Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Dosen Pengampu
Dr. Jajang Badruzaman, S.E., M.Si., Ak., CA

Disusun oleh,

Sindi Eka Rahmayanti 203403060


Anisa Miwah Permata KJ 203403079
Elza Handayani 203403081
Zahra Fadillah Nur Azizah 203403095
Azka Nada Ashila 203403502

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SILIWANGI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Manajemen
Risiko Keuangan” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan mata kuliah Akuntansi
Internasional yang diampu oleh Dr. Jajang Badruzaman, S.E., M.Si., Ak., CA di Jurusan
Akuntansi Universitas Siliwangi.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam penyusunan makalah ini.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, maka
dari itu kami sangat terbuka apabila ada penyampaian kritik maupun saran nya yang
bersifat membangun. Semoga apa yang kami paparkan dalam makalah ini memberikan
manfaat bagi pihak yang memerlukan.

Tasikmalaya, Agustus 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah ...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................3
2.1 Penjelasan Manajemen Resiko Keuangan ................................................................3
2.2 Tujuan Manajemen Risiko Keuangan ........................................................................4
2.3 Jenis-Jenis Manajemen Risiko Keuangan .................................................................5
2.4 Proses Manajemen Risiko ...........................................................................................6
2.5 Alasan Mengelola Risiko Keuangan ..........................................................................7
2.6 Peranan Akuntansi dalam Manajemen Risiko Keuangan .......................................9
BAB III .......................................................................................................................................11
3.1 Simpulan .........................................................................................................................11
3.2 Saran ..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................11

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam
perekonomian seiring dengan fungsinya untuk menyalurkan dana dari pihak yang
mempunyai dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Apabila sistem keuangan
tidak bekerja dengan baik maka perekonomian menjadi tidak efisien dan
pertumbuhan ekonomi yang diharapkan tidak akan tercapai. Kondisi ini menuntut
agar sistem keuangan tetap bertahan dan berkembang semaksimal mungkin.
Dengan adanya pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat
menunjukkan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan
mengendalikan risiko keuangan. Manajemen risiko merupakan proses terstruktur
dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan,
mengembangkan alternative penanganan resiko, memonitor dan mengendalikan
penanganan resiko. Penerapan manajemen risiko tersebut akan memberikan
manfaat, baik kepada perusahaan. Penerapan manajemen risiko dapat
meningkatkandan memberikan gambaran kepada pengelola perusahaan mengenai
kemungkinan kerugian perusahaan di masa yang akan datang, meningkatkan
metode dan proses pengambilan keputusan yang sistematis yang didasarkan atas
ketersediaan informasi, yang digunakan sebagai dasar pengukuran yang lebih
akurat mengenai kinerja perusahaan, untuk menilai risiko yang melekat pada
kegiatan usaha yang relative kompleks serta menciptakan manajemen resiko yang
kokoh dalam rangka meningkatkan dayasaing perusahaan.
Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang
tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko. Pentingnya
pembahasan mengenai manajemen risiko keuangan membuat penulis tertarik
untuk membuat makalah dengan judul “Manajemen Risiko Keuangan”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud risiko?
2. Apa yang dimaksud manajemen risiko keuangan ?
3. Apa saja tujuan dari manajemen risiko keuangan ?
4. Apa saja jenis jenis dari manajemen risiko keuangan ?
5. Bagaimana proses manajemen risiko?
6. Mengapa perusahaan harus mengelola risiko keuangan?
7. Apa saja peranan akuntansi dalam manajemen risiko keuangan?

1.3 Tujuan Makalah


Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
8. Definisi Risiko
9. Definisi Manajemen Risiko Keuangan
10. Tujuan Manajemen Risiko Keuangan
11. Jenis-jenis Manajemen Risiko Keuangan
12. Proses Manajemen Risiko Keuangan
13. Alasan Mengelola Risiko Keuangan
14. Peranan Akuntansi dalam Manajemen Risiko Keuangan

2
3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penjelasan Manajemen Resiko Keuangan

Dalam sebuah perusahaan tidak hanya keuntungan yang didapatkan melainkan


terdapat risiko yang sering datang tanpa terduga, sehingga diperlukan manajemen
risiko untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sebelumnya, menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan
(merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Sedangkan
risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk ketidakpastian tentang suatu keadaan yang
akan terjadi nantinya dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai
pertimbangan pada saat ini.
Manfaat mengimplementasikan manajemen risiko di suatu perusahaan, yaitu
memberikan peran dalam pengelolaan risiko kepada manager perusahaan
mengingat perusahaan memiliki akses penuh terhadap informasi dan dukungan
dari para professional manajemen risiko. Adapun beberapa pengertian menurut
para ahli mengenai manajemen risiko, antara lain:
1. Menurut Hanafi (2009:18) manajemen risiko adalah suatu pengelolaan risiko
yang bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dalam menghadapi
masalah organisasi secara komprehensif.
2. Menurut Smith (1990:21) manajemen risiko di definisikan sebagai proses
identifikasi, pengukuran dan control keuangan dari sebuah risiko yang
mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang
dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut.
3. Menurut Bramantyo (2008:43) manajemen risiko adalah proses terstrukrut
dan sistematis untuk identifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan
alternatif penanganan risiko, dan memonitor dan mengendalikan perlakuan
risiko.
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman. Strategi yang dapat di ambil
adalah dengan memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko,
mengurangi efek negatif dari risiko atau menampung Sebagian atau semua
konsekuensi risiko tertentu. Dalam manajemen risiko ada empat strategi, yaitu
memindahkan risiko kepada pihak lain (transfer risk), menghindari risiko (avoid
risk), mengurangi efek negative risiko (mitigate risk) dan menampung sebagian
atau semua konsekuensi risiko tertentu (accept risk). Financial risk atau risiko
keuangan merupakan bentuk kerugian yang pasti dihadapi oleh setiap perusahaan
atau organisasi. Hal ini dapat terjadi dikarenakan oleh berbagai macam faktor,
baik faktor terduga ataupun tidak terduga. Untuk meminimalisir bahkan
menghindari terjadinya risiko keuangan, maka perlu dilakukan manajemen dan
pengelolaan.
Risiko keuangan pula dapat diartikan sebagai sejauh mana perusahaan
bergantung pada pembiayaan eksternal (termasuk pasar modal dan bank) untuk
mendukung kegiatan yang sedang berlangsung. Risiko keuangan tercermin
dalam faktor-faktor seperti leverage neraca, transaksi off-balance sheet,
kewajiban kontrak, jatuh tempo pembayaran utang, likuiditas, dan hal lainnya
yang mengurangi fleksibilitas keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
manajemen risiko keuangan adalah cara yang dapat dilakukan dalam menyusun
strategi dan memilih langkah yang tepat dalam mengantisipasi terjadinya risiko
keuangan pada masa yang akan datang.

2.2 Tujuan Manajemen Risiko Keuangan

Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan


potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang,
kredit, likuiditas, dan ekuitas. Namun secara khusus tujuan dari manajemen
risiko adalah :
a. Menyediakan informasi tentang risiko kepada pihak regulator.
b. Meminimalisasi kerugian dari berbagai resiko yang bersifat uncontrolled
(tidak dapat diterima).
c. Mengalokasikan modan mebatasi resiko.
d. Agar perusahaan tetap hidup dengan perkembangan yang

4
berkesinambungan.
e. Memberikaan rasa aman.
f. Biaya risk manajemen yang efisien dan efektif.
g. Agar pendapatan perusahaan stabil dan wajar, memberikan kepuasanbagi
pemilik dan pihak lain.

2.3 Jenis-Jenis Manajemen Risiko Keuangan

a. Risiko Kredit
Risiko kredit atau default risk timbul dari peminjaman uang. Hampir setiap
perusahaan melakukannya untuk mendanai biaya awal atau untuk
mendorong bisnisnya berkembang. Namun, perusahaan berkewajiban
untuk membayar pada waktu yang telah disepakati. Risiko kredit juga dapat
disebabkan oleh pelanggan yang tidak mampu membayar barang atau jasa
mereka. Hal ini berdampak semakin besarnya waktu dan biaya yang
dibutuhkan untuk pelunasan utang.
b. Risiko Pasar
Dengan munculnya internet, cara berbisnis telah berubah. Biasanya pihak
penyedia jasa dapat bertemu langsung dengan pembeli, kali ini cukup
melalui layar ponsel masing-masing jual beli atau transaksi dapat terjadi.
Tidak semua pihak dapat menyesuaikan perubahan ini. Perusahaan yang
gagal merencanakan dengan baik untuk perubahan pasar ini, susah payah
berusaha agar tetap bertahan. Sedangkan bisnis yang mempersiapkan diri
untuk kemajuan teknologi, yang dikenal sebagai pengadopsi awal, telah
berkembang sepanjang evolusi online.
c. Risiko Operasional
Secara umum, risiko operasional terdiri dari 2 kategori yaitu risiko model dan
risiko penipuan. Risiko model mencakup rencana pertumbuhan dan
pemasaran perusahaan yang harus disiapkan dengan cermat agar tidak
menimbulkan bencana keuangan. Kedua, risiko penipuan berkaitan dengan
perilaku ekonomi yang curang atau tidak kompeten dalam suatuorganisasi.
d. Risiko Likuiditas
Risiko Likuiditas terbagi menjadi dua jenis. Pertama, risiko likuiditas aset,
ditimbulkan dari jumlah pembeli yang tidak mencukupi atau jumlah penjual

5
yang tidak memadai. Tapi juga mengacu pada risiko dalam membeli aset
yang tidak ada nilai jual kembali. Kedua, risiko likuiditas pendanaan,
berlaku untuk operasi arus kas harian bisnis.
e. Risiko Hukum
Risiko hukum bagi perusahaan mengacu pada kerugian finansial yang
timbul sebagai akibat dari proses hukum.
f. Risiko Ekuitas
Risiko ekuitas mengacu pada tingkat risiko pada bisnis yang
diperdagangkan di pasar saham. Sumber penyebabnya bisa dari trading
book dan banking book. Pasar yang jatuh dapat menjadi bencana bagi bisnis
yang belum melakukan perencanaan keuangan.

2.4 Proses Manajemen Risiko

Menurut Thomas Kaiser terdapat enam tahapan dalam proses manajemen risiko,
yaitu:
a. Mengidentifikasi risiko.
Proses mengidentifikasi semua risiko usaha yang dihadapi, baik risiko yang
sifatnya spekulatif maupun risiko yang sifatnya murni. Tujuannya adalah
agar seorang wirausahawan dapat meminimalisasi risiko yang terjadi.
b. Penilaian risiko.
Meliputi penilaian atas sifat dasar dan keseriusan dari setiap risiko dan
kemungkinan terjadinya.
c. Pengelompokan risiko.
Yaitu menempatkan seluruh risiko yang telah diidentifikasi dan dinilai
dalam kelompok-kelompok yang terpisah. Setiap kelompok terdiri dari
risiko yang diperkirakan mempunyai kesempatan/peluang yang sama dalam
hal terjadinya dan tingkat pengaruhnya yang merugikan pada organisasi,
jika peristiwa tersebut benar-benar terjadi.
d. Pengukuran risiko.
Yaitu mengukur risiko tersbut ke dalam ketentuan- ketentuan moneter
dengan membuat catatan atas jumlah dari resiko maupun kemungkinan
terjadinya risiko tersebut. Gunanya untuk menentukan relative pentingnya
dan memperoleh informasi yang akan menolong menetapkan kombinasi

6
peralatan manajemen risiko yang cocok untuk menanganinya.
e. Mengkonsolidasikan risiko.
Yaitu mengkombinasikan seluruh risiko yang telah diidentifikasi, dinilai,
dikelompokkan, dan dikuantifikasikan (diukur) pada masing-masing
masing operasi internasional. Langkah ini dilakukan oleh perusahaan
multinasional.
f. Pengembangan solusi atas risiko.
Tahapan ini dilakukan berdasarkan pengelompokan risiko yang telah
dilakukan pada tahap ketiga. Hal ini meliputi pengembangan solusi yang
telah dilakukan oleh perusahaan multinasional dalam menghadapi
permasalahan yang dihadapinya.

2.5 Alasan Mengelola Risiko Keuangan

Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukkan bahwa


manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko
keuangan. Oleh karena itu manajer keuangan mampu mengidentifikasikan dan
mengelola risiko pasar yang dihadapi secara aktif. Jika nilai perusahaan
menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensi risiko yang
aktif dapat dibenarkan dengan beberapaalasan sebagai berikut :
a. Manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus kas
perusahaan. Dengan stabilnya arus kas maka akan meningkatkan nilai kini
dari ekspektasi arus kas, yang pada akhirnya juga akan menstabilkan laba
yang diperoleh. Laba yang stabil akan mengurangi kemungkinan risiko
gagal bayar dan kebangkrutan, atau risiko bahwa laba mungkin tidak dapat
menutupi pembayaran jasa utang kontraktual.
b. Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk
berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama. Dengan demikian, suatu
perusahaan manufaktur dapat melakukan lindung nilai risiko suku bunga dan
mata uang dan berkonsentrasi pada produksi dan pemasaran.
c. Melalui manajemen eksposur juga akan memberikan manfaat bagi para
pemberi pinjaman, karyawan, dan pelanggan. Pemberi pinjaman umumnya
memiliki toleransi risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan pemegang
saham, sehingga membatasi eksposur perusahaan untuk menyeimbangkan

7
kepentingan pemegang saham dan pemegang obligasi.
d. Produk derivative juga memungkinkan dana pensiun yang dikelola oleh
pemberi kerja memperoleh imbalan yang lebih tinggi dengan memberi
kesempatan untuk berinvestasi dalam instrumen tertentu tanpa harus
membeli atau menjual instrumen tersebut secara nyata. Akhirnya bagi
pelanggan, manajemen eksposur akan membatasi risiko yang dihadapi oleh
konsumen, karena kerugian yang disebabkan oleh risiko hargadan suku
bunga tertentu dialihkan kepada pelanggan dalam bentuk harga yang lebih
tinggi.

8
2.6 Peranan Akuntansi dalam Manajemen Risiko Keuangan

Akuntansi manajemen membantu mengenali risiko pasar yang mungkin


terjadi, mengukur trade-offs yang berhubungan dengan strategi alternatif untuk
merespon suatu risiko, mengukur peluang suatu perusahaan terhadap risiko-
risiko tertentu, memberi penjelasan atas produk-produk pencegahan risiko
tertentu, dan menilai keefektifan program pencegahan risiko ini.
a. Menilai/ Identifikasi Risiko Pasar
Kerangka dasar yang dapat mengidentifikasi berbagai jenis risiko disebut
sebagai pemetaan risiko. Diawali dengan pengamatan atas hubungan
berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan
pesaingnya. Istilah pemicu nilai merujuk pada kondisi keuangan dan pos- pos
kinerja operasi keuangan utama mempengaruhi nilai suatu perusahaan.
Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko
harga komoditas dan ekuitas.
b. Mengukur trade-offs
Mengukur trade-offs yang berhubungan dengan strategi alternatif dalam
merespon suatu risiko. Manajemen dapat memilih untuk tetap menghadapi
risiko daripada melakukan pencegahan bila biaya perlindungan risiko lebih
tinggi daripada keuntungannya.
c. Manajemen Risiko di Dunia dengan Nilai Tukar Mengambang
Risiko kurs valuta asing (valas) adalah salah satu bentuk risiko yang paling
umum dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Dalam dunia kurs
mengambang, manajemen risiko mencakup :
- Antisipasi pergerakan kurs
- Pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan
- Perancangan strategi perlindungan yang memadai
- Pembuatan pengendalian manajemen risiko internal
d. Meramalkan Perubahan Nilai Tukar (Kurs)
Dalam mengembangkan program manajemen risiko nilai tukar,
manager keuangan harus memiliki informasi mengenai kemungkinan arah,
waktu, dan magnetudo perubahan kurs. Karena menyadari prospek kurs
sebelumnya, manajemen keuangan dapat menyussun ukuran-ukuran defensif
memadai dengan lebih efisien dan efektif. Namun demikian, memprediksi

9
pergerakan mata uang dengan akurat tetaplah sebuah masalah.
Jika peramalan kurs tidak mungkin atau terlalu mahal dilakukan, maka
manager keuangan dan akuntan harus mengatur masalah-masalah
perusahaan mereka sedemikian rupa untuk meminimalkan pengaruh buruk
perubahan kurs. Proses ini dikenal sebagai manajemen potensi risiko
(eksposur).
e. Megukur Pemajanan
Proses penyusunan permasalahan perusahaan untuk mengurangi akibat
perubahan nilai tukar yang merugikan memerlukan informasi mengenai
pemajanannya terhadap risiko kurs valuta asing. Pengukuran akuntansi
tradisional terhadap eksposur valuta asing memusatkan pada dua jenis
pemajanan besar yaitu translasi dan transaksi. Pemajanan translasi mengukur
dampak perubahan kurs valuta asing terhadap kesetaraan mata uang dalam
negeri dari aset dan kewajiban mata uang asing suatu perusahaan.
f. Strategi perlindungan
Strategi perlindungan dilakukan setelah adanya penilaian risiko yang disebut
lindung nilai. Lindung nilai merupakan sebuah strategi dari manajemen
risiko keuangan tujuannya untuk mengurangi risiko yang terjadi pada
sebuah perusahaan dan menghilangkan dampak risiko yang akan terjadi serta
dilakukan pada mata uang. Lindung nilai dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
- Lindung nilai neraca
Potensi risiko yang dihadapi perusahaan dengan menyesuaikan
tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban
perusahaan yang terpapar.
- Lindung nilai operasional
Berfokus pada variable-variabel yang mempengaruhi pendapatan dan
beban dalam mata uang asing.
- Lindung nilai konstaktual
Memberikan fleksibilitas yang besar kepada manajer dalam mengelola
potensi risiko valuta asing yang dihadapi.

10
11

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan penjelasan dan paparan tentang Manajemen Risiko Keuangan
diatas. Manajemen Risiko Keuangan merupakan suatu pengidentifikasian,
pengukuran dan pengantisipasian risiko keuangan yang akan terjadi di masa
mendatang. Manajemen risiko keuangan bertujuan mengelola risiko tersebut
sehingga kita dapat memperoleh hasil yang paling optimal. Jika perusahaan tidak
dapat mengelola risiko dengan baik, maka perusahaan tersebut bisa mengalami
kerugian yang signifikan.
Adapun beberapa tahapan proses manajemen risiko yang telah dipaparkan
yaitu identifikasi, menilai, mengukur, mengelompokkan dan menggabungkan
risiko yang telah diproses, lalu memberikan solusi atas risiko tersebut. Disamping
beberapa tahapan yang harus dilalui, ternyata terdapat alasan mengapa risiko
harus dikelola yaitu salah satunya agar perusahaan dapat meningkatkan nilai
perusahaan. Semakin kecil risiko keuangan perusahaan maka akan semakin
besar hasil yang diperoleh perusahaan.

3.2 Saran
Seorang manajer harus memahami industri dan pasar yang dihadapi, mampu
memperkirakan potensi risiko, dapat menyusun rencana dan membuat keputusan
yang baik untuk meminimalisir risiko terutama risiko keuangan yang mungkin
terjadi.

DAFTAR PUSTAKA
Marcus, B Myers. (2009). Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan Jilid 2
Edisi Kelima. Erlangga:Jakarta.
Muhyidin. (2020). Manajemen Resiko Keuangan Internasinal. Dipetik Maret 1, 2023
dari https://lms-
paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F203221%2Fmod_resource
%2Fcontent%2F21%2FModul%20Perkuliahan%20Sesi%2012%20%20-
%20Manajemen%20Risiko%20Keuangan%20Internasional.pdf.
Safitri, Fika. (2020). Manajemen Resiko Keuangan. Dipetik Februari, 28, 2023 dari
https://www.academia.edu/36447994/Manajemen_Resiko_Keuangan
Safitri, S Nuraini. (2021). 6 Jenis Risiko Keuangan yang Sering Ditemukan dalam
Bisnis. Dipetik Februari 28, 2023, dari https://www.mas-
software.com/blog/risiko-keuangan.
Sahara, Elis. (2019). Analisis Manajemen Resiko Keuangan Dalam Meningkatkan
Perfitabilitas Perusahaan Pada PT.Tjokie Permata Lestari. Skripsi, 12-14.
Syalimono. (2018). Resiko Keuangan. Dipetik Maret 1, 2023 dari
https://www.scribd.com/document/377211830/MANAJEMEN-RESIKO-
KEUANGAN.

12

Anda mungkin juga menyukai