu yang belum konklusif, sehingga masih terdapat peluang bagi peneliti
untuk meneliti kembali pada bidang yang sama. Hasil penelitian Veronika
dkk18. Samsuadi19, Slamet Suroso dkk20 menyatakan bahwa supervisi akademik
berpengaruh terhadap kinerja guru. Namun demikian, menurut Hasan Basri M,
menyatakan bahwa di lapangan, supervisor tidak memiliki cukup waktu dan
faham terhadap pengetahuan untuk bertindak sebagai pemandu sehingga
adanya supervisi belum tentu berpengaruh pada meningkatnya kinerja guru.
Menurut hasil penelitian Purbasari, menyatakan bahwa supervisi akademik
yang dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dapat berpengaruh terhadap
17
Candra Wijaya dan Muhammad Rifa’i, Dasar-dasar Manajemen Mengoptimalkan
Organisasi Secara Efektif dan Efisien, (Medan: Perdana Publishing, 2016), 128.
18
Veronika N, dkk, Pengaruh Supervisi Akademik, Pengawas dan Kepemimpinan Kepala
Sekolah melalui Motivasi Berprestasi Sebagai Mediasi Terhadap Kinerja Guru SMK Negeri
Kabupaten Ende, Jurnal Education Management, Vol 5, No. 1 2016; 42
19
Samsuadi, Pengaruh Supervisi Akademik dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap
Disipilin Kerja Guru, Journal of EST, Vol 1, No. 2, 2015:20-29
20
Slamet Suroso dkk, Pengaruh Supervisi Akademik, Pendidikan dan Pelatihan, Kompetensi
Profesional, Guru Terhadap Kinerja Guru Melalui Motivasi Kerja, Jurnal Education Management,
Vol 4, No. 2. 2015; 144
7
B. Rumusan Masalah
21
Purbasari, M. (2015). Pengaruh supervisi akademik terhadap kinerja mengajar guru di
sekolah dasar. Journal of elementary education, 4(1), 46-52.
22
Hasanah, M. L., & Kristiawan, M. (2019). Supervisi Akademik dan Bagaimana Kinerja
Guru. Tadbir: Jurnal Studi Manajemen Pendidikan, 3(2), 97-112.
23
Ramadana., & Wibowo. (2016). Supervisi Pendidikan Dalam Profesi Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
24
Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), 230.
8
C. Tujuan Penelitian
Berangkat dari permasalahan yang diajukan peneliti, maka tujuan dari
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh variabel supervisi akademik terhadap kinerja
guru di Madrasah Tsanawiyah Negeri di Kabupaten Kudus?
2. Untuk mengetahui pengaruh variabel supervisi akademik terhadap motivasi
berprestasi guru di Madrasah Tsanawiyah di Negeri Kabupaten Kudus?
3. Untuk mengetahui pengaruh variabel motivasi berprestasi terhadap kinerja
guru di Madrasah Tsanawiyah Negeri di Kabupaten Kudus?
4. Untuk mengetahui pengaruh variabel supervisi akademik terhadap kinerja
guru dengan motivasi berprestasi sebagai variabel intervening (mediasi) di
Madrasah Tsanawiyah Negeri di Kabupaten Kudus?
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat secara
teoritis maupun praktis. Hasil penelitian bermanfaat untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan merupakan bentuk manfaat secara teoritis. Sedangkan
manfaat praktis yaitu manfaat yang diperoleh berbagai pihak untuk
9
memperbaiki kinerja, terutama bagi lembaga, guru, peserta didik, dan peneliti.
Adapun mengenai manfaat teoritis dan praktis secara terperinci meliputi:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah untuk memberikan
informasi ilmu pengetahuan tentang manajemen pendidikan melalui kajian
supervisi akademik dan motivasi berprestasiguru terhadap kinerja guru serta
usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru dalam
dunia pendidikan khususnya di tingkat Madrasah Tsanawiyah. Selain itu,
diharapkan dapat menambah bahan kajian penelitian lainnya dalam bidang
manajemen pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Kepala Sekolah sebagai supervisor, bisa mengambil manfaat dari
hasil penelitian ini, dan mereka bisa melakukan supervisi akademik
terhadap guru dengan lebih baik lagi sehingga dapat memotivasi dan
meningkatkan kinerja para guru, yang pada gilirannya mampu
meningkatkan mutu pendidikan khususnya di Madrasah Tsanawiyah.
b. Bagi guru, diharapkan meningkatkan kinerjanya untuk menjadi guru
yang profesional yaitu guru mampu merencanakan pembelajaran,
melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran. Kinerja Guru yang baik tentunya
tergambar pada penampilan mereka baik dari penampilan kemampuan
akademik maupun kemampuan profesi menjadi guru artinya mampu
mengelola pengajaran di dalam kelas dan mendidik peserta didik di luar
kelas dengan sebaik-baiknya.
c. Bagi penulis, menambah wawasan dalam bidang pendidikan sehingga
mengetahui bagaimana pengaruh supervisi akademik dan motivasi
berprestasiguru terhadap kinerja guru di MTs Negeri di Kabupaten
Kudus sebagai bekal pengalaman pada masa yang akan datang.
10
E. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah melihat dan mengetahui pembahasan yang ada
pada tesis ini secara menyeluruh, maka perlu dikemukakan sistematika yang
merupakan kerangka dan pedoman penulisan tesis. Sistematika tesis dapat
dibagi ke dalam tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian
akhir. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:
1. Bagian Awal Tesis
Bagian awal tesis terdiri atas: halaman sampul (cover), halaman judul,
nota persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman pernyataan
keaslian, abstrak, motto, persembahan, pedoman transliterasi, kata
pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran.
2. Bagian Isi Tesis
Bagian isi adalah bagian utama tesis. Adapun bagian utama isi tesis
terbagi atas bab dan sub bab yaitu sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan. Pada bagian pendahuluan terdiri dari latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
kerangka pemikiran, dan sistematika pembahasan.
Bab II Landasan Teori. Pada bab ini terdiri dari deskripsi teori yang
berisi pembahasan tentang kajian supervisi akademik, kajian kinerja guru,
kajian tentang motivasi kinerja guru. Kemudian membahas tentang
penelitian terdahulu yang berisi hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan. Dilanjut dengan kerangka berfikir dan hipotesis
penelitian.
Bab III Metode Penelitian. Dalam bab ini penulis mengemukakan
tentang metode penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Agar
sistematis, bab metode penelitian meliputi: jenis dan pendekatan, populasi
dan sampel, desain dan definisi operasional variabel, uji validitas dan
reliabilitas instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian. Pada bab ini terdiri dari gambaran hasil
penelitian dan analisis data penelitian. Agar tersusun dengan baik
diklasifikasikan ke dalam pembahasan mengenai hasil penelitian tentang
11