Anda di halaman 1dari 52

PENGALAMAN TERBAIK

PENGALAMAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN (PLP)


DI SMA SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL

Oleh:
Muhammad Rudy Alamsyah

190431626429

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
JUNI 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Pengalaman Terbaik Lapangan Persekolahan di SMA Brawijaya Smart School yang disusun oleh
Nama : Muhammad Rudy Alamsyah
NIM :190431626429
Program Studi : S1 Pendidikan Ekonomi
dinyatakan telah melaksanakan program asistensi mengajar dan laporan yang ditulis oleh mahasiswa
tersebut telah mendapat persetujuan dari Kepala Sekolah, Guru Pamong, dan Dosen Pembimbing AM.

Malang, _ Juni 2022

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Prof. Dr. Imam Mukhlis, S.E., M.Si Zaimah Ratnaningrum, S.AB

Kepala Sekolah

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Pembelajaran pada hakekatnya merupakan usaha membudayakan manusia


ataupun memanusiakan manusia, pembelajaran amat strategis buat mencerdaskan
kehidupan bangsa serta dibutuhkan guna tingkatkan kualitas bangsa secara merata.
Pembelajaran merupakan usaha sadar serta terencana guna mewujudkan atmosfer
belajar serta proses pendidikan supaya partisipan didik secara aktif meningkatkan
kemampuan dirinya buat mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
karakter, kecerdasan, akhlak mulia, dan keahlian yang dibutuhkan dirinya, warga,
bangsa serta negeri.
Kenaikan kualitas pembelajaran didetetapkan oleh kesiapan sumber energi
manusia yang ikut serta dalam proses pembelajaran. Guru ialah salah satu aspek
penentu besar rendahnya kualitas hasil pembelajaran. Guru merupakan figur manusia
sumber yang menempati posisi serta memegang kedudukan berarti dalam
pembelajaran, guru ialah tenaga handal yang bertugas merancang serta melakukan
proses pendidikan, memperhitungkan hasil pendidikan, melaksanakan pembimbingan
serta pelatihan.
Di samping itu pula, guru ialah ujung tombak pendidikan karena secara langsung
berupaya pengaruhi, membina serta meningkatkan partisipan didik. Selaku ujung
tombak, guru wajib mempunyai keahlian kemampuan dasar yang diperlukan sebagai
pendidik, pembimbing, pengajar serta keahlian tersebut tercermin pada kompetensi
guru. Bermutu tidaknya proses pembelajaran sangat bergantung pada kreativitas serta
inovasi yang dipunyai guru.
Pada akhirnya, guru harus memiliki kemampuan penguasaan mata pelajaran,
penguasaan profesional pendidikan, kemampuan beradaptasi dan pemerolehan
kepribadian untuk menjalankan tugasnya. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut,
guru perlu memiliki kemampuan dan strategi khusus dalam menghadapi siswa,
lingkungan sekolah, dan rekan kerja dengan kepribadian dan latar belakang pendidikan
serta pengalaman yang berbeda-beda.
Kemudian, menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru,
adapun macam-macam kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru antara lain:
1. Kompetensi Pedagogik
iii
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum
mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi
materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi keilmuannya.
Keempat komptensi di atas wajib dimiliki seorang guru, dan ketika seorang guru
telah dapat menguasai keempat kompetensi tersebut akan dapat melaksanakan
tugasnya secara professional.

A. Latar Belakang Masalah


Kampus perguruan tinggi dituntut menciptakan mutu lulusan SDM yang
bermutu supaya pendidikan bisa menciptakan generasi yang unggul. Generasi unggul
tersebut dihasilkan oleh pembelajaran dengan guru- guru yang unggul atau bermutu.
Menurut peraturan Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berupa
Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(SNDikti), mengharuskan perguruan tinggi merancang dan melaksanakan proses
pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran
mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal. Selain itu
seperti dinyatakan dalam SNDikti pasal 15, perguruan tinggi harus memfasilitasi proses
pembelajaran mahasiswa yaitu diantaranya pembelajaran dalam program studi yang
sama pada perguruan tinggi yang berbeda. Kebijakan ini merupakan salah satu dari
kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Merdeka Belajar Kampus
iv
Merdeka (MBKM).
Salah satu program MBKM adalah Asistensi Mengajar (AM). Pada dasarnya
AM merupakan sesuatu aktivitas akademik yang mencakup pengenalan lapangan,
latihan mengajar, serta tugas- tugas kependidikan yang lain secara terbimbing,
terencana, serta terpadu guna persyaratan pembuatan tenaga handal dalam bidang
pembelajaran. Sehingga, aktivitas dilaksanakan dengan tujuan supaya para mahasiswa
memahami tugasnya, memahami bermacam keahlian bawah mengajar, sanggup
mempraktikkan bermacam keahlian keguruan secara utuh serta terintegrasi dalam
suasana sesungguhnya dengan tutorial ataupun tanpa tutorial. PLP pula digunakan
mahasiswa supaya sanggup memeragakan perilaku, pengetahuan, serta keahlian
keguruan di sekolah sehingga penerapan PLP bisa melatih mahasiswa jadi guru handal.
Tentang Standar Pendidikan Guru, mata kuliah Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP) merupakan proses pengamatan/ observasi serta pemagangan yang dicoba oleh
mahasiswa program sarjana pembelajaran buat menekuni aspek- aspek pendidikan
serta pengeloaan pembelajaran di satuan pembelajaran. Pada dasarnya Program
Pengenalan Lapangan Persekolahan( PLP) ialah sesuatu aktivitas akademik
intrakurikuler yang mencakup pengenalan lapangan, latihan mengajar, serta tugas-
tugas kependidikan yang lain secara terbimbing, terencana, serta terpadu buat penuhi
persyaratan pembuatan tenaga handal dalam bidang pembelajaran. Tujuan universal
PLP merupakan supaya para mahasiswa( praktikan) memperoleh pengalaman
kependidikan secara faktual di lapangan, selaku wahana terjadinya tenaga
kependidikan yang handal. Pengalaman yang diartikan meliputi pengetahuan, perilaku,
serta keahlian dalam profesi selaku pendidik, dan sanggup menerapkannya dalam
penyelenggaraan pembelajaran serta pengajaran, baik di sekolah ataupun di luar
sekolah dengan penuh tanggung jawab.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur disampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat,
inayah dan kesempatan pada penulis sehingga dapat membuat Best Practice ini
sebagai salah satu tugas akhir dalam kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP) yang diselenggarakan oleh UPT PPL FKIP Universitas Jambi.
Best Practice ini berisi tentang kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis dalam
kegiatan PLP sehingga membawa dampak positif dalam pelaksanaan tugas sebagai
calon guru dan memberikan nilai tambah atau kemudahan dalam melaksanakan
tugas di sekolah.
Dengan selesainya penulisan Best Practice ini penulis mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam
pembuatan Best Practice ini, terutama kepada:
1. Drs. H. Hariyanto, M. Kes Selaku kepala UPT PLP Universitas Jambi
2. Drs. Mujiono selaku kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Muaro Jambi
3. Dr. Drs. Muazza, M.Si selaku Dosen pembimbing
4. Yenti S.Pd, selaku Guru Pamong Ekonomi di SMAN 11 Muaro Jambi
5. Epi Hardita, M.Pd Waka Kurikulum
6. Sukadi S.Pd Waka Kesiswaan
7. Bapak dan Ibu Guru, Segenap Staf Tata Usaha dan pegawai yang telah
mendukung dan membantu penulis dalam melaksanakan PLP di SMA Negeri 11
Muaro Jambi
8. Teman-teman PLP Universitas Jambi di SMA Negeri 11 Muaro Jambi, serta;
9. Seluruh pihak yang telah membantu dalam rangka menyelesaikan kegiatan PLP
dan penyusunan laporan ini
Tulisan ini disadari masih banyak kekurangan dan kelemahan ,untuk itu mohon
saran dan kritik dari semua pihak yang membaca tulisan ini untuk perbaikan. Akhir
kata penulis berharap Best Practice ini bermanfaat terutama bagi teman – teman
mahasiswa PLP Universitas Jambi dan pembaca lainnya.

Jambi, Mei 2018


Penulis

vi
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................... i


Halaman Pengesahan ............................................................................................ ii
Abstrak .................................................................................................................. iii
Kata Pengantar ...................................................................................................... iv
Daftar Isi ............................................................................................................... v
Daftar Tabel .......................................................................................................... vi
Daftar Gambar ........................................................................................................... vii
Daftar Lampiran ........................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................. 1
1.2 Pendekatan Penyelesaian ........................................................................... 3
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 3
1.4 Manfaat ...................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Media Pembelajaran dalam Strategi Pembelajaran.................................... 4
2.2 Alasan Menggunakan Media Pembelajaran dalam Strategi Pembelajaran. 10
BAB III PEMBAHASAN MASALAH
3.1 Waktu dan Tempat Pengumpulan Data ...........................................................12
3.2 Subjek Pengumpulan Data ...............................................................................12
3.3 Instrumen Pengumpulan Data ..........................................................................16
3.4 Langkah-Langkah dalam Pemecahan Masalah ................................................16
3.5 Hambatan yang Dihadapi dalam Pemecahan Masalah ....................................18
BAB IV HASIL YANG DICAPAI ............................................................................19
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ..........................................................................................................21
5.2 Saran .................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................23
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................................24
LAMPIRAN-LAMPIRAN .........................................................................................25

vii
DAFTAR TABEL

Jadwal Piket Harian Mahasiswa/i PLP ......................................................................36


Jadwal Mengajar ........................................................................................................37
Daftar Hadir Mahasiswa/i PLP ..................................................................................38

viii
DAFTAR GAMBAR

Foto Mahasiswa/i PLP ...............................................................................................41


Foto Bersama Guru Pamong dan Kepala Sekolah .....................................................41
Foto Kegiatan di Perpustakaan ..................................................................................42
Foto Kegiatan Lomba Debat ......................................................................................42
Foto Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka ....................................................................42
Foto Mengajar di Kelas..............................................................................................42
Foto Kegiatan Gotong Royong/Bersih-bersih ...........................................................42

ix
DAFTAR LAMPIRAN

RPP ............................................................................................................................29

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan
dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi
kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan
besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari
sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk.
Oleh sebab itu, untuk menunjang investasi besar jangka panjang perlu ditata,
disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material yang
cukup besar. Dalam hal ini seperti pengeloaan pendidikan di satuan pendidikan, salah
satunya hal yang berbentuk pada penelitian, pengabdian, dan pemagangan untuk
mendalami satu aspek dalama praktik pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
Perguruan tinggi dituntut memberikan kualitas lulusan sumber daya manusia
yang berkualitas agar pendidikan dapat menghasilkan generasi yang unggul. Generasi
unggul tersebut dihasilkan oleh pendidikan dengan guru-guru yang unggul/bermutu.
Menurut peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia No. 55 tahun 2017 Tentang Standar Pendidikan Guru, mata kuliah
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) adalah proses pengamatan/observasi dan
pemagangan yang dilakukan oleh mahasiswa program sarjana pendidikan untuk
mempelajari aspek-aspek pembelajaran dan pengeloaan pendidikan di satuan
pendidikan.
Pada dasarnya Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) merupakan
suatu kegiatan akademik intrakurikuler yang mencakup pengenalan lapangan, latihan
mengajar, dan tugas-tugas kependidikan lainnya secara terbimbing, terarah, dan
terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukan tenaga profesional dalam bidang
pendidikan.
Tujuan umum PLP adalah agar para mahasiswa (praktikan) mendapatkan
pengalaman kependidikan secara faktual di lapangan, sebagai wahana terbentuknya
tenaga kependidikan yang profesional. Pengalaman yang dimaksud meliputi

1
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam profesi sebagai pendidik, serta mampu
menerapkannya dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, baik di sekolah
maupun di luar sekolah dengan penuh tanggung jawab.
Adapun tujuan khusus PLP yakni melalui PLP diharapkan para mahasiswa :
1. Mengenal secara cermat lingkungan sosial, fisik, administrasi dan akademik
sekolah tempat latihan.
2. Dapat menerapkan berbagai keterampilan dasar keguruan/kependidikan secara
utuh dan terpadu dalam situasi sebenarnya.
3. Dapat menarik pelajaran dari pengalaman dan penghayatannya, yang
direfleksikan dalam perilakunya sehari-hari.
Sehingga, PLP dilaksanakan dengan tujuan agar para mahasiswa mengenal
lapangan. tugasnya, menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar, mampu
menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan terintegrasi dalam situasi
sebenarnya dengan bimbingan atau tanpa bimbingan. PLP juga digunakan mahasiswa
agar mampu memeragakan sikap, pengetahuan, dan keterampilan keguruan di sekolah
sehingga pelaksanaan PLP dapat melatih mahasiswa menjadi guru profesional.
Setelah memahami bahwa PLP berbentuk Penelitian, Pengabdian, dan
Pemagangan terdapat berbagai bentuk jenis dan variasi. Apalagi sejalan dengan
tantangan kehidupan global saat ini, peran dan tanggung jawab guru pada masa
mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa
melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian kemampuan profesionalnya.
Dengan adanya pendalaman yang dapat memberikan manfaat untuk
mengembangkan pendidikan dan pembelajaran oleh setiap mahasiswa yang
melaksanakan kegiatan PLP, dimana praktikkan menemukan satu kesatuan yangcukup
kompleks untuk ditindaklanjuti yang mana pada sistem pembelajaran yang kurang
efektif dengan kurangnya kombinasi penggunaan media pembelajaran. Sehingga,
problematika tersebut setelah di coba untuk dicari akar permasalahannya, bagaikan
sebuah mata rantai yang melingkar.
Untuk melaksanakan tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien, selain itu
juga dituntut agar dapat mengembangkan kualitas dan kompetensi pribadinya sesuai

2
dengan bidang keahliannya. Sehingga, melalui kegiatan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP) yang merupakan salah satu kegiatan intrakurikuler yang harus
ditempuh mahasiswa dalam menyelesaikan studinya. Kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan bekal pengalaman dan pengetahuan praktis kependidikan sebagai usaha
untuk mewujudkan guru/ tenaga kependidikan yang profesional.

1.2 Pendekatan Penyelesaian Masalah


Untuk dapat meningkatkan kompetensi dan kemampuan seorang guru terutama
dibidang pengetahuan ekonomi, dimana seorang guru dituntut kerja keras dan mau
berusaha untuk dapat meningkatkan kemampuannya. Salah satunya adalah dengan
penggunaan media pembelajaran yang dikomplekskan pada sebuah pendekatan kasus.

1.3 Tujuan
Sejalan dengan pembentukan kegiatan PLP, diharapkan dapat memantapkan
kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi yang disertai dengan
kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi karena sesuai
dengan tujuan awalnya yaitu:
1. Menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru,
sehingga dengan adanya laporan best practice ini dapat dilaksanakan
program-program untuk mengkombinasikan berbagai strategi pembelajaran
2. Menelaah sistem evaluasi yang digunakang guru
3. Melatih mahasiswa sebagai calon guru dalam menulis pengalaman pribadi
setelah membantu guru dalam mengembangkan RPP, media pembelajaran,
Lembar Kegiatan Peserta Didik, bahan ajar dan perangkat evaluasi.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulis Best Practice ini adalah suatu sumber atau kiat dalam
menjalankan tugas sebagai guru disekolah dan bagi rekan – rekan mahasiswa PLP
dari berbagai bidang studi yang lainnya.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Media Pembelajaran dalam Strategi Pembelajaran


Pada teknik ini media dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan
tertentu dan penggunaannya dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi
kelas. Dalam merencanakan pemanfaatan media tersebut guru harus melihat tujuan
yang akan dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut,
serta strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut.
Secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh
seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan. Adapun dalam kamus bahasa
Indonesia, Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus (yang diinginkan). Sedangkan, Yamin berpendapat bahwa yang
dimaksud strategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan suasana
yang konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
mengatur strategi, guru dapat memilih berbagai metode, seperti ceramah, tanya jawab,
diskusi, dan demonstrasi. Berbagai media, seperti film, VCD, kaset audio, dangambar,
dapat digunakan sebagai bagian dari teknik-teknik yang dipilih oleh guru.
Media pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal tersebut,
ialah tujuan, materi dan strategi pembelajaran. Yang terpenting dalam hal ini media
tersebut disajikan di ruang kelas dimana guru dan siswa hadir bersama-sama
berinteraksi secara langsung (face to face). Tentu saja media yang dapat digunakan di
kelas adalah yang memungkinkan dilihat dari sisi biaya, berat dan ukuran, kemampuan
siswa dan guru untuk menggunakannya, dan tidak membahayakan bagi
penggunannya. Dalam kontesk ini media harus praktis, ekonomis, mudah untuk
digunakan (user friendly).
Apalagi efektivitas dan efisiensi belajar individu di sekolah sangat bergantung
kepada peran guru. Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan bahwa dalampengertian
pendidikan secara luas, seorang guru yang ideal seyogyanya dapat berperan sebagai :

4
1. Konservator (pemelihara) sistem nilai yang merupakan sumber norma kedewasaan;
2. Inovator (pengembang) sistem nilai ilmu pengetahuan;
3. Transmitor (penerus) sistem-sistem nilai tersebut kepada peserta didik;
4. Transformator (penterjemah) sistem-sistem nilai tersebut melalui penjelmaan
dalam pribadinya dan perilakunya, dalam proses interaksi dengan sasaran didik;
5. Organisator (penyelenggara) terciptanya proses edukatif yang dapat
dipertanggungjawabkan, baik secara formal (kepada pihak yang mengangkat dan
menugaskannya) maupun secara moral (kepada sasaran didik, serta Tuhan yang
menciptakannya).
Strategi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai pola kegiatan pembelajaran
yang dipilih dan digunakan guru secara kontekstual, sesuai dengan karakteristiksiswa,
kondisi sekolah, lingkungan sekitar serta tujuan khusus pembelajaran yang
dirumuskan. Gerlach & Ely (1980) juga mengatakan bahwa perlu adanya kaitan antara
strategi pembelajaran dengan tujuan pembelajaran, agar diperoleh langkah- langkah
kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien. Strategi pembelajaran terdiri dari
metode dan teknik (prosedur) yang akan menjamin bahwa siswa akan betul-betul
mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Gerlach & Ely (1980) mengatakan bahwa strategi pembelajaran
merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam
lingkungan pembelajaran tertentu, meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang
dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa. Sedangkan, Dick & Carey(1996)
berpendapat bahwa strategi pembelajaran tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan,
melainkan juga termasuk di dalamnya materi atau paket pembelajaran. Strategi
pembelajaran terdiri atas semua komponen materi pelajaran dan prosedur yang akan
digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Sebagai
pola kegiatan pembelajaran yang dipilih dan digunakan guru secara kontekstual, sesuai
dengan karakteristik siswa, kondisi sekolah, lingkungan sekitar serta tujuan khusus
pembelajaran yang dirumuskan.
Seiring dengan kemajuan IPTEK yang mana dapat mempengaruhi pola pikir
pendidik dalam memfasilitasi kebutuhan belajar siswanya, salah satunya

5
dalam penggunaan media pembelajaran. Yaitu dengan adanya media pembelajaran
yang menarik seperti tayangan atau tampilan yang dihasilkan dari media pembelajaran
siswa akan mudah mengingat dan menyerap materi pembelajaran yang disampaikan
oleh guru.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pemanfaatan
media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian oleh guru atau
fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru atau fasilitator
perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Selain itu media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan si pelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan
mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang
dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran/pelatihan.
Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan sebagainya.
Kemudian menurut National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa
media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-
dengar, termasuk teknologi perangkat keras dan posisi media pembelajaran.
Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan
berlangsung dalam satu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang
cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media,
komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi
juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah
komponen integral dari sistem pembelajaran.
Media dapat di gunakan baik secara perorangan, kelompok atau siswa dalam
jumlah yang sangat banyak. Media dapat di gunakan secara perorangan (Individual
Learning) maka perlu dilengkapi tapeRecorder, Proyektor Film Bingkai, earphone,

6
layar kecil dan sebagainya. Media juga dapat digunakan secara berkelompok (Big
Group) berupa kelompok kecil dengan jumlah 2 sampai 8 atau kelompok besar
berjumlah 9 sampai 40 orang.
Adapun tujuan dari media pembelajaran yaitu:
1. Mempermudah proses belajar-mengajar.
2. Meningkatkan efisiensi belajar-mengajar.
3. Menjaga relevansi dengan tujuan belajar.
4. Membantu konsentrasi Mahasiswa.
5. Menurut Gagne: Komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa
untuk belajar.
6. Menurut Briggs: Wahana fisik yang mengandung materi instruksional.
7. Menurut Schramm: Teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional.
8. Menurut Y. Miarso: Segala sesuatu yang dapat merangsang proses belajar
siswa (Haryanto: 2012)
Ada empat landasan dalam penggunaan media pembelajaran yaitu:
a. Landasan Psikologis.
Belajar adalah proses yang kompleks dan unik, artinya, seseorang yang belajar
melibatkan segala aspek-aspek kepribadiannya, baik itu fisik maupun mental.
Keterlibatan dari semua aspek kepribadian ini akan nampak dari perilaku belajar
orang itu. Perilaku belajar yang nampak adalah unik, artinya perilaku itu hanya terjadi
pada orang itu dan tidak pada orang lain. Setiap orang memunculkan perilaku belajar
yang berbeda.
Keunikan perilaku belajar ini disebabkan oleh adanya perbedaan karakteristik
yang menentukan perilaku belajar itu sendiri, seperti: gaya belajar (visual vs auditif),
gaya kognitif (field independent vs field dependent), bakat, minat, tingkat kecerdasan,
kematangan intelektual dan lainnya yang bisa diacukan pada karakteristik individual
siswa. Perilaku belajar siswa yang kompleks dan unik ini menuntut layanan dan
perlakuan pembelajaran yang kompleks dan unik pula untuk setiap siswa. Komponen
pembelajaran yang bertanggung jawab untuk menangani masalah ini adalah strategi
penyampaian pembelajaran, lebih khusus lagi media pembelajaran.

7
b. Landasan Teknologis
Dalam upaya itu, teknologi bekerja mulai dari pengembangan dan pengujian
teori-teori tentang berbagai media pembelajaran melalui penelitian ilmiah, dilanjutkan
dengan pengembangan desainnya, produksi, evaluasi dan memilih media yang telah
diproduksi, pembuatan katalog untuk memudahkan layanan penggunaannya,
mengembangkan prosedur penggunaannya dan akhirnya menggunakannya baik pada
tingkat kelas maupun pada tingkat yang lebih luas lagi (diseminasi).
Semua kegiatan ini dilakukan oleh para teknologi dengan berpijak pada prinsip
bahwa suatu media hanya memiliki keunggulan dari media lainnya bila digunakan oleh
siswa yang memiliki karakteristik sesuai dengan angsangan yang ditimbulkan oleh
media pembelajaran itu. Dengan demikian, proses belajar setiap siswa akan amat
dimudahkan dengan hadirnya media pembelajaran yang sesuai dengan karakteriktinya.
Jadi, dalam kaitannya dengan teknologi, media pembelajaran merupakan proses
kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan,
mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi dimana
kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.
Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan dalam bentuk:
kesatuan komponen-komponen sistem pembelajaran yang telah disusun dalam fungsi
disain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga menjadi
sistem pembelajaran yang lengkap. Komponen-komponen tersebut meliputi pesan,
orang, bahan, media, peralatan, teknik, dan latar.
c. Landasan empiris
Berbagai temuan penelitian yang menunjukan bahwa ada interaksi antara
penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan
hasil belajar siswa. Artinya, bahwa siswa akan mendapat keuntungan yang signifikat
bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristiknya.
Siswa yang memiliki gaya belajar visual akan lebih mendapatkan keuntungan dari
menggunakan media visual, seperti film, video,

8
gambar atau diagram. Sedangkan siswa yang memiliki gaya belajar auditif lebih
mendapatkan keuntungan dari penggunaan media pembelajaran auditif, seperti
rekaman suara, radio atau ceramah dari guru/ pengajar. Akan lebih tepat dan
menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media
audio-visual.
Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media
pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus
mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pembelajar, karakteristik materi
pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri. Atas dasar ini, maka prinsip penyesuaian
jenis media yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan karakteristik
individual siswa menjadi semakin mantap. Pemilihan dan penggunaan media
hendaknya jangan didasarkan pada kesukaan atau kesenanangan pengajar, tetapi
juga dilandaskan pada kecocokan media itu dengan karakteristik siswa, disamping
kriteria lain yang telah disebutkan sebelumnya.
d. Landasan filosofis
Ada suatu pandangan, bahwa dengan digunakannya berbaga jenis media hasil
teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang
manusiawi. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi
dehumanisasi. Benarkah pendapat tersebut? Bukankah dengan adanya berbagai media
pembelajaran justru siswa dapat mempunyai banyak pilihan untuk digunakan
media yang lebih sesuai dengan karakteristik pribadinya. Dengan kata lain, siswa
dihargai harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik
cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya.
Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi. Sebenarnya
perbedaan pendapat tersebut tidak perlu muncul, yang penting bagaimana pandangan
guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran. Jika guru menganggap siswa
sebagai anak manusia yang memiliki kepribadian, harga diri, motivasi, dan memiliki
kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain, maka baik menggunakan
media hasil teknologi baru atau tidak, proses

9
pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis. Dengan
memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan
media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa.
Disamping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. oleh
sebab itu dalam pemilihan media disamping memperhatikan kompleksitas dan
keunikan proses belajar memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar
proses pembelajaran dapat berangsung secara efektif. Untuk maksud tersebut,
perlu: (1) diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian
siswa serta memberikan kejelasan obyek yang diamatinya,
(2) bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalamansiswa
(Maya, 2011).

2.2 Alasan Menggunakan Media Pembelajaran Dalam Strategi Pembelajaran


Ada 2 alasan penggunaan media pembelajaran dalam strategi pembelajaran,
yaitu :
a. Alasan yang pertama yaitu berkenaan dengan menfaat media pengajaran itu
sendiri, antara lain:
1. Pengajaran lebih menarik perhatian siswa, sehingga menumbuhkan motivasi
belajar.
2. Bahan pengajaran lebih jelas maknanya, sehingga dapat menguasai tujuan
pembelajaran dengan baik.
3. Metode pengajaran akan bervariasi.
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
b. Alasan kedua yaitu sesuai dengan taraf berpikir siswa. Dimulai dari taraf berfikir
konkret menuju abstrak, dimulai dari yang sederhana menuju berfikir yang
kompleks. Sebab dengan adanya media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat
dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. Itulah beberapa

10
alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi keberhasilan dalam
proses belajar mengajar.
Menurut Arif Sadiman (1996:89) terdapat beberapa alasan orang memilih media
pembelajaran, yaitu:
1. Demonstration.
Media dapat digunakan untuk mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, objek,
kegunaan, cara mengoperasikan dll. Media berfungsi sebagai alat peraga
pembelajaran.
2. Familiarity.
Karena sudah terbiasa menggunkaan media tersebut dan merasa sudah menguasai.
3. Clarity.
Ingin memberikan gambaran/penjelasan yang lebih konkret.
4. Active Learning.
Guru dapat membuat siswa berperan aktif baik secara fisik, mental, emosional.
Jadi, seorang guru sebagai pengguna harus dapat memilih media yang tepat
dengan kebutuhan pembelajran sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik
materi pembelajaran. Media pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting
dalam meningkatkan prestasi siswa dilihat dari pengertian Media pembelajaran secara
umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Selain itu media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pelajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar.
Manfaat media pembelajaran Secara umum media mempunyai kegunaan: (1).
Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, (2). Mengatasi keterbatasan ruang,
waktu tenaga dan daya indera, (3). Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih
langsung antara murid dengan sumber belajar, (4). Memungkinkan anak belajar
mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori &kinestetiknya, (5).
Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan
persepsi yang sama.

11
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Waktu dan Tempat Pengumpulan Data

Pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) dilakukan di SMA


Negeri 11 Muaro Jambi yang beralamatkan di Jalan Raya Jambi – Ma. Bulian Km.
16 Desa Mendalo Darat, Kec. Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi. PLP
dilaksanakan pada Bulan Maret – Mei 2018.

3.2 Subjek Pengumpulan Data


3.2.1 Identitas Sekolah
PROFIL SMA N 11 MUARO JAMBI
Nama : SMA Negeri 11 Muaro Jambi
NPSN 69822715
NSS : 30.1.10.06.06.007
Daerah : Pedesaan
Alamat : Jl. Lintas Timur KM. 16 Mendalo Darat
Telp :-
Desa/Kelurahan : Mendalo Darat
Kecamatan : Jambi Luar Kota
Kabupaten : Muaro Jambi
Provinsi : Jambi
Tahun Berdiri 2013
SK : No. 398/Kep. Bud/Disdik/2013 tanggal 9 November
2013
Penerbit SK ditandatangi oleh : Bupati Muaro Jambi

12
Struktur Organisasi Sekolah SMA N 11 Muaro Jambi
Tahun Pelajaran 2017/2018

Kepala Sekolah
Drs. Mujiono
NIP. 196511121998021001

KOMITE Wakil Kepala Sekolah Kepala TU


SEKOLAH Epi Hardita, M.Pd Asril
NIP. 197901122006042010 NIP. 196311271988121001

Guru BK Majelis Guru Staff Tata Usaha

Wali Kelas

Siswa

13
Selain struktur organisasi yang ada, SMA N 11 Muaro Jambi tentu mempunyai
tujuan dan arah yang dapat membangun serta mewujudkan generasi yang unggul.
Adapun visi ke depan di SMA N 11 Muaro Jambi yaitu dapat terwujudnya peserta
didik yang berakhlak mulia, cerdas, terampil, dan berbudaya. Untuk mewujudkan visi
tersebut, maka dibentuklah misi untuk mengarah pada tujuan daripada visi tersebut
adalah:
1. Menanamkan sikap yang jujur dan kedisiplinan dalam pribadi peserta didik
2. Membiasakan peserta didik melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya
3. Pembinaan pembelajaran aktif dan pembinaan olimpiade
4. Melaksanakan pembelajaran muatan lokal
5. Menciptakan lingkungan yang bersih, rindang, indah dan nyaman

Oleh sebab itu, perlunya kerjasama untuk mencapai tujuan sekolah di SMAN 11
Muaro Jambi yaitu :
1. Meningkatkan kejujuran dan kedisilinan dalam diri peserta didik.
2. Melaksanakan 5S. Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun.
3. Melakukan shalat berjamaah, yasinan dan membaca Al-Quran.
4. meningkatkan prestasi siswa dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. meningkatkan prestasi siswa sesuai dengan keunggulanya.
6. mewujudkan sekolah yang nyaman, bersih, dan ramah lingkungan.

DAFTAR GURU DI SMA NEGERI 11 MUARO JAMBI

NO NAMA GURU JABATAN MATA PELAJARAN


1. Drs. Mujiyono Kepala Sekolah Bahasa Indonesia
2. Epi Harpdita, S.Pd Wakil Kepsek Bahasa Inggris
3. Asnawati, S.Pd Guru Bahasa Indonesia
4. Syofinar, S.Pd Guru Geografi
5. Ilsya Martini, M.Pd Guru Kimia
6. Halijah, S.Pd Guru Agama

14
7. Rosa Marlinza, S.Pd Guru Biologi
8. Yenti, S.Pd Guru Ekonomi
9. Novalina, S.Pd Guru Biologi
10. Sukadi, S.Pd Guru Matematika
11. Hermala Dewi, S.Pd Guru Bahasa Inggris
12. Zuhdi, S.Pd Guru Sejarah
13. Erma Suryanti, S.Pd Guru Fisika
14. Aminatuzuhra, S.Pd Guru Tik
15. Kiki Kurniawan,S.Pd Guru Penjas
16. Siti Aminah, S.Pd Guru Fisika
17. Rotua Isabella, S.E, S.Pd Guru Bahasa Inggris
18. Sri Junianti, S.Pd Guru Matematika
19. Dapot Parulian, S.Pd Guru Agama Kristen
20. Yulistianti, S.Pd Guru Sosiologi
21. Qinan Aditya, S.Pd Guru Seni Budaya
22. Halimah Tussadiyah Guru BK

JUMLAH SISWA/I SMA NEGERI 11 MUARO JAMBI


No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1. X MIA 1 5 16 25
2. X MIA 2 6 18 24
3. X IIS 1 14 11 25
4. X IIS 2 13 10 23
5. X IIS 3 15 10 25
6. XI IPA 11 20 31
7. XI IPS 16 14 30
Jumlah seluruh siswa 80 99 183

15
3.2.2 Sampel
Sampel di ambil dari kelas X IIS 1 dengan jumlah siswa/i 25 orang yaitu
14 putri, 11putra.

3.3 Instrumen Pengumpulan Data


3.3.1 Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung terhadap suatu kegiatan yang
sedang berjalan. Pada pelaksanaan kegiatan PLP ini dilakukan observasi
saat terjadinya proses pembelajaran media video di kelas X IIS 1. Observasi
dilakukan untuk mengetahui dan mengamati aktivitas guru dan aktivitas
siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Untuk melihat aspek
pengamatan yang digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan media video.
3.3.2 Dokumentasi
Menurut Iskandar (2013:77) dokumentasi adalah ditunjukan untuk
memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-bukuyang
relevan data yang relevan mendapatkan data nama siswa SMA Negeri 11
Muaro Jambi yang ada dalam populasi.

Oleh sebab itu, gunakan media pembelajaran yang sebanyak mungkin


memberikan rangsangan pada indra peserta didik. Artinya, dalam satuan-satuan waktu
yang bersamaan peserta didik dapat melakukan aktivitas fisik maupun psikis, misalnya
menggunakan OHP. Dalam menjelaskan suatu bagan, lebih baik guru menggunakan
OHP daripada hanya berceramah, karena penggunaan OHP memungkinkan peserta
didik sekaligus dapat melihat dan mendengar penjelasanguru.

3.4 Langkah-langkah Dalam Pemecahan Masalah


Masalah Pemecahan Masalah
Kurangnya motivasi belajar siswa Mengeffesiensikan strategi pembelajaran
terutama dalam hal pembelajaran yang yang berkenaan dengan proses pencapain

16
bersifat hafalan hasil dalam proses belajar mengajar
dalam penggunaan media pembelajaran
dan untuk media yang diplih oleh guru
dan digunakan dalam proses belajar
mengajar sesuai dengan kemampuan
yang ada pada guru dan siswa, sesuai
pola belajar siswa, serta menarik
perhatian.
Penggunaan media yang secara
terprogram, bila media itu berupa media
pembelajaran, sasaran didik (audience)
diorganisasikan dengan baik hingga
mereka dapat menggunakan media itu
secara teratur, berkesinambungan dan
mengikuti pola belajar mengajar tertentu
Seperti halnya bahwa media video merupakan media yang dapat digunakan
untuk membantu siswa dalam mencapai beberapa aspek dari tujuan pembelajaran.
Media video bertujuan untuk mencapai keperluan yang spesifik yang meliputi; (1)
Memberi Informasi; (2) Membelajarkan; (3) Membujuk; (4) Menghibur, Marisa
(2011: 54).
Keunggulan Media Video, Menurut Heinich dalam Merisa, (2011: 57), (1)
Sebagai sarana pembelajaran menarik perhatian; (2) Memperlihatkan gerakan; (3)
meliputi: (1)Mengungkap sesuatu yang tidak sepenuhnya dapat dilihatoleh mata; (4)
Mengulang adegan atau peristiwa secaraakurat; (5) Menampilkan unsur visual secara
realistic; (6)menampilkan unsur warna dan suara; (7) Membangkitkanemosi pemirsa.
Kelemahan media video pembelajaran, (1) sebagaimana media audio-visual
yang lain, video juga terlalumenekankan pentingnya materi ketimbang
prosespengembanganmateri tersebut; (2) pemanfaatan media ini juga terkesan
memakan biaya tidak murah;(3) dan penanyangannya juga terkait peralatanlainnya
seperivideoplayer, layar bagi kelas besar beserta LCDnya dan lain-lain.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media video dapat memberikan
motivasi siswa untuk mempelajari isi informasi dan pengetahuan pembelajaran yang
terdapat didalamnya. Pada hakikatnya, dalam pendekatan kasus lebih mengarah ke
pembelajaran berbasis masalah yang dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas

17
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi
secara ilmiah. Di dalam strategi pembelajaran berbasis masalah ini terdapat 3 ciri
utama:
1. Pertama, strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas
pembelajaran artinya dalam pembelajaran ini tidak mengharapkan siswa hanya
sekedar mendengarkan, mencatat kemudian menghafal materi pelajaran, akan
tetapi melalui strategi pembelajaran berbasis masalah siswa aktif berpikir,
berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya.
2. Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Strategi
pembelajaran berbasis masalah menempatkan masalah sebagai kata kunci dari
proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak mungkin ada proses
pembelajaran.
3. Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir
secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses
berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan
empiris, sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan
tertentu, sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada
data dan fakta yang jelas.

3.5 Hambatan yang Dihadapi Dalam Pemecahan Masalah


Masalah Hambatan
Kurangnya motivasi belajar siswa • Dalam penggunaan media
terutama dalam hal pembelajaran yang pembelajaran, kurangnya sarana untuk
bersifat hafalan menunjang proses kegiatan belajar
mengajar. Seperti kurangnya OHP, dan
terminal listrik untuk menghubungkan
ke sumber listrik.
• Buku penunjang yang digunakan tidak
ada varian sebagai sumber bahan ajar
yang lainnya.
• Kondisi fisik sekolah yang kurang
memadai sehingga dapat bertindak
lanjut ke motivasi siswa untuk
meningkatkan kegiatan belajar di
sekolah

18
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI

Bertugas sebagai pendidik di era otonomi daerah harus siap mental dan fisik serta
dituntut berinovasi dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran
dalam tercapai secara optimal dan tepat sasaran. Mengawali kegiatan Pengenalan
Lapangan Persekolahan (PLP) yang mana ditempatkan di SMA yang baru saja 5 tahun
yang lalu berdiri tepatnya tanggal 9 November 2013. Selain menjadi guru untuk
pemagangan di sekolah tersebut dalam hal pembelajaran yang harus dilaksanakan
adalah seperti membuat program RPP, silabus, Program Harian, Program
Ekstrakurikuler demi peningkatan hasil pembelajaran dan prestasi siswa.
Dari pengalaman bertugas di sekolah sedikit terdapat kendala – kendala dan
hambatan dari keterbatasan sarana prasarana, alat-alat penunjang lainnya sampai hal
– hal non teknis semisal kurangnya kerjasama dan dukungan stackeholderpendidikan,
yaitu lingkungan, tokoh – tokoh masyarakat, orang tua siswa dan lain – lain. Dengan
demikian seorang guru dituntut agar dapat mengatasi atau menyiasati hambatan –
hambatan serta pemecahan masalah yang dihadapi sehari – hari dalam proses
pembelajaran.
Upaya mengatasi hambatan – hambatan dalam proses kegiatan belajar mengajar
di sekolah alhamdulillah dapat disiasati dengan cara saya mendekatkan proses kegiatan
pembelajaran yang berbasis pada pendekatan sebuah kasus. Dimana dalam hal
penggunaan media pembelajaran menampikan media video yang berisikan tentang
masalah-masalah yang sesuai dengan materi pembelajaran. Keaktifan siswa dalam
menanggapi hal-hal yang terkait di video tersebut, membuat saya senang dalam
mengajar.
Dengan adanya strategi pembelajaran tersebut, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan berpikir merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan
begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan
sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan
memanfaatkan pengalaman siswa. Jadi, seorang guru sebagai pengguna harus

19
dapat memilih media yang tepat dengan kebutuhan pembelajaran sesuai dengan
karakteristik siswa dan karakteristik materi pembelajaran.
Pelaksanaan PLP semester genap tahun akademik 2017/2018 Universitas Jambi
dilaksanakan sejak bulan Maret 2018 sampai Mei 2018 yang telah terintegrasi dengan
Program Pendampingan SMA/SMK Sederajat. Lokasi PLP tersebar di sekolah-
sekolah lanjutan, salah satu diantaranya adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 11
Muaro Jambi sebagai tempat praktikan melaksanakan PLP.
Dalam kegiatan pembelajaran, praktikan mendapat kesempatan untuk
mengajar di kelas X- IIS 1 dengan jumlah jam pelajaran setiap minggunya 3 jam
pelajaran mata pelajaran Ekonomi dan tambahan mata pelajaran lainnya yaitu
Sosiologi. Adapun jadwal mengajar praktikan selama PLP di SMA N 11 Muaro Jambi
adalah sebagai berikut:
No. Hari Waktu Kegiatan Keterangan
1. Senin 10.30 – 13.00 Mengajar materi 3 jam pelajaran
tentang BUMS
2. Selasa 09.00 – 11.15 Mengajar materi 3 jam pelajaran
tentang rancangan
dalam melakukan
penelitian

Beberapa pengalaman berkesan lainnya, yang membuat praktikkan mampu


merangkul siswa/i yaitu pada saat mengikuti lomba debat. Sebagai peringatan Hari
Pendidikan Nasional, adanya pengetahuan yang baru yang timbul berdasarkan
pengalaman peserta didik untuk berpendapat pada sebuah kasus (mosi) yang diberikan.
Tak lupa pula realita yang dihadapi dengan ekspektasi yang ada membuat praktikkan
sadar bahwa untuk memulai dari tumbuhnya tunas memang tidak sesuai dengan
prosedur yang di terapkan. Namun, dari adanya pelaksanaan lomba debat tersebut,
membuat diri praktikkan sadar akan apa yang praktikkan alami untuk disalurkan ke
orang lain perlu persiapan, dan keterbukaan diri untuk dapat memahami setiap
karakteristik per individu siswa.

20
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas yang diperoleh dari berbagai aktifitas yang
dilakukan praktikan dari semenjak observasi, pengenalan, dan adaptasi terhadap
lingkungan sekolah, maka praktikan dapat menarik kesimpulan antara lain sebagai
berikut :
1) Program Pengalaman Lapangan (PLP) merupakan sebuah program yang sangat
membantu mahasiswa dalam menanamkan kesadaran pada profesi baik berupa
pengalaman maupun pengalaman praktis kependidikan sebagai persiapan untuk
menjadi tenaga pengajar yang profesional.
2) PLP adalah salah satu upaya yang akan memberikan manfaat dalam pembentukan
dasar-dasar keguruan bagi calon tenaga edukatif yang berkualitas.
3) Menjadi pengajar atau pendidik ternyata tidak mudah karena mengajar memerlukan
keahlian dan keterampilan khusus seperti penguasaan materi, pengelolaan kelas,
serta teknik dan metode yang cocok untuk digunakan pada saat menyampaikan
materi agar mudah dipahami oleh peserta didik.
4) Permasalahan yang dialami praktikan selama melaksanakan PLP berkisar pada
masalah-masalah teknis, adaptasi dan partisipasi dengan lingkungan sekolah.

5.2 Saran
Setelah mengalami banyak hal selama mengikuti kegiatan PLP di SMA Negeri
11 Muaro Jambi, maka pada kesempatan ini praktikan ingin menyampaikan beberapa
saran :
1. Saran untuk SMA N 11 Muaro Jambi
a. Tetap pertahankan kedisiplinan yang tinggi baik seluruh warga sekolahbukan
hanya terhadap para siswa.
b. Terus memotivasi siswa untuk tetap bersaing secara sehat supaya berhasil
dalam akademik ataupun dalam hal lainnya dengan memberikan

21
penghargaan setinggi-tingginya sehingga siswa terpacu untuk berprestasi
lebih baik lagi.
c. Tetap pertahankan komunikasi yang baik antara para guru dan siswa.
d. Meyakinkan siswa bahwa belajar oleh praktikan tetap sama dengan belajar
dengan guru.
2. Saran untuk praktikan
a. Praktikan harus mempersiapkan mental dan fisik secara matang selama
kegiatan PLP karena dalam kenyataannya dilapangan biasanya sangat
berbeda dari yang dibayangkan.
b. Praktikan harus bisa beradaptasi dengan seluruh anggota lingkungan sekolah,
baik dengan kepala sekolah, guru, staf TU maupun dengan siswa untuk
membangun suasana kondusif bagi praktikan sehingga dapat
mengaktualisasikan dirinya sebaik mungkin.
c. Praktikan harus menjalin komunikasi yang intensif dengan dosen dalam
bentuk bimbingan dan konsultasi agar praktikan berkembang dengan baik.
d. Praktikan harus mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
pembelajaran.
e. Perlunya pembenahan dan peningkatan wawasan praktikan dalam hal
pembelajaran.
f. Praktikan harus memahami psikologi anak remaja sebagai satu bekal
tambahan dalam menghadapi siswa guna keberhasilan proses pembelajaran.
g. Praktikan harus kompak dan solid dengan sesama praktikan lainnya sehingga
bisa saling membangun dan menguntungkan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Aliboy. (2016). Laporan Best Practice Program Guru Pembelajar Moda Daring
Kombinasi Bidang PJOK SD di PB SMA N 2 Rangkasbitung. PPPTK Penjas
dan BK.

Arsyad, A. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ekayani, N. L. (2017). Pentingya Penggunaan Media Pembelajaran untuk


Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Singaraja: FIP: Universitas Pendidikan
Ganesha.

Prastya, A. (2016). Strategi Pemilihan Media Pembelajaran Bagi Seorang Guru.


PROSIDING TEMU ILMIAH NASIONAL GURU (TING) VIII (hal. 1-9).
Surabaya: UPBJJ-UT Surabaya.

Sori, E. (2014). Penerapan Media Pembelajaran Langsung Dengan Media Video


untuk Meningkatkan Kemampuan Lempar Turbo Siswa Kelas V SD N 06
Lebong Atas Kabupaten Lebong. Bengkulu: FKIP: UNIB.

Sundayana, R. (2013). Media Pembelajaran Matematika (untuk guru, calon guru,


orang tua, dan para pecinta matematika). Bandung: Alfabeta.

Zulkipli. (2011). Laporan Individual Program Latihan Profesi SMK N 3 Bengkulu


Semester Genap TA 2010/2011. Bandung: Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa
Keprofesian Direktorat Akademik: UPI.

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia


nomor 55 tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru, 55 C.F.R. (2017).
Keputusan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tentang Panduan Program
Pengenalan Lapangan Persekolahan Program Sarjana Pendidikan, (2017).

23
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Saya bernama Desi Aulia Ulpa. Biasa dipanggil, Ulfa. Saya lahir tanggal 8
Desember 1995, di Brebes dari pasangan Waros bin Kusri dan Bariyah binti Sudari.
Saat SD, SMP, SMK, saya tinggal di Rimbo Bujang. SD saya di SDN Wirotho Agung,
Rimbo Bujang. Lulus 2008, saya melanjutkan di SMP N 3 Tebo. Lulus tahun 2011,
kemudian lanjut ke SMK N 2 Tebo. Lulus tahun 2014, dan setelah lulus SMK langsung
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu kuliah di Universitas Jambi dengan
mengambil program studi Pendidikan Ekonomi, di Jambi. Selain itu, selain sebagai
mahasiswa saya juga dituntut untuk Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK N 1
Kota Jambi yang kebetulan ditempatkan pada bagian akuntansi sesuai dengan
konsentrasi di jurusan saya. Kemudian, setelah PPL saya melanjutkan kembali PLP di
SMA N 11 Muaro Jambi. PPL dan PLP merupakan bagian yang tidak terpisahkan,
dimana keduanya saling berkaitan untuk membentuk terwujudnya kualitas pendidikan
dengan menghasilkan tenaga kependidikan yang profesional.

24
LAMPIRAN-LAMPIRAN

25
LEMBAR BIMBINGAN
PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN

Nama : Desi Aulia Ulpa


NIM : A1A114014
Jurusan/Prodi : Pendidikan Ekonomi
Guru Pamong : Yenti, S.Pd
Dosen Pembimbing : Dr. Muazza, M.Si
Sekolah Latihan : SMA N 11 Muaro Jambi
No Tanggal Hal yang di Konsultasikan Saran dan Paraf
Komentar Dosen/Guru
1. 15 – 03 -2018 Profil sekolah dan sejarah singkat
berdirinya
2. 20 – 03 – 2018 Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran

3. 28 – 03 – 2018 Menelaah kurikulum dan perangkat


pembelajaran yang digunakan
4. 02 – 04 - 2018 Menyusun persiapan dalam
pembuatan RPP
5. 6 – 04 – 2018 Perangkat administrasi sekolah

6. 13 – 04 – 2018 Perpustakaan sebagai sumber belajar


siswa khususnya dalam mata pelajaran
ekonomi
7. 18 – 04 – 2018 Prestasi sekolah yang perlu
dikembangkan

Mengetahui
Kepala SMA N 11 Ma. Jambi Dosen Pembimbing Guru Pamong

(Drs. Mujiono) (Dr. Dra. Muazza, M.Si) (Yenti, S.Pd)


NIP. 196511121998021001 NIP. 196711081995112001 NIP.198505312010022009

26
LEMBAR KEGIATAN
PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN

Nama : Desi Aulia Ulpa


NIM : A1A114014
Jurusan/Prodi : Pendidikan Ekonomi
Guru Pamong : Yenti, S. Pd
Dosen Pembimbing : Dr. Muazza, M.Si
Sekolah Latihan : SMA N 11 Muaro Jambi
No Tanggal Kegiatan PLP yang Dikerjakan Paraf
Dosen/Guru
1. 15 – 03 – 2018 Mendampingi guru pamong mengajar
Membantu guru pamong mengoreksi tugas siswa
2. 16 – 03 – 2018 Mendampingi guru pamong mengajar
Membantu guru mempersiapkan UASBN
3. 20 – 03 – 2018 Mendampingi guru mengawas UASBN
4. 23 – 03 – 2018 Mendampingi guru mengawas UASBN
5. 28 – 03 – 2018 Membantu guru pamong menggantikan jam pelajaran lain
(sosiologi)
6. 29 – 03 – 2018 Memberikan tugas/latihan individu ke peserta didik
Membantu guru pamong mengajar di kelas
7. 02 – 04 – 2018 Membantu guru merapikan buku diperpustakaan
Membantu guru pamong mengoreksi UASBN
8. 03 – 04 – 2018 Menggantikan guru pamong mengajar jam pelajaran lain
Mendampingi siswa bersih-bersih sekitar lingkungan
perpustakaan
9. 04 – 04 – 2018 Membantu guru mengisi jam kosong (Bahasa Inggris)
Membantu guru merekap buku diperpustakaan
Mendampingi siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
pramuka
Membantu guru menggantikan jam kosong (Bahasa
Indonesia)
10. 05 – 04 – 2018 Membantu guru merekap absen siswa dengan guru BK
Membantu guru menggantikan jam kosong (Bahasa
Indonesia)
Membantu guru dalam menyiapkan kegiatan isro’ mi’roj
11. 06 – 04 – 2018 Mengikuti kegiatan isro’ mi’roj
Mendampingi siswa dalam kegiatan doa bersama menjelang
UNBK

27
Menempel & Menggunting kartu peserta UNBK
Membantu guru dalam mempersiapkan Laptop/Komputer
untuk UNBK
12. 07 – 04 – 2018 Mendampingi peserta didik dalam gotong royong
13. 13 – 04 – 2018 Mendampingi siswa untuk berlatih upacara
14. 16 – 04 – 2018 Membantu guru pamong menggantikan jam mengajar
15. 17 – 04 – 2018 Membantu guru pamong menggantikan jam pelajaran lain
16. 18 – 04 – 2018 Mendampingi peserta didik untuk latihan tari
17. 19 – 04 – 2018 Membantu guru menggantikan jam kosong (seni budaya)
18. 20 – 04 – 2018 Mendampingi siswa untuk latihan tari
19. 21 – 04 – 2018 Mendampingi peserta didik dalam mengikuti lomba puisi,
memasak, fashion show dalam rangka menyambut peringatan
Hari Kartini
20. 23 – 04 – 2018 Mendampingi peserta didik untuk latihan tari
21. 25 – 04 – 2018 Mengikuti acara perpisahan wisuda/i purna siswa kelas XII di
Museum Siginjai
22. 26 – 04 – 2018 Mendampingi guru pamong mengajar
23. 27 – 04 -2018 Mengkoordinir siswa dalam kegiatan rutin Jumat pagi untuk
yasinan
24. 28 – 04 – 2018 Mempersiapkan ujian PLP
25. 30 – 04 – 2018 Pelaksanaan ujian PLP
26. 02 – 05 – 2018 Mengikuti upacara HARDIKNAS
Mendampingi siswa menjadi juri dalam lomba debat sebagai
bentuk peringatan HARDIKNAS
27. 07 – 05 – 2018 Mengisi jam kosong (Bahasa Indonesia)
28. 08 – 05 – 2018 Mengisi jam kosong (Matematika)
Menggantikan jam mengajar guru pamong (sosiologi)
29. 09 – 05 – 2018 Mempersiapkan acara perpisahan PLP dengan Sekolah
30. 11 – 05 – 2018 Acara perpisahan mahasiswa PLP dengan pihak sekolah

Mengetahui,
Kepala SMA N 11 Ma. Jambi Dosen Pembimbing Guru Pamong

(Drs. Mujiono) (Dr. Dra. Muazza, M.Si) (Yenti, S.Pd)


NIP. 196511121998021001 NIP. 196711081995112001 NIP.198505312010022009

28
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMAN 11 Muaro Jambi


Mata pelajaran : EKONOMI
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Badan Usaha
Alokasi Waktu : 3 x 45 (1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah

KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Mendeskripsikan 3.7.7 Membedaan perusahaan swasta dan BUMS
konsep badan usaha dalam 3.7.8 Menjelaskan peran BUMS dalam perekonomian
perekonomian Indonesia. 3.7.9 Mengidentifikasi bentuk-bentuk BUMS

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membedakan kekuatan dan kelemahan BUMN, BUMS.
2. Siswa dapat mengidentifikasi peran BUMN, BUMS dalam perekonomian di
Indonesia

D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian BUMS, perbedaan perusahaan BUMN dan BUMS, peran
BUMS dalam perekonomian, bentuk-bentuk BUMS.

29
2. Kekuatan dan kelemahan BUMS, jenis-jenis kegiatan usaha BUMS,
tahapan mendirikan usaha dalam BUMS.

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


a. Pendekatan : Saintifik
b. Model : Discovery Learning
c. Metode : Ceramah, Diskusi, tanya jawab dan penugasan

F. Kegiatan Pembelajaran
No Langkah-langkah Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan 15 menit
• Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
• Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
• Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
• Bertanya tentang permasalahan BUMN
2. Kegiatan Inti 90 menit
• Guru menyampaikan materi tentang kelebihan dan
kekurangan BUMN
• Guru menampilkan video yang berhubungan dengan
materi BUMN, BUMS
Mengamati
• Peserta didik mengamati video yang ditampilkan guru
yang diberikan guru kepada siswa
Menanya
• Peserta didik saat mengamati video yang ditampilkan
mulai bertanya mengenai hal-hal yang apa saja yang
tertera didalam pemutaran video dan tema yang terdapat
di dalam video.
Mengumpulkan data / informasi

30
• Peserta didik mengumpulkan data hasil pengamatan dan
informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang
disajikan
• Peserta didik membaca buku referensi dan berdiskusi
mengumpulkan opini terhadap kasus yang diamatinya
Menalar
• Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya
untuk saling menalar dan kemudian mengutarakan
opininya masing-masing
Mengkomunikasikan
• Peserta didik menyajikan tugas dalam bentuk tulisan
atas hasil analisis yang dipaparkan
3. Penutup 25 Menit
• Guru dan peserta didik bersama-sama membuat
kesimpulan secara lisan
• Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam.

H. Media, Alat, Bahan Dan Sumber Belajar

1. Media Pembelajaran
a. Video BUMN & BUMS

B. Alat dan Bahan


a. Laptop
b. LCD
c. Papan Tulis
d. Bolpoint

3. Sumber Pembelajaran

• Buku siswa ekonomi kelas X (peminatan)

Endang Mulyadi, Erick Wicaksono. 2016. Ekonomi SMA kelas X.


Jakarta: Yudhistira

31
1. Penilaian
Lampiran 1
Instrumen penilaian kognitif
Bahan Nomo
Kompetensi Materi
No Kelas Indikator soal r
Dasar Pokok
Semester Soal
1. 3.1Mendeskripsik Konsep X/2 Peserta didik dapat menjelaskan 1
an konsep dasar pengertian BUMS
dasar BUMS BUMS
Peserta didik dapat membedaan 2
perusahaan BUMN dan BUMS

Peserta didik dapat menjelaskan


peran BUMS dalam perekonomian 3

Peserta didik dapat menyebutkan dan


menjelaskan bentuk-bentuk BUMS 4

Peserta didik dapat menyebutkan


kekuatan dan kelemahan BUMS 5

Peserta didik dapat menjelaskan


jenis-jenis kegiatan usaha BUMS 6

Peserta didik dapat menjelaskan


tahapan mendirikan usaha dalam 7
BUMS

Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!


1. Mengapa badan usaha swasta diizinkan berdiri di Indonesia?
2. Apa yang dimaksud dengan studi kelayakan usaha?
3. Apa dasar yang digunakan untuk membolehkan usaha asing beroperasi di
Indonesia?
4. BUMN/BUMD seharusnya menguasai perekonomian Indonesia.
5. Usaha swasta asing tidak diperhatikan pemerintah, namun selalu dijadikan
sasaran pajak.
6. Indonesia sebaiknya menolak perusahaan asing.

Score : Setiap soal memiliki score 5


Jumlah Score x 10
Nilai akhir :
6
Lampiran 2
Instrumen penilaian Aspek Afektif
a. Penilaian sikap Spiritual

32
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda
cek () pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut :
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan
sesuatu
2. Mengucapkan rasa syukur atas karunia
Tuhan yang diterima
3. Mengungkapkan rasakekaguman kepada
Tuhan YME secara lisan

4. Mengungkapkan rasa kekaguman secara


tulisan kepada Tuhan YME

Jumlah Skor
Keterangan :
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan kadang-kadang tidak
melakukan
2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

b. Lembar Penilaian Diri Sikap Jujur


Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Materi Pokok : ………………….
Tanggal : ………………….
Petunjuk:
• Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
• berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian
sehari-hari

33
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1. Tidak menyontek dalam
mengerjakan ulangan dan tugas
2. Tidak melakukan plagiat dalam
mengerjakan setiap tugas
3. Mengungkapkan perasaan apa
adanya terhadap sesuatu
4. Melaporkan data atau informasi
apa adanya

Jumlah Skor
Keterangan :
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan kadang-kadang tidak
melakukan
2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

c. Lembar Penilaian antar peserta didik sikap disiplin


Petunjuk :
Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : ………………….
Materi Pokok : …………………..

34
NO. ASPEK PENGAMATAN SKOR
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Membawa buku teks sesuai mata
pelajaran
Jumlah Skor

1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan


2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
3 :sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang
tidak melakukan
4 :selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

Muaro Jambi, 30 April 2018


Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswi PLP

Yenti, S.Pd Desi Aulia Ulpa


NIP. 198505312010022009 NIM. A1A114014

35
DAFTAR PIKET MAHASISWA PLP UNIVERSITAS JAMBI
DI SMA NEGERI 11 MUARO JAMBI

Senin/Kamis Selasa/Jumat Rabu/Sabtu

Burlian Fathona Desi Aulia Ulpa Arif Rohman

M. Oscar Atmajaya Kelana Putra Tri Wulan

Akbar Alif Iskandar Riki Oktomi Putra Eky Pratama Septian

Ismawati Andika Pratama Rakes Prasetia

Trisnadi Tarigan Riska Putri Dewi Ragil Rahmat Kesumah

36
JADWAL MENGAJAR

DI SMA NEGERI 11 MUARO JAMBI

SENIN SELASA RABU


• XI IPS - • X IIS 3
(08.00 – 09.30) (10.30 – 12.00)
• XI IIS 1
(10.30 – 13.00)
KAMIS JUMAT SABTU
• XI IPS • X IIS 3 -
(08.45 – 10.15) (07.15 – 08.00)
• X IIS 2 • XI IPS
(11.15 – 12.00) (09.30 – 10.15)
• X IIS 2
(10.30 – 11.00)

37
DAFTAR HADIR MAHASISWA
PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN

Sekolah : SMA Negeri 11 Muaro Jambi


Alamat : Jln. Raya Jambi – Ma. Bulian Km. 16 Ds. Mendalo Darat, Kec. Jaluko, Kab. Muaro Jambi

Mar-18
No Nama NIM Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 Ismawati A1A114004         
2 Desi Aulia Ulpa A1A114014         
3 Andika Pratama A1A114015         
4 Burlian Fathona A1A114018         
5 Tri Wulan RRA1A114029         
6 Ragil Rahmat Kesumah A1A214006      A A A A
7 Trisnadi Tarigan A1A214019   A A  A A A A
8 Eky Pratama Seplian A1A214038  A A   A A A A
9 Kelana Putra A1A214055      A A A A
10 M Oscar Atmajaya A1A314053       S  
11 Akbar Alif Iskandar A1D414010         
12 Riska Putri Dewi A1D414020         
13 Arif Rohman A1D414023         
14 Rakes Prasetia A1D414024         
15 Riki Oktomi Putra A1D414026         

38
Apr-18
No Nama NIM Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Ismawati A1A114004                   
2 Desi Aulia Ulpa A1A114014               I    
3 Andika Pratama A1A114015            S      A 
4 Burlian Fathona A1A114018                I I I 
5 Tri Wulan RRA1A114029             I      
6 Ragil Rahmat Kesumah A1A214006        A A A A A A    I I 
7 Trisnadi Tarigan A1A214019        A A A A A    A  A 
8 Eky Pratama Seplian A1A214038        A A A A A     S S 
9 Kelana Putra A1A214055        A A A A A     A A 
10 M Oscar Atmajaya A1A314053                I   
11 Akbar Alif Iskandar A1D414010            I       
12 Riska Putri Dewi A1D414020                   
13 Arif Rohman A1D414023                   
14 Rakes Prasetia A1D414024         A          
15 Riki Oktomi Putra A1D414026         A  A  I     

38
Mei-18
No Nama NIM Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 Ismawati A1A114004         
2 Desi Aulia Ulpa A1A114014       A  
3 Andika Pratama A1A114015     S    
4 Burlian Fathona A1A114018      S   A
5 Tri Wulan RRA1A114029 S        A
6 Ragil Rahmat Kesumah A1A214006        A A
7 Trisnadi Tarigan A1A214019      A   A
8 Eky Pratama Seplian A1A214038         
9 Kelana Putra A1A214055         
10 M Oscar Atmajaya A1A314053         A
11 Akbar Alif Iskandar A1D414010         
12 Riska Putri Dewi A1D414020         
13 Arif Rohman A1D414023         
14 Rakes Prasetia A1D414024         
15 Riki Oktomi Putra A1D414026         

38
DOKUMENTASI KEGIATAN PLP

41
41

Anda mungkin juga menyukai