Disusun Oleh:
2112531014
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
praktis lainnya.
berpikir mereka.
keterampilan, dan perilaku yang harus mereka kuasai dengan baik dalam
ini memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter peserta
didik, dan setiap guru harus memiliki kompetensi kepribadian yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu, kemampuan guru dalam
Dengan kata lain, guru yang memiliki kompetensi yang tinggi akan
pelajaran kepada siswa. Hal ini akan berdampak positif pada prestasi
harus memiliki kesadaran bahwa perubahan adalah hal yang alami dalam
penilaian hasil tes atau evaluasi, seperti ujian harian, ujian tengah
dua kategori: faktor internal yang berasal dari siswa sendiri dan faktor
mencakup aspek biologis seperti kondisi fisik siswa, bakat, minat, sikap,
sebagainya.
Berdasarkan dari pemaparan diatas, maka peneliti tertarik
maka rumusan masalah yang dapat penulis rumuskan dalam penelitian ini
1. Manfaat Praktis
berhasil.
2. Manfaat Teoritis
a. Sebagai salah satu sumber referensi serta bahan bacaan yang
penelitian ini. Sistematika penulisan ini disajikan ke dalam lima bab yang
BAB I PENDAHULUAN
Keterbatasan Penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
belajar.
belajar.
3.1778. Pada taraf nyata (α) 0,05 diperoleh t tabel sebesar 1.9833.
a. Pengertian Kompetensi
2005
1. Kompetensi Pedagogik
potensinya.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian guru mencakup kemampuan
3. Kompetensi Sosial
4. Kompetensi Profesional
kepada murid.
oleh guru.
tersebut adalah:
a. Kepercayaan
b. Rasa Hormat
Rasa hormat dapat diaktualisasikan melalui
c. Optimisme
d. Kesengajaan
Murid
tersebut.
d. Kompetensi Penunjang
1. Kemampuan Menulis
sebagai pendidik.
di kelas.
e. Pengertian Guru
f. Kualitas Guru
1. Konsep Pemahaman
2. Keterampilan proses
3. Sikap
seseorang.
Depniknas (2007) menyebutkan bahwa aspek afektif
a) Sikap
b) Minat
c) Nilai
d) Konsep diri
murid
b) Tujuan khusus:
mengajar
usaha perbaikan.
a) Fungsi instruksional
instruksional.
b) Fungsi Informatif
c) Fungsi Bimbingan
belajar, dan
a) Valid/sahih
b) Objektif
c) Transparan
d) Adil
gender.
e) Terpadu
g) Bermakna
h) Sistematis
langkah baku.
i) Akuntabel
j) Beracuan kinerja
optimal.
masyarakat).
2.4 Hipotesis
pada teori yang relevan dan belum diperkuat oleh data empiris yang
Mengwitani.
di kelas;
perubahan secara sadar pada diri seseorang. Setiap orang pasti ingin
METODE PENELITIAN
Pariwisata Mengwitani.
3.2 Variabel
Dalam konteks penelitian ini, terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel
bebas (x) dan variabel terikat (y). Variabel dalam penelitian ini
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
guru" sebagai variabel bebas (x) dan "hasil belajar murid" sebagai
proses pembelajaran.
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar murid (y).
dan dokumentasi.
yang sesuai dengan masalah penelitian dan tujuan yang ingin dicapai.
Oleh karena itu, penulis memilih beberapa metode yang tepat untuk
1. Kuesioner
2. Observasi
adalah SL = 4, SR = 3, KD = 2, dan TP = 1.
3. Dokumentasi
menerapkan teknik uji statistik, dan hasil data yang dihasilkan perlu
SPSS. Oleh karena itu, penyajian data dalam bentuk table akan
format yang lebih mudah dibaca dan dipahami. Dalam tahapan ini,
(Sumber : Mardalis)
Keterangan:
N = Jumlah Responden
∑X = Jumlah Skor X
∑Y = Jumlah Skor Y
nilai "r", dengan langkah awal mencari derajat kebebasan (db) atau
DF = N-Nr
Keterangan :
Selanjutnya, dilakukan penentuan nilai rxy atau "r" yang dihitung oleh
pengamat (ro) serta nilai "r" tabel (rt). Apabila nilai "r" hitung oleh
pengamat (ro) lebih besar dibandingkan dengan nilai "r" tabel (rt),
ditolak. Sebaliknya, jika nilai "r" hitung oleh pengamat (ro) lebih kecil
daripada nilai "r" tabel (rt), maka hipotesis nihil (Ho) diterima, dan
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa.
Jakarta:PT. Grasindo.