Anda di halaman 1dari 1

MENJADI REMAJA GAUL YANG BERAKHLAK

Oleh: Siti Afiyah, M.Pd.


Guru PAI-BP SMP 3 Kudus

Masa remaja merupakan masa paling berharga dalam perjalanan hidup. Remaja
merupakan individu yang beranjak selangkah baru dewasa dan baru mengenal lawan
jenis, memahami peran dalam dunia sosial, menerima jati diri apa yang telah
dianugerahkan Allah pada dirinya, dan mampu mengembangkan seluruh potensi yang
ada dalam diri individu. Maka dari itu, remaja saat ini dituntut harus siap dan mampu
dalam menghadapi tantangan kehidupan dan pergaulan. Di masa remaja ini seorang
remaja biasanya mencari teman sebanyak-banyaknya. Di luar kegiatan belajar, waktu
seorang remaja biasanya dihabiskan untuk bermain bersama teman-temannya. Ia
bercanda dan memperbincangkan banyak hal dengan teman-temannya dari mulai
masalah pribadi sampai pada hal yang bersifat hiburan.
Karena itu, remaja gaul biasanya sangat disenangi oleh teman-temannya, baik
teman sejenis maupun lawan jenisnya. Sedangkan remaja yang menutup diri biasanya
tidak memiliki banyak teman. Ia biasanya tidak memiliki banyak teman. Ia biasanya
dikatakan remaja kurang gaul atau kuper (kurang pergaulan). Untuk itu, menjadi seorang
remaja yang cerdas dan gaul alias tidak ketinggalan zaman tetapi tetap syar’i dan
berakhlak merupakan satu pilihan yang tepat untuk dijalani seorang remaja. Walau begitu
banyak tantangan yang harus dilalui. Tetap istiqomah dan menanamkan akhlak yang baik
menjadi salah satu tameng untuk para remaja. Maka dari itu, yang terpenting adalah
seorang remaja mengetahui sikap pergaulan yang perlu dilakukannya, diantaranya:
Pertama, murah senyum. Menjadi remaja yang murah senyum, ramah, serta selalu
membawa hal yang positif kepada temannya insyaAllah bisa diterima dengan mudah di
lingkungannya. Usahakan untuk terus membagi keramahan dengan teman di sekitar lewat
senyum. Asal jangan sampai senyum yang diperlihatkan jangan kebablasan alias
kebanyakan, nanti jadinya malah dikira kurang waras.
Kedua, percaya diri. Percaya diri sangat penting dalam pergaulan. Percaya diri
membuat teman yang diajak berbicara bisa jadi gaul, soalnya kalau di ajak bicara pasti
juga bisa menjawab pembicaraan itu dengan lancar dan sesuai apa yang diinginkan
temannya. Percaya diri ini perlu dipergunakan asal jangan sampai muncul rasa sombong.
Rasa percaya diri yang berlebihan kemungkinan malah akan memunculkan rasa sombong
itu, dan akan membuat kita rugi sendiri, karena justru akan diajuhi banyak teman.
Ketiga, menghargai pendapat orang lain. Jangan perhatikan siapa yang berbicara
tapi perhatikanlah apa yang teman bicarakan. Kata itulah yang biasa didengar dari orang
bijak. Jadi berusahalah untuk menghargai apa yang diungkapkan oleh teman kepada kita,
karena apabila kita menghargai pendapat teman kita, maka teman itu juga akan
menghargai apa yang akan kita sampaikan, sehingga lama kelamaan kita akan dicap
“gaul” oleh teman.
Keempat, cerdas dalam bertindak. Secara fisik mungkin kita cantik atau tampan,
jika kita hanya mengandalkan fisik dalam tanpa punya otak yang cerdas pasti kita akan
jadi orang yang membosankan. Pesona itu datang dari inner beauty yang
berupa kecerdasan dalam berbicara, kebaikan hati, ketulusan, dan masih banyak lagi hal
dari dalam diri. Jangan hanya sibuk mempercantik diri secara lahir dengan berdandan
menor, berpakaian minim, dan hal-hal norak lainnya. Sebenarnya hal-hal seperti itu akan
membuat kita bernilai aneh dan justru tidak menarik bagi teman kita.

Anda mungkin juga menyukai