Nama Kelompok
FASILITATOR :
Difran Nobel Bistara, S.Kep., Ns, M.Kep
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta hidayah-Nya, sehingga
makalah mengenai “ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KASUS LUKA BAKAR”
dapat kami susun.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi
Keperawatan. Selain itu juga diharapkan bisa memberikan wawasan kepada pembaca.
Dalam kesempatan ini kami selaku penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu memberi bimbingan, ilmu,
dorongan, serta saran-saran kepada penyusun.
Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa isi maupun penyajian makalah ini jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
laporan ini.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaaat bagi kita semua, Amiin.
Surabaya, 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
BAB I PENDAHULUAN 5
1.3 Tujuan 6
BAB II PEMBAHASAN 7
2.2.1 Pengkajian 7
2.2.2 Diagnosa Keperawatan 7
2.2.3 Intervensi Keperawatan 7
2.2.4 Implementasi Keperawatan 7
2.2.5 Evaluasi 7
BAB I
PENDAHULUAN
H. Pemeriksaan Fisik
1. Primary survey
Airway : tidak tampak adanya sumbatan jalan napas , darah (-), muntahan
(-), suara napas tidak ngorok.
Breathing : : kedua dinding thorak tampak normal, napas spotan, rochi (-),
whezhing (-). Napas cepat dangkal , irreguler, RR 29x/menit.
Circulasi : pasien tidak tampak pucat, sianosis (-), HR 110x/menit reguler.
Disability : GCS : eye 4 verbal 5 movement 6 = 15
Exposure : pakaian pasien segera dievakuasi guna mengurangi pajanan
berkelanjutan serta menilai luas dan derajat luka bakar
2. Secondary survey
a. Status generalis
KeadaanUmum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi:110x/mnt , reguler
Suhu : 37,8oC
Pernapasan : 29x/menit
Tinggi badan : 165 cm
Berat badan : 60 kg
b. Kelenjar getah bening
Leher : tidak teraba
Supraklavikula : tidak teraba
Ketiak : tidak teraba
Lipat paha : tidak teraba
c. Kepala
Ekspresi wajah : menyeringai, menahan sakit
Rambut : hitam
Simetri muka : simetris tidak ada lebam
d. Mata
Sklera : tidak ikterik
Konjungtiva : tidak anemis
Kelopak mata : tidak udema.
Reflek : cahaya langsung +/+
e. Telinga
Tidak tampak kelainan
f. Mulut
Bentuk : normal
Mukosa bibir : kering
g. Leher
Tampak luka bakar pada leher sebelah kiri dengan ukuran
10x2 cm warna kulit merah pucat.
Tekanan vena Jugularis (JVP) : 2-5 cmH2O
Kelenjar Tiroid : tidak teraba membesar
Kelenjar Limfe : tidak taraba membesar
h. Dada
Bentuk : simetris
Pembuluh darah : tidak tampak
Retraksi sela iga : (+)
i. Paru-paru
Inspeksi : pergerakan paru simetris, tampak relaksi dinding dada
ringan. Pasien tampak sesak
Palpasi : bentuk normal, turgor kulit menurun ≥ 2 detik
Perkusi : sonor
Auskultasi : ronchi (-), wheezing (-)
j. Jantung
Inspeksi : tidak tampak iktus kordis
Auskultasi : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Lain-lain normal
k. Perut
Inspeksi : datar, tidak ada asites, tampak luka bakar bagian bawah
memanjang ukuran 15x3 cm (derajat 30
Palpasi : supel, hati tidak membesar
Perkusi : shifting dullness (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
l. Punggung
Terdapat luka bakar menyeluruh pada bagian punggung (18%). Warnanya
keabu-abuan, sedikit tampak cairan
m. Hasil laboratorium
HB : 14,5g/dl
Lekosit ; 29.600/mm3
Trombosit : 213.000/mm3
Ht : 30%
Ureum : 39mg/dl
Kretinin : 1,3mgdl
Na : 133 mmol/L
K : 3,68mmol/L
Cl : 112 mmol/L
n. Status luka bakar
Tampak luka bakar di perut bagian bawah memanjang ukuran 15x3 cm
( derajat 3 ) = 9% derajat 2
Terdapat luka bakar menyeluruh pada bagian punggung . Warnanya
merah, keabu-abuan, sedikit tampak cairan. = 18% derajat 3
Tampak luka bakar pada leher sebelah kiri dengan ukuran 10x2 cm
warna kulit merah pucat. = 4,5% derajat 2
o. Penatalaksanaan medis
Rumus baxter : (% luka bakar) x (BB) X (4cc)
31,5% x 60 x 4 = 7560/24 jam
8 jam pertama : 3780 cc
8 jam kedua : 1890 cc
8 jam ketiga : 1890 cc
Mendapat O2 2 liter permenit nasal nasal kanul
Therapy obat :
2. Inj. Cefotaxin 1gr/12 jam : anti infeksi
3. Inj Keterolae 1gr/8 jam : anti nyeri
4. Tab.tramadol 50mg/8 jam : anti nyeri
5. Mebo salep
6. Suprantul
2.2.2 Analisa Data
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
1 DS: Klien merasa lemas Luka bakar Permeabilitas kapiler
DO: meningkat
1. Turgor kulit menurun ≥ ↓
2 detik. Evaporasi / Penguapan
2. Mukosa kering cairan
3. TTV : TD 100/70 ↓
mmHg, Nadi :110x/mnt, Kehilangan cairan tubuh
regular, Suhu : 37,8ºC ↓
Pernapasan : 29x/m Defisit volume cairan
4. Rumus baxter : (% luka
bakar)x (BB)x(4cc)
31,5%x60x 4=
7560/24jam
8 jam pertama : 3780 cc 8
jam kedua : 1890cc
8 jam ke 3 : 1890
5. Luas luka bakar =
31,5% dengan derajat
kedalaman 2-3.
keperawatan selama
masa penyembuhan
luka bakar sembuh
dengan baik dan
integritas kulit)
2.2.5 Evaluasi
Dx1
S : Klien merasa tidak lemas
O : Turgor kulit baik, mukosa lembab, kadar Kalium= 4.0 mEq/L dan
kadar Natrium= 135 mEq/L, intake dan output seimbang
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentkan
Dx 2
S : Klien mengatakan sesak berkurang
O : Klien kadang-kadang masih terlihat bernafas cepat, RR: 25
kali/menit, SaO2 = 95 %
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Dx4
S : Klien mengatakan nyeri berkurang dengan skala nyeri 4
O : Klien tidak meringis dan nadi 95 kali/ detik
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Dx5
S : Klien masih mengeluhkan perih pada luka
O : Masih ada luka terbuka
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutka
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Luka bakar tak boleh dianggap sepele, meskipun terdapat luka kecil
penanganan harus cepat diusahakan. Penderita luka bakar memerlukan
penanganan secara holistik dari berbagai aspek dan disiplin ilmu. Perawatan luka
bakar didasarkan pada luas luka bakar, kedalaman luka bakar, faktor penyebab
timbulnya luka dan lain-lain. Pada luka bakar yang luas dan dalam akan
memerlukan perawatan yang lama dan mahal. Dampak luka bakar yang dialami
penderita dapat menimbulkan berbagai masalah fisik, psikis dan sosial bagi
pasien dan juga keluarga. Dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka makin berkembang pula teknik/cara penanganan luka bakar
sehingga makin meningkatkan kesempatan untuk sembuh bagi penderita luka
bakar.
3.2 Saran
Dalam menangani korban luka bakar harus tetap memegang prinsip steril dan
sesuai medis, tidak boleh dilakukan sembarangan karena bisa mempengaruhi
waktu kesembuhan luka bakar. Setiap individu baik tua, muda, maupun anak-
anak diharapkan selalu waspada dan berhati-hati setiap kali melakukan
kegiatan/aktivitas terutama pada hal-hal yang dapat memicu luka bakar.
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, Suzanne C. Buku ajar keperawatan medikal-bedah Burnner & Suddarth editor,
Suzanne C. Smeltzer, Brenda G. Bare ; alih bahasa, Agung Waluyo, dkk; editor edisi
bahasa indonesia, Monica Ester. Ed.8. Jakarta : EGC, 2001
R Sjamsuhidajat, Wim De Jong, 2007. Buku Ajar Ilmu Bedah Penerbit Buku Kedokteran.
EGC
Black & Hawk. 2009. Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8 Buku 2. Singapore: Elsevier
Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8 Vol. 3. Jakarta:
EGC