Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Urgensi Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)


1. Latar Belakang Masalah

Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, merupakan


salah satu perguruan tinggi Islam swasta yang berada di Lampung, dengan
visi dan misi yang kuat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
berdasarkan tuntunan Al Qur’an dan As-Sunah, sehingga dengan hal itulah
akan tercetak para generasi yang berpengaruh ditengah masyarakat dan
menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman.Dalam hal ini secara langsung
ataupun tidak langsung terlibat dalam proses dan mekanisme pembangunan
bangsa. Melalui Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah merupakan
upaya partisipasi aktif dalam memecahkan masalah-masalah pembangunan
baik materiil maupun spiritual yang dihadapi masyarakat.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program akademik


Jurusan Tarbiyah yang harus diikuti oleh semua mahasiswa PPG Universitas
Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Secara umum kegiatan ini
bertujuan untuk memberikan pengalaman profesional yang nyata dan
memperluas cakrawala mahasiswa dalam pembentukan kompetensi
pedagogik, profesional, personal, maupun sosial sebagai calon pendidik
maupun tenaga kependidikan, sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas
kependidikan di sekolah yang meliputi pengelolaan pembelajaran dan
wawasan kependidikan secara memadai dan profesional. Dengan demikian
melalui kegiatan praktik pengalaman lapangan para mahasiswa mampu
membimbing, mendorong dan membangkitkan minat dan motivasi peserta
didik dalam belajar dan dalam mengatasi problema hidupnya.Selain itu
mahasiswa juga bisa membangun komunikasi baik secara personal maupun
sosial.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan belajar
mahasiswa yang dilakukan di lapangan untuk mengintegrasikan
2

pengetahuan teoritis yang diperoleh di kampus dengan pengalaman praktik


di lapangan sehingga target khusus yang merupakan target kompetensi
program studi dapat tercapai. Kegiatan tersebut meliputi pembelajaran dan
pengelolaan administrasi di madrasah latihan.Praktik pembelajaran adalah
latihan melaksanakan kegiatan pembelajaran oleh mahasiswa di dalam
kelas, mulai dari membuat perencanaan pembelajaran (RPP), pelaksanaan
dan penilaian.Sedangkan praktik pengelolaan administrasi adalah latihan
melaksanakan tugas-tugas administrasi, bimbingan dan lain-lain. Dalam
melaksanakan tugas-tugas PPL ini mahasiswa dipandu oleh  pihak madrasah
(Kepala Sekolah/Madrasah, Waka Kurikulum, Kepala TU dan Guru
Pamong) dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Selain itu, PPL mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam
(PAI) JurusanTarbiyah UIN Raden Intan Lampung memiliki makna yang
luhur. Sebab, tujuan pendidikan agama Islam tidak semata-mata
memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan melaksanakan ibadah
agama saja, tetapi juga menanamkan rasa keimanan dan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, serta mengembangkan kepribadian peserta didik
menjadi manusia yang memiliki Akhlaqul karimah. Dengan demikian maka,
para mahasiswa praktikan tidak hanya sekedar mengajarkan ilmunya kepada
para siswa, tetapi juga berkewajiban menginternalisasikan nilai-nilai agama
melalui materi yang diajarkan.

2. Pengertian
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Tarbiyah
diawali dengan pembekalan (coaching). Selain itu mahasiswa telah
mengikuti micro teahing sebagai simulasi proses pembelajaran di madrasah
latihan. Pembekalan adalah kegiatan orientasi kampus yang berisi
penyegaran terhadap materi-materi pembelajaran, keterampilan mengajar,
pembelajaran aktif, etika keguruan dan informasi tentang sekolah
latihan.Micro teaching adalah kegiatan pra PPL, dimana mahasiswa
melakukan kegiatan praktik mengajar dalam skala terbatas. Kegiatan ini
3

dimaksudkan untuk melatih mahasiswa agar memiliki pengalaman faktual


dan kesiapan teknis tentang proses pembelajaran, dan keterampilan dasar
pembalajaran yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bekal untuk
mengembangkan diri sebagai calon tenaga pendidik sebelum terjun ke
sekolah/madrasah latihan.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan belajar
mahasiswa yang dilakukan di lapangan untuk mengintegrasikan
pengetahuan teoritis yang diperoleh di kampus dengan pengalaman praktik
di lapangan sehingga target khusus yang merupakan target kompetensi
program studi dapat tercapai. Kegiatan tersebut meliputi pembelajaran dan
pengelolaan administrasi di madrasah latihan.Praktik pembelajaran adalah
latihan melaksanakan kegiatan pembelajaran oleh mahasiswa di dalam
kelas, mulai dari membuat perencanaan pembelajaran (RPP), pelaksanaan
dan penilaian.Sedangkan praktik pengelolaan administrasi adalah latihan
melaksanakan tugas-tugas administrasi, bimbingan dan lain-lain. Dalam
melaksanakan tugas-tugas PPL ini mahasiswa dipandu oleh  pihak
Madrasah (Kepala Sekolah/Madrasah, Waka Kurikulum, Kepala TU dan
Guru Pamong) dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

3. Tujuan dan Fungsi Praktek Pengalaman Lapangan ( PPL )


a. Tujuan
Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam PPL ini adalah sebagai berikut :

1) Membimbing mahasiswa kearah terbentuknya pribadi yang


memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan
dalam pembentukan profesi guru Pendidikan Agama Islam.

2) Melatih dan meningkatkan kompetensi keguruan mahasiswa agar


dapat terampil melaksnakan tugas-tugas kependidikan baik yang
bersifat edukatif, administratif maupun layanan bimbingan
keagamaan dan kesiswaan.
4

3) Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk dapat


memahami keberadaan lembaga pendidikan dengan segala
permasalahannya baik yang berhubungan dengan proses
pembelajaran maupun pengelolaan sekolah secara umum.
4) Menjalin dan meningkatkan hubungan kerjasama kelembagaan
antara Jurusan Tarbiyah dengan Madrasah tempat latihan.
b. Fungsi
1) Mewujudkan tujuan-tujuan Kurikulum Mata Kuliah Komponen
Keguruan UIN Raden Intan Lampung
2) Membina pertumbuhan dan pengembangan potensi-potensi calon
guru dibidang profesi keguruan.
3) Membentuk dasar-dasar profesi keguruan.

4. Manfaat
Manfaat dilaksanakannya Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)
memiliki pengalaman dibidang mengajar, karena PPL mengemban tugas
dan amanah sebagai pengajar di lokasi PPL dan akan mendapatkan
masukan-masukan dari berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) seperti: Kepala Sekolah, Guru
Pamong, Supervisor, Guru-guru dan anggota PPL yang lain. Dan tidak
hanya masukan dan saran yang di dapat oleh anggota PPL namun kita
dapat mengetahui seberapa jauh kemampuan anggota itu sendiri.

5. Waktu
a. Kegiatan pembekalan dilakukan selama 1 hari yaitu pada tanggal 15
Februari 2019
b. Waktu pelaksanaan PPL di mulai dari tanggal 18 Februari 2019 sampai
dengan 11 Februari 2019
5

6. Tempat
Sekolah/Madrasah yang dipilih dan ditetapkan sebagai tempat PPL
berdasarkan pertimbangan kesesuaian dan kerjasama Jurusan Tarbiyah
dengan sekolah/madrasah tempat praktik.
Kegiatan PPL UIN Raden Intan Lampung pada kesempatan kali ini
bertempat di Madrasah Tsanawiyah Hasanudin yang beralamatkan di
Kelurahan Teluk Betung Utara, Kota Bandar Lampung, Propinsi
Lampung.

B. Gambaran Umum Madrasah


1. Sejarah Berdirinya MTs Hasanudin

Untuk mendapatkan sejarah berdirinya MTs Hasanudin. penulis


berwawancara dengan kepala MTs Hasanudin Bapak Janim, S.Pd.I maka
dapat penulis simpulkan adalah sebagai berikut: “ Mengingat sangat
pentingnya suatu lembaga pendidikan maka pada tahun 1982 di Kelurahan
Teluk BetungUtara, Kota Bandar Lampung, berdirilah lembaga pendidikan
swasta dengan nama Madrasah Tsanawiyah Hasanudin.

Proses berdirinya Madasah Tsanawiyah Hasanudin di prakarsai


oleh Bapak Janim, S.Pd.I yang selanjutnya ditunjuk sebagai sebagai kepala
sekolah , dan dibantu oleh guru-guru seperti : Bapak Safari Mahmud, S.Pd.I,
Bapak Masrudin, S.Pd.I, Ibu Sulistyowati, S.Pd.I, Bapak Imam Asyrofi,
serta di bantu oleh Ketua Yayasan Al-Khairiyah Kangkung yaitu bapak M.
Sadim Hayumi.

Maka pada tanggal 1 Juli 2009 di bentuk Panitia Penerimaan


Peserta Didik Baru, sehingga pada waktu itu mulai di buka pendaftaran
peserta didik baru tahun pelajaran 2009/20101

2. Tujuan Pendidikan Nasional

1
Wawancara dengan Waka Kurikulum tangal 05 Sepember 2018
6

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta


didik agar menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,


pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

3. Visi , Misi dan Tujuan MTs Al-Khairiyah Kangkung


Visi MTs Al-Khairiyah Kangkung
“Unggul Dalam Prestasi Menguasai Ilmu Pengetahuan Dan
Tehnologi Berlandaskan Iman Taqwa Dan Akhlakul Karimah”.
Indikator visi :

1. Kokoh dalam tauhid


2. Rajin dalam ibadah
3. Cerdas dan berakhlaqul karimah
4. Berprestasi di bidang akademik dan non akademik
5. Terampil dalam bersikap
6. kelulusan yang berkwalitas.

Misi MTs Al-Khairiyah Kangkung


1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif untuk
mengoptimalkan potensi yang di miliki siswa.
2. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan terhadap
agama yang dia anut untuk membentuk budi pekerti yang baik
3. Menciptakan suasana yang kondusif untuk keefektifan seluruh
kegiatan sekolah
4. Membudayakan budaya konpetitif bagi siswa dalam upaya
peningkatan prestasi
7

5. Mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan tugas kependidikan


dan keguruan
6. Melestarikan dan mengembangkan olah raga ,seni dan budaya
7. Mengembangkan pribadi yang cinta tanah air

Tujuan MTs Al-Khairiyah Kangkung

Mengacu pada visi dan misi MTs Al-Khairiyah Kangkung, serta tujuan
umum pendidikan dasar, tujuan Madrasah dalam mengembangkan
pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.

1. Agar kegiatan MTs. Al-Khairiyah Kangkung dapat di laksanakan


secara dinamis,program program di laksanakan sesuai tuntutan dan
harapan,baik dari sekolah maupun dari masyarakat yang semakin
maju.

2. Agar proses belajar mengajar pada MTs Al-Khairiyah Kangkung


dapat di laksnakan secara optimal,dalam rangka pencapain tujuan
yang di tetapkan

4. Bangunan Fisik
Sebagai penunjang kegiatan belajar dan mengajar, MTs Al-Khairiyah
Kangkung, berusaha untuk memenuhi sarana dan prasarana yang di
perlukann. Hingga saat ini MTs Al-Khairiyah Kangkung yang bernaung
dalam Yayasan Al-Khairiyah Kangkung dapat menyediakan sarana dan
prasarana sebagai berikut :

Tabel : 1
8

Data Bangunan FisikMadrasah MTs Al-Khairiyah Kangkung Tahun


Pelajaran 2018 / 2019
Kondisi
Jenis Ruang Jumlah Ukuran Ket
Baik Rusak
Ruang Kelas 6 8×6 √ -

Ruang Kepala Madrasah 1 6×3 √ -

Ruang Guru 1 7×6 √ -

Ruang Tata Usaha 2 4×3 √ -

Ruang Perpustakaan 1 7×6 √ -

Ruang Lab IPA 1 7x6 √ -

Ruang Lab Komputer 1 7×6 √ -

Ruang UKS 1 5x4 √ -

Ruang Kesiswaan 1 5×4 √ -

Mushola 1 10 × 10 √ -

Toilet Guru 1 3×2 √ -

Toilet Siswa 2 3×2 √ -


Ruang OSIS & Pramuka 1 5X3 √ -

5. Kurikulum dan Sistem Belajar


MTs Al-Khairiyah Kangkung Merupakan Madrasah yang
menggunakan Kurikulum2013. Pengembangan Kurikulum MTs Al-
Khairiyah Kangkung di disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik dan
masyarakat khususnya untuk lingkungan Kelurahan Kangkung .Struktur
Kurikulum MTs Al-Khairiyah Kangkung meliputi substansi pembelajaran
yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai
kelas VII sampai dengan kelas IX. Struktur Kurikulum disusun
berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata
pelajaran.
9

Tabel 2
Mata Pelajaran Madrasah Tsanawiyah Al-Khairiyah Kangkung

ALOKASI WAKTU BELAJAR


MATA PELAJARAN PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A      
1. Pendidikan Agama Islam      
  a. AlQur'an Hadis 2 2 2
  b. Akidah Akhlak 2 2 2
  c. Fiqih 2 2 2
  d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
Pedidikan Pancasila dan Kewarga
2. negaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B      
1. Seni Budaya 3 3 3
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
2. Kesehatan 3 3 3
3. Prakarya 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 46 46 46

Keterangan:
 Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain
kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum
diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Madrasah Tsanawiyah antara
lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah
Remaja dan lain sebagainya.
 Kegiatan ekstra kurikule, yaitu; Pramuka (utama), Unit Kesehatan
Sekolah, Palang Merah Remaja, Badan Kegiatan Rohani Islam (Rohis)
dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan sikap
kepribadian, kepemimpinan dan sikap sosial peserta didik, terutamanya
adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai
wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun
dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah
konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang
sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
 Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang
10

terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan muatan lokal
yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah.
 Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi
dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara
terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan
pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
 Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per
minggu untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat
menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian
kompetensi yang diharapkan.
 Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah
minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
 Muatan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah yang berbasis pada
konsep-konsep terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan
adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS).
 Pada hakikatnya IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam
bentuk integrated sciences dan integrated social studies. Muatan IPA
berasal dari disiplin Biologi, Fisika, dan Kimia, sedangkan muatan IPS
berasal dari Sejarah, Ekonomi, Geografi, dan Sosiologi. Kedua mata
pelajaran tersebut merupakan program pendidikan yang berorientasi
aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa
ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan sosial dan alam.
 Tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang bangsa,
semangat kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas masyarakat di bidang
ekonomi dalam ruang atau space wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
 Tujuan pendidikan IPA menekankan pada pemahaman tentang lingkungan
dan alam sekitar beserta kekayaan yang dimilikinya yang perlu
dilestarikan dan dijaga dalam perspektif biologi, fisika, dan kimia.
Integrasi berbagai konsep dalam mata pelajaran IPA dan IPS
menggunakan pendekatan trans-disciplinarity di mana batas-batas disiplin
ilmu tidak lagi tampak secara tegas dan jelas, karena konsepkonsep
disiplin ilmu berbaur dan/atau terkait dengan permasalahanpermasalahan
yang dijumpai di sekitarnya. Kondisi tersebut memudahkan pembelajaran
IPA dan IPS menjadi pembelajaran yang kontekstual.
 Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar
ruang, dan waktu. Ruang adalah tempat di mana manusia beraktivitas,
11

koneksi antar ruang menggambarkan mobilitas manusia antara satu tempat


ke tempat lain, dan waktu menggambarkan masa di mana kehidupan
manusia itu terjadi.
 Pembelajaran IPA diintegrasikan melalui konten biologi, fisika, dan kimia.
Pengintegrasian dapat dilakukan dengan cara connected, yakni
pembelajaran dilakukan pada konten bidang tertentu (misalnya fisika),
kemudian konten bidang lain yang relevan ikut dibahas. Misalnya saat
mempelajari suhu (konten fisika), pembahasannya dikaitkan dengan upaya
makhluk hidup berdarah panas mempertahankan suhu tubuh (konten
biologi), serta senyawa yang digunakan di dalam sistem Air Condition
(konten kimia).

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta


didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.

 Beban belajar di /Madrasah Tsanawiyah dinyatakan dalam jam


pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas VII, VIII, dan
IX adalah 46 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran
adalah 40 menit.

 Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.

 Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu


dan paling banyak 20 minggu.

 Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggu


dan paling banyak 16 minggu.

 Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
paling banyak 40 minggu.
Adapun mengenai sistem belajar mengajar yang diterapkan adalah
systemklasikal, artinya dalam penyampaian pelajaran sebagian besar
dilakukan di dalam kelas dengan metode pembelajaran yang bervariasi.

6. Sarana dan Prasarana


Sarana penunjang yang di miliki MTs Al-Khairiyah Kangkung
antara lain sebagai berikut:
12

Tabel 3
Sarana Penunjang MTs Al-Khairiyah Kangkung

Jumlah Unit Menurut


No. Jenis Sarana Prasarana Kondisi
Baik Rusak
1. Kursi Siswa 100  

2. Meja Siswa 100  


3. Loker Siswa  4  

4. Kursi Guru dalam Kelas 6  


5. Meja Guru dalam Kelas 6  

6. Papan Tulis 6  
7. Lemari dalam Kelas 6  

8. Alat Peraga PAI  5  


9. Alat Peraga Fisika  4  

10. Alat Peraga Biologi  2  


11. Bola Sepak  2 1

12. Bola Voli  1 1


13. Bola Basket  1 1

14. Meja Pingpong (Tenis Meja)   1


18. Lapangan Bola Voli    
13

Tabel 4
Sarana Prasarana Pendukung Lainnya
Jumlah Sarpras Menurut
No. Jenis Sarana Prasarana Kondisi (Unit)
Baik Rusak
1. Laptop 1  

2. Personal Komputer 1  
3. Printer 1  

4. Televisi  1  
5. Mesin Scanner 1   

6. Meja Guru & Tenaga Kependidikan 5  


7. Kursi Guru & Tenaga Kependidikan 5  

8. Lemari Arsip 3  
9. Kotak Obat (P3K) 1   

10. Pengeras Suara 1  


11. Washtafel (Tempat Cuci Tangan) 6   
14

BAB II
ORIENTASI KAMPUS/ PEMBEKALAN (COACHING)

A. Pembekalan PPL (Coaching)

Sebelum di laksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan


(PPL) terlebih dahulu dilaksanakan beberapa hal mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan PPL. Kegiatan pembekalan Program Praktek Pengalaman
Lapangan ( PPL) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung di
laksanakan di gedung Dekanat Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN)
Raden Intan Lampung pada hari Jum’at Tanggal 15 Februari, diikuti oleh
mahasiswa dengan jumlah kurang lebih 229 mahasiswa PPG calon peserta
PPL PPG angkatan ke I tahun 2018.

Panitia penyelanggara mengundang pembicara terkait hal ini yaitu


Bapak Dr. Herizal, MA.Pada acara tersebut mahasiswa calon peserta PPL
dibekali dengan Buku pedoman praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang
berguna sebagai panduan dalam penyusunan laporan.Kegiatan Orientasi
Kampus ini berlangsung selama 1 hari, yang dikoordinasikan oleh Panitia
Penyelenggara PPL. Kegiatan tersebut meliputi :

1. Penyegaran Kembali Masalah Kompetensi Keguruan


a. Kompetensi Paedagogik

Kompetensi paedagogik adalah kemampuan mengelola


pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap
peserta didik, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
pengelolaan kelas, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
15

Kompetensi ini meliputi pelaksanaan tugas-tugas pembelajaran di


kelas, mulai dari penyusunan rencana pembelajaran, melaksanakan
kegiatan pembelajaran, melakukan penilaian proses dan hasil belajar
melalui pelaksanan sejumlah keterampilan mengajar. Dalam
kompetensi ini, target minimal yang harus dimiliki mahasiswa setelah
mereka melaksanakan PPL adalah :

1) Mampu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

2) Mampu melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana yang


telah disusun.

3) Mampu mengelola pengorganisasian waktu dan siswa dalam


pelaksanaan pembelajaran di kelas secara kreatif, dinamis dan dialogis.

4) Mampu menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna dan


menyenangkan

5) Mampu melaksanakan kegiatan evaluasi proses dan hasil belajar.

6) Mempunyai komitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.


b. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing
peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Target
minimal yang harus dimiliki mahasiswa praktikan setelah mereka
melaksanakan PPL adalah :

1) Menguasai bidang studi/materi yang menjadi tugas dan tanggung


jawabnya.
2) Mampu mengembangkan materi pokok.
3) Mampu menggunakan materi penunjang.
4) Mampu merencanakan dan melaksanakan program remediasi dan
pengayaan
5) Mampu mengkontekstualkan materi pokok dengan kehidupan sehari-
hari sesuai dengan bidang studi masing-masing.
16

c. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berhubungan
dengan sikap dan kepribadian yang harus dimiliki oleh mahasiswa
sebagai calon guru. Dalam kompetensi ini, target minimal yang harus
dimiliki mahasiswa setelah mereka melaksanakan PPL adalah :
1) Menunjukkan sikap dewasa dalam berfikir dan bertindak.
2) Memiliki perilaku sopan dan bertutur kata.
3) Menunjukkan rasa tanggung jawab yang tinggi
4) Memiliki kedisiplinan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban.
5) Mampu menampilkan diri sebagai calon Guru Pendidikan Agama
Islam.
d. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial adalah kompetensi mahasiswa sebagai calon guru


yang berhubungan dengan cara menempatkan diri dalam lingkungan sekolah
latihan maupun cara menjalin hubungan dengan orang lain. Target minimal
yang diharapkan dimiliki oleh para mahasiswa praktikan adalah :

1) Mampu berkomunikasi secara baik dengan orang lain (panitia PPL,


dosen pembimbing lapangan, kepala sekolah/madrasah, guru pamong,
guru, siswa, komite sekolah/madrasah, orang tua dan masyarakat sekitar
sekolah/madrasah).
2) Mampu bekerjasama dengan seluruh komponen sekolah/madrasah
latihan maupun antara mahasiswa praktikan.
3) Berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan oleh pihak fakultas, sekolah/madrasah latihan dan
kelompok praktikan.
4) Selain itu sebagai seorang calon guru harus memahami dan berpedoman
kepada kode etik guru.

2. Penyajian Materi Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).


17

Pada masa pembekalan, mahasiswa juga dibekali dengan materi


pembuatan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Materi
disampaikan oleh : 1. Dr.Koderi,S.Ag.,M.Pd.
2. Dr.Sovia Mas Ayu,MA

3. Kode Etik PPL


Agar kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar, maka mahasiswa PPL
diharapkan memenuhi aturan-aturan atau kode etik dalam praktek belajar
mengajar di sekolah latihan yang meliputi :
a.    Kode etik dalam berbicara
b.   Kode etik dalam bersikap dan bertindak
c.    Kode etik dalam berpakaian

Selama PPL, mahasiswa diharapkan dapat menempatkan diri sesuai


aturan yang berlaku di sekolah yang bersangkutan. Peran kita sebagai
mahasiswa PPL adalah :
1)   Sebagai Tamu
      Sebagai tamu hendaknya kita harus bisa mengikuti aturan-aturan tuan
rumah
2)    Sebagai Guru Praktek
Sebagai guru praktek kita memerlukan yaitu :
a)    Bimbingan dari para guru pamong dan pembimbing
b)   Dicoba untuk mengajar
c)    Dinilai
3)    Belajar Mengajar
Diharapkan dengan belajar mengajar tersebutada perubahan yang kita
bawa,tentunya perubahan menjadi yang lebih baik.

4. Sistematis Penyusunan Laporan


18

Penyusunan laporan dilakukan secara bertahap diawali dari tahap


perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan itu sendiri dengan menggunakan
buku panduan yang telah diberikan.
Dengan hal ini mahasiswa di harapkan :
1) Mahasiswa dapat melaksanakan Program Praktek Pengalaman
Lapangan secara maksimal berdasarkan prosedural akademik
kampus.
2) Terbentuknya pribadi mahasiswa yangmemiliki pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam pembentukan profesi
Guru Pendidikan Agama Islam,.
3) Mahasiswa dapat terampil melaksanakan tugas-tugas kependidikan
baik yang bersifat edukatif, administratif maupun layanan bimbingan
keagamaan dan kesiswaan .
4) Mahasiswa dapat memahami keberadaan lembaga pendidikan dengan
segala permasalahannya baik yang berhubungan dengan proses
pembelajaran maupun pengelolaan sekolah secara umum.
5) Mahasiswa dapat menjalin dan meningkatkan hubungan kerjasama
kelembagaan antara UIN Raden Intan Lampung dengan
sekolah/madrasah latihan

B. Pelepasan Mahasiswa Peserta PPL UIN Raden Intan Lampung


Dengan resmi mahasiswa peserta PPL dilepas oleh Dekanat Bapak Dr.
Herizal, MA, pada hari Jum’at Tanggal 15 Februari 2019. Dan tepat dihari
Senin tanggal 13 Februari 2019 mahasiswa diberangkatkan ke masing-masing
lokasi Madrasah dan kelompok kami bertempat di MTs Al-Khairiyah
Kangkung.
19

BAB III
OBSERVASI LINGKUNGAN MADRASAH

Observasi kami lakukan pada hari jum’at 11 Januari 2019 sebelum tim
PPL datang di MTs Al-Khairiyah Kangkung. Observasi ini sangat penting, agar
para praktikan lebih dekat mengenal baik secara fisik maupun sosio-kultural
seluruh warga sekolah di MTs Al-Khairiyah Kangkung, setidaknya mengetahui
posisi/letak kelas-kelas yang akan dimasuki. Pengamatan tersebut, memang
sebatas hanya melihat-lihat keadaan lingkungan secara sepintas. Adapun secara
singkat observasi yang dilakukan penulis dapat diklasifikasikan menjadi dua,
yakni observasi sekolah latihan dan observasi pembelajaran model.

A.  Diskripsi Umum Sekolah Latihan


MTs Al-Khairiyah Kangkung, memiliki 6 ruang kelas dan setiap hari
digunakan dalam proses pembelajaran. Ruang tersebut terdiri dari kelas VII ada 2
ruang, kelas VIII ada 2 ruang kelas dan kelas IX ada 2 ruang kelas. Setiap
kelasnya rata-rata terdapat kurang lebih 28 peserta didik. Menurut aturan tata
ruang, di setiap kelas terlihat cukup sehat, karena ada ventilasi udara dan
pencahayaan juga cukup.
Lazimnya sebuah kelas, di dalamnya terdapat perlengkapan dan aksesoris
ruang kelas, misalnya bangku, papan tulis, papan informasi peserta didik, meja
guru, lampu penerangan, stop kontak, gambar Presiden dan Wakil Presiden, serta
lambang negara Burung Garuda. Ada beberapa variasi kelas yang lain seperti regu
piket maupun gambar-gambar yang mengandung pesan edukatif, hanya saja
20

aksesoris itu beragam (tidak sama) antara kelas satu dengan kelas lainnya, sebab
selera penghuni berlainan. Dari beberapa gambaran tersebut setidaknya
menunjukkan bahwa pada masing-masing kelas cukup representatif untuk proses
pembelajaran.
Berkenaan dengan kondisi peserta didik di MTs Al-Khairiyah Kangkung
sangat variatif, ada yang pintar secara akademis, ada yang mempunyai kelebihan
yang lain seperti kemampuan menjalin hubungan sosial, ada yang aktif, ada yang
pendiam dan masih banyak karakter peserta didik yang tidak teridentifikasi secara
lengkap, sebab butuh waktu yang lebih panjang untuk mempelajari mereka.
Keanekaragaman tersebut karena mereka berasal dari latar belakang
ataubackground keluarga yang berbeda-beda.

Tabel 5
Kadaan Siswa MTs Al-Khairiyah Kangkung 2018/2019

NO. Kelas Jumlah Kelas Jumlah Siswa


1. VII A 1 28
2. VII B 1 27
3. VIII A 1 25
4. VIII B 1 26
5. IX A 1 28
6. IX B 1 26
JUMLAH      160

Tabel 6
Data Guru MTs Al-Khairiyah Kangkung 2018/2019

N MATA KELAS
NAMA Jumlah
O PELAJARAN VII VIII IX
1 KAMSRIATI, S.Pd.I   0 0 0 0
H. IMAM ASYROFI,
2 M.Pd.I FIQIH 2 2 2 6
3 USMAN AS BAHASA INGGRIS 4 4 4 12
4 ENDANG, S.Pd.I BAHASA ARAB 2 2 2 6
21

QURAN HADIS 2 2 2
5 ALI USMAN, S.Sos.I 12
BPI 2 2 2
6 SAMHADI, S.Pd.I SKI 2 2 2 6
AKIDAH AKHLAK 2 2 2
7 AGUS GHAFUR 12
TAHFIZ 2 2 2
8 IWAN, S.Pd.I PKN 0 2 2 4
BAHASA
9 SAFARINI NUR, S.Pd INDONESIA 6 6 6 12
MATEMATIKA 0 5 5
10 SITI DAHLIA, S.Pd 12
IPA 0 4 0
MATEMATIKA 5 0 0
11 LENI SETIAWATI, S.Pd IPS 2 0 2 12
IPA 4 0 0
PKN 2 0 0
12 MAYA SARI, S.Pd PRAKARYA 2 2 2 10
IPS 0 2 0
IPA 0 0 4
13 EVA YENANI, S.Pd BAHASA 8
LAMPUNG 2 2 0
RIRIEN RIZKI ALFIYAH,
14
S.Pd SENI BUDAYA 3 3 3
11
BAHASA
   
LAMPUNG 0 0 2
15 AGUS SUTRISNO PENJAS 2 2 2 6
16 FITRIYANTI   0 0 0 0
17 MASRUDIN, S.Pd.I   0 0 0 0
JUMLAH 46 46 46 129

B.  Observasi Pembelajaran Model


Observasi model dilakukan untuk mendapatkan gambaran bagaimana guru
pamong melaksanakan pembelajaran di kelas. Selain itu praktikan dapat
melakukan penjajakan terhadap situasi pembelajaran yang ada. Praktikan akan
lebih mengenal medan, menganalisa media yang ada di kelas, sehingga dalam
mempersiapkan rencana pembelajaran dapat maksimal. Dengan adanya observasi
model, praktikan juga dapat mengidentifikasi peserta didik yang berpotensi
menciptakan suasana hidup, maupun gaduh dalam kelas dan pada endingnya
praktikan dapat mengantisipasi semua itu.
22

Observasi model ini secara teknis dilakukan dengan konsultasi guru


pamong, sehingga praktikan mendapat gambaran sekilas tentang kondisi dan
situasi kelas, beserta anak-anak yang dianggap berpotensi membuat gaduh di
kelas.
Secara substansial observasi model sebenarnya bisa dilakukan dengan
banyak hal, tidak harus secara langsung mengikuti guru pamong ke dalam kelas.
Yang terpenting dalam kegiatan ini para praktikan mendapatkan gambaran,
tentang bagaimana membuka pelajaran yang baik, memberikan motivasi,
melaksanakan apersepsi agar suasana bisa terkendali. Selanjutnya bagaimana
praktikan mengelola kelas, sehingga dalam menyampaikan materi pelajaran,
peserta didik dapat lebih senang dalam mengikuti pembelajaran. Kemudian
praktikan juga diharapkan mampu memberikan stimulus agar peserta didik
tergerak untuk berperan aktif dalam proses belajar mengajarr. Mungkin dengan
cara memberikan pertanyaan pancingan ataupun memberikan penghargaan pada
peserta didik yang bertanya atau berani berkomentar tentang materi yang sedang
dibicarakan. Hingga praktikan terampil dalam menyimpulkan materi dan
memberikan tugas sebagai alat evaluasi.
23

BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK PEMBELAJARAN
DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

A.  Praktikan Pembelajaran di Kelas


Sebelum pelaksanaan pembelajaran di kelas, beberapa tahapan yang ditempuh
oleh masing-masing mahasiswa praktikan adalah sebagai berikut:
1.    Persiapan Pengajaran
Beberapa hal yang dilakukan praktikan dalam menyusun perencanaan pengajaran,
yaitu sebagai berikut:
a. Melihat kurikulum, dalam hal ini tujuan pembelajaran umum (kompetensi
inti), pokok bahasan, kelas, semester dan alokasi waktu.
b. Penjabaran tujuan pembelajaran umum ke dalam tujuan pembelajaran
khusus (indikator), yang meliputi tiga ranah.
c. Mengusahakan agar setiap pembelajaran tersebut dapat diukur dengan
membuat perencanaan penilaian berupa bentuk soal atau bentuk lainnya.
d. Memilih dan menentukan pendekatan atau metode yang akan digunakan.
e. Memilih penggunaan media yang tepat.
f. Memperbanyak sumber untuk memperkaya materi.

2.    Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Salah satu persiapan yang dilakukan sebelum mengajar adalah menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun RPP yang penulis buat adalah RPP
Kurikulum 2013 dengan penjabaran sebagai berikut:
a. Satuan Pendidikan.
b. Identitas Mata Pelajaran.
24

c. Kelas/Semester.
d. Alokasi Waktu.
e. Kompetensi Inti.
f. Kompetensi Dasar.
g. Indikator Pencapaian Kompetensi.
h. Tujuan Pembelajaran.
i. Materi Pembelajaran.
j. Metode Pembelajaran.
k. Sumber/Bahan/Alat Belajar
l. Langkah-Langkah Pembelajaran.
1. Kegiatan pendahuluan
2. Kegiatan inti
1) Mengamati
2) Menanya
3) Ekplorasi
4) Mencoba
5) Mengkomunikasikan
3. Konfirmasi kegiatan penutup
j. Penilaian.
Jika persiapan dan penyusunan RPP tersebut sudah baik, maka bisa dikatakan
keberhasilan pembelajaran sudah 50%, selebihnya bagaimana pelaksanaannya.
Adapun format/contoh penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dapat dilihat dalam lampiran.

3.    Kegitan Pembelajaran di Kelas


Dalam proses pembelajaran, guru praktikan melakukan beberapa tahapan
sebagai berikut:
a.    Membuka Pelajaran (Kegiatan Pendahuluan)
Dalam kegiatan ini guru melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
1) Menyiapkan kondisi kelas sebaik mungkin
2) Membuka pelajaran dengan salam
25

3) Menyapa peserta didik


4) Mendata peserta didik yang hadir (presensi)
5) Pemotivasian, mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait dengan materi yang akan diajarkan
6) Guru menyajikan garis besar mengenai tujuan pembelajaran

b.    Pengembangan Materi (Kegiatan Inti)


Dalam langkah ini guru melakukan hal-hal berikut:
Pendahuluan
1) Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan
kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2) Siswa dan guru bertanya jawab tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan
3) Siswa menyimak penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
4) Siswa menyimak penjelasan cakupan materi pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Kegiatan Inti
Mengamati
1.     Siswa mengamati dan mendengarkan tentang materi yang
diajarkan guru dengan teliti dan bertanggungjawab.
Menanya
2.    Siswa berdiskusi tentang materi yang disampaikan guru dengan
saling menghargai pendapat teman dan menggunakan bahasa yang
santun.
Eksplorasi
3.    Siswa mengungkapkan ide, pendapat, dan tanggapan dalam
diskusi serta mendokumentasikan secara tertulis pada masing-masing
kertas kerja
Mencoba
4.     Siswa membuat tugas yang diberikan guru dengan bahasa yang
26

baik dan benar.


Mengkomunikasikan
5.     Siswa membacakan jawaban dari tugas yang diberikan guru di
depan kelas.

c.    Kegiatan Akhir (Penutup)


1) Siswa bersama guru menyimpulkan pelajaran
2) Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
3) Siswa melaksanakan evaluasi
4) Siswa dan guru melakukan umpan balik
5) Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya

d.   Media dan Sumber Belajar


Diperlukan sebuah media dan sumber belajar agar kegiatan belajar
mengajar lebih efektif. Media tersebut berupa papan tulis, spidol, buku, kertas dan
lain-lain. Adapun sumber belajar yang digunakan adalah buku yang ada di
perpustakaan MTs Al-Khairiyah Kangkung dan buku lain yang digunakan oleh
guru pamong atau referensi lain yang relevan.

e.    Evaluasi atau Penilaian


Evaluasi merupakan rangkaian kegiatan belajar mengajar yang mutlak
dilakukan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran. Tanpa evaluasi ini guru
tidak akan mengetahui sejauh mana dapat ditangkap oleh peserta didik.

B.  Pelaksanaan Praktik Administrasi dan Manajemen Sekolah


Penulis hanya membantu sekedarnya saja dalam pelaksanaan praktik
administrasi dan menajemen sekolah, karena kegiatan praktik lapangan hanya
terpusat pada praktik belajar mengajar.
27

C.  Pelaksanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler


Guru praktikan tidak diwajibkan mengikuti semua kegiatan ekstra yang
telah ditetapkan oleh sekolah latihan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Meskipun ada banyak macam-macam ekstra kurikuler. Seperti ekstra pramuka,
seni tari, rebana dan komputer.

D.  Pengelolaan Sumber Belajar


Pengelolaan sumber belajar yang telah dilakukan oleh guru praktikan
menyesuaikan sumber acuan yang digunakan oleh sekolah latihan. Sumber buku
belajar yang digunakan yaitu buku paket yang sudah disediakan di sekolah
latihan. Selain itu juga disediakan LCD monitor yang dapat dipindah sebagai
media pembelajaran.
Sumber belajar harus dikelola sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk
memudahkan dalam penyampaian materi. Sumber belajar tersebut dikelola
sehingga menjadi silabus yang merupakan patokan pembelajaran dan menjadi
RPP yang merupakan pijakan dalam kegiaatan belajar mengajar.

E.  Kendala Pelaksanaan Pembelajaran


Pelaksanaan PPL selama 3 Minggu, mulai tanggal 18 Februari sampai 11
Maret 2019, penulis merasa tanpa ada kendala yang berarti, karena semua pihak di
MTs Al-Khairiyah Kangkung, mulai kepala madrasah, siswa-siswi menerima
penulis dan rekan-rekan praktikan dengan senang hati, sehingga membawa
dampak positif dalam proses pembelajaran di kelas.
Namun penulis sedikit menemui masalah pada siswa dalam pelaksanaan
tugas mengajar, pada saat pertama kali masuk di kelas, suasananya terasa sedikit
canggung, namun setelah proses belajar mengajar berlangsung dapat berjalan
dengan lancar.
Keadaan siswa di MTs Al-Khairiyah Kangkung, khususnya kelas VIII  ini
beraneka ragam, ada yang ramah, santun, ketika diajar mendengarkan dan
memperhatikan, namun tidak sedikit pula ada siswa yang nakal, khususnya siswa
28

laki-laki. Bentuk kenakalannya misalnya, tidur, rame sendiri, ketika diajar tidak
mendengarkan dan tidak memperhatikan. Dan disinilah letak problem yang
penulis hadapi, meskipun demikian interaksi antar guru dan siswa bisa berjalan
dengan baik, sehingga proses KBM bisa berjalan efektif dan efisien.

F.   Pemecahan Masalah
Adapun pemecahan masalah yaitu dengan cara selalu proaktif pada siswa
agar suasana kelas tetap baik, penuh semangat dan pembelajaran dapat
berlangsung sesuai dengan harapan.
Mencermati secara seksama tentang permasalahan yang penulis hadapi
dalam kelas tersebut, penulis selalu memberi motivasi dan menumbuhkan
semangat belajar yang tinggi serta memberikan pengarahan pada siswa yang
bersangkutan sehingga siswa tersebut mengerti benar akan pentingnya waktu
dalam kegiatan belajar mengajar. Tanpa melakukan tindak kekerasan pada siswa
yang bersangkutan, guru harus tetap berusaha menyadarkan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh siswa yang bolos pada jam pelajaran itu sangatlah merugikan
untuk dirinya sendiri, baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Oleh karena itu, guru harus selalu berusaha untuk menciptakan suasana
yang nyaman saat belajar, senantiasa lebih dekat kepada masing-masing siswa
agar tercapai pengertian serta kepercayaan antara guru dan murid.

G. Kegiatan-Kegiatan Lain
Selain sebagai guru praktikan dalam kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) di MTs Al-Khairiyah Kangkung, penulis juga mendapat tugas
sebagai:
1.    Sebagai guru piket
Sebagai guru piket, mendapat tugas memencet bel ketika pergantian jam
pelajaran, mengebsen siswa pada masing-masing kelas, membagikan kartu
jama’ah ketika menjelang sholat dzuhur, serta mengabsen siswa yang tidak sholat.
29

Selain itu apabila ada guru yang tidak hadir, guru piket harus bisa
mengkondisikan kelas yang gurunya tidak hadir tersebut. Penulis mendapat tugas
sebagai guru piket sesuai dengan jadwal . 

2.    Ikut serta dalam upacara hari Senin


Setiap guru praktikan diwajibkan mengikuti kegiatan upacara hari Senin
sebagaimana yang dilakukan oleh guru-guru yang lain maupun setiap siswa.

3.    Ikut melaksanakan jama’ah shalat dzuhur


Setelah jam pelajaran terakhir, sebelum pulang guru dan murid bersama-
sama melaksanakan ibadah shalat dzuhur di masjid sekolah. Masing-masing guru
praktikan harus ikut melaksanakan ibadah shalat dzuhur, agar menjadi contoh
yang baik untuk semua murid di Mts Al-Khairiyah Kangkung.

4.    Membantu administrasi madrasah semampunya


30

BAB V
PENUTUP

A.  KESIMPULAN
Berdasarkan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah kami
lakukan selama kurang lebih satu bulan di MTs Al-Khairiyah Kangkung, maka
penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. MTs Al-Khairiyah Kangkung adalah institusi yang memegang teguh
kedisiplinan dan tetap konsisten menjalankan tata tertib yang ada. Maka
tidak diragukan lagi bahwa keberhasilan MTs Al-Khairiyah Kangkung
dalam mencetak sejumlah prestasi berpangkal pada kedisiplinan yang
selama ini dipatuhi dan dijalankan dengan baik.
2. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di MTs Al-Khairiyah Kangkung
memberikan banyak pengalaman berharga dan tantangan tersendiri bagi
para mahasiswa praktikan dalam menghadapi peserta didik maupun
lingkungan di dalamnya. Sehingga dapat menjadi lahan pengasahan
kompetensi calon pendidik yang sebenarnya. Baik kompetensi sebenarnya,
kompetensi ilmu pengetahuan maupun kompetensi kemasyarakatan.
3. Dukungan yang luar biasa baik dari pihak MTs Al-Khairiyah Kangkung,
terutama guru Pamong dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kepada
kami memberikan motivasi tersendiri bagi kelancaran dan keberhasilan
kegiatan PPL.
4. Para siswa MTs Al-Khairiyah Kangkung cukup disiplin dalam mematuhi
segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di madrasah tersebut.

B.  SARAN-SARAN
31

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan Praktik


Pengalaman Lapangan (PPL) ke depan agar lebih optimal, adalah sebagai berikut:
1.      Pihak Fakultas Tarbiyah hendaknya:
a. Pembekalan kepada peserta PPL harus dimaksimalkan agar tercapai tujuan
yang diharapkan. Terutama mengenai pembagian kelompok sebaiknya
diumumkan terlebih dahulu baru diadakan pembekalan peserta PPL.
b. Meningkatkan hubungan yang lebih baik dengan sekolah/madrasah,
artinya tidak sebatas sebagai partner untuk menyediakan tempat praktik
bagi mahasiswa, namun bagaimana fakultas dan sekolah mampu menjadi
partner dalam meningkatkan mutu pendidikan.

2.      MTs Al-Khairiyah Kangkung hendaknya:


a. Tetap konsisten dan terus mempertahankan kualitas dan mutu pendidikan,
dalam arti prestasi sekolah harus tetap diupayakan sesuai dengan visi dan
misi MTS Al-Khairiyah Kangkung itu sendiri.
b. Jadikan para mahasiswa praktikan sebagai salah satu subyek pendidikan
yang masih mempunyai idealisme untuk sedikit mengusahakan perubahan
dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Walaupun mereka masih
miskin dalam hal pengalaman dan realitas di lapangan.
c. Memberikan motivasi dan pengertian kepada peserta didik tentang posisi
PPL sehingga dalam proses belajar mengajar tidak terganggu karena
mengartikan bahwa praktikan masih dalam proses belajar dan bukan guru
sebenarnya.

C. KATA PENUTUP
Demikian laporan ini disusun, semoga dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca umumnya dan tim PPL di MTs Al-Khairiyah Kangkung khususnya.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini sampai
selesai apabila ada keterbatasan dalam pelaksanaan PPL selama kurang lebih 1
bulan di MTs Al-Khairiyah Kangkung, serta apabila ada kesalahan atau
32

kekurangan dalam mendeskripsikan laporan ini, penulis mohon maaf kepada


pihak sekolah.
Semoga MTs Al-Khairiyah Kangkung menjadi salah satu lembaga pendidikan
yang konsisten dalam membangun bangsa ini ke arah yang lebih baik. Dan
berhasil mewujudkan generasi penerus yang berbudi pekerti luhur serta unggul
dalam mutu sesuai dengan visi dan misi yang diharapkan. Aminn.

Anda mungkin juga menyukai