Anda di halaman 1dari 4

Pertanyaan dan Jawaban

Presentasi Kelompok 2

Sesi 1:
1. Erica Ayu Nur Widyawati (180810201031)
Apakah yang menjadi tantangan perusahaan dalam melaksanakan pelatihan tenaga kerja
pada era revolusi industry 4.0?
Jawaban: Era revolusi industri 4.0 dikenal dengan istilah dimana manusia tergantikan oleh
mesin atau setiap kegiatan/pekerjaan tidak dilakukan dengan manual lagi. Maka
dari itu tantangan bagi perusahaan sendiri dalam melaksanakan pelatihan tenaga
kerja pada era revolusi industri 4.0 ini adalah mempersiapkan kualitas SDM yang
lebih kompeten dalam melakukan pekerjaan di era sekarang. Dengan
melaksanakan beberapa program pengembangan SDM serta pelatihan soft skill
sehingga dapat mendukung pengembangan indistri di era digital.

2. Salsabilla Nurul Afifah (1808101201161)


Bagaimana jika pelatihan yang dilakukan pada karyawan tidak sebanding dengan hasil yang
diharapkan perusahaan, misal setelah dievaluasi karyawan masih juga belum terlatih dengan
baik?
Jawaban : pertama, menentukan audience/objek dari pelatihan itu. Kedua, menentukan dan
memilih siapa yang akan melatih. Ketiga, memilih materi yang diberikan sesuai
dengan objek. Terakhir, memilih metode pelatihan yang cocok dan efektif bagi
objek dan perusahaan.

3. Sasmitha Rindang Millenia (180810201080)


Perbedaan Rotasi Jabatan dengan Penugasan Sementara adalah terletak pada tanggung jawab
yang diemban oleh karyawan, dalam rotasi jabatan karyawan tidak bertanggung jawab
penuh atas pekerjaan yang ditempati, maka apabila sewaktu-waktu terjadi penyelewengan,
apakah pelatihan dalam bentuk rotasi jabatan masih bisa dianggap efektif?
Jawaban : Pada dasarnya rotasi jabatan adalah salah satu metode dari pengembangan
sumber daya manusia. Karyawan diberi kesempatan untuk berpindah dari
posisi jabatan yang satu ke posisi jabatan lainnya, dengan tujuan agar karyawan
tidak jenuh serta dapat mempelajari bagian-bagian fungsi yang berbeda dari
perusahaan sehingga dapat lebih mengebangkan kemampuannya. Karyawan
yang sedang melakukan rotasi tidak memiliki tanggung jawab penuh atas posisi
pekerjaan yang sedang ditempatinya. Sedangkan pada penugasan sementara
terdapat instruksi yang jelas dari perusahaan yang diberikan pada karyawan
untuk menempati posisi pekerjaan tertentu dalam perusahaan, sehingga segala
bentuk resiko yang ada pada pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab penuh
karyawan yang dipilih. Akibatnya, karyawan penugasan sementara akan
cenderung bekerja lebih serius daripada karyawan yang sedang melakukan
rotasi jabatan. Selain itu, dilihat dari segi waktu, dalam rotasi jabatan waktunya
lebih singkat dan tidak ada ketentuan yang jelas seperti dalam penugasan
sementara. Memang bisa saja, karyawan yang sedang melakukan rotasi
melakukan penyelewengan, karena kurang suka dengan posisi yang ditempati.
Tetapi bukan berarti kegiatan pelatihan tidak efektif, semua bentuk
penyelewengan yang ada tergantung dari sikap dan kemauan masing-masing
karyawan.

Sesi 2:
1. Ita Dwi Kurniawati (180810201067)
Dari kelima jenis metode pelatihan off the job training, manakah yang paling sering
diterapkan dalam sebuah perusahaan?
Jawaban: Off the job raining merupakan metode metode yang sering kita jumpai di berbagai
perusahaan. Dalam penerapan off the job training biasanya tergantung pada
perusahaan tersebut berdiri dalam bidang apa. Off the job Training Yang sering
dan banyak kita jumpai yakni dengan metode komperensi dan metode presentasi
video. Metode tersebut mudah untuk di laksanakan dan penyampaiannya cukup
jelas.

2. Eliza Hardiyanti (180810201025)


Mengapa masih ada pelatihan terhadap karyawan, bukannya pada saat recruitment sudah
melalui tahap dimana setiap pelamar pekerjaan harus menyesuaikan dengan kriteria posisi
jabatan yang tersedia?
Jawaban: Setidaknya ada 4 tujua orientasi yang perlu diketahui HRD, yaitu :
1. Membuat karyawan baru merasa diterima dan menjadi bagian dalam tim
2. Memastikan karyawan baru memiliki informasi dasar agar dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik
3. Membantu karyawan baru mengerti organisasi ssecara luas (misalnya visi,
misis, kultur, dan value perusahaan)
4. Membantu karyawan tersebut dalam memulai bersosialisasi di perusahaan.

3. Achmat Khotib Habibullah (180810201165)


Apakah metode on the job training dan off the job training sudah cukup untuk melaksanakan
pelatihan tenaga kerja, menurut pendapat Anda, apakah ada metode lain yang dapat
mendukung kedua metode tersebut?
Jawaban: Menurut kelompok kami metode on the job training dan off the job training sudah
cukup dalam melaksnakan pelatihan pelatihan di dalam perusahaan. Pada on the job
training Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan supervisi langsung seorang
“pelatih” yang berpengalaman (biasanya karyawan lain) sehingga pada proses
pelatihan bisa berjalan optimal. Begitu pula dengan off the job training dilakukan
dengan cara simulasi dan presentasi sehingga peserta latihan dapat memperdalam ilmu
dalam bidang pekerjaannya . Pada dasarnya dalam pemilihan metode tertentu untuk
digunakan pada program latihan dan pengembangan, ada beberapa “trade-offs”. Ini
berarti tidak ada satu teknik yang selalu paling baik, metode terbaik tergantung pada
sejauh mana suatu teknik memenuhi faktor-faktor berikut :

1. Efektivitas biaya
2. Isi program yang dikehendaki
3. Kelayakan fasilitas-fasilitas
4. Preferensi dan kemamuan peserta
5. Preferensi dan kemampuan instruktor atau pelatih
6. Prinsip-prinsip belajar

Anda mungkin juga menyukai