OLEH :
NIM: 1111
2023
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Identivifasi Masalah.............................................................................................6
C. Rumusan Masalah................................................................................................7
D. Tujuan Penelitian.................................................................................................8
E. Manfaat Penelitian................................................................................................8
BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................................10
A. Deskripsi Teoritik...............................................................................................10
B. Kerangka Berpikir..............................................................................................30
C. Hipotesis.............................................................................................................35
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................36
1. Metode Penelitian...............................................................................................36
a. Jenis dan Lokasi Penelitian..............................................................................36
b. Pendekatan Penelitian......................................................................................36
c. Populasi dan Sampel........................................................................................37
d. Metode Pengumpulan Data.............................................................................38
e. Teknik Analisis Data.......................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................47
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia untuk bersaing di dunia global yang semakin kompleks dan kompetitif.
yang sudah dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik anak-anaknya. Begitu
juga di sekolah dan di perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa dididik oleh
mengembangkan apa yang secara potensial dan aktual telah dimiliki peserta didik,
sebab peserta didik bukanlah gelas kosong yang harus diisi dari luar (Nana,
dkk.2007).
1
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
Tidak ada yang akan menyangkal hakikat dari peran seorang guru. Guru
apa pun itu. Sistem pendidikan nasional di Indonesia, yang merupakan salah satu
kompetensi mengajar guru. Karena guru sebagai tenaga pendidik yang paling
yang baik dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Karena Guru sebagai orang
yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan siswa, baik secara
individual maupun secara klasikal baik di sekolah maupun diluar sekolah minimal
2
harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dalam menjalankan
menguasai cara mengajar sebagai kompetensinya. Tanpa ini guru akan gagal
mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada level yang
optimal.
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
3
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional melalui
sebagai guru. Pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh orang yang tidak memiliki
keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Orang yang
pandai berbicara dalam bidang-bidang tertentu, belum dapat disebut sebagi guru.
Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus. Apalagi sebagai guru yang
profesional yang harus menguasai betul seluk beluk pendidikan dan pengajaran
dengan berbagi ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan
tindakan intelegen penuh dengan tanggung jawab yang harus dimiliki seorang
pembelajaran.
4
Pendidikan berintikan antara pendidik (guru) dan pesertan didik (siswa)
empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran
SMK/MAK wajib :
Sejarah.
5
guru-guru yang diterapkan yaitu guru menguasai materi serta konsep-konsep
yang sesuai materi ajar dan menggunakan metode yang beragam. Peneliti melihat
kepribadian yang mantap, stabil, berwibawa, dewasa, arif sehingga siswa dapat
mencontoh apa yang ada pada diri seorang guru. Selanjtunya peneliti melihat
peserta didik tidak merespon dengan baik mata pelajaran sejarah sehingga
B. Identivifasi Masalah
1. Keterbatasan materi dan sumber belajar yang tersedia: Guru sejarah sering
pengajaran.
6
dapat menjadi tantangan bagi guru. Hal ini dapat menyebabkan rendahnya
minat siswa terhadap pelajaran sejarah dan berdampak pada hasil belajar
mereka.
C. Rumusan Masalah
7
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis:
2. Manfaat Praktis:
a. Bagi sekolah : Hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan yang
pembelajaran.
8
memberikan masukan pada guru bahwa jenis-jenis sumber belajar
pelajaran.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritik
1.Pendidik (Guru)
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Guru merupakan salah
10
berarti guru, misalnya teacher yang berarti guru atau pengajar, educator yang
berarti pendidik atau ahli mendidik, dan tutor yang berarti guru pribadi, guru yang
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi
para peserta didik, dan lingkungannya (Danim & Sudarwan, 2011). Menurut
guru menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen
yaitu Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
tertentu, tidak harus di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di
memberikan pendidikan karakter dan menjadi contoh karakter yang baik bagi
anak didiknya.
11
Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur
nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.
12
dan melatih (Maulana,2020). Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan
prestasi kerja;
kekayaan intelektual;
didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan
perundang--undangan;
melaksanakan tugas;
13
h. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi;
pendidikan;
jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar
pembelajaran;
14
Dari beberapa kutipan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa Guru
sebagai pendidik adalah pribadi yang paling banyak bergaul dan berinteraksi
mendorong peserta didik agar semangat dalam belajar, sehingga semangat belajar
sistem pendidikan Nasional yaitu: “Peserta didik adalah anggota masyarakat yang
pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu”. Sedangkan menurut pasal 1
melalui proses pendidikan pada jalur dan jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Peserta didik adalah makhluk yang sedang berada dalam proses perkembangan
15
Peserta didik adalah individu yang memiliki kepribadian, tujuan, cita- cita
hidup dan potensi diri, oleh karena itu tidak dapat diperlakukan semena- mena.
Peserta didik merupakan orang yang memilki pilihan untuk menuntut ilmu sesuai
dengan cita-cita dan harapan masa depannya. Peserta didik adalah sosok manusia
dari orang lain dalam arti benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri
sendiri dan tidak dipaksa dari luar, mempunyai sifat dan keinginan sendiri. Siswa
atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi
sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin
mencapainya secara optimal. Siswa akan menjadi faktor penentu, sehingga dapat
Menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian siswa berarti orang, anak yang
yang bersekolah untuk mengembangkan diri mereka. Jadi, peserta didik dalah
minat, dan kemampuanya agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta
16
3. Kompetensi Guru
Dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 1 ayat (10)
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru
ayat (12) ditegaskan “sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan
Pemberdayaan seluruh potensi anak didik hanya dapat dilakukan bila guru
memiliki kemampuan baik secara kualitas maupun kuantitas dalam bidang ilmu
Pengertian ini mengandung makna bahwa kompetensi itu dapat digunakan dalam
17
afektif, dan perbuatan serta tahap-tahap pelaksanaanya secara utuh
(Kunandar,2018).
aktivitas belajar anak didik.Karena itu, guru dituntut untuk memiliki sejumlah
dari tingkat pra sekolah, tingkat dasar, dan tingkat menengah dapat dikategorikan
adalah kemampuan dan keahlian yang harus dimiliki oleh setiap guru pada setiap
keahlian yang harus dimiliki secara khusus oleh tenaga pendidik tertentu sesuai
18
a. Kompetensi Pedagogik
harus dikuasai oleh seorang guru dalam melihat karakteristik siswa dari berbagai
kemampuan ini tentunya dapat terlihat dari kemampuan guru dalam menguasai
prinsip-prinsi belajar, mulai dari teori belajar hingga penguasaan bahan ajar
penguasaan disiplin ilmu pendidikan dan ilmu yang lain berkaitan dengan
tugasnya sebagai guru. jadi, seorang calon guru harus memiliki latar belakang
kepentingan pembelajaran
19
6) Berkomunikasi secara efektif empatik dan santun dengan
peserta didik
belajar
kepentingan pembelajaran
pembelajaran.
sebagai berikut:
20
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran
peserta didik
belajar
kepentingan pembelajaran
pembelajaran (Ika,2014).
b. Kompetensi Sosial
kependidikan, orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.28Jadi
sosial dalam berinteraksi dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial guru
21
secara efektif dan menarik mempunyai rasa empati terhadap orang lain.
dengan peserta didik, sesama pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua atau
wali peserta didik, masyarakat sekitar sekolah dimana pendidik itu tinggal, dan
c. Kompetensi Kepribadian
kepribadian yang mantap, stabil, berwibawa, dewasa, arif, menjadi teladan bagi
sebagai teladan bagi siswa, serta memiliki akhlak yang mulia. Jadi seorang guru
dilihat secara nyata, hanya dapat diketahui lewat penampilan, tindakan, dan
Zuyina bahwa kepribadian adalah sesuatu yang memberi tata tertib dan
22
keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku berbeda-beda yang dilakukan
Kepribadian adalah suatu ciri yang dapat dilihat pada seseorang melalui
tingkah laku yang dilakukan oleh individu. Menurut Chaeruddin dalam bukunya
kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif dan bijaksana, serta mnejadi
kompetensi kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif dan bijaksana serta
d. Kompetensi Profesional
dasar pendidik yang harus dikuasai dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru.Ia
23
Oemar Hamalik menjelaskan bahwa, masalah kompetensi profesional guru
merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam
2005, “profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar umum atau norma tertentu
serta memerlukan pendidikan profesi”. Kemudian pada pasal 7 ayat (1) profesi
berikut:
kerja.
24
8. Memiliki jaminan perlindugan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan, dan
guru adalah salah satu faktor penting dalam penyelenggaraan pendidikan sekolah.
meningkatkan prestasi belajar peserta didik sehingga tujuan dari pendidikan bisa
tercapai.
pendekatan pengajaran yang menarik, interaktif, disiplin, dan jujur. Guru yang
yang efektif dan efisien.Guru yang profesional diyakini mampu memotivasi siswa
25
1) penguasaan terhadap landasan kependidikan, didalam
bahan pengayaan;
proses pembelajaran.
26
yang dimiliki seorang tenaga profesional pendidik dan spektrum kompetensi yaitu
tersebut secara operasional akan mencerminkan fungsi dan peranan guru dalam
seorang guru dalam menjalankan tugas profesinya. Selain dari kompetensi dasar
guru yang harus dimiliki oleh seorang guru, maka guru juga harus memiliki
individu yang sangat diperlukan dalam menunjang berbagai aspek kinerja guru.
dirinya sebagai pribadi yang mandiri untuk melakukan transformasi diri, identitas
yang merupakan dasar dari pemahaman diri sebagai bagian yang tak terpisahkan
dari lingkungan sosial serta tercapainya interaksi sosial secara efektif, yang
27
yang merupakan suatu penghayatan, pemahaman, serta pengalaman mengenai
kaidah-kaidah keagamaan.
hasil belajar yang memuaskan terhadap siswa atau peserta didik, dimana seorang
distandarkan secara kode etik keprofesian karena guru adalah tombak pengentas
kebodohan.Bahkan guru adalah mata rantai dan pilar pradaban yang mampu
bangsa. Generasi yang diharapkan adalah generasi yang memiliki akhlak yang
baik dan kepribadian yang matang dalam menyongsong masa depan di masa yang
akan datang, sehingga tidak menjadikan generasi yang hanya dapat meresahkan
28
4. Eksistensi Pendidikan Sejarah
mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Pada tingkat dasar, siswa
belajar tentang sejarah nasional dan dunia, sementara pada tingkat yang lebih
masa lalu, dan mengevaluasi argumen dan bukti-bukti yang terkait dengan
sejarah. Hal ini penting untuk membantu siswa memahami sejarah secara lebih
holistik dan kritis, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis
identitas dan rasa bangga terhadap warisan budaya dan sejarah mereka sendiri.
Pendidikan sejarah yang baik dapat membantu siswa memahami bahwa sejarah
adalah bagian dari kehidupan mereka dan dapat memberikan wawasan yang
29
bermanfaat tentang masa depan. Pendidikan sejarah memiliki eksistensi yang
B. Kerangka Berpikir
Dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 1 ayat (10)
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru
atau tidak tenaga pendidik diwujudkan dengan sertifikat pendidik. Dalam pasal 1
ayat (12) ditegaskan “sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan
Kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru akan sangat membantu para
peserta didik untuk memperoleh prestasi belajar yang maksimal. Tanpa adanya
kompetensi yang baik dari seorang guru, akan menghambat semangat peserta
didik dalam belajar karena gurunya tidak mampu memahami keadaan dan kondisi
kompetensi pedagogik, guru tidak hanya menguasai materi, konsep, dan pola
30
piker keilmuan yang sesuai dengan bidang ilmu yang dikuasai. Namun hal yang
paling penting yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam kompetensi
motivasi dan dorongan. Jadi seorang guru harus mempu memahami keadaan dan
bukan hanya materi pembelajaran saja, namun yang paling penting adalah
kependidikan, orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.Jadi
sosial dalam berinteraksi dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial guru
secara efektif dan menarik mempunyai rasa empati terhadap orang lain.
kepribadian yang mantap, stabil, berwibawa, dewasa, arif, menjadi teladan bagi
31
Kompetensi kepribadian ini menjadikan guru sebagai teladan bagi siswa,
serta memiliki akhlak yang mulia. Jadi seorang guru diharuskan memiliki
kepribadian matang dan profesional sehingga siswa mencontoh apa yang ada pada
nyata ketika proses pembelajaran itu berlangsung. Prestasi menurut kamus pintar
oleh siswa setelah melalui suatu proses pembelajaran. Hasil belajar siswa dapat
diukur dengan berbagai cara, seperti ujian, tugas, presentasi, observasi, dan
penilaian kinerja. Hasil belajar siswa dapat diukur secara kuantitatif maupun
kualitatif.
Hasil belajar siswa adalah tujuan akhir dari proses pendidikan. Tujuan
pemikiran kritis dan kreatif, serta memiliki nilai-nilai yang baik. Oleh karena itu,
32
hasil belajar siswa harus mencerminkan kemampuan siswa dalam memahami dan
Penting untuk dicatat bahwa hasil belajar siswa bukan hanya tentang nilai
atau angka yang diperoleh siswa di dalam kelas. Hasil belajar siswa juga
sekolah dapat dicapai secara maksimal apabila tenaga guru memiliki kompetensi
yang dapat menunjang prestasi belajar siswa. Keberhasilan belajar peserta didik
merupakan bagian dari kompetensi yang dimiliki seorang guru yang diaplikasikan
33
Proses Belajar
Hasil Belajar
34
C. Hipotesis
35
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian
pengaruh antar 2 variabel atau lebih. Hubungan 2 variabel atau lebih dalam
penelitian ini yaitu pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa.
strategis.
b. Pendekatan Penelitian
36
c. Populasi dan Sampel
1. Populasi
generalisasi yang terdiri atas obyek dan subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan
secara menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian (Sukardi,2003).
bahwa populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang akan diteliti dengan
adalah guru sejarah SMA Negeri 9 Manado yang berjumlah 8 orang dan siswa
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari unit- unit yang ada dalam populasi yang ciri-
bagian atau wakil populasi yang diteliti dan dinamakan sampel apa bila kita
37
dengan yang dikemukakan oleh Sugiono bahwa sampel adalah bagian dari jumlah
tujuan penelitian yaitu melihat prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 9
Manado, maka cara pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik
(Sugiono,2013). Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah guru
Sejarah SMA Negeri 9 Manado yang berjumlah 8 orang dan siswa kelas X SMA
Negeri 9 Manado yang berjumlah 32 orang dijadikan sampel jenuh artinya semua
mengumpulkan sebuah data. Untuk mendapatkan data yang akurat dan ilmiah,
maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
dalam hal adminitrasi seperti surat izin penelitian mulai dari tingkat
38
b. Tahap pengumpulan data : Dalam pelakanaan pengumpulan data, yang
Negeri 9 Manado.
39
3) Angket yang berupa pertanyaan kepada seluruh responden
Manado.
permasalahan pertama dan kedua. Pada data statistik deskriptif ini, disajikan
40
a. Rentang (RT) adalah nilai terbesar dikurangi nilai terkecil.
RT = NT – NR
Keterangan :
RT = Rentang
NT = Nilai Tertinggi
n = Banyaknya data
Rentang 1
Panjang kelas (P) =
banyak kelas
∑f i x
X = i
∑f i
Dengan :
X : Rata-rata variabel
1
Muhammad Arif Tiro, Dasar-Dasar Statistik, h. 99.
41
fi : Frekuensi untuk variable
SD
√ ∑ f i (x i−x)
n−1
Keterangan :
SD : Standar Deviasi
X : Rata-rata
42
f. Mengkategorikan
0-45 Rendah
46-60 Kurang
60-80 Sedang
81-95 Tinggi
a. Uji Hipotesis
43
Untuk keperluan tersebut digunakan analisis korelasi Product Moment ( r xy
).
n ∑ x i y i−( ∑ x i ) ( ∑ y i )
Rumus : r xy.
√ {n ∑ x −( ∑ x ) 2 }{n ∑ x −( ∑ y ) 2 }
i i i i
Keterangan :
Nilai dari koefisien korelasi (r) terletak antara -1 dan +1 (-1≤ r ≤ +1)
(Hasan ,2010)
44
Ho : r xy = 0
Ha : r xy ≠ 0
Manado.
Manado.
Kaidah keputusan :
1. Jika nilai a 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig
korelasi.
2. Jika nilai a 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig
ada korelasi.
diketahui nilai r hitung ditunjukkan pada tabel correlations sedangkan r tabel (95%)
(dk = n-2).
45
Pedoman untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi dapat
46
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Alfabeta, 2011).
Bandung, 2018
47
M.Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Cet. VI; Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2010).
Maulana Akbar Sanjani, Tugas Dan Peranan Guru Dalam Proses Peningkatan
2020, 35-42
Nur Illahi, Peranan Guru Profesional Dalam Peningkatan Prestasi Siswa Dan
(cet.XIII;Jakarta:Rineka Cipta,2002)
48
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta ,2016.
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif:
Makassar: 2011).
Medika, 2010)
49