Anda di halaman 1dari 5

ETIKA PERGAULAN

KELOMPOK 2

Anggota : - Dinda Zalfa H

- Evalia Khotimah

- Farizah Tia Avinka

- Fithri Qarirah

- Haura Yuliawati
A. Pengertian Etika

Pergaulan adalah interaksi antarindividu dalam mengenal lingkungan sosialnya, bisa


bersifat luas yakni pergaulan dengan banyak orang atau sering bergaul dengan orang lain.
Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang mengarah kepada pembentukan kepribadian
yang sesuai dengan nilai dan norma sosial, kesusilaan dan kesopanan yang berlaku.
Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan
situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama,
kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.

B. Prinsip- prinsip Etika Pergaulan

1. Hak dan kewajiban


Hak kita memang layak untuk kita tuntut, tapi juga jangan sampai meninggalkan
kewajiban kitasebagai makhluk sosial.
2. Tertib dan disiplin
Selalu tertib dan disiplin dalam melakukan setiap aktivitas. Disiplin waktu supaya tidak
keteteran.
3. Kesopanan
Senantiasa menjaga sopan santun, baik dengan teman sebaya atau orang tua dan juga
guru dimanapaun dan kapanpun.
4. Kesederhanaan
Bersikaplah sederhana layaknya Rasulullah SAW.
5. Kejujuran
Jujur akan membawa kita ke dalam kebenaran. Bersikap jujurlah walau itu pahit.
6. Keadilan
Senantiasa bersikap adil dalam bergaul. Tidak membeda-bedakan teman.
7. Cinta Kasih
Saling mencintai dan menyayangi teman kita agar terhindar dari permusuhan.
8. Suasana dan tempat pergaulan kita
Ini sangat penting juga buat kita.
C. Nilai dan Norma
Norma- norma yang diharapkan oleh masyarakat untuk para remaja adalah pergaulan yang
memiliki batasan-batasan dan terkendali dengan baik. Pergaulan yang dapat memberikan informasi-
informasi dan juga karya-karya yang memiliki unsur Positif. Mengenai batasan-batasan yang
dimaksudkan yaitu seperti :

a. Tidak boleh bergaul secara berlebihan dengan lawan jenis


b. Menjauhi obat-obatan terlarang.
c. Tidak mengkoleksi dan mengedarkan sesuatu yang berbau Porno.
d. Bergaul dengan orang-orang yang tidak akan menjerumuskan kita

Dalam bergaul kita juga sebaiknya pandai-pandai dalam menempatkan diri, seperti kata peribahasa
“dimana kaki berpijak disitu langit di junjung”.
Selain itu, dalam bergaul kita harus dapat membedakan bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih
tua, sebaya, dan yang lebih muda. Orang yang lebih tua atau di tuakan haruslah dihormati, untuk yang
sebaya harus dihargai dan untuk yang lebih muda haruslah disayangi. Kita harus ingat bahwa tata krama
dan tingkah laku kita sehari-hari merupakan cermin pribadi diri kita sendiri.

D. Tips Bergaul Secara Sehat


Bergaul memang sangat penting, karena dapat membuat kita belajar bersosialisasi dan
mengetahui karakter setiap individu, tentunya kita tidak ingin di bilang kuper (kurang pergaulan) oleh
orang lain, tapi sebagai manusia berakal, kita juga harus pandai-pandai dalam memilih pergaulan, agar
tidak terbawa kearah yang negatif. 
Berikut ini ada beberapa tips pergaulan yang sehat.

1.       Memilih teman yang punya tujuan hidup.


Memang kita di anjurkan tidak pilih-pilih dalam berteman, kita boleh berteman dengan siapa saja,
tapi kita harus memilih dengan siapa kita bergaul, karena karakter seseorang bisa dipengaruhi
oleh kelompok dimana dia berada. Jadi dekatilah kelompok yang bisa membawa kita kearah yang
lebih baik, untuk saling menasehati, membantu, dan menyemangati kita mengejar mimpi-mimpi kita.

2.       Hindari tongkrongan yang tidak bermanfaat.


Sekali-kali bolehlah kita bersedia di ajak nongkrong, asal di waktu yang tepat. Karena itu
bermanfaat untuk me-refresh pikiran kita yang mungkin jenuh setelah seharian bekerja atau belajar di
sekolah. Jadi jangan terlalu sering, karena hanya akan membuang waktu kita yang mungkin bisa di
gunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat daripada hanya sekedar nongkrong.

3.       Tolak ajakan yang tidak baik.


Kita harus bisa menolak untuk ajakan-ajakan yang tidak baik (yang melanggar hukum) meskipun
kadang sulit karena tidak ingin teman kita kecewa. Tapi dengan menolaknya, akan jauh lebih baik, dari
pada kita akan rugi nantinya jika mengikuti ajakan’a. karena “lebih baik di jauhi manusia daripada di
jauhi Tuhan”. tolak secara halus bila itu bisa kamu lakukan.
4.       Senyum dan Sapa temanmu.
Point yang satu ini juga penting, agar kita tidak di bilang sombong. Senyum dan Sapalah semua
temanmu, yang baik maupun tidak, seperti yang sudah di jelaskan di point pertama “kita boleh
berteman dengan siapa saja, tapi kita harus memilih dengan siapa kita bergaul” jadi tetap anggap
mereka temanmu walaupun bukan dengan mereka kamu bergaul.

E. Membentuk Kepribadian Remaja


Kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti
kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel
diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan
semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian. Sedangkan berdasarkan psikologi,
Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis
dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan
sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur
tumbuh dan mengalami perubahan.

1. Hak dan kewajiban


2. Tertib dan disiplin
3. Kesopanan
4. Kesederhanaan
5. Kejujuran
6. Keadilan
7. Cinta Kasih
8. Suasana & tempat pergaulan kita

Setiap interaksi pergaulan yang intens kepada seorang teman akan membawa pengaruh. Karena
sifat, sikap, tingkah laku jika bersentuhan dengan pribadi seseorang maka akan memberikan
dampak bagi orang tersebut. Perilaku yang buruk biasanya akan lebih cepat menular kepada
pembentukan kepribadian seseorang. Ibarat penyakit menular yang akan menjangkiti siapapun
yang berada didekatnya. Sebagai contoh, bila kita bergaul dengan anak-anak punk maka kita bisa
ikut-ikutan menjadi anak punk, bila kita bergaul dengan para motivator maka hidup kita akan
berubah menjadi semangat motivasi, jika kita bergaul dengan orang shalih maka kita bisa
menjadi anak yang shalih, jika kita bergaul dengan para penulis maka kemungkinan besar kita
pun bisa menjadi seorang penulis, jika kita bergaul dengan orang yang suka mencuri maka
perilaku kita bisa menjadi seperti seorang pencuri dan lain-lain.
F. Kesimpulan
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam bergaul. Terutama pada masa remaja, di
mana kondisi masa remaja ada peningkatan rasa ingin tahu terhadap sesuatu hal. Remaja sangat
mudah tertarik pada “bagaimana sesuatu bekerja”. Bila kurangnya informasi, pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman, maka akan menimbulkan banyak masalah. Kami kira remaja
harus pintar dalam memilih teman agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang telah
merusak aqidah dan moral sebagian remaja di negeri ini. Remaja itu perlu mengikuti kegiatan-
kegiatan seperti pengajian remaja,karang taruna,dan kegiatan lainnya yang positif.

Saran
Perlu kiranya remaja melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang positif baik di sekolah
maupun di lingkungannya yang tentunya harus mendapatkan dorongan dan restu dari orang tua.

Anda mungkin juga menyukai