Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Membangun Ekuitas Merek” dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Pemasaran dengan dosen pengampu Ibu Risca
Fitri Ayuni, S.E., M.M., MBA.
Penyusun
DAFTAR ISI
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1.1 Ruang Lingkup Penetapan Merek
4
e. Pengetahuan mengukur kadar keakraban dan keintiman
konsumen dengan merek.
2. Brandz.
Konsultan riset pemasaran Millward Brown dan WPP
mengembangkan model kekuatan merek Brandz, dimana
pada intinya terdapat piramid Brand Dynamics yang
menggambarkan pembangunan merek mengikuti sederet
langkah yang berurutan, masing-masing bergantung pada
keberhasilan pencapaian langkah sebelumnya. Konsumen
‘yang terikat yang berada pada puncak piramid, membangun
hubungan yang lebih kuat dengan merek dan menghabiskan
lebih banyak untuk merek tersebut dibandingkan dengan
konsumen yang berada pada tingkat yang rendah.
3. Model Resonansi Merek.
Model resonansi merek juga memandang pembangunan
Merek sebagai sederet langkah yang menapak naik, dari
bawah ke atas Memastikan teridentifikasinya merek oleh
pelanggan dan memastikan asosiasi merek dalam pikiran
pelanggan dengan satu kelas produk atau kebutuhan
pelanggan tertentu, memastikan tertanamnya arti merek
secara total dalam pikiran pelanggan dengan mengaitkan
sejumlah asosiasi merek yang nyata dan tidak nyata secara
strategis, mendapatkan respons pelanggan yang tepat dalam
hubungannya dengan penilaian dan perasaan terkait dengan
merek, dan mengubah respons merek untuk menciptakan
hubungan loyalitas yang intens dan aktif antara pelanggan
dan merek. Terciptanya ekuitas merek yang signifikan
mengharuskan kita mencapai puncak atau titik tertinggi
piramida merek,yang hanya terjadi jika kotak bangunan yang
tepat terpasang pada tempatnya.
5
a. Keutamaan Merek adalah seberapa sering dan seberapa
mudah pelanggan memikirkan merek dalam berbagai
situasi pembelian atau konsumsi.
b. Kinerja Merek adalah seberapa baik produk atau jasa
memenuhi kebutuhan fungsional pelanggan.
c. Penilaian Merek adalah berfokus pada pendapat dan
evaluasi pribadi pelanggan sendiri.
d. Perasaan Merek adalah respons dan reaksi emosional
pelanggan terhadap merek.
e. Resonansi Merek adalah intensitas atau kedalaman ikatan
psikologis yang dimiliki pelanggan dengan merek, dan
juga tingkat aktivitas yang dihasilkan oleh loyalitas.
6
2.2.2 Merancang Kegiatan Pemasaran Holistik
1. Personalisasi
7
bekerja sama untuk menemukan bagaimana perusahaan
dapat memuaskan konsumennya dengan sangat baik.
2. Integrasi
3. Internalisasi
8
mengidentifikasi dan melacak struktur pengetahuan merek konsumen.
Pendekatan langsung menilai dampak aktual pengetahuan merek
terhadap respons konsumen pada berbagai aspek pemasaran. Kedua
pendekatan umum ini saling melengkapi, dan pemasar dapat
menerapkan keduanya. Dengan kata lain, agar ekuitas merek dapat
melaksanakan fungsi strategis yang berguna dan memandu
keputusan pemasaran, pemasar harus benar-benar memahami
sumber ekuitas merek dan bagaimana sumber itu mempengaruhi hasil
yang diharapkan. Bagaimana bila sumber-sumber ini dan hasil
berubah seiring dengan berjalannya waktu, untuk itu diperlukan
kegiatan seperti:
1. Audit merek
2. Studi Penelusuran
9
3. Penilaian Merk
10
merek. Hampir di semua kategori produk merek yang dulu
terkenal dan dikagumi seperti Sony Ericsson mengalami masa-
masa sulit atau bahkan lenyap. Tetapi, sejumlah merek berhasil
muncul kembali dengan mengesankan dalam tahun tahun
terakhir,dengan berhasilnya pemasar meniupkan nafas baru
dalam waralaba pelanggan mereka. Seringkali hal pertama yang
harus dilakukan dalam merivitalisasi merek adalah memahami
sumber-sumber apa dari ekuitas merek yang bisa dipakai
sebagai langkah awal.
11
1. Perluasan Lini
Dalam perlusan lini, merek induk digunakan untuk memberi
merek pada produk baru yang membidik segmen pasar baru
dalam kategori produk yang sekarang ini dilayani oleh produk
induk, seperti melalui cita rasa baru, bentuk, warna baru, unsur
yang ditambahkan, dan ukuran kemasan yang baru.
2. Perluasan Kategori
Dalam perluasan kategori, merek induk digunakan untuk
memasuki satu kategori produk yang berbeda dari produk yang
sekarang dilayani merek induk, seperti jam Swiss Army. Bauran
merek merupakan perangkat lini merek yang disediakan penjual
khusus bagi pembeli. Produk berlisensi adalah produk yang
nama mereknya telah dilisensikan kepada pengusaha pabrik lain
secara aktual membuat produk itu.
12
mengamankan risiko kejatuhan dari brand akibat adanya produk
yang jatuhnya produk baru yang dipasarkan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu
untuk memperoleh informasi mengenai Ekuitas Merek. Demikianlah
isi pembahasan dari makalah ini, namun pastinya kami menyadari
bahwa ada banyak kesalahan-kesalahan serta kekurangan yang
terdapat didalamnya baik dalam dari segi isi, pengetikan, dan
kesalahan-kesalahan lain yang terjadi, untuk itu beribu maaf kami
harapkan, kiranya bisa dimaklumi.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/business-management/marketing/2171558-
definisi-pengertian-dan-manfaat-ekuitas/
15