PENDAHULUAN
2. Pengertian
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Tarbiyah
diawali dengan pembekalan (coaching). Selain itu mahasiswa telah
mengikuti micro teahing sebagai simulasi proses pembelajaran di madrasah
latihan. Pembekalan adalah kegiatan orientasi kampus yang berisi
penyegaran terhadap materi-materi pembelajaran, keterampilan mengajar,
pembelajaran aktif, etika keguruan dan informasi tentang sekolah
latihan.Micro teaching adalah kegiatan pra PPL, dimana mahasiswa
melakukan kegiatan praktik mengajar dalam skala terbatas. Kegiatan ini
3
4. Manfaat
Manfaat dilaksanakannya Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)
memiliki pengalaman dibidang mengajar, karena PPL mengemban tugas
dan amanah sebagai pengajar di lokasi PPL dan akan mendapatkan
masukan-masukan dari berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) seperti: Kepala Sekolah, Guru
Pamong, Supervisor, Guru-guru dan anggota PPL yang lain. Dan tidak
hanya masukan dan saran yang di dapat oleh anggota PPL namun kita
dapat mengetahui seberapa jauh kemampuan anggota itu sendiri.
5. Waktu
a. Kegiatan pembekalan dilakukan selama 1 hari yaitu pada tanggal 15
Februari 2019
b. Waktu pelaksanaan PPL di mulai dari tanggal 18 Februari 2019 sampai
dengan 11 Februari 2019
5
6. Tempat
Sekolah/Madrasah yang dipilih dan ditetapkan sebagai tempat PPL
berdasarkan pertimbangan kesesuaian dan kerjasama Jurusan Tarbiyah
dengan sekolah/madrasah tempat praktik.
Kegiatan PPL UIN Raden Intan Lampung pada kesempatan kali ini
bertempat di Madrasah Tsanawiyah Hasanudin yang beralamatkan di
Kelurahan Teluk Betung Utara, Kota Bandar Lampung, Propinsi
Lampung.
1
Wawancara dengan Waka Kurikulum tangal 05 Sepember 2018
6
Mengacu pada visi dan misi MTs Al-Khairiyah Kangkung, serta tujuan
umum pendidikan dasar, tujuan Madrasah dalam mengembangkan
pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.
4. Bangunan Fisik
Sebagai penunjang kegiatan belajar dan mengajar, MTs Al-Khairiyah
Kangkung, berusaha untuk memenuhi sarana dan prasarana yang di
perlukann. Hingga saat ini MTs Al-Khairiyah Kangkung yang bernaung
dalam Yayasan Al-Khairiyah Kangkung dapat menyediakan sarana dan
prasarana sebagai berikut :
Tabel : 1
8
Mushola 1 10 × 10 √ -
Tabel 2
Mata Pelajaran Madrasah Tsanawiyah Al-Khairiyah Kangkung
Keterangan:
Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain
kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum
diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Madrasah Tsanawiyah antara
lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah
Remaja dan lain sebagainya.
Kegiatan ekstra kurikule, yaitu; Pramuka (utama), Unit Kesehatan
Sekolah, Palang Merah Remaja, Badan Kegiatan Rohani Islam (Rohis)
dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan sikap
kepribadian, kepemimpinan dan sikap sosial peserta didik, terutamanya
adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai
wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun
dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah
konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang
sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang
10
terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan muatan lokal
yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah.
Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi
dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara
terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan
pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per
minggu untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat
menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian
kompetensi yang diharapkan.
Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah
minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Muatan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah yang berbasis pada
konsep-konsep terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan
adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS).
Pada hakikatnya IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam
bentuk integrated sciences dan integrated social studies. Muatan IPA
berasal dari disiplin Biologi, Fisika, dan Kimia, sedangkan muatan IPS
berasal dari Sejarah, Ekonomi, Geografi, dan Sosiologi. Kedua mata
pelajaran tersebut merupakan program pendidikan yang berorientasi
aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa
ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan sosial dan alam.
Tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang bangsa,
semangat kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas masyarakat di bidang
ekonomi dalam ruang atau space wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Tujuan pendidikan IPA menekankan pada pemahaman tentang lingkungan
dan alam sekitar beserta kekayaan yang dimilikinya yang perlu
dilestarikan dan dijaga dalam perspektif biologi, fisika, dan kimia.
Integrasi berbagai konsep dalam mata pelajaran IPA dan IPS
menggunakan pendekatan trans-disciplinarity di mana batas-batas disiplin
ilmu tidak lagi tampak secara tegas dan jelas, karena konsepkonsep
disiplin ilmu berbaur dan/atau terkait dengan permasalahanpermasalahan
yang dijumpai di sekitarnya. Kondisi tersebut memudahkan pembelajaran
IPA dan IPS menjadi pembelajaran yang kontekstual.
Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar
ruang, dan waktu. Ruang adalah tempat di mana manusia beraktivitas,
11
Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
paling banyak 40 minggu.
Adapun mengenai sistem belajar mengajar yang diterapkan adalah
systemklasikal, artinya dalam penyampaian pelajaran sebagian besar
dilakukan di dalam kelas dengan metode pembelajaran yang bervariasi.
Tabel 3
Sarana Penunjang MTs Al-Khairiyah Kangkung
6. Papan Tulis 6
7. Lemari dalam Kelas 6
Tabel 4
Sarana Prasarana Pendukung Lainnya
Jumlah Sarpras Menurut
No. Jenis Sarana Prasarana Kondisi (Unit)
Baik Rusak
1. Laptop 1
2. Personal Komputer 1
3. Printer 1
4. Televisi 1
5. Mesin Scanner 1
8. Lemari Arsip 3
9. Kotak Obat (P3K) 1
BAB II
ORIENTASI KAMPUS/ PEMBEKALAN (COACHING)
c. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berhubungan
dengan sikap dan kepribadian yang harus dimiliki oleh mahasiswa
sebagai calon guru. Dalam kompetensi ini, target minimal yang harus
dimiliki mahasiswa setelah mereka melaksanakan PPL adalah :
1) Menunjukkan sikap dewasa dalam berfikir dan bertindak.
2) Memiliki perilaku sopan dan bertutur kata.
3) Menunjukkan rasa tanggung jawab yang tinggi
4) Memiliki kedisiplinan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban.
5) Mampu menampilkan diri sebagai calon Guru Pendidikan Agama
Islam.
d. Kompetensi Sosial
BAB III
OBSERVASI LINGKUNGAN MADRASAH
Observasi kami lakukan pada hari jum’at 11 Januari 2019 sebelum tim
PPL datang di MTs Al-Khairiyah Kangkung. Observasi ini sangat penting, agar
para praktikan lebih dekat mengenal baik secara fisik maupun sosio-kultural
seluruh warga sekolah di MTs Al-Khairiyah Kangkung, setidaknya mengetahui
posisi/letak kelas-kelas yang akan dimasuki. Pengamatan tersebut, memang
sebatas hanya melihat-lihat keadaan lingkungan secara sepintas. Adapun secara
singkat observasi yang dilakukan penulis dapat diklasifikasikan menjadi dua,
yakni observasi sekolah latihan dan observasi pembelajaran model.
aksesoris itu beragam (tidak sama) antara kelas satu dengan kelas lainnya, sebab
selera penghuni berlainan. Dari beberapa gambaran tersebut setidaknya
menunjukkan bahwa pada masing-masing kelas cukup representatif untuk proses
pembelajaran.
Berkenaan dengan kondisi peserta didik di MTs Al-Khairiyah Kangkung
sangat variatif, ada yang pintar secara akademis, ada yang mempunyai kelebihan
yang lain seperti kemampuan menjalin hubungan sosial, ada yang aktif, ada yang
pendiam dan masih banyak karakter peserta didik yang tidak teridentifikasi secara
lengkap, sebab butuh waktu yang lebih panjang untuk mempelajari mereka.
Keanekaragaman tersebut karena mereka berasal dari latar belakang
ataubackground keluarga yang berbeda-beda.
Tabel 5
Kadaan Siswa MTs Al-Khairiyah Kangkung 2018/2019
Tabel 6
Data Guru MTs Al-Khairiyah Kangkung 2018/2019
N MATA KELAS
NAMA Jumlah
O PELAJARAN VII VIII IX
1 KAMSRIATI, S.Pd.I 0 0 0 0
H. IMAM ASYROFI,
2 M.Pd.I FIQIH 2 2 2 6
3 USMAN AS BAHASA INGGRIS 4 4 4 12
4 ENDANG, S.Pd.I BAHASA ARAB 2 2 2 6
21
QURAN HADIS 2 2 2
5 ALI USMAN, S.Sos.I 12
BPI 2 2 2
6 SAMHADI, S.Pd.I SKI 2 2 2 6
AKIDAH AKHLAK 2 2 2
7 AGUS GHAFUR 12
TAHFIZ 2 2 2
8 IWAN, S.Pd.I PKN 0 2 2 4
BAHASA
9 SAFARINI NUR, S.Pd INDONESIA 6 6 6 12
MATEMATIKA 0 5 5
10 SITI DAHLIA, S.Pd 12
IPA 0 4 0
MATEMATIKA 5 0 0
11 LENI SETIAWATI, S.Pd IPS 2 0 2 12
IPA 4 0 0
PKN 2 0 0
12 MAYA SARI, S.Pd PRAKARYA 2 2 2 10
IPS 0 2 0
IPA 0 0 4
13 EVA YENANI, S.Pd BAHASA 8
LAMPUNG 2 2 0
RIRIEN RIZKI ALFIYAH,
14
S.Pd SENI BUDAYA 3 3 3
11
BAHASA
LAMPUNG 0 0 2
15 AGUS SUTRISNO PENJAS 2 2 2 6
16 FITRIYANTI 0 0 0 0
17 MASRUDIN, S.Pd.I 0 0 0 0
JUMLAH 46 46 46 129
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK PEMBELAJARAN
DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
c. Kelas/Semester.
d. Alokasi Waktu.
e. Kompetensi Inti.
f. Kompetensi Dasar.
g. Indikator Pencapaian Kompetensi.
h. Tujuan Pembelajaran.
i. Materi Pembelajaran.
j. Metode Pembelajaran.
k. Sumber/Bahan/Alat Belajar
l. Langkah-Langkah Pembelajaran.
1. Kegiatan pendahuluan
2. Kegiatan inti
1) Mengamati
2) Menanya
3) Ekplorasi
4) Mencoba
5) Mengkomunikasikan
3. Konfirmasi kegiatan penutup
j. Penilaian.
Jika persiapan dan penyusunan RPP tersebut sudah baik, maka bisa dikatakan
keberhasilan pembelajaran sudah 50%, selebihnya bagaimana pelaksanaannya.
Adapun format/contoh penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dapat dilihat dalam lampiran.
laki-laki. Bentuk kenakalannya misalnya, tidur, rame sendiri, ketika diajar tidak
mendengarkan dan tidak memperhatikan. Dan disinilah letak problem yang
penulis hadapi, meskipun demikian interaksi antar guru dan siswa bisa berjalan
dengan baik, sehingga proses KBM bisa berjalan efektif dan efisien.
F. Pemecahan Masalah
Adapun pemecahan masalah yaitu dengan cara selalu proaktif pada siswa
agar suasana kelas tetap baik, penuh semangat dan pembelajaran dapat
berlangsung sesuai dengan harapan.
Mencermati secara seksama tentang permasalahan yang penulis hadapi
dalam kelas tersebut, penulis selalu memberi motivasi dan menumbuhkan
semangat belajar yang tinggi serta memberikan pengarahan pada siswa yang
bersangkutan sehingga siswa tersebut mengerti benar akan pentingnya waktu
dalam kegiatan belajar mengajar. Tanpa melakukan tindak kekerasan pada siswa
yang bersangkutan, guru harus tetap berusaha menyadarkan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh siswa yang bolos pada jam pelajaran itu sangatlah merugikan
untuk dirinya sendiri, baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Oleh karena itu, guru harus selalu berusaha untuk menciptakan suasana
yang nyaman saat belajar, senantiasa lebih dekat kepada masing-masing siswa
agar tercapai pengertian serta kepercayaan antara guru dan murid.
G. Kegiatan-Kegiatan Lain
Selain sebagai guru praktikan dalam kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) di MTs Al-Khairiyah Kangkung, penulis juga mendapat tugas
sebagai:
1. Sebagai guru piket
Sebagai guru piket, mendapat tugas memencet bel ketika pergantian jam
pelajaran, mengebsen siswa pada masing-masing kelas, membagikan kartu
jama’ah ketika menjelang sholat dzuhur, serta mengabsen siswa yang tidak sholat.
29
Selain itu apabila ada guru yang tidak hadir, guru piket harus bisa
mengkondisikan kelas yang gurunya tidak hadir tersebut. Penulis mendapat tugas
sebagai guru piket sesuai dengan jadwal .
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah kami
lakukan selama kurang lebih satu bulan di MTs Al-Khairiyah Kangkung, maka
penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. MTs Al-Khairiyah Kangkung adalah institusi yang memegang teguh
kedisiplinan dan tetap konsisten menjalankan tata tertib yang ada. Maka
tidak diragukan lagi bahwa keberhasilan MTs Al-Khairiyah Kangkung
dalam mencetak sejumlah prestasi berpangkal pada kedisiplinan yang
selama ini dipatuhi dan dijalankan dengan baik.
2. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di MTs Al-Khairiyah Kangkung
memberikan banyak pengalaman berharga dan tantangan tersendiri bagi
para mahasiswa praktikan dalam menghadapi peserta didik maupun
lingkungan di dalamnya. Sehingga dapat menjadi lahan pengasahan
kompetensi calon pendidik yang sebenarnya. Baik kompetensi sebenarnya,
kompetensi ilmu pengetahuan maupun kompetensi kemasyarakatan.
3. Dukungan yang luar biasa baik dari pihak MTs Al-Khairiyah Kangkung,
terutama guru Pamong dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kepada
kami memberikan motivasi tersendiri bagi kelancaran dan keberhasilan
kegiatan PPL.
4. Para siswa MTs Al-Khairiyah Kangkung cukup disiplin dalam mematuhi
segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di madrasah tersebut.
B. SARAN-SARAN
31
C. KATA PENUTUP
Demikian laporan ini disusun, semoga dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca umumnya dan tim PPL di MTs Al-Khairiyah Kangkung khususnya.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini sampai
selesai apabila ada keterbatasan dalam pelaksanaan PPL selama kurang lebih 1
bulan di MTs Al-Khairiyah Kangkung, serta apabila ada kesalahan atau
32