Anda di halaman 1dari 6

Memilih sekolah lanjutan setelah SMP

A. Hampir semua siswa yang belajar di SMP memiliki kecenderungan untuk


melanjutkan studi di jenjang yang lebih tinggi lagi. Berdasarkan wawancara yang
terdokumentasikan dalam daftar siswa yang memilih sekolah lanjutan SMA dan SMK
dari tahun-tahun sebelumnya sampai sekarang terdapat hampir 100% siswa
memilih SMA maupun SMK. Kurang dari 10 % siswa yang memilih lanjutan studi
selain SMA/SMK.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan lanjutan studi
Secara umum faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perencanaan karir siswa
adalah sebagai berikut:
1. Faktor internal:
a.

Nilai kehidupan
Yaitu kaidah yang diyakini dan dapat mengarahkan kecenderungan seseorang untuk
berharap sesuatu. Dapat disebut juga sebagai kondisi ideal yang menjadi harapan
orang. Oleh karena itu nilai dapat menjadi pedoman dan pegangan hidup orang
sampai tua dan sangat menentukan gaya hidup seseorang. Orang yang memiliki
nilai ekonomi akan berbeda dengan yang memiliki nilai kesehatan. Orang yang
memiliki nilai ekonomi, dalam bekerja yang utama dapat uang banyak walaupun
resiko terkena sakit menjadi inggi. Begitu juga orang yang memiliki nilai kesehatan
akan memilih pekerjaan yang membuat hidupnya sehat walaupun uang yang
didapat relative rendah.

b. Intelegensi

Yaitu

kemampuan

untuk

menetapkan

dan

mempertahankan

suatu

tujuan,

mengadakan penyesuaian, dan menilai keadaan dalam rangka pencapaian tujuan


itu secara obyektif.
c.

Bakat
Yaitu kemampuan khusus yang dapat menjadi bekal untuk melakukan pekerjaan
tertentu dan mencapai tingkatan yang lebih tinggi dari sebelumnya.

d. Minat
Yaitu kecenderungan rasa suka seseorang pada suatu bidang. Minat ini akan
menentukan

perencanaan

masa

depan

seseorang

sehubungan

dengan

kegiatan/pelajaran/pekerjaan yang ingin diraihnya.


e.

Kepribadian
Yaitu sifat-sifat yang memberi corak khusus pada seseorang yang secara tidak
langsung akan menentukan cocok tidaknya seseorang dalam bidang tertentu.

2. Faktor-faktor eksternal
a.

Masyarakat
Yaitu lingkungan sosial budaya di mana remaja dibesarkan, semua ini akan
berpengaruh pada pandangan cocok tidaknya individu dalam bidang pekerjaan
tertentu. Contoh; ada sekelompok masyarakat tententu yang menganggap tabu
kalau anak perempuannya memperdalam bidang teknik. Ada juga masyarakat yang
menganggap

tabu

anak

laki-lakinya

memperdalam

ilmu

kesehatan

bidang

kecantikan atau bahkan kandungan.


b. Keadaan sosial ekonomi
yaitu laju pertumbuhan ekonomi, stratifikasi masyarakat berdasarkan golongan
ekonomi, diversifikasi masyarakat berdasarkan kelompok terbuka dan tertutup
akan ikut mempengaruhi karir remaja. Contoh, siswa yang berasal dari lingkungan
masyarakat yang menghuni komplek perumahan mewah/elit akan terpengaruh oleh
gaya hidup yang pada gilirannya dapat berdampak positif maupun negaif. Begitu
pula siswa yang berasal dari lingkungan yang berpendidikan tinggi atau di
lingkungan komplek pendidikan tinggi tentu akan merasa terpengaruh dan terpacu
untuk mencapai pendidikan tinggi.
c.

Teman
Dalam memilih sekolah lanjutan baik itu SMA/SMK, anak anak cenderung ikut
ikutan teman temannya. Walaupun sebenarnya dia tidak kompetensi kompetensi
tertentu sesuai sekolah yang dimasuki. Asalkan selalu bersama teman- temannya
saja itu sudah cukup.
PUASTAKA TERAPI

1. http://sma-almarwah.com/html/index.php?id=artikel&kode=27
2. http://www.balipost.co.id/balipostcetaK/2003/5/18/kel1.html

Diposkan oleh denso


Kirimkan Ini lewat Email

Setelah lulus SMP mau masuk sekolah yang mana yaa...? SMA, SMK, atau STM? Tapi,
kebanyakan orang lebih memilih di antara SMA atau SMK, termasuk saya. Berikut
perbedaan dari masing-masing sekolah tersebut:
1. SMA

Sekolah Menengah Atas (disingkat SMA; bahasa Inggris: Senior High School),
adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah
lulus Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat). Sekolah menengah atas
ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12.
Pada tahun kedua (yakni kelas 11), siswa SMA dapat memilih salah satu dari 3
jurusan yang ada, yaitu Sains, Sosial, dan Bahasa. Pada akhir tahun ketiga (yakni
kelas 12), siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang
memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan SMA dapat melanjutkan pendidikan
ke perguruan tinggi atau langsung bekerja.
Lulusan SMA yang termasuk bukan angkatan kerja (sekolah atau urus rumah
tangga) banyak terdapat di perkotaan (30.4%) dibadingkan dengan pedesaan
(22.6%), begitu juga dengan lulusan MA. Sedangkan untuk lulusan SMK tidak ada
perbedaan antar kota-desa, tetapi lulusan SMK yang bukan angkatan kerja ternyata
lebih rendah (17.4%) dibandingkan SMA (28.1%) atay MA (27%).

2. SMK

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk


satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada
jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang
sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. SMK
sering disebut juga STM (Sekolah Teknik Menengah). Di SMK terdapat banyak
sekali Program Keahlian.

Lulusan SMK ternyata lebih mudah mendapatkan pekerjaan (70.1%)


dibandingkan SMA (60.2%) atau MA (60.5%), dan yang menarik lulusan SMA dan
MA mempunyai kesempatan bekerja yang sama. Sebagian besar lulusan SMA
sederajat bekerja sebagai buruh/karyawan, dimana lulusan SMK (44.3%) lebih besar
dibandingkan SMA (32.6%) dan yang paling rendah adalah MA (23.3%). Kurikulum
pendidikan SMK yang memang ditujukan untuk mengasah kemampuan ketrampilan
dunia kerja ternyata berpengaruh dalam kemudahan mendapatkan pekerjaan yang
sesuai. Baik di Perkotaan maupun Pedesaan kondisinya tidak berbeda banyak.
3. STM
Sekolah Teknik Menengah (STM) yang ada di Indonesia merupakan sekolah yang
memprioritaskan lulusannya untuk menjadi tenaga menengah yang produktif, bukan manusia beban.
Sehingga sebagian besar lulusannya tidak melanjutkan ke perguruan tinggi meskipun ada juga yang
melanjutkan ke PTN favorit di Indonesia.
Posted by Kevin Immanuel at 7:43 AM
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Perbedaan SMA dan SMK


Anak-anak SMP yang akan masuk ke jenjang pelajaran berikutnya terkadang bingung
mau milih SMA atau SMK. Padahal, baik SMA maupun SMK adalah jenjang belajar
yang setara. Akan tetapi, SMA dan SMK mempunyai perbedaan dalam belajar
ataupun mengajar.

Berikut beberapa Perbedaan SMA dan SMK :


SMA

SMA adalah singkatan dari Sekolah Menengah Atas.

SMA yang hanya mengedepankan belajar.

Sedangkan di SMA semuanya adalah tentang Akademik, contohnya jurusan


IPA, IPS, dll.

SMA lebih banyak teorinya.

SMA lebih ditujukan kepada siswa-siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan


tinggi.

Sistem pembelajaran SMA tidak sekeras SMK.

Siswanya ada yang laki-laki ada yang perempuan.

SMK

SMK adalah singkatan dari Sekolah Menengah Kejuruan.

SMK lebih mengedepankan softskill.

Pilihan jurusan di SMK semuanya adalah tentang teknik, contohnya teknik


komputer dan jaringan, teknik otomotif, dll.

SMK lebih banyak praktiknya.

SMK lebih ditujukan kepada siswa-siswa yang ingin langsung bekerja.

Sistem pembelajaran SMK lebih keras.

Siswanya merata. Jika, jurusan itu memang untuk laki-laki. Maka, siswanya
akan laki-laki semua. Begitu pun sebaliknya.
Walaupun siswa SMK identik dengan anak-anak bandel. Tapi, sudah jelas bahwa
tamatan lebih siap untuk disumbangkan tenaganya ke dunia kerja. Akan tetapi,

semua itu tidak menutup kemungkinan bahwa anak SMK tidak akan masuk ke
perguruan tinggi. Banyak juga tamatan siswa SMK yang sudah masuk ke perguruan
tinggi, dan banyak juga tamatan SMA yang sudah bekerja.
Akan tetapi, jika kita melihat dari kondisi perekonomian Indonesia dan dunia kerja
yang kompetitif. Masa depan siswa SMK lebih menjanjikan daripada SMA.
Para perusahaan pun lebih tertarik kepada tamatan siswa SMK, beberapa
perusahaan ada yang berani memesan siswa SMK yang berkompeten untuk dijadikan
karyawan di perusahaanya. Itu karena perusahaan lebih melirik ke siswa SMK yang
lebih banyak belajar praktik daripada siswa SMA.
Mau SMA, ataupun SMK. Semua tergantung pada diri masing-masing. Yang bisa
menentukan kesuksesan adalah diri sendiri dan Tuhan. Berusaha sekuat tenaga dan
berdoa lah kepada Tuhan, agar selalu mendapatkan yang terbaik di dunia maupun di
akhirat

Anda mungkin juga menyukai