Anda di halaman 1dari 15

Manfaat Sopan Santun dan

Contohnya di Sekolah
By
Admin

Apakah menurut anda sopan santun itu penting disekolah? Dan apa manfaat yang
anda dapatkan setelah berperilaku sopan santun?. Oke pada artikel kali ini, kita
akan membahas lebih jauh lagi tentang manfaat yang akan kita dapatkan setelah
kita berperilaku sopan santun baik kepada guru ataupun kepada orang lain
disekolah.

Sopan santun merupakan sebuah perilaku atau etika yang mencermnkan sikap
seseorang dengan orang lain dengan maksud dan tujuan untuk menghormati
seorang tersebut dengan bersikap yang baik dan lemah lembut. Diindonesia sendiri
sering terjadi kekerasan antara pelajar dengan pelajar ataupun pelajar dengan gutu
gara-gara hal yang sepele dan berakibat buruk bagi nama sekolah dan pelajar atau
guru tersebut. Oleh karna itu, anda semua haruslah sadar bahwa banyak sekali
manfaat yang dapat kita dapatkan dari bersikap sopan santun.

Manfaat sopan santun di sekolah:


1. Dipercayai oleh orang lain
Orang yang sopan santun
cenderung lebih dipercayai oleh orang lain dibandingkan orang yang tidak memiliki
sopan santun. Sebab, orang yang memiliki sopan santun dapat berkomunikasi
dengan orang lain dengan baik dan lembut tanpa ada saling menjatuhkan antara
keduanya. Sehingga orang lain dapat menilai diri anda sebagai pribadi yang baik
dan bisa mempercayakan sesuatu kepada anda. Selain itu, sikap sopan
santun sangat cocok digunakan oleh seorang pelajar. Sebab, itulah yang
membedakan antara orang yang berpendidikan dengan orang yang tidak
berpendidikan. Tanpa adanya sikap sopan santun pada diri anda, otomatis orang
lain tidak akan menganggap ataupun mempercayai anda sebagai seorang yang
berpendidikan tinggi ataupun mempunyai kepribadian yang baik.

2. Mudah berteman dengan siapa saja

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak


bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Oleh karna itu, anda mesti sadar bahwa sifat
sopan santun sangatlah bermanfaat bagi diri anda sendiri. Sebab, anda dapat
berteman dengan banyak orang dan saling mengisi kekurangan dari setiap orang
tersebut. Anda juga dapat berteman dengan seorang yang lebih tua dari anda
sehingga wawasan dan ilmu yang anda dapatkan semakin banyak. Selain itu, sifat
sopan santun juga sangat efektif terhadap teman lawan jenis anda. Sebab, adanya
rasa nyaman ketika berbicara membuat teman lawan jenis anda juga senang
berteman dengan anda. Hasilnya anda dapat merasakan bagaimana bentuk
pertemanan yang sesunguhnya dan mempercepat tugas-tugas yang diberikan oleh
guru.

3. Menunjang kesuksesan
Tahukah anda bahwa sifat sopan santun
adalah sifat bagi orang yang sukses? Jawabannya tentu saja iya, sebab kebanyakan
orang sukses di dunia adalah orang yang menjujung tinggi sifat kesopanan mereka.
Oleh karna itu, sifat sopan santun sangat baik dan bermanfaat bagi para pelajar
zaman sekarang terutama bagi para pelajar yang sambil bekerja.

4. Ditandai oleh guru

Orang yang sopan santun bukanlah orang


yang pamer atau ingin ditandai oleh orang yang lebih tua atau guru disekolah.
Namun, orang yang sopan santun adalah orang yang memiliki sifat yang baik dan
lemah lembut kepada orang lain tanpa mengharapkan balas jasa dari orang lain
tersebut. Oleh karna itu, sifat baik dan lemah lembut secara tidak ikhlas atau
mengharapkan balasan dari orang lain bukanlah sebuah sifat sopan santun yang
baik. Jadi anda harus menjadi seorang yang berkepribadian senatural mungkin
tanpa mengharapkan sesuatu dari orang tersebut. Apabila anda sudah
melakukannya dengan ikhlas otomatis orang akan menilai anda sebagai sosok yang
baik dan sopan santun.

5. Mendapat nilai bagus dikelas


Semua orang pasti ingin mempunyai nilai
bagus di sekolah. Tapi, apa kaitannya antara nilai anda dan sifat sopan santun?
Jawabannya tentu saja ada. Sebab, seperti yang sudah dibahas sebelumnya
sifat sopan santun dapat memiliki banyak teman dan ditandai oleh guru sebagai
kepribadian yang baik. Oleh karna itu, sifat sopan santun sangat membantu anda
dalam belajar berkelompok dan tak takut bertanya kepada guru yang mengajar. Jadi
dengan sifat ini wawasan anda akan makin bertambah dan nilai bagus disekolah.

6. Memunculkan sifat optimis dan berani

Sifat berani bagi seorang


pelajar adalah hal yang sulit untuk dilakukan seperti bertanya kepada guru,
menjawab pertanyaan, menjadi ketua kelas, berani mengikuti lomba dan lainnya.
Oleh karna itu, sifat berani sangat dibutuhkan oleh para pelajar sebab banyak
manfaat yang dapat dipetik dari sebuah keberaniaan dan salah satunya adalah
mampu merubah diri anda sendiri menjadi pribadi yang baik. Sehingga untuk
memunculkannya, hal utama yang harus anda lakukan adalah berperilaku sopan
santun kepada semua orang. Kenapa? Sebab dengan sopan santun anda dapat lebih
mengenal orang lain, mendapat banyak ilmu dari orang lain dan menjadi orang yang
dapat dipercayai oleh orang lain.

7. Tarhindar dari rasa dendam dan iri pada orang lain


Manusia tidak luput dari sifat yang
namanya dendam ataupun iri terhadap suatu keberhasilan orang lain. Kadang ada
seorang pelajar yang iri dengan dengan kesuksesan orang lain padahal pelajar
tersebut tidak melakukan apa-apa untuk meraih keberhasilan itu. Lalu apa yang
membuatnya iri atau dendam terhadap orang lain? Jawabannya Cuma satu
yaitu kurangnya sifat sopan dan santun dari orang tersebut terhadap orang lain.
Kenapa? Sebab, orang yang memiliki sifat sopan santun yang baik seperti yang
sudah dijelaskan sebelumnya akan menjadi kepribadian yang baik dan akan berpikir
positif untuk kedepannya. Jadi walaupun dia gagal dalam suatu hal, dia akan terus
mencobanya dengan keras dan tanpa memikirkan kelebihan dari orang lain.

Dari manfaat yang didapat dari Sopan santun lalu bagaimana menerapkan hal
tersebut di lingkungan sekloah. berikut adalah contoh sopan santun yang baik bagi
pelajar.

Contoh Sopan Santun di Sekolah :


1. Tersenyum

Sesuatu yang paling indah didunia nyata


adalah ketika seorang tersenyum manis kepeda anda. Tersenyum adalah sebuah
ekspresi yang sangat jarang orang lakukan terutama pelajar saat berhadapan
dengan orang lain. Sebab, seorang pelajar lebih memilih senyum dengan emoticon
pada gadged dibandingkan secara langsung. Sebab jaman sudah berubah dimana
senyum yang baik sudah jarang dilakukan oleh orang banyak. Lantas seperti apa
senyum yang baik itu? Senyum yang baik bukan hanya sekedar tersenyum dan
memamerkan gigi putih anda. Tapi, senyum yang baik adalah senyum yang dimana
anda mengeluarkan senyum natural anda dengan sorotan mata langsung ke orang
tersebut dan mengeluarkan kata-kata permisi. Jika anda diejek dengan hal seperti
itu dan anda mengulanginya lagi, maka benih-benih keberanian dalam diri anda
mulai muncul. Lama kelamaan anda akan terbiasa dengan hal tersebut.

2. Menyapa atau memberi salam

Menyapa atau memberi


salam adalah suatu hal yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan teman atau
orang lain. Banyak orang yang mengiyakan hal tersebut tapi jarang yang
melakukannya. Kenapa? Sebab banyak orang yang malu dengan menyapa duluan.
Yang membedakan orang yang menyapa dan orang yang tidak menyapa adalah
kepribadian dan keberaniannya. Kepribadian orang yang menyapa lebih baik atau
lebih sopan santun dibandingkan dengan orang yang tidak menyapa.

3. Menghargai pendapat orang lain

Menghargai pendapat orang lain


merupakan sifat sopan santun yang harus anda lakukan. Sebab, dengan menghargai
pendapat orang lain maka orang lain juga akan menghargai pendapat anda seperti
saat teman anda menjawab tapi jawabannya salah. Hal yang harus anda lakukan
untuk menghargai keberaniaannya adalah duduk disampingnya dan mengajarinya
dibagian mana dia salah dan jangan mengejek atas kekurangan orang lain.

4. Melakukan sesuatu dengan ikhlas


Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, sesuatu tanpa adanya rasa ikhlas dan tanpa mengharapkan jasa
merupakan contoh yang baik dan termasuk contoh sopan santun yang baik.

5. Selalu bersikap positif

Selalu bersikap positif adalah contoh yang


baik ketika anda ingin bersikap sopan sntun terhadap orang lain.

Terimakasih sudah mengunjungi situs kami. Jika terdapat kesalahan penulisan pada
artikel atau link rusak, menampilkan iklan tidak pantas dan masalah lainnya, mohon
laporkan kepada Admin Web (Pastikan memberitahukan link Artikel yang
dimaksud). Atau bagi anda yang ingin memberikan kritik dan saran silahkan
kirimkan pesan melalui kontak form di halaman Contact Us.
4 Etika Komunikasi yang Baik – Etiket, Teknik,
dan Implementasinya
Sponsors Link

Sebagai makhluk sosial, kita tentu tahu bahwa etika adalah termasuk hal mendasar dalam kehidupan manusia.
Terlebih lagi kita sebagai orang Indonesia yang sedari kecil sudah biasa diajari tentang sopan santun, tata
krama, dan adat kebiasaan. Mengenai bagaimana harus bersikap dengan orang lain, dan sebagainya.

ads

Etika sendiri merupakan cabang utama ilmu filsafat yang mempelajari mengenai nilai-nilai mengenai benar,
salah, baik, buruk, dan tanggung jawab yang menjadi standar dan penilaian moral dalam masyarakat atau publik.
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethikos yang berarti timbul dari kebiasaan. (Baca juga: Pengantar
Ilmu Komunikasi)

Etika Menurut Ahli


Meski kita sudah cukup familiar dengan etika, namun sebagai cabang ilmu tentunya etika memiliki pengertian
secara ilmiah. Terdapat beberapa pengertian etika menurut para ahli, yaitu:

1. Prof. DR. Franz Magnis Suseno : “Ilmu yang mencari orientasi atau ilmu yang mmberikan arah dan pijakan
dalam tindakan manusia.”
2. James J. Spillane SJ : “Etika adalah mempertimbangkan dan memperhatikan tingkan laku manusia dalam
mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan moral, yang mana lebih mengarah pada penggunaan akal
budi manusia untuk menentukan benar atau salah.”
3. Maryani dan Ludigdo : “Seperangkat norma, aturan, atau pedoman yang mengatur segala perilaku manusia,
baik yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan, yang dianut oleh sekelompok masyarakat.

Baca juga: Komunikasi Politik

Jenis-Jenis Etika
Setelah memahami mengenai pengertian etika, selanjutnya kita perlu memahami apa saja jenis-jenis etika.
Secara garis besar, etika dibagi ke dalam dua jenis, yaitu:

Etika Umum

Sesuai dengan namanya, etika umum adalah etika yang membahas mengenai kondisi dasar dan umum tindakan
manusia secara etis. Standar bertindak secara etis ini yang kemudian dijadikan acuan untuk manusia dalam
bertindak dan bertingkah laku. Etika umum telah diterapkan sebagai tolak ukur secara umum dalam menilai baik
atau buruk dan benar atau salah suatu hal atau tindakan. Beberapa standar yang termasuk etika umum
adalah adat istiadat yang berlaku, norma masyarakat, dan norma agama.

Etika Khusus

Aliran Etika
Selain terbagi menjadi dua jenis, etika juga terbagi ke dalam empat aliran. Aliran-aliran etika yaitu:

1. Deontologis, adalah etika yang memandang bahwa nilai dari sebuah tindakan tidak dilihat dari tercapainya
tujuan, namun dari niat baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan tersebut.
2. Teologis. Berbeda dengan etika deontologis yang tidak mementingkan tujuan, etika ini intinya adalah tujuan atau
akibat dari sesuatu. Jadi etika ini menyatakan bahwa walaupun manusia sudah memilliki niat baik dalam
bertindak, tetap saja harus diiringi dengan tujuan akhir yang baik juga.
3. Egoisme. Dalam egoisme, manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan diri dengan hal-hal yang
menguntungkan bagi dirinya sendiri dan tidak mempedulikan orang lain. Egoisme adalah mementingkan
kepentingan dan urusan pribadi diatas kepentingan orang lain, untuk mengejar tujuan pribadi.
4. Utilitarisme. Diambil dari kata latin utilis yang artinya bermanfaat, utilitarisme adalah tindakan yang dilakukan
manusia untuk memberi manfaat kepada orang lain, baik di sekitarnya maupun cakupan masyarakat yang lebih
luas lagi.
Baca juga: Komunikasi Massa

Etika Dalam Komunikasi


Sebagai makhluk sosial, tentunya komunikasi tidak lepas dari kehidupan sehari-hari kita. Dan seperti yang telah
diulas sebelumnya, komunikasi sebagai bagian dari kehidupan juga memiliki etika di dalamnya. Etika komunikasi
merupakan salah satu dari etika khusus, karena membahas bagian tertentu dari kehidupan manusia. (Baca
juga: Komunikasi Antar Pribadi)

Etika sendiri merupakan nilai dan norma yang berlaku untuk dijadikan pandangan dan standar manusia dalam
bertindak dan bertingkah laku. Dalam kaitannya dengan komunikasi, etika komunikasi mencakup segala nilai dan
norma yang menjadi standar dan acuan manusia dalam berkomunikasi dengan orang lain. Etika komunikasi
menilai mana tindakan komunikasi yang baik dan buruk berdasarkan standar yang berlaku.

Karena komunikasi merupakan salah satu hal yang krusial dalam kehidupan manusia, maka penting bagi kita
untuk memahami mengenai etika komunikasi. Tanpa adanya etika komunikasi, dapat terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan seperti kesalahpahaman, pertengkaran, perselisihan, dan lain sebagainya. Selain itu, etika komunikasi
yang tidak diketahui dan diterapkan akan menyebabkan hubungan kita dengan orang lain jadi buruk. Tentunya
itu akan berakibat tidak baik, karena bagaimanapun juga kita adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan
dan dibutuhkan orang lain.

Baca juga: Sosiologi Komunikasi

Guna menghindari terjadinya hal-hal seperti itu, kita akan membahas lebih lanjut mengenai etika komunikasi apa
saja yang penting dan mendasar dalam kehidupan sehari-hari.

Etika dalam komunikasi ada beragam dan tentunya tidak akan cukup jika dibahas semua disini. Pada tulisan ini,
kita akan membahas beberapa etika dalam komunikasi yang sering kita lakukan dan temui sehari-hari. (Baca
juga: Komunikasi Antar Budaya)

a.Memulai Pembicaraan
Dalam keseharian, tentunya kita pernah bertemu dengan keadaan yang membuat kita harus atau ingin memulai
pembicaraan dengan orang lain. Namun ada hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Lihat keadaan calon lawan bicara.

Apakah dia terlihat sedang sibuk atau terburu-buru? Kalau iya, mungkin kita harus mencoba berbicara lain kali.
Karena nanti kita justru akan mengganggu orang itu dan membuatnya tidak nyaman.

2. Ramah dan sopan.

Sapa lah lawan bicara anda dengan ramah dan sopan, namun tidak terkesan dibuat-buat. Kita bisa mengajukan
pertanyaan basa-basi untuk pembuka seperti apa kabar, mau kemana, dari mana, dan semacamnya.

3. Jangan hanya bicara, dengarkan juga.

Kebanyakan orang mengasumsikan komunikasi selalu berkaitan dengan bicara, padahal tidak hanya itu.
Mendengarkan juga salah satu bagian dari komunikasi, dan hal ini sangat penting untuk dilakukan. Ketika kita
terlalul sibuk bicara dan tidak memperhatikan apa yang diucapkan lawan bicara, kita seperti tidak
menghargainya.

Baca juga: Teori Komunikasi Antar Budaya

b.Komunikasi Tatap Muka


Komunikasi tatap muka bisa dibilang komunikasi yang hampir setiap hari kita lakukan. Berikut beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam komunikasi tatap muka atau langsung:

1. Tatap mata lawan bicara.

Hal yang pertama harus dilakukan adalah menatap lawan bicara kita. Jangan sampai kita malah melihat ke arah
yang lain dan membuat lawan bicara terganggu atau merasa tidak diperhatikan. Jika kesulitan menatap langsung
pada mata lawan bicara, kita bisa melihat ke arah garis tengah antara kedua matanya (yang sejajar dengan
hidung).
2. Jaga intonasi dan kecepatan bicara.

Bicaralah dengan suara yang stabil, tidak terlalu pelan atau terlalu tinggi. Keduanya bisa menyebabkan orang
salah mengerti dan tidak paham apa yang kita bicarakan. Selain itu, bicaralah dengan kecepatan normal supaya
dapat disimak dengan baik.

3. Lontarkan pertanyaan.

Sekali lagi, jangan hanya sibuk bicara dan tidak menyimak apa yang dibicarakan lawan bicara kita.
Dengarkanlah baik apa yang dikatakan lawan bicara, dan sahutilah dengan melontarkan pertanyaan atau
pernyataan.

Baca juga: Komunikasi yang Efektif

c.Komunikasi Lewat Media


Seiring dengan melesatnya perkembangan teknologi, komunikasi melalui media bisa dibilang sebagai
komunikasi yang paling sering kita lakukan. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Perhatikan gaya tulisan dan tanda baca.

Karena komunikasi lewat media kebanyakan mengandalkan tulisan, kita harus lebih berhati-hati dengan gaya
bahasa yang kita tulis. Apakah sudah tepat, atau seperti orang marah? Selain itu, penggunaan tanda baca juga
sangat penting terutama tanda seru. Sebaiknya kita meminimalisir penggunaan tanda seru atau huruf besar
semua, karena cenderung membuat orang berpikir kalau kita marah.

2. Atur intonasi (jika menelpon).

Menelpon memang terdengar suara, namun mimik dan ekspresi wajah tidak dapat terlihat. Karena itu kita perlu
mengatur intonasi suara kita ketika sedang menelpon. (Baca juga: Teori Ilmu Komunikasi)

3. Pikirkan apa yang ingin ditulis.

Komunikasi lewat media memungkinkan kita untuk berpikir sedikit lebih lama mengenai apa yang akan kita
komunikasikan. Gunakan kesempatan itu untuk mengkomunikasikan hal-hal dengan lebih baik dan menyortir
kalimat yang tidak patut. Tidak perlu terburu-buru, orang juga tahu kalau mengetik itu membutuhkan waktu lebih
lama daripada bicara langsung. Tapi jangan juga membiarkan pesan orang tidak dibalas lama, karena itu akan
membuat orang bertanya-tanya dan salah paham.

Baca juga: Komunikasi Bisnis

4.Menyambut Tamu
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyambut tamu:

1. Berpakaian yang rapi dan pantas.

Meskipun berada di rumah sendiri, dalam menyambut tamu kita seharusnya memakai pakaian yang pantas.
Tentu tidak akan enak dilihat tamu jika kita hanya berpakaian daster atau baju yang kotor.

2. Menyuguhkan minuman.

Terkadang tamu akan bilang tidak usah jika ditawari minuman, namun meski begitu kita perlu menyediakannya.
Bisa jadi si tamu malu atau basa-basi saja. Tidak perlu memaksakan menyuguhkan yang berlebihan, namun
setidaknya minuman yang minimal ada.

3. Sampaikan terima kasih.

Tamu bertandang ke rumah kita dengan menempuh perjalanan dan menyisihkan waktunya untuk bertemu kita.
Karena itu, sampaikanlah ungkapan penghargaan kita pada tamu karena telah berkunjung.
Teknik Komunikasi yang Baik
Sebagai hal yang selalu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi harus dilakukan dengan baik.
Berikut adalah beberapa teknik komunikasi yang baik:

 Bicara dengan jelas.

Komunikasi intinya adalah menyampaikan pesan kepada lawan bicara, dan tugas kita adalah bagaimana agar
pesan tersebut sampai sesuai dengan keinginan kita. Yang paling penting adalah bicara apa yang kita
maksudkan dengan jelas, supaya tidak ada kesalahpahaman. (Baca juga: )

 Mendengarkan dengan baik.

Seperti yang telah diulas sebelumnya, mendengarkan adalah hal yang sangat penting dalam komunikasi. Tanpa
kita berusaha mendengarkan baik, komunikasi yang terjalin tidak akan efektif. Kita tidak memperhatikan apa
yang dibicarakan orang lain dan membuat komunikasi jadi terhambat.

 Perhatikan lawan bicara.

Kita berkomunikasi dengan lawan bicara, maka kita harus perhatikan lawan bicara kita. Dengan begitu, lawan
bicara merasa dihargai dan komunikasi berjalan lebih lancar. Kalau sudah begitu, hubungan yang terjalin dengan
lawan bicara pun akan terus terjalin dengan baik.

 Konfirmasi jika merasa salah paham.

Dalam berkomunikasi, kita tidak dapat terhindar dari adanya kesalahpahaman. Kesalahpahaman bisa terjadi
karena berbagai hal, misalnya gangguan lingkungan atau ketidakfokusan kita dalam menyimak. Karena itu, perlu
dikonfirmasikan langsung hal yang disalahpahami guna meluruskan keadaan.

 Perhatikan komunikasi non-verbal.

Seperti yang dibahas sebelumnya, komunikasi bukan hanya soal bicara atau verbal. Ada juga aspek-aspek
komunikasi non-verbal dan justru peranannya jauh lebih besar dibanding komunikasi verbal. Contoh dari
komunikasi non-verbal adalah gestur tubuh, mimik wajah, penampilan, tanda baca, dan lain sebagainya.

Etiket Komunikasi
Etiket dikenal juga sebagai tata krama, yang mengatur sikap dan tindakan manusia dalam bergaul dengan
manusia lain berdasarkan standar sopan santun dan adab. Etiket sebenarnya secara sadar atau tidak sudah
banyak kita pelajari dan pahami sedari kecil. Namun untuk lebih jelasnya lagi, berikut adalah contoh dari etiket
komunikasi:

1. Pengunaan bahasa yang baik dan intonasi yang sesuai.


2. Mengucapkan permisi ketika lewat di depan orang lain.
3. Mengucapkan tolong ketika minta bantuan.
4. Mengucapkan terima kasih ketika mendapat bantuan.
5. Mengucapkan maaf ketika melakukan kesalahan.
6. Menghormati orang-orang yang lebih tua.
7. Mengurangi kebiasaan menyela ucapan orang lain.

Manfaat Mempelajari Etika Komunikasi


Setelah membahas berbagai hal mengenai etika komunikasi, berikut adalah manfaat dari mempelajari etika
komunikasi:
1. Melancarkan komunikasi dengan orang lain.
2. Memahami apa yang dikomunikasikan orang lain.
3. Diterima dalam sosial masyarakat karena mengikuti etika yang berlaku.
4. Memperkuat hubungan yang terjalin dengan orang lain.
5. Pesan yang disampaikan dapat diterima dengan lebih baik.
6. Dihargai orang lain karena kita menghargai mereka juga.
7. Tidak bertindak sembarangan dan seenaknya dalam berkomunikasi.

Demikian pembahasan mengenai etika komunikasi. Semoga tulisan ini dapat berguna bagi anda yang mencari
informasi mengenai etika, etika komunikasi, etiket, etika dalam komunikasi, teknik komunikasi yang baik, dan
manfaat etika komunikasi.
MODAL PEMBENTUKAN KARAKTER
MELALUI BUDAYA 5S (SENYUM,
SALAM, SAPA, SOPAN DAN SANTUN)
14 JUNI 2017 BY ANISAKNURULMUVIT

Akhir-akhir ini dunia pendidikan selalu berbicara tentang pendidikan karakter dalam kegiatan belajar-
mengajar. Apa itu Pendidikan Karakter ???

1. Pengertian Pendidikan Karakter?


Pendidikan merupakan salah satu aspek penting di suatu Negara, dengan adanya pendidikan dapat
menunjang keberhasilan Negara. Menurut KBBI pendidikan di artikan sebagai proses pembelajaran
bagi individu mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai objek-objek
tertentu. Melalui pendidikan merupakan salah satu kunci dalam pembentukan karakter seseorang.
Menurut Dr. Thomas (1992) pendidikan berbasis karakter adalah upaya yang dilakukan pendidikan
untuk membantu anak didik supaya mengerti, memperdulikan, dan bertindak berdasarkan nilai-nilai
etika. Pendidikan karakter menjadi tema hangat dalam pendidikan di Indonesia, mengingat program
pemerintah untuk menerapkan pendidikan karakter. Pasal 1 UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan
bahwa diantara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk
memiliki kecerdasan, hal itu dimaksudkan bahwa pendidikan tidak hanya untuk menjadikan insan
bangsa yang cerdas, tetapi juga membentuk karakter agar nantinya lahir ganarasi masa depan bangsa
yang tumbuh dan berkembang dengan karakter nilai luhur bangsa dan agama.

Karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas SDM karena kualitas kerakter bangsa
menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak dini
serta berkelanjutan. Menurut KBBI (kamus Besar Bahasa Indonesia) yang dimaksud dengan karakter
adalah tabiat (sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang
lain) atau dapat pula dikatakan karakter menyangkut moral yaitu menyangkut ajaran tentang baik
buruk yang diterima umum baik dalam bentuk perbuatan, sikap, akhlak, budi pekerti, maupun susila.

2. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan karakter adalah untuk meningkatkan mutu penyelenggaran dan hasil pendidikan
yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh
terpadu dan seimbang. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri
meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasikan serta
mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia tersebut sehingga terwujud dalam
kehidupan sehari-hari.

3. Penanaman Pendidikan Karakter

Tingkat pendidikan sekolah dasar merupakan masa-masa yang paling tepat untuk menanamkan
pendidikan karakter. Pendidikan dasar merupakan pendidikan lanjutan dari pendidikan keluarga,
karena itu kerjasama antara sekolah dengan keluarga merupakan hal yang sangat penting. Karakter
anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar tempat anak tinggal. Untuk itu, sekolah tidak akan
berhasil mengembangkan pendidikan karakter tanpa peran aktif orang tua. Komunikasi antara sekolah
dan orang tua dapat dilaksanakan dengan pertemuan wali murid, majalah sekolah, dan sebagainya.
Yang paling utama dari semuanya adalah peran pendidik itu sendiri, pendidik adalah model utama
untuk peserta didik. Letak keberhasilan pendidikan karakter ada pada pendidik. Diperlukan pendidik
berkarakter untuk menghasilkan peserta didk yang berkarakter sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Dewasa ini dapat sama-sama kita ketahui bahwa kondisi karakter peserta didik di sekolah masa
sekarang sangatlah memprihatinkan, baik secara emosional, tindakan, maupun perilaku sosial mereka.
Selain itu, yang membuat kita miris adalah pola tingkah laku anak dalam pergaulannya, baik dengan
pergaulan anak dengan temannya disekolah maupun di rumah. Bisa kita ambil contoh di sekolah, saat
anak ditegur oleh guru kerena mereka melakukan kesalahan, meraka malah cenerung melawan kepada
guru dengan tindakan-tindakan yang kurang pantas. Selain itu, juga dapat dilihat saat anak SD bergaul
dengan teman sebayanya di sekolah, anak juga cenderung mengeluarkan ucapan-ucapan kasar yang
kurang enak di dengar. Diluar lingkungan sekolah pun perilaku anak malah lebih parah, anak
cenderung bila berpergian jarang yang menyalami atau berpamitan dengan orang tuanya, atau bahkan
memanggil kakak atau orang yang lebih tua hanya dengan sebutan nama saja.

Dalam fenomena ini jelas bahawa karakter peserta didik dimasa sekarang masih jauh dari kesan baik.
Bagaimana nantinya nasib Negara ini bila moral yang dimiliki oleh generasi penerus bangsa buruk.
Buruknya karater peserta didik mungkin dikarenakan oleh kurangnya penanaman karakter yang baik
dari pihak terdekat mereka seperti dari orang tua atau keluarga maupun dari guru di sekolah. Selain
itu, perkembangan teknologi imformasi yang cepat dan tingginya dampak negatif arus globalisasi juga
penyumbang terbesar dalam pembentukan perkembangan karakter yang buruk bagi peserta didik.
Karakter anak yang buruk tersebut harus segara di ubah oleh guru maupun keluarga anak. Guru
sebagai seorang pendidik sudah seharusnya mengarahkan dan membimbing anak untuk merubah
sikap yang kurang baik menjadi lebih baik lagi.

4. Upaya Penerapan Budaya Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun


Berdasarkan hal tersebut, jelas bahwa guru merupakan salah satu pembentuk karakter peserta didk di
sekolah. Banyak cara yang dapat dilakukan guru dalam membentuk karakter peserta didik di sekolah
salah satunya adalah dengan cara sederhana yaitu menerapkan budaya 5 S “Senyum, Salam, Sapa,
Sopan, dan Santun).

Budaya 5S adalah budaya untuk membiasakan diri agar selalu senyum, salam, sapa, sopan dan santun
saat berinteraksi dengan orang lain. Budaya 5S ini terdiri dari:

1) SENYUM, menggarakkan sedikit raut muka serta bibir agar orang lain atau lawan bicara merasa
nyeman melihat kita ketika berjumpa

2) SALAM, salam yang dilakukan dengan ketulusan mampu mencairkan suasana kaku, salam dalam
hal ini bukan hanya berararti berjabat tangan saja, namun seperti megucapkan salam menurut agama
dan kepercayaan masing-masing

3) SAPA, tegur sapa ramah yang kita ucapkan membuat suasana menjadi akrab dan hangat, sehingga
lawan bicara kita merasa hargai. “apa kabar hari ini ? / ada yang bisa saya bantu”, atau dengan kata
hangat dan akrab lainnya. Dengan kita menyapa orang lain maka orang itu akan merasa dihargai. Di
dalam salam dan sapa akan memebrikan nuansa tersendiri

4) SOPAN, sopan ketika duduk, sopan santun ketika lewat didepan orang tua, sopan santun kepada
guru, sopan santun ketika berbica maupun ketika berinteraksi dengan orang lain; 5) SANTUN, adalah
sifat yang dimiliki olah orang yang istimewa, yaitu orang-orang yang mendahulukan kepentingan
orang lain daripada kepentingan dirinya, orang-orang yang mengalah memberikan haknya untuk
kepentingan orang lain semata-mata untuk kebaikan. sopan santun, yaitu merupakan gerak, kata atau
tindakan kita untuk menghargai orang lain. Dengan cara gerak tindakan dan ucapan yang sopan dan
santun kita akan membuat orang lain merasa di hargai dan dihormati

Sebelum menerapkan kepada peserta didik di sekolah, tentu guru-guru harus memberi contoh terlebih
dahulu dengan memperaktekkannya dengan sesama rekan guru tersebut. Dengan guru
mempraktekkannya peserta didik akan melihat dan mencontohnya, dan tentunya guru juga harus
mensosialisasikan budaya 5S ini cara mensosialisasikannya bisa dengan berbagai macam cara, mulai
dengan mengatakan kepada peserta didik tentang budaya 5S ini, dapat juga membuat semacam poster
yang diletakkan didekat taman tempat peserta didik bermain atau dalam kelas. Selain itu dapat juga
ditulis ditempat duduk peserta didik tepatnya dihalaman sekolah sehingga ketika peserta didik
beristirahat mereka dapat membaca tersebut dan secara tidak langsung budaya tersebut dapat
diinternalisasi kepada masing-masing peserta didik begitupun dengan warga sekolah lainnya. Selain
itu, wujud kongkrit pengimplementasian lima nilai ini yaitu ketika pegi hari ketika peserta didik
masuk ke gerbang sekolah, semua guru sudah berjejer menyambut kedatangan peserta didik dengan
memberikan senyuman, sapaan, salam, sopan dan santun kepada peserta didik ataupun orang tua/wali
murid yang mengantar peserta didik ke sekolah. dengan demikian, melalui penginternalisasian nilai-
nilai tersebut kepada seluruh warga sekolah secara tidak langsung karakter peserta didik dapat
dibentuk kearah yang lebih baik lagi.

Budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) di sekolah merupakan cita-cita iklim dan budaya
di lingkungan sekolah. Namun, hal tersebut tidak selalu sesuai dengan harapan sekolah yang
memajang tulisan tersebut. Tidak semua warga sekolah mengindahkan keinginan tersebut. Tidak
hanya siswa, bahkan guru maupun pegawai juga mengacukan budaya tersebut. Sehingga lambat laun
budaya 5S pun akan luntur. Dalam pembentukan karakter siswa melalui penerapan pendidikan
berbasis karakter khususnya dengan membudayakan budaya 5S ini di sekolah, diharapkan seluruh
pihak-pihak terkait seperti orang tua, guru, maupun warga sekitar turut berpartisispasi untuk
membantu dan mendukung implementasi budaya 5S ini, sehingga karakter siswa dapat diarahkan dan
dibentuk kearah yang lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai