MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Dosen Pengampu
Dr. Jajang Badruzaman, S.E., M.Si., Ak., CA
Disusun oleh,
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SILIWANGI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Manajemen
Risiko Keuangan” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan mata kuliah Akuntansi
Internasional yang diampu oleh Dr. Jajang Badruzaman, S.E., M.Si., Ak., CA di Jurusan
Akuntansi Universitas Siliwangi.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam penyusunan makalah ini.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, maka
dari itu kami sangat terbuka apabila ada penyampaian kritik maupun saran nya yang
bersifat membangun. Semoga apa yang kami paparkan dalam makalah ini memberikan
manfaat bagi pihak yang memerlukan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
berkesinambungan.
e. Memberikaan rasa aman.
f. Biaya risk manajemen yang efisien dan efektif.
g. Agar pendapatan perusahaan stabil dan wajar, memberikan kepuasanbagi
pemilik dan pihak lain.
a. Risiko Kredit
Risiko kredit atau default risk timbul dari peminjaman uang. Hampir setiap
perusahaan melakukannya untuk mendanai biaya awal atau untuk
mendorong bisnisnya berkembang. Namun, perusahaan berkewajiban
untuk membayar pada waktu yang telah disepakati. Risiko kredit juga dapat
disebabkan oleh pelanggan yang tidak mampu membayar barang atau jasa
mereka. Hal ini berdampak semakin besarnya waktu dan biaya yang
dibutuhkan untuk pelunasan utang.
b. Risiko Pasar
Dengan munculnya internet, cara berbisnis telah berubah. Biasanya pihak
penyedia jasa dapat bertemu langsung dengan pembeli, kali ini cukup
melalui layar ponsel masing-masing jual beli atau transaksi dapat terjadi.
Tidak semua pihak dapat menyesuaikan perubahan ini. Perusahaan yang
gagal merencanakan dengan baik untuk perubahan pasar ini, susah payah
berusaha agar tetap bertahan. Sedangkan bisnis yang mempersiapkan diri
untuk kemajuan teknologi, yang dikenal sebagai pengadopsi awal, telah
berkembang sepanjang evolusi online.
c. Risiko Operasional
Secara umum, risiko operasional terdiri dari 2 kategori yaitu risiko model dan
risiko penipuan. Risiko model mencakup rencana pertumbuhan dan
pemasaran perusahaan yang harus disiapkan dengan cermat agar tidak
menimbulkan bencana keuangan. Kedua, risiko penipuan berkaitan dengan
perilaku ekonomi yang curang atau tidak kompeten dalam suatuorganisasi.
d. Risiko Likuiditas
Risiko Likuiditas terbagi menjadi dua jenis. Pertama, risiko likuiditas aset,
ditimbulkan dari jumlah pembeli yang tidak mencukupi atau jumlah penjual
5
yang tidak memadai. Tapi juga mengacu pada risiko dalam membeli aset
yang tidak ada nilai jual kembali. Kedua, risiko likuiditas pendanaan,
berlaku untuk operasi arus kas harian bisnis.
e. Risiko Hukum
Risiko hukum bagi perusahaan mengacu pada kerugian finansial yang
timbul sebagai akibat dari proses hukum.
f. Risiko Ekuitas
Risiko ekuitas mengacu pada tingkat risiko pada bisnis yang
diperdagangkan di pasar saham. Sumber penyebabnya bisa dari trading
book dan banking book. Pasar yang jatuh dapat menjadi bencana bagi bisnis
yang belum melakukan perencanaan keuangan.
Menurut Thomas Kaiser terdapat enam tahapan dalam proses manajemen risiko,
yaitu:
a. Mengidentifikasi risiko.
Proses mengidentifikasi semua risiko usaha yang dihadapi, baik risiko yang
sifatnya spekulatif maupun risiko yang sifatnya murni. Tujuannya adalah
agar seorang wirausahawan dapat meminimalisasi risiko yang terjadi.
b. Penilaian risiko.
Meliputi penilaian atas sifat dasar dan keseriusan dari setiap risiko dan
kemungkinan terjadinya.
c. Pengelompokan risiko.
Yaitu menempatkan seluruh risiko yang telah diidentifikasi dan dinilai
dalam kelompok-kelompok yang terpisah. Setiap kelompok terdiri dari
risiko yang diperkirakan mempunyai kesempatan/peluang yang sama dalam
hal terjadinya dan tingkat pengaruhnya yang merugikan pada organisasi,
jika peristiwa tersebut benar-benar terjadi.
d. Pengukuran risiko.
Yaitu mengukur risiko tersbut ke dalam ketentuan- ketentuan moneter
dengan membuat catatan atas jumlah dari resiko maupun kemungkinan
terjadinya risiko tersebut. Gunanya untuk menentukan relative pentingnya
dan memperoleh informasi yang akan menolong menetapkan kombinasi
6
peralatan manajemen risiko yang cocok untuk menanganinya.
e. Mengkonsolidasikan risiko.
Yaitu mengkombinasikan seluruh risiko yang telah diidentifikasi, dinilai,
dikelompokkan, dan dikuantifikasikan (diukur) pada masing-masing
masing operasi internasional. Langkah ini dilakukan oleh perusahaan
multinasional.
f. Pengembangan solusi atas risiko.
Tahapan ini dilakukan berdasarkan pengelompokan risiko yang telah
dilakukan pada tahap ketiga. Hal ini meliputi pengembangan solusi yang
telah dilakukan oleh perusahaan multinasional dalam menghadapi
permasalahan yang dihadapinya.
7
kepentingan pemegang saham dan pemegang obligasi.
d. Produk derivative juga memungkinkan dana pensiun yang dikelola oleh
pemberi kerja memperoleh imbalan yang lebih tinggi dengan memberi
kesempatan untuk berinvestasi dalam instrumen tertentu tanpa harus
membeli atau menjual instrumen tersebut secara nyata. Akhirnya bagi
pelanggan, manajemen eksposur akan membatasi risiko yang dihadapi oleh
konsumen, karena kerugian yang disebabkan oleh risiko hargadan suku
bunga tertentu dialihkan kepada pelanggan dalam bentuk harga yang lebih
tinggi.
8
2.6 Peranan Akuntansi dalam Manajemen Risiko Keuangan
9
pergerakan mata uang dengan akurat tetaplah sebuah masalah.
Jika peramalan kurs tidak mungkin atau terlalu mahal dilakukan, maka
manager keuangan dan akuntan harus mengatur masalah-masalah
perusahaan mereka sedemikian rupa untuk meminimalkan pengaruh buruk
perubahan kurs. Proses ini dikenal sebagai manajemen potensi risiko
(eksposur).
e. Megukur Pemajanan
Proses penyusunan permasalahan perusahaan untuk mengurangi akibat
perubahan nilai tukar yang merugikan memerlukan informasi mengenai
pemajanannya terhadap risiko kurs valuta asing. Pengukuran akuntansi
tradisional terhadap eksposur valuta asing memusatkan pada dua jenis
pemajanan besar yaitu translasi dan transaksi. Pemajanan translasi mengukur
dampak perubahan kurs valuta asing terhadap kesetaraan mata uang dalam
negeri dari aset dan kewajiban mata uang asing suatu perusahaan.
f. Strategi perlindungan
Strategi perlindungan dilakukan setelah adanya penilaian risiko yang disebut
lindung nilai. Lindung nilai merupakan sebuah strategi dari manajemen
risiko keuangan tujuannya untuk mengurangi risiko yang terjadi pada
sebuah perusahaan dan menghilangkan dampak risiko yang akan terjadi serta
dilakukan pada mata uang. Lindung nilai dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
- Lindung nilai neraca
Potensi risiko yang dihadapi perusahaan dengan menyesuaikan
tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban
perusahaan yang terpapar.
- Lindung nilai operasional
Berfokus pada variable-variabel yang mempengaruhi pendapatan dan
beban dalam mata uang asing.
- Lindung nilai konstaktual
Memberikan fleksibilitas yang besar kepada manajer dalam mengelola
potensi risiko valuta asing yang dihadapi.
10
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan penjelasan dan paparan tentang Manajemen Risiko Keuangan
diatas. Manajemen Risiko Keuangan merupakan suatu pengidentifikasian,
pengukuran dan pengantisipasian risiko keuangan yang akan terjadi di masa
mendatang. Manajemen risiko keuangan bertujuan mengelola risiko tersebut
sehingga kita dapat memperoleh hasil yang paling optimal. Jika perusahaan tidak
dapat mengelola risiko dengan baik, maka perusahaan tersebut bisa mengalami
kerugian yang signifikan.
Adapun beberapa tahapan proses manajemen risiko yang telah dipaparkan
yaitu identifikasi, menilai, mengukur, mengelompokkan dan menggabungkan
risiko yang telah diproses, lalu memberikan solusi atas risiko tersebut. Disamping
beberapa tahapan yang harus dilalui, ternyata terdapat alasan mengapa risiko
harus dikelola yaitu salah satunya agar perusahaan dapat meningkatkan nilai
perusahaan. Semakin kecil risiko keuangan perusahaan maka akan semakin
besar hasil yang diperoleh perusahaan.
3.2 Saran
Seorang manajer harus memahami industri dan pasar yang dihadapi, mampu
memperkirakan potensi risiko, dapat menyusun rencana dan membuat keputusan
yang baik untuk meminimalisir risiko terutama risiko keuangan yang mungkin
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Marcus, B Myers. (2009). Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan Jilid 2
Edisi Kelima. Erlangga:Jakarta.
Muhyidin. (2020). Manajemen Resiko Keuangan Internasinal. Dipetik Maret 1, 2023
dari https://lms-
paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F203221%2Fmod_resource
%2Fcontent%2F21%2FModul%20Perkuliahan%20Sesi%2012%20%20-
%20Manajemen%20Risiko%20Keuangan%20Internasional.pdf.
Safitri, Fika. (2020). Manajemen Resiko Keuangan. Dipetik Februari, 28, 2023 dari
https://www.academia.edu/36447994/Manajemen_Resiko_Keuangan
Safitri, S Nuraini. (2021). 6 Jenis Risiko Keuangan yang Sering Ditemukan dalam
Bisnis. Dipetik Februari 28, 2023, dari https://www.mas-
software.com/blog/risiko-keuangan.
Sahara, Elis. (2019). Analisis Manajemen Resiko Keuangan Dalam Meningkatkan
Perfitabilitas Perusahaan Pada PT.Tjokie Permata Lestari. Skripsi, 12-14.
Syalimono. (2018). Resiko Keuangan. Dipetik Maret 1, 2023 dari
https://www.scribd.com/document/377211830/MANAJEMEN-RESIKO-
KEUANGAN.
12