Nilai kehidupan
Yaitu kaidah yang diyakini dan dapat mengarahkan kecenderungan seseorang untuk
berharap sesuatu. Dapat disebut juga sebagai kondisi ideal yang menjadi harapan
orang. Oleh karena itu nilai dapat menjadi pedoman dan pegangan hidup orang
sampai tua dan sangat menentukan gaya hidup seseorang. Orang yang memiliki
nilai ekonomi akan berbeda dengan yang memiliki nilai kesehatan. Orang yang
memiliki nilai ekonomi, dalam bekerja yang utama dapat uang banyak walaupun
resiko terkena sakit menjadi inggi. Begitu juga orang yang memiliki nilai kesehatan
akan memilih pekerjaan yang membuat hidupnya sehat walaupun uang yang
didapat relative rendah.
b. Intelegensi
Yaitu
kemampuan
untuk
menetapkan
dan
mempertahankan
suatu
tujuan,
Bakat
Yaitu kemampuan khusus yang dapat menjadi bekal untuk melakukan pekerjaan
tertentu dan mencapai tingkatan yang lebih tinggi dari sebelumnya.
d. Minat
Yaitu kecenderungan rasa suka seseorang pada suatu bidang. Minat ini akan
menentukan
perencanaan
masa
depan
seseorang
sehubungan
dengan
Kepribadian
Yaitu sifat-sifat yang memberi corak khusus pada seseorang yang secara tidak
langsung akan menentukan cocok tidaknya seseorang dalam bidang tertentu.
2. Faktor-faktor eksternal
a.
Masyarakat
Yaitu lingkungan sosial budaya di mana remaja dibesarkan, semua ini akan
berpengaruh pada pandangan cocok tidaknya individu dalam bidang pekerjaan
tertentu. Contoh; ada sekelompok masyarakat tententu yang menganggap tabu
kalau anak perempuannya memperdalam bidang teknik. Ada juga masyarakat yang
menganggap
tabu
anak
laki-lakinya
memperdalam
ilmu
kesehatan
bidang
Teman
Dalam memilih sekolah lanjutan baik itu SMA/SMK, anak anak cenderung ikut
ikutan teman temannya. Walaupun sebenarnya dia tidak kompetensi kompetensi
tertentu sesuai sekolah yang dimasuki. Asalkan selalu bersama teman- temannya
saja itu sudah cukup.
PUASTAKA TERAPI
1. http://sma-almarwah.com/html/index.php?id=artikel&kode=27
2. http://www.balipost.co.id/balipostcetaK/2003/5/18/kel1.html
Setelah lulus SMP mau masuk sekolah yang mana yaa...? SMA, SMK, atau STM? Tapi,
kebanyakan orang lebih memilih di antara SMA atau SMK, termasuk saya. Berikut
perbedaan dari masing-masing sekolah tersebut:
1. SMA
Sekolah Menengah Atas (disingkat SMA; bahasa Inggris: Senior High School),
adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah
lulus Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat). Sekolah menengah atas
ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12.
Pada tahun kedua (yakni kelas 11), siswa SMA dapat memilih salah satu dari 3
jurusan yang ada, yaitu Sains, Sosial, dan Bahasa. Pada akhir tahun ketiga (yakni
kelas 12), siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang
memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan SMA dapat melanjutkan pendidikan
ke perguruan tinggi atau langsung bekerja.
Lulusan SMA yang termasuk bukan angkatan kerja (sekolah atau urus rumah
tangga) banyak terdapat di perkotaan (30.4%) dibadingkan dengan pedesaan
(22.6%), begitu juga dengan lulusan MA. Sedangkan untuk lulusan SMK tidak ada
perbedaan antar kota-desa, tetapi lulusan SMK yang bukan angkatan kerja ternyata
lebih rendah (17.4%) dibandingkan SMA (28.1%) atay MA (27%).
2. SMK
SMK
Siswanya merata. Jika, jurusan itu memang untuk laki-laki. Maka, siswanya
akan laki-laki semua. Begitu pun sebaliknya.
Walaupun siswa SMK identik dengan anak-anak bandel. Tapi, sudah jelas bahwa
tamatan lebih siap untuk disumbangkan tenaganya ke dunia kerja. Akan tetapi,
semua itu tidak menutup kemungkinan bahwa anak SMK tidak akan masuk ke
perguruan tinggi. Banyak juga tamatan siswa SMK yang sudah masuk ke perguruan
tinggi, dan banyak juga tamatan SMA yang sudah bekerja.
Akan tetapi, jika kita melihat dari kondisi perekonomian Indonesia dan dunia kerja
yang kompetitif. Masa depan siswa SMK lebih menjanjikan daripada SMA.
Para perusahaan pun lebih tertarik kepada tamatan siswa SMK, beberapa
perusahaan ada yang berani memesan siswa SMK yang berkompeten untuk dijadikan
karyawan di perusahaanya. Itu karena perusahaan lebih melirik ke siswa SMK yang
lebih banyak belajar praktik daripada siswa SMA.
Mau SMA, ataupun SMK. Semua tergantung pada diri masing-masing. Yang bisa
menentukan kesuksesan adalah diri sendiri dan Tuhan. Berusaha sekuat tenaga dan
berdoa lah kepada Tuhan, agar selalu mendapatkan yang terbaik di dunia maupun di
akhirat