OLEH :
KELOMPOK 10 KELAS 4A
FASILITATOR :
Firly Irhamni, S.IP.,M.M
Puji syukur atas kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-
Nya, sehingga makalah mengenai “Merintis Bisnis Baru Atau Membeli Bisnis Yang Sudah
Ada” dapat kami susun. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Kewirausahaan. Selain itu juga diharapkan bisa memberikan wawasan
kepadapembaca.
Dalam kesempatan ini kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang tidak dapatsayasebutkan satu persatu yang telahbanyak membantumemberi
bimbingan, ilmu, dorongan, serta saran-saran kepada penyusun.
Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa isi maupun penyajian makalah ini
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL......................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
PENDAHULUAN
“ memulai bisnis dengan produk-produk yang tidak jelas terlayani dan kebutuhan-
kebutuhan penting yang tidak dapat diharapkan untuk ditemukan oleh pembeli, cukup
untuk membuat sesuatu yang berbeda” (Amar Bhide).
Kegila-gilaan dengan suatu ide yang mungkin berperan penting meremehkan
kesulitan daya penerimaan pasar yang sedang berkembang dan pembangunan perusahaan
untuk menangkap peluang.
Beberapa pertanyaan untuk mengenali peluang investasi yang baik, antara lain adalah
sebagai berikut.
1. Apakah mudah atau tidak untuk menjalankan produk dan/atau jasa (mulai dari
pengadaan bahan baku, proses pembuatan, distribusi, pemasaran dan yang terkait
dalam pengelolaan)?
2. Apakah di sana ada kebutuhan pasar yang dapat ditetapkan dengan jelas dan tepat
waktu?
3. Apakah bisnis yang diusulkan dpat mencapai/tahan lama atau memiliki keunggulan
bersaing secara berkelanjutan?
4. Apakah usaha tersebut merupakan peluang investasi yang bagus?
5. Apakah ide pendirian usaha tersebut merupakan peluang investasi yang bagus?
6. Apakah tingkat pengembalian investasi lebih besar dibandingkan dengan tingkat suku
bunga deposito?
7. Apakah usaha tersebut sehat atau layak dan peluang sukses yang tinggi?
8. Apakah mungkin ada cacat fatal dalam usaha yang membuat ketidaksuksesan bisnis?
Untuk melakukan investasi, seorang calon investor sebaiknya mencari jawaban atas
delapan pertanyaan dasar tersebut supaya tujuan investasi, yakni memperoleh
pendapatan (gain) di atas tingkat suku bunga deposito dapat tercapai.
2.2 Dua Jalan Menuju Berkewirausahaan
1. Menciptakan bisnis baru muali dari nol atau awal. Bila memilih jalan ini, bukan berarti
pikiran kita juga nol atau tidak memahami seluk beluk bisnis. Akan tetapi, kita harus
tetap memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang bisnis yang akan dibangun atau
didirikannya. Bila ingin berbisnis mulai dari nol, ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut.
a. Usaha yang menyenangkan (dapat diawali dari hobi) anda.
b. Usaha yang memang anda dapat (anda memiliki keterampilan dan dapat
menjalankannya lebih baik).
c. Pilih usaha atau investasi yang memiliki resiko kecil, namun memiliki
kemungkinan laba yang cukup besar
Simak cerita sukses dalam kasus 8.1, 8.2, dan 8.3 untuk mencapai kesuksesan, tidak
dapat sekali mulai usaha langsung sukses, simak perjalanan awal berbagai usaha
berikut: Bakso kota milik Cak Man (Kasus 8.3), usaha Es Teler 77 milik sukiyatno
Nugroho (Kasus 10.2), usaha Singkong Tela-Tela milik Febri (Kasus 5.1), jamu dan
kosmetik Mustika Ratu milik Ny. B.R.A Mooryati Soedibjo (Kasus 1.1) dan lainnya.
Perjalanan para pengusaha ini tidaklah mudah, mereka mengalami jatuh bangun,
pasang surut, dan kaya akan pengalaman sampai akhirnya mereka menjadi miliarder.
Dari keempat cerita tersebut, dapat disimpilkan bahwa untuk menjadi pengusaha, kita
dapat memilih minimal lima cara untuk memulai usaha, yaitu sebagai berikut.
a. Memulai usaha dari nol (diawali dari diri kita sendiri)
b. Memulai usaha dengan mendompleng perkembangan bisnis atau teknologi yang
ada (menjadi agen atau grosir, menjalankan Multi Level Marketing atau MLM,
menjadi pengikut atau follower)
c. Memulai usaha dengan membeli usaha yang sudah bangkrut atau akan mati.
d. Memulai usaha dengan cara magang terlebih dahulu.
e. Memulai usaha dengan membeli bisnis yang sudah ada dengan format franchising
(membeli bisnis waralaba yang sudah mapan, tahan banting, dan tahan terhadap
krisis ekonomi selama ini). Dengan cara ini anda harus betul-betul jeli untuk
memilihnya karena banyak kelebihan dan kekurangannya.
Semoga keempat cerita yang sudah dipaparkan sebelumnya dapat menjadi pelajaran
dan inspirasi usaha bagi anda.
2. Membeli bisnis yang ada. Terdapat berbagai pilihan jjika kita hendak membeli bisnis
yang ada, antara lain adalah kita beli bisnis secara keseluruhan atau menjadi franchise
(membeli dengan pola/system atau cara waralaba)
2.3 Alasan Memulai Bisnis Baru
Berbagai alasan untuk memulai bisnis baru, yaitu:
1. Mengembangkan pasar komersial untuk ciptaan produk dan/atau jasa yang baru saja
atau mengembangkan produk atau jasa yang baru sama sekali
2. Mengambil keuntungan sumber-sumber yang tersedia, lokasi ideal, kemajuan
teknologi, pegawai, pemasok, dan bankir.
3. Menghindari preseden, kebijakan, prosedur, dan kesepakatan hukum perusahaan-
perusahaan yang ada
Dari cerita dalam kasus 8.1, 8.2, dan 8.3, penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1. Untuk berbisnis tidak dapat sekali jadi, misalnya cerita sukses juragan Bakso Cak
Man. Sebelum mencapai kesuksesan, Cak Man telah mengalami kegagalan untuk yang
ketiga kalinya.
2. Untuk mencapai sukses dibutuhkan keuletan dan ketabahan.
3. Kesuksesan usaha tidak dapat selamanya diandalkan harus disertakan juga
kemungkinan kegagalan yang akan dihadapi. Contohnya, usaha penyimpanan data
dalam bentuk disket hasrus siap mengalami kebangkrutan karena telah ada flash disk
dan media lainnya.
Ada beberapa alasan mengapa seseorang memulai usaha. Menurut kasmir (2006), ada lima
penyebab seseorang memulai usaha, yaitu:
1. Factor Keluarga Pengusaha
Seseorang memulai usaha karena factor keluarga (baik secara vertical maupun
horizontal), misalnya melanjutkan bisnis orangtuanya, saudara-saudaranya, atau
keluarga lainnya. Umumnya, keluarga menganjurkan untuk membuka usaha sendiri.
Bahkan, keluarga dekat telah mengader anggota keluarganya untuk meneruskan usaha,
membuka cabang atau usaha baru. Mulai dari menjadi supllai bahan baku sampai
manajemen pengusaha pemula tersebut tinggal mengikuti yang sudah ada.
2. Sengaja terjun menjadi pengusaha
Seseorang yang dengan sengaja mendirikan usaha. Dapat dimulai dari hobi atau
belajar dari kesuksesan orang lain. Dapat mencontoh dari pengusaha yang ada dengan
mencari modal atau bermitra dengan orang lain. Model ini umumnya dilakukan oleh
mereka yang berstatus pegawai, namun sebenernaya memiliki naluri bisnis yang
kuat.
Kesuksesan dan kegagalan orang lain menjadi panutan dan pedoman pengusaha
tersebut dalam menjalankan usahanya.
3. Kerja Sampingan (iseng-iseng)
Usaha ini dilakukan diluar pekerjaan atau kegiatan utamanya, sebagai langkah untuk
mencari kegiatan atau pendapatan tambahan. Biasanya, dengan skala usaha yang kecil
sekedar untuk mengisi waktu luang. Tidak jarang dari yang tadinya hanya iseng, justri
menjadi kegiatan yang memberikan hasil yang luar biasa.
4. Coba-coba
Cara ini banyak dilakukan dan banyak juga yang akhirnya menuai kesuksesan.
Umunya dilakukan oleh mereka yang belum memiliki pengalaman, mereka yang
kesulitan mencari pekerjaan, atau mereka yang baru terkena Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK). Tidak sedikit orang yang memulai usaha dengan cara coba-coba
akhirnya mencapai sukses yang besar.
5. Terpaksa
Cara ini memang jarang terjadi, namun ternyata ada beberapa usahawan yang dapat
berhasil karena keterpaksaan. Cara ini dilakukan oleh mereka yang telah lama
menganggur, mulai dari sejak lulus sekolah atau kuliah, atau oleh seseorang yang telah
berkali-kali melamar pekerjaan tetapi tidak ada satu pun yang menerima. Akibatnya,
langkah untuk menjadi pengusaha dilakukan dengan setengah hati. Namun, ada
beberapa dari mereka yang sukses dan usahanya memberikan hasil yang lumayan
dalam waktu singkat. Hal inilah yang menguatkan motivasi mereka untuk memajukan
usahanya.
Manakah pilihan alasan terbaik bagi anda untuk berwirausaha? Cara apa yang terbaik
untuk dipilih dan untuk memulai usaha terletak ditangan, pikiran, hati, dan jiwa anda
sendiri.
2.4 Kriteria Evaluasi Untuk Memulai Usaha Baru
Beberapa criteria evaluasi untuk memulai usaha mencakup beberapa hal sebagai berikut
1. Factor pemasaran
a. Kebutuhan produk, dikenali atau tidak focus.
b. Para pelanggan, terjangkau atau tidak, loyal pada merk tertentu atau belum.
c. Menciptakan nilai untuk pelanggan, penting/tidak penting.
d. Masa atau dasar hidup produkm pemulihan biaya oleh pelanggan.
2. Struktur pasar
a. Baru muncul atau telah dewasa.
b. Ukuran pasar (diketahui/tidak).
c. Pertumbuhan pasar (seberapa cepat).
3. Keunggulan bersaing, struktur biaya
a. Tingkat pengendalian atas harga, biaya, dan saluran pemasok.
b. Kendala-kendala untuk masuk, antara lain proteksi peraturan, keunggulan cepat
merespons/memimpin waktu, hukum, koneksi, dan jaringan
4. Ekonomi dari sisi oengembalian investasi
a. Persayaratan-persyaratan investasi.
b. Titik pulang pokok (TPP)
5. Kemampuan manajemen
Bermacam-macam keterampilan atau entrepreneur tunggal dengan tanpa pengetahuan
yang relevan.
6. Kesalahan-kesalahan fatal yang dapat dicatat/dikenali
Kesalahan-kesalahan apakah yang dapat dicatat atau dikenali, sehingga pebisnis dpat
menghindari kesalahan yang sama dikemudian hari.
2.5 Pertanyaan Dasar Untuk Memulai Usaha
Beberapa pertanyaan dasar yang harus dicari jawabannya oleh seseorang sebelum memulai
usaha, antara lain sebagai berikut.
1. Apa sajakah perbedaan tipe-tipe atau kategori usaha untuk memulai suatu usaha baru
yang mungkin menjadi pertimbangan utama anda?
2. Dari manakah sumber-sumber ide untuk memulai usaha baru?
3. Bagaimana anda dapat mengenali peluang asli yang menciptakan nilai, baik untuk
perusahaan maupun pemilik perusahaan?
4. Bagaimana anda dapat menyaring ide-ide anda?
5. Apa yang mungkin anda kerjakan untuk meningkatkan kesempatan-kesempatan bahwa
bisnis anda mungkin akan sukses?
6. Apakah prodeuk dan/atau jasa mulai dari pengadaan bahan baku, proses pembuatan,
pemasaran, distribusi, dan yang terkait dalam manajemen pengelolaan usaha
digolongkan mudah atau rumit?
7. Apakah disana ada kebutuhan pasar yang dapat ditetapkan dengan jelas dan tepat
waktu untuk jangka panjang?
8. Apakah bisnis yang dikonsep dapat bertahan lama atau memiliki keunggulan bersaing
secara berkelanjutan?
9. Apakah usaha yang akan anda mulai menguntungkan secara financial dan apakah
memiliki keuntungan yang signifikan serta sanggup bertumbuh dalam jangka pendek,
sedang, maupun panjang?
10. Apakah suatu ide usaha tersebut merupakan peluang investasi yang baik? Apakah
tingkat pengembalian investasi cepat atau lambat?
11. Apakah usaha itu sehat atau layak dan membawa kebajikan bagi entrepreneur dan
peluang suksesnya besar?
12. Apakah mungkin terjadi cacat fatal dalam usaha yang mengandung ketidaksuksesan
bisnis dikemudian hari?
Untuk memulai suatu usaha, seorang calon pengusaha sebaiknya mencari jawaban atas
beberapa pertanyaan dasar tersebut supaya tujuan berwirausaha, yakni mendapatkan laba
yang optimal, baik jangka pendek, sedang, maupun panjang dapat tercapai.
2.6 Tipe Ide Untuk Memulai Usaha
1. Tipe A
Tipe-tipe untuk memulai sustu usahan difokuskan di sekitar penyediaan pelanggan
dengan produk-produk atau jasa yang tidak tersedia di pasaran.
2. Tipe B
Ide-ide untuk memulai suatu usaha akan melibatkan ide baru dan teknologi baru yang
berpusat disekitar pelanggan yang sudah ada dengan produk yang sama sekali baru.
3. Tipe C
Ide-ide untuk memulai suatu usaha difokuskan di sekitar pelanggan yang ada dengan
produk-produk yang diperbaiki atau ditingkatkan mutunya atau manfaatnya atas
produk yang telah ada sebelumnya. Simak cerita dalam kasus 7.3 mengenai Honda
Jazz sukses mencapai keunggulan bersaing yang cukup lama.
Berbagai tipe ide untuk mengembangkan dalam memulai bisnis, antara lain pasar baru,
teknologi baru, dan manfaat baru. Tiga tipe tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
ide tipe A
PASAR BARU
Ide Tipe B
TEKNOLOGI BARU
Contoh : pemanfaatan komputer berteknologi tinggi untuk membangun simulasi naik peswat helikopter
MANFAAT BARU
SUMBER IDE
kesempatan lain-lain 4%
berubah
11%
pendidikan /
kursus 6%
pengalaman kerja
saran
saran- 7% utama 45%
kesenangan atau
hobi 16%
2.8 Alasan Membeli Bisnis Yang Sudah Ada Atau Sudah Berjalan
Kita dapat membeli suatu bisnis dengan cara pembelian secara total atau pembelian dengan
sistem franchise (waralaba).
Berbagai alasan untuk bisnis yang sudah ada atau sudah berjalan , antara lain sebagai
berikut :
1. Untuk mengurangi ketidak pastian dan ketidaktahuan yang mungkin harus dihadapi
ketika memulai bisnis dari awal atau dari nol
2. Untuk memperoleh suatu bisnis dengan operasi-operasi yang terus-menerus dan
hubungan yang tidak dapat dipungkiri dengan para konsumen dan pemasok
3. Untuk memperoleh bisnis yang telah mapan dengan harga murah atay menekan biaya
untuk melalui suatu bisnis baru
2.9 Pro Dan Kontra Membeli Suatu Bisnis Yang Sudah Ada
Pihak yang Pro Pihak yang Kontra
1. Peluang tinggi untuk sukses 1. masalah-masalah sudah ada
2. Minim perencanaan 2. kualitas buruk pegawai yang ada
3. Konsumen atau pemasok sudah ada 3. citra bisnis buruk
4. Peralatan seperlunya 4. kebutuhan modernisasi
5. Harga tawar menawar 5. harga pembelian didasarkan pada data
yang akurat
6. Pegawai berpengalaman 6. lokasi bisnis buruk
7. Rekor bisnis telah aca 7. rekor bisnis disangsikan
Tabel 2.1 pro dan kontra
2.10 Alasan Suatu Bisnis Dijual
Berbagai alasan untuk menjual suatu bisnis antara lain sebagai berikut :
1. Pemiliknya telah lanjut usia atau sakit-sakitan, sedangkan anaknya bimbang untuk
melanjutkan usahanya
2. Bermaksud memindahkan di tempat yang berbeda dalam satu negara atau beda
provinsi atau kota besar lainnya.
3. Keputusan menerima suatu jabatan atau posisi diperusahaan lain.
4. Bisnis usaha tidak menguntungkan bagi pemiliknya.
5. Ingin menjual bisnis dengan pola waralaba
6. Kedewasaan industri dan ketiadaan ptensi pertumbuhan
7. Generasi penerus atau anak-anaknya menolak untuk melanjutkan.
2.11 Menguji Data Keuangan
Data keuangan yang perlu diuji mencakup:
1. Meninjau lagi laporan keuangan dan keuntungan setelah pajak untuk lima tahun
sebelumnya
2. Pegujian data keuangan apakah menyesatkan
a. Aset perusahan diatas nialainya yang tidak wajar
b. Pengeluaran diatas yang ditetapkan atau dibawah rencana
c. Pendapatan dibawah atau diatas yang dilaporkan
d. Uang yang tidak tercatat atau sengaja disembunyikan
3. Penyiapan laporan-laporan pembetulan untuk menggamnarkan pernyataan yang benar
atas bisnis itu.
4. Data keuangan lain yang relevan
2.12 Penilaian Bisnis
Sebelum membeli suatu bisnis atau usaha,kita perlu melakukan penilaian secara teliti
terhadap hal-hal berikut:
1. Penilaian berbasis aset
Perkiraan nilai aset-aset perusahaan menggambarkan nilai yang sedang berjalan atau
tidak.
2. Penilaian pasar yang dapat diperbandingkan
Berbagai pertimbangan harga kual perusahaan yang dapat diperbandingkan. Kesulitan
penemuan data pemasaran atau penjualan produk perusahaan yang dapat
diperbandingkan.
3. Penilaian berdasarkan arus kas
Penilaian tingkat pengembalian yang diharapkan dan diperhatikan sama dengan jumlah
modal untuk diinvestasikan dalam bisnis untuk beberapa periode
2.13 Pernaksiran Berbasis Aset
Sebelum membeli suatu usaha atau perusahaan,perlu diteliti teknik-teknik penaksoran
berbasis aset berikut.
1. Teknik mengubah nilai buku
Nilai histori aset aset perusahaan disesuaikan dengan metode penyusutan sesuai
dengan peraturan-peraturan pemerintah yang ada untuk menggambarkan nilai pasar
sekarang.
2. Teknik Nilai Pengganti
Nilai aset perusahaan disesuaikan untuk menggambarkan biaya saat ini untuk
menggantikan aset di kemudian hari,bila aset tersebut baru dilakukan pemutakhiran.
3. Teknik Nilai Likuidasi
Nilai aset-aset perusahaan disesuaikan untuk menggambarkan nilainya jika perusahaan
berhenti beroperasi, perusahaan dilikuidasi atau dibubarkan dan membuang aset-aset
yang tidak produktif
2.14 Penaksiran Pasar Yang Dapat Diperbandingkan
Sebelum membeli suatu perusahaan sebaiknya kita teliti mengenal :
1. Rasio perkalian pendapatan (nilai terhadap pendapatan)
a. Rasio ditentukan oleh pembagian nilai perusahaan dengan pendapatannya.
b. Rasio perusahaan diperbandingkan terhadap rasio yang mewakili penjualan
perusahaan yang riil saat ini.
2. Penaksiran berbasis arus kasus
a. Estimasi arus kas yang diharapkan perusahaan.
b. Menghitung biaya modal perusahaan-investor atau pemilik,syarat tingkat
pengembalian investasi perusahaan.
c. Pemanfaatan biaya modal, menghitung nilai saat ini atas arus kas perusahaan-nilai
perusahaan.
2.15 Faktor-Faktor Nonkuantitatif Dalam Penilaian Bisnis
1. Para pesaing, mencakup seberapa banyak pesaing potensial atas produk dan atau jasa
yang selama ini menjadi andalan.
2. Pasar, mencakup minimal pangsa pasar yang telah dibentuk.
3. Pengembangan komunitas masa datang, mencakup seberapa banyak pengembangan
komunitas yang dapat diandalkan sebagai pembeli atau pengguna produk atau jasa
tersebut.
4. Komitmen hukum, mencakup kontrak-kontrak yang selama ini masih berjalan atau
berlaku sampai data jatuh temponya.
5. Perjanjian-perjanjian gabungan, mencakup kontrak atau perjanjian-perjanjian
gabungan yang masih aktif atau belum jatuh tempo.
6. Pembangunan, mencakup pengembangan yang mungkin dapat dilakukan kedepan.
7. Harga produk, mencakup penentuan strategi harga produk ke depan apakah masih
mungkin ditingkatkan atau strategi lainnya.
2.16 Ciri-Ciri Sukses Memulai Bisnis Dengan Pertumbuhan Tinggi
Meneliti dengan cermat tentng ciri-ciri sukses untuk memulai bisnis dengan pertumbuhan
tinggi yang meliputi :
Untuk bisnis tertentu, memiliki rumusan khusus dalam menghitung harga penjualan
bersih setiap tahun dan bisnis yang bersangkutan kemudian dipakai sebagai salah satu
masukan dalam menetapkan harga bisnis yang akan dijualnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan untuk menjadi seorang wirausaha atau kewirausahaan yang sukses tidak
hanya mempunyai keterampilan di bidang usaha tertentu akan tetapi juga mempunyai
kemauan dan kemampuan (Jiwa Kewirausahaan). Mampu dalam menangkap ide peluang
peluang bisnis dan manajerialnya, cakap untuk bekerja, mengorganisir, kreatif serta
mempunyai kemamuan yang kuat untuk konsisten dan tidak mudah menyerah (menyukai
tantangan). Banyak cara untuk mewujudkan menjadi pengusaha yaitu dengan memulai usaha
dari nol(merintis dari diri kita sendiri), memulai usaha dengan mendompleng perkembangan
bisnis atau teknologi yang sudah ada(menjadi agen atau grosir, menjalankan MLM, mejadi
follower), memulai usaha dengan membeli usaha yang sudah bangkrut atau akan mati,
memulai usaha dengan cara magang terlebih dahulu, memulai usaha dengan membeli bisnis
yang sudah ada dengan format franchising(membeli bisnis waralaba yang sudah mapan,
tahan banting, dan tahan terhadap krisis ekonomi selama ini). Dalam tulisan ini kita hanya
akan membahas 2 yaitu merintis bisnis baru atau membeli yang sudah ada.
DAFTAR PUSTAKA