Anda di halaman 1dari 18

MEMBANGUN EKUITAS MEREK

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran

Dosen Pengampu: Risca Fitri Ayuni, S.E., M.M., MBA.

Disusun Oleh:

SABIL AL RASYAD 175020200111006

MUHAMMAD ARRIZQI 175020207111001

FARIEQ AFZAL ZAIN 175020207111007

Kelas: Manajemen Pemasaran BF

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Membangun Ekuitas Merek” dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Pemasaran dengan dosen pengampu Ibu Risca
Fitri Ayuni, S.E., M.M., MBA.

Makalah ini disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari


berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kamimenyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari itu, kami menyadari bahwa makalah ini belumlah


sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat
dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan


manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Malang, 3 September 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................ i

BAB I: PENDAHULUAN .................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 2

1.3 Tujuan ............................................................................ 2

BAB II: PEMBAHASAN .................................................................... 3

2.1 Pengertian Ekuitas Merek .............................................. 3

2.2 Pembangunan Ekuitas Merek ........................................ 6

2.3 Pengukuran Ekuitas Merek ............................................ 8

2.4 Pengelolaan Ekuitas Merek ......................................... 10

2.5 Perencanaan Strategi Penetapan Merek ..................... 11

2.6 Ekuitas Pelanggan ....................................................... 13

BAB III: PENUTUP .......................................................................... 14

3.1 Kesimpulan ................................................................. 14

3.2 Saran .......................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 15

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekuitas merek atau Brand Equity adalah kekuatan dari sebuah


merek. Melalui merek yang kuat, perusahaan dapat mengelola aset-aset
mereka dengan baik, meningkatkan arus kas, memperluas pangsa pasar,
menetapkan harga khusus, mengurangi biaya promosi, meningkatkan
penjualan, menjaga stabilitas, dan meningkatkan keunggulan kompetitif.
Berdasarkan perspektif konsumen, ekuitas merek merupakan suatu bentuk
respon atau tanggapan dari konsumen terhadap sebuah merek.

Menurut Susanto dan Wijarnako (2004:127), Ekuitas merek adalah


“seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek,
nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang
diberikan oleh suatu barang atau jasa kepada perusahaan atau
pelanggan”; Sedangkan Menurut Supranto dan Limakrisna (2011:132),
Ekuitas merek adalah “nilai yang ditentukan oleh konsumen pada suatu
merek di atas dan di luar karakteristik atau atribut fungsional dari produk”.

Ekuitas merek itu sendiri juga dapat mempengaruhi kepercayaan


diri konsumen dalam mengambil keputusan pembelian baik itu dikarenakan
ada pengalaman di masa lalu dalam menggunakan merek tersebut
maupun kedekatan dengan merek dan karakteristiknya.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu pengertian ekuitas merek?


2. Bagaimana membangun ekuitas merek ?
3. Bagaimana cara mengukur ekuitas merek ?
4. Bagaimana mengelola ekuitas merek ?
5. Bagaimana merencanakan strategi penetapan merek ?
6. Bagaimana hubungan ekuitas merek dengan ekuitas pelanggan ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian ekuitas merek.


2. Untuk mengetahui bagaimana membangun ekuitas merek.
3. Untuk mengetahui cara mengukur ekuitas merek.
4. Untuk mengetahui bagaimana mengelola ekuitas merek.
5. Untuk mengetahui bagaimana merencanakan strategi penetapan merek.
6. Untuk mengetahui hubungan ekuitas merek dengan ekuitas pelanggan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekuitas Merek

Ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pada produk


dan layanan. Hal ini dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir,
merasa, dan bertindak sehubungan dengan merek, serta dalam harga,
pangsa pasar, dan profitabilitas perintah merek. Pemasar dan peneliti
menggunakan berbagai perspektif untuk mempelajari ekuitas merek.
Pelanggan pendekatan berbasis melihatnya dari perspektif konsumen
baik perorangan atau organisasi dan mengakui bahwa kekuatan merek
terletak pada apa yang pelanggan telah lihat, baca, dengar, pelajari,
pikirkan, dan rasakan tentang merek dari waktu ke waktu. Sebuah
merek mempunyai ekuitas merek berbasis pelanggan yang positif ketika
konsumen bereaksi lebih positif terhadap produk dan cara produk itu
dipasarkan ketika merek tersebut teridentifikasi Ada tiga bahan kunci
ekuitas merek berbasis pelanggan akan muncul,yaitu:
1. Perbedaan Respon Konsumen. Biasanya apabila tidak terdapat
perbedaan,maka pada intinya produk nama merek merupakan
suatu komoditas atau versi generik dari produk. Persaingan
kemungkinan muncul akibat dari harga.
2. Pengetahuan konsumen tentang merek. Pengetahuan merek
terdiri dari semua pikiran, perasaan, citra, pengalaman,
keyakinan, dan lain-lain yang berhubungan dengan merek.
Secara khusus merek harus menciptakan asosiasi merek yang
kuat , menyenangkan, dan unik dengan pelanggan.
3. Respons diferensial dari konsumen yang membentuk ekuitas
merek tercermin dalam persepsi, preferensi, dan perilaku yang
berhubungan dengan semua aspek pemasaran merek. Merek
yang lebih kuat menghasilkan pendapatan yang lebih besar.

3
2.1.1 Ruang Lingkup Penetapan Merek

Penetapan merek adalah memberikan produk dan


layanan dengan kekuatan merek. Ini semua tentang menciptakan
perbedaan di antara produk. Pemasar perlu mengajari konsumen
"siapa" produknya dengan memberinya nama dan elemen merek
lain untuk mengidentifikasinya serta apa yang produk lakukan
dan mengapa konsumen harus peduli. Pencitraan merek
menciptakan struktur mental yang membantu konsumen
mengatur pengetahuan mereka tentang produk dan layanan
dengan cara yang memperjelas pengambilan keputusan mereka
dan dalam prosesnya, memberikan nilai kepada perusahaan.
Agar strategi branding menjadi sukses dan nilai merek yang akan
dibuat, konsumen harus diyakinkan bahwa ada perbedaan yang
berarti di antara merek dalam kategori produk atau layanan.
Perbedaan merek sering berhubungan dengan atribut atau
manfaat dari produk itu sendiri.

2.1.2 Model Ekuitas Merek

Meskipun pemasar berpandangan serupa mengenai


prinsip penetapan merek dasar, sejumlah modal ekuitas merek
menawarkan beberapa perspektif yang berbeda, yaitu:

1. Penilai Aset Merek.


Dikembangkan oleh agen periklanan Young and Rubicam.
Ada lima komponen atau pilar kunci dari ekuitas merek:
a. Diferensiasi mengukur tingkat sejauh mana merek
dianggap berbeda dari merek lainnya.
b. Pengetahuan mengukur kesadaran merek kepada
konsumen.
c. Relevansi mengukur cakupan daya tarik merek.
d. Harga diri (esteem) mengukur seberapa baik merek
dihargai dan dihormati

4
e. Pengetahuan mengukur kadar keakraban dan keintiman
konsumen dengan merek.
2. Brandz.
Konsultan riset pemasaran Millward Brown dan WPP
mengembangkan model kekuatan merek Brandz, dimana
pada intinya terdapat piramid Brand Dynamics yang
menggambarkan pembangunan merek mengikuti sederet
langkah yang berurutan, masing-masing bergantung pada
keberhasilan pencapaian langkah sebelumnya. Konsumen
‘yang terikat yang berada pada puncak piramid, membangun
hubungan yang lebih kuat dengan merek dan menghabiskan
lebih banyak untuk merek tersebut dibandingkan dengan
konsumen yang berada pada tingkat yang rendah.
3. Model Resonansi Merek.
Model resonansi merek juga memandang pembangunan
Merek sebagai sederet langkah yang menapak naik, dari
bawah ke atas Memastikan teridentifikasinya merek oleh
pelanggan dan memastikan asosiasi merek dalam pikiran
pelanggan dengan satu kelas produk atau kebutuhan
pelanggan tertentu, memastikan tertanamnya arti merek
secara total dalam pikiran pelanggan dengan mengaitkan
sejumlah asosiasi merek yang nyata dan tidak nyata secara
strategis, mendapatkan respons pelanggan yang tepat dalam
hubungannya dengan penilaian dan perasaan terkait dengan
merek, dan mengubah respons merek untuk menciptakan
hubungan loyalitas yang intens dan aktif antara pelanggan
dan merek. Terciptanya ekuitas merek yang signifikan
mengharuskan kita mencapai puncak atau titik tertinggi
piramida merek,yang hanya terjadi jika kotak bangunan yang
tepat terpasang pada tempatnya.

5
a. Keutamaan Merek adalah seberapa sering dan seberapa
mudah pelanggan memikirkan merek dalam berbagai
situasi pembelian atau konsumsi.
b. Kinerja Merek adalah seberapa baik produk atau jasa
memenuhi kebutuhan fungsional pelanggan.
c. Penilaian Merek adalah berfokus pada pendapat dan
evaluasi pribadi pelanggan sendiri.
d. Perasaan Merek adalah respons dan reaksi emosional
pelanggan terhadap merek.
e. Resonansi Merek adalah intensitas atau kedalaman ikatan
psikologis yang dimiliki pelanggan dengan merek, dan
juga tingkat aktivitas yang dihasilkan oleh loyalitas.

2.2 Pembangunan Ekuitas Merek


Pemasar membangun ekuitas merek dengan menciptakan
struktur pengetahuan merek yang tepat untuk konsumen. Proses ini
bergantung pada semua kontak yang berhubungan dengan merek
baik dilakukan oleh pemasar maupun bukan.

2.2.1 Memilih Elemen Merek

Merupakan alat pemberi nama dagang yang


mengidentifikasikan merek. Sebagian besar merek kuat
menerapkan berbagai elemen merek. Kriteria pilihan elemen
merek yaitu: dapat diingat, berarti. dapat disukai, dapat
ditransfer. dapat disesuaikan, dan dapat dilindungi. Elemen
merek dapat memainkan sejumlah peranan pembangunan
merek. Jika konsumen tidak diberi banyak informasi dalam
mengambil keputusan produk mereka, elemen merek
seharusnya mudah dikenali dan diingat serta bersifat deskriptif
dan persuasif. Keramahan dan daya tarik elemen merek juga
dapat memainkan peran penting dalam kesadaran dan asosiasi
yang mengarah ke ekuitas merek.

6
2.2.2 Merancang Kegiatan Pemasaran Holistik

Pelanggan mengenal merek melalui banyak sentuhan,


titik kontak: observasi dan pennggunaan pribadi, berita dari
mulut ke mulut, interaksi dengan personel perusahaan ,
pengalaman online atau telepon, dan transaksi pembayaran.
Kontak merek (brand contact) adalah semua pengalaman
yang membawa informasi, baik positif maupun negatif, yang
dimiliki pelanggan atau prospek dengan merek, kategori
produk, atau pasar yang berhubungan dengan produk atau
jasa pemasar. Pemasar holistik menekankan tiga tema baru
yang penting dalam merancang program pemasaran
pembangunan merek, yaitu :

1. Personalisasi

Memastikan merek dan pemasarannya serelevan


mungkin dengan sebanyak mungkin pelanggan-sebuah
tantangan, mengingat tidak ada dua pelanggan yang identik.
Untuk beradaptasi dengan keinginan pelanggan yang
semakin besar akan personalisasi, pemasar menerapkan
konsep seperti pemasaran pengalaman, pemasaran satu-
satu, dan pemasaran izin. Pemasaran izin adalah praktik
pemasaran kepada konsumen hanya setelah mendapatkan
izin cepat mereka, didasarkan pada premis bahwa
pemasaran tidak boleh lagi menggunakan ‘pemasaran
interupsi’ melalui kampanye media massa. Pemasaran izin,
seperti konsep personalisasi lain, mengasumsikan konsumen
tahu apa yang diinginkan. Tetapi dalam banyak kasus,
konsumen mempunyai preferensi yang tidak terdefinisi,
ambigu, atau mengandung konflik. ‘Pemasaran Partisipasi’
mungkin merupakan konsep yang lebih tepat daripada
pemasaran izin, karena pemasar dan konsumen harus

7
bekerja sama untuk menemukan bagaimana perusahaan
dapat memuaskan konsumennya dengan sangat baik.

2. Integrasi

Konsep ‘bauran pemasaran’ tradisional dan konsep


‘empat P (product, place, price, promotion)’ tidak cukup untuk
menggambarkan program pemasaran modern. Pemasaran
Integrasi adalah tentang membaurkan dan menyesuaikan
kegiatan pemasaran untuk memaksimalkan efek individual
dan kolektif mereka. Kita dapat mengevaluasi semua kegiatan
pemasaran terintegrasi berdasarkan efektivitas dan efisiensi
kegiatan tersebut dalam mempengaruhi kesadaran merek
dan menciptakan, mempertahankan, atau memperkuat citra
merek.

3. Internalisasi

Penetapan merek internal (internal branding) adalah


kegiatan dan proses yang membantu memberi informasi dan
menginspirasi karyawan. Penting bagi perusahaan jasa dan
pengecer bahwa semua karyawan mempunyai pemahaman
yang mendalam dan terkini tentang merek dan janjinya.
Pemasar holistik bahkan harus melangkah lebih jauh dan
melatih serta mendorong distributor dan penyalur untuk
melayani pelanggan mereka dengan baik. Penyalur yang
tidak terlatih dapat menghancurkan usaha terbaik untuk
membangun citra merek yang kuat.

2.3 Pengukuran Ekuitas Merek

Kekuatan merek terletak dalam pikiran konsumen dan cara


merek mengubah respon konsumen terhadap pemasaran, ada dua
pendekatan dasar untuk mengukur ekuitas merek. Pendekatan tidak
langsung menilai sumber ekuitas merek yang potensial dengan

8
mengidentifikasi dan melacak struktur pengetahuan merek konsumen.
Pendekatan langsung menilai dampak aktual pengetahuan merek
terhadap respons konsumen pada berbagai aspek pemasaran. Kedua
pendekatan umum ini saling melengkapi, dan pemasar dapat
menerapkan keduanya. Dengan kata lain, agar ekuitas merek dapat
melaksanakan fungsi strategis yang berguna dan memandu
keputusan pemasaran, pemasar harus benar-benar memahami
sumber ekuitas merek dan bagaimana sumber itu mempengaruhi hasil
yang diharapkan. Bagaimana bila sumber-sumber ini dan hasil
berubah seiring dengan berjalannya waktu, untuk itu diperlukan
kegiatan seperti:

1. Audit merek

Sederet prosedur yang berfokus pada konsumen untuk


menilai kesehatan merek, mengangkap sumber ekuitas mereknya,
dan menyarankan cara untuk meningkatkan dan mengikat
ekuitasnya. Pemasar harus melaksanakan audit merek kapanpun
mereka ingin melakukan perubahan penting dalam arah strategis.
Audit adalah pendukung yang sangat berguna untuk para manajer
ketika mereka menetapkan rencana pemasaran mereka.

2. Studi Penelusuran

Merek sangat penting bagi poin kedua. Studi Penelusuran


Merek (brand tracking studies) mengumpulkan data secara
kuantitatif dari konsumen secara rutin sepanjang waktu untuk
memberikan informasi dasar yang konsisten tentang bagaimana
kinerja merek dan program pemasaran mereka pada aspek-aspek
kunci. Studi penelusuran merupakan alat untuk memahami di mana,
berapa banyak, dan dengan cara apa nilai merek diciptakan,untuk
mkemfasilitasi pengambilan keputusan harian.

9
3. Penilaian Merk

Penilaian merek adalah pekerjaan memperkirakan nilai total


dari merek itu sendiri.

2.4 Pengelolaan Ekuitas Merek

Pengelolaan merek yang efektif membutuhkan tindakan


pemasaran jangka panjang karena respons pelanggan terhadap
aktivitas pemasaran tergantung pada apa yang mereka ketahui
tentang sebuah merek, tindakan pemasaran jangka pendek, dengan
mengubah pengetahuan mensuksesan merek, sangat
mempengaruhi peningkatan atau penurunan kesuksesan jangka
panjang tindakan pemasaran di masa depan.

2.4.1 Penguatan Merek

Sebagai aset perusahaan yang umurnya panjang, merek


perlu dikelola dengan seksama sehingga nilainya tidak terus
menyusut. Satu bagian penting dari penguatan merek adalah
menyediakan dukungan pemasaran yang konsisten dalam
jumlah dan jenisnya. Konsistensi ini tidak berarti semata-mata
keseragaman tanpa perubahan: banyak perubahan taktis
mungkin diperlukan untuk mempertahankan kekuatan dan arah
strategis suatu merek. Namun, terkecuali terjadi perubahan
dalam lingkungan pemasaran, kita tidak terlalu perlu
menyimpang dari positioning yang telah berhasil. Ketika
perubahan memang diperlukan, pemasar harus habis-habisan
melindungi dan mempertahankan sumber-sumber merek.

2.4.2 Revitalisasi Merek

Perubahan selera dan preferensi konsumen, kemunculan


pesaing baru atau teknologi baru atau semua perkembangan
dalam lingkungan pemasaran dapat mempengaruhi peruntungan

10
merek. Hampir di semua kategori produk merek yang dulu
terkenal dan dikagumi seperti Sony Ericsson mengalami masa-
masa sulit atau bahkan lenyap. Tetapi, sejumlah merek berhasil
muncul kembali dengan mengesankan dalam tahun tahun
terakhir,dengan berhasilnya pemasar meniupkan nafas baru
dalam waralaba pelanggan mereka. Seringkali hal pertama yang
harus dilakukan dalam merivitalisasi merek adalah memahami
sumber-sumber apa dari ekuitas merek yang bisa dipakai
sebagai langkah awal.

2.5 Perencanaan Strategi Penetapan Merek

Strategi penetapan merek (branding strategy) perusahaan


mencerminkan jumlah dan jenis baik elemen merek maupun unik
yang diterapkan perusahaan pada produk yang dijualnya.
Memutuskan cara menetapkan merek produk baru merupakan
hal yang sangat penting. Ketika perusahaan memperkenalkan
sebuah produk baru, perusahaan mempunyai tiga pilihan utama:
1. Perusahaan dapat mengembangkan elemen merek baru
untuk produk baru.
2. Perusahaan dapat menerapkan beberapa elemen
mereknya yang sudah ada
3. Perusahaan dapat menggunakan kombinasi elemen
merek baru yang ada

2.5.1 Perluasan Merek

Ketika perusahaan menggunakan merek yang sudah mapan


untuk memperkenalkan sebuah produk baru, produk itu disebut
perluasan merek. Perluasan merek dapat diklasifikasikan
menjadi dua kategori umum sebagai berikut :

11
1. Perluasan Lini
Dalam perlusan lini, merek induk digunakan untuk memberi
merek pada produk baru yang membidik segmen pasar baru
dalam kategori produk yang sekarang ini dilayani oleh produk
induk, seperti melalui cita rasa baru, bentuk, warna baru, unsur
yang ditambahkan, dan ukuran kemasan yang baru.
2. Perluasan Kategori
Dalam perluasan kategori, merek induk digunakan untuk
memasuki satu kategori produk yang berbeda dari produk yang
sekarang dilayani merek induk, seperti jam Swiss Army. Bauran
merek merupakan perangkat lini merek yang disediakan penjual
khusus bagi pembeli. Produk berlisensi adalah produk yang
nama mereknya telah dilisensikan kepada pengusaha pabrik lain
secara aktual membuat produk itu.

2.5.2 Portofolio Merek

Merek-merek dapat memainkan sejumlah peran berbeda


dalam portofolio merek. Merek-merek bisa memperluas cakupan,
memberikan perlindungan, memperluas citra, atau memenuhi
berbagi peran lain untuk perusahaan. Setiap produk yang
bernama merek harus memiliki penentuan posisi yang
didefinisikan dengan baik. Dengan cara itu, merek-merek dapat
memaksimalkan cakupan dan meminimalkan tumpang tindih,
sehingga dapat mengoptimalkan portofolio. Portofolio merek
merupakan suatu usaha untuk mendifersifikasikan sebuah
merek.

Portofolio merek ini merupakan cara yang dilakukan


perusahaan untuk mengurangi risiko dari adanya ekspansi
terhadap produknya. Perusahaan memilih antara dua berkaitan
dengan merek saat melakukan ekspansi, yaitu dengan
menggunakan Brand Extention dan Brand Portofolio. Maka
Brand Portofolio ini merupakan suatu langkah untuk

12
mengamankan risiko kejatuhan dari brand akibat adanya produk
yang jatuhnya produk baru yang dipasarkan.

2.6 Ekuitas Pelanggan

Ekuitas konsumen (consumer equity) adalah aliran


pendapatan yang diharapkan dari konsumen perusahaan
sekarang dan yang akan datang pada periode tertentu.

Terakhir kita dapat menghubungkan ekuitas merek dengan


salah satu konsep pemasaran penting lainnya, Ekuitas
Pelanggan (customer equity). Tujuan manajemen hubungan
pelanggan adalah menghasilkan ekuitas yang tinggi. Meskipun
kita dapat menghitungnya cara berbeda, salah satu definisi
ekuitas pelanggan adalah Jumlah dari nilai-nilai seumur hidup
seluruh pelanggan. Nilai seumur hidup pelanggan dipengaruhi
oleh pertimbangan pendapatan dan biaya yang berhubungan
dengan Akusisi pelanggan, retensi dan penjualan silang.

Ekuitas merek cenderung berfokus pada isu-isu strategis


dalam mengelolah dan menciptakan serta meningkatkan
kesadaran dan citra merek dengan pelanggan. Ekuitas
pelanggan memberikan panduan praktis untuk aktivitas-aktivitas
pemasaran yang spesifik. Ekuitas merek dan ekuitas pelanggan
sama-sama penting. Tidak ada merek tanpa pelanggan dan tidak
ada pelanggan tanpa merek. Merek berguna sebagai “umpan”
yang digunakan pengecer serta pedagang perantara untuk
menarik pelanggan yang mereka ambil nilainya. Pelanggan
berguna sebagai mesin keuntungan nyata bagi mereka untuk
menguankan nilai merek mereka.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau


beberapa kombinasi dari elemen-elemen ini, yang dimaksudkan
untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari satu penjual atau
kelompok penjual dan untuk membedakannya dari pesaing.
Berbagai komponen dari sebuah merek nama merek, logo, simbol,
desain kemasan, dan sebagainya adalah elemen merek.
Merek adalah aset tidak berwujud yang berharga yang
menawarkan sejumlah manfaat bagi pelanggan dan perusahaan dan
harus dikelola dengan hati-hati. Kunci untuk branding adalah bahwa
konsumen melihat perbedaan di antara merek dalam kategori
produk. Ekuitas merek harus didefinisikan dalam hal efek pemasaran
yang secara unik disebabkan oleh suatu merek. Artinya, hasil yang
berbeda menghasilkan pemasaran produk atau layanan karena
mereknya, dibandingkan dengan hasil jika produk atau layanan yang
sama tidak diidentifikasi oleh merek tersebut.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu
untuk memperoleh informasi mengenai Ekuitas Merek. Demikianlah
isi pembahasan dari makalah ini, namun pastinya kami menyadari
bahwa ada banyak kesalahan-kesalahan serta kekurangan yang
terdapat didalamnya baik dalam dari segi isi, pengetikan, dan
kesalahan-kesalahan lain yang terjadi, untuk itu beribu maaf kami
harapkan, kiranya bisa dimaklumi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kotler Phillip, Kevin Lane Keller. 2009. Marketing Management 14th


Edition. London: Pearson.

Assauri, Sofjan, Buchari Alma. 2009. Manajemen Pemasaran Dasar,


Konsep, dan Strategi, Edisi Pertama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

http://id.shvoong.com/business-management/marketing/2171558-
definisi-pengertian-dan-manfaat-ekuitas/

15

Anda mungkin juga menyukai