Anda di halaman 1dari 20

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bisnis pada zaman sekarang telah berkembang dengan sangat pesat dan
mengalami perubahan secara terus-menerus. Salah satu contoh perubahan tersebut
yaitu dalam hal perubahan teknologi dan gaya hidup masyarakat dimana hal ini tak
lepas dari pengaruh globalisasi yang sekarang terjadi. Dalam era globalisasi ini,
jumlah merek, produk, dan wilayahserta harga yang bersaing dalam pasar menjadi
sangat banyak sehingga konsumen memiliki banyak pilihan dan alternatif produk
yang dapat memenuhi kebutuhannya dan berhak memilih sesuai yang konsumen
inginkan.Oleh sebab itu, setiap pelaku usaha bisnis harus mempunyai kepekaan
terhadap perubahaan kondisi persaingan bisnis yang terjadi dilingkungannya dan
menempatkan orientasi terhadap kemampuan untuk menarik keputusan pembelian
agar dapat berhasil menjalankan usahanya. Cara yang dilakukan untuk mencapai
keberhasilan dalam menjalankan suatu bisnis salah satunya dengan kegiatan
pemasaran (Kotler,2000).

Para pelaku bisnis dalam bidang makanan juga dituntut pula untuk dapat
selalu menggunakan strategi bersaing seperti menciptakan differensiasi yang unik
seperti menentukan bahan baku yang digunakan hingga menciptakan suatu rasa yang
berbeda dari pesaing atau dengan cara memasaknya suatu produk itu sendiri agar
dapat mempertahankan keunggulan yang bersaing yang berkesinambungan terhadap
perusahaan sejenis serta tetap berkembang dan terus diminati di lingkungannya. Dan
perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran perlu mencermati perilaku
konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembeliannya dalam
usaha-usaha pemasaran sebuah produk. Hal itu dikarenakan dalam konsep, salah satu
cara untuk mencapai tujuan perusahaan adalah mengetahui apa kebutuhan dan
keinginan konsumen atau pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan
secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing (Kotler, 1996).
Pengambilan keputusan pembeli dipengaruhi kemampuan perusahaan menarik
pembeli, dan selain itu juga dipengaruhi faktor-faktor diluar perusahaan.

Kuliner olahan dasar ayam yang terdiri berbagai jenis diantaranya ayam
penyet,ayam kremes,ayam geprekdan lain sebagainya.Salah satu kuliner dari olahan
ayam saat ini yang banyak di gemari oleh masyarakat adalah ayam geprek. Dengan
harga yang cukup terjangkau oleh semua kalangan olahan ayam geprek banyak di beli
oleh masyarakat. Hal ini menyebabkan banyak yang membuka usaha dengan menjual
ayam geprekyang jenisnya sama dengan tampilan berbeda untuk memberikan ciri
khas pada produk yang mereka jual untuk menarik konsumen. Dari tahun ke tahun
jumlah usaha yang menjual ayam geprek semakin bertambah. Perkembangan usaha
kuliner ini tidak lain disebabkan oleh permintaan dari masyarakat yang semakin
beragam. Seiring mengikuti perkembangan di dunia kuliner, banyak usaha yang di
tuntut untuk memberikan kualitas ayam yang mereka jual sesuai dengan selera
masyarakat dan konsumen akan merasa puas. Kondisi ini memacu para pengusaha
kuliner untuk menetapkan orientasi kepuasan konsumen sebagai tujuan utamanya
untuk menjaga kelangsungan usaha tersebut.

Salah satu yang memanfaatkan peluang usaha tersebut adalah Ayam Geprek
Sambel Bule. Rumah makan tersebut berdiri tahun 2018 dengan menghadirkan
konsep ayam geprek yang memiliki inovasi menu yang berbeda dari ayam geprek
lainnya. Selain ayam geprek original, Ayam Geprek Sambel Bule menciptakan
inovasi ayam geprek dengan tambahan saus ranjau, sambal kemangi, keju mozzarella,
dan lain – lain. Rumah makan ini berlokasi ayam geprek sambel bule berada di Jl
Panglima Sudirman 224 Ngadilangkung, Kepanjen, Jawa Timur, Indonesia.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang usaha
rumah makan Ayam Geprek Sambel Bule dan bagaimana cara mengembangkan
usaha rumah makan ini. Penulis berharap penulisan makalah ini bermanfaat bagi
mahasiswa atau masyarakat yang ingin menjadi seorang entrepreneur dan membuka
lapangan kerja baru. Semoga makalah ini memberikan bekal, motivasi, dan semangat
untuk membangun sebuah bisnis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Franchise?
2. Apa saja jenis atau bentuk dari Franchise?
3. Apa saja keunggulan dan kelemahan dari bisnis Franchise?
4. Apa itu bisnis “Ayam Goreng Nelongso”?
5. Bagaimana perenapan fungsi manajemen pada bisnis “Ayam Goreng
Nelongso”?
6. Apa saja bentuk sarana manajemen yang sudah diterapkan pada bisnis “Ayam
Goreng Nelongso” ?

1.3 Tujuan Masalah


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari Franchise.
2. Untuk mengetahui jenis atau bentuk dari Franchise.
3. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan dari bisnis Franchise.
4. Untuk mengetahui poin poin yang harus diperhatikan dalam memilih bisnis
Franchise makanan.
5. Untuk mengetahui bentuk praktik perencanaan pada bisnis “Ayam Geprek
Sambal Bule”.
6. Untuk mengetahui bentuk pengorganisasian pada bisnis “Ayam Geprek
Sambal Bule”.
7. Untuk mengetahui proses pengendalian dan pengarahan yang sudah dilakukan
pada bisnis “Ayam Geprek Sambal Bule” .
8. Untuk mengetahui dan memahami bentuk sarana manajemen yang sudah
diterapkan pada bisnis “Ayam Geprek Sambal Bule”.
Tabel 1
Data Populasi Gerai Mitra Kerja Franchise “Ayam Goreng Nelongso”

No Lokasi Gerai
1. Jl. Soekarno Hatta No.23, Mojolangu, Kec.Lowokwaru, Kota Malang
2. Jl. KH Wachid Hasyim No.224, Bandar Kidul Kota Kediri
3. Jl. Raya Gadang No.224 Kec. Sukun Kota Malang
4. Jll Supriyadi, Jepun Kota Tulungagung
5. Pojok Jl. Brantas No.8 Batu
6. Jatimulyo Kec. Lowokwru Malang
7. Jl. Trunojoyo Kec. Klojen Malang
8. Jl. Jombang, Gading Kasri Malang
9. Jl. Raya Ponti No 16-17, Magersari, Sidoarjo
10. Ruko Landmark Kayoon Kec. Tenggilis Mejoyo, Kota SBY
11. Jl. Danau Bratan Jaya Blok E3/H-13, Kec.Kedungkandang
12. Jl. Panglima sudirman No.69 a, Kepanjen, Malang
13. Jl. Raya Mulyo Agung No.2 Dau, Lowokwaru, Malang
14. Jl. Kaliurang No.60 Km Kec. Mlati, Kabupaten Sleman
15. Jl. Raya Gn Anyar Sawah N0.22 Kota SBY
16. Jl. Semanggi Barat No.30-33, Lowokwaru Malang
17. Jl. Dr. Soetomo N0.130, Putat Luar Kec. Gresik Kab. Gresik
18. Jl. Ketintang Madya No.75, Ketintang, Kota SBY
19. Jl. Dukuh Kupang XX N0.24, Kota SBY
20. Jl. Nginden Semolo No.43 Kota SBY
21. Jl. Raya Mulyosari, Kalisari Kota SBY
22. Jl. Raya Sengkaling, Jetis Kec Dau Malang
23. Jl. Klampis Jaya, Klampis Ngasem kota SBY
24. Jl. Gebang Raya Kec. Sedati Kab. Sidoarjo
25. Jl. Pb Sudirman No.35, Perdana Kec Pare Kediri
26. Trate, Kec Gresik Kab. Gresik
27. Klojen Kota Malang
28. Jl. Tropodo I No.22, Kec. Waru Kab. Sidoarjok
29. Jl. Dieng, Kec. Dau Kab. Malang
30. Jl. Mayjend sungkono No.99 Kec. Kedungkandang Malang
31. Jl. Semolowaru No.43 Kec. Sukolilo Kota SBY
32. Jl. Mastrip Kec. Sumbersari Jember
33. Jl. Dharmawangsa No94 Kec, gubeng Kota SBY
34. Jl. Raya Bululawang No.384 Kec. Bululawang Malang
35. Jl. Ruko Singosari Regency Kav 9 No.5 Malang
36. Jl. Kolonel ahmad syam Warung Kalde, Kab. Sumedang Jawa Barat
37. Jl. Raya Wiyung Ruko Babatan Kec. Wiyung Kota SBY
38. Jl. Benteng Pancasila No.2, magersari Kab. Mojokerto
39. Jl. Dr. Setiabudi No.171 Kec. Sukajadi Kota Bandung
40. Jl. Anjasmoro no.106 Kec. Kepnjenkidul Kab. Blitar

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Francise

Franchise adalah hubungan yang salah satu pihaknya diberikan hak untuk
memanfaatkan dan menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau
pertemuan ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan
persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut, dalam rangka penyediaan atau
penjualan barang dan jasa. Di Indonesia sendiri franchise dikenal dengan nam lain
yaitu waralaba. Waralaba di Indonesia pun tergolong banyak dan macam jenisnya.
Mulai dari waralaba makanan sampai jasa pengiriman.

Franchise atau waralaba juga merupakan sistem mengkomersilkan bisnis


yang sudah memiliki brand. Tugas investor yang berminat menapaki usaha mealui
jalur waralaba hanya bertugas meneruskan kesuksesan yang telah dirintis pendirinya.
Semua hal yang berhubungan dengan produk menjadi tanggung jawab pihak pertama
(pendiri). Pelatihan manajemen produksi dan pemasaran produk termasuk pelayanan
yang menjadi hak investor.keuntungan 2 arah dapat terjadi jika apabila pemebeli
berhasil menjual produk sesuai atau melebihi target. Setiap bulannya, royalti wajib
disetorkan sebagai syarat kerjasama bisnis.

2.2 Jenis-jenis Franchise

Franchise atau waralaba dibagi menjadi dua :

1. Franchise luar negri/asing


Yaitu franchise yang berasal dari luar negri, jenis franchise yang satu ini
cenderung lebih banyak di sukai karena sebuah sistem dan mekanismenya
lebih jelas, merek sudah diterima dibrbagai dunia, dan diraakan lebih
bergengsi
Contohnya : McDonald’s, KFC (Kentucky Fried Chicken), Bread Talk,
Starbuck, Pizza Hut, dan lain sebagainya.
2. Franchise dalam negri
yaitu franchise yang dari dalam negri, jenis franchise yang satu ini juga
menjadi salah satu pilihan dalam investasi untuk orang-orang yang ingin
cepat menajdi pengusaha tetapi tidak mempunyai pengetahuan cukup
piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik
franchise.
Contohnya : Primagama, Alfamart, Martha Tilaar, Roti Buana, Edward
Forrer, Bogasari Baking Center dan sebagainya.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Franchise


2.3.1 Kelebihan bisnis franchise
Berikut adalah beberapa kelebihan jika Anda memulai bisnis franchise:

a. Manajemen Bisnis yang Sudah Terbentuk

Salah satu keuntungan yang bisa Anda dapatkan jika menjalankan


bisnis franchise yaitu manajemen bisnis sudah terbentuk dan berjalan
dengan baik. Tidak perlu lagi repot-repot untuk memikirkan ide
bisnis, brand, dan sistem bisnis, karena hal tersebut sudah teruji dan
Anda bisa langsung mengimplementasikannya nanti di lokasi baru.

b. Brand Sudah Dikenal Masyarakat

Kelebihan lain yang bisa Anda dapatkan, biasanya brand sudah dikenal


oleh masyarakat, sehingga akan lebih mudah untuk menjual produk yang
dijual karena Anda tidak perlu mengeluarkan biaya pemasaran yang
begitu besar, karena akan lebih mudah bagi Anda untuk menjangkau
konsumen baru.
Jika dibandingkan dengan membangun bisnis dari awal, hal ini tentu akan
sangat menguntungkan Anda. Belum lagi jika brand sudah cukup
terkenal, konsumen akan datang dengan sendirinya.

c. Manajemen Keuangan yang Lebih Mudah

Sebagai mitra, Anda tidak perlu pusing memikirkan manajemen


keuangan. Karena dengan sistem bisnis yang sudah teruji, Anda tidak
perlu repot dari sisi manajemen keuangan. Biasanya,
bisnis franchise yang cukup besar sudah memiliki sistem yang digunakan
di tiap lokasi, sehingga Anda tidak perlu pusing memikirkan manajemen
keuangan.

d. Kerjasama Dengan Partner

Saat Anda menjalankan bisnis franchise, segala sesuatu yang diperlukan


untuk membuat produk hingga menjual produk pasti sudah diatur oleh
manajemen. Kerja sama dengan berbagai bisnis untuk supply bahan baku
produk hingga strategi marketing akan diberikan untuk mendukung
bisnis franchise Anda.

e. Dukungan Kuat Dari Franchisors

Franchisors atau pemegang lisensi franchise biasanya akan memberikan


pelatihan khusus kepada mitra yang akan bergabung sebelum beroperasi.
Pelatihan yang dilakukan biasanya mengenai keuangan, marketing,
hingga operasional bisnis. Sehingga, Anda tidak perlu khawatir,
karena franchisor akan memberi tahu kiat-kiat agar Anda sukses dalam
menjalankan bisnis.

2.3.2 Kekurangan bisnis franchise


Berikut ini adalah kekurangan dari menjalankan bisnis francise :
a. Kendali Penuh Oleh Franchisor

Pemilik brand atau franchisor tentu memiliki kendali penuh terhadap


bisnis yang ia miliki, begitu juga terhadap franchise. Jika suatu saat Anda
ingin melakukan sebuah inovasi atau perubahan terhadap produk, kecil
kemungkinannya hal ini bisa terjadi. Biasanya pemilik brand memiliki
ketentuan tersendiri terhadap produk yang tidak bisa diubah. Karena itu,
jika Anda memutuskan untuk menjalankan bisnis franchise, Anda tidak
bisa mengekspresikan kreativitas Anda.

b. Supplier Tunggal Bahan Baku Produk

Saat Anda menjalankan bisnis, pasti Anda akan mencari supplier bahan


baku dengan harga terjangkau dan kualitas yang baik. Namun, jika Anda
menjalankan bisnis franchise, Anda tidak bisa mencari supplier sendiri
karena perusahaan telah menentukan supplier saat perjanjian kontrak
usaha. Sehingga, jika Anda menemukan supplier lain dengan harga bahan
baku yang lebih terjangkau, Anda tidak bisa beralih.

c. Reputasi Bisnis Mudah Terpengaruh

Reputasi bisnis tentunya merupakan hal yang sangat penting saat


menjalankan bisnis. Dalam bisnis franchise, karena banyaknya mitra, jika
ada satu hal buruk yang mengenai reputasi mitra franchise lain, hal
tersebut akan berimbas ke bisnis Anda. Karena brand yang digunakan
sama, hal ini berpengaruh cukup besar. Selain itu, hal ini juga bisa saja
menurunkan omzet bisnis.

d. Fee Franchisor
Pemilik brand umumnya akan menerapkan sistem fee kepada mitra
usahanya. Biasanya mitra yang berminat untuk membuka franchise harus
membayar biaya kemitraan awal kepada pemilik brand. Lalu, akan ada
biaya lain yang harus dibayarkan untuk digunakan sebagai pelatihan, atau
dukungan. Biaya yang dikeluarkan juga tidaklah kecil untuk membuka
usaha franchise, sehingga mungkin akan membuat Anda berpikir dua kali
untuk menjalankan usaha ini.

e. Pembagian Keuntungan

Selain biaya kemitraan yang harus Anda bayarkan terhadap pemilik


brand, Anda juga harus membayarkan sebagian dari keuntungan yang
telah Anda dapatkan dari bisnis Anda. Hal ini tentu cukup merugikan,
karena Anda kehilangan beberapa persen dari total keuntungan Anda.
Namun, tidak semua pemilik brand franchise menerapkan sistem bagi
untung ini, sehingga ada baiknya jika Anda menanyakan dengan jelas
mengenai hal tersebut.

2.4 Pengertian Bisnis Ayam Goreng Nelongso

Ayam Goreng Nelongso adalah usaha dalam bidang kuliner yang fokus pada
olahan ayam goreng. Menu ayam goreng adalah salah satu menu yang menjadi
favorit orang Indonesia, sehingga saat ini sudah banyak menu varian ayam goreng
yang diciptakan. Dengan cita rasa sambal yang pedas, Ayam Nelogso sangat
menggoyang lidah, apalagi dengan menu andalannya yang berupa ayam goreng
krispi. Tidak hanya olahan ayam namun di Ayam Nelongso juga menyediakan
berbagasi menu olahan daging seperti Bebek, Mujair, dan Lele. Serta disediakan
banyak varian sambal yang rasanya sangat nikmat seperti sambal rica-rica, sambal
tomat, sambal bawang, sambal ebi, sambal mangga dan masih banyak lagi.
Kebanyakan menu di Ayam Nelongso dimasak dengan cara digoreng. Bumbu
yang digunakan sangat meresap hingga ke dalam. Bumbu yang digunakan untuk
semua menunya terbuat dari rempah-rempah khusus dengan takaran yang
sempurna, sehingga menghasilkan cita rasa yang khas Ayam Goreng Nelongso.

Sejak 2013, Ayam Nelongso mulai dibuka di daerah Krangploso di Malang


oleh seorang pendiri bernama Nanang Suherman. Ayam Nelongso berasal dari
bahasa jawa Nelongso yang berarti Malang dalam bahsa indonesianya. Berarti
bisa dikatakan Ayam Goreng ini berasal dari Malang. Hingga saat ini Ayam
Goreng Nelongso telah membuka cabang di 10 kota besar seperti Gresik,
Surabaya, Sidoarjo, Bandung, Jakarta, Yogyakarta dan lain sebagainya.

2.5 Penerapan Fungsi Manajemen Pada Bisnis Ayam Goreng Nelongso


1. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan untuk mengembangkan bisnis Ayam
Goreng Nelongso dilakukan secara terstruktur dan teratur. Berikut ini
adalah strategi yang dilakukan untuk mengembangkan usaha Ayam
Goreng Nelongso :
a. Menjaga loyalitas konsumen dengan mengoptimalkan mutu
produk dan pelayanan
b. Melakukan promosi melalui penyebaran laflet, radio lokal dan
internet dan kerja sama dengan komunitas perumahan,
menjalin kemitraan dengan perusahaan yang lebih besar
c. Menjaga hubungan baik degan pemasok
d. Gencar melakukan pencarian alternatif tambahan modal
e. Mempertahankan cita rasa dan kelezatan Ayam Goreng
Nelongso
f. Menetapkan SOP yang mudah dipahami oleh pegawai dan
mitra.
Selain strategi bisnis seperti yang sudah disebutkan diatas Ayam
Goreng Nelongso juga memiliki perencanaan untuk kedepannya yang
dibagi menjadi :

a) Perencanaan jangka panjang


Dalam jangka 20 tahun kedepan Ayam Goreng Nelongso bisa
dikenal oleh berbagai kalangan di seluruh indonesia dan bisa
membuka cabang-cabang baru di Seluruh Indonesia.
b) Perencanaan jangka menengah
Dalam jangka waktu 5-10 tahun kedepan Ayam Goreng
Nelongso dapat membuka cabang dan mulai menambah outlet di
luar Kota Malang.
c) Perencanaa jangka pendek
Dalam jangka 1-5 tahun kedepan Ayam Goreng Nelongso dapat
mengembangkan dan memantau outlet yang sudah memulai
usaha di Kota Malang.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian yang dilakukan oleh pemilik Ayam Goreng Nelongso dapat


dilihatb setiap kita mengunjungi outletnya. Dalam bekerja pegawai Ayam
Goreng Nelongso diabagi dalam tugasnya masig-masing diantaranya adalah
bagian cooking, washing dan waiters. Selain itu dalam manajemen tingkat atas
ada bagian pemasaran, bagian keuangan, sumberdaya manusia, produksi dan
manajemen bagian kemitraan yang mengurusi hubungan dengan mitra
(franchising).
Adapun struktur pengorganisasian bisnis coklat klasik sebagai berikut :

No. Jabatan Jumlah


1. Direktur 1 orang
2. Acounting 1 orang
3. HRD 1 orang
4. Administrasi 4 orang
5. Customer Service 2 orang
6. Admin Penjualan 6 orang
7. Bagian Promosi orang
8. Produksi 200 orang
9. Packing 5 orang
10. Operasional Gudang 5 orang
11. Packing kardus 4 orang
12. Kemitraan 40 orang
13. Pegawai outlet 35 orang/ outlet

3. Pengarahan
Pengarahan atau kegiatan menggerakkan dilakukan oleh pemilik bisnis
dengan cara melakukan training dan pelatihan terlebih dahulu kepada pegawai
yang baru, kemudian diberikan suatu arahan bagaimana cara melakukan
pekerjaan dan bagaimana SOP yang harus dipatuhi. Selain itu pemilik seringkali
memberikan suatu masukan atau motivasi ketika ada pegawai baik itu pegawai
cafe atau manajemen yang memiliki masalah atau keluhan yang menyebabkan
pekerjaanya menjadi tidak maksimal. Pemilik akan mencoba memberikan suatu
solusi jika memang memungkinkan.

4. Pengendalian
Pengendalian atau pengawasan dilakukan oleh pemilik dengan langsung
mendatangi outlet dan mengawasi secara langsung kinerja para bawahannya.
Setiap hari pemilik akan memantau dan memonitor apakah para pegawai baik
pegawai cafe maupun manajemen sudah melakukan pekerjaan sesuai dengan
harapan pemilik. Apabila ada kendala di setiap outlet maka pemilik akan
mengecek sumber masalah da mencari solusi yang tepat untuk setiap kendala
yang mebnghambat kinerja.
2.6 Marana Manajemen Yang Diterapkan Pada Bisnis Ayam Goreng Nelongso

Penerapan sarana manajemen memiliki 6 unsur penting yang dalam istilah


kerennya sering disebut dengan 6-M.
Semua unsur manajemen ini saling berkaitan erat satu sama lain diantaranya
ialah:
a. Man (sumber daya manusia)
b. Money (uang)
c. Materials (bahan baku)
d. Machines (peralatan)
e. Method (metode)
f. Market (pasar)

Dalam bisnis usaha coklat klasik juga menerapkan sarana manajemen juga.
Sarana manajemen yang diterapkan yaitu:
a. Man (Sumber Daya Manusia)
Ayam Goreng Nelongso memiliki berbagai pegawai, para
pegawai dibagi menjadi beberapa bagian dalam bertugas
diantaranya adalah bagian cooking, kasir dan waiters. Selain
itu dalam manajemen tingkat atas ada bagian pemasaran,
bagian keuangan, sumber daya manusia, produksi dan
manajemen bagian kemitraan yang mengurusi hubungan
dengan mitra (franchising).
b. Money (Uang)
Modal awal yang digunakan dalam membuka bisnis Ayam
Goreng Nelongso ini adalah Rp.9.250.000, modal tersebut
sudah mencakup bahan dan alat dalam berbisnis Ayam Goreng
Nelongso. Setiap gerai diperkirakan setip hariya bisa menjual
sampai 1200 porsi jika dimisalkan satu porsinya 12000 rupiah
maka perharinya sudah bisa balik modal jika jualab lancar.
c. Materials ( Bahan Baku )
Ayam Goreng Nelongso dibuat dengan bahan utama ayam
goreng dsn tepung. Yang disajikan bersama aneka sambal yang
pedas. Ayam goreng Nelongso memiliki cita rasa yang khas
karena dimasak dengan bumbu remph yang diracik oleh
pemiliknya.

d. Machines ( Peralatan )
Peralatan yang digunakan untuk bisnis Ayam Goreng
Nelongso adalah Penggorengan, Kompor, rice cooker,
penghangat ayam dan lain-lainnya.
e. Methode ( metode )
Metode yang digunakan dalam menjual produk ayam goreng
nelongso dengan membuka berbagai cabang outlet dan bekerja
sama dengan mitra usaha yang ingin bekerja sama. Sehingga
produk Ayam Goreng Nelongso banyak dijumpai di berbagai
tempat dengan menggunakan prosedur yang telah ditentukan
oleh pihak ayam goreng nelongso agar kualitas rasa tidak
berbeda.
f. Market ( target pemasaran )

Ayam Goreng Nelongso hadir sebagai pelengkap kebutuhan


para pecinta Ayam goreng tanah air, dengan menghadirkan
banyak varian ayam goreng dengan berbagai macam rasa
sambal maka dapat dinikmati oleh semua kalangan pecinta
ayam dan pecinta pedas. Dengan cita rasa yang khas dan harga
yang sesuai dengan semua kalangan mulai dari pelajar,
mahasiswa, hingga masyarakat umum Ayam Goreng Nelongso
dapat dinikmati.
BAB III

PENUTUP

1.1 KESIMPULAN
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan, dan pengawasan sumberdaya untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Dalam suatu usaha dagang tentunya didalamnya terdapat manajemen
untuk mengatur usaha tersebut, karena setiap usaha pastinya mempunyai
tantangan untuk tetap mempertahankan usahanya dan dapat bersaing dengan para
pesaing lainnya yang sekarang baanyak bermunculan.
Ayam Goreng Nelongso adalah usaha dalam bidang kuliner dengan fokus
pengolahan bahan dasar ayam goreng dan sambal. Tetapi tidak hanya olahan
ayam namun di Ayam Nelongso juga menyediakan berbagasi menu olahan daging
seperti Bebek, Mujair, dan Lele. Serta disediakan banyak varian sambal yang
rasanya sangat nikmat seperti sambal rica-rica, sambal tomat, sambal bawang,
sambal ebi, sambal mangga dan masih banyak lagi. Seperti yang kita ketahui,
bahwa saat ini, olahan ayam dan sambal menjadi makanan idola terutama
dikalangan anak muda.
Kebanyakan menu di Ayam Nelongso dimasak dengan cara digoreng. Bumbu
yang digunakan sangat meresap hingga ke dalam. Bumbu yang digunakan untuk
semua menunya terbuat dari rempah-rempah khusus dengan takaran yang
sempurna, sehingga menghasilkan cita rasa yang khas Ayam Goreng Nelongso.
Sejak 2013, Ayam Nelongso mulai dibuka di daerah Krangploso di Malang
oleh seorang pendiri bernama Nanang Suherman. Ayam Nelongso berasal dari
bahasa jawa Nelongso yang berarti Malang dalam bahasa Indonesianya. Berarti
bisa dikatakan Ayam Goreng ini berasal dari Malang.
Dalam hal ini, Ayam Goreng Nelongso untuk mempertahankan bisnis ini
harus menjaga kualitas pelayanan dengan memberikan pelayanan terbaik supaya
bisa memuaskan harapan pelanggan, mempertahankan kualitas cita rasa,
menggunakan bahan makanan yang berkualitas dan berbagai macam cara
lainnya.
Ayam Goreng Nelongso sudah menerapkan fungsi manajemen seperti
perencanaan sebelum membuka usaha, pengorganisasian dalam pegawai yang
bekerja di Ayam Goreng Nelongso, sebelum usaha dijalankan atasan akan
memberikan training kepada pegawai agar bekerja sesuai SOP yang berlaku, jika
usaha cukup berjalan lancar atasan akan melakukan controlling / memantau di
tempat usaha.
Ayam Goreng Nelongso juga menggunakan sarana manajemen seperti Man
(seseorang yang bekerja sebagai sumber daya manusia didalam perusahaan),
Money (modal awal yang digunakan untuk membuka usaha), Materials (bahan
baku utama yang digunakan untuk menghasilkan produk), Machines (peralatan
yang dibutuhkan ketika proses pembuatan produk), Metode (cara yang diberikan
kepada pegawai agar setiap pekerjaan terlaksana dengan baik), dan Market
(target pasar dimana produk tersebut di promosikan / tempat yang strategis untuk
menjual produk tersebut).

1.2 SARAN
Saran yang dapat kami berikan untuk menghadapi pasar saing saat ini, yaitu :
Fungsi Manajemen
1. Agar dapat mencapai tujuan yang maksimal dari perencanaan Ayam Goreng
Nelongso harus dapat mempertahankan cita rasa yang khas, menambah
menu rasa varian sesuai trend dikalangan anak muda seperti ayam geprek,
menambah varian sambal dan lainnya. Penempatan lokas Ayam Goreng
Nelongso juga harus strategis, bisa di area sekitaran kampus-kampus besar
sehingga mahasiswa tertarik untuk membeli produk Ayam Goreng
Nelongso dan untuk cafe menu ditambah dengan snack dan minuman yang
menarik sehingga para pengunjung tidak bosan, penempatan cafe / cabang
cafe juga harus strategis di pusat tengah kota.
2. Pengorganisasian harus dapat memilih orang yang tepat dan mengerti teori
dasar, membuat diagnosis pasar, dan dapat membimbing untuk menciptakan
sebuah struktur yang baik dalam melayani kebutuhan dan keadaan tertentu.
3. Penyusunan pegawai harus berdasarkan kemampuan – kemampuan yang
dimiliki oleh seorang pegawai.
4. Pengarahan dilakukan oleh sesorang yang telah menguasai dan benar –
benar mengerti bisnis Ayam Goreng Nelongso tersebut.
5. Pengkoordinasian harus dilakukan dengan benar dan tepat agar tidak terjadi
miskomunikasi yang dapat menyebabkan kekacauan, dan hal – hal yang
tidak diinginkan sehingga bisnis dapat berjalan terarah dalam mencapai
tujuan.
6. Karena pengendalian berkaitan erat dengan fungsi perencanaan maka, harus
dilakukan dengan sebaik – baiknya dengan cara mengadakan penilaian atau
koreksi. Sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan agar
rencana dapat terselenggara dengan baik.

Sarana Manajemen

1. Tanpa adanya manusia bisnis tidak akan berjalan sebab manusia adalah
makluk kerja. Jadi, untuk dapat mencapai tujuan maka sebaiknya mencari
pegawai yang mau dipekerjakan sesuai dengan SOP, dapat bekerjasama
dengan pegawai lain. Karena manajemen timbul karena adanya orang –
orang yang bekerja untuk mencapai tujuan.
2. Pemilihan pemegang uang / bendahara harus benar – benar orang yang tepat
dan jujur. Karena sebagian besar kegagalan atau ketidaklancaran suatu
usaha dipengaruhi oleh perhitungan atau ketepatan dalam penggunaan uang
(pengeluaran).
3. Pemilihan bahan – bahan yang digunakan harus sesuai kebutuhan / yang
benar – benar dibutuhkan agar tidak menambah pengeluaran.
4. Seseorang yang melakukan pekerjaan harus mengerti betul apa yang harus
dikerjakan, karena metode akan terealisasi dengan baik jika manusia yang
mengerjakan bekualitas dan mengerti cara menjalankan metodenya.
5. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai
dengan selera konsumen dan daya beli konsumen. Letak suatu bisnis harus
strategis, menambah wawasan dan memunculkan ide – ide kreatif seperti
menambah varian olahan ayam dan menambah menu – menu baru yang ada
di Ayam Goreng Nelongso dengan nama – nama atau olahan – olahan yang
dapat membuat konsumen penasaran dengan menu yang disajikan.
6. Dekorasi tempat yang kekinian dan instagrammable akan menjadi sebuah
nilai tambah. Karena hal ini bisa menjaddi daya tarik untuk mendatangkan
pelanggan. Terutama para anak muda.

Anda mungkin juga menyukai